Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS STILISTIKA DALAM LIRIK-LIRIK LAGU RAISA ALBUM

HANDMADE SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA MATERI


CERITA FANTASI KELAS VII SMPN 1 KALIDAWIR

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Kepada Jurusan Tadris Bahasa Indonesia
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Universitas Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
Guna Menyusun Skripsi

OLEH
QIZQIYA BERLIANA PUTRI
NIM 12210183087

TADRIS BAHASA INDONESIA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
SEPTEMBER 2021
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan
penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, dan sistematika pembahasan.
A. Konteks Penelitian
Sastra merupakan sebuah karya seni yang bermedia Bahasa dan terdapat
beberapa jenis karya sastra, diantaranya drama, prosa dan puisi. Karya
sastra memiliki fungsi dulce et utile yang memiliki arti indah dan berguna,
karya sastra dapat memberikan rasa keindahan dan sekaligus kegunaan
untuk para penikmatnya (Horace dalam Rokhmansyah, 2014:8). Lirik
lagu merupakan salah satu jenis karya sastra berbentuk puisi yang paling
sering dijumpai dalam kehidupan manusia yang disajikan dengan iringan
musik. Lirik lagu menjadi bagian dari karya sastra berbentuk puisi karena
lirik lagu memiliki persamaan dengan puisi, yaitu sebuah media untuk
mengungkapkan pikiran dan perasaan seseorang serta dalam puisi maupun
lirik lagu, pemilihan kata dilakukan secara cermat dalam hal rima, irama,
maupun harmonisasinya (Erowati & Mualim,2015: 171). Sebagai karya
sastra yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari, lirik lagu harus
menjadi karya sastra yang berkualitas dengan memenuhi fungsi dari karya
sastra itu sendiri, yaitu dulce et utile. Lirik lagu diharapkan bukan hanya
mengandung nilai keindahan yang tinggi, melainkan juga mengandung
nilai kebermanfaatan bagi para penikmatnya. Raisa merupakan salah satu
penyanyi, penulis lagu dan pemeran Indonesia yang memulai karir pada
tahun 2008. Sebelum berkarier menjadi penyanyi solo, Raisa merupakan
vokalis grup musik Andante bentukan Kevin Aprilio yang kemudian
berubah menjadi Vierra dan sekarang Vierratale. Raisi terkenal memiliki
ciri yang khas adanya nilai-nilai tersembunyi dalam menyajikan lagu
terutama pada lirik-lirik lagunya, namun terkadang hal ini tidak dibarengi
dengan kemampuan pendengar dalam memahami makna sebenarnya yang
ada pada lirik lagu tersebut. Berdasarkan hal tersebut, peneliti melakukan
penelitian mengenai keindahan dan makna pada lirik-lirik Lagu Raisa
melalui analisis stilistika dan relevansinya sebagai bahan ajar Bahasa
Indonesia. Stilistika adalah bagian ilmu linguistik yang membahas gaya
dalam konteks kesusastraan, khususnya gaya bahasa yang mempunyai
fungsi artistik (Hartono, 2003: 4). Stilistika (stylistic) merupakan ilmu
tentang gaya, sedangkan stil (style) secara umum adalah cara-cara yang
khas, bagaimana segala sesuatu diungkapkan dengan cara tertentu,
sehingga tujuan yang dimaksudkan dapat dicapai secara maksimal. Al-
Ma’ruf (2009:10) secara jelas menyatakan bahwa stilistika merupakan
ilmu yang mengkaji wujud pemakaian bahasa dalam karya sastra yang
meliputi seluruh pemberdayaan potensi bahasa, keunikan dan kekhasan
bahasa serta gaya bunyi, pilihan kata, kalimat, wacana, citraan, hingga
bahasa figuratif. Melalui berbagai pendapat tersebut dapat diperoleh
makna bahwa stilistika merupakan ilmu bidang linguistik terapan yang
mengkaji mengenai kekhasan gaya bahasa yang digunakan pengarang
dalam menciptakan sebuah karya sastra. Cara pengungkapan tersebut bisa
meliputi setiap aspek kebahasaan, yaitu diksi, penggunaan bahasa kias,
bahasa pigura (figurative language), struktur kalimat, bentuk-bentuk
wacana, dan sarana retorika yang lain. Kajian stilistika biasanya dibatasi
pada suatu teks tertentu agar kajian tidak terlalu luas dengan
memperhatikan prefensi penggunaan kata atau struktur bahasa, mengamati
hubungan-hubungan pilihan itu untuk mengidentifikasi ciri-ciri stilistik
seperti morfologi, leksikal, retoris atau deviasi (Sudjiman dalam
Hakim,2010:18). Karya sastra berkualitas bukan hanya terlihat dari
bahasanya yang indah, namun juga kebermanfaatan karya sastra tersebut
bagi para penikmatnya. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai-nilai
pendidikan atau hal-hal yang dapat bermanfaat bagi pendidikan yang
terkandung dalam karya sastra itu sendiri. Pendidikan merupakan sebuah
proses belajar dan penyesuaian individu secara terus menerus terhadap
nilai-nilai budaya, dan cita-cita masyarakat (Wibowo,2013: 2).
Kebermanfaatan karya sastra juga dapat masuk dalam proses pembelajaran
di sekolah, hal tersebut dikarenakan karya sastra relevan jika digunakan
dan dikembangkan menjadi bahan ajar di sekolah, terutama pembelajaran
Bahasa Indonesia. Bahan ajar sendiri merupakan segala bentuk bahan
tertulis maupun tidak tertulis yang digunakan untuk membantu guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran di kelas (National Center for
Vocational Education Research Ltd., dalam Prastowo 2014: 138). Lima
karakteristik bahan ajar yang telah disampaikan oleh Widodo & Jasmadi
(dalam Lestari, 2013: 1), (1) Self Instructional, bahan ajar dapat membuat
siswa membelajarkan diri sendiri dengan bahan ajar yang dikembangkan;
(2) Self Contained, seluruh materi pelajaran dari satu unit kompetensi atau
subkompetensi terdapat di dalam satu bahan ajar secara utuh; (3) Stand
Alone, bahan ajar yang dikembangkan tidak tergantung pada bahan ajar
lain; (4) Adaptive, memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap
perkembangan ilmu dan teknologi; dan (5) User Friendly, Setiap instruksi
dan paparan informasi yang bersifat membantu dan bersahabat dengan
pemakainya, termasuk kemudahan pemakaian dalam merespons dan
mengakses semua dengan keinginan.

B. Fokus Penelitian
1. Bagaimana bentuk stilistika dalam lirik-lirik lagu Raisa dalam album
Handmade?
2. Bagaimana penggunaan stilistika dalam lirik-lirik lagu Raisa dalam
album Handmade sebagai bahan ajar materi cerita fantasi siswa kelas
VII SMPN 1 Kalidawir?
3. Bagaimana implikasi penggunaan stilistika dalam lirik-lirik lagu Raisa
dalam album Handmade sebagai bahan ajar materi cerita fantasi
terhadap kemampuan memahami dan menulis cerita fantasi siswa kelas
VII SMPN 1 Kalidawir?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui bentuk stilistika dalam lirik-lirik lagu Raisa dalam album
Handmade
2. Mengetahui penggunaan stilistika dalam lirik-lirik lagu Raisa dalam
album Handmade sebagai bahan ajar materi cerita fantasi siswa kelas
VII SMPN 1 Kalidawir
3. Mengetahui implikasi penggunaan stilistika dalam lirik-lirik lagu Raisa
dalam album Handmade sebagai bahan ajar materi cerita fantasi
terhadap kemampuan memahami dan menulis cerita fantasi siswa kelas
VII SMPN 1 Kalidawir

D. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sehingga dapat
berguna dalam penelitian atau pembelajaran selanjutnya. Adapun kegunaan
penelitian ini sebagai berikut.
1. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pemahan yang lebih luas lagi mengenai stilistika dalam bahasa
Indonesia bahwa kajian stilistika sangatlah luas.
2. Bagi pembaca, penulis berharap penelitian ini dapat menjadi sumbangan
pemikiran terhadap penelitian-penelitian yang sudah ada sehingga
nantinya dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain di masa mendatang.

E. Penegasan Istilah
Kesalahan dalam menafsirkan mungkin bisa terjadi dalam suatu penelitian,
maka berikut ini terdapat beberapa penegasan istilah yang akan digunakan
dalam penelitian, yaitu sebagai berikut.
1. Stilistika
Stilistika adalah bagian ilmu linguistik yang membahas gaya dalam
konteks kesusastraan, khususnya gaya bahasa yang mempunyai fungsi
artistik yang diungkapkan dengan cara tertentu, sehingga tujuan yang
dimaksudkan dapat dicapai secara maksimal.
2. Lirik Lagu
Lirik Lagu merupakan salah satu karya sastra yang termasuk dalam puisi
yang dibarengi dengan gubahan seni nada atau suara dalam urutan,
kombinasi, dan hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat
musik) untuk menghasilkan gubahan musik yang mempunyai kesatuan
dan kesinambungan (mengandung irama). Lagu disebut juga dengan
ragam nada dan suara yang berirama.

F. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan merupakan gambaran isi skripsi secara
keseluruhan untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi dari
pembahasan. Adapun sistematika pembahasan dalam skripsi ini dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu bagian awal, inti, dan akhir. Bagian awal dalam
penulisan skripsi berisi halaman sampul depan, halaman judul, halaman
persetujuan, halaman pengesahan, halaman pernyataan keaslian, moto,
halaman persembahan, prakata, daftar isi, daftar lampiran, dan abstrak.
Bagian inti dalam penulisan skripsi terdiri atas enam bab. Pada bab I bagian
pendahuluan terdiri dari konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan
penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, fokus penelitian, tujuan
penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, dan sistematika
pembahasan. Pada bab II bagian kajian teori terdiri dari deskripsi teori yang
digunakan dalam penelitian, penelitian terdahulu, dan paradigma penelitian.
Pada bab III bagian metode penelitian terdiri dari rancangan penelitian,
kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, pengecekan keabsahan
data, dan tahap-tahap penelitian.
Pada bab IV hasil penelitian berisi tentang paparan data atau temuan
penelitian yang disajikan dalam topik sesuai dengan pernyataan hasil
analisis data. Pada bab V bagian pembahasan berisi tentang penjelasan dari
hasil temuan penelitian. Pada bab VI bagian penutup berisi tentang
kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan. Bagian akhir
dalam penulisan skripsi terdiri atas tiga bab, yaitu pertama daftar rujukan
yang berisi referensi peneliti selama melakukan penelitian. Kedua lampiran-
lampiran yang berisi dokumen data penelitian, surat izin penelitian, dan data
bukti telah melaksanakan penelitian, dan yang ketiga daftar riwayat hidup
penulis.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dideskripsikan teori-teori, penelitian terdahulu yang berkaitan
dengan judul penelitian, dan paradigma penelitian.

A. Deskripsi Teori
1. Stilistika
Stilistika (stylistic) merupakan ilmu tentang gaya, sedangkan stil
(style) secara umum adalah cara-cara yang khas, bagaimana segala
sesuatu diungkapkan dengan cara tertentu, sehingga tujuan yang
dimaksudkan dapat dicapai secara maksimal. Al-Ma’ruf (2009:10)
secara jelas menyatakan bahwa stilistika merupakan ilmu yang
mengkaji wujud pemakaian bahasa dalam karya sastra yang meliputi
seluruh pemberdayaan potensi bahasa, keunikan dan kekhasan bahasa
serta gaya bunyi, pilihan kata, kalimat, wacana, citraan, hingga bahasa
figuratif. Melalui berbagai pendapat tersebut dapat diperoleh makna
bahwa stilistika merupakan ilmu bidang linguistik terapan yang
mengkaji mengenai kekhasan gaya bahasa yang digunakan pengarang
dalam menciptakan sebuah karya sastra. Membahas mengenai
stilistika, Satoto (2012: 35) menjelaskan bahwa ‘style’, ‘stail’ atau
‘gaya’, yaitu cara yang khas dipergunakan oleh seseorang untuk
mengutarakan atau mengungkapkan diri gaya pribadi. Cara
pengungkapan tersebut bisa meliputi setiap aspek kebahasaan: diksi,
penggunaan bahasa kias, bahasa figuratif, struktur kalimat, bentuk-
bentuk wacana, dan sarana retorika yang lain. Biasanya agar ranah
kajian tidak terlalu luas, kajian stilistika biasanya dibatasi pada suatu
teks tertentu dengan memperhatikan prefensi penggunaan kata atau
struktur bahasa, mengamati hubungan-hubungan pilihan itu untuk
mengidentifikasi ciri-ciri stilistik seperti morfologi, leksikal, retoris
atau deviasi (Sudjiman dalam Hakim,2010:18). Diksi adalah pemilihan
kata yang tepat, padat dan kaya akan nuansa makna dan suasana yang
diusahakan secermat dan seteliti mungkin, dengan mempertimbangkan
arti sekecil-kecilnya baik makna denotatif, maupun makna konotatif
sehingga mampu memengaruhi imajinasi pembacanya (Rokhmansyah,
2014: 16). Menurut pendapat Sutardi (2012: 27) diksi merupakan
pilihan kata dengan memilih, memilah, dan menentukan kata yang
akan digunakan untuk mengungkapkan perasaan. Sejalan dengan
pendapat para ahli tersebut, Al-Ma’ruf (2009: 49) berpendapat bahwa
diksi adalah pilihan kata-kata yang dilakukan pengarang dalam
karyanya guna menciptakan efek makna tertentu. Jadi dapat
disimpulkan bahwa diksi merupakan kreativitas pengarang dalam
memilih dan memadukan kata-kata sehingga dapat menimbulkan
makna tertentu dan mampu memengaruhi imajinasi pembaca.
Beberapa jenis diksi pernah disampaikan oleh Al-ma’ruf (2009: 53)
yaitu, (1) Kata Konotatif; (2) Kata Konkret; (3) Kata Sapaan Khas dan
Nama Diri; (4) Kata Serapan; (5) Kata Vulgar; dan (6) Kata dengan
Objek Realitas Alam. Gaya bahasa merupakan cara mengungkapkan
pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan
kepribadian penulis atau pemakai bahasa Keraf (2007: 113).Gaya
bahasa sering disebut dengan istilah majas, Majas diterjemahkan dari
kata trope (Yunani), figure of speech (Inggris), berarti persamaan atau
kiasan (Ratna, 2013: 3). Ratna juga menjelaskan bahwa majas (figure
of speech) adalah pilihan kata tertentu sesuai dengan maksud penulis
atau pembicara dalam rangka memperoleh aspek keindahan.
Nurgiyantoro (dalam Al Ma’ruf, 2009: 61) berpendapat bahwa
permajasan merupakan teknik pengungkapan bahasa ataupun
penggayabahasaan yang maknanya tidak menunjuk pada makna
harafiah kata-kata yang mendukungnya, tetapi pada makna yang
tersirat. Melalui berbagai pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
majas merupakan penggunaan bahasa yang memiliki makna tersirat
atau makna yang tersembunyi dari apa yang diungkapkan serta
bertujuan mendapatkan aspek keindahan.Pada umumnya majas
dibedakan menjadi empat macam, yaitu : majas penegasan,
perbandingan, pertentangan, dan majas sindiran. Beberapa jenis majas
tersebut dibedakan lagi menjadi subjenis lain sesuai dengan cirinya
masing-masing. Citra merupakan reproduksi mental, suatu ingatan
masa lalu yang bersifat indrawi dan berdasarkan presepsi-dan tidak
selalu bersifat visual (Wellek dan Warren dalam Sutejo,2010: 19).
Menurut Pradopo (dalam Sutejo,2010:19) citra merupakan gambar-
gambar dalam pikiran dan bahasa yang meng-gambarkannya. Menurut
pendapat Sayuti (dalam Al-Ma’ruf, 2009: 76) citraan merupakan
serangkaian kata yang mampu membentuk gambaran mental atau
membangkitkan pengalaman tertentu. Menurut Scott (dalam Al-
Ma’ruf, 2009: 76) citraan merupakan penggambaran angan-angan
dalam kata untuk mendeskripsikan sesuatu sehingga pembaca dapat
melihat, merasakan, dan mendengarnya. Melalui berbagi pendapat
tersebut, dapat disimpulkan bahwa citraan merupakan kreativitas
pengarang dalam menggambarkan suatu cerita dengan bahasa yang
mampu menyentuh indra pembaca untuk dapat merasakannya.Citraan
dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Secara rinci Sutejo (2010: 20)
membagi jenis citraan menjadi lima jenis sebagai yaitu (1) Citra
penglihatan/visual imagery; (2) Citra pendengaran/audio imagery; (3)
Citra penciuman; (4) Citra perabaan; dan (5) Citra gerak

2. Lirik Lagu
Setiap lirik dalam lagu pasti mempunyai tujuan tertentu yang ingin
disampaikan kepada pendengarnya. Oleh karena itu, setiap lirik lagu
akan disampaikan dengan bahasa yang menarik. Penulisan lirik lagu
tidak akan terlepas dari gaya bahasa yang digunakan penyair baik itu
mencakup pilihan kata atau diksinya, struktur kalimatnya, maupun
majasnya. Lirik lagu juga merupakan karya sastra yang dapat disamakan
dengan puisi. Hal ini dikarenakan lirik lagu juga merupakan media
penyaluran atau penyampaian perasaan menggunakan bahasa atau kata-
kata yang indah. Lirik lagu juga dianggap paling dekat dengan
kehidupan manusia karena musik atau lagu sudah menjadi bagian yang
tak terlepas dari kehidupan seseorang. Lirik terkadang lebih dapat
diresapi dan dirasakan oleh pendengarnya ketika dituliskan dengan
bahasa yang indah dengan makna yang mendalam.

3. Bahan Ajar
Bahan ajar sendiri merupakan segala bentuk bahan tertulis maupun
tidak tertulis yang digunakan untuk membantu guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran di kelas (National Center for
Vocational Education Research Ltd., dalam Prastowo 2014: 138).
Pendapat mengenai bahan ajar juga disampaikan oleh Kodir (2011:
219) yang menyatakan bahwa bahan ajar adalah seperangkat materi
yang disusun secara sistematis, baik tertulis maupun tidak tertulis
sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa
untuk belajar. Bahan ajar sendiri memiliki peran yang pokok dalam
pembelajaran (Prastowo, 2014:136), jadi penentuan penggunaan bahan
ajar harus sesuai dengan karakteristik bahan ajar agar dapat mencapai
tujuan dari pembelajaran. Berikut Paparan Suparman (2012: 284)
mengenai ciri-ciri bahan ajar (1) Self Intructional; (2) Self Explanatory
Power; (3) Self Paced Learning; (4) Self Contained; (5) Individualized
Learning Materials; (6) Flexible and Mobile Learning Materials; (7)
Communicative and Interactive Learning Materials; (8) Multimedia,
Computer Based Materials; dan (9) Supported By Tutorials and Study
Group. Ciri-ciri bahan ajar tersebut disederhanakan dengan lima
karakteristik bahan ajar yang telah disampaikan oleh Widodo &
Jasmadi (dalam Lestari, 2013: 1), (1) Self Instructional, bahan ajar
dapat membuat siswa membelajarkan diri sendiri dengan bahan ajar
yang dikembangkan; (2) Self Contained, seluruh materi pelajaran dari
satu unit kompetensi atau subkompetensi terdapat di dalam satu bahan
ajar secara utuh; (3) Stand Alone, bahan ajar yang dikembangkan tidak
tergantung pada bahan ajar lain; (4) Adaptive, memiliki daya adaptif
yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi; dan (5) User
Friendly, Setiap instruksi dan paparan informasi yang bersifat
membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan
pemakaian dalam merespons dan mengakses semua dengan keinginan.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian relevan yang pertama, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Trisia
Erma Yanuasanti (2017) Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri
Surabaya. Judul penelitiannya adalah “Diksi, Citraan, dan Majas dalam
Kumpulan Lirik Lagu Banda Neira (Analisis Stilistika)”. Penelitian ini
membahas tentang penggunaan diksi, citraan, dan majas dalam kumpulan
lirik lagu Banda Neira.. Banda Neira merupakan grup duo folk yang
memberikan aroma baru bagi perindustrian musik tanah air, dengan lirik-
lirik lagunya yang indah sirat makna dan menggunakan kesusastraan yang
kuat. Lirik lagunya kaya akan tema tentang fenomena alam maupun
permasalahan yang terjadi di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
teknik baca catat dan teknik analisis data menggunakan teknik deskripsi
analisis yang meliputi dekskripsi, klasifikasi, dan analisis. Hasil penelitian
ini yaitu dalam kumpulan lirik lagu Banda Neira banyak menggunakan diksi
denotatif, citraan penglihatan, dan majas personifikasi.
Penelitian kedua, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Rendy Langgeng Tri
Yusniar, Yant Mujiyanto dan Sri Hastuti (2019) dalam jurnal BASASTRA
6 (2), halaman158-166. Judul penelitiannya adalah “Analisis Stilistika pada
Lirik Lagu Sheila On 7 dalam Album Menentukan Arah serta Relevansinya
sebagai Bahan Ajar di Smp”. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan dan menjelaskan mengenai aspek diksi, aspek gaya
Bahasa, aspek citraan, dan relevansi sebagai bahan ajar mata pelajaran
bahasa Indonesia di SMP yang ada di dalam lirik lagu Sheila On 7 dalam
album Menentukan Arah (2008). Jenis penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lirik-lirik lagu Sheila On
7 album Menentukan Arah terdiri dari kalimat-kalimat yang dapat diteliti
aspek-aspeknya melalui kajian stilistika. Peneliti menemukan unsur-unsur
yang terkandung dalam lirik lagu ini dalam kajian stilistika, yang terdiri dari
unsur diksi, gaya bahasa atau majas, citraan, dan relevansinya sebagai bahan
ajar mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP kelas VII. Hasil penelitian ini
juga membuktikan bahwa lirik lagu Sheila On 7 dalam album Menentukan
Arah dapat dijadikan bahan ajar mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP
pada materi puisi.
Penelitian ketiga, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Siswanti Puji Lestari,
Syaima Nur Amalia, dan Sary Sukawati (2019). Judul penelitiannya adalah
“Analisis Majas dalam Lirik Lagu ‘Hingga Ujung Waktu’ Karya Eross
Candra”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan majas yang
terdapat dalam lirik lagu “Hingga Ujung Waktu” karya Eross Candra Sheila
On 7 melalui kajian stilistika. Pengkajian terhadap objek penelitian ini
menggunakan teknik analisis data, yaitu dengan membaca lirik lagu yang
akan dianalisis, memahami makna lirik lagu tersebut, kemudian
menemukan kata-kata yang mengandung majas dalam lirik lagu tersebut
dan mendeskripsikannya. Hasil penelitian analisis stilistika pada lirik lagu
Hingga Ujung Waktu menunjukan bahwa lirik lagu tersebut mengandung
berbagai macam majas, diantaranya majas perbandingan; simile,
personifikasi, dan metafora, majas pertentangan hiperbola, serta majas
perulangan paralelisme epifora.

C. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian adalah pola hubungan antara variabel yang akan
diteliti tersebut. Paradigma penelitian dalam hal ini diartikan sebagai pola
yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti sekaligus
mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang dijawab melalui
penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis
hipotesis, dan teknik analisis statistik yang digunakan.
Penelitian ini merupakan penelitian yang mengkaji stilistika yang terdapat
dalam lirik-lirik lagu Raisa dalam album Handmade. Kajian stilistika
merupakan kajian yang luas dan juga memiliki manfaat yang dapat
diterapkan saat ini.
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai rancangan penelitian, kehadiran peneliti,
lokasi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data,
pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian.
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian
deskriptif kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki
keadaan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. 1 Data
dalam penelitian deskriptif, berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-
angka. Laporan penelitian deskriptif berisi kutipan-kutipan data untuk
memberi gambaran penyajian laporan tersebut.2 Metode penelitian kualitatif
adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai
lawanya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen
kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan),
analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan makna dan generalisasi.3 Penelitian ini dikatakan
penelitian kualitatif karena data yang diperoleh merupakan teks lirik-lirik
lagu Raisa dalam album Handmade, yang menguraikan objek dari sudut
pandang peneliti dan tidak dituangkan dalam bentuk angka-angka dan hasil
analisis data akan dipaparkan dalam bentuk uraian deskriptif, artinya
penelitian ini mendeskripsikan stilistika yang terdapat dalam lirik-lirik lagu
Raisa album Handmade.
B. Kehadiran Peneliti
Sesuai dengan jenis penelitian ini, yaitu penelitian kualitatif maka peneliti
berperan penting dalam penelitian. Karena peneliti sendiri atau dengan
bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Kehadiran
peneliti mutlak diperlukan pada penelitian kualitatif. Peneliti di sini sebagai
pengamat penuh, yang merupakan pengumpul data utama. Peneliti harus
mengirimkan surat penelitian terlebih dahulu untuk selanjutnya
mengadakan penelitian sesuai dengan judul yang diajukan. Kehadiran
peneliti mutlak diperlakukan pada penelitian kualitatif. Peneliti disini
bertindak sebagai pengumpul data sekaligus pembuat laporan.

1
S. Arikunto, Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:Rineka Cipta, 2013), hal.
13.
2
L. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,
2011), hal. 12.
3
Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:CV
Alfabeta, 2010), hal. 9.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMPN 1 Kalidawir. SMPN 1 Kalidawir berlokasi
di Jl. Mawar, Kalidawir, Tulungagung.
D. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data tertulis yang berupa
teks lirik-lirik lagu Raisa album Handmade. Teks lirik-lirik lagu Raisa
album Handmade didapatkan secara online dari internet yang diakses oleh
peneliti.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang strategis dalam suatu
penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi,
wawancara, dan dokumentasi atau teknik pemanfaatan dokumen.
1. Observasi
Observasi atau pengamatan dilakukan untuk mencatat gejala yang
tampak pada objek penelitian. Observasi yang dilakukan terhadap objek
penelitian adalah observasi tidak langsung Dalam observasi ini
dilakukan untuk memperoleh data tentang stilistika dalam lirik-lirik lagu
Raisa album Handmade.
2. Dokumentasi
Dokumentasi dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis.4
Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks lirik-lirik
lagu Raisa dalam album Handmade. Dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu, dokumen bisa berupa tulisan, gambar, atau
karya-karya monumental dari seseorang.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan-satuan yang
dapat dikelola, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting
dan dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang
lain. Data yang dianalisis adalah data tentang stilistika dalam lirik-lirik lagu
Raisa album Handmade. Teknik yang digunakan untuk menganaisis data
yang telah terkumpul adalah teknik analisis data kualitatif. Data tidak
dijelaskan dengan angka-angka melainkan dengan susunan kata. Analisis
kaualitatif berbeda dengan kuantitatif yang cara analisisnya dilaksanakan
setelah semua data terkumpul, tetapi analisis kualitaif dilakukan sepanjang
penelitian, dari awal hingga akhir. Hal ini dilakukan karena penelitian
kualitatif mendapat data yang membutuhkan analisis sejak awal penelitian.
Hasil analisis awal akan menentukan proses penelitian selanjutnya. Adapun

4
S. Arikunto, Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:Rineka Cipta, 2013), hal.
247.
analisis data terdiri dari tiga alur kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.
G. Pengecekan Keabsahan Data
Pemeriksaan terhadap keabsahan data pada dasarnya selain digunakan
untuk menyanggah balik yang dituduhkan kepada penelitian kualitatif yang
mengatakan tidak ilmiah, juga merupakan sebagai unsur yang tidak
terpisahkan dari tubuh pengetahuan penelitian kualitatif (Moleong, 2011:
320). Keabsahan data dilakukan untuk membuktikan penelitian yang
dilakukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk
menguji data yang diperoleh (Sugiyono, 2010: 270). Data yang didapatkan
harus dicek terlebih dahulu untuk membuktikan bahwa data tersebut benar-
benar valid, peneliti perlu mengecek keabsahan data yang diperolehnya.
H. Tahap-tahap Penelitian
Dalam penelitian ini ada beberapa tahapan yang terdiri dari. Tahap
pralapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis data, dan tahap
pelaporan hasil lapangan.
1. Tahap Pralapangan
Pada tahap pralapangan yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut.
a. Merumuskan masalah.
b. Menentukan objek.
c. Membuat rancangan penelitian.
d. Melakukan observasi.
2. Tahap Pekerjaan Lapangan
Pada tahap pekerjaan lapangan ini peneliti melakukan hal-hal sebagai
berikut.
a. Melakukan observasi tidak langsung pada teks lirik-lirik lagu Raisa
album Handmade.
b. Mengumpulkan data terkait fokus penelitian yaitu stilistika dalam
lirik-lirik lagu Raisa album Handmade.
3. Tahap Analisis Data
Pada tahap data ini peneliti mulai menganalisis data dengan teknik
analisis isi, adapun tahapanya sebagai berikut.
a. Memahami teks lirik-lirik lagu Raisa dalam album Handmade.
b. Memilah data yang terkumpul dan mencari data yang dibutuhkan
oleh peneliti.
c. Mengklasifikasikan data yang diperoleh dengan cara pengkodean.
d. Menyusun data yang relevan untuk menghasilkan informasi dan
temuan dari data penelitian.
4. Tahap Penyelesaian
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari tahap penelitian yang
dilakukan.
a. Menyusun hasil laporan yang berisi hasil temuan analisis alih kode
dan campur kode dalam lirik lagu Angel yang disajikan dalam
bentuk deskripsi data.
b. Menarik kesimpulan dari hasil laporan.
DAFTAR RUJUKAN

Al-Ma’ruf, A. (2009). Stilistika: Teori, Metode, dan Aplikasi Pengkajian Estetika


Bahasa. Solo: Cakra Books.
Erowati, Mualim. (2015). Perbandingan Gaya Bahasa pada Puisi ‘Ibu’ Karya
Mustofa Bisti dengan Lirik Lagu ‘Keramat’ Karya Rhoma Irama.
Dialektika, 2 (2).
Hartono. (2003). Stilistika Genetik Studi Kasus Penggunaan Gaya Bahasa dalam
Cerpen Godlob Karya Danarto. Humaniora. 8 (2).
Keraf, G. (2007). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Kodir, A. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Lestari, I. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi: sesuai
dengan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan. Padang: Akademia
Permata.
Prastowo, A. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta: Kencana.
Ratna, N. K. (2013). Stilistika, Kajian Puitika Bahasa, Sastra, dan Budaya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rokhmansyah, A. (2014). Studi dan Pengkajian Sastra, Pendekatan Awal
Terhadap Ilmu Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suparman, M. A. (2012). Desain Intruksional Moderen. Jakarta: Erlangga.
Satoto, S. (2012). Stilistika. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Sutardi, H. K. (2012). Penelitian Sastra Kreatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sutejo. (2010). Stilistika. Yogyakarta: Pustaka Felicha.
Suyadi. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Wibowo, A. (2013). Pendidikan Karakter Berbasis Sastra: Internalisasi Nilai
Nilai Karakter Melalui Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Yanuasanti, Trisia Erma (2017). Diksi, Citraan, dan Majas dalam Kumpulan Lirik
Lagu Banda Neira (Analisis Stilistika). Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas
Negeri Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai