Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 10

FARID ILHAM FERDIANSYAH 126306201012


SITI MAS'ULAH 126306201033
SHINTIA AULIYA 126306201036
AGUSTIN HANDAYANI 126306201045
Tugas Hadist Tematik
1. Fungsi Bimbingan dan Konseling sebagai rehabilitasi

Artinya : “Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala
seperti orang yang melaksanakannya” (Bulughul Maram; kitab adab dan kesopanan hadist no
29. 773 H-852 H: 300).
Ayat serta hadist tersebut menunjukkan adanya seruan agar ada satu golongan dari umat
manusia untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada orang atau kelompok lain
yaitu berupa ajaran Islam agar selalu taat dan beriman kepada Allah SWT sehingga dapat
berbuat ma’ruf yang berarti segala perbuatan yang mendekatkan kepada Allah SWT.
Berdasarkan ayat tersebut maka memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada orang lain
wajib hukumnya. Dalam ayat tersebut juga dijelaskan agar dapat mencegah perbuatan yang
munkar yakni perbuatan yang melanggar atau tidak sesuai dengan norma agama atau bisa
disebut juga perbuatan yang dapat menjauhkan diri kepada Allah SWT
2. Fungsi Bimbingan dan Konseling sebagai penyembuhan

Nabi berkata, tolonglah saudaramu yang zhalim atau yang di zhalimi.Mereka berkata: “ya
rasullulah kami menolong yang di zhalimi, bagaimana kami menolong yang menzhalimi?”
beliau menjawab “ambiltangannya.Dari hadist diatas dapat dipahami bahwa dalam kehidupan
ini kita diwajibkan untuk saling tolong menolong sesama manusia. Dalam Fungsi
penyembuhan berkaitan erat dengan layanan bantuan yang diberikan oleh seorang konselor
yang terhadap klien atau individu yang membutuhkan.Dalam pemberian bantuan tersebut
hendaknya seorang konselor tidak membeda-bedakan individu atau klien yang akan di bantu.
Individu-individu yang bermaslah dibimbing dan diarahkan oleh seorang konselor,yang
nantinya bertujuan untuk mengembangkan potensi yang dimilikiindividu serta berkaitan
dengan tujuan konseling itu sendiri. Dalam upaya pemberian bantuan kepada konseli yang
telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir.
Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching

3. Fungsi Bimbingan dan Konseling sebagai penyelesaian masalah (kejiwaan)

Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan
kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun
akan dia peroleh dan tunduk hina padanya. Barangsiapa yang niatnya adalah untuk
menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan
mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan
baginya.” (HR. Tirmidzi)
Seseorang yang mentalnya sehat akan bertingkah laku serasi, tepat, dan bisa diterima oleh
masyarakat pada umumnya. Kemudian sikap hidupnya sesuai dengan norma dan pola hidup
kelompok masyarakat, sehingga ada relasi interpersonal dan intersosial yang memuaskan.
Sebaliknya, seseorang yang tidak sehat mentalnya secara relatif mereka jauh dari status
integrasi, dan memiliki ciri inferior dan superior. Kompleks inferior ini misalnya terdapat
pada penderita psikosis, neurosis, dan psikopat.Kesehatan mental secara relatif harmonis atau
sangat dekat dengan integritas jasmaniah-ruhaniah yang ideal. Kehidupan psikisnya stabil,
tidak banyak memendam konflik internal, suasana hatinya tenang dan imbang, serta
jasmaninya selalu sehat. Mentalitas yang sehat dimanifestasikan dalam gejala; tanpa
gangguan batin, dan posisi pribadinya seimbang, baik ke dalam (terhadap diri sendiri),
maupun ke luar (terhadap lingkungan sosial).Dalam pandangan Islam, keharmonisan
hubungan manusia terdapat dua hal penting; pertama, hablun minallah, yaitu hubungan antara
manusia dengan Tuhan (hubungan vertikal), dan kedua, hablun minannas, yaitu hubungan
antara manusia dengan sesama manusia (hubungan horizontal). Dan kedua hubungan
tersebut, baik hablun minallahmaupun hablun minannas haruslah harmonis, antara keduanya
harus sama-sama paralel sehingga terciptalah kedamaian dan ketenangan jiwa dalam diri
seorang Muslim. Karena bagi seorang Muslim, tujuan hidupnya adalah untuk mengabdi atau
beribadah kepada Allah SWT. Kebahagiaan tersebut akan tercapai apabila seorang Muslim
mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan kenikmatan-kenikmatan yang terdapat
dalam beribadah, baik berupa melaksanakan perintah Tuhan maupun meninggalkan larangan-
Nya. Penghayatan bahwa ia berasal dari Allah, untuk Allah, dan kembali berserah diri kepada
Allah merupakan inti kehidupan Muslim yang bersifat dinamis. Derajat penghayatan tersebut
merupakan ukuran bagi tingkatan kesehatan dan kebahagiaan jiwa seorang Muslim. Pada
pendekatan layanan konseling Islami, dimensi antara agama dan konseling
sangat terasa. layanan konseling Islami merupakan suatu layanan yang tidak hanya
mengupayakan manusia untuk bermental sehat dan hidup sejahtera, melainkan juga
yang dapat menuntun kepada hidup yang sakinah, batin merasa tenang dan tenteram karena
selalu dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa. Kenyataan ini menunjukkan bahwa layanan
konseling terlebih dalam bidang keagamaan keberadaannya sangat diperlukan masyarakat
secara luas. Oleh karena itu, layanan konseling Islami menjadi sangat penting sebagai
alternatif dalam mengembangkan kesehatan mental bagi masyarakat modern saat ini.
4. Fungsi Bimbingan dan Konseling Sebagai Edukasi (Pendidikan)

Artinya:
“Usamah bin Zaid ra. berkata: Saya mendengar Rasulullahsaw. bersabda: Akan dihadapkan
orang yang berilmu pada hari kiamat, lalukeluarlah semua isi perutnya, lalu ia berputar-putar
dengannya, sebagaimana himar yang berputar-putar mengelilingi tempat tambatannya. Lalu
penghuni neraka disuruh mengelilinginya seraya bertanya: Apakah yang menimpamu? Dia
menjawab: Saya pernah menyuruh orang pada kebaikan,tetapi saya sendiri tidak
mengerjakan-nya, dan saya mencegah orang dari kej ahatan, tetapi saya sendiri yang
mengerjakannya”. Dalam hadits riwayat di atas menguraikan bahwa pembentukan
karakter yang didasari keteladanan akan menuai kebaikan bagi dirinya sendiri dan orang lain.
Dengan bukti adanya siksa Allah bagi orang yang hanya memerintahkan suatu kebaikan
namun ia tidak turut menjalankannya. Oleh karenanya, pengaruh keluarga sebagai tempat
pendidikan pertama bagi sang anak harus berupa orang-orang yang baik pula.
5. Fungsi Bimbingan dan Konseling Sebagai Pengembangan Kejiwaan Seseorang

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, beliau
bersabda : “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan
melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah
urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa
yang menutup aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat.
Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu suka menolong saudaranya.
Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, pasti Allah memudahkan baginya
jalan ke surga. Apabila berkumpul suatu kaum di salah satu masjid untuk membaca Al
Qur’an secara bergantian dan mempelajarinya, niscaya mereka akan diliputi sakinah
(ketenangan), diliputi rahmat, dan dinaungi malaikat, dan Allah menyebut nama-nama
mereka di hadapan makhluk-makhluk lain di sisi-Nya. Barangsiapa yang lambat amalannya,
maka tidak akan dipercepat kenaikan derajatnya. Hadits ini amat berharga, mencakup
berbagai ilmu, prinsip-prinsip agama, dan akhlaq. Hadits ini memuat keutamaan memenuhi
kebutuhan-kebutuhan orang mukmin, memberi manfaat kepada mereka dengan fasilitas imu,
harta,bimbingan atau petunjuk yang baik, atau nasihat dan sebagainya

6. Fungsi Bimbingan dan Konseling Sebagai Langkah Pencegahan (Perventif)


Artinya :
Para sahabat berkata: saya mendengar Rasulullah SAW bersabda,siapa yang melihat
kemungkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu rubahlah dengan lisannya,
jika tidak mampu maka (tolaklah)dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-
lemahnya iman. (HRShahih Muslim)Hadist ini dikemukakan oleh Abi Said sehubungan
dengan adanyahadist thariq bin syihab dan abi bakrin yang menyatakan bahwa orangpertama
yang memulai khutbah sebelum shalat ‘ied ialah marwan, lalu adaseorang laki-laki yang
berdiri sambil mengatakan bahwa shalat ied itudilaksanakan sebelum khutbah. Fungsi
preventif merupakan suatu bantuan terhadap individu atau mencegah timbulnya
masalah bagi dirinya. bk mempunyai fungsi dimana bk harus mencegah agar siswa tidak
bermasalah.
Apabila individu tidak mengalami suatu masalah, maka besarlah kemungkinan ia
akan dapatmelaksanakan proses perkembangannya dengan baik, dan
kegiatankehidupannya pun dapat terlaksana tanpa ada hambatan yang berarti. Bagikonselor
profesional misi tugasnya dipenuhi dengan perjuangan untuk menyingkirkan berbagai
hambatan yang dapat menghalangi perkembangan individu.

Anda mungkin juga menyukai