Anda di halaman 1dari 3

Nama : Leliyensen Oktavianingsih

NIM : 126306201028

KELAS : BKI 1A

SEJARAH DAN PEMIKIRAN JABARIYAH

Asal-Usul Kemunculan Jabariyah Kata Jabariyah berasal dari kata Jabara yang berarti
memaksa ,dijelaskan didalam Al - Munjid bahwa nama jabariyah berasal dari kata jabara
yang mengandung arti memaksa dan mengharuskannya melakukan sesuatu .Kalau dikatakan,
Allah mempunyai sifat Al-Jabbar (dalam bentuk mubalaghah), itu artinya Allah Maha
Memaksa. Sedangkan secara istilah dimaksud Jabariyah disini ialah paham yang menafikan
(meniadakan) perbuatan bagi manusia secara hakiki, dan menyandarkan perbuatan manusia
kepada Tuhan.

ciri-ciri ajaran Jabariyah adalah: Bahwa manusia tidak mempunyai kebebasan dan ikhtiar
apapun,Bahwa Allah tidak mengetahui sesuatu apapun sebelum terjadi, Ilmu Allah bersifat
Huduts ( baru ). d. Iman cukup dalam hati saja tanpa harus dilafadhkan. e. Bahwa Allah tidak
mempunyai sifat yang sama dengan makhluk ciptaanNya, Bahwa surga dan neraka tidak
kekal, dan akan hancur dan musnah bersama penghuninya, karena yang kekal abadi hanyalah
Allah semata, Bahwa Allah itu sekali-kali tidak mungkin dapat terlihat oleh manusia,
walaupun di akhirat kelak , Bahwa Alqur’an adalah makhluk bukan kalamullah.

Tokoh-Tokoh Pemuka Jabariyah dan PemikiranPemikirannya Paham Jabariyah pertama kali


diperkenalkan oleh Ja’d bin Dirham kemudian disebarkan oleh Jahm bin Shafwan dari
Khurasan. Namun dalam perkembangannya, paham al-jabbar ini juga dikembangkan oleh
tokoh lainnya di antaranya Al-Husain bin Muhammad An-Najjar dan Ja’d bin Dirrar. Paham
ini diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: Jabariyah Khalisah (Jabariyah murni) dan Jabariyah
mutawassitah (Jabariyah Moderat). Jabariyah Khalisah adalah kelompok yang berpendapat,
bahwa manusia tidak mempunyai kekuatan apapun, serta tidak mempunyai pengaruh dan
kemampuan. Sedangkan Jabariyah moderat menyatakan, bahwa manusia mempunyai
kemampuan, namun tidak mempunyai pengaruh.

SEJARAH PEMIKIRAN ALIRAN QADARIYAH


Latar belakang kemunculan Qadariyah Qadariyah berasal dari bahasa Arab qadara yaitu
artinya kemampuan, kekuasaan dan kekuatan. Adapun menurut pengertian terminologi,
Qadariyah adalah. suatu aliran yang percaya bahwa setiap tindakan manusia tidak
diintervensi oleh tangan Tuhan .Aliran ini berendapat bahwa tiap-tiap orang adalah pencipta
bagi setiap perbuatannya, Ia dapat berbuat sesuatu atau meninggalkannya atas kehendaknya
sendiri. Menurut Ahmad Amin, ada para ahli teologi mengatakan bahwa Qadariyah pertama
kali dimunculkan oleh Ma’bad AlJauhani ( W.80 H ) dan Ghailan Ad-Dimasyqy. Yang mana
Ma’bad adalah seorang taba’i yang dapat dipercaya dan pernah berguru 267 kepada Hasan
Al-Bisri. Sementara Ghailan adalah seorang orator berasal dari Damaskus dan ayahnya
seseorang yang pernah bekerja pada Khalifah Utsman bin Affan.

Latar belakang timbulnya Qadariyah ini sebagai isyarat menentang kebijaksanaan politik
Bani Umayah . Apabila aliran Jabariyah berpendapat bahwa Khalifah BanI Umayah
membunuh orang, hal itu karena sudah ditakdirkan oleh Allah swt. Maka aliran Qadariyah
mau membatasi qadar tersebut. Mereka mengatakan bahwa kalau Allah SWT itu adil, maka
Allah SWT akan menghukum orang yang bersalah dan memberi pahala kepada orang yang
berbuat kebaikan dan sebaliknya.

Faham Qadariyah mendapat tantangan keras dari umat Islam ketika itu. Ada beberapa hal
yang mengakibatkan terjadinya reaksi keras ini antara lain : a. Kehidupan masyarakat Arrab
sebelum Islam ketika itu dipengaruhi oleh faham fatalis,b. Tantangan dari pemerintah.

Diambil dari kitab Fajrul Islam halaman 297/298 oleh Dr. Ahmad Amin, aliran Qadariyah
memiliki ajaran pokok sebagai berikut: a. Orang yang berdosa besar itu bukanlah kafir, dan
bukanlah mukmin, tapi fasik dan orang fasikk itu masuk neraka secara kekal,b. Allah SWT.
Tidak menciptakan amal perbuatan manusia, melainkan manusia lah yang menciptakannya
dan karena itulah maka manusia akan menerima pembalasan baik (surga) atas segala amal
baiknya, dan menerima balasan buruk (siksa Neraka) atas segala amal perbuatannya yang
salah dan dosakarena itu pula, maka Allah berhak disebut adil, c. Kaum Qadariyah
mengatakan bahwa Allah itu maha esa atau satu dalam ati bahwa Allah tidak memiliki sifat-
sifat azali, seprti ilmu, Kudrat, hayat, mendengar dan melihat yang bukan dengan zat nya
sendiri. Menurut mereka Allah SWT, itu mengetahui, berkuasa, hidup, mendengar, dan
melihat dengan zatnya sendiri.
Qadariyah mula-mula timbul sekitar tahun 70 H/ 689 M, dipimpin oleh Ma’bad Al-juhni al-
Bisri dan Ja’ad bin Dirham, pada masa pemerintahan Khalifah Abdul Malik bin Marwan
( 685-705 M ). Ma’bad Al-Juhni adalah seorang tabi’in, pernah belajar kepada Washil bn
Atho pendiri Mu’tazillah, dia dihukum karena ajaran-ajarannya Latar belakang timbulnya
Qadariyah ini sebagai isyarat menentang kebijaksanaan politik Bani Umayah . Apabila aliran
Jabariyah berpendapat bahwa Khalifah BanI Umayah membunuh orang, hal itu karena sudah
ditakdirkan oleh Allah swt. Maka aliran Qadariyah mau membatasi qadar tersebut. Mereka
mengatakan bahwa kalau Allah SWT itu adil, maka Allah SWT akan menghukum orang yang
bersalah dan memberi pahala kepada orang yang berbuat kebaikan dan sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai