Abstract
The purpose of this study was to know the form of the use of absorption words in 6 articles in the
newspaper Waspada, Kompas, and Analysis. The method used in this study is a qualitative
descriptive method. Documentation techniques are used in collecting data. The results of the study
showed there were 2 types of absorption words used in these articles, namely adjustment absorption
words and complete absorption words. The number of absorption words used 32 words consisting of
19 adjustment absorption words and 13 complete absorption words.
Keywords: kata serapan, morfologi, artikel.
1. PENDAHULUAN yang baik dan benar. Kata serapan merupakan
Bahasa merupakan alat komunikasi kata yang berasal dari bahasa asing yang telah
antara individu yang satu dengan yang lainya, diintegrasikan ke bentuk bahasa yang telah
baik lisan maupun tulisan. Bahasa adalah alat diterima pemakaiannya secara umum. Kata
komunikasi, tanpa Bahasa seorang tidak bisa serapan (kata pinjam atau kata pungutan)
berkomunikasi, untuk itu seseorang perlu merupakan kata yang berasal dari bahasa
memiliki suatu keterampilan berbahasa. asing, setiap masyarakat bahasa memiliki
Bahasa Indonesia dalam perkembangannya tentang cara yang digunakan untuk
diharapkan mampu berkembang menjadi mengungkapkan gagasan dan perasaan atau
Bahasa yang lebih mantap dan dinamis sebagai untuk menyebutkan atau mengacu ke benda-
Bahasa internasional, untuk mencapai harapan benda di sekitarnya.
itu, maka peranan ilmu pengetahuan dan Pertumbuhan dan perkembangan
teknologi merupakan faktor utama dalam bahasa telah menempatkan bahasa asing pada
perkembangan Bahasa Indonesia. Misalnya, posisi strategis yang memungkinkan bahasa
majunya telekomunikasi media cetakseperti tersebut masuk dan memengaruhi
koran atau majalah. perkembangan bahasa Indonesia. pemakaian
Berkaitan dengan defenisi yang ada, bahasa asing akan menimbulkan pemekaran
bahwa artikel merupakan suatu karya tulis kosa kata Indonesia yang merupakan akibat
dengan panjang tertentu yang berisi gagasan dari kontak budaya dan kebahasaan. Masalah
atau fakta yang membujuk, menyakinkan, yang timbul sekarang adalah pemakaian kata
mendidik, dan menghibur pembacanya, serta serapan yang perlu diperhatikan
dipublikasikan ke suatu media (buletin, penggunaannya.
majalah, koran, dan lainnya) dengan Penggunaan media cetak seperti
menggunakan bahasa. berkaitan dengan judul artikel sering kali tidak memperdulikan aspek
yang penulis teliti, ciri bahasa yang dimiliki atau kaidah penggunaan unsur serapan yang
dalam penulisan artikel merupakan baik, yang sesuai dengan pedoman ejeaan
serangkaian kalimat informasi yang ditujukan yang disempurnaka bahasa Indonesia. hal ini
kepada khalayak ramai tanpa mengenal batas terbukti dengan adanya dijumpai beberapa
status dan golongan. pemakaian unsur serapan pada penulisan
Salah satu aspek keterampilan artikel. Dalam penulisan artikel banyak
berbahasa yang berkaitan dengan menggunakan unsur serapan, ditulis dengan
pengungkapan pikiran, gagasan, pendapat, dan menggunakan bahasa campuran, masalah yang
perasaan melalui artikel adalah penggunaan timbul sekarang adalah pemakaian kata
keterampilan unsur serapan yang harus sesuai serapan yang perlu mendapat pemerhati
dengan aturan atau kaidah penggunaan bahasa bahasa, dikarenakan akan berimbas terhadap
pendidikan di Indonesia, khususnya pada asing itu berbeda dengan sistem fonologi
pembelajaran jenjang dasar dan menengah, bahasa yang dimiliki orang Indonesia, maka
meskipun dalam pembelajaran bahasa tidak bunyi ujaran bahasa asing ditiru menurut
terterah secara khusus pembelajaran mengenai kemampuan lidah melafalkannya.
kata serapan. Namun, nantinya juga akan 2. Unsur Serapan
dikaji dalam pembelajaran membaca maupun Kata serapn lumrah terjadi antar
menulis. Dampak yang akan terjadi bahasa. proses serap menyerap kata terjadi
kedepannya yakni pelejar akan sering setiap kali ada kontak bahasa yang bersifat
menggunakan bahasa padanan dalam bahasa terbuka mudah menerima pengaruh sehingga
asing sehingga kurang memahami penggunaan dalam kontak bahasa proses serap-menyerap
bahasa Indonesia dengan baik dan benar. unsur asing akan terjadi. Hal ini bisa
Alasan peneliti untuk meneliti di media cetak dikarenakan adanya kebutuhan dan
seperti artikel adalah sebagai bahan masukan kemampuan seseorang yang kurang
untuk menambah pengetahuan peneliti memahami bahasa sendiri. Dalam proses
mengenai penulisan unsur serapan. penyerapan bahasa, seperti akan timbul
Penggunaan artikel sebagai alat penyampaian perubahan-perubahan. Sebab, tidak ada proses
suatu gagasan dan fakta pada dasarnya sangat penyerapan yang terjadi secara utuh. Proses
efektif untuk mendorong masyarakat luas penyerapan terjadi dengan beberapa
mengetahuai lebih jauh informasi yang ingin penyesuaian, baik dalam ejaan bahasa maupun
disampaikan. Adapun unsur serapan yang akan ucapan.
diteliti oleh peneliti yaitu meneliti mengenai Menurut chear(2006;62), “ kata
unsur serapan penyerapan utuh dan serapan adalah kata-kata yang berasal dari
penyerapan penyesuaian dari bahasa inggris ke bahasa asing atau bahasa daerah , lalu
dalam bahasa Indonesia. digunakan dalam bahasa indonesia”. Menurut
Alasan peneliti dalam memilih artikel amri ( 2015;45), “ bahasa indonesia harus
yaitu untuk mengetahuai bagaimana bentuk adaptif dan reseptif yaitu bahasa harus dapat
penggunaan kata serapan pada artikel. Peneliti menerima unsur serapan atau menyerap unsur
juga membatasi artikel yang akan diteliti yaitu dari berbagai bahasa dunia atau bahasa
sebanyak (6) enam Koran Yaitu 2 (dua) Koran serumpun hasilnya dikenal sebagai unsur
Waspada,2 (dua) Koran Kompas Dan 2 (dua) serapan atau pinjaman”.
Koran analisa. Sesuai dengan uraian pada latar 3. Penulisan Unsur Serapan
belakang diatas, maka penulis tertari untuk Pada bagian ini, sebelum peneliti
meneliti “Analisis serapan dalam bahasa memaparkan mengenai menulis unsur serapan,
Indonesia pada artikel”. terlebih dahulu peneliti memeparkan
1. Morfologi pengertian menulis.menurut Suparno ( dalam
Morfologi adalah mempelajari seluk Suddhono 2014:151), menulis merupakan
beluk kata serta pegaruh perubahan bentuk kegiatan penyampaian pesan(komunikasi)
kata terhadap golongan dan arti kata. dengan mengunakan bahasa tulis sebagai alat
a. Penyerapan medianya. Menurut Chear( 2006:62), ada tiga
Menurut, chear,(2008:239), jenis penyerapan kata yaitu;
penyerapan adalah proses pengambilan kosa a. Kata-kata yang sudah sepenuhnya diserap
kata dari bahasa asing, baik bahasa asing eropa kedalam bahasa indonesia. Kata-kata ini
(seperti bahasa belanda, bahasa inggris, bahasa sudah lazim dieja secara indonesia,
portugis dan sebagainya), maupun bahasa sehingga sudah tidak dirasakan lagi
asing asia (seperti bahasa arab, bahasa kehadirannya sebagai kata serapan,
parsi,bahasa sansekerta,bahasa cina, dan misalnya kata kabar, sirsak, iklan, perlu,
sebagainya). Termasuk dari bahasa-bahasa hadir, waktu, badan, botol, sekolah, dan
Nusantara(seperti bahasa jawa, bahasa ember.
sunda,bahasa minang, bahasa bali. b. Kata-kata yang masih asing tetapi
Penyerapan kosa kata asing digunkan dalam konteks bahasa
berlangsung secara audial, artinya melalui Indonesia. Ejaan dan pengucapanya masih
pendengaran: orang asing mengucapkan kosa mengikuti cara asing, misalnya shuttle
kata asing ini, lalu orang indonesia cock, knock out, cheeck in, door to door
menirukannya, sesuai dengan yang dan time out.
didengarnya. Karena sistem fonologi bahasa
c. Kata-kata asing yang untuk kepentingan dari sumber lain, referensi, perpustakaan,
peristilahan,ucapan dan ejaan disesuaikan pernyataan orang dan sebagainya. artikel
dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia. mengharuskan penulis mencantumkan
Dalam hal ini perubahan ejaan itu dibuat namanya secara lengkap (by name), sebagai
seperlunya saja sehingga bentuk tanggung jawab atas kebenaran tulisannya. (
Indonesia masih dapat dibandingkan dalam toto djuroto).
dengan bentuk aslinya. Misalnya aki
(accu), komisi (comission), psikologi 2. METODOLOGI PENELITIAN
(psychology), dan fase (phase). Tempat penelitian ini merupakan
4. Pengelompokan Unsur Serapan lokasi dimana peneliti melakukan
Menurut Amri (2015:45), secara penelitiannya, terutama dalam menangkap
umum unsur serapan atau pinjaman itu ataupun melihat fenomena atau peristiwa, yang
dikelompokan kedalam dua golongan yaitu: 1) terjadi dari kajian objek yang diteliti dalam
unsur serapan yang sepenuhnya terserap rangka untuk mendapatkan data-data peneliti
kedalam bahasa Indonesia, contohnya dalam yang lebih akurat.
bidang olahraga (bridge, smash, knock-out, Adapun alasan Peneliti memilih
off-side, walk-out, sliding, tacle, sprint). 2) perpustakkan lnstitut pendidikan Tapanuli
unsur pinjaman atau serapan yang pengucapan Selatan (IPTS) berada di jalan sutan M. arif
dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah kelurahan batang ayumi jae kecamatan
bahasa Indonesia. padangsidimpuan utara kota padangsidimpuan.
5. Pengertian Kata Adapun alasan penulis menjadikan lingkungan
Kata merupakan bentuk istilah yang perpustakaan karena tempat tersebut dijadikan
dapat berdiri sebagai unsur kalimat dan terdiri tempat mengolah data dan banyak buku-buku
atas bentuk dasar, bentuk akar, gabungannya . dan dokumen lainnya yang bisa dijadikan
menurut Keraf (1991:44), kata adalah satuan- sebagai sumber referensi atau pedoman untuk
satuan terkecil yang diperoleh sesudah sebuah membahas permasalah penelitian.
kalimat dibagian atas bagian–bagiannya, dan Waktu penelitian adalah lama
mengandung sebuah ide. penelitian ini dilaksanakan. Waktu penelitian
Menurut Kashartanti(2005:151), kata dapat dihitung mulai dari studi pendahuluan
adalah satuan bebas yang paling kecil , atau hingga selesai penulisan laporan. Waktu
dengan kata lainseiap satuan bebas merupakan penelitian yang direncanakan selama 3 bulan,
kata. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan dari bulan april s/d juni 2021 yang ditetapkan
bahwa yang dimaksud dengan kata adalah dalam rangka pengumpulan data, pengolahan
satuan bebas,atau bentuk yang paling kecil hasil penelitian, kemudian menulis hasil
,mampu berdiri sendiri ,dan sudah mempunyai laporan
arti. Metode peneliti data adalah upaya
6. Artikel yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan
Artikel merupakan karya tulis atau data untuk mendapatkan hasil atau jawaban
karangan-karangan non fiksi, karangan tak peneliti tentang masalah yang dibahasnya
tentu panjangnya, karangan yang bertujuan dalam suatu objek. Menurut Bugin, (2008:5),
untuk menyakinkan, mendidik atau “penelitian kualitatif adalah penelitian yang
menghibur, saran penyampaian adalah surat memiliki tingkat kritisme yang lebih dalam
kabar, majalah, dan lainnya. semua proses penelitian.
Menurut Andriansyah,(2014:5), “ dengan kata Objek dalam penelitian kata
lain artikel adalah karangan faktual secara serapan yang ada pada artikel. Dengan
lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat memilih sampel yang hanya memfokuskan
untuk dipublikasikan( melalui koran, penulisan unsur serapan dalam artikel.
majalah,buletin) dan bertujuan menyampaikan Sugiyono (2004:9) “mengemukakan metode
gagasan dan fakta yang dapat menyakinkan, penelitian kualitatif adalah metode penelitian
mendidik, dan menghibur. yang berlandaskan pada fisafat postposivime
Menurut Swarsono (2004:4) enterpretif, digunakan untuk meneliti pada
menyebutkan bahwa artikel adalah kerangan konsi objek alamiah (sebagai lawan adalah
yang menampung gagasan dan opini penulis, eksperimen) dimana peneliti sebagai
bisa berupa gagasan murni atau memungut instrument kunci teknik pengumpulan data
dilakukan secara teknik triangulasi (gabungan)
analisis data bersifat induktif/kualitatif dan 1. Data primer adalah sumber data yang
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan langsung memberikan data kepada
pada makna dari generalisasi. pengumpulan data. Berdasarkan pendapat
Setiap penelitian tentulah akan diatas penulis memilih untuk sebagai data
memerlukan data dan informasi dari berbagai primer dalam penelitian ini berupa kata
sumber yang terpercaya, agar data dan serapan pada artikel.
informasi tersebut dapat dijadikan untuk 2. Data sekunder adalah data yang tidak
menjawab permasalahan yang timbul didalam langsung memberikan data kepada
penelitian. Informan merupakan subjek pengumpulan data. Berdasarkan pendapat
penelitian yang dapat memberikan informasi diatas penulis memilih untuk sebagai data
yang diperlukan dalam penelitian Menurut sekunder dengan buku dan jurnal.
Bugin (2007:111) informan adalah orang yang
di wawancarai, diminta informasi oleh A. Teknik Pengumpulan Data
pewawancara, informan ini juga diperkirakan Teknik pengumpulan data merupakan
menguasia dan memahami data, informasi, yang paling penting dalam penelitian, karena
ataupun fakta dari suatu objek penelitian. tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk
Dengan demikian peneliti menetapakan memperoleh data. Pengumpulan data
informan dalam penelitian ini yaitu Ibu Jumida penelitian kualitatif bersifat interaktif langsung
Susi Susanti Rambe, M.Pd. dalam beberapa langkah-langkah memiliki
Menurut bugin (2008:104), kesamaan, yaitu perencanaan, memulai
data adalah bahan keterangan mengenai apa pengumpulan data, pengumpulan data dasar,
yang dialami oleh Individu sebagia warga pengumpulan menutup dan melengkapi.
masyarakat tertentu yang menjadi objek Menurut Bugin, (2007:110-124),
peneliti. Dalam penelitian ini jenis data yang “Metode pengumplan data kualitatif yang
dipakai oleh penulis adalah jenis data primer paling independen terhadap semua metode
dan sekunder. Berdasarkan penjelasan peneliti pengumpulan data dan teknik analisis data
mengenai data ini adalah yang dimanat data adalah metode observasi partisipasi,
yang diambil dari “analisis serapan dalam wawancara mendalam, bahan dokumentasi,
Bahasa Indonesia pada artikel. Maka karena berikut penjelasannya. Pendapat ini juga sama
itu mendapatkan data yang akurat dan dapat hal nya yang dikemukakan oleh
dibuktikan kebenarannya. Satori(2013:90-91) teknik yang digunakan
Menurut Satori & Komariah dapat berupa kegiata observasi, partisipasi,
(2013:145), teknik pengumpulan data dapat studi dokumentasi, wawancara.
menggunakan sumber data primer (yang Berdasarkan pendapat para ahli diatas
langsung menberikan data kepada pengumpul peneliti memilih metode peneliti untuk
data) sedangkan sumber sekunder adalah yang mengumpulkan data yaitu dengan
tidak langsung memberikan data kepada menggunakan 1(satu) metode saja, yaitu
pengumpul data, misalnya melalui dokumen metode dokumentasi. berikut
atau yang lainnya). Menurut Nugrahani penjelasannya.Metode dokumentasi adalah
(2014:107) data pada umumnya merupakan salah satu metode pengumpulan data yang
data lunak yang berupa kata, ungkapan, digunakan dalam metodologi penelitian sosial.
kalimat dan tindakan, bukan merupakan data Pada intinya penelitian dokumentasi adalah
keras yang berupa angka-angka statistic. metode yang digunakan untuk menelusuri data
Dari pendapat para ahli diatas dapat historis. Dari pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa data merupakan disimpulkan bahwa teknik pengumpulan data
keterangan yang dialami individu yang adalah langkah-langkah paling utama dalam
menjadi objek penelitian baik secara langsung penelitian. Untuk mendapatkan data yang
maupun tidak langsung. diperlukan, data sebagai langkah-langkah
1. Sumber Data untuk mengumpulkan data penelitian
Sumber data menurut Sugiyono, mengumpulkan data menggunakan metode
92014:454), “adalah sumber data yang dipilih diatas.
secara purposive dan bersifat snowball Menurut Bungin, (2007:124-125) pada intinya
sampling. Bila dilihat dari sumber datanya, metode dokumenter adalah metode yang
maka pengumpulan data menggunakan dua digunakan untuk menelusuri data historis. dan
cara yaitu: dokumenter juga sebuah informasi yang
disimpan atau dokumentasikan sebagai bahan sistematis yaitu dari hasil wawancara, catatan
dokumenter yaitu, data bisa disimpan di di lapangan dan dokumentasi. Dalam
flashdisk, di website, catatan harian, dan penelitian ini dokumen yang dimaksud adalah
sebagainya. “analisis serapan dalam Bahasa Indonesia pada
Keabsahan data merupakan bentuk artikel.”
batasan yang berkaitan dengan suatu
kepastian. Keabsahan data ini, dapat tercapai
dengan melakukan proses pengumpulan data 3. HASIL ANALISIS
yang tepat, salah satu caranya adalah dengan Sehubungan dengan penelitian yang
teknik triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan peneliti lakukan terhadap analisis serapan
keabsahan data yang memamfaatkan sesuatu dalam bahasa indonesia pada artikel. Oleh
yang lain untuk keperluan atau sebagai karena itu langkah selanjutnya yang dilakukan
perbandingan terhadap data. peneliti adalah menguraikan hasil penelitian.
Dalam melakukan penelitian Kata serapan merupakan kata yang berasal dari
keabsahan data sangat diperlukan. Karena bahasa asing yang sudah diintegrasikan
untuk memperoleh hasil penelitian yang baik kedalam suatu bahasa dan diterima
dan dapat dipertanggung jawabkan, peneliti pemakaiannya secara umum. Didalam artikel
harus melakukan pemeriksaan terhadap ditemukan beberapa pemakaian bentuk kata
keabsahan data sesuai dengan teknik yang serapan, artikel merupakan karangan faktual
telah ditentukan. Keabsahan ini juga dapat secara lengkap dengan panjang tertentu yang
dicapai dengan proses pengumpulan data yang dibuat untuk dipublikasikan di media online
tepat. maupun cetak dan bertujuan untuk
Menurut sugiyono (2014:327), menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat
“Triangulasi di artikan sebagai teknik menyakinkan, mendidik,dan menghibur.
pengumpulan data yang bersifat Berdasarkan hasil penelitian yang
menggabungkan dari berbagai teknik peneliti lakukan. Peneliti menemukan 32 (tiga
pengumpulan data dan sumber data yang telah puluh dua) pemakaian kata serapan yang
ada”. Teknik triangulasi ini merupakan teknik terdapat pada artikel harian, pada koran
pemeriksaan data dengan memanfaatkan waspada, koran analisa, dan koran kompas.
sesuatu yang lain untuk keperluan sebagai Yang terdiri dari bentuk pemakaian kata
pembanding dalam memperoleh hasil data. serapan berbentuk 19 (sembilan belas)
penyerapan penyesuaian, 13 (tiga belas)
B. Teknik Analisis Data penyerapan utuh.
Analisis data adalah suatu fase Berdasarkan hasil penelitian yang
penelitian kualitatif sangat penting karena peneliti lakukan, data berikut ini adalah
melalui analisis data inilah penelitian dapat contoh analisis data hasil penelitian yang
memperoleh wujud dari penelitian yang berupa bentuk pemakaian kata serapan dalam
dilakukannya. Data penelitian kualitatif di artikel.
dapat dari berbagai sumber dengan berbagai a. Bentuk pemakaian kata serapan
metode seperti metode pengumpulan data, penyusaian
metode dokumentasi, dan observasi. Sugiyono Data I
(2014:333), “mengatakan analisis data adalah Dengan kata lain modal bukan satu
proses mencari dan menyusun secara satunya faktor yang menentukan keberhasilan
sistematis data yang diperoleh dari hasil suatu perusahaan. Keahlian mengendalikan
wawancara, catatan lapangan, dan dokumentsi perusahaan dan tersedianya sejumlah modal
dengan cara mengorganisasikan data kedalam sebagai syarat mencapai keberhasilan. Pemilik
kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, harus mampu memilih jenis usaha sesuai
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola dengan bakat dan keahliannya terjun kedunia
memilih mana yang penting yang akan usaha jangan seperti masuk hutan tanpa
dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga kompas.
mudah dipahami diri sendiri maupun orang Pada kutipan diatas peneliti
lain”. menemukan bentuk pemakian kata serapan
Dari pendapat ahli diatas dapat yang berbentuk kata faktor. Dijelaskan kata
disimpulkan analisis data adalah suatu proses faktor pada data di atas merupakan kata
untuk menganalisis data dan disusun secara
serapan yang mengalami bentuk penyesuaian. data diatas merupakan kata serapan yang
Kata tersebut diserap dari bahasa inggris yaitu mengalami bentuk penyerapan penyesuaian.
factor. Menurut J.S.Badudu (2003:104), Kata tersebut diserapa dari bahasa inggris
mengartikan kata faktor mempunyai makna yaitu dari kata public. Menurut J.S.Badudu
(1) sesuatu yang turut serta menyebabkan atau (2003:293) mengartikan kata publik
mempengaruhi sehingga sesuatu terjadi. (2) mempunyai makna umum, orang banyak.
bilangan yang merupakan bagian hasil Proses yang terjadi adalah mengubah
perbanyakan. berdasarkan pada morfologi konsonan /c/ pada akhir kata public berubah
penyerapan ini dikatakan bentuk penyerapan menjadi konsonan /k/ sehingga kata public (
penyesuaian karena huruf-huruf asing pada bahasa inggris) telah mengalami penyesuaian
awalan kata harus disesuaikan, bagian kaidah bahasa Indonesia yang hanya di ubah
penyerapan konsonan /f/ pada awalan kata seperlunya menjadi publik dan lafalnya tetap
faktor tidak berubah tetap konsonan /f/ menggunakan cara baca dalam bahasa
sehingga kata factor (bahasa arab), proses Indonesia.
yang terjadi mengubah konsonan /c/ menjadi DATA IV
konsonan /k/ setelah mengalami penyesuaian Kata resikoterdapat pada “ dalam
kaidah bahasa Indonesia hanya diubaha jangka pendek dan penuh resiko serta tidak
seperlunya menjadi faktor dan lafalnya tetap memiliki keahlian bidang. Kata resiko pada
menggunakan car abaca bahasa Indonesia. kata data diatas merupakan kata serapan yang
faktor dalam kamus bahasa Indonesia mengalami bentuk penyerapan penyesuain.
mempunyai makna unsur, sesuatu yang turut Kata tersebut berasal dari bahasa inggris yaitu
menjadi sebab atau dorongan. dari kata “risk”, proses yang terjadi adalah
Data II penambahan bunyi ditengah kata /i/ dan kata
Tampaknya presiden gusar terhadap /o/ menjadi risiko. Menurut J.S.Badudu
kelembamam birokrasi pemerintahan sehingga (2003:307) mengartikan kata risiko
harus melibatkan tiga organisasai yang punya mempunyai makna akibat yang merugikan
karakter berbeda dengan birokrasi, terutama yang tidak mengenakan, yang harus
dalam kecepatan mencapai misi. Banyak pihak ditanggung dari suatu perbuatan yang (akan)
menilai ini “ sekuritisasi politik” kebijakan dilakukan.
penanggulangan covid-19 di Indonesia. DATA V
Pada kutipan diatas peneliti Kata aktor pada data diatas
menemukan bentuk pemakaian kata serapan merupakan kata serapan bentuk penyerapan
yang berbentuk kata politik. Kata politik pada penyesuaian. Kata tersebut diserap dari bahasa
data diatas merupakan kata serapan yang inggris yakni dari kata actor. Firdaus purnomo
mengalami bentuk penyesuaian ejaan. Kata (2015:10) mengartikan kata actor mempunyai
tersebut diserapa dari bahasa belanda yaitu makna sandiwara, laki-laki. Kata tersebut telah
dari kata politiek. Proses yang terjadi adalah diserapa dalam bahasa Indonesia dengan
menghilangkan satu konsonan /e/ di tengah proses penyesuaian ejaan sesuai dengan kaidah
kata. Dalam kamus bahasa KBBI kata politik bahasa Indonesia. proses yang terjadi adalah
mempunyai makna segala sesuatu yang mengubah konsonan/c/ di tengah menjadi
bersangkutan dengan cara-cara dan konsonan /k/ sehingga kata actor (bahasa
kebijaksaan pemerintah dalam mengatur inggris) setelah mengalami penyesuaian
negara dan masnyarakat disuatu negara. kaidah bahasa Indonesia hanya diubah
Data III seperlunya menjadi aktor dan lafalnya tetap
Marjin jansen, professor bidang menggunakan car abaca dalam bahasa
teknologi informasi dan pemerintahan Delft Indonesia. menurut J.S.Badudu (2003:11)
university of technology, belanda, dalam mengartikan kata aktor mempunyai makna
konferensi Internasional organisasi publik (1) pria yang melakonkan cerita diatas pentas
(ICONPO) ke-12 ,14 Agustus 2021, (drama) diradio, televisi, atau film(2) peleku
menyatakan pada masa krisis seperti orang yang berperan disuatu kejadian atau
menghadapi covid-19, organisasi peristiwa penting, ada aktor utama dan ada
pemerintahan harus adaptif. aktor pembantu.
Dari kutipan diatas peneliti
menemukan bentuk pemakain kata serapan
yang berbentuk kata publik. Kata publik pada b. Bentuk pemakaian kata serapan utuh