Anda di halaman 1dari 18

TUGAS PRAKTIKUM DIETETIKA PENYAKIT DEFISIENSI DAN INFEKSI

“Asuhan Gizi pada Saluran Cerna Atas”

Oleh:
Devi Maylani (2011401046)
Kelas C/Semester 5

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2022
Kasus 3

Seorang perempuan usia 35 tahun, TB 158 cm dan BB 45 kg, bekerja sebagai karyawan
swasta yang mengharuskan sering pergi keluar kota. Pasien sering makan tidak teratur, suka
minum kopi untuk mengurangi stress. Akhir ahir ini pasien mengeluh sakit diulu hati kurang
lebih 1 jam setelah makan, cepat lelah dan pucat serta sakit kepala. Dalam minggu terahir tiba-
tiba pasien BAB berwarna kehitaman ( Melena) kemudian dilarikan ke RS dan dirawat di kelas
VIP sebuah RS negri di kota Semarang. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya Ulcer pada
gaster dan dokter mendiagnosa secara medis Ulcus peptikum.
Hasil pemeriksaan yang lain :
Kesadaran : Composmentis
Suhu : 39oC ( N.36-37oC)
Tekanan darah : 120/80 mmHg (N 120.80 mmHg)
Albumin : 3,4 mg/dl ( N. 4-5,2 g/dl)
Hb : 10 g/dl (12-14 mg/dl)

Hasil anamesa gizi pasien sebelum sakit menunjukkan bahwa pasien kalau pagi sarapan roti
bakar selai sebanyak 2 lembar ditambah dengan minum kopi manis 1 gelas, makan siang
dengan nasi 1 porsi ditambah lauk hewani berupa ayam 1 potong, kerupuk 1 buah dan teh
manis. Pasien suka minum soft drink 1 kaleng setiap minum. Malam suka makan nasi goreng,
dengan lauk telur 1 butir, dan buah pisang. Sebelum tidur sering minum kopi 1 gelas. Pasien
jarang minum air putih dan tidak suka sayur. Gambaran asupan gizinya adalah energi 1322.6
kalori, protein 39.9 gr, lemak 48.7 gr dan Kh 180.6 gr.
1. Lakukan skrinning gizi
2. Buatlah perencanaan asuhan gizi termasuk menu sehari

A. INFORMASI UMUM/ IDENTITAS PASIEN


1. Inisial pasien : seorang perempuan
2. Umur : 35 tahun
3. Jenis kelamin : perempuan
4. Suku Bangsa :-
5. Status perkawinan :-
6. Kondisi sosial ekonomi yang berpengaruh terhadap kesehatan : -
B. DATA PASIEN SAAT AWAL MASUK RUMAH SAKIT
1. Tanggal masuk RS : -
2. Keadaan saat masuk RS : pasien mengeluh sakit diulu hati kurang lebih 1 jam
setelah makan, cepat lelah dan pucat serta sakit kepala. Dalam minggu terahir tiba-tiba
pasien BAB berwarna kehitaman ( Melena)
3. Diagnosis penyakit : Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya Ulcer pada gaster
dan dokter mendiagnosa secara medis Ulcus peptikum.
4. Data riwayat gizi
Menunjukkan bahwa pasien kalau pagi sarapan roti bakar selai sebanyak 2 lembar
ditambah dengan minum kopi manis 1 gelas, makan siang dengan nasi 1 porsi ditambah
lauk hewani berupa ayam 1 potong, kerupuk 1 buah dan teh manis. Pasien suka minum
soft drink 1 kaleng setiap minum. Malam suka makan nasi goreng, dengan lauk telur 1
butir, dan buah pisang. Sebelum tidur sering minum kopi 1 gelas. Pasien jarang minum
air putih dan tidak suka sayur
SKRINING
MALNUTRITION SCREENING TOOL (MST)

A. Skrining Gizi
1. Apakah anda kehilangan berat badan secara tidak a. Tidak (Skor 0)
sengaja? b. Ragu (Skor 2)
Jika ya,berapa banyak (kg) anda kehilangan berat
badan)
1. 1-5 Skor 1
2. 6-10 Skor 2
3. 11-15 Skor 3
4. <15 Skor 4
Skor 2
5. Ragu
2. Apakah anda mengalami penurunan asupan a. Tidak (skor 0)
makanan karena penurunan nafsu makan (atau b. Iya (skor 1)
karena tidak bisa mengunyang dan menelan)?
Total Skor Skrining MST (Malnutrition screening tool) 0
Keterangan
Skor 0 = Risiko Rendah
Skor 1 = Risiko Sedang
Skor ≥2 = pasien berisiko malnutrisi, konsul ke Ahli Gizi

B. Asuhan Gizi
NUTRITIONAL ASSESSMENT
1.1 Data Antropometri
Tabel 1, Data Antropometri Patien
Terminologi Antropometri Hasil Nilai Normal Interpretasi
AD 1.1.1 BB saat ini 45 kg BBI** = 52,2 kg
AD 1.1.2 TB 158 cm
AD 1.1.5 IMT * 18,02 Kg/m² 18,5 – 25 kg/m² Kurus ringan /
(kemenkes) Underweight
Kesimpulan :
Berdasarkan data antropometri pasien, dapat disimpulkan bahwa status gizinya masuk
dalam golongan underwight dengan nilai IMT 18,02 Kg/m²
BB 45
*IMT = 2 =
T B (m) 1,58 ²
45
= = 18,02 kg/m²
2,4964
**BBI (Broca) = 0,9 x ( TB – 100 )
= 0,9 x (158 – 100 )
= 0,9 x 58 = 52,2 kg

1.2 Data Biokimia


Tabel 2. Data Biokimia Pasien
Terminologi Data Biokimia Hasil Nilai Normal Interpretasi
Bd1 10.1 Hemoglobin 10 g/dl 12– 4 g/dl Dibawah
Normal
Albumin 3,4 mg/dl 4–5,2 mg/dl Dibawah
Normal
Kesimpulan :
Menurut data biokimia pasien, kadar hemoglobin dibawah normal dengan nilai 10 g/dl,
kadar albumin dibawah normal dengan nilai 3,4 mg/dl/.

1.3 Data Fisik Klinis


Table 3. Data Fisik Klinis Pasien
Terminologi Data Klinis/Fisik Hasil Nilai Interpretasi
Normal
PD 1.1.1 Keadaan Sakit diulu hati kurang Ada
Umum lebih 1 jam setelah makan,
cepat lelah dan pucat serta
sakit kepala.
PD 1.1.5 Sistem Dalam minggu terahir tiba- Ada
pencernaan tiba pasien BAB berwarna
kehitaman ( Melena)
Suhu 39 °C 36-37°C Diatas
Normal
Tekanan Darah 120/80 mm/Mg 120/80 Normal
mm/Mg
Kesimpulan :
Berdasarkan data pemeriksaan fisik/klinis pasien dapat dilihat bahwa keadaan pasien
akhir-akhir ini mengeluh sakit di ulu hati kurang lebih 1 jam setelah makan, cepat lelah
dan pucat serta sakit kepala. Dalam minggu terakhir tiba-tiba pasien BAB berwarna
kehitaman (Melena).

1.4 Data Riwayat Gizi


Tabel 4. Data Kualitatif
(Asupan Makan Sebelum Masuk Rumah Sakit)
Terminologi Riwayat Hasil
Diet
FH 1.2.1 Pola 3 x sehari
Makan
FH 2.1 Kebiasaan pasien kalau pagi sarapan roti bakar selai sebanyak 2
Makan lembar ditambah dengan minum kopi manis 1 gelas.
makan siang dengan nasi 1 porsi ditambah lauk hewani
berupa ayam 1 potong, kerupuk 1 buah dan teh manis.
Pasien suka minum soft drink 1 kaleng setiap minum.
Malam suka makan nasi goreng, dengan lauk telur 1 butir,
dan buah pisang. Sebelum tidur sering minum kopi 1 gelas.
Pasien jarang minum air putih dan tidak suka sayur.
FH 7.3.1 Aktifitas Sedang
Fisik
Kesimpulan :
Berdasarkan data riwayat gizi pasien, memiliki pola makan 3x/sehari, dimulai dengan
sarapan roti bakar selai sebanyak 2 lembar ditambah dengan minum kopi manis 1 gelas.
makan siang dengan nasi 1 porsi ditambah lauk hewani berupa ayam 1 potong, kerupuk
1 buah dan teh manis. Pasien suka minum soft drink 1 kaleng setiap minum. Malam
suka makan nasi goreng, dengan lauk telur 1 butir, dan buah pisang. Sebelum tidur
sering minum kopi 1 gelas. Pasien jarang minum air putih dan tidak suka sayur.

Tabel 5. Data Kuantitatif


(Asupan Makanan Sebelum Masuk Rumah Sakit)

Terminologi Data Asupan % Nilai Gizi


FH – 1.1.1.1 Energi Total 84,30 1.322,6 Kkal
FH – 1.5.2.1 Protein Total 67,82 39,9 g
FH – 1.5.1.1 Lemak Total 111,75 48,7 g
FH – 1.5.3.1 Karbohidrat Total 77,73 180,6 g

1.1 Standar Pembanding Asupan Sebelum Mausk Rumash Sakit dan Asupan di RS
saat Assasmen dengan kebutuhan gizi
Perhitungan kebutuhan sebelum masuk rumah sakit menggunakan rumus Brocca :
Perempuan = 655 + ( 9,6 x BB ) + ( 1,8 x TB ) – ( 4,7 x U )
= 655 + ( 9,6 x 45 ) + ( 1,8 x 158 ) – ( 4,7 x 35 )
= 655 + 432 + 284,4 – 164,5
= 1.206,6

Faktor :
Aktifitas (Sedang) = 1.206,6 x 1,3 = 1.568,92
Total Kebutuhan Energi = 1.568,92 Kkal

Protein = 1.568,92 x 15% KH = 1.568,92 x 60%


235,338 941,352
= =
4 4
= 58,83 g = 235,33 g

Lemak = 1.568,92 x 25%


392,23
=
9
= 43,58 g

Tabel 6. Data standar pembanding asupan sebelum masuk rumah sakit dengan kebutuhan gizi

Terminologi Asupan Kebutuhan Pencapaian Keterangan


SMRS Gizi (%)
CS-1 Kebutuhan Energi 1.568,92 84,30 Kurang dari
energi 1.322 kkal Kkal kebutuhan

CS-2 Kebutuhan Zat Protein 58,83 g 67,82 Kurang dari


Gizi Makro 39,9 g kebutuhan
Lemak 43,58 g 111,75 Lebih dari
48,7 g kebutuhan
Karbohidrat 235,33 g 77,73 Kurang dari
180,6 g kebutuhan
Kesimpulan :
Dari data asupan makanan sebelum masuk rumah sakit dapat dilihat bahwa asupan energi kurang
dari kebutuhan sebesar 1.322 kkal (84,30%), asupan protein kurang dari kebutuhan sebesar 39,9
g (67,82%), asupan lemak lebih dari kebutuhan sebesar 48,7 g (111,75%) dan asupan karbohidrat
kurang dari kebutuhan sebesar 180,6 g (77,73%).

Tabel 7. Data kuantitatif asupan makan di rumah sakit

Terminologi Data Asupan Nilai Gizi


FH-1.1.1 Energi -
FH-1.5.2 Protein -

FH-1.5.1 Lemak -

FH-1.5.3 Karbohidrat -

1.2 Perhitungan Kebutuhan Asupan Saat di RS Menggunakan Harris Bennedict

655 + ( 9,6 x BB ) + ( 1,8 x TB ) – ( 4,7 x U )


= 655 + ( 9,6 x 45 ) + ( 1,8 x 158 ) – ( 4,7 x 35 )
= 655 + 432 + 284,4 – 164,5
= 1.206,6

Faktor :
Aktifitas (Sedang) = 1.206,6 x 1,2 = 1.447,92
Stress (ringan) = 1.447,92 x 1,4 = 2.027,088
Total Kebutuhan Energi = 2.027,088 Kkal

Protein = 2.027,088 x 15% KH = 2.027,088 x 60%


304,0632 1.216,2528
= =
4 4
= 76,06 g = 304,06 g

Lemak = 2.027,088 x 25%


506,772
= = 56,31 g
9
Tabel 8. Data standar pembanding asupan di RS dengan kebutuhan gizi
Terminologi Asupan di RS Kebutuhan Pencapaian Keterangan
saat assesmen Gizi saat di RS (%)

CS-1 - Energi - -
Kebutuhan 2.027,088 kkal
energi
CS-2 - Protein 76,06 g - -
Kebutuhan
- Lemak 56,31 g - -
Zat Gizi
Makro - Karbohidrat - -
304,06 g

1.5 Data Riwayat Personal


Tabel 9. Data Riwayat Personal Pasien
Terminologi Data Pasien
CH-1.1.1 Usia : 35 tahun
CH-1.1.2 JenisKelamin : Perempuan
CH-1.1.10 Aktifitas : Sedang
CH-2.1.1 Keluhan : Sakit diulu hati kurang lebih 1 jam setelah makan, cepat
lelah dan pucat serta sakit kepala. Dalam minggu terahir tiba-tiba
pasien BAB berwarna kehitaman ( Melena)
CH-2.1.2 Riwayat : Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya Ulcer pada
gaster dan dokter mendiagnosa secara medis Ulcus peptikum
CH-2.1.5 Riwayat : Dalam minggu terahir tiba-tiba pasien BAB berwarna
kehitaman ( Melena)
CH-3.1.6 Pekerjaan : karyawan swasta yang mengharuskan sering pergi
keluar kota

NUTRITIONAL DIAGNOSIS
2.1 Kemungkinan diagnosis gizi berdasarkan hasil assessment
Tabel 10. Kemungkinan Diagnosis

Terminologi Problem Etiologi Sign / Symptoms


NI-2.1 Kekurangan intake Defisit pengetahuan Ditandai dengan, asupan energi
makanan dan terkait makanan dan kurang dari kebutuhan sebesar
minuman oral gizi tentang asupan 1.322 kkal (84,30%),asupan lemak
makan/minum oral kurang dari kebutuhan sebesar
yang tepat 48,7 g (111,75%) dan asupan
karbohidrat kurang dari kebutuhan
sebesar 180,6 g (77,73%).

NC-1.4 Perubahan fungsi Penurunan fungsi Ditandai dengan, sakit diulu hati
gastrointestinal eksokrin kurang lebih 1 jam setelah makan
NC-2.2 Perubahan nilai Disfungsi organ Ditandai dengan data biokimia
laboratorium mengarang pasien, kadar hemoglobin dibawah
terkait zat gizi terjadinya perubahan normal dengan nilai 10 g/dl, kadar
biokimia
albumin dibawah normal dengan
nilai 3,4 mg/dl/.

NB-1.1 Kurang nya Pengetahuan tidak Pasien jarang minum air putih dan
pengetahuan akurat tentang tidak suka sayur.
mengenai makanan makanan dan nutrisi
dan gizi
NB-1-5 Pola makan tidak Pengaturan berat memiliki kebisaan minum kopi 1
teratur badan/keasikan cangkir sebelum berangkat
secara signifikan kekantor dan setelah makan pagi,
mempengaruhi tidak suka makan sayur maupun
harga diri. buah. Buah yang disuka hanya
pisang dan pepaya. Lauk yang suka
dikonsumsi adalah telor
3-5x/minggu karena alergi ikan dan
tidak suka daging. Lauk nabati
yang suka dikonsumsi adalah
tempe goreng sekali makan 1
potong

2.2 Pencantuman prioritas diagnosa gizi

Tabel 11. Penentuan Prioritas Diagnosa Gizi


Terminologi Problem Etiologi Sign / Symptoms
NI-2.1 Kekurangan intake Defisit pengetahuan Ditandai dengan, asupan energi
makanan dan terkait makanan dan kurang dari kebutuhan sebesar
minuman oral gizi tentang asupan 1.322 kkal (84,30%),asupan lemak
makan/minum oral kurang dari kebutuhan sebesar
yang tepat 48,7 g (111,75%) dan asupan
karbohidrat kurang dari kebutuhan
sebesar 180,6 g (77,73%).

NB-1-5 Pola makan tidak Pengaturan berat memiliki kebisaan minum kopi 1
teratur badan/keasikan cangkir sebelum berangkat
secara signifikan kekantor dan setelah makan pagi,
mempengaruhi tidak suka makan sayur maupun
harga diri. buah. Buah yang disuka hanya
pisang dan pepaya. Lauk yang
suka dikonsumsi adalah telor 3-
5x/minggu karena alergi ikan dan
tidak suka daging. Lauk nabati
yang suka dikonsumsi adalah
tempe goreng sekali makan 1
potong

NUTRITION INTERVENSI

PERENCANAAN
1. Tujuan Intervensi
a. Memberikan makanan yang tinggi kalori dan tinggi protein
b. Membantu menaikan BB agar pada nilai normal dan mempertahankan status gizi dengan
nilai IMT normal.
c. Meningkatkan edukasi pemahaman pentingnya diet pasien untuk penyembuhan
2. Target
a. Memberi diet untuk mencukupi kebutuhan asupan gizi secara bertahap mencapai 100%
b. Meningkatkan pengetahuan terkait makanan dan informasi gizi
c. Mengganti kehilangan zat gizi dan memperbaiki status gizi kurang
3. Jenis intervensi
a. Pemberian diit
b. Edukasi dan konseling gizi
4. Kebutuhan gizi selama dirumah sakit
1. Perhitungan gizi
a. Gizi makro
 Energi = 2.027,088 kkal
 Protein = 76,06 g
 Lemak = 56,31 g
 Karbohidrat = 304,06 g
b. Gizi mikro
 Vitamin A = 600 RE
 Vitamin D = 15 mcg
 Vitamin K = 55 mcg
 Vitamin C = 75 mg
 Kalsium = 1000 mg
 Besi = 18 mg
 Kalium = 4700 mg
 Natrium = 1500 mg

2. Modifikasi Diit = Bentuk makanan lunak

IMPLEMENTASI
a. Pada fase akut dapat diberikan nutrisi parenteral selama 24-48 jam untuk mengistirahatkan
lambung.
b. Mempertahankan postur tegak selama dan setelah makan,hindari berpakaian terlalu
ketat,hingga tidur setelah makan (minimal 2 jam sebelum tidur),meninggikan posisi kepala
6 inci jika tidur.
c. Makan secara perlahan,porsi kecil dengan frekuensi sering.

1. Prinsip Diit
a. 3 J (tetap jumlah, jenis, jadwal )
b. Hindari kondisi serta bahan makanan yang merangsang asam lambung seoerti
alcohol,coklat,kopi,kafein.
c. Kurangi makanan yang menyebabkan tidak nyaman,seperti buah dan jus asam, produk
tomat, makanan berkarbonasi,maknaan yang terlalu tinggi lemak.
d. Makan secara perlahan, porsi kecil dengan frekuensi sering.
Syarat Diit
a. Energi yang dihitung berdasarkan rumus brocca, dengan memperhitungkan basal, berat
badan, aktifitas dan factor stress. Energi yang diberikan sesuai kebutuhan,diberikan diet
tinggi kalori protein apabila dalam kondisi status gizi kurang.
b. Protein normal,dapat diberikan tinggi protein dalam kondisi status gizi kurang atau
bergantung pada status katabolik pasien.
c. Lemak diberikan lebih sedikit
d. Karbohidrat diberikan dengan porsi cukup
2. Preskripsi Diit ( jenis, zat gizi penting, bentuk makanan, rute makanan, frekuensi )
 Jenis Diit : diet lambung I dan TKTP
 Bentuk makanan : Makanan saring
 Rute makanan : Parenteral
 Frekuensi makan : 3x makan utama dan 3x makanan selingan
3. Pemberian Diit
Perencanaan menu :
Pagi : Terlampir
Selingan pagi : Terlampir
Siang : Terlampir
Selingan siang : Terlampir
Malam : Terlampir
4. Perencanaan Edukasi Gizi
Tabel 12. Perencanaan Edukasi Gizi

Hari, Tanggal -

Durasi ± 30 - 45 menit

Tempat Ruang Konsultasi Gizi

Topik Penatalaksanaan diit energi tinggi protein tinggi untuk


pasien Ulkus Peptikum

Tujuan Memberikan pengetahuan mengenai gizi kepada


pasien dan keluarga tentang penatalaksanaan diit
energi tinggi protein tinggi bagi pasien agar pasien
mematuhi diit yang diberikan.

Sasaran Pasien dan Keluarga

Materi - Menjelaskan diit energi tinggi protein tinggi kepada


pasien,
- Memberikan pengetahuan mengenai contoh bahan
makanan yang dianjurkan, dibatasi dan tidak
dianjurkan pada pasien Ulkus peptikum,
- Memotivasi pasien untuk dapat meningkatkan
asupan makanan sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan pasien
- Memotivasi pasien dan keluarga untuk mematuhi
anjuran dari dokter maupun ahli gizi
- Memberikan gambaran menu pasien dan keluarga
untuk merubah kebiasaan makan dan melakukan diit
sesuai dengan kondisi pasien
Metode Diskusi, tanya jawab
Media Leaflet, food model.

Evaluasi - Pasien dapat mengulang kembali materi yang telah


disampaikan saat edukasi
- Pasien dan keluarga mampu mempraktekan perilaku
gizi yang sudah diberikan
- Pasien dan keluarga termotivasi untuk mematuhi
terapi gizi

NUTRITION MONITORING DAN EVALUASI

1. Hasil Monitoring dan Evaluasi Pasien


Tabel 13 Monitoring dan Evaluasi Pasien
Parameter
yang Metode/alat Target Rencana Hasil Keterangan
dimonitor

Asupan Recall 100% Dimonitor - -


makan setiap hari

Pengetahuan Diskusi Pasien dapat Dimonitor - -


dan perilaku menyelenggarakan setiap hari
makanan secara
pribadi dan menjaga
pola makan yang
seimbang.

Nilai Thermomete Nilai suhu badan dan Dimonitor


Laboratorium r/tensimeter tekanan darah tetap setiap hari
normal 100%

Uji lab 100% Dimonitor


setiap hari
Menu Makanan Saring

=====================================================================
Analysis of the diet pla
=====================================================================
Food Amount energy carbohydr.
______________________________________________________________________________

BREAKFAST
Bubur Sumsum
tepung beras 50 g 180,4 kcal 39,8 g
Telur rebus
telur ayam 55 g 85,1 kcal 0,4 g
Sari Buah Mangga
gula pasir 13 g 50,3 kcal 13,0 g
manga masak 90 g 35,5 kcal 1,5 g

Meal analysis: energy 351,3 kcal (19 %), carbohydrate 54,6 g (17 %)

1. BREAK
Bubur Pisang Halus
tepung beras 30 g 108,3 kcal 23,9 g
pisang kepok 50 g 58,0 kcal 15,6 g
gula merah tebu belum dimurnikan 20 g 75,2 kcal 19,5 g

Meal analysis: energy 241,4 kcal (13 %), carbohydrate 58,9 g (19 %)

LUNCH
Bubur
tepung beras 50 g 180,4 kcal 39,8 g
Semur ayam tahu cincang
daging ayam 40 g 114,0 kcal 0,0 g
tahu 50 g 38,0 kcal 0,9 g
Sayur Bening
bayam segar 50 g 18,5 kcal 3,7 g
carrot 50 g 22,5 kcal 5,3 g
margarine 5g 35,8 kcal 0,0 g
Jus pepaya
pepaya 110 g 42,9 kcal 10,8 g

Meal analysis: energy 452,1 kcal (24 %), carbohydrate 60,4 g (19 %)
2. BREAK
Puding Maizena
tepung maizena 15 g 57,1 kcal 13,7 g
gula pasir 13 g 50,3 kcal 13,0 g
susu skim / tak berlemak cair 150 g 52,3 kcal 7,4 g

Meal analysis: energy 159,8 kcal (9 %), carbohydrate 34,0 g (11 %)

DINNER
Tim Nasi
Beras putih giling 20 g 180,4 kcal 39,8 g
Pepes daging tahu
daging sapi 35 g 94,1 kcal 0,0 g
tahu 50 g 38,0 kcal 0,9 g
sayur labu
labu air mentah 50 g 10,0 kcal 2,2 g
margarine 5g 35,8 kcal 0,0 g
sari jeruk
gula pasir 13 g 50,3 kcal 13,0 g
jeruk 110 g 151,7 kcal 28,5 g

Meal analysis: energy 560,4 kcal (30 %), carbohydrate 84,3 g (27 %)

IN BETWEEN
Sari Bubur Kacang Hijau
kacang hijau 25 g 29,0 kcal 5,2 g
gula merah tebu belum dimurnikan 20 g 75,2 kcal 19,5 g

Meal analysis: energy 104,2 kcal (6 %), carbohydrate 24,7 g (8 %)

=====================================================================
Result
=====================================================================
Nutrient analysed recommended percentage
value value/day fulfillment
______________________________________________________________________________
energy 1869,2 kcal 2027,0 kcal 92 %
carbohydr. 316,9 g(67%) 304,0 g(> 55 %) 104 %
protein 70,1 g(15%) 76,0 g(12 %) 92 %
fat 40,5 g(19%) 56,0 g(< 30 %) 72 %
calcium 1369,3 mg - -
iron 67,4 mg - -
Vit. A 1873,8 µg - -
Vit. E 0,0 mg - -
Vit. B1 1,1 mg 1,0 mg 110 %
Vit. B2 1,2 mg 1,2 mg 104 %
Vit. B6 1,7 mg 1,2 mg 138 %
folic acid eq. 0,0 µg - -
Vit. C 138,8 mg 100,0 mg 139 %
sodium 1075,0 mg 2000,0 mg 54 %
potassium 2652,1 mg 3500,0 mg 76 %
calcium 961,0 mg 1000,0 mg 96 %
magnesium 606,4 mg 300,0 mg 202 %
phosphorus 1174,1 mg 700,0 mg 168 %
iron 32,5 mg 15,0 mg 216 %
zinc 9,0 mg 7,0 mg 128 %

Anda mungkin juga menyukai