Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODE PENGAMBILAN DATA

A. Jenis dan Rancangan

Jenis ini adalah penelitian observasi yang menitikberatkan pada gambaran


fenomena sosial. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian cross
sectional bertujuan untuk melihat permasalahan gizi pada balita di Puskesmas
Kedungmundu, Kota Semarang.

B. Lokasi dan Waktu Pengambilan Data

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kedungmundu, Kelurahan Tandang RW 14,


Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Tempat penelitian tersebut dipilih berdasarkan
tingginya angka permasalahan gizi pada balita di tempat tersebut. Waktu penelitian akan
dimulai pada bulan November 2022.

C. Populasi dan Sampel

Populasi pada observasi ini adalah balita (bayi di bawah lima tahun) dan teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu teknik
penentuan sampel dengan semua populasi yang memiliki kriteria sesuai peneliti
memiliki kesempatan menjadi sampel penelitian. Sampel yang digunakan pada
penelitian ini adalah 50 balita yang mengikuti posyandu dengan jumlah populasi 113.

D. Cara Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu secara primer (pengukuran
langsung) dengan menggunakan metode wawancara dan kuesioner..

1. Primer

1.1 Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mensurvei konsumsi makanan dengan metode Food
Recall 24 jam untuk mengetahui asupan makanan balita.
1.2 Kuesioner
Kuesioner pengetahuan gizi dan makanan akan diberikan kepada responden untuk
dijawab.
1.3 Pengukuran Antropometri
Pengukuran antropometri yang dilakukan adalah mengukur panjang badan, tinggi
badan dan berat badan.

1. Sekunder

Data sekunder (melalui data yang sudah ada) digunakan untuk melihat data
prevalensi permasalahan gizi balita di Puskesmas Kedungmundu.

E. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan Analisis Data


1. Pengolahan data
1. Zscore
2. Asupan
Pengetahuan Ibu
Pengetahuan ibu dengan 10 pertanyaan, dalam satu pertanyaan memiliki bobot 10
skor.
Pengetahuan ibu = Jumlah skor benar x 100%
Maksimal skor

Hasil dikategorikan…

Kode 1 : Kurang

b) Kode 2 : Cukup

c) Kode 3 : Baik

2. Sanitasi Lingkungan
Sanitasi lingkungan dengan 14 pertanyaan, dalam satu pertanyaan memiliki
skor masing-masing pertanyaan satu sampai tiga.
Sanitasi = Jumlah skor benar x 100%
Maksimal skor
Praktik ASI

a. Coding
Pemberian kode terhadap data yang masuk kedalam satu kategori. Tahap pengkodean
dapat berupa angka atau huruf. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam pengecekan
data.
1. Jenis kelamin
a) Kode 1 : Laki-laki
b) Kode 2 : Perempuan
2. Status gizi balita
BB/TB
a) Kode 1 : Gizi Buruk
b) Kode 2 : Gizi Kurang
c) Kode 3 : Gizi Baik
d) Kode 4 : Beresiko Gizi Lebih
e) Kode 5 : Gizi Lebih
f) Kode 6 : Obesitas
BB/U
a) Kode 1 : Berat badan sangat kurang
b) Kode 2 : Berat badan kurang
c) Kode 3 : Berat badan Normal
d) Kode 4 : Beresiko Berat badan lebih
TB/U
a) Kode 1 : Sangat Pendek
b) Kode 2 : Pendek
c) Kode 3 : Normal
d) Kode 4 : Tinggi
3. Recall 24 jam
a) Kode 1 : Asupan Defisit Berat
b) Kode 2 : Asupan Defisit Sedang
c) Kode 3 : Asupan Defisit Ringan
d) Kode 4 : Asupan Baik
e) Kode 6 : Asupan Lebih
4. Pengetahuan Ibu

a) Asi Ekslusif

a) Kode 1 : Tidak Ekslusif


b) Kode 2 : Ekslusif
5. Sanitasi Lingkungan
a) Kode 1 : Kurang Baik
b) Kode 2 : Baik

2. Analisis data

Analisis Deskriptif

Analisis data menggunakan univariat untuk menggambarkan prevalensi data


variabel status gizi dan bivariat untuk menggambarkan prevalensi data status gizi
dengan variabel terikat yaitu : pengetahuan ibu, asupan makanan, asi ekslusif, pola asuh
dan sanitasi lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai