Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Asuhan Gizi Klinik (AKG) di Instalasi Gizi RSI Sultan Agung Semarang
Clinical Intructure :
Vina Aulia, S.Tr.Gz
Disusun oleh :
]2 = tidak
Masalah neuropsikologis
E 0 = Demensia tingkat berat atau depresi
1 = Demensia tingkat sedang 2
2 = Tidak ada masalah psikologis
Body Mass Index (BMI)
0 = BMI < 19
F1 1 = BMI 19 - < 21 0
2 = BMI 21 - < 23
3 = BMI > 23
BILA DATA IMT TIDAK ADA, GANTI PERTANYAAN F1 DENGAN PERTANYAAN F2. ABAIKAN PERTANYAAN F2
BILA PERTANYAAN F1 SUDAH DAPAT DIISI
Lingkar betis (cm)
F2 0 = lingkar betis kurang dari 31 (lingkar betis < 31) -
3 = lingkar betis sama dengan atau lebih besar dari pada 31 (lingkar betis > 31)
KETERANGAN SKOR SKRINING (SKOR MAKSIMAL 14)
Skor 12 – 14 : status gizi normal
Skor 8 – 11 : berisiko malnutrisi 7
Skor 0 – 7 : malnutrisi
C. Kesimpulan Hasil Skrining
Berdasarkan hasil skrining menggunakan formulir Skrining Gizi Geriatri pada
tabel 1, disimpulkan bahwa Tn. S mendapatkan skor 7
III. ASSESMENT (PENGKAJIAN GIZI)
A. Pengkajian Data Antropometri
Sumber : Data sekunder dan data primer diambil pengukuran tanggal 7 April 2023
Kesimpulan : Berdasarkan adata antropometri pasien IMT 15,4 kg/m2
termasuk dalam kategori berat badan kurang
Interpretasi Nilai IMT (WHO, 2000) :
IMT < 18,5 = Berat badan kurang/overweight
IMT 18,5 – 22,9 = Normal
IMT 23 – 24,9 = Overweight
IMT 25 – 29,9 = Obese I
IMT > 30 = Obese II
B. Pengkajian Data Biokimia (BD)
Data Hasil Nilai Rujukan Keterangan
Biokima
Hemoglobin 9,9 11.7 – 15.5 g/dl Rendah
Hematocrit 29,8 33 – 45% Rendah
Leukosit 6,06 3.60 – 110 rb/uL Normal
Trombosit 65 150 – 450 rb/mcL Rendah
Tanda Vital
juj(PD-1.1.9)
(sebelum sakit)
Perhitungan Harris Benedict
Laki-laki = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
= 66 + (13,7 x 38) + (5 x 157) – (6,8 x 83)
= 66 + 520,6 + 785 – 564,4
= 807,2 kkal
TEE = BEE x f.a
= 807,2 x 1,3 x 1,4
= 1.469,1 kkal
Protein = 15% x total kebutuhan : 4
= 15% x 1.469,1 : 4
= 55 gr
Lemak = 25% x total kebutuhan : 9
= 25% x 1.469,1: 9
= 40,8 gr
Karbohidrat = 60% x total kebutuhan : 4
= 60% x 1.469,1 : 4
= 220,3gr
b. Perhitungan saat masuk rumah sakit
Perhitungan Harris Benedict
Laki-laki = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
= 66 + (13,7 x 38) + (5 x 157) – (6,8 x 83)
= 66 + 520,6 + 785 – 564,4
= 807,2 kkal
TEE = BEE x f.a x f.s
= 807,2 x 1,2 x 1,4
= 1356,9 kkal
Protein = 20% x total kebutuhan : 4
= 20% x 1356,9 : 4
= 67,8 gr
Lemak = 20% x total kebutuhan : 9
= 20% x 1356,9: 9
= 30,1 gr
Karbohidrat = 60% x total kebutuhan : 4
= 60% x 1356,9 : 4
= 203,5 gr
H. Diagnosis Gizi
Domain Problem Etiologi Sign and Sympthom
NI-2.1 Inadequat oral intake Penurunan nafsu Asupan energi 50%, protein
makan akibat 28%, lemak 35%, dan
kesulitan mengunyah karbohidrat 63% termasuk
kurang dari kebutuhan
NB-1.7 Pemilihan makanan Kurangnya informasi Pasien tidak suka konsumsi
yang salah terkait gizi sayur dan suka konsumsi teh
setiap hari
Rumusan Diagnosis :
1. asupan orsl yang kurang berkaitan dengan penurunan kemampuan untuk
mengkonsumsi energi yang cukup diatndai dengan asupan energi 50%,
protein 28%, lemak 35%, dan karbohidrat 63% termasuk kurang dari
kebutuhan
2. Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan kurangnya indromasi
terkait gizi ditandai dengan pasien tidak suka konsumsi sayur dan suka
konsumsi teh manis setiap hari
I. Intervensi Gizi
1. Perencanaan (Planning)
Jenis Diet : Diet TETP
Bentuk Makanan : Lunak (bubur)
Cara pemberian makanan : Oral
Frekuensi : 3x makanan utama, 2x selingan
2. Preskripsi Diet
a. Tujuan diet :
1. Memberikan makanan yang sesuai dengan kebutuhan dan daya terima
pasien.
b. Syarat dan prinsip diet
1. Energi tinggi yaitu 1356,9 kkal, diberikan dengan memperhatikan umur,
jenis kelamin faktor stress dan aktivitas.
2. Protein tinggi diberikan 20% yaitu 67,8 dari kebutuhan
3. Lemak cukup diberikan 20% yaitu 30,1 dari kebutuhan
4. Karbohidrat cukup diberikan 60% yaitu 203,5 dari kebutuhan
5. Makanan diberikan dalam bentuk mudah dicerna