Disusun Oleh :
SEPTEMBER 2022
BAB 1
ASSESMENT
Studi Kasus I:
1.1 Assesment
IMT BB : 45,82 kg
TB : 153,91 cm
IMT = BB/TB2 (m)
IMT = 45,82/1,53 × 1,53
IMT = 45,82/2,36
IMT = 19,41 (normal)
Kategori IMT Penduduk Indonesia (Depkes,1994) :
Kurus (tingkat berat) : <17,0
Kurus (tingkat ringan) : 17-18,5
Normal : >18,5-25
Gemuk (tingkat ringan) : >25-27
Gemuk (tingkat berat) : >27
B. Biokimia
- TD = 120/80 mmHg (18 Oktober 2018)
- TD = 100/80 (19 Oktober 2018)
- Suhu tubuh = 37,9o C - Suhu tubuh = 37,9o C (demam)
Berdasarkan diagnose gizi yang telah ditentukan maka dibuat intervensi gizi sebagai berikut:
1. RC-1.3 → Kolaborasi dengan tim medis lain terkait pascaoperasi dalam proses
penyembuhan.
2. ND.2.1.1 → Memberikan makanan enteral dengan bentuk makanan formula/cairan.
3. E-1.1 → Pemberian edukasi gizi kepada pasien karena kurangnya pengetahuan yang
dikaitkan dengan makanan dan gizi.
4. C-1.1 → Memberikan konseling dengan pendekatan teoritis untuk merubah pola
pemikiran dalam pola makan.
5. ND-1.2 → Modifikasi jenis atau jumlah makanan dan zat gizi pada waktu makan atau
pada waktu khusus untuk menunjang kebutuhan zat gizi dan membantu meningkatkan
proses penyembuhan.
Macam/Bentuk/Cara Pemberian
- Macam : MPB II
- Bentuk : Makanan cair/FRS
- Cara Pemberian : Makanan diet diberikan secara Enternal.
Tujuan Diet :
Syarat Diet :
Vitamin A : 600 RE
Vitamin C : 75 mg
Vitamin D : 15 mcg
Tiamin : 1,1 mg
Folat : 400 mcg
Kalsium : 1000 mg
Fe : 18 mg
Natrium : 1500 mg
Energi = Kkal
Peotein = Gram
Lemak = Gram
KH = Gram
DAFTAR PUSTAKA