Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM DIETETIKA PENYAKIT DEGENERATIF

ASUHAN GIZI PADA PASIEN STROKE

Dosen Pengampu :

Disusun oleh :

Aine Ammarhayni

G2B020087

Semester VI

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2022/2023
KASUS
Seorang perempuan (Ny. W) usia 65 masuk RS dirawat di ruang kls III dengan cara
pembayaran umum. Sebelum masuk rumah sakit TB 152 cm, BB 45 kg dengan IMT 19,5.
Pasien masuk RS didiagnosa Stroke ec. Infark Trombo Emboli (TE) sistem karotis kanan
dengan faktor resiko hipertensi grade II dan dislipidemia. Pasien datang dengan keluhan
lemah anggota gerak kiri. Lengan dan tungkai masih dapat diangkat namun terasa berat.
Mulut mencong kekanan dan bicara menjadi pelo. Mobilitas pasien terbatas hanya berbaring
di tempat tidur. Aktifitas pasien sehari hari sebagai ibu rumah tangga dan tidak pernah
melakukan olah raga. Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak ± 2 tahun lalu,
kontrol tidak teratur serta tidak teratur minum obat.
Tekanan darah sebelumnya mencapai 190/150 mmHg. Sebelum dirawat di RS pasien
melakukan pengobatan dan pemeriksaan kesehatan di klinik biofarma yang tidak jauh dari
rumahnya sekitar 30 menit, pada saat itu tekanan darah mencapai 200/110 mmHg. Pasien
mendapatkan obat berupa Captopril 3x12,5 mg dan Piracetam 3x1. Saat pasien dirawat pasien
dilakukan pemeriksaan penunjang berupa CT-Scan, Rontgen Thoraks, dan EKG. Pasien
berencana akan melakukan pemeriksaan USG di bagian leher kanan. Pasien tinggal bersama
suami dan anak bungsunya, suami bekerja dengan gaji diatas UMR, digunakan untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari dan disisihkan untuk ditabung. Alamat Jalan
Dr. Wahidin No.52 RT 02 RW 08. Kelurahan Sambiroto, kota Semarang Jawa Tengah.
Pasien bersuku Jawa dengan bahasa sehari-hari menggunakan bahasa Jawa, namun bisa juga
berbahasa Indonesia. Pendidikan terakhir pasien adalah SD dan pasien dapat membaca.
Pasien saat ini mengeluh tersedak saat makan dan kesulitan mengunyah. Asupan Energi d i
RS 1080,5 KKal, protein 65 gram, lemak 60 gram, KH 459 gram. Saat sehat Ny. W lebih
sering mengkonsumsi jenis makanan yang mengandung tinggi lemak jenuh dan tinggi
natrium.
a) Lakukan skrinning gizi
b) Buatlah perencanaan asuhan gizi dengan NCP termasuk menu sehari

A. INFORMASI UMUM/IDENTITAS PASIEN


a. Inisial Pasien : Ny. W
b. Umur : 65 thn
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Suku Bangsa : Indonesia
e. Status Perkawinan : Sudah menikah
f. Pekerjaan : IRT
g. Agama :-
h. Kondisi Ekonomi : -
B. DATA PASIEN AWAL MASUK RUMAH SAKIT
a. Tanggal masuk RS :
b. Keadaan saat masuk RS : Keluhan lemah anggota gerak kiri. Lengan dan tungkai
masih dapat diangkat namun terasa berat. Mulut mencong kekanan dan bicara
menjadi pelo. Mobilitas pasien terbatas hanya berbaring di tempat tidur. Pasien
saat ini mengeluh tersedak saat makan dan kesulitan mengunyah
c. Diagnosis penyakit : Stroke Ec. Infark Trombo Emboli (TE) dan Hipertensi
d. Terapi yang diberikan : Obat Captopril 3x12,5 mg dan Piracetam 3x1
e. Data riwayat kesehatan dan pengobatan sebelum dirawat : Sebelum dirawat di RS
pasien melakukan pengobatan dan pemeriksaan kesehatan di klinik biofarma yang
tidak jauh dari rumahnya sekitar 30 menit, pada saat itu tekanan darah mencapai
200/110 mmHg. Pasien mendapatkan obat berupa Captopril 3x12,5 mg dan
Piracetam 3x1
f. Data riwayat gizi sebelum diagnosis dan sebelum studi kasus : -
C. SKRINNING GIZI
Tabel 1. Formulir Mini Nutritional Assessment (MNA)

Nama : Tn. S Usia : 65 thn


Bangsal : Diagnosis : dan Hipertensi
Tanggal MRS : Tanggal skrining :

SKRINING GIZI

A. Apakah terjadi penurunan asupan makan selama 3 bulan terakhir berkaitan


dengan penurunan nafsu makan, gangguan saluran cerna, kesulitan
mengunyah atau kesulitan menelan?
0 = penurunan nafsu makan tingkat berat
1 = penurunan nafsu makan tingkat sedang
2 = tidak kehilangan penurunan nafsu makan
B. Penurunan berat badan selama 3 bulan terakhir
0 = penurunan berat badab >3kg (6 1bs)
1 = penurunan berat badan tidak diketahui
2 = penurunan berat badan antara 1 dan 3 kg (2,2 dan 6,6 1bs)
3 = tidak terjadi penurunan berat badan
C. Mobilitas
0 = hanya di atas kasur atau kursi roda
1 = dapat beranjak dari kursi/kausr, tapi tidak mampu beraktivitas normal
2 = mampu beraktivitas normal
D. Menderita penyakit psikologis atau penyakit akut dalam 3 bulan terakhir
0 = ya
2 = tidak
E. Masalah neuropsikologis
0 = demensia tingkat berat atau depresi
1 = demensia tingkat sedang
2 = tidak ada masalah psikologis
F. Body mass index (BMI)
0 = BMI <19
1 = BMI 19-<21
2 = BMI 21-<23
3 = BMI ≥ 23
Kesimpulan : Dari data tabel skrining diatas dengan total skor 3, pasien malnutrisi
Total poin adalah 3 poin
Skor skrining (subtotal maksimal 14 poin)
12-14 poin : status gizi normal
8-11 poin : beresiko malnutrisi
0-7 poin : malnutrisi

D. ASSESMENT GIZI
1. Pengkajian Data Antropometri
Tabel 2. Pengkajian Data Antropometri

Terminologi Antropometri Hasil Nilai normal Interpretasi


AD 1.1.1 TB 152 cm - -
AD 1.1.2 BB saat ini 45 kg BBI = 40,5 kg -
AD 1.1.5 IMT 19,4 kg/m2 18,5 - 22,9 BB Normal
kg/m2
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengukuran antropometri didapatkan status gizi pasien yaitu
Normal.

Perhitungan :
 BBI = 45 kg - 10%
= 40,5 kg
BB (kg) 45 kg 45 kg
 IMT = = =
TB(m¿¿ 2)¿ 1,522 2,31
= 19,4 kg/m (Normal)
2

2. Pengkajian Data Biokimia


Tabel 3. Pengkajian Data Biokimia

Terminologi Data biokimia Data pasien Kadar normal Interpretasi

Kesimpulan :

3. Pengkajian Data Fisik dan Klinis


Tabel 4. Pengkajian Data Fisik dan Klinis

Terminologi Data Fisik/Klinis Hasil Kadar Normal Interpretasi


PD.1.1.9 Tekanan darah 190/150 120/80 mmHg Diatas
mm/Hg normal
PD.1.1.5.6 Anoreksia Tersedak dan
kesulitan
mengunyah
PD.1.1.14.5 Kelemahan otot Mulut
mencong
kekanan dan
bicara menjadi
pelo
PD.1.1.14.6 Kekurangan otot lemah anggota
kuadriseps gerak kiri.
Lengan dan
tungkai masih
dapat diangkat
namun terasa
berat
Kesimpulan : Dari data pemeriksaan fisik dan klinis dapat dilihat tekanan darah
diatas normal/Hipertensi 2 dan Stroke Infrark Trombo Emboli

4. Pengkajian Data Riwayat Diet


Tabel 5. Pengkajian Data Riwayat Diet

Terminologi Data pasien Interpretasi


FH.1.2.2 Asupan makanan
FH.1.2.2 Pola Makan

Tabel 6. Data Kuantitatif Asupan Makan Sebelum Masuk Rumah Sakit

Terminologi Data Asupan Nilai Gizi


FH-1.1.1 Energi
FH-1.5.2 Protein
FH-1.5.1 Lemak
FH-1.5.3 Karbohidrat

1.1 Standar Pembanding Asupan SMRS dan Asupan di RS Saat Assesment


dengan Kebutuhan Gizi
Kebutuhan gizi sebelum masuk RS, dengan menggunakan Harris
Benedict
BMR= 655 + (9.6 x BB) + (1.8 x TB) – (4.7 x U)
= 655 + (9.6 x 40,5) + (1.8 x 152) – (4.7 x 65)
= 655 + 388,8 + 273,6 – 305,5
= 1.011,9 kkal
TEE = BMR x faktor aktivitas x faktor stress
= 1.011,9 x 1,3 x 1,4
= 1.841,6 kkal
Protein = 15% x 1.841,6 kkal : 4
= 69 gr
Lemak = 20% x 1.841,6 kkal : 9
= 40,9 gr
Karbohidrat = 65% x 1.841,6 kkal : 4
= 299,2 gr

 Perhitungan Sebelum Masuk RS Menggunakan Rumus


Tabel 7. Data Standar Pembanding Asupan SMRS dengan Kebutuhan
SMRS

Terminologi Asupan Kebutuhan Pencapaian Keterangan


SMRS Gizi SMRS (%)
CS-1 Energi
Kebutuhan
Energi
CS-2 Protein
Kebutuhan
Zat Gizi
Makro
Lemak
Karbohidrat
Kesimpulan :

Tabel 8. Data Kuantitatif Asupan Makan Setelah Masuk Rumah Sakit


Terminologi Data Asupan Nilai Gizi
FH-1.1.1 Energi 1080,5 kkal
FH-1.5.2 Protein 65 gr
FH-1.5.1 Lemak 60 gr
FH-1.5.3 Karbohidrat 459 gr

 Perhitungan Setelah Masuk Rumah Sakit Menggunakan Rumus


Harris Benedict
BMR = 655 + (9.6 x BB) + (1.8 x TB) – (4.7 x U)
= 655 + (9.6 x 40,5) + (1.8 x 152) – (4.7 x 65)
= 655 + 388,8 + 273,6 – 305,5
= 1.011,9 kkal
TEE = BMR x faktor aktivitas x faktor stress
= 1.011,9 x 1,2 x 1,4
= 1.699,9 kkal
Protein = 15% x 1.699,9 kkal : 4
= 63,7 gr
Lemak = 20% x 1.699,9 kkal : 9
= 37,7 gr
Karbohidrat = 65% x 1.699,9 kkal : 4
= 276,2 gr

Tabel 9. Data Standar Pembanding Asupan SMRS dan Kebutuhan Setelah


Masuk Rumah Sakit
Terminologi Asupan Kebutuhan Gizi Pencapaia Keterangan
STMRS STMRS n (%)
CS-1 Energi Energi 63,5% Defisit tigkat
Kebutuhan 1080,5 kkal 1.699,9 kkal sedang
Energi
CS-2 Protein Protein 102% Baik
Kebutuhan 65 gr 63,7 gr
Zat Gizi Lemak Lemak 159,1% Kelebihan
Makro
60 gr 37,7 gr
Karbohidra Karbohidrat 166% Kelebihan
t 459 gr 276,2 gr
Kesimpulan : Dari data asupan dapat dilihat bahwa asupan energi (63,5%) termasuk
dalam kategori Defisit tingkat sedang, asupan lemak (159,1%) dan karbohidrat
(166%) termasuk dalam kategori Kelebihan

5. Pengkajian Data Riwayat Personal


Tabel 10. Pengkajian Data Riwayat Personal

Terminology Data pasien


CH-1.1.1 Usia : 65 thn
CH-1.1.2 Jenis kelamin : Perempuan
CH-1.1.5 Etnisitas : Jawa
CH-1.1.6 Bahasa : Jawa dan Indonesia
CH-1.1.7 Pendidikan : SD
CH-1.1.9 Peran dalam keluarga : Ibu
CH-1.1.10 Aktifitas : Sedang
CH-1.2.1 Riwayat kesehatan : Memiliki riwayat hipertensi sejak ± 2
tahun lalu
CH-2.2 Perawatan/terapi : Obat captopril dan piracetam
CH-2.1.1 Keluhan : Lemah anggota gerak kiri. Lengan dan tungkai
masih dapat diangkat namun terasa berat. Mulut mencong
kekanan dan bicara menjadi pelo. Mobilitas pasien terbatas
hanya berbaring di tempat tidur. Pasien saat ini mengeluh
tersedak saat makan dan kesulitan mengunyah
CH-3.1.6 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
6. Interaksi Obat
Tabel 11. interaksi obat dengan makanan

Nama Obat Jenis Obat Interaksi Obat Efek Samping


dengan Makanan
Captopril Obat untuk Mengkonsumsi Pruritus,
mengatasi hipertensi Captopril dapat gangguan indra
dan mencegah menyebabkan pengecap,
komplikasi setelah peningkatan risiko gangguan
serangan jantung nefrotoksisitas, proteinuria,
hiperkalemia, dan meningkatnya
leukopenia nilai nitrogen
urea darah dan
kreatin
Piracetam Obat untuk Mengkonsumsi Pusing, mual,
mengatasi gangguan Piracetam dapat muntah, berat
gerak mioklonus meningkatkan badan meningkat,
kortikal, gangguan terjadinya gugup, depresi,
kognitif kebingungan, gangguan tidur,
(demensia/alzheimer) gangguan tidur, diare, mengantuk
mudah marah
E. DIAGNOSIS GIZI
a. Kemungkinan Diagnosa Gizi Hasil Assesment (Matriks Diagnose)
Tabel 12. Kemungkinan Diagnosa Gizi Hasil Assesment (Matriks Diagnose)

Domain Terminologi Problem Etiologi Sign/Symtomp


Intake NI.1.2 Asupan energi Difisit pengetahuan Ditandai dengan hasil
inadekuat terkait pangan dan gizi data asupan energi
tentang jumlah energi SMRS (63,5%) defisit
tingkat berat
NI.5.6.2 Kelebihan Difisit pengetahuan Ditandai dengan hasil
asupan lemak terkait pangan dan gizi data asupan lemak
tentang jumlah lemak SMRS (159,1%)
kelebihan
NI.5.8.2 Kelebihan Difisit pengetahuan Ditandai dengan hasil
asupan terkait pangan dan gizi data asupan
Karbohidrat tentang jumlah karbohidrat SMRS
karbohidrat (166%) kelebihan
NI.5.10.1 Asupan mineral Difisit pengetahuan Ditandai dengan
inadekuat terkait pangan dan gizi tekanan darah tinggi
(natrium) tentang jumlah mineral (190/150 mm/Hg)
(natrium) Hipertensi 2
Behavior NB.1.1 Pengetahuan Berkaitan dengan Berdasarkan hasil
yang tidak kurangnya pendidikan FFQ pasien
lengkap atau terkait gizi sebelumnya
tidak akurat
tentang nutrisi
makanan atau
informasi dan
pedoman
terkait nutrisi.

b. Penentuan Prioritas Diagnosis Gizi


Tabel 13. Penentuan Prioritas Diagnosis Gizi

Domain Terminologi Problem Etiologi Sign/Symtomp


Intake NI.1.2 Asupan energi Difisit pengetahuan Ditandai dengan hasil
inadekuat terkait pangan dan gizi data asupan energi
tentang jumlah energi SMRS (63,5%) defisit
tingkat berat
NI.5.6.2 Kelebihan Difisit pengetahuan Ditandai dengan hasil
asupan lemak terkait pangan dan gizi data asupan lemak
tentang jumlah lemak SMRS (159,1%)
kelebihan
NI.5.8.2 Kelebihan Difisit pengetahuan Ditandai dengan hasil
asupan terkait pangan dan gizi data asupan
Karbohidrat tentang jumlah karbohidrat SMRS
karbohidrat (166%) kelebihan
NI.5.10.1 Asupan mineral Difisit pengetahuan Ditandai dengan
inadekuat terkait pangan dan gizi tekanan darah tinggi
(natrium) tentang jumlah mineral (190/150 mm/Hg)
(natrium) Hipertensi 2

F. INTERVENSI GIZI
a. Perencanaan Intervensi Gizi
1. Tujuan Intervensi Gizi
a. Meningkatkan asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat sesuai dengan
kebutuhan
b. Menambah pengetahuan dan asupan terkait gizi seimbang
c. Menurunkan tekanan darah (hipertensi)
2. Target Intervensi Gizi
a. Pasien mampu mencapai dan mempertahankan asupan makan dan sumber zat gizi
makro sesuai dengan kebutuhan (80-120%)
b. Adanya peningkatan terkait pengetahuan gizi seimbang
c. Adanya peningkatan mengonsumsi asupan energi protein lemak dan karbohidrat
agar mencapai status kategori normal
d. Adanya penurunan terkait konsumsi garam (natrium)

3. Jenis Intervensi Gizi


a. Pemberian diet
b. Edukasi dan konseling
c. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
4. Prinsip dan Syarat
a. Energi sesuai dengan kebutuhan yaitu 1.999,1 kkal
b. Protein sesuai dengan kebutuhan yaitu 74 gr
c. Lemak sesuai dengan kebutuhan yaitu 44,4 gr
d. Karbohidrat sesuai dengan kebutuhan yaitu 324,8 gr
5. Implementasi Preskripsi Diet
a. Nama diit : diit tinggi serat dan diit garam rendah III
b. Bentuk makanan : Lunak
c. Rute pemberian : Oral
d. Frekuensi Pemberian : 3x makanan utama dan 2x selingan di pagi hari dan sore
hari
1. Perencanaan Edukasi Gizi

Hari, tanggal
Durasi ±20 menit
Tempat Ruang rawat inap
Topic Penatalaksanaan diit tinggi serat dan diit garam
rendah III untuk pasien konstipasi dan hipertensi
Tujuan Memberikan konseling gizi kepada pasien dan
keluarga tentang penatalaksanaan diit yang tepat
untuk pasien konstipasi dan hipertensi
Sasaran Pasien dan keluarga
Materi - Menjelaskan diit yang baik dan sesuai
- Memberikan pengetahuan mengenai contoh
bahan makanan yang dianjurkan, dan yang tidak
dianjurkan
- Memotivasi pasien untuk meningkatkan asupan
makanan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
pasien
Metode Wawancara dan diskusi
Media Food model dan leaflet
Evaluasi Keluarga pasien dapat menerapkan konsep diit ke
pasien dan mengulang materi
2. Rencana Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan lain :
- Dengan dokter : Memantau perkembangan medis pasien
- Dengan Perawat : Memantau dan mengevaluasi keadaan fisik klinis dan kesehatan
- Dengan Apoteker : Memantau interaksi obat dan makanan
3. Implementasi Intervensi Gizi
- Pemberian diet diberikan sesuai dengan kebutuhan energi sebesar 1.999,1 kkal,
protein sebesar 74 gr, lemak sebesar 44,4 gr, serta karbohidrat 324,8 gr
- Diit garam rendah III (1000-1200 mg Na) diberikan kepada pasien hipertensi
ringan. Pemberian makanan sehari menggunakan 1 sdt (4 gr) garam dapur
G. HASIL MONITORING DAN EVALUASI

Parameter Metode alat Rencana Target Evaluasi


Asupan makan Recall Dimonitor setiap 80-100% Membandingkan
hari hasil dengan target
lebih dari 80% jika
belum mencapai
target dilakukan
Re-assesment
Antropometri Berat badan 3 hari Mempertahankan
berat badan tetap
normal
Biokimia
Fisik dan Tensimeter Tekanan darah Setiap hari Tekanan darah
klinis tinggi normal
Intake Recall 24 jam Setiap hari Pasien Membandingkan
untuk menghabiskan hasil dengan
mengetahui makanan capaian target
kecukupan yang energi 80-120%
energi,protein disediakan jika belum
lemak dan dengan persen mencapai target
karbohidrat kecukupan dilakukan re-
80-120% assesment
Pengetahuan Pengetahuan Peningkatan Saat Jika belum ada
melalui tanya pengetahuan pasien melakukan peningkatan
jawab mengulang edukasi konseling dan pengetahuan pada
dan konseling edukasi pasien,maka
dilakukan edukasi
ulang.

H. Susunan Menu Dalam Sehari


- Energi =1.999,1 kkal
10% dari 1.999,1 kkal adalah 199,91
1.999,1 – 199,91 = 1.799,19 kkal
1.999,1 + 199,91 = 2.199,01 kkal
Kebutuhan energi dalam satu menu sehari berkisar 1.799,19 kkal -2.199,01 kkal
- Lemak = 44,4 gr
10% dari 44,4 gr adalah 4,44 gr
44,4 - 4,44 = 39,96 gr
44,4 = 4,44 = 48,84 gr
Kebutuhan energi dalam satu menu sehari berkisar 39,96 gr – 48,84 gr
- Protein = 74 gr
10% dari 74 gr adalah 7,4 gr
74 – 7,4 = 66,6 gr
74 + 7,4 = 81,4 gr
Kebutuhan energi dalam satu menu sehari berkisar 66,6 gr – 81,4 gr
- Karbohidrat = 324,8 gr
10% dari 324,8 gr adalah 32,48
324,8 – 32,48 = 292,32 gr
324,8 + 32,48 = 357,28 gr
Kebutuhan energi dalam satu menu sehari berkisar 292,32 gr – 357,28 gr

Anda mungkin juga menyukai