Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN BESAR

PENYELENGGARAAN MAKANAN

PKL GIZI INSTITUSI


RUMAH SAKIT PERMATA MEDIKA SEMARANG

Disusun Oleh :

Chomsatun G0B019007
Ina Fidia Chaesara G0B019011
Kartika Nur Aini G0B019018
Marsha Adela Widuri G0B019031
Annastasya D. Agustin G0B019034

PROGRAM STUDI D3 GIZI


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2022
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................................ii

iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...............................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................................v
BAB I...................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................................1
Latar Belakang.................................................................................................................................1
Tempat dan Waktu Praktik Kerja Lapangan....................................................................................1
Metode Yang Digunakan..................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
ISI.........................................................................................................................................................3
Gambaran Umum Rumah Sakit Permata Medika Semarang...........................................................3
Desain Dapur, Sarana Fisik dan Bangunan......................................................................................9
Perencanaan Menu.........................................................................................................................11
Pengadaan, Penerimaan, dan Penyimpanan Bahan Makanan........................................................12
Distribusi dan Pelayanan Makanan................................................................................................13
Pelayanan Makanan........................................................................................................................16
Perhitungan Food Cost...................................................................................................................17
Penilaian Sisa Makanan..................................................................................................................22
Keamanan Sanitasi Makanan dan Penerapan K3...........................................................................22
Bentuk Bisnis Gizi / Revenue........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................24
Lampiran............................................................................................................................................25

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perencanaan Menu........................................................................................................................11


Tabel 2.2 Perhitungan Food Cost...................................................................................................................17

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Denah Instalansi Gizi Rumah Sakit Permata Medika Semarang..................................................10

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) adalah salah satu pelayanan kesehatan di rumah
sakit dengan beberapa kegiatan, antara lain pelayanan gizi rawat inap yang merupakan
serangkaian kegiatan dalam memenuhi kebutuhan gizi pasien melalui makanan sesuai penyakit
yang dideritanya. Pelaksanaan Pelayanan Gizi di Rumah Sakit disesuaikan dengan pedoman
Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) tahun 2013. Pelayanan gizi rawat inap yang paling umum
yaitu penyelenggaraan makanan bagi pasien yang dirawat. Penyelenggaraan makanan rumah
sakit yaitu suatu rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan
pendistribusian makanan kepada pasien. Kegiatan penyeleggaraan makanan merupakan bagian
dari kegiatan instalasi gizi Rumah Sakit untuk memenuhi asupan zat gizi pada pasien.
Penyelenggaraan makanan di rumah sakit dilaksanakan dengan tujuan untuk
menyediakan makanan yang berkualitas baik, jumlah sesuai kebutuhan serta pelayanan yang
layak dan memadai bagi pasien yang membutuhkan. Mutu pelayanan gizi yang baik akan
mempengaruhi indicator mutu pelayanan Rumah Sakit. Semakin baik kualitas pelayanan gizi
rumah sakit, semakin tinggi tingkat kesembuhan pasien, semakin pendek lama rawat inap dan
semakin kecil biaya perawatan rumah sakit.
Keberhasilan suatu pelayanan gizi dikaitkan dengan daya terima pasien terhadap
makanan yang disajikan, salah satu caranya dengan penetuan dari evaluasi sederhana dan dapat
dipakai sebagai indicator keberhasilan pelayanan gizi. Penerimaan diet makanan pasien rumah
sakit dapat dilihat dari jumlah sisa makanan di Rumah Sakit
Rendahnya daya terima makanan pasien ini akan berdampak buruk bagi status gizi dan
kesembuhan pasien. Selain itu daya terima pasien terhadap makanan juga dipengaruhi oleh
keadaan fisik/klinis pasien itu sendiri. Sehingga resiko kurang gizi akan muncul secara klinis
pada periode rawat inap di rumah sakit berkaitan dengan penyakit yang mendasarinya.

B. Tempat dan Waktu Praktik Kerja Lapangan


Waktu PKL Gizi Institusi : 7 Februari – 5 Maret 2022
Tempat PKL Gizi Institusi : Rumah Sakit Permata Medika Semarang

1
C. Metode Yang Digunakan
Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, dan praktik secara langsung.

2
BAB II
ISI

A. Gambaran Umum Rumah Sakit Permata Medika Semarang


1. Keadaan Umum Rumah Sakit Permata Medika Semarang
Rumah Sakit Permata Medika yang beralamat moch ichsan No 93 – 97 Ngaliyan
Semarang,dibangun dalam upaya untuk memberikan kesempatan dan alternatif pilihan
kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
terjangkau bagi masyarakat Kota Semarang dan sekitarnya.
Dengan Motto ”Layanan Prima Untuk Semua”, RS Permata Medika bertekat untuk
memberikan pelayanan yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh lapisan
masyarakatdengan mengutamakan kemanan dan keselamatan pasien serta di berikan
dengan ketulusan hati dan keramahan.
2. Sekilas Sejarah Berdirinya RS Permata Medika
Seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat akan
kesehatan serta dalam upaya untuk upaya pemerataan pelayanan kesehatan yang
berkualitas untuk masyarakat,maka keberadaan sebuah rumah sakit bagi masyarakat
adalah suatu kebutuhan yang sangat mendasar dan mendesak untuk membantu
meningkat derajat kesehatan masyarakat.
Berdasarkan pertimbangan diatas,PT.Permata Bunda Utama Yang Berpusat di
Purwodadi merasa ikut terpanggil dan bertekat untuk turut serta berkiprah dalam
menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat.serta masyarakat di
wilayah kota Semarang dan sekitanya pada umumnya.
Dalam rangka untuk mewujudkan tekad dan panggilan media tersebut maka pada
September 2005 PT.Permata Panca Utama mulai mencanangkan pembangunan RS
Permata Medika yang berlokasi di Kelurahan Ngaliyan, Semarang Barat di atas lahan
seluas kurang lebih 13.000 m2. Bangunan Fisik rumah sakit dengan kapasitas 134
tempat tidur ini selesai pada pertengahan tahun 2007 dan kemudian di resmikan oleh
gubernur Jawa Tengah pada Agustus 2007 yangmenandai secara resmi beroperasi RS
Permata Medika.

3
Rumah Sakit Medika merupakan rumah sakit swasta dengan klasifikasi Madya Plus
atau setara dengan type C Plus yang di dukung oleh tenaga medis yang terdiri dari 29
dokter spesialis, bebrapa dokter subspesialis, 12 dokter umum serta lebih dari 100 orang
tenaga keperawatan, kini terus berbenah diri seiring dengan kemajuan teknologi dan
juga kebutuhan pelayanan dengan melengkapi sarana dan prasarananya seperti USG 4
dimensi dan CT Scan, Program Pengembangan Pegawai,serta Program ”Quality
Asssurance” untuk menjamin kualitas pelayanan serta keslamatan bagi pasien.
Kini RS Permata medika dengan mottonya “Layanan Prima Untuk Semua” telah
siap untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat Kota Semarang dan sekitarnya.
a. Visi
Menjadi rumah sakit yang UNGGUL, MANUSIAWI dan TERPILIH

b. Misi

1. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan bermutu


2. Mengutamakan keamanan dan keselamatan dalam PROSES PELAYANA
3. Menerapkan manajemen professional yang efektif dan efie]sien
4. Senantiasa melengkapi dan meningkatkan sarana prasarana pelayanan
5. sesuai perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi kesehatan
c. Tujuan
Menjadi rumah sakit yang mampu melayani secara efektif,efisien dan
inovatif dengan mengutamakan keamanan dan keselamatan serta di dukung
sumber daya manusia yang professional.
Sarana dan Fasilitas yang dimiliki oleh Rumah Sakit Permata Medika
meliputi :
a) Pelayanan 24 jam
Pelayanan 24 jam yang terdapat di Rumah Sakit Permata Medika
terdiri dari :

 IGD
 Instalasi Farmasi
 Instalasi Bedah Sentari

4
 Labolatorium
 Radiologi
 Pelayanan Gizi
 Ambulance

b) Instalasi Rawat Jalan

 Klinik Kebidanan & Kandungan


 Klinik Penyakit anak
 Klinik Penyakit dalam
 Klinik Bedah
 Klinik Orthopedi
 Klinik Bedah Digestif
 Klinik Bedah Onkologi
 Klinik Penyakit saraf
 Klinik Penyakit TH
 Klinik Mata
 Klinik Penyakit Kulit & Kelamin
 Klinik Kosmetik Medika
 Rehabilitasi Medika
 Klinik Gigi
 Klinik Jantung
 Klinik Paru
 Klinik Psikiatri
 Radiologi
 Kalinik umum

c) Istalasi Rawat Inap

 Suite Room
 VVIP
 VIP A

5
 VIP B
 Kelas I
 Kelas II
 Kelas III
 Jamsostek
 Jamkesmas &Jampersal

3. Instalansi Gizi Rumah Sakit Permata Medika


Pelayanan Gizi di RS Permata Medika adalah pelayanan gizi yang
disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan
keadaan metabolisme tubuhnya. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada
proses penyembuhan penyakit dan sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat
berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien. Terapi gizi yang menjadi salah satu
faktor penunjang utama penyembuhan harus mempertimbangkan pemberiannya
tidak melebihi kemampuan organ tubuh untuk melaksanakan fungsi metabolisme.
Pelayanan Gizi Rumah Sakit Permata Medika berada dibawah pengawasan
Direktur Pelayanan medic Rumah Sakit Permata Medika Ruang lingkup Kegiatan
pokok pelayanan gizi dirumah sakit terdiri dari :

1) Produksi dan distribusi makanan


2) Pelayanan gizi rawat inap
3) Penyuluhan dan konsultasi gizi
4) Penilaian dan pengembangan gizi terapan.
Untuk meningkatkan pelayanankepada pasien, maka perlu dibentuk tim
asuhan gizi yang bertugas menyelenggarakan pelayanan rawat inap dan rawat jalan,
termasuk pelayanan klinik gizi yang merupakan bagian dari instalasi rawat jalan.

a. Visi
Menjadikan pelayanan gizi unggul dalam bidang pelayanan pendidikan dan
penelitian dibidang gizi dengan mengutamakan kepuasan pada stake holder
( pasien,dokter,management).

b. Misi

6
1) Memberikan pelayanan gizi yang berhasil guan dan berdaya guna
sehingga mencapai derajat kesehatan yang optimal.
2) Memberikan pelayanan gizi yang prima dan unggul di Rumah sakit
Permata Medika
3) Memberikan pendidikan gizi melalui konsultasi dan rujukan gizi dan
pelatihan tenaga gizi di Rumah Sakit Permata Medika
4) Menciptakan pengembangan gizi terapan Rumah sakit Permata Medika
5) Memberikan pelayanan gizi sesuai dengan standar prosedur kerja di
instalasi gizi Rumah Sakit Permata Medika
c. Tujuan Pelayanan Gizi
a) Tujuan Umum
Terciptanya sistem pelayanan gizi di Rumah Sakit Permata Medika
dengan memperhatikan berbagai aspek gizi dan penyakit bagi pasien
rawat inap dan rawat jalan.

b) Tujuan Khusus
1) Menggembangkan pelayanan gizi di Rumah Sakit Permata Medika
yang komprehensif dan terjangkau oleh masyarakat
2) Mengupayakan pelayanan gizi yang professional di Rumah Sakit
Permata Medika yang berorientasikan pada kepuasan pasien
3) Pelayanan gizi di selenggarakan secara terintegrasi dengan unit
pelayanan kesehatan lain di Rumah Sakit Permata Medika agar dicapai
pelayanan gizi yang optimal dan penyelenggaran makanan yang
bermutu
4) Mencegah agar pasien di Rumah Sakit Permata Medika tidak
mengalami Malnutrisi
5) Menyelenggarakan makanan sesuai dengan keadaan penyakit (diet) dan
pemenuhan kebutuhan gizi pasien
6) Menyajikan makanan dengan memperhatikan hygienitas mulai dari
penerimaan bahan makanan hingga penyajian makanan ke pasien

7
7) Meminimalkan jumlah complain pasien tentang pelayanan gizi Rumah
Sakit Permata Medika.
d. Tugas Pokok Instalasi Gizi

1. Bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional pelayanan instalasi gizi


.
2. Menyusun pelayanan dan pengembangan instalasi gizi.
3. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan semua kegiatan pelayanan gizi.
4. Menjamin mutu pelayanan gizi yang telah diberikan oleh semua tenaga
gizi memenuhi standar yang telah ditentukan.
5. Menciptakan suasana kerja yang kondusif bagi semua tenaga gizi
sehingga bisa bekerja secara optimal.
6. Meyakinkan bahwa semua ketentuan perundang-undangan yang berlaku
dan peraturan perusahaan serta etika profesi dijalankan sebagaimana
mestinya.
7. Bertanggungjawab dalam pembinaan dan pengembangan tenaga gizi
8. Dapat bertindak selaku Pejabat Kabid Pelayanan Penunjang Medik.

e. Fungsi Instalansi Gizi


a. Sebagai penanggung jawab pelayanan gizi
b. Sebagai penanggung jawab dalam perencanaan, pelaksaan, pemantauan,
dan evluasi kegiatan pelayanan di instalasi gizi.

f. Struktur Organisasi Instalasi Gizi Rumah Sakit Permata Medika


Semarang
a. Koordinator Gizi : Dewi Mulad Sari, S.Gz
b. Ahli Gizi : Wirawan Mukti J, S.Gz
c. Logistik Gizi : Suminem
d. Koki
1. Kasmuri
2. Wagimin
3. Herlian Erviz

8
e. Asisten Koki
1. Sri Hendraningsih
2. Sri Wahyuni
3. Nur Iriyanti
4. Ngatemah
5. Rani Sekar A
6. Hartini
f. Penyaji
1. Juriyah
2. Sri Wati
3. Kuti Indrawati
4. Sumiyati
5. Sulastri
6. Kurniawan Zuhri

B. Desain Dapur, Sarana Fisik dan Bangunan

9
Gambar 2.1 Denah Instalansi Gizi Rumah Sakit Permata Medika Semarang

Wastafel
Ruang
Ruang Peralatan L
Produksi Makan Ruang Pencucian O Ruang
Alat Makan K Ganti

E
Ruang R
W
Pencucian Ruang Penyimpanan
A
S BM Bahan Makanan Basah
T
A Ruang Prepare Basah
F
E
L Ruang
Penataan

Ruang
Formula Meja Penataan

Kamar Ruang Gudang Ruang


Troli
Mandi Penyaji Alat Penyim-
panan bm
Kering
Ruang
Ahli
Gizi
Keterangan :
Pintu
Tirai

10
C. Perencanaan Menu
Tabel 2.1 Perencanaan Menu
Fajar Pagi Siang Tanggal
Capcay Kering Soup Jagung Serut Oseng Labu Siam + 1, 11, 21
Omelet Mie Bistik Ayam Kentang + Tahu
Oseng Tempe Wortel Fillet Ikan Dori Bumbu
Tahu Goreng Tomat
Tahu Goreng
Oseng Putren + Wortel Tumis Brokoli, Wortel Sayur Lodeh 2, 12, 22
Fillet Ayam Goreng Soup Bola-Bola Ikan + Ayam Goreng
Tepung Sawi Hijau Tahu Goreng
Tahu Bacem Tempe Mendoan

Tumis Buncis, Tahu Soto Ayam Gulai Sayuran ( Kacang 3, 13, 23


Ayam Fillet Bumbu Sate Telur Panjang + Labu Siam +
Tomat Bergedel Kentang (SR Wortel )
Keripik Tempe + VVIP) Udang Goreng Tepung
Tempe Goreng Tahu Oseng

Oseng Kacang Soup Merah Asem-asem Buncis 4, 14, 24


Panjang + Wortel Fillet Kakap Goreng Wortel
Scramble ( Telur ) Panir Ayam Goreng Mentega
Tahu Kemul Tempe Bacem Tahu Goreng
Ca Sawi Putih + Oseng Kangkung Ca Taoge Panjang + 5, 15, 25
Wortel Soup Ikan Crispy Tahu Bersantan
Fillet Ayam Bumbu Tempe Mendoan Scalop Asam Manis
Tomat Perkedel Tempe
Tahu Bacem
Bubur Ayam Asem-asem Jakarta Ca Sawi Sendok 6, 16, 26
Bacem Telur Ayam Bakar Rawon Daging
Keripik Tempe Goreng Tahu Goreng
Tempe/Kerupuk
Ca Jamur Tiram, Sawi Soup Gambas Soon Ca Brokoli Wortel 7, 17, 27
Putih, Wortel Fillet Ikan Dori Goreng Garang Asem Ayam
Tahu Bakso Panir Tahu Kemul
Kerupuk Tempe Bacem
Oseng Buncis + Soup Sayuran Sayur Kare ( Wortel + 8, 18, 28
Wortel Ayam Katsu Buncis + Kol )
Galantin Rendang Tahu Bacem Telur Dadar Gulung
Tempe Goreng Tahu Oseng
Ca Taoge Panjag + Sayur Bayam + Jagung Sawi Hijau + Wortel + 9, 19, 29
Wortel + Tahu Serut + Wortel Jamur
Telur Rendang Nugget Ayam Gulai Fillet Crispy
Tahu Semur Keripik Tempe Tahu Goreng

11
Nasi Goreng Soup Makroni Orak-arik sayuran 10, 20, 30
Telur Ceplok Ayam Goreng Kremes Ayam Bumbu Teriyaki
Tempe Goreng Rolade Tahu Tempe Goreng
Sawi Putih + Wortel
Tumis Buncis + Tahu Oseng Kacang Panjang Soup Sayuran 31
Fillet Ayam Bumbu + Taoge Panjang Fillet Dori Goreng
Tomat Garang Asem Ayam Tempe Mendoan
Kerupuk Tahu Goreng

D. Pengadaan, Penerimaan, dan Penyimpanan Bahan Makanan


1. Pemgadaan Bahan Makanan
Kegiatan pengadaan bahan makanan meliputi penetapan spesifikasi bahan makanan,
perhitungan bahan makanan, pemesanan, pembelian bahan makanan, dan melakukan
survey pasar.
Pegadaan bahan makanan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Permata Medika Semarang
dilakukan dengan cara penunjukkan langsung kepada rekanan. Dimana Rumah Sakir
tersebut mempunyai beberapa rekanan yaitu : bagian yang mensuplai bahan makanan
basah, bahan makanan kering, air mineral kemasan, dan bahan makanan formula.
Perencanaan kebutuhan bahan makanan basah harian dikelola oleh bagian logistik.
Langkah-langkah perhitungan kebutuhan bahan makanan basah : Perencanaan kebutuhan
bahan makanan basah hari ini ( siang, fajar, pagi hari ). Permintaan makanan dari
ruangan direkap berdasarkan Suite Room, VIP, Kelas I, Kelas II, Kelas III. Dihitung
bahan makanan sesuai jumlah pasien, menu hari ini, pedoman menu standar porsi dengan
ditambah cadangan (spelling).
Untuk perhitungan jumlah kebutuhan bahan makanan sayuran, buah, bumbu
menggunakan berat kotor. Ini disebabkan untuk pemesanan bahan makanan tersebut
masih terdapat kulit, akar, tangkai atau bagian bahan makanan yang tidak dapat dimakan.
Untuk perhitungan jumlah kebutuhan lauk ( nabati atau hewani ) mengguanakan berat
bersih. Ini disebabkan bahan makanan tersebut sudah dalam bentuk siap olah hanya
tinggal di cuci ( kecuali daging yang harus dilakukan pemotongan, dan ikan yang harus
difillet ).
Rumus ∑ kebutuhan BM Basah=( ∑ Pasien x Standar Porsi)
Perencanaan kebutuhan bahan makanan basah untuk dipesan pada hari berikutnya.
Permintaan makanan dari ruangan direkap berdasarkan kelas. Bahan makanan dihitung
sesuai jumlah pasien, menu pada hari berikutnya (dengan menggunakan pedoman menu
dan standar porsi) yang ditambah dengan cadangan (spelling) dan dikurangi stok.
Rumus Perencanaan Kebutuhan BM Basah=¿

2. Pemesanan Bahan Makanan


Pemesanan bahan makanan merupakan penyusunan permintaan (order) bahan
makanan berdasarkan pedoman menu dan rata-rata jumlah konsumen atau pasien yang
dilayani sesuai dengan periode pemesanan yang ditetapkan.
Menurut Kemenkes 2013, persyaratan pemesanan bahan makanan meliputi :

12
a. Adanya kebijakan Institusi tentang pengadaan bahan makanan.
b. Adanya kebijakan antar Institusi dengan rekanan atau pemasok.
c. Adanya spesifikasi bahan makanan.
d. Tersedia dana.
Perhitungan kebutuhan bahan makanan basah harian dilakukan setiap hari
berdasarkan jumlah keseluruhan pasien yang terdiri dari pasien Suite Room, VIP,
Kelas I, Kelas II, dan kelas III.
Dalam praktiknya di Instalasi Gizi Rumah Sakit Permata Medika Semarang, alat
masak yang hampir berkarat tetap digunakan, saat proses produksi, ada petugas
pengolahan yang tidak mengenakan masker yang sudah disediakan pihak rumh sakit,
berbicara saat kegiatan pengolahan makanan, dan kurang memperhatikan kebersihan
tangan saat mencicipi masakan.
E. Distribusi dan Pelayanan Makanan
1. Distribusi Makanan
Kegiatan distribusi makanan adalah kegiatan akhir dari proses
penyelenggaraan makanan.Distribusi makanan adalah serangkaian kegiatan
penyampaian makanan sesuai dengan jenis makanan dan jumlah porsi konsumen
yang dilayani.Dalam penyelenggaraan makanan di Rumah
Sakit ,diatribusi ,memiliki makna kegiatan menyalurkan makanan yang di produksi
sesuai dengan porsi,jumlah dan diet pasien yang di layani.Distribusi makanan
memiliki 2 kegiatan inti yaitu pembagian (pemorsian) makanan dan penyampaian
makanan sampai ke konsumen.
Kegiatan distribusi mempunyai tujuan utama agar makanan yang telah di
produksi dapat tersalurkan kepada klien atau konsumen sesuai permintaan.Untuk
mencapai tujuan tersebut,perlu ada tenaga yang membantu kelancaran jalan
distribusi.
Tenaga tersebut adalah tenaga pramusaji.Menurut kamus Besar Bahasa
Indonesia yang di sebut pramusaji adalah tenaga atau orang yang melayani pesanan
makanan dan minuman sesuai dengan permintaan.

Metode Distribusi Makanan


Ada 3 metode dalam system penyelenggaran makanan.yaitu sentralisasi,
desentralisasi dan kombinasi sentralisasi-desentralisasi :
a. Sentralisasi
Sesuai dengan makanannya yaitu terpusat, yang di maksut dengan metode
sentralisasi adalah metode distribusi makanan di mana pemorsian (pembagian)
makanan di lakukan pada satu tempat secara lengkap untuk setiap pasien tergantung
dari kebijakan masing-masing konsumen, yaitu terdiri dari makanan pokok, lauk
hewani, lauk nabati, sayur buah dan minuman. Sistem ini di terapkan pada institusi

13
yang memiliki tenaga terbatas namun memiliki sarana dan prasarana yang cukup
seperti ruang produksi yang luas. Metode distribusi secara sentralisasi mempunyai
kelemahan dan kelebihan.
Kelebihan sistem sentralisasi yaitu :
 Tidak banyak di butuhkan alat-alat distribusi besar
 Tidak membutuhkan pantry
 Masalah sampah atau waste di ruangan dapat di tekan karena makanan di
porsikan di ruang produksi makanan secara terpusat.
 Pengawasan terhadap proses produksi maupun distribusi lebih efektif
 Proses produksi yang di lakukan tidak mengganggu klien atau pasien akibat
dari kegaduan, suara bising peralatan maupun bau makanan yang muncul
karena ruang produksi dan distribusi jah dari jangkauan klien
 Makanan dapat langsung di salurkan ke klien atau pasien karena sudah
langsung di porsikan untuk masing-masing psien
Sedangkan kelemahan sistem sentralisasi yaitu :

 Di butuhkan ruang produksi maupun distribusi yang luas karena pemorsian


makanan di lakukan pada tempat tersebut bukan di tempat lain
 Memerlukan tenaga pengolahan maupun distribusi makanan yang terampil
dan terlatih karena semua kegiatan pemorsian dilakukan di tempat produksi
makanan
 Tingkat kepuasan pasien bisa jadi mnurun terutama karena faktor suhu
makanan yang di sebabkan jarak dan waktu
 Ketidak sesuaian peralatan makanan bisa saja terjadi karena semua kegiatan,
semua konsumen di layani pada satu tempat
b. Desentralisasi
Sistem distribusi desentralisasi adalah kegiatan pembagian atau pemorsian makanan
pada porsi besar yang di lakukan di tempat produksi dan pemorsian untuk setiap
klien di lakukan di pantry. Pentry adalah dapur-dapur kecil di luar produksi utama.
Lokasi pentry biasanya dekat dengan konsumen atau klien. Fingsi dari pentry adalah
sebagai berikut :

14
1. Pemorsian untuk lingkup kecil konsumen
2. Menghangatkan kembali makanan
3. Membuat minuman
4. Menyimpan dan persiapan alat makanan dan minuman
5. Menyajikan makanan dan minuman sesuai permintaan klien dan sesuai pors.
Metode desentralisasi memiliki kelebihan dan kekurangan juga.
Berikut adalah kelebihan metode desentralisasi :
 Kepuasan klien atau konsumen terhadap mutu makanan terutama
suhu lebih terjaga
 Inventarisasi peralatan lebih baik
 Tingkat kesalahan pemberian diet pasien dapat di tekan
Sedangkan kelemahan system desentralisasi antara lain :

 Alat-alat distribusi di butuhkan dalam jumlah lebih banyak ( teritama


untuk wadah makanan yang akan di porsikan dan alat
transportasinya)
 Penurunan mutu makanan dapat terjadi terutama dalam hal
kematangan dan kandungan gizi . Proses penghangatan kemnali yang
tidak tepat dapat menurunkan mutu makanan terutama
kematangan,warna menjadi kurang menarik dan kemunkinan
penurunan kandungan gizi akibat suhu.
 Keterlambatan waktu pelayanan
 Konsumen klien akan menjumpai kegaduhan,suara dan bau yang di
timbulkan akibat kegiatan di pantry
c. Metode Kombinasi Sentralisasi Desentralisasi
Metode ini diterapkan pada institusi yang tidak bisa menerapkan salah satu
metode distribusi secara penuh.Hal ini di pengaruhi oleh macam menu atau diet
yang diselenggarakan,fasilitas atau sarana prasarana yang tersedia.Misalnya
untuk rumah sakit yang melayani pasien dengan bermacam – macam atau diet
yang di selenggarakan,fasilitas atau prasarana yang tersedia.Misalnya untuk

15
rumah sakit yang melayani pasien dengan bermacam – macam diet dan penyakit
karena keterbatasan ruang produksi di Instalasi gizi

2. Pelayanan Makanan

a. Definisi
Pelayanan makanan adalah kegiatan menyampaikan makanan atau minuman
kepada klien atau konsumen sesuai dengan menu yang dipesan atau di sajikan
dengan menggunakan teknik-teknik pelayanan makanan.Tujuan dari kegiatan ini
adalah untuk memuaskan klien atau konsumen dengan menu yang di sajikan.

b. Tipe Pelayanan Makanan


Keberhasilan suatu institusi penyelenggaraan makanan dapat dinilai salah
satunya dari pelayanan yang di berikan.Karena dalam kegiatan pelayanan bisa
melihat sampai sejauh mana konsumen atau klien puas terhadap suatu institusi.
Tipe pelayanan yang ada adalah :

Tipe Pelayanan Tray Service

Pelayanan Tray Service adalah pelayanan makanan kepada tamu


menggunakan tray atau nampan atau tempat sejenisnya.Pelayanan ini biasa di
gunakan untuk rumah sakit,klinik,asrama,panti sosialdan sebagainya.Menu yang
di sajikan biasanya adalah menu standar,konsumen tidak bisa memilih makanan
yang akan di konsumsi karena sudah di porsikan untuk masing-masing
konsumen .Ciri-cirinya adalah :

1) Makanan dipersiapkan dan di porsikan di ruang produksi.


2) Makanan ditata diatas tray/baki/nampan secara lengkap untuk masing-masing
konsumen.
3) Pramusaji menyajikan ke konsumen denggan menggunakan trolley atau
kereta makan.
4) Praktis
5) Membutuhkan tenaga pramusaji yang menyesuaikan jumlah konsumen yang
dilayani
6) Pramusaji mengambil alat makan kotor yang telah di gunakan konsumen.

16
F. Perhitungan Food Cost
2.2 Perhitungan Food Cost

17
Nama Bahan Berat Standar Satuan Harga Food cost Food cost /
Menu Makanan Berat Berat Berat Berat bahan / porsi 70 porsi
bersih kotor / bersih kotor makanan
/ porsi porsi / 70 / 70 (Rp)
porsi porsi
MAKAN PAGI
Makanan Pokok
Nasi Beras 0,05 0,05 3,5 3,5 Kg 12.000 600 42.000
Lauk Hewani
Omelet Telur 0,052 0.06 3,64 4,2 Kg 25.000 1.500 105.000
Telur Merica 0,0001 0,0001 0,007 0,007 Kg 108.200 10,82 757,4
bubuk
Garam 0,0006 0,0006 0,042 0,042 Kg 8.000 4,8 336
Bawang 0,005 0,0054 0,35 0,378 Kg 25.000 135 9.450
bombay
Daun 0,0015 0,0023 0,105 0,161 Kg 14.100 32,43 2.270,1
bawang
Wortel 0,024 0,03 1,68 2,1 Kg 9.100 273 19.110
Mie 0,012 0,012 0,84 0,84 Kg 27.500 330 23.100
Minyak 0,005 0,005 0,35 0,35 Liter 19.500 97,5 6.825
Lauk Nabati
Perkedel Tempe 0,032 0,032 2,24 2,24 Kg 12.200 390,4 27.328
Tempe Daun 0,0004 0,0006 0,028 0,042 Kg 14.100 8,46 592,2
bawang
Kentang 0,0085 0,01 0,595 0,7 Kg 14.100 141 9.870
Wortel 0,024 0,03 1,68 2,1 Kg 9.100 273 19.110
Bawang 0,001 0,002 0,07 1,4 Kg 29.000 580 40.600
putih
Bawang 0,001 0,002 0,07 1,4 Kg 35.000 700 49.000
Merah
Ketumbar 0,0003 0,0003 0,021 0,021 Kg 30.000 9 630
Merica 0,0001 0,0001 0,007 0,007 Kg 108.200 10,82 757,4
bubuk
Garam 0,0004 0,0004 0,028 0,028 Kg 8.000 3,2 224
Gula pasir 0,0001 0,0001 0,007 0,007 Kg 12.200 1,22 85,4
Telur 0,031 0,036 2,17 2,52 Kg 25.000 900 63.000
Minyak 0,005 0,005 0,35 0,35 Liter 19.500 97,5 6.825
Sayur
Capcay Wortel 0,03 0,04 2,1 2,8 Kg 9.100 273 19.110
kering Kembang 0,04 0,07 2,8 4,9 Kg 18.100 1.267 88.690
kol
Caisim 0,025 0,03 1,75 2,1 Kg 20.800 624 43.680
Kol 0,003 0,004 0,21 0,28 Kg 5.100 20,4 1.428
Ayam 0,01 0,01 0,7 0,7 Kg 40.100 401 28.070
fillet
Bawang 0,004 0,005 0,28 0,35 Kg 25.000 125 8.750
bombay
Bawang 0,002 0,003 0,14 0,21 Kg 29.000 29 2.030
putih

18
Saos tiram 0,001 0,001 0,07 0,07 Liter 52.000 52 3.640
Garam 0,0006 0,0006 0,042 0,042 Kg 8.000 4,8 336
Merica 0,0002 0,0002 0,014 0,014 Kg 108.200 21,64 1.514,8
bubuk
Gula pasir 0,0006 0,0006 0,042 0,042 Kg 12.200 7,32 512,4
Tepung 0,005 0,005 0,35 0,35 Kg 150.000 745,71 52.500
maizena
Daun 0,003 0,003 0,21 0,21 Kg 14.100 42,3 2.961
bawang
Minyak 0,0004 0,0004 0,028 0,028 Kg 120.00 48 3.360
wijen
Minyak 0,002 0,002 0,14 0,14 Kg 19.500 39 2.730
goreng
Kecap 0,0003 0,0003 0,021 0,021 Kg 259.000 77,7 5.439
inggris
Minuman
Air Air 1 1 70 70 gelas 500 500 35.000
mineral mineral
Teh Teh 0,001 0,001 0,07 0,07 Kg 75.000 75 5.250
SELINGAN PAGI
Jajan Jajan
1 1 70 70 bks 3.900 3.900 273.000
pasar pasar
MAKAN SIANG
Makanan Pokok
Nasi Beras 0,075 0,075 5,25 5,25 Kg 12.000 900 63.000
Lauk Hewani
Bistik Dada 0,06 0,06 4,2 4,2 Kg 40.100 2.406 168.420
Ayam ayam fillet
Kecap 0,0004 0,0004 0,028 0,028 Liter 41.700 16,68 1.167,6
manis
Minyak 0,005 0,005 0,35 0,35 Kg 19.500 97,5 6.825
Bawang 0,0026 0,0029 0,182 0,203 Kg 35.000 101,5 7.105
merah
Bawang 0,0026 0,003 0,182 0,21 Kg 29.000 87 6.090
putih
Merica 0,0005 0,0005 0,035 0,035 Kg 108.200 54,1 3.787
bubuk
Gula pasir 0,002 0,002 0,14 0,14 Kg 12.200 24,4 1.708
Garam 0,004 0,004 0,28 0,28 Kg 8.000 32 2.240
Pala 0,0001 0,0003 0,007 0,021 Kg 167.000 50,1 3.507
Bawang 0,0125 0,0133 0,875 0,931 Kg 25.000 332,5 23.275
Bombay
Saos tomat 0,004 0,004 0,28 0,28 Kg 20.000 80 5.600
Maizena 0,001 0,001 0,07 0,07 Kg 150.000 150 10.500
Lauk Nabati
Tahu Tahu 0,05 0,05 3,5 3,5 Kg 7.000 350 24.500
Goreng Merica 0,0001 0,0001 0,007 0,007 Kg 108.200 10,82 757,4
Ketumbar 0,0001 0,0001 0,007 0,007 Kg 14.000 14 980
Bawang 0,0008 0,001 0,05 0,07 Kg 29.000 29 2.030

19
putih
Minyak 0,005 0,005 0,35 0,35 Liter 19.500 97,5 6.825
Garam 0,001 0,001 0,7 0,7 Kg 8.000 80 5.600
Sayur
Sup Daun 0,002 0,003 0,14 0,21 Kg 14.100 42,3 2.961
Jagung bawang
wortel Daging 0,005 0,005 0,35 0,35 Kg 40.100 200,5 14.035
Ayam
Jagung 0,05 0,05 3,5 3,5 Kg 7.100 355 24.850
Bawang 0,009 0,01 0,63 0,7 Kg 25.000 243,05 17.500
bombay
Bawang 0,002 0,003 0,14 0,21 Kg 29.000 87 6.090
putih
Telur 0,012 0,014 0,84 0,098 Kg 25.000 35 2.450
Tepung 0,001 0,001 0,07 0,07 Kg 150.000 150 10.500
maezena
minyak 0,005 0,005 0,35 0,35 Kg 19.500 97,5 6.825
Merica 0,0001 0,0001 0,007 0,007 Kg 108.200 10,82 757,4
Gula pasir 0,0002 0,0002 0,014 0,014 Kg 12.200 2,44 170,8
Garam 0,0004 0,0004 0,028 0,028 Kg 8.000 3,2 224
Buah
Pepaya Pepaya 0,1 0,13 7 9,1 Kg 10.500 1.365 95.550
Minuman
Air Air 1 1 70 70 gelas 500 500 35.000
mineral mineral
SELINGAN SORE
Roti Roti 1 1 70 70 bks 4.500 4.500 315.000
MAKAN MALAM
Makanan pokok
Nasi Beras 0,075 0,75 5,25 5,25 Kg 12.000 900 63.000
Lauk hewani
Filet Ikan dori 0,08 0,08 5,6 5,6 Kg 40.100 3.208 224.560
ikan dori Tomat 0,01 0,01 0,7 0,7 Kg 14.000 140 9.800
bumbu Bawang 0,001 0,002 0,07 0,014 Kg 29.000 5,8 406
tomat putih
Bawang 0,002 0,003 0,014 0,021 Kg 25.000 75 5.250
bombay
Garam 0,0008 0,0008 0,056 0,056 Kg 8.000 6,4 448
Gula pasir 0,0014 0,0014 0,098 0,098 Kg 12.200 17,08 1.195,6
Pala 0,0001 0,0003 0,007 0,021 Kg 167.000 50,1 3.507
Merica 0,0002 0,0002 0,014 0,014 Kg 108.200 21,64 1.514,8
bubuk
Kecap 0,0007 0,0007 0,049 0,049 Liter 41.700 29,19 2.043,3
manis
Minyak 0,005 0,005 0,35 0,35 Kg 19.500 97,5 6.825
Lauk nabati
Tempe Tempe 0,05 0,05 3,5 3,5 Kg 12.200 610 42.700
bumbu Santan 0,04 0,04 2,8 2,8 Liter 45.000 1.800 126.000
santan Bawang 0,001 0,002 0,07 1,4 Kg 35.000 700 49.000

20
merah
Bawang 0,001 0,002 0,07 1,4 Kg 29.000 580 40.600
putih
Merica 0,0001 0,0001 0,007 0,007 Kg 108.200 10,82 757,4
Garam 0,0008 0,0008 0,056 0,056 Kg 8.000 6,4 448
Sayur
Oseng Labu siam 0,07 0,09 4,9 6,3 Kg 6.100 549 38.430
labu Daun so 0,002 0,003 0,14 0,21 Kg 20.000 60 4.200
siam Tahu putih 0,015 0,015 1,05 1,05 Kg 7.000 105 7.350
Bawang 0,002 0,003 0,14 0,21 Kg 35.000 105 7.350
merah
Bawang 0,003 0,004 0,21 0,28 Kg 29.000 116 8.120
putih
Laos 0,001 0,001 0,07 0,07 Kg 10.100 10,1 707
Salam 0,002 0,003 0,14 0,21 Kg 20.000 60 4.200
Gula 0,004 0,004 0,28 0,28 Kg 15.500 62 4.340
merah
Gula pasir 0,0012 0,0012 0,084 0,084 Kg 12.200 14,64 1.024,8
Garam 0,0012 0,0012 0,084 0,084 Kg 8.000 9,6 672
Minyak 0,0025 0,0025 0,175 0,175 Liter 19.500 48,75 3.412,5
Mrica 0,0003 0,0003 0,021 0,021 Kg 108.200 32,46 2.272,2
bubuk
Tumbar 0,0001 0,0001 0,007 0,007 Kg 14.000 14 980
bubuk
Santan 0,005 0,005 0,35 0,35 Liter 45.000 225 15.750
kara
Buah
Pisang Pisang 0,101 0.135 7,07 9,45 Kg 12.000 1.620 113.400
Ambon
Minuman
Air Air 1 1 70 70 gelas 500 500 35.000
mineral mineral
Teh Teh 0,001 0,001 0,07 0,07 Kg 75.000 75 5.250
TOTAL FOOD COST 38.720,41 2.711.215,5

21
G. Penilaian Sisa Makanan
Sisa makanan adalah bahan atau makanan yang tidak habis dimakan. Sisa makanan
dapat diketahui dengan menghitung selisih berat makanan yang disajikan dengan berat
makanan yang dihabiskan lalu dibagi berat makanan yang disajikan dengan berat makanan
yang dihabiskan lalu dibagi berat makanan yang disajikan dan diperlihatkan dalam
presentase. Sisa makanan <20% menjadi indikator keberhasilan pelayanan gizi di rumah
sakit Indonesia ( Depkes, 2013 ). Faktor yang mempengaruhi terjadinya sisa makanan cita
rasa, selera makan , makanan di luar , kondisi lingkungan sekitar dan cara penyajian .
Beberapa faktor yang mempengaruhi rasa makanan yakni aroma , bumbu , bahan penyedap,
keempukan, kerenyahan, tingkat kematangan serta temperature makanan, sedangkan
penampilan makanan mengenai warna , konsistensi atau tekstur , bentuk, besar porsi dan
penyajian makanan.

Metode perhitungan sisa makanan dengan cara food weighing dan comstock. Food
weighing merupakan metode perhitungan sisa makanan dengan menimbang sisa makanan
setiap jenis hidangan. Comstock yaitu pengukuran sisa makanan dilakukan dengan cara
menaksir secara visual banyaknya sisa makanan untuk setiap jenis hidangan. Kriteria
Comstock yang digunakan RS Permata Medika diantaranya 0% untuk dikonsumsi
seluruhnya oleh pasien ( habis dimakan ), 25% untuk makanan yang tersisa ¼ porsi, 50%
untuk makanan yang tersisa ½ porsi, 75% untuk makanan yang tersisa ¾ porsi dan utuh atau
tidak dikonsumsi.

H. Keamanan Sanitasi Makanan dan Penerapan K3


Keamanan sanitasi makanan dan penerapan K3 merupakan upaya penting yang
harus dilakukan dalam pengelolaan makanan salah satunya di instalasi gizi. Instalasi Gizi
merupakan tempat pengelolaan makanan, penyajian makanan, dan penyaluran makanan
untuk pasien yang dirawat di rumah sakit, sehingga penerapan hygiene, sanitasi, penerapan
K3 sangat lah penting untuk menciptakan makanan yang aman dan tidak berdampak buruk
pada pasien. Keamanan dan sanitasi makanan disebuah rumah sakit merupakan upaya untuk
mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau
mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan.

22
Di instalasi gizi RS Permata Medika Semarang (RSPM) merupakan tempat
pengolahan, penyajian, dan menyaluran makanan untuk pasien yang dirawat. Instalasi gizi
RSPM setiap harinya melakukan proses pengolahan dengan menu yang berbeda beda dan
disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Dalam setiap proses yang dilakukan di instalasi gizi
RSPM sudah memperhatikan keamanan dan sanitasi makanan seperti :

1. Bahan makanan yang diterima disortir sesuai dengan spesifikasi yang sudah ada. Bahan
makanan yang tidak sesuai akan dikembalikan pada saat itu juga.
2. Bahan makanan yang akan diolah dibersihkan terlebih dahulu dibagian persiapan, lalu
kemudian dibawa kebagian pengolahan.
3. Bahan makanan seperti sayuran dibersihkan kulitnya, dipotong dan dicuci bersih baru
kemudian masuk ke bagian pengolahan.
4. Bahan makanan yang sisa dimasukan dalam lemari pendingin untuk bahan makanan
basah, yang sebelumnya sudah dibersihkan dan diletakkan pada diwadah tertutup.
5. Penyimpanan bahan makanan basah dan kering diletakkan pada ruangan terpisah. Dalam
penyimpanan bahan makanan kering, tempat penyimpanan bersih dan tidak lembab.
Bahan makanan disusun rapid an jarak rak dengan lantai ± 10 cm.
6. Pada penyimpanan bahan makanan basah, disimpan dalam ruangan dingin, suhu selalu
diawasi dan disesuaikan dengan jenis bahan makanan yang disimpan. Penyimpanan
bahan makanan basah menggunakan 3 freezer dan sudah dibedakan menurut jenis bahan
makanan sehingga tidak terjadi kontaminasi.
I. Bentuk Bisnis Gizi / Revenue
Bentuk bisnis gizi yang ada di RS Permata Medika Semarang sendiri adalah catering
diet yang bisa dipesan masyakarat umum yang ingin makan sesuai diet.
J. Identifikasi Masalah dan Solusi
No KEGIATAN PERMASALAHAN SOLUSI
1. Persiapan dan Persiapan bahan makanan Melakukan persiapan bahan
Penyaluran Bahan dilakukan di bawah (di lantai) makanan di meja persiapan
Makanan bahan makanan.
2. Pengolahan dan Masih kurangnya kesadaran Menegur semua pramumasak
pemorsian pramumasak dalam menggenakan yang tidak menggunakan APD
APD sesuai dengan peraturan saat lengkap
melakukan pemorsian Melakukan sosialisasi
penggunaan pentingnya APD
saat pengolahan makanan

23
DAFTAR PUSTAKA

24
Lampiran

Perhitungan Sisa Makanan

22/02/2022 Makan Pagi


FEBRUARI 2022
BAHAN SURVEY PRESENTASE
MAKANAN MAKANAN NASI/BUBUR
23
HABIS DIMAKAN 6 26%
SISA 1/4 PORSI 4 17%
NASI / SISA 1/2 PORSI 5 22%
BUBUR SISA 3/4 PORSI 7 30%
TIDAK DIMAKAN 0 0%
CAIR
PUASA

FEBRUARI 2022
BAHAN SURVEY PRESENTASE
MAKANAN MAKANAN NASI/BUBUR
23
HABIS DIMAKAN 20 87%
SISA 1/4 PORSI 0 0%
LAUK SISA 1/2 PORSI 1 4%
HEWANI SISA 3/4 PORSI 0 0%
TIDAK DIMAKAN 2 9%
CAIR
PUASA

FEBRUARI 2022
BAHAN SURVEY PRESENTASE
MAKANAN MAKANAN NASI/BUBUR
23
HABIS DIMAKAN 16 70%
SISA 1/4 PORSI 0 0%
LAUK SISA 1/2 PORSI 4 17%
NABATI SISA 3/4 PORSI 1 4%
TIDAK DIMAKAN 2 9%
CAIR
PUASA

25
FEBRUARI 2022
BAHAN SURVEY PRESENTASE
MAKANAN MAKANAN NASI/BUBUR
23
HABIS DIMAKAN 11 48%
SISA 1/4 PORSI 3 13%
SISA 1/2 PORSI 2 9%
SAYUR
SISA 3/4 PORSI 6 26%
TIDAK DIMAKAN 1 4%
CAIR
PUASA

Lauk nabati Tahu bacem 20


Lauk hewani Ayam goreng tepung 16
Sayur Oseng putren+wortel 11

22/02/2022 Makan Pagi


FEBRUARI 2022
BAHAN SURVEY PRESENTASE
MAKANAN MAKANAN NASI/BUBUR
23
HABIS DIMAKAN 6 26%
SISA 1/4 PORSI 4 17%
NASI / SISA 1/2 PORSI 5 22%
BUBUR SISA 3/4 PORSI 7 30%
TIDAK DIMAKAN 0 0%
CAIR
PUASA

FEBRUARI 2022
BAHAN SURVEY PRESENTASE
MAKANAN MAKANAN NASI/BUBUR
23
HABIS DIMAKAN 20 87%
LAUK
SISA 1/4 PORSI 0 0%
HEWANI
SISA 1/2 PORSI 1 4%
SISA 3/4 PORSI 0 0%

26
TIDAK DIMAKAN 2 9%
CAIR
PUASA

FEBRUARI 2022
BAHAN SURVEY PRESENTASE
MAKANAN MAKANAN NASI/BUBUR
23
HABIS DIMAKAN 16 70%
SISA 1/4 PORSI 0 0%
LAUK SISA 1/2 PORSI 4 17%
NABATI SISA 3/4 PORSI 1 4%
TIDAK DIMAKAN 2 9%
CAIR
PUASA

FEBRUARI 2022
BAHAN SURVEY PRESENTASE
MAKANAN MAKANAN NASI/BUBUR
23
HABIS DIMAKAN 11 48%
SISA 1/4 PORSI 3 13%
SISA 1/2 PORSI 2 9%
SAYUR
SISA 3/4 PORSI 6 26%
TIDAK DIMAKAN 1 4%
CAIR
PUASA

Lauk nabati Tahu bacem 20


Lauk hewani Ayam goreng tepung 16
Sayur Oseng putren+wortel 11

22/02/2022 Makan Siang


FEBRUARI 2022
BAHAN SURVEY PRESENTAS
E

27
NASI/
MAKANAN MAKANAN BUBUR
18
HABIS DIMAKAN 9 50%
SISA 1/4 PORSI 2 11%
NASI / SISA 1/2 PORSI 2 11%
BUBUR SISA 3/4 PORSI 5 28%
TIDAK DIMAKAN 0 0%
CAIR
PUASA

FEBRUARI 2022
PRESENTAS
BAHAN SURVEY E
NASI/
MAKANAN MAKANAN BUBUR
18
HABIS DIMAKAN 13 72%
SISA 1/4 PORSI 3 17%
LAUK SISA 1/2 PORSI 1 6%
HEWANI SISA 3/4 PORSI 0 0%
TIDAK DIMAKAN 0 0%
CAIR
PUASA

FEBRUARI 2022
PRESENTAS
BAHAN SURVEY E
NASI/
MAKANAN MAKANAN BUBUR
18
HABIS DIMAKAN 13 72%
SISA 1/4 PORSI 1 6%
LAUK SISA 1/2 PORSI 2 11%
NABATI SISA 3/4 PORSI 1 6%
TIDAK DIMAKAN 0 0%
CAIR
PUASA

FEBRUARI 2022

28
PRESENTAS
BAHAN SURVEY E
NASI/
MAKANAN MAKANAN BUBUR
18
HABIS DIMAKAN 10 56%
SISA 1/4 PORSI 2 11%
SAYUR SISA 1/2 PORSI 2 11%
SISA 3/4 PORSI 2 11%
TIDAK DIMAKAN 1 6%
CAIR
PUASA

Lauk nabati Tahu goreng 13


Lauk Bistik ayam
hewani kentang+wortel 13
Sayur Sup jagung serut 18

29

Anda mungkin juga menyukai