Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) April 2016

MAJAS DALAM BERITA REDAKSIANA DI TRANS 7


DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN

Oleh

Erika Pratiwi
Siti Samhati
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
e-mail : pratiwi.erika55@gmail.com

ABSTRACT

The problem in this research was the use of figurative language, the function of the
figurative language in Redaksiana news in Trans 7, and its implication to learn the
Indonesian language at high school. The purposes of this research were to describe the
figurative language, the function of the figurative language in Redaksiana news in Trans
7, and to verify the implication of the figurative language in learning Indonesian
language at high school. This research used qualitative descriptive method. Based on
the analysis result the researcher concluded the figurative language used covered
alliteration, assonance, erotecis, hyperbole, paradox, equation, a metaphor,
personification, and eponym. Figurative language which is the most dominant used was
assonance. The function of the figurative language were to excite the atmosphere, excite
the impress on deep, affirmation, and increase the aesthetic effect on it. The implication
of the figurative language in the learning in school was in analyzing short story text (the
adiction, the language use, and conjuction) carefully.

Keywords: learning, majas, news.

ABSTRAK

Masalah penelitian ini adalah penggunaan majas, fungsi majas yang terdapat dalam
berita Redaksiana di Trans 7, dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia
di SMA. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan majas, fungsi majas dalam berita
Redaksiana di Trans 7, dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di
SMA. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil
analisis, penulis menyimpulkan adanya penggunaan majas meliputi aliterasi, asonansi,
erotesis, hiperbol, paradoks, persamaan, metafora, personifikasi, dan eponim. Majas
yang paling dominan digunakan adalah asonansi. Fungsi majas meliputi
membangkitkan suasana, membangkitkan kesan mendalam, penegasan, dan menambah
efek estetis. Implikasi majas terhadap pembelajaran di sekolah berupa menganalisis teks
cerita pendek (pilihan kata, gaya bahasa, dan konjungsi) dengan cermat.

Kata kunci : berita, majas, pembelajaran.

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 1
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) April 2016

PENDAHULUAN Penulis menyamakan antara gaya


bahasa dengan majas. Penggunaan stile
Semua makhluk hidup saling yang berwujud pemajasan memengaruhi
berinteraksi dan berkomunikasi satu gaya dan keindahan karya yang
sama lain tak terkecuali manusia. bersangkutan. Namun, penggunaan
Manusia menggunakan bahasa sebagai bentuk-bentuk bahasa kias itu harus
media untuk berkomunikasi dengan tepat. Artinya, ia haruslah dapat
orang lain. Setiap orang memiliki gaya menggiring ke arah interpretasi pemirsa
bahasa yang menjadi ciri pribadi yang kaya dengan asosiasi-asosiasi, di
seseorang (Keraf, 2010: 112). Gaya samping juga dapat mendukung
bahasa erat kaitannya dengan kosakata, terciptanya suasana dan nada tertentu
semakin kaya kosakata seseorang, (Nurgiyantoro, 2013: 399).
semakin beragam pulalah gaya bahasa Majas tidak hanya digunakan untuk
yang dipakainya. Melalui gaya bahasa, berkomunikasi secara lisan, namun
komunikasi akan terjalin dengan baik dapat digunakan untuk menyampaikan
dan lebih menarik. pikiran, informasi, fakta, maupun opini
Gaya bahasa itu menghidupkan yang terjadi di lingkungan masyarakat.
kalimat dan memberi gerak pada Majas merupakan metode terdekat yang
kalimat. Gaya bahasa digunakan untuk dapat ditempuh oleh pemirsa untuk
menimbulkan reaksi tertentu, untuk memaknai sebuah berita di televisi.
menimbulkan tanggapan pikiran kepada Berita merupakan sejumlah peristiwa
pembaca (Pradopo, 2012: 93). Pendapat yang terjadi di dunia, tetapi hanya
lain mengatakan bahwa, gaya adalah sebagian kecil saja yang dilaporkan
cara pengungkapan seorang yang khas (Sumadiria dalam Suryawati, 2014: 69).
bagi seorang pengarang (Wiyatmi, Redaksiana merupakan salah satu
2008: 42), sehingga dapat dikatakan berita yang memaparkan sesuatu
bahwa gaya bahasa berisi kata-kata kejadian yang unik dan menggelitik.
yang khas dari seorang penulis untuk Redaksiana telah sesuai dengan
menimbulkan efek tertentu kepada penulisan naskah berita televisi dan
pembaca. mampu memunculkan unsur 5W+1H
Stilistika adalah ilmu yang sebagai unsur utama berita. Program
mempelajari tentang gaya bahasa. Pusat berita Redaksiana ini menyajikan berita
perhatian stilistika adalah style, yaitu yang merupakan hasil seleksi,
cara yang digunakan seorang pembicara konstruksi, dan rekonstruksi kemudian
atau penulis untuk menyatakan penyajiannya memadukan musik dan
maksudnya dengan menggunakan video yang saling berkaitan. Berita yang
bahasa sebagai sarana. Dengan disampaikan ini mengumbar unsur
demikian, style dapat diterjemahkan humor dan sensasional. Salah satu tema
sebagai gaya bahasa. Sesungguhnya Redaksiana yang mengandung unsur
gaya bahasa terdapat dalam segala sensasional yaitu “Mesum Di Kamar
ragam bahasa: ragam tulis dan ragam (Pasangan Mahasiswa Digerebek
lisan, ragam nonsastra dan ragam sastra, Warga)”.
karena gaya bahasa dalam konteks Acara berita ini dituturkan oleh dua
tertentu oleh orang tertentu untuk orang narator yaitu Meyrisha Chandra
maksud tertentu. Akan tetapi, secara dan Daud Sakty. Keduanya memiliki
tradisional gaya bahasa selalu ditautkan suara yang khas dengan logat bahasa
dengan teks sastra, khususnya teks Jawa yang kental. Gelak tawa penonton
sastra tertulis (Sudjiman, 1993: 13). dibangkitkan lewat kata-kata. Kekuatan

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 2
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) April 2016

kata-kata yang dipilih itulah yang 2013 bahasa dan Sastra Indonesia untuk
membangkitkan kelucuan. Beberapa hal SMA. Di dalam kurikulum 2013
inilah yang kemudian disinyalir sebagai terdapat dua kompetensi, yaitu
faktor yang membuat Redaksiana kompetensi inti (KI) dan kompetensi
menjadi menarik. dasar (KD). Pada silabus Kurikulum
Anita Paza Paraswati pada tahun 2013 di SMA ditemukan kompetensi
2012 telah mengadakan penelitian yang inti mengenai memahami, menerapkan
berjudul Majas Dalam Puisi Pada dan menganalisis pengetahuan faktual,
Kolom Sastra Harian Lampung Post konseptual, prosedural, dan
Edisi September 2011 Dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
Relevansinya Sebagai Bahan Ajar tahunya tentang ilmu pengetahuan,
Sastra Indonesia Di Sekolah Menengah teknologi, seni, budaya, dan humaniora
Atas (SMA). Penelitian di atas dengan wawasan kemanusiaan,
mempunyai persamaan dan perbedaan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
dengan penelitian ini. Persamaan terkait penyebab fenomena dan
penelitian Erika Pratiwi terletak pada kejadian, serta menerapkan pengetahuan
materi yang dibahas yaitu penggunaan prosedural pada bidang kajian yang
majas dan metode (deskriptif). spesifik sesuai dengan bakat dan
Perbedaannya terletak pada sumber data minatnya untuk memecahkan masalah.
yang dibahas. Dalam penelitian ini Adapun kompetensi dasar yang harus
sumber datanya adalah video berita dicapai siswa berdasarkan kompetensi
Redaksiana di Trans 7. inti, yaitu menganalisis berita yang
Penelitian Anita Paza Paraswati dimaksudkan yaitu majas yang terdapat
sumber datanya adalah Kolom Sastra dalam berita.
Harian Lampung Post Edisi September Berdasarkan hal yang telah
2011. Penelitian mengenai Majas diuraikan di atas, penulis berkeinginan
Dalam Berita Redaksiana di Trans 7 menganalisis Majas dalam Berita
juga dapat diimplikasikan dalam Redaksiana di Trans 7 dan Implikasinya
pembelajaran Bahasa Indonesia di terhadap Pembelajaran Bahasa
Sekolah Menengah Atas, sehingga Indonesia di Sekolah Menengah Atas.
dapat memberikan informasi dalam Alasan penulis memilih majas dalam
bidang pendidikan. Guru dapat berita Redaksiana karena majas
memberitahukan kepada siswa merupakan bagian dari unsur-unsur
pentingnya pemahaman tentang gaya intrinsik dalam berita. Majas mampu
bahasa, khususnya majas dalam berita berfungsi sebagai bahan ajar yang
dan menjadikan sebagai bahan ajar memiliki nilai aktualisasi. Melalui
pembelajaran. menemukan makna dan fungsi dalam
Saat ini pemerintah melalui majas, penulis dapat menemukan hal-
Kemendikbud menerapkan kurikulum hal yang memberikan kesan lain dan
terbaru yaitu Kurikulum 2013. tidak monoton, sehingga bahasa
Menyadari pentingnya wahana untuk menjadi indah, menarik, dan
mengekspresikan perasaan dan menjadikan sebuah berita menjadi lebih
pemikiran secara estetis dan logis. hidup.
Kurikulum 2013 yang menekankan
keseimbangan kompetensi sikap, METODE PENELITIAN
pengetahuan, dan keterampilan.
Kajian yang dilakukan dalam Metode yang digunakan dalam
penelitian ini sejalan dengan Kurikulum penelitian ini adalah metode deskriptif

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 3
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) April 2016

kualitatif dan teknik yang digunakan Hasil penelitian ini menunjukkan


dalam pengumpulan data adalah teknik penggunaan majas retoris dan majas
sampling purposive (acak). Moleong kiasan. Majas retoris yang digunakan
(2011: 6) menyimpulkan bahwa dalam berita Redaksiana di Trans 7
penelitian deskriptif adalah penelitian ditemukan 79 penggunaan yakni
yang bermaksud untuk memahami aliterasi terdapat 28 frekuensi
fenomena tentang apa yang dialami penggunaan, asonansi terdapat 42
subjek penelitian misalnya perilaku, frekuensi penggunaan, erotesis
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain- (pertanyaan retoris) terdapat 5 frekuensi
lain. Secara holistik, dan dengan cara penggunaan, koreksio (epanortosis)
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan terdapat 2 frekuensi penggunaan, dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang hiperbol terdapat 2 frekuensi
alamiah. Teknik pengumpulan data penggunaan. Majas kiasan yang
dalam penelitian data adalah teknik digunakan dalam berita Redaksiana
sampling purposive (acak). Sampling ditemukan 40 penggunaan yakni
purposive adalah teknik penentuan persamaan (simile) terdapat 11
sampel dengan pertimbangan tertentu frekuensi penggunaan, metafora
(Sugiyono, 2011: 124). terdapat 23 frekuensi penggunaan,
Penelitian ini menggunakan data personifikasi terdapat 3 frekuensi
verbal berupa majas dalam berita penggunaan dan eponim terdapat 3
Redaksiana di Trans 7. Data tersebut frekuensi penggunaan.
selanjutnya dianalisis maksud majas Majas kiasan yang terdiri dari
meliputi majas retoris dan majas kiasan persamaan (simile), metafora,
yang dilihat dari segi penggunaan dan personifikasi, dan eponim
fungsi. Tahapan-tahapan menganalisis penggunaannya masing-masing dapat
data yaitu (1) membaca data transkrip dikemukakan berdasarkan vehicle dan
tuturan yang yang mengandung majas tenor. Selanjutnya vehicle dan tenor
dalam berita Redaksiana di Trans 7; masing-masing dapat dikategorikan lagi
(2) mengelompokkan majas yang berdasarkan penggolongan manusia (M)
terdapat dalam berita ke dalam jenis dan nonmanusia (Nm). Pada kategori
majas berdasarkan langsung tidaknya manusia (M) dapat dikelompokkan
makna; (3) menganalisis penggunaan berdasarkan anggota tubuh (At) dan
majas retoris dan khususnya untuk jenis kelamin (Jk), sedangkan
majas kiasan berdasarkan kategori nonmanusia (Nm) dapat dikelompokkan
vehicle dan tenor dalam berita; (4) berdasarkan alam (A) dan nonalam
memberikan kode bagian-bagian tulisan (Na). Kategori alam (A) dapat
yang mengandung majas dalam berita; dikelompokkan menjadi hewan (H),
(5) menyimpulkan hasil analisis tumbuhan (T), dan benda yang ada di
penggunaan majas dalam berita alam (Ba). Adapun kategori nonalam
Redaksiana di Trans 7; (Na) dapat dikategorikan menjadi benda
(6) mendeskripsikan implikasinya berita nyata (Bn), suasana (S), nama kota
Redaksiana di Trans 7 terhadap (Nk), suara (Sr), warna (W), jenis
pembelajaran bahasa Indonesia di kegiatan (K), negara (N), ilmuwan (I),
Sekolah Menengah Atas (SMA). jabatan (J), dan nama orang (No).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembahasan
Hasil Hal-hal yang dibahas dalam
penelitian ini meliputi analisis majas,

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 4
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) April 2016

fungsi majas berdasarkan langsung “Razia Narkoba (Penghuni Kos


tidaknya makna dalam berita Tertangkap)”.
Redaksiana dan implikasinya terhadap Tuturan: Pagi-pagi didatangi petugas
pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. gabungan. (Re1T2As1)
Hal tersebut akan diuraikan dalam
bahasan berikut ini. Majas asonansi pada tuturan di atas
dapat dilihat dari perulangan vokal [i]
1. Analisis Makna Majas dalam pada kata pagi-pagi didatangi petugas
Berita Redaksiana di Trans 7 gabungan. Makna yang hendak
disampaikan penutur pada kalimat
a. Majas Aliterasi tersebut adalah menjelaskan sejumlah
Konteks: Penutur membicarakan wanita malam dan kekasihnya ketika
tentang sejumlah pelajar yang kebut- dirazia oleh aparat kepolisian. Penutur
kebutan di jalan raya karena merayakan menegaskan bahwa razia tersebut
kelulusan. Tuturan ini terdapat pada dilakukan pada pagi hari secara tiba-
episode acara tanggal 01 Juni 2015 tiba. Hal tersebut dilakukan secara
dengan tema “Nggak Hapal Pancasila sengaja agar aparat kepolisian dengan
(Pelajar Kok Lulus UN)”. mudah menangkap dan memeriksa
Tuturan: Kebut-kebutan merayakan pelaku pengguna narkoba tersebut.
kelulusan. (Re1T1A1) Narkoba menyebabkan banyak kerugian
yakni mengalami gangguan-gangguan
Majas aliterasi pada kalimat di atas fisik, mengalami perubahan emosi, dan
dapat dilihat pada perulangan konsonan menunjukkan perilaku negatif. Perlu
[k] pada kata kebut-kebutan merayakan adanya berbagai sosialisasi narkoba
kelulusan. Makna yang hendak kepada masyarakat merupakan hal
disampaikan penutur pada kalimat penting sebagai upaya pencegahan
tersebut adalah menggambarkan penggunaannya.
perkembangan ilmu dan teknologi dapat
membawa dampak positif maupun c. Majas Erotesis (Pertanyaan
negatif di kalangan masyarakat terutama Retoris)
kaum remaja. Kehidupan masyarakat Konteks: Penutur membicarakan
dipermudah dengan hasil teknologi pasangan pelajar yang berbuat tidak
yang serba canggih dan praktis. Salah senonoh di sebuah hotel. Tuturan ini
satunya yakni sepeda motor. Namun terdapat pada episode tanggal 01 Juni
kini, sepeda motor disalahgunakan 2015 dengan tema “Nggak Hapal
untuk kebut-kebutan di jalan raya oleh Pancasila (Pelajar Kok Lulus UN)”.
kaum remaja. Mereka menganggap hal Tuturan: Mau penuh perasaan apa
tersebut sebagai sesuatu yang penuh keraguan? (Re1T1E1)
membanggakan dan membuat percaya
diri masing-masing siswa semakin Majas erotesis (pertanyaan retoris)
meningkat. pada tuturan ditandai dengan adanya
pertanyaan yang tidak harus dijawab
b. Majas Asonansi atau dengan kata lain pemirsa sudah
Konteks: Penutur mengomentari mengetahui bahwa jawabannya terdapat
tentang penghuni kos pekerja hiburan dalam pertanyaan tersebut yakni penuh
yang digerebek petugas gabungan. keraguan. Makna yang hendak
Tuturan ini terdapat pada episode disampaikan penutur adalah ingin
tanggal 01 Juni 2015 dengan tema menunjukkan seorang siswa yang ragu-

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 5
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) April 2016

ragu menyanyikan lagu kebangsaan dan pada Ko Ayong mertuanya tumpah


Indonesia Raya. Berdasarkan uraian air matanya. (Re6T5H1)
tersebut, upaya yang dapat dilakukan
yaitu melakukan proses pemasyarakatan Majas hiperbol pada kutipan di atas
wawasan kebangsaan melalui sosialisasi terlihat membesar-besarkan fakta yang
kepada masyarakat Indonesia dan sesungguhnya, maksud dalam kutipan
menanamkan nilai-nilai edukasi tersebut adalah menjelaskan bahwa
kebangsaan. seorang suami yang menangis air
matanya akan tumpah seperti air. Hal
d. Majas Koreksio tersebut tentu tidak masuk akal, karena
Konteks: Penutur menegaskan tugas air mata yang dimiliki manusia hanya
seorang istri di salam sebuah keluarga. mengeluarkan sedikit air.
Tuturan ini terdapat pada episode
tanggal 19 Agustus 2015 dengan tema f. Vehicle Tenor dalam Majas
“Menolak Disuruh Beli Rokok (Istri Persamaan atau Simile
Dianiaya Suami)”. Vehicle berdasarkan kategori hewan (H)
Tuturan: Suami cari duit buat keluarga, kata kepiting sebagai pembanding.
istri ya menghabiskannya, eh Konteks: Penutur mengomentari
e’mengaturnya. (Re6T4K1) seorang wanita yang menghindari
sorotan kamera wartawan. Tuturan ini
Majas koreksio (epanortosis) pada terdapat pada episode tanggal 08 Juni
tuturan di atas, penutur seolah-olah “Kost Bareng (Dua Pasangan Mesum
menegaskan sesuatu kemudian Diamankan)”.
memperbaikinya yakni pada kata suami Tuturan: Mungkin takut wajah
cari duit buat keluarga, istri ya cantiknya tersorot kamera, satu wanita
menghabiskannya, eh e’mengaturnya. memilih mundur jalannya seperti
Makna yang hendak disampaikan kepiting di Selat Sunda. (Re2SVH3)
penutur adalah menjelaskan tugas
seorang istri di sebuah keluarga, ia Menggunakan perbandingan yang
menegaskan sesuatu namun memiliki persamaan dengan
memperbaiki dengan kata mengatur menggunakan kata seperti.
bukan menghabiskan. Berdasarkan hal Membandingkan dua jenis benda yang
tersebut, maka antara suami dan istri berbeda namun memiliki persamaan
harus saling memahami dan menghargai yakni kata jalan kepiting dan kata
satu sama lain. mengendap-endap. Mengendap-endap
adalah kegiatan yang dilakukan dengan
e. Majas Hiperbol membungkuk-bungkuk supaya tidak
Konteks: Penutur mengomentari kelihatan atau menyembunyikan diri.
seorang suami yang menangis saat Kepiting termasuk hewan yang
meminta maaf kepada keluarga yang dia melibatkan keempat tungkai yang
aniaya. Tuturan ini terdapat pada dimiliki tubuhnya untuk berjalan
episode tanggal 19 Agustus 2015 sehingga seperti membungkuk.
dengan tema “Gara-gara Kulakan Persamaannya yakni pada kata
Kemahalan (Suami Hajar Istri, Ipar, membungkuk. Pada kalimat di atas
dan Mertua)”. maksudnya seorang wanita penghibur
Tuturan: Pada Ci Ani kakak iparnya pada kutipan tersebut berjalan secara
tak sungkan minta maaf memeluknya sembunyi-sembunyi atau mengendap-
endap seperti kepiting yang

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 6
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) April 2016

menggunakan keempat tungkai yang Tuturan: Saat dirazia PSK kelas teri ini
dimiliki untuk berjalan menghindari terbaring mirip orang sakit.
musuh. (Re6MVH5)

Tenor berdasarkan kategori kegiatan Menggunakan vehicle hewan yakni


(K) yakni kata mengendap-endap. ikan teri yang dijadikan sebagai
pembanding pada nama orang yaitu
Menggunakan tenor yakni kata PSK (Pekerja Seks Komersial).
mengendap-endap. Tenor mengendap- Membandingkan dua jenis benda yang
endap maksudnya cara berjalan wanita berbeda namun memiliki persamaan
penghibur saat dirazia oleh aparat yakni ikan teri dengan PSK. Kata teri
kepolisian dan wartawan. Penggunaan memiliki nilai jual yang murah,
tenor mengendap-endap di atas sedangkan PSK (Pekerja Seks
bermaksud untuk memberikan Komersial) adalah dianggap sebagai
penekanan pada kata kepiting yang orang yang kotor, hina, rendah, dan
terdapat dalam kutipan tersebut. tidak bermartabat. Penggunaan kata teri
Mengendap-endap adalah kegiatan yang memiliki persamaan yakni pada kata
dilakukan dengan membungkuk- rendah, maksudnya menyamakan PSK
bungkuk supaya tidak kelihatan atau (Pekerja Seks Komersial) sebagai
menyembunyikan diri. Kepiting wanita yang memiliki harga diri yang
termasuk hewan yang melibatkan rendah atau disebut wanita rendahan
keempat tungkai yang dimiliki tubuhnya sama seperti ikan teri yang termasuk
untuk berjalan sehingga seperti golongan rendah.
membungkuk. Persamaannya yakni
pada kata membungkuk. Pada kalimat Tenor berdasarkan kategori nama orang
di atas maksudnya seorang wanita (No) yakni kata PSK
penghibur pada kutipan tersebut
berjalan menunduk secara diam-diam Menggunakan tenor yakni kata
untuk menghindari wartawan yang PSK. Tenor PSK maksudnya julukan
datang meliput. Wanita tersebut untuk wanita yang bekerja melayani
berjalan secara sembunyi-sembunyi laki-laki penyuka seks di sebuah tempat
atau mengendap-endap seperti kepiting hiburan malam dan disamakan dengan
yang menggunakan keempat tungkai ikan teri. Penggunaan tenor PSK di atas
yang dimiliki untuk berjalan bermaksud untuk memberikan
menghindari musuh. penekanan pada kata ikan teri yang
terdapat dalam kutipan tersebut. Kata
g. Vehicle Tenor dalam Majas ikan teri merupakan golongan ikan
Metafora paling rendah atau bawah diantara ikan
Vehicle berdasarkan kategori hewan (H) lainnya, sedangkan pekerja seks
kata teri sebagai pembanding. komersial dianggap sebagai orang yang
Konteks: Penutur mengomentari PSK kotor, hina, rendah, dan tidak
yang berlagak sakit di depan Satpol PP. bermartabat. Penggunaan kata teri
Tuturan ini terdapat pada episode memiliki persamaan yakni pada kata
tanggal 19 Agustus 2015 dengan tema rendah, maksudnya menyamakan PSK
“Mengaku Sakit (Dua PSK Tetap Kena (Pekerja Seks Komersial) sebagai
Razia)”. wanita yang memiliki harga diri yang
rendah atau disebut wanita rendahan

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 7
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) April 2016

sama seperti ikan teri yang termasuk tersebut. Kata mobil bergoyang
golongan rendah. memiliki arti mobil yang bergerak
dengan kuat dari kiri ke kanan, berayun-
h. Vehicle Tenor dalam Majas ayun, atau menyebabkan sesuatu
Personifikasi menjadi tidak tetap, sedangkan
Vehicle berdasarkan kategori kegiatan berguncang adalah suatu keadaan benda
(K) kata bergoyang sebagai yang goyah, tidak tetap, atau berubah-
pembanding. ubah. Keduanya memiliki persamaan
pada kata tidak tetap. Pada kutipan di
Konteks: Penutur mengomentari atas maksudnya mobil bergoyang
maling yang sedang mencuri seekor adalah mobil yang bergerak hebat
sapi. Tuturan ini terdapat pada episode karena kelebihan muatan.
tanggal 08 Juni 2015 dengan tema “Tak
Sanggup Bayar Hutang (Nekat Curi i. Vehicle Tenor dalam Majas
Sapi)”. Eponim
Tuturan: Di Kabupaten Langkat ada Vehicle berdasarkan kategori nama
juga mobil bergoyang. Warga yang orang (No) kata mbah sebagai
geram langsung mengamankan. pembanding.
(Re2PVK1)
Konteks: Penutur membicarakan
Menggunakan vehicle kegiatan pasangan kakek nenek yang sedang
yakni kata mobil bergoyang yang dijambret. Tuturan ini terdapat pada
dijadikan sebagai pembanding pada episode tanggal 02 September 2015
kegiatan yaitu mobil berguncang. Kata dengan tema “Lansia Gagalkan
mobil bergoyang memiliki arti mobil Jambret (Dua Jambret Dihajar
yang bergerak dengan kuat dari kiri ke Massa)”.
kanan, berayun-ayun, atau Tuturan: Dikira enteng menjambret si
menyebabkan sesuatu menjadi tidak mbah, malah badan jungkir.
tetap, sedangkan berguncang adalah (Re7EpVNo1)
suatu keadaan benda yang goyah, tidak Menggunakan vehicle nama orang
tetap, atau berubah-ubah. Keduanya yaitu kata mbah. Kata mbah memiliki
memiliki persamaan pada kata tidak arti panggilan untuk seseorang yang
tetap. Pada kutipan di atas maksudnya telah memiliki banyak pengalaman
mobil bergoyang adalah mobil yang dalam kehidupan dan untuk
bergerak hebat karena kelebihan menggantikan panggilan orang tua,
muatan. sedangkan orang tua adalah pasangan
Tenor berdasarkan kategori yang telah memiliki anak dan hidup
kegiatan (K) yakni kata berguncang. berumah tangga.

Menggunakan tenor yakni kata Tenor berdasarkan kategori nama orang


berguncang. Tenor bergunncang (No) yakni kata orang tua.
maksudnya mobil yang bergerak dengan
kuat karena berisi seekor sapi dan Menggunakan tenor yakni kata orang
sejumlah orang, sehingga disamakan tua. Tenor orang tua maksudnya
dengan bergoyang. Penggunaan tenor seorang laki-laki yang telah berumur
berguncang di atas bermaksud untuk dan sedang mengalami percurian,
memberikan penekanan pada kata sehingga disamakan dengan mbah.
bergoyang yang terdapat dalam kutipan Penggunaan tenor orang tua di atas

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 8
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) April 2016

bermaksud untuk memberikan Bunyi yang ditimbulkan oleh vokal


penekanan pada kata mbah yang /i/ dapat menghasilkan bunyi efoni,
terdapat dalam kutipan tersebut. Kata sehingga menciptakan suasana terkejut,
mbah memiliki arti panggilan untuk sehingga dapat memberikan makna
seseorang yang telah memiliki banyak dalam berita tersebut, yaitu menjelaskan
pengalaman dalam kehidupan dan keadaan yang kelam di pagi hari saat
digunakan untuk menggantikan beberapa wanita penghibur dan pria
panggilan orang tua, sedangkan orang yang tidak berdaya dirazia oleh petugas
tua adalah pasangan yang telah kepolisian.
memiliki anak dan hidup berumah
tangga. c. Fungsi Majas Erotesis (Pertanyaan
Retoris)
2. Analisis Fungsi Majas dalam Acara Konteks: Penutur membicarakan
Berita Redaksiana di Trans 7 pasangan pelajar yang gugup saat
dihukum oleh polisi. Tuturan ini
a. Fungsi Majas Aliterasi terdapat pada episode tanggal 01 Juni
Konteks: Penutur membicarakan 2015 dengan tema “Nggak Hapal
tentang sejumlah pelajar yang kebut- Pancasila (Pelajar Kok Lulus UN)”.
kebutan di jalan raya karena merayakan Tuturan: Mau penuh perasaan apa
kelulusan. Tuturan ini terdapat pada penuh keraguan? (Re1T1E1)
episode acara tanggal 01 Juni 2015
dengan tema “Nggak Hapal Pancasila Pada data di atas terlihat adanya
(Pelajar Kok Lulus UN)”. penggunaan majas erotesis atau
Tuturan: Kebut-kebutan merayakan pertanyaan retoris yang berfungsi
kelulusan. (Re1T1A1) menghidupkan jalannya cerita, sehingga
pemirsa terkesan oleh gagasan yang
Majas aliterasi pada kutipan di atas disampaikan oleh penutur dalam cerita
merupakan ragam bunyi kakafoni tersebut. Jawaban pertanyaan majas
dipakai untuk menciptakan suasana erotesis sudah ada dalam tuturan yaitu
kacau balau. Pada tuturan tersebut penuh keraguan. Penekanan makna
digambarkan bahwa sejumlah pelajar pada data di atas yaitu menjelaskan
disibukkan oleh urusan duniawi dengan sikap pelajar yang seolah-olah sangat
bersenang-senang, membuat keributan, ragu-ragu dalam menyanyikan lagu
dan kebisingan tanpa mendengarkan kebangsaan.
peringatan-peringatan dari aparat
keamanan maupun peringatan Tuhan. d. Fungsi Majas Koreksio
Konteks: Penutur menegaskan tugas
b. Fungsi Majas Asonansi seorang istri di salam sebuah keluarga.
Konteks: Penutur mengomentari Tuturan ini terdapat pada episode
tentang penghuni kos pekerja hiburan tanggal 19 Agustus 2015 dengan tema
yang digerebek petugas gabungan. “Menolak Disuruh Beli Rokok (Istri
Tuturan ini terdapat pada episode Dianiaya Suami)”.
tanggal 01 Juni 2015 dengan tema Tuturan: Suami cari duit buat keluarga,
“Razia Narkoba (Penghuni Kos istri ya menghabiskannya, eh
Tertangkap)”. e’mengaturnya. (Re6T4K1)
Tuturan: Pagi-pagi didatangi petugas
gabungan. (Re1T2As1) Majas koreksio pada data di atas
berfungsi untuk memperbaiki tuturan

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 9
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) April 2016

yang diucapkan sebelumnya, sehingga pada data tersebut adalah jalan seorang
dapat memperkuat efek terhadap wanita sama seperti seekor kepiting
gagasan yakni membuat pemirsa yang seolah-olah ingin bersembunyi
terkesan oleh gagasan yang dari sesuatu yang ditakutkan yaitu
disampaikan oleh penutur. wartawan dan aparat kepolisian.

e. Fungsi Majas Hiperbol g. Fungsi Majas Metafora


Konteks: Penutur mengomentari Konteks: Penutur mengomentari PSK
seorang suami yang menangis saat yang berlagak sakit di depan Satpol PP.
meminta maaf kepada keluarga yang dia Tuturan ini terdapat pada episode
aniaya. Tuturan ini terdapat pada tanggal 19 Agustus 2015 dengan tema
episode tanggal 19 Agustus 2015 “Mengaku Sakit (Dua PSK Tetap Kena
dengan tema “Gara-gara Kulakan Razia)”.
Kemahalan (Suami Hajar Istri, Ipar, Tuturan: Saat dirazia PSK kelas teri ini
dan Mertua)”. terbaring mirip orang sakit.
Tuturan: Pada Ci Ani kakak iparnya (Re6MVH5)
tak sungkan minta maaf memeluknya
dan pada Ko Ayong mertuanya tumpah Adanya pengiasan tersebut
air matanya. (Re6T5H1) berfungsi menambah efek estetis dalam
berita, sehingga membuat indah tuturan,
Majas hiperbol tersebut berfungsi sehingga cerita lebih hidup dan
membangkitkan kesan penegasan atau menarik. Melalui majas ini, makna yang
air mata yang banyak berjatuhan. Majas hendak disampaikan penutur pada data
hiperbol pada data di atas berfungsi di atas adalah PSK yang disamakan
memberikan kesan yang mendalam lalu dengan ikan teri, anggapan masyarakat
menarik minat pemirsa untuk terus bahwa PSK merupakan wanita yang
menyaksikan berita tersebut. Makna rendahan dan tidak memiliki harga diri
yang ditekankan atau dilebih-lebihkan sama halnya dengan ikan teri yang
itu sering menjadi tidak masuk akal dijual dengan harga rendah.
untuk ukuran nalar yang biasa.
h. Fungsi Majas Personifikasi
f. Fungsi Majas Persamaan (Simile) Konteks: Penutur mengomentari
Konteks: Penutur mengomentari maling yang sedang mencuri seekor
seorang wanita yang menghindari sapi. Tuturan ini terdapat pada episode
sorotan kamera wartawan. Tuturan ini tanggal 08 Juni 2015 dengan tema “Tak
terdapat pada episode tanggal 08 Juni Sanggup Bayar Hutang (Nekat Curi
“Kost Bareng (Dua Pasangan Mesum Sapi)”.
Diamankan)”. Tuturan: Di Kabupaten Langkat ada
Tuturan: Mungkin takut wajah juga mobil bergoyang. Warga yang
cantiknya tersorot kamera, satu wanita geram langsung mengamankan.
memilih mundur jalannya seperti (Re2PVK1)
kepiting di Selat Sunda. (Re2SVH3)
Majas personifikasi tersebut
Majas persamaan (simile) pada data berfungsi memperindah penuturan itu
di atas berfungsi untuk memberikan sendiri. Melalui majas ini penutur
gambaran yang jelas dan tepat berusaha memberikan perumpamaan
mengenai sesuatu perkara atau mobil bergoyang untuk mendapatkan
peristiwa. Penekanan makna atau arti kesan hidup dalam tuturan berita secara

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 10
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) April 2016

tidak langsung menyatakan mobil yang 3. Mengidentifikasi unsur-unsur


berjalan seperti halnya seseorang intrinsik cerita pendek dalam
manusia yang bergoyang, yakni sesuatu bahasa bahasa Indonesia baik
yang dilakukan oleh manusia saat secara lisan maupun tulisan.
mendengar musik yang menyenangkan.
B. Tujuan Pembelajaran:
i. Fungsi Majas Eponim Setelah dihadirkan teks berita siswa
Konteks: Penutur membicarakan kelas XI semester ganjil mampu
pasangan kakek nenek yang sedang menganalisis teks cerpen dengan bahasa
dijambret. Tuturan ini terdapat pada yang baik dan benar.
episode tanggal 02 September 2015
dengan tema “Lansia Gagalkan 1. Kegiatan Awal
Jambret (Dua Jambret Dihajar Siswa merespon salam dan
Massa)”. pertanyaan dari guru.
Tuturan: Dikira enteng menjambret si
mbah, malah badan jungkir. 2. Kegiatan Inti
(Re7EpVNo1) Dalam kegiatan mengamati guru
menampilkan dan membaca contoh,
Pada data di atas terdapat cuplikan tuturan yang ada pada berita
penggunaan majas eponim yang Redaksiana di Trans 7 dengan tema
berfungsi untuk memperkuat efek “Utang Piutang (Tetangga Nekat
gagasan, yakni dapat membuat pemirsa Pasang Spanduk)” pada siswa.
terkesan oleh gagasan yang Selanjutnya membagi siswa menjadi
disampaikan oleh penutur dalam berita 10 kelompok (sesuai jumlah cerita
tersebut. Penekanan makna atau arti pendek). Pada tahap mempertanyakan,
pada data tersebut adalah seseorang siswa membuat pertanyaan yang
yang telah memiliki anak dan cucu berhubungan dengan isi teks. Pada
digantikan dengan panggilan mbah. tahap mengeksplorasi siswa
Implikasi pembelajaran mengacu menemukan ciri bahasa teks cerpen.
pada Kelas XI pada KI 3 dan KD 3.3 Mengasosiasi menentukan
Menganalisis teks cerita pendek, baik makna/maksud isi teks yang diambil
melalui lisan maupun tulisan. Berikut dari berita. Pada tahap
skenario pembelajaran bahasa Indonesia mengomunikasikan, mempresentasikan
yang dirancang dalam penelitian ini. makna/ maksud teks yang diambil dari
berita Redaksiana dengan rasa percaya
A. Indikator Pembelajaran: diri.
1. Menggunakan bahasa Indonesia 3. Kegiatan Akhir
sesuai dengan kaidah dan Guru mengakhiri kegiatan
konteks untuk mempersatukan pembelajaran dengan memerintahkan
bangsa. peserta didik untuk membuat
2. Memiliki sikap tanggung jawab rangkuman simpulan pelajaran,
peduli, responsif, dan santun melakukan refleksi terhadap kegiatan
dalam menggunakan bahasa yang sudah dilaksanakan, memberikan
Indonesia dalam menganalisis umpan balik terhadap proses, dan hasil
teks cerita pendek baik melalui pembelajaran.
lisan maupun tulisan dengan
kreatif.

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 11
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) April 2016

SIMPULAN DAN SARAN terdapat di Trans 7. Berdasarkan hal


tersebut, sebaiknya artikel tersebut
Simpulan dapat dijadikan sebagai sumber atau
Berdasarkan hasil analisis terhadap bahan dalam pembelajaran bahasa
kumpulan berita Redaksiana di Trans 7 Indonesia, khususnya untuk materi
peneliti menyimpulkan sebagai berikut. yang berkaitan dengan majas.
1. Majas retoris secara keseluruhan
berjumlah 79 penggunaan. DAFTAR PUSTAKA
Penggunaan majas retoris yang
paling dominan digunakan dalam Moleong, Lexy J. 2011. Metode
berita Redaksiana adalah majas Penelitian Kualitatif Edisi Revisi.
asonansi terdapat (42) frekuensi Bandung: PT Remaja Rosdakarya
penggunaan; majas aliterasi terdapat Offset.
(28) frekuensi penggunaan dan
majas kiasan yang paling dominan Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Teori
digunakan adalah majas metafora Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:
terdapat (23) frekuensi penggunaan. Gajah Mada University Press.
2. Fungsi majas pada berita
Redaksiana di Trans 7 adalah Pradopo, Rachmat Djoko. 2012.
membangkitkan suasana dan Pengkajian Puisi. Yogyakarta:
menambah efek estetis dalam berita, Gajah Mada University Press.
dan menyatakan majas
pengorangan, sehingga membuat Sudjiman, Panuti. 1993. Bunga Rampai
kesan benda lebih hidup. Stilistika. Jakarta: PT Pustaka
3. Berita Redaksiana di Trans 7 dapat Utama Garfiti.
diimplikasikan terhadap
pembelajaran bahasa Indonesia di Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
SMA. Materi pembelajaran siswa Pendidikan: Pendekatan
kelas XI semester ganjil tentang Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
menganalisis teks cerita pendek Bandung: Alfabeta Bandung.
(pilihan kata, gaya bahasa, dan
konjungsi) dengan cermat. Suryawati, Indah. 2014. Jurnalistik
Suatu Pengantar Teori dan
Saran Praktik. Bogor: Ghalia Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian, penulis
menyarankan sebagai berikut. Wiyatmi. 2008. Pengantar Kajian
1. Guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: Pustaka
Sastra Indonesia dapat menggunakan (Kelompok Penerbit Pinus).
berita Redaksiana di Trans 7 sebagai
salah satu alternatif bahan ajar sastra
Indonesia di SMA karena di
dalamnya terdapat contoh jenis-jenis
majas.
2. Siswa dapat diarahkan untuk
memperhatikan dan menganalisis
majas pada berita Redaksiana. Siswa
dapat belajar mengenai majas dengan
memahami berita Redaksiana yang

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 12

Anda mungkin juga menyukai