Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN GIZI DENGAN METODE NCP

(NUTRITON CARE PROCESS)

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dietetika Penyakit Infeksi dan Defisiensi

yang Dibina Oleh Ibu Choirun Nissa, S. Gz, M. Biomed

Disusun Oleh :

Yenita Putri Kusuma N (202101101)

Alya Nabilah Ahmad (202101102)

Luis Defit Krisdiansyah (202101103)

Risnaini Amalia (202101104)

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN MALANG WIDYA CIPTA HUSADA


FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN
PROGRAM STUDI STRATA SATU ILMU GIZI
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
MEI 2022
A. NARASI KASUS

Kasus 1

Nama : An. N

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 11 tahun

Agama : Islam

Alamat : Singosari, Malang

Tgl MRS : 14 September 2015

Dokter yang merawat : dr. Agung

Diagnosis Medis : DBD + Tifus Abdominalis

1. Antropometri
a.Berat badan (BB) : 41 Kg
b. Tinggi badan (TB) : 152 Cm
c.BBI indeks BB/U (Grafik CDC) : 37 Kg
d. BBI indeks BB/TB (Grafik CDC) : 41 Kg
e. % BBI : 100 %

2. Biokimia (Data Hasil Pemeriksaan Laboratorium)


Hasil pemeriksaan laboratorium terakhir yang dilakukan terhadap pasien pada awal
pengamatan tanggal 18 September 2015 dan hasil pemeriksaan widal saat masuk RS tanggal 14
September 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel . Data Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Laboratorium Normal Hasil

Kimia darah:

18 September 2015

1. Hb (g/dl) 12-17 13,7

2. Leukosit (u/cmm) 4000-10000 3400 (↓)

3. LED (mm/jam) 4-20 23,0 (↑)


4. Trombosit 150000-450000 60000 (↓)

5. PCV (%) 40-50 40,5

Serologi-Imunologi:

14 September 2015

1. Widal type O-A (-) (-)

2. Widal type O-B (-) (-)

3. Widal type O-C (-) (-)

4. Widal type O (-) (-)

5. Widal type H-A (-) (+), 1/320

6. Widal type H-B (-) (-)

7. Widal type H-C (-) (-)

8. Widal type H (-) (-)

Sumber : Data Rekam Medik RS Militer di Kota Malang, 2015

3. Klinis/Fisik
Hasil pemeriksaan klinis/fisik yang dilakukan terhadap pasien pada saat pengamatan tanggal
18 September 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel . Data Hasil Pemeriksaan Clinis/Fisik (18 September 2015)

Pemeriksaan Pemeriksaan Tanggal

18-09-2015

KU Baik

Kesadaran CM

Suhu ºC 36,5

Nadi 110

Mobilisasi +

(pasien dapat naik-turun tempat tidur)

Sumber : Data Rekam Medik RS Militer di Kota Malang, 2015

4. Dietary (Riwayat Nutrisi)


Sebelum Masuk rumah Sakit
a. Pasien memiliki pola makan 3 kali makan utama dengan 1-2 kali selingan per hari biasanya 1
kali di sekolah dan 1 kali di rumah, jenis selingan yang sering berupa coklat, sedangkan untuk
gorengan dan chiki jarang dikonsumsi.
b. Pasien tidak memiliki makanan pantangan/alergi pada makanan.
c. Pola makan pasien sebelum MRS adalah
 Makanan sumber karbohidrat yang sering dikonsumsi adalah nasi, dan roti, wafer, biskuit dan
jagung jarang dikonsumsi.
 Makanan sumber protein hewani yang paling disukai ayam namun yang sering dikonsumsi
adalah ikan laut dan telur, sedangkan daging dan susu jarang dikonsumsi.
 Makanan sumber protein nabati seperti tahu, tempe sering dikonsumsi, sedangkan kacang-
kacangan jarang dikonsumsi pasien.
 Sayuran yang sering dikonsumsi adalah bayam, kacang panjang, wortel, buncis dan kol,
sedangkan sayuran lainnya jarang dikonsumsi.
 Buah yang sering dikonsumsi adalah jeruk manis dan pisang.
 Data mengenai pola makan pasien dapat disajikan pada tabel 1.3.
Tabel . Pola Makan Pasien

Frekuensi Frekuensi
Bahan Makanan Bahan Makanan
TP J S TP J S

Nasi √ Telur √

Roti √ Sayuran daun √

Tempe √ Sayuran buah √

Tahu √ Jeruk manis √

Kacang-kacangan √ Pisang √

Daging sapi √ Santan √

Ayam √ Minyak √

Ikan √ Susu √

Keterangan :

TP : Tidak Pernah

J : Jarang (1-2x/minggu)

S : Sering (>2x/minggu)
Setelah Masuk Rumah Sakit

Setelah masuk rumah sakit yang diberikan adalah diet Bubur TKTP dan secara umum nafsu
makan pasien menurun. Pasien juga sering menolak makanan dari rumah sakit dengan alasan
berbau obat. Data hasil recall makan dan intake sehari dapat dilihat pada tabel 1.4 dan tabel 1.5,
recall makan tersebut terdiri dari makanan RS dan luar RS.

Tabel . Intake Zat Gizi Pasien Tanggal 17 September 2015

Intake Energi dan Zat-zat gizi

Energi Protein Lemak Karbohidr


(kal) (gram) (gram) at (gram)

Total intake 1357,68 36,51 39,59 222,00

Kebutuhan 2255,00 61,50 50,00 390,00

% tingkat konsumsi 60,21 59,37 79,20 56,92

Tingkat Konsumsi Kurang Kurang Kurang Kurang

5. Data Riwayat Penyakit


Dahulu

Berdasarkan hasil anamnese diketahui bahwa pasien datang dengan keluhan suhu tubuh
yang tinggi/panas (+, 38o C) dan hasil pemeriksaan laboratorium “Sima” pada tanggal 14
September 2010 menunjukkan keadaan abnormal pada nilai trombosit (91.000) dan pada tes
widal Type H-A (+, 1/320). Sehingga pasien MRS dengan diagnosa DBD + Tifus Abdominalis.

Sekarang

Pasien tidak memiliki keluhan dan suhu badannya sudah turun (36,5o C).

6. Data Sosial Ekonomi


Data sosial ekonomi pasien dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Pekerjaan orang tua : Pensiunan TNI-AD


b. Agama : IsIam
c. Pendidikan : SD Kelas VI
d. Anak ke- : 1 dari 3 bersaudara
B. TABEL NCP

Assesment Data Diagnsa Gizi Intervensi Gizi Monitoring evaluasi


Domai P E S Doma Terapi Gizi Domain Rencana
Data Dasar Identifikasi Masalah
n in Tindak Lanjut
1. Data
Antropometri
(AD)
U = 11 thn
BB = 41 kg
TB = 152 cm
BBI indeks BB/U =
37 kg
BBI indeks BB/TB
= 41 kg

2. Data Biokimia Leukosit = 3400 (↓) NI 5.1 Peningkatan Berkaitan Ditandai ND Modifikasi PD_1.1.1 Penampilan
(DB) u/cmm Kebutuhan zat dengan kondisi dengan 1.2 distribusi, keseluruhan
Kimi Darah (18 Trombosit = 60000 gizi tertentu penyakit infeksi Leukosit jenis atau
september 2015) (↓) pasien = 3400 (↓) jumalah CH-1.1.7 Peran dalam
Hb = 13,7 g/dl LED = 23,0 (↑) u/cmm makanan dan keluarga
Leukosit = 3400 mm/jam Trombosit zat gizi pada
= 60000 waktu makan Keluhan
(↓) u/cmm NC 2.2 Gangguan (↓) sesuai dengan CH-2.1.1 pasien/terkait
Trombosit = fungsi organ LED = kondisi gizi
60000 (↓) Perubahan data akibat 23,0 (↑) pasien.
LED = 23,0 (↑) laboratorium perubahan mm/jam
ND- Suplementasi
mm/jam yang berkaitan biokimia
3.2.3 Vitamin (B6-
PCV = 40,5 (%) dengan gizi
B12)
NC-2.3 (Penurunan
Serologi-
leukosit,
Imunologi (14
trombosit,
September 2015)
NB-3.1 LED). RC
Kontaminasi Kolaborasi
Widal type O-A Widal type H-A (+),
makanan oleh Ditandai 1.3
(-) dengan
1/320
bakteri patoghen dengan provider lain
Widal type O-B
Interaksi Obat Widal untuk
(-)
dan makanan. type H-A mengontrol
Widal type O-C
(+), 1/320 nilai
(-)
Mengkonsumsi (Tifus
Widal type O (-) laboratorium
makanan yang Abdomina
Widal type H-A
tidak aman lis)
(+), 1/320
atau tercemar
Widal type H-B
(-)
Widal type H-C
(-)
Widal type H (-)

3. Kondisi Fisik
(PD)
Pemeriksaan 18
September 2015
Keadaan umum
baik
Kesadaran normal
Compos Mentis
(Conscious )
Suhu 36,5 ºC (N)
Nadi 110
Mobilisasi +
(pasien dapat
naik-turun tempat
tidur)
4. Riwayat Gizi Intake asupan per 17 NI-1.2 Peningkatan Disebabkan oleh Ditandai ND- Modifikasi FH-1.2.1 Asupan
(FH) september 2015 : Kebutuhan pemberian obat dengan 1.2 distribusi, makanan dan
Sebelum Masuk E = 1357,68 kkal (↓) energi dan makanan asupan jenis atau minuman
rumah Sakit P = 36,51 gram (↓) atau minuman intake zat jumlah
L = 39,59 gram (↓) NC 2.1 Makanan dan yang gizi kurang makanan dan FH.2.1.2.2 Memberikan
 Pasien
memiliki KH = 222,00 gram (↓) minuman oral berinteraksi dari zat gizi pada diet/ edukasi/
pola makan yag tidak merugikan. kebutuhan waktu makan konseling pada
3 kali makan adekuat harian atau pada pasien dan
utama Berkaitan E = 1357,68 waktu khusus keluarga.
dengan 1-2 NI- Kekurangan dengan kkal (↓)
5.6.1 intake lemak kurangnya akses ND- Memonitoring
kali selingan P = 36,51
NI- 4.3 Tata hidang FH 5.1.4
per hari Kekurangan terhadap gram (↓) mandiri sesuai
biasanya 1 5.7.1 intake protein makanan L = 39,59 dan tingkat yang
kali di gram (↓) penampilan disepakati.
NI- Kekurangan Gangguan pola makanan
sekolah dan KH =
5.8.1 ND-
1 kali di intake makan 222,00
6.1
rumah, jenis karbohidrat gram (↓) Modifikasi

selingan pemberian
NB-1.3 Belium siap obat yang
yang sering
berupa untuk tidak

coklat, melakukan menyebabkan

sedangkan diet?perubahan perubahan

untuk pola hidup nafsu makan

gorengan atau

dan chiki penyerapan


E-1.1 makanan.
jarang
dikonsumsi
Tujuan
 Pasien tidak
RC- edukasi gizi
memiliki
makanan 1.3
pantangan/al Kolaborasi
ergi pada dengan
makanan. provider lain
 Pola makan (dokter,peraw
pasien at)
sebelum
MRS adalah
 Makanan
sumber
karbohidrat
yang sering
dikonsumsi
adalah nasi,
dan roti,
wafer, biskuit
dan jagung
jarang
dikonsumsi.
 Makanan
sumber protein
hewani yang
paling disukai
ayam namun
yang sering
dikonsumsi
adalah ikan
laut dan telur,
sedangkan
daging dan
susu jarang
dikonsumsi.
 Makanan
sumber protein
nabati seperti
tahu, tempe
sering
dikonsumsi,
sedangkan
kacang-
kacangan
jarang
dikonsumsi
pasien.
 Sayuran yang
sering
dikonsumsi
adalah bayam,
kacang
panjang,
wortel, buncis
dan kol,
sedangkan
sayuran
lainnya jarang
dikonsumsi.
 Buah yang
sering
dikonsumsi
adalah jeruk
manis dan
pisang.
Setelah Masuk
Rumah Sakit
Setelah masuk
rumah sakit yang
diberikan adalah
diet Bubur TKTP
dan secara umum
nafsu makan pasien
menurun. Pasien
juga sering menolak
makanan dari rumah
sakit dengan alasan
berbau obat. Data
hasil recall makan
dan intake sehari
dapat dilihat pada
tabel 1.4 dan tabel
1.5, recall makan
tersebut terdiri dari
makanan RS dan
luar RS.
Intake asupan per
17 september 2015 :
E = 1357,68 kkal
(↓)
P = 36,51 gram (↓)
L = 39,59 gram (↓)
KH = 222,00 gram
(↓)
5. Riwayat Lain Riawayat DBD + NB-1.4 Kurangnya Kurang Ditandai C.2.9 Strategi CH-3.1.2 Situasi
(CH) Tifus Abdominalis kemampuan focus/kurang dengan mecegah rumah/pola
Dahulu memonitor diri perhatian kambuhnya relaps/kambuh hidup
Berdasarkan hasil sendiri (hidup terhadap DBD +
anamnese diketahui bersih) informasi/kontro Tifus CH-3.1.4 Dukungan
bahwa pasien l diri terhadap Abdominali social dan
NB-2.3
datang dengan Ketidakmampu Riwayat s kesehatan
keluhan suhu tubuh an/ penyakit.
yang tinggi/panas Ketidakinginan
(+, 38o C) dan hasil dalam
pemeriksaan mengatur diri
laboratorium sendiri
“Sima” pada tanggal
14 September 2010
menunjukkan
keadaan abnormal
pada nilai trombosit
(91.000) dan pada
tes widal Type H-A
(+, 1/320). Sehingga
pasien MRS dengan
diagnosa DBD +
Tifus Abdominalis.
Sekarang
Pasien tidak
memiliki keluhan
dan suhu badannya
sudah turun (36,5o
C).

Data Sosial
Ekonomi :
Pekerjaan orang tua
pensiunan TNI-AD
Agama Islam
Pendidikan SD
Kelas VI
Anak ke -1 dari 3
bersaudara
Detail Intervensi

1. Prinsip/Syarat
2. Tujuan

IX. Perhitungan Kebutuhan Gizi

A. Kebutuhan Energi

B. Kebutuhan Karbohidrat (65%)


C. Kebutuhan Protein (15%)
D. Kebutuhan Lemak (20%)

Toleransi Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil

Perencanaan Menu Sehari

Anda mungkin juga menyukai