Anda di halaman 1dari 26

NCP

(nutrition care procces)

Page 01/10
introduce
Nama : Hertiana panjaitan
NIM : 5213240035
Kelas :B
Dosen pengampu: : Erni Rukmana, S.Gz., M.Si.

Page 02/10
NutritionCare Procces
(NCP)

NCP adalah Proses Asuhan gizi terstandar yang


memecahkan masalah dengan menggunakan
pendekatan sistematis dan terstandar agar asuhan
gizi menjadi tepat, efektif dan aman.

Page 03/10
Outline
Pengkajiandan Assesment Gizi
Diagnosis Gizi
Intervention Gizi
Monitoring Dan evaluasi

Page 04/10
KASUS GANJIL
GAMBARAN KASUS : GEA (GASTROETERITIS AKUT) + CHF
(CONGESTIVE HEART FAILURE)

Tn. H adalah seorang Wiraswasta yang berusia 56 tahun datang ke


Rumah Sakit Haji Medan padatanggal 10 Desember 2021 pada
pukul 10.15 wib, di rawat di ruangan Annisa. Pasien datang dengan
keluhan utama mual muntah dan BAB ± 3 kali dalam satu hari.
Pasien memiliki tinggi 150 dan berat badan 45 kg. Diagnosa medis
yaitu GEA (Gastroeteritis) + CHF (Congestive Heart Failure).
Pengambilan kasus ini dilaksanakan pada tanggal 13 Desember
2021.

Page 04/10
Pasien mengalami penyakit jantung selama 4 bulan. Gejala yang
dirasain yaitu sesak dan sulit menelan makanan. Pada saat masuk
rumah sakit adanya pemeriksaan terhadap tekanan darah pasien yaitu
sebesar 130/90 mmHg, Nadi 77 x/ menit, Suhu 36.7 oC, dan RR
(Respirasi) 20 x/ menit. Hasil pengecekan Laboratorium biokimia pasien
dilakukan pada tanggal 10 Desember 2021 mendapatkan hasil yaitu
kadar hemoglobin sebesar 12,7 g/dL, Hematokrit 38,1%, Leukosit
sebesar 11,60 ribu/mm3, Trombosit sebesar 207 ribu/mm3, Eritrosit
sebesar 4,26 juta/uL, Limfosit sebesar 21 %, PDW sebesar 16,2 fL.

Page 04/10
Sebelum masuk rumah sakit, pasien mengalami penurunan
nafsu makan dikarenakan mual, muntah yang dialami pasien,
dan adanya riwayat penyakit jantung dari 4 bulan, serta adanya
keluhan susah menelan sehingga pasien kesulitan
menghabiskan makanan yang telah disediakan. Sehingga pada
saat evaluasi pasien mengganti makanan biasa menjadi
makanan lunak yang diberikan oleh pihak rumah sakit.

Page 04/10
 BMR(Harris Benedict)
Pembahasan/perhitungan

BMR(Pria)= 66,5 + ( 13,7 X BB) + ( 5 X TB) – ( 6,8 X U)


= 66,5 + ( 13,7 X 45) + ( 5 X 150) – ( 6,5 X 56)
= 1052, 2 kkal
-Lemak
= 15% X Total Energi/ 9
 Aktifitas Fisik = 15% X 1736,13 / 9
= 1,65 X 1052, 2 (Ringan, tidak olahraga)
= 1736,13 kkal
=28,93 g
-BBI -Protein
= (TB/cm – 100) – (( TB – 100) X 10%)
= (150 – 100) – (( 150- 100) X 10%) = 15% X 1736,13 / 4
= 45 Kg = 65,10 g
-IMT
= BB/TB'2 =45/1,5'2 = 20 (normal) -Karbohidrat
-Hasil Recall
= 60% X 1736,13 / 4
Energi = 1620
Protein = 80,1 = 260,41 g
Lemak = 35, 6
Page 05/10
Karbohidrat = 240, 3
Tn. H tinggal bersama istri dan anak. Aktifitas sehari-hari Tn. H adalah
bekerja sebagai pedagang dan tidak pernah berolahraga dan tidak memiliki
alergi apapun terhadap makanan. Tn. H makan sehari 3 kali, suka
mengkonsumsi makanan yang digoreng dan jarang mengkonsumsi sayur
dan buah. Hasil recall pasien 24 jam yang dilakukan pada tanggal 13
Desember 2021 menunjukkan bahwa pagi hari Tn. H nasi gurih dengan
telur dadar dan timun dengan selingan kue dadar. Pada siang hari Tn. H
mengonsumsi nasi putih, semur daging, sop wartel buncis bakso, dan buah
pisang dengan selingan puding. Pada malam hari Tn. H mengonsumsi nasi
putih, ikan gulai, bening bayam, dan buah semangka. Total asupan energi
1620, protein 80,1 lemak 35,6 dan karbohidrat 240,3.

Page 04/10
Pengkajian
Gizi
Diagnosis Gizi
Tahapan pengidentifikasian dan pemberian nama masalah Gizi
yang actual ataupun beresiko menyebabkan masalah Gizi . hal
ini merupakan tanggung jawab dietetion untuk menangani
secara mandiri dibagi menjadi 3 domain yatu
·Diagnosis intake
·Diagnosis klinis
·Diagnosis Behavior
Diagnosis intake
o NI 1.2 Asupan Energi kurang(P) yang berkaitan dengan pola makan dan
kurangnya pengetahuan tentang makananan dan zat Gizi dengan
asupan energy ditandai dengan kekurangan energy sebesar 116,7 Kkal
dari rekomendasi kebutuhan energy.
o NI.5.6.1 Asupan lemak tidak adekuat (P)berkaitan dengan kurang
pengetahuan terkait Zat gizi lemak ditandai dengan kelebihan asupan
lemak sebesar 6,67 dari rekomendasi kebutuhan lemak
o NI.5.7.1 Asupan Protein Tidak adekuat (P) yang berkaitan dengan
kurangnya pengetahuan makanan terkait zat Gizi Protein ditandai
dengan kelebihan jumlah asupan protein sebesar 15 g dari rekomendasi
kebutuhan protein.
o NI 5.8.1 Asupan karbohidrat tidak adekuat(P) berkait dngan kurangnya
pengetahuan terkait zat Gizi karbohydrat ditandai dengan kurangnya
jumlah asupan karbohydrat sebesar 20,11 g dari rekomendasi kebutuhan
karbohydrat
Diagnosis klinis

o NC.1.1 Kesulitan menelan berkaitan dengan pemberian makan


yang lunak kepada pasien ditandai dengam penurunan nafsu makan
serta mual yang dialami pasien
o NC.1.4 Perubahan fungsi gastrointestinal
Pasien mengalami muntah dan BAB tidak terkontrol berkaitan
dengan penyakit gastroeternitis yang dialami pasien ditandai
dengan BAB terus menerus selama berhari hari
o NC.2.1 kegagalan penggunaan zat Gizi
Pengeluaran cairan tubuh berkaitan dengan diagnosis
gastroeternitis ditandai dengan BAB terus menerus yang berlebihan
Diagnosis behavior

oNB 1.1 kurang pengetahuan terkait makanan dan zat Gizi


berkaitan dengan kurangnya paparan informasi ditandai
dengan tidak ada pengetahuan sebelumnya terkait
makanan dan zat Gizi
oNB.2.1 Aktifitas fisik kurang berkaitan dengan kurangnya
pengetahuan tentang manfaat kesehatan dari aktifitas fisik
ditandai dengan tidak pernah berolahraga
Intervensi Gizi
TIntervensi Gizi merupakan kegiatan atau langkah ke tiga
dalam proses asuhan gizi terstandar. Intervensi Gizi merupakan
suatu tindakan yang terencana yang ditujukan untuk
memperbaiki status gizi dan kesehatan, merubah perilaku gizi
dan kondisi lingkungan yang mempengaruhi masalah gizi
pasien. Adapun tujuan dari intervensi gizi adalah untuk
mengatasi masalah gizi yang teridentifikasi dalam diagnosa
gizi.
Rencana Monitoring dan
Evaluasi Gizi
Monitoring dan Evaluasi Gizi adalah kegiatan untuk mengetahui
respon pasien/ klien terhadap intervensi dan tingkat
keberhasilannya.
·Monitoring : Mengkaji ulang dan mengukur secara terjadwal
indikator asuhan gizi dari status pasien sesuai dengan
kebutuhan yang ditentukan, diagnosis gizi, intervensi dan
outcome (hasil) Asuhan Gizi yang diberikan
·Evaluasi : Membandingkan secara sistematik data-data saat ini
dengan status sebelumnya, tujuan intervensi gizi, atau rujukan
standar.
Thankyou

Page 11 /10

Anda mungkin juga menyukai