Cancer
Case
Study
Dosen Pengampu:
Cleonara Yanuar Dini, S.Gz., Dietisien, M.Sc.
Satwika Arya Pratama, S.Gz. M.Sc
Daftar isi
01. anamnesis
03. Diagnosis gizi 05. MONEV
ANTROP
OMETRi
BIokimia
FISIK ASUPAN ZAT
KLINIS GIZI
Cefotaxime obat antibiotik untuk -Boleh dikonsumsi dengan makanan untuk mengurangi keadaan
mengobati berbagai macam gastrik.
penyakit infeksi bakteri. -Cefotaxim dapat menimbulkan interaksi obat berupa
peningkatan efek toksik pada ginjal jika digunakan bersama obat
golongan aminoglikosida atau diuretik. Selain itu, kadar
cefotaxim dalam darah juga dapat meningkat jika digunakan
bersama Probenecid.
Kemoterapi cara penanganan kanker Memiliki efek samping ditimbulkan secara langsung terjadi 24
serviks dengan menggunakan jam setelah kemoterapi berupa mual, muntah yang hebat,
obat kimia untuk membunuh disebabkan karena adanya zat anti-tumor yang mempengaruhi
sel kanker. Tujuan pengobatan hipotalamus dan kemoreseptor otak, sehingga dapat
kanker serviks ini adalah untuk mempengaruhi asupan makan penderita kanker secara langsung.
menghancurkan sel-sel kanker
sembari mengurangi
kemungkinan rusaknya bagian
sel-sel yang sehat.
DIAGN
OSIS
GIZI
DIAGNOSIS GIZI
● NI-1.1 Peningkatan kebutuhan energi berkaitan dengan kanker serviks ditandai oleh
dengan penurunan berat badan lebih dari 10% selama ±5 bulan
● NI-1.2 Asupan energi inadekuat berkaitan dengan kesulitan menelan dan mual ditandai
oleh food recall asupan energi 85%, lemak 77.89%, karbohidrat 86.6%
● NC-1.1 Kesulitan menelan berkaitan dengan efek kemoterapi ditandai oleh mual
● NC-1.4 Perubahan fungsi saluran GI berkaitan dengan efek samping dari kemoterapi
ditandai dengan diare
● NC-2.2 Perubahan nilai lab terkait gizi berkaitan dengan efek dari kanker ditandai dengan
kadar hemoglobin rendah
● NC-3.2 Penurunan berat badan yang tidak diharapkan berkaitan dengan metabolisme
tubuh terganggu karena adanya kanker serviks ditandai oleh penurunan berat badan lebih
dari 10% selama ±5 bulan
INTERV
ENSI
GIZI
3. INTERVENSI
GIZI
PENGUKURAN
FH-1.3.2 Asupan ANTROPOMETRI
● Indikator : Total Asupan Protein (FH-1.5.2.1)
● PROTEIN
Target : Total asupan protein tetap berada
pada AD-1.1 Komposisi
kategori normal ●Tubuh/Pertumbuhan/Riwayat
Indikator : Perubahan Berat Badan
● Pelaksanaan : 3 kali sehari ● Target : Berat badan naik hingga mencapai berat
● Cara evaluasi : Membandingkan asupan dengan BERAT
badan idealBADAN
kebutuhan protein dalam sehari dengan visual ● Perlaksanaan : Setiap minggu
comstock ● Cara evaluasi : Membandingkan berat badan
sekarang dengan berat badan sebelumnya
mONITORING DAN EVALUASI
BD-1 Nilai Pd-1.1.5 sistem pencernaan
biokimia
●Indikator : Nilai biokimia
●Target : Nilai biokimia kreatinin (BD-1.2.2), INR (mulut)
● Indikator : Kesehatan Mulut
(BD-1.4.11), Leukosit, P - LCR, Limfosit, ● Target : Kesulitan menelan sembuh
Neutrofil, Eosinofil, Albumin (BD-1.11.1), ● Pelaksanaan : Setiap hari saat jam
Hemoglobin (1.10.1), Natrium, Trombosit kembali kunjung
ke nilai normal ● Cara evaluasi : Menanyakan kepada
●Pelaksanaan : Sesuai kunjungan dokter pasien untuk memastikan tidak kesulitan
●Cara evaluasi : Membandingkan hasil lab dengan untuk menelan makanan
nilai normal