Halaman
KATA PENGANTAR
SOAL – SOAL 55
DAFTAR PUSTAKA 70
KATA PENGANTAR
Tujuan perkuliahan MKDU Bahasa Indonesia di STT Telkom telah dirumuskan sebagai
berikut.
1. Mahasiswa mampu menangkap gagasan keilmuan dan kedinasan yang disampaikan
dalam bahasa Indonesia, baik dalam bahasa tulis maupun bahasa lisan
2. Mahasiswa mampu mengemukakan gagasan keilmuan dan kedinasan dalam bahasa
Indonesia , baik dalam bahasa tulis maupun bahasa lisan.
Berdasarkan tujuan tersebut, materi perkulihan diklasifikasikan dalam empat pokok bahasan, yaitu
membaca, menyimak, menulis, dan berbicara.
Pada pokok bahasan membaca, diharapkan mahasiswa mampu membaca secara cepat dan
efektif dengan metode SQ3R dan menerapkannya pada ketrampilan menyimak. Pada pokok
bahasan menulis, diharapkan mahasiswa mampu membuat tulisan ilmiah dan surat dinas dengan
sistematika dan bahasa yang efektif. Adapun pada pokok bahasan berbicara mahasiswa diharapkan
mampu mempresentasikan gagasannya secara lisan.
Pada akhir pembahasan disajikan soal – soal latihan yang dapat membantu mahasiswa
untuk memahami tiap bab yang telah dibacanya.
Akhirnya, kepada semua pihak, kritik dan saran selalu penulis nantikan untuk perbaikan
buku ajar ini di kemudian hari.
Penulis
BAB I
Ragam Bahasa Indonesia
Ragam bahasa Indonesia ialah variasi pemakaian bahasa Indonesia yang secara
umum tetap berpola pada bahasa Indonesia baku. Variasi ini terdapat pada bidang bunyi
bahasa, intonasi, morfologi, pilihan kata, atau istilah, dan sintaksis. Ragam bahasa
Indonesia dapat ditinjau dari dua segi, yaitu segi pemakai bahasa dan segi pemakaian
bahasa.
Berdasarkan pemakai bahasa, kita mengenal bahasa Indonesia ragam
kedaerahan/dialek(bahasa Indonesia dialek Jakarta, dialek Medan, dialek Jawa, dsb.),
bahasa Indonesia ragam golongan remaja, dan bahasa Indonesia ragam intelektual.
Berdasarkan pemakaian bahasa, kita mengenal bahasa Indonesia ragam agama, ragam
iptek, ragam politik, ragam petani, ragam pedagang, ragam militer, dsb.
2. Dalam ragam bahasa ilmu banyak digunakan kata-kata istilah. Kata – kata digunakan dalam arti
denotatif(lugas), bukan dalam arti konotatif dan tidak bermakna ganda.
Contoh
Sampai saat ini masyarakat desa Bojongsoang belum memperoleh penerangan yang memadai. (tidak
lugas)
Maksud kalimat di atas tidak jelas karena kata penerangan mengandung makna ganda, yaitu informasi
atau listrik.
Kalimat tersebut akan menjadi jelas maksudnya apabila diubah menjadi
Sampai saat ini masyarakat desa Bojongsoang belum memperoleh informasi yang memadai. Atau:
Sampai saat ini masyarakat desa Bojongsoang belum memperoleh listrik yang memadai.
3. Ragam bahasa ilmu lebih berkomunikasi dengan pikiran daripada dengan perasaan.
Oleh karena itu, ragam bahasa ilmu lebih bersifat tenang, jelas, tidak berlebih-lebihan
atau hemat, dan tidak emosional.
Contoh
Sebaiknya letak kampus tidak dekat dengan pasar, stasiun, terminal, atau tempat-
tempat ramai lain-lainnya, sebab jika dekat dengan tempat-tempat ramai seperti itu
kegiatan belajar akan mengalami gangguan. (tidak efisien)
Kalimat di atas dapat diringkas menjadi:
Sebaiknya letak kampus tidak berdekatan dengan tempat-tempat yang ramai supaya
kegiatan belajar tidak terganggu. (efisien)
4. Hubungan gramatik antara unsur-unsurnya, baik dalam kalimat maupun dalam alinea,
dan juga hubungan antara alinea yang satu dengan alinea yang lainnya bersifat padu
atau kohesif. Untuk menyatakan hubungan digunakan alat-alat penghubung seperti
kata-kata penunjuk, kata-kata penghubung, dan lain-lainnya.
6. Lebih diutamakan penggunaan kalimat pasif karena dalam kalimat pasif peristiwa
lebih dikemukakan daripada pelaku perbuatan.
7. Konsisten dalam segala hal, misalnya dalam penggunaan istilah, singkatan, tanda-
tanda, dan juga penggunaan kata ganti diri.
8. Logis
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal.
Contoh
Alat itu basah kena bensin, tatapi sebentar lagi juga akan menguap. (tidak logis)
Kalimat di atas tidak logis karena menguap mengacu kepada alat itu, padahal
yang dimaksud menguap itu adalah bensin. Oleh karena itu, kalimat di atas dapat
diperbaiki menjadi:
Alat itu basah kena bensin, tetapi sebentar juga bensinnya akan menguap.
9. Efektif(Tepat)
Ide yang diungkapkan sesuai dengan ide yang dimaksudkan baik oleh penutur atau
oleh penulis, maupun oleh penyimak atau pembaca.
Contoh
Saya mempunyai uang dua puluh lima ribuan. (tidak efektif)
Makna kalimat di atas tidak jelas sebab mengandung makna ganda. Jumlah uang
yang dimaksud dalam kalimat tersebut mungkin 25.000 (25 x 1.000), mungkin pula
100.000(20 x 5.000).
Kalimat di atas dapat diperbaiki sebagai berikut.
Kalau jumlah uang yang dimaksud 25.000 (25 x 1.000), kalimat tersebut harus
ditulis:
Saya mempunyai uang dua-puluh-lima ribuan.
Kalau jumlah uang yang dimaksud 100.000, maka kalimat tersebut harus ditulis:
Saya mempunyai uang dua puluh lima–ribuan.
10. Kuantitatif
Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti.
Contoh
Untuk menanam pohon itu, diperlukan lubang yang cukup dalam.
Frase yang cukup dalam tidak menunjukkan ukuran yang pasti.
Kalimat tersebut akan mempunyai makna yang pasti apabila diungkapkan seperti
berikut:
Untuk menanam pohon itu, diperlukan lubang dengan kedalaman satu meter.
1. Hiperkorek
Hiperkorek adalah kesalahan berbahasa yang disebabkan ‘membetulkan’ bentuk yang
sudah betul sehingga menjadi salah.
Contoh
Dipersilakan (betul) menjadi dipersilahkan(hiperkorek)
Utang (betul) menjadi hutang(hiperkorek)
Insaf (betul) menjadi insyaf(hiperkorek)
Pihak (betul) menjadi fihak(hiperkorek)
Jadwal (betul) menjadi jadual(hiperkorek)
Asas (betul) menjadi azas(hiperkorek)
2. Pleonasme
Pleonasme adalah kesalahan berbahasa yang disebabkan kelebihan dalam pemakaian
kata atau penggunaan kata yang tidak diperlukan.
Pleonasme ada tiga macam.
3. Kontaminasi (rancu,kacau)
Istilah kontaminasi dipungut dari bahasa Inggris contamination (pencemaran). Dalam
ilmu bahasa, kata itu diterjemahkan dengan ‘kerancuan’. Rancu artinya ‘kacau’ dan
kerancuan artinya ‘kekacauan’. Memang bentuk yang kacau dalam ilmu bahasa itu
merupakan suatu pencemaran bahasa. Yang kacau ialah susunan unsur bahasa:
morfem dan kata. Morfem-morfem yang salah disusun menimbulkan kata yang salah
bentuknya.Kata yang salah disusun menimbulkan frase yang kacau atau kalimat yang
kacau. Kontaminasi terjadi karena salah nalar, penggabungan dua hal yang berbeda
sehingga terjadi suatu hal yang tumpang tindih.
a. Pemakaian awalan di- untuk bentuk pasif yang seharusnya tidak berawalan di-
Contoh
Buku itu saya baca.(baku)
Buku itu dibaca oleh saya.(tidak baku)
Buku itu kamu baca.(baku)
Buku itu dibaca oleh kamu.(tidak baku)
a. Pengaruh dalam pembentukan kata, yaitu pemakaian awalan ke- (yang seharusnya
awalan ter- ) dan penghilangan imbuhan.
Contoh pemakaian awalan ke-
Ketabrak, kepukul (tidak baku)
Tertabrak, terpukul (baku)
Contoh penghilangan imbuhan
Hasil penelitiannya beda dengan hasil penelitian saya.(tidak baku)
Hasil penelitiannya berbeda dengan hasil penelitian saya.(baku)
Pegawai itu dipindah ke luar kota.(tidak baku)
Pegawai itu dipindahkan ke luar kota.(baku)
Membaca, khususnya bagi kepentingan studi, bukanlah sekedar pengalihan huruf dan lambang tulis
lainnya ke bunyi bahasa, melainkan suatu proses pemerolehan dan pemahaman informasi yang terdapat
pada wacana. Informasi yang diperoleh dan telah dipahami itu kemudian dianalisis dan diklarifikasikan,
mana yang berupa fakta, mana yang berupa data, dan mana yang berupa opini (pendapat). Informasi yang
berupa fakta, kebenarannya tidak usah diragukan lagi; sedangkan yang berupa data dan pendapat,
kebenarannya harus diuji dahulu oleh pembaca. Kita sering mendengar bahwa ada data yang dimanipulasi,
ada data fiktif, dan ada data yang dipalsukan. Demikian pula dengan pendapat, kita sering mendengar
bahwa ada pendapat yang sumbang, ada pendapat yang tidak rasional atau pendapat yang tidak ditunjang
oleh argumen yang kuat. Kebenaran atau ketepatan data dan pendapat sangat ditentukan oleh sumbernya;
data dari siapa atau dari lembaga/instansi mana, pendapat siapa atau pendapat dari golongan mana. Setelah
dikaji dan diuji, barulah informasi itu dapat diyakini; diyakini kebenarannya, diyakini masih meragukan,
dan diyakini ketidakbenarannya.
Keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan studi, sangat ditentukan oleh kemauan dan kemampuan
membaca yang dimilikinya.
Membaca kata
Pembaca harus melihat hubungan kata tersebut dalam konteks kalimatnya.
Contoh: morfologi, amphibi (biologi).
Membaca frasa
Pembaca harus memperhatikan hubungan antarkata yang membentuk frasa. Bila dua kata
atau lebih yang mempunyai hubungan erat dipenggal maka akan mengakibatkan makna
frasa berubah.
Contoh: dua puluh lima ribuan
Kesalahan membaca frasa mengakibatkan kesalahan penafsiran terhadap suatu informasi.
Membaca Kalimat
Informasi pikiran pokok suatu kalimat terdapat pada kata – kata atau frasa – frasa kunci
dari kalimat tersebut yang biasanya menduduki S, P, atau O. Informasi tambahan terdapat
pada fungsi keterangan (Ket waktu, ket tempat, dll.)
Pembaca harus dengan cepat dan tepat menemukan kata – kata kunci serta memahami hubungan antarkata
kunci dan hubungan kata – kata kunci dengan kata – kata penjelasnya.
Contoh:
Energi yang tadinya dianggap sebagai komoditi yang senantiasa ada, kini disadari merupakan suatu sumber
daya yang besarnya bukan tak terbatas.
Kata kunci: Energi bukan tak terbatas.
Membaca Paragraf
Yang harus diperhatikan:
1. definisi paragraf,
2. satu paragraf berisi satu gagasan utama.
3. kalimat topik mengandung gagasan utama dan kalimat penjelas mengandung
gagasan penjelas.
Teknik Baca:
1. skimming
2. scanning
Skimming:
1. baca sepintas dengan cepat,
2. cari kata kunci untuk mendapatkan informasi umum,
3. temukan letak gagasan utama paragraf tersebut.
Scanning:
1. baca dengan teliti,
2. pusatkan perhatian untuk menemukan dan memahami informasi fokus
3. kecepatan membaca bisa diperlambat atau diulang – ulang.
Membaca artikel
Artikel terdiri atas:
1. judul
2. abstrak
3. pendahuluan
4. batang tubuh
5. penutup
Latihan
1. Istilah otomatisasi berasal dari industri otomatif untuk menggambarkan cara yang
digunakan untuk mengendalikan berbagai mesin dan untuk meneruskan benda kerja
antarmesin secara otomatis. Pengendalian diterapkan pada satu atau seperangkat
mesin sesuai dengan kebutuhan. Termasuk di dalamnya mesin yang meletakkan dan
meneruskan produk dari mesin yang satu ke mesin yang lainnya, inspeksi, dan
akhirnya mengeluarkan produk dari mesin.
2. Meskipun semua logam secara teoritis dapat dibuat menjadi serbuk, hanya beberapa
jenis logam dimanfaatkan dalam pembuatan benda jadi. Bererapa jenis logam
memang tidak dapat dibuat secara ekonomis.
3. Teknologi adalah suatu cabang antropologi budaya yang berhubungan dengan studi
terhadap kebudayaan materi. Hal ini lebih dimaksudkan sebagai proses – proses
manusia dalam menangani dan mengendalikan lingkungan fisiknya.
4. Dengan kata lain, desain sebuah eksperimen merupakan langkah – langkah lengkap
yang perlu diambil jauh sebelum eksperimen dilakukan agar data yang semestinya
diperlukan dapat diperoleh sehingga akan membawa kepada analisis objektif dan
kesimpulan yang berlaku untuk persoalan yang sedang dibahas.
Proses morfologik adalah proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang merupakan bentuk dasarnya.
A. Pembubuhan afiks = ter- + jauh → terjauh
B. Pengulangan = berlari-lari, berdekat-dekatan
C. Pemajemukan = rumah sakit, kepala batu
D. Perubahan zero = makan, minum, minta
A. PEMBUBUHAN AFIKS
Perbesar + meN- → memperbesar
Perikemanusiaan + ber- → berperikemanusiaan
Pakaian + ber- → berpakaian
↓
dapat berdiri sendiri
temu + ber- → bertemu
↓
tidak dapat berdiri sendiri
mengambilkan ← meN- + ambilkan
↓
↑ bentuk dasar
mengambil + -kan
↑
bentuk dasar
AFIKS
suatu satuan gramatik terikat dalam suatu kata dan bukan pokok kata berfungsi untuk
membentuk pokok kata baru atau kata baru
ber- temu → bertemu
↓
mempunyai kemungkinan melekat lebih banyak daripada temu
contoh simulfiks:
bertaburan, berserakan, berhamburan
B. PROSES PENGULANGAN
Bagaimana menentukan bentuk dasar kata ulang ?
1. Tidak mengubah golongan kata
Berkata-kata (kk) → bentuk dasarnya berkata (kk)
Minum-minuman (kb) → bentuk dasarnya minuman (kk)
Tidak berlaku untuk pengulangan se-nya
tinggi (ks)→ setinggi-tingginya(kket)
2. Bentuk dasar selalu berupa satuan yang terdapat dalam penggunaan bahasa
memperkata-katakan → memperkatakan
mengata-ngatakan → mengatakan
MACAM-MACAM PENGULANGAN
1. Pengulangan Menyeluruh
sepeda-sepeda
buku-buku
2. Pengulangan Sebagian
a. Bentuk meN-
mengambil-ambil
mengemas-ngemasi
membaca-baca
b. Bentuk di-
ditarik-tarik
dikemas-kemasi
c. bentuk ber-
berjala-jalan
bersiap-siap
d. bentuk ter-
terguncang-guncang
tersenyum-senyum
e. bentuk ber-an
berdekat-dekatan
berlari-larian
f. bentuk-an
minum-minuman
tumbuh-tumnbuhan
g. bentuk ke-
kedua-duanya
ketiga-tiganya
Konsonan
lauk → lauk-pauk
ramah → ramah-tamah
C. Proses Pemajemukan
Kata majemuk : gabungan dua kata yang mempunyai arti khusus
Misalnya: rumah sakit, mata pelajaran
Orang mandi
↓
klausa
Pembentukan Kata
1. Peluluhan Bunyi
2. Penulisan Gabungan Kata
3. Penulisan Gabungan Kata Berimbuhan
4. Penulisan Kata Penghubung Intrakalimat
5. Penulisan Ungkapan Penghubung Antarkalimat
1. Peluluhan Bunyi
meN- + /k/, /p/, /t/, /s/ → luluh
meN- + kikis → mengikis
meN- + parkir → memarkir
meN- + terjemah + kan → menerjemahkan
meN- + sapu → menyapu
peN- + kikis + an → pengikisan
peN- + parkir + an → pemarkiran
peN- + terjemah + an → penerjemahan
peN- + sapu + an → penyapuan
Tulisan yang baik harus memenuhi lima prinsip dasar, yaitu bersifat akurat, jelas, ringkas, padu,
dan bersifat konvensional (Andrews via Madyo,1995:13 – 16). Agar pembaca dapat memahami dengan
jelas akan apa yang dimaksudkan oleh penulis maka bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang umum
dipakai sebagai ragam bahasa ilmu. Jadi, bahasa dalam tulisan ilmiah harus mengutamakan pungtuasi,
diksi, dan kalimat efektif.
akurat
jelas ringkas
konvensional
Tulisan Ilmiah
Padu/utuh
bahasa kepenulisan
Untuk memahami pungtuasi, seorang penulis disarankan untuk menyimak Pedoman Umum Ejaan Yang
Disempurnakan.
2. Diksi
Diksi adalah pemilihan kata dengan tepat. Diksi memegang peranan yang penting agar dapat
mencapai tulisan yang efektif. Dalam diksi, harus dibedakan antara makna denotatif dengan makna
konotatif, kata standar dengan nonstandar, dialek dengan bahasa umum, kata tunggal dengan idiom, frasa
dengan idiom, dan kata umum dengan istilah.
Makna denotatif adalah makna yang sudah digariskan maknanya dalam leksikon(kamus bahasa),
jadi mengarah pada makna konseptual. Adapun makna konotatif adalah makna yang asosiatif atau makna
yang menimbulkan banyak arti.
Contoh:
Makna denotatif, misalnya : sulih artinya ganti;substitusi
siluet artinya bayang – bayang
Makna konotatif, misalnya : kata bunga pada kalimat: Anak itu menjadi bunga di kelasnya.
Dalam penulisan ilmiah, perlu dihindari kata – kata yang bersifat nonstandar, jadi harus
mementingkan kosa kata baku.
Contoh:
Kata baku(standar) Kata nonbaku
Aktif aktip
Dahulu dulu
Pemakaian dialek harus dihindari dalam pembuatan tulisan ilmiah, karena dapat mengganggu
pemahaman atas kata itu sendiri. Kata – kata umumlah yang harus kita pakai.
Contoh:
Dialek Bahasa umum
Gue(jkt) saya
Ganteng(jw) tampan
Idiom adalah gabungan dari dua kata atau lebih yang membentuk suatu ungkapan, sebaiknya hal
itu dihindari karena bermakna interpretatif.
Contoh:
Kata tunggal Idiom
Kepala keras kepala artinya berpendirian kuat
Dalam menulis karangan ilmiah, kita bisa saja menggunakan istilah – istilah, karena akan
membantu pemahaman terhadap bidang ilmu itu. Akan tetapi, penulisan istilah itu harus baku dan sesuai
dengan disiplin ilmu tersebut. Jadi, harus dibedakan antara kata umum dengan istilah.
Contoh:
Kata umum : cermat, terbatas (dapat dipakai di semua bidang)
Kata khusus : imunisasi, amputasi (hanya dipakai di bidang kedokteran)
Selain menggunakan kosa kata Indonesia yang sudah dibakukan, dapat juga memakai kata dari
hasil menerjemahkan atau tetap menggunakan istilah asing tersebut jika memang belum ada padanannya
yang tepat.
Contoh:
Shuttle cock
Reshuffle
3. Kalimat Efektif
Untuk memudahkan pemahaman terhadap suatu tulisan, diperlukan pemakaian kalimat yang
efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik.
Menurut Parera (via Madyo,1995:63) kalimat dikatakan efektif apabila didukung oleh 1)kesepadanan
antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis, 2)keparalelan, untuk tujuan efektifitas tertentu,
3)ketegasan dalam menonjolkan pikiran utama, 4)kehematan dalam pilihan kata, dan 5)kevariasian dalam
penyusunan kalimat.
c. Penggabungan kalimat dengan kata hubung dan serta yang (kata dan untuk menghasilkan kalimat yang
setara, sedangkan kata yang untuk menghasilkan kalimat dengan klausa bertingkat).
Contoh:
Ujian berlangsung selama dua minggu.
Ujian dimulai pada 4 Januari 1999.
Kalimat di atas digabung menjadi kalimat di bawah ini.
Ujian yang dimulai pada 4 Januari 1999 berlangsung selama dua minggu.
Atau
Ujian berlangsung selama dua minggu dan dimulai pada 4 Januari 1999.
.3.2. Keparalelan
Keparalelan adalah penggunaan bentuk – bentuk bahasa atau konstruksi bahasa yang sama dalam
susunan serial, dapat juga dikatakan sebagai kesejajaran pengungkapan ide – ide dalam suatu kalimat.
Contoh:
Penghapusan pangkalan asing dan penarikan kembali pasukan AS dari Filipina akan mempercepat
perwujudan cita – cita segenab bangsa Filipina.
Atau
Dihapuskannya pangkalan asing dan ditariknya kembali pasukan AS dari Filipina akan mempercepat
terwujudnya cita – cita segenab bangsa Filipina.
Kalimat pertama di atas diisi oleh kata benda yang berupa penghapusan, penarikan, dan
perwujudan, sedangkan kalimat berikutnya diisi oleh kata kerja yang berupa dihapuskannya, ditariknya,
dan terwujudnya.
3.4. Kehematan
Dalam menyusun tulisan ilmiah, diharapkan seorang penulis dapat berhemat dalam pemakaian
kata, frasa, atau bentuk – bentuk bahasa yang lain. Kehematan ini menyangkut gramatikal dan makna kata.
Kehematan tersebut dapat ditempuh dengan cara:
b. Menghindari kata hari, tanggal, bulan, dan tahun dalam hubungannya dengan nama hari, tanggal,
bulan, dan tahun
Contoh:
Pemberontakan itu meletus pada tanggal 30 bulan September tahun 1965.
Pemberontakan itu meletus pada 30 September 1965.
e. Menghindari pemakaian kata yang berlebihan (kata – kata yang memiliki makna sama)
Contoh:
Kita harus belajar dari Jepang agar supaya dapat maju dan berkembang.
Kita harus belajar dari Jepang agar dapat maju dan berkembang.
Kita harus belajar dari Jepang supaya dapat maju dan berkembang.
3.5. Variasi
Untuk membuat kalimat yang tidak monoton dan menjemukan, diperlukan adanya variasi. Hal itu
dapat ditempuh dengan berbagai cara berikut.
Frasa verbal :
Contoh:
Merombak kendaraan tua adalah kegemarannya.
Latihan
Untuk soal no. 1 sampai dengan 6 pilihlah kalimat yang termasuk baku !
1. A. Automatisasi di bidang telekomunikasi menunjukkan tentang langkah maju dalam menuju era
globalisasi.
B. Automatisasi di bidang telekomunikasi menunjukkan mengenai langkah maju dalam menuju era
globalisasi.
C. Automatisasi di bidang telekomunikasi menunjukkan bukti adanya langkah maju dalam menuju
era globalisasi.
D. Automatisasi di bidang telekomunikasi menunjukkan bukti langkah maju dalam menuju era
globalisasi.
3. A. Dalam zaman era globalisasi, telekomunikasi memegang peranan yang sangat penting.
B. Dalam zaman era globalisasi, telekomunikasi memegang peranan yang sangat penting sekali.
C. Dalam zaman era globalisasi, kedudukan telekomunikasi memegang peranan yang
sangat penting.
A. Dalam zaman era globalisasi, telekomunikasi memegang peranan yang penting
sekali.
5. A. Pengembalian uang nasabah akan bergantung pada jumlah nilai harta perusahaan
itu setelah dilelang.
B. Hukuman akan dijatuhkan oleh hakim setelah istirahat.
C. Kasus itu dialami pula oleh bank – bank swasta lain jika tidak berhati – hati.
D. Bengkel raksas itu akan dibuka oleh Presiden Megawati setelah dirapikan bagian
atasnya.
Pengertian alinea:
Bagian dari wacana yang berisi satu gagasan pokok dan dapat diikuti oleh kalimat –
kalimat penjelas. Dalam ragam tulis biasanya ditandai dengan kalimat yang menjorok ke
dalam atau spasi yang berbeda.
Alinea Pembuka
Membuka suatu karangan
a. Menarik minat dan perhatian
b. Menyiapkan pikiran pembaca
Alinea Penghubung
Semua alinea yang terdapat diantara alinea pembuka dengan alinea penutup.
Alinea Penutup
a. Mengakhiri karangan /bagian
karangan
b. Mengandung kesimpulan
yang bulat dan betul – betul
mengakhiri uraian
c. Menimbulkan banyak kesan
Perkembangan alinea
1. Kemampuan memperinci gagasan utama secara maksimal
ke dalam gagasan – gagasan bawahan
2. Kemampuan mengurutkan gagasan bawahan secara teratur.
Latihan:
1. Buatlah sebuah paragraf dengan ketentuan
berikut ini
a. Deduktif
b. Topik: Kemajuan teknologi mampu
mengungkap kejahatan
c. Terdiri atas 6 – 8 kalimat
d. Gunakan kalimat efektif dan kosa
kata baku
e. Paragraf disusun berdasarkan pada
ketentuan yang sudah dijelaskan
pada bab ini.
2. Buatlah sebuah paragraf yang terdiri atas 4-5 kalimat yang diakhiri dengan kalimat “Jadi, ada
hubungan antara kenaikan harga bahan bakar minyak dengan kenaikan harga bahan pangan di
pasaran”!
1) Malam harinya kami mulai sibuk. 2) Barang sewaan mulai berdatangan. 3) Tenda
langsung dipasang oleh petugas. 4) Keluarga inti berbincang-bincang bagaimana arena harus diatur. 5) Di
mana tempat duduk anak yang dikhitan, di mana kursi undangan, tempat pembawa acara dan sebagainya.
6) Sebagian menyiapkan dipan tempat khitanan dengan hiasan-hiasan. 7) Sebagian tetap di dapur
menyiapkan makan. 8) Ada pula yang membuat panganan untuk penambah makanan kecil. 9) Pokoknya
semua bekerja.
1) Setiap hari Ahmad bangun pukul 05.00 WIB. 2) Sesudah bersembahnyang subuh, ia melakukan
olah raga ringan, berjalan kaki selama kira-kira 45 menit untuk memanaskan tubuhnya. 3) Pukul 07.00
WIB setelah keringatnya kering, ia mandi dengan air hangat dan setelah makan pagi, pada jam 08.00 ia
berangkat ke kantor hingga pikul 16.00 baru tiba di rumah. 4) sisa waktunya dipergunakan untuk bermain-
main dengan si kecil, anak tunggalnya yang baru berusia dua tahun.
1) Sejak suaminya meninggal dunia dua tahun yang lalu, Ny. Ahmad sering sakit. 2) Setiap bulan
ia pergi ke dokter memeriksakan sakitnya. 3) Harta peninggalan suaminya semakin menipis untuk membeli
obat dan biaya pemeriksaan, serta untuk biaya hidup sehari-hari bersama tiga orang anaknya yang masih
belajar. 4) Anaknya yang tertua dan adiknya masih kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta, sedangkan
yang nomor tiga masih duduk di bangku SMA. 5) Sungguh berat beban hidupnya.
1) Kota Yogyakarta dikenal juga sebagai kota pelajar. 2) Tanah di sekitarnya sangat subur. 3)
Banyak pendatang baru yang datang untuk mencari pekerjaan. 4) Pada malam hari banyak orang berjalan-
jalan di sepanjang jalan Malioboro. Untuk menghirup udara malam.
1) Jalan itu sangat ramai. 2) Pagi-pagi pukul 06.00 sudah banyak kendaraan yang lewat membawa
sayur-sayuran dan hasil pertanian yang lain ke pasar. 3) Tidak lama kemudian, anak-anak
sekolah memadati jalan itu. 4) Ada yang naik sepeda, ada yang naik sepeda motor, dan ada juga yang naik
mobil jemputan. 5) Sesudah itu, datang giliran para pegawai, baik negeri maupun swasta,
berangkat ke pekerjaan masing-masing. 6) demikianlah, hingga malam jalan itu tidak pernah sepi.
1) Terjadi sedikit ketidaksepahaman antara kedua kakakku suami istri ketika merundingkan
rencana khitanan Andi, anak mereka. 2) Kakakku perempuan berpendapat saudara-saudara dari desa tidak
perlu diberitahu kecuali kakak kandung ketiga. 3) Alasannya karena akan sangat repot menyediakan tempat
tidur, makan, dan sebagainya. 4) Sebaliknya, kakak iparku berpendapat mereka harus diundang demi
mempererat persaudaraan.
BAB VI
DEFINISI
Definisi (batasan) :
1. batasan yang tepat
2. rumusan tentang ruang lingkup dan ciri – ciri suatu
konsep yang menjadi pokok pembicaraan
3. Kata, frasa, kalimat yang mengungkapkan makna,
keterangan, atau ciri – ciri utama dari orang, benda,
keterangan atau ciri utama dari orang, benda, proses
atau aktivitas
Macam definisi :
A. Definisi yang berupa sinonim kata :
Batasan pengertian dari sebuah kata dengan memberikan sinonimnya atau kata – kata
yang sama artinya.
Contoh : pendidikan = pengajaran
Kemerdekaan = kebebasan
Definisi ini tidak memuaskan, namun sangat menolong untuk tujuan praktis terutama
mengenai istilah – istilah teknis yang belum dikenal luas.
Hal yang harus dibawa kemabali, hal yang harus diajukan kembali (untuk
dipertimbangkan, disetujui, dsb.)
D. Definisi Luas
Suatu cara mendefinisikan yang dapat berupa suatu alinea yang panjang, artikel
ataupun buku(definisi formal yang diperluas).
Contoh: kata demokrasi
(berdasarkan definisi formal, diilustrasikan dengan membuat perbandingan)
Generalisasi
Suatu pernyataan yang mengatakan bahwa apa yang benar mengenai beberapa hal yang
semacam, adalah benar atau berlaku pula untuk kebanyakan peristiwa atau hal yang
semacam. Generalisasi harus diperkuat oleh fakta – fakta yang cukup banyak dan
meyakinkan, hati – hati dengan kata semua, selalu, benar, salah, tidak ada, tidak
pernah, dsb.)
Contoh:
Orang – orang yang luar biasa radikal pada masa mudanya selalu menjadi konservatif
bila sudah memperoleh harta dan kekuasaan.
Sebaiknya:
Orang – orang yang luar biasa radikal pada masa mudanya biasanya menjadi konservatif
bila sudah memperoleh harta dan kekuasaan.
Latihan
Buatlah definisi formal untuk istilah-istilah berikut :
1. radio panggil
2. disket
3. pulsa
era globalisasi
BAB VII
ISTILAH
Istilah ialah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan konsep,
proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Sumber istilah:
1. Kosa kata umum bahasa Indonesia
Contoh:
tumbuhan penggangu → gulma
perlindungan (politik) → suaka (politik)
Istilah baru dapat dibentuk dengan jalan menerjemahkan, menyerap, dan menyerap
sekaligus menerjemahkan istilah asing
1. Penerjemahan
Contoh:
balanced budjet = anggaran berimbang
samenwerking = kerja sama
brother in law = ipar laki – laki
Catatan:
1. mengutamakan kesamaan dan kesepadanan makna konsep, bukan kemiripan bentuk
luarnya atau makna harfiahnya)
2. istilah dalam bentuk positif sebaiknya tidak diterjemahkan dalam bentuk negatifnya
atau sebaliknya.
Contoh:
bound morpheme = morfem terikat
(bukan morfem tak bebas)
2. Penyerapan
Contoh:
narcotic → narkotik
energy → energi
chemistry → kimia
lip rounding → labialisasi
Catatan:
Proses penyerapan itu dapat dilakukan dengan atau tanpa pengubahan yang berupa
penyesuaian ejaan atau lafal
Catatan:
Istilah asing yang ejaannya bertahan dalam banyak bahasa dipakai juga dalam bahasa
Indonesia dengan syarat diberi garis bawah atau dicetak miring.
Contoh:
allegro moderato(kecepatan sedang)
ceteris paribus(jika hal – hal lain tetap tidak berubah)
status quo(keadaan yang sekarang)
1
Diktat Bahasa Indonesia
_____________________________________________________________________________________
BAB VIII
PENULISAN UNSUR SERAPAN
1. Unsur pinjaman
yang belum terserap sepenuhnya ke dalam bahasa Indonesia
reshuffle
shuttle cock
(dipakai dalam bahasa Indonesia tetapi pengucapannya masih dengan cara asing)
2. Unsur pinjaman
yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia
(ejaan diubah seperlunya, bentuk serapannya masih dapat dibandingkan dengan
bentuk asalnya.)
Contoh yang tetap:
ae → ae eo → eo
aerodinamics → aerodinamika stereo → stereo
ai → ai eu → eu
trailer → trailer neutron → neitron
au → au ie → ie
hydraulic → hidraulik variety → varietas
e→e ng → ng
effect → efek congres → kongres
accu → aki
effect → efek
commission → komisi
mass mas (?)
massa
Catatan :
a. Unsur pungutan yang sudah lazim dieja secara Indonesia, tidak perlu lagi diubah
Contoh:
kabar, sirsak, iklan, perlu, bengkel, hadir, Quran, jadwal
b. q → k
Contoh :
aquarium → akuarium
frequency → frekuensi
x → ks
Contoh :
executive → eksekutif
taxi → taksi
__________________________________________________________________________________
Dyas
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
2
Diktat Bahasa Indonesia
_____________________________________________________________________________________
Catatan: meskipun x dan q diterima dalam abjad, tetapi harus mengikuti aturan; kedua huruf itu
dipertahankan dalam penggunaan tertentu saja seperti dalam pembedaan dan istilah khusus .
c. Istilah asing yang telah lazim dipergunakan sebagai istilah Indonesia masih dapat dipakai meskipun
bertentangan dengan salah satu kaidah pembentukan istilah.
Misalnya:
Dommekracht = dongkrak
Schakelaar = sakelar
Winkel = bengkel
Zekering = sekering
Latihan
Tentukan bentuk serapan dari kata – kata di bawah ini!
__________________________________________________________________________________
Dyas
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
3
Diktat Bahasa Indonesia
_____________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
Dyas
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
4
Diktat Bahasa Indonesia
_____________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
Dyas
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
5
Diktat Bahasa Indonesia
_____________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
Dyas
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
6
Diktat Bahasa Indonesia
_____________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
Dyas
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
7
Diktat Bahasa Indonesia
_____________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
Dyas
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
BAB IX
SISTEMATIKA TULISAN ILMIAH
2. Bagian Isi
2.1 Bab Pendahuluan
2.1.1 Latar Belakang dan Masalah
2.1.2 Tujuan Penelitian
2.1.3 Ruang Lingkup masalah
2.1.4 Anggapan Dasar, Hipotesis
2.1.5 Teori
2.1.6 Sumber Data
2.1.7 Pengumpulan Data
2.2 Bab Pengolahan Data
2.2.1 Deskripsi Data
2.2.2 Analisis Data
2.2.3 Interpretasi Data
2.3 Bab Penutup (berisi simpulan)
3. Bagian Penutup
3.1 Daftar Pustaka
3.2 (Lampiran)
1. TEKNIK PENGETIKAN
Skripsi, tesis atau disertasi ditulis dengan menggunakan kertas HVS 70 – 80 gram
ukuran A4 atau kuarto. Pengetikan skripsi, tesis, atau disertasi perlu mengikuti aturan –
aturan berikut ini.
a. Diketik dengan menggunakan huruf pika bila mengginakan mesin tik atau jenis huruf courir 10 – 12 pt
bila menggunakan printer dot matrix, atau tipe huruf times new roman, garamond, arial, cg times, atau
lainnya ukuran 10 – 12 pt bila menggunakan printer laser.
b. Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya pada isi bab adalah dua spasi. Jarak
pengetikan dua spasi ini berlaku pula bagi jarak penulisan pada daftar isi.
c. Batas tepi kiri, tepi atas, tepi kanan, dan tepi bawah masing masing adalah kurang
lebih 4 cm, 4cm, 3cm, dan 3 cm. Bila menggunakan MS Windows atau Word Perfect,
margin kiri dan kanan masing – masing 1,20 dan margin atas 1,2 dan bawah 1,0.
d. Pengetikan paragraf baru dimulai dengan awal kalimat yang menjorok masuk ke
dalam dengan lima pukulan tik dari tepi kiri atau lima huruf (1tab) bila dengan
komputer.
e. Penulisan judul bab dan sub-bab menggunakan huruf kapital semua, tanpa garis
bawah dan tanpa titik. Nomor bab menggunakan angka romawi. Setiap awal dari judul
sub-bab harus ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata sambung. Nomor urut bagi
judul paragraf menggunakan angka Hindu-Arab atau abjad.
f. Cara penomoran dapat menggunakan salah satu dari kedua cara berikut ini.
Dalam suatu skripsi, tesis, atau disertasi cara penomoran ini harus digunakan secara
konsisten, jadi tidak boleh dicampuradukkan. Kedua cara tersebut mengandung
kelemahan. Kelemahan dalam cara pertama ialah memungkinkan terjadinya nomor
yang sama dalam bab yang sama. Sedangkan kelemahan cara kedua akan mengambil
ruang yang banyak sehingga memungkinkan sempitnya tempat untuk menulis uraian.
g. Perpindahan dari satu butir ke butir yang berikutnya tidak harus menjorok, melainkan dapat diketik
lurus/simeris agar tidak mengambil terlalu banyak tempat dan demi keindahan format.
i. Judul tabel ditulis di sebelah atas tabel, sedangkan judul untuk bagan, diagram, atau
gambar, ditulis di sebelah bawah.
2. SAMPUL LUAR
Sampul luar skripsi, tesis, atau disertasi berisi : (1) judul (dicetak dengan huruf
kapital semua dan tidak boleh menggunakan singkatan ; jika ada subjudul, maka yang
ditulis dengan huruf besar hanya huruf awal dari setiap kata), (2) maksud penulisan
skripsi, tesis, atau disertasi, (3) logo universitas, (4) nama penulis, (5) nomor induk, (6)
nama fakultas/program pascasarjana dan universitas, dan (7) tahun penulisan.
4. HALAMAN PERNYATAAN
Halaman ini disediakan untuk pernyataan keaslian skripsi, tesis, atau disertasi.
Isi pernyataan untuk skripsi/tesis dan disertasi adalah sebagai berikut:
“Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi, tesis atau disertasi dengan judul”….” ini
beserta seluruh isinya adalah benar – benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara – cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan
yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung
resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain
terhadap keaslian karya saya ini.”
tempat, tanggal, tahun
Yang membuat pernyataan,
Ttd
Penulis Skripsi,tesis,disertasi
5. HALAMAN PERSETUJUAN
Halaman ini disediakan khusus untuk tanda tangan persetujuan dari para
pembimbing atau promotor, dan ketua jurusan/program sebagai tanda mengetahui atas
skripsi, tesis, atau disertasi yang bersangkutan.
Nama pembimbing/promotor ditulis lengkap dengan gelar akademiknya,
menggunakan huruf kecil kecuali untuk huruf pertama, jadi tidak menggunakan huruf
kapital semua. Misalnya, Prof. Dr. Ahmad Amir; Syafrul, Ph.D., Drs. Nanang Gunawan,
M.Pd, M.A., dst.
a. Kutipan ditulis dengan menggunakan “dua tanda petik” jika kutipan ini merupakan
kutipan pertama atau dikutip dari penulisnya. Jika kutipan itu diambil dari kutipan,
maka kutipan tersebut ditulis dengan menggunakan ‘satu tanda petik’.
b. Jika bagian yang dikutip terdiri atas tiga baris atau kurang, kutipan ditulis dengan
menggunakan tanda petik (sesuai dengan ketentuan pertama) dan penulisannya
digabung ke dalam paragraf yang ditulis oleh pengutip dan diketik dengan jarak dua
spasi.
Contoh:
Salah satu dimensi kehidupan afektif-emosional ialah kemampuan memberi dan
menerima cinta, bukan cinta dalam arti yang penuh romantik atau memberikan
perlindungan yang berlebihan, melainkan cinta dalam arti”…a relationship that
nourishes us we give, and enriches us we spend, and permits ego and alter ego to
grow in mutual harmony”(Cole,1993:832).
c. Jika bagian yang dikutip terdiri atas empat baris atau lebih, maka kutipan ditulis tanpa tanda kutip dan
ditik dengan jarak satu spasi. Baris pertama ditik mulai pada pukulan ke enam dan baris kedua ditik
mulai pukulan ke empat.
Contoh.
Lindgren (1976:255) memandang faktor kepribadian sebagai ego strength yang
mempengaruhi keberhasilan seseorang, sebagaimana dikemukakannya bahwa:
d. Jika bagian dari yang dikutip ada bagian yang dihilangkan, maka penulisan bagian itu diganti dengan
tiga buah titik. Contoh penulisan tampak pada butir kedua di atas.
2) Jika sumber kutipan ditulis setelah kutipan, maka nama penulis, tahun penerbitan, dan nomor
halaman yang dikutip semuanya diletakkan di dalam kurung.
Contoh.
“The personality pattern is inwardly determined by and closely associated with
maturation of the physical and mental characteristic which constitute the
individual’s hereditary endowment”(Hurlock, 1979:19).
3) Jika sumber kutipan merujuk sumber lain atas bagian yang dikutip, maka sumber
kutipan yang ditulis tetap sumber kutipan yang digunakan pengutip, tetapi dengan
menyebut siapa yang mengemukakan pendapat tersebut.
Contoh.
Chomsky (Yelon dan Weinstein, 1977:62) mengemukakan bahwa “…children are
born with innate understanding of structure of language.”
4) Jika penulis terdiri atas dua orang, maka nama keluarga kedua penulis tersebut harus disebutkan.
Misalnya, Sharp and Green (1996:1). Kalau penulisnya lebih dari dua orang maka yang disebutkan
nama keluarga dari penulis pertama dan diikuti oleh et.al. Misalnya, Mc. Clelland et.al.(1960:35).
5) Jika masalah yang diikuti dibahas oleh beberapa orang dalam saumber yg berbeda
maka cara penulisan sumber kutipan itu adalah seperti berikut: Beberapa studi
tentang anak – anak yang mengalami kesulitan belajar (Dunkey, 1972; Miggs,
1976; Parmenter 1976) menunjukkan bahwa (tulis intisari rumusan yang
dipadukan dari ketiga sumber tersebut).
6) Jika sumber kutipan itu adalah beberapa karya tulis dari penulis yang sama pada
tahun yang sama, maka cara penulisannya adalah dengan menambah huruf a, b,
dan seterusnya pada tahun penerbitan.
Contoh: (Bray, 1998a, 1998b)
7) Jika sumber kutipan itu tanpa nama, maka penulisnya adalah: (Th. 1972: 18).
8) Jika yang diutarakan pokok-pokok pikiran seorang penulis, tidak perlu ada
kutipan langsung, cukup dengan menyebut sumbernya.
a. Ditulis dengan kata-kata apabila angka tersebut kurang dari sepuluh. Contoh: Dalam
dua minggu ini ia bekerja keras untuk menyelesaikan tugas akhirnya.
b. Ditulis dengan angka Arab, apabila angka tersebut sepuluh atau lebih. Contoh: Dari
20 kandidat untuk jabatan Ketua Organisasi tersebut, lima dinyatakan berhak
mengikuti pemilihan tingkat akhir.
c. Untuk simbol kimia, matematika, statitiska, dst. Penulisan dilakukan apa adanya
sesuai dengan kelaziman dalam bidang yang bersangkutan.
a. Untuk penulisan pertama kali suatu nama harus ditulis lengkap dan kemudian diikuti
dengan singkatan resminya dalam kurung.
Contoh: Dalam laporan tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) disebutkan bahwa …
b. Untuk penulisan berikutnya singkatan resmi yang ada dalam kurung digunakan tanpa
perlu menuliskan kepanjangannya.
Contoh: Dalam laporan PBB tersebut dinyatakan pula bahwa …
Misalnya:
Abdul Hamid ditulis Hamid, A.
Tuti Herawati – Mulyono ditulis Herawati – Mulyono, T.
Bonar Situmorang ditulis Situmorang, B.
John Burns ditulis Burns, J.
d. Tahun penerbitan, judul sumber tertulis yang bersangkutan dengan digarisbawahi atau
dicetak miring, kota tempat penerbit berada dan nama penerbit.
e. Baris pertama ditik mulai pukulan pertama dan baris kedua dan seterusnya diketik
mulai pukulan kelima atau satu tab dalam komputer. Jarak antara baris satu dengan
berikutnya ada satu spasi, sedangkan jarak antara sumber satu dengan sumber
berikutnya adalah dua spasi.
Darlin – Hamond, L. (1997). The Right to Learn. San Fransisco: Jossay Bass.
10. CARA MENULIS DAFTAR PUSTAKA BERDASARKAN JENIS SUMBER YANG DIGUNAKAN
a. Kalau sumbernya jurnal
Penulisan jurnal sebagai daftar pustaka mengikuti urutan : nama belakang penulis,
nama depan penulis (disingkat), tahun penerbitan (dalam tanda kurung), judul artikel
(ditulis diantara tanda petik), judul jurnal dengan digarisbawahi dan ditulis penuh,
nomor volume dengan angka arab dan digaraisbawahi tanpa didahului dengan
singkatan “vol”, nomor penerbitan (jika ada) dengan angka arab dan ditulis di antara
tanda kurung, nomor halaman dari nomor halaman pertama sampai dengan nomor
halaman terakhir tanpa didahului seingkatan “pp” atau “h”.
Contoh: Barrett – Lannard, G.T. (1983). “The Emphaty Cycle: Refinement of A
Nuclear Concept”. Journal of Counselling Psychology. 28 (2),
91 – 100.
2. Jika buku ditulis oleh dua atau tiga orang, maka semua nama ditulis.
Dunkin, M.J. dan Biddle, D.J. (1974). The Study of Teaching. New York. Holt
Reinhart & Winston.
Lyon, B., Rowen, H.H. and Homerow, T.S. (1969). A History of The Western
World. Chicago: Rein McNally.
3. Jika buku ditulis oleh lebih dari tiga orang digunakan et.al. (dicetak miring atau
digarisbawahi)
Ghiseli, E. et.al., (1981). Measurment Theory for The Behavioral Science. San
Fransisco: W. H. Freeman and Co.
5. Jika sumber itu merupakan karya tulis seseorang dalam suatu kumpulan tulisan
banyak orang:
Pujianto. (1984). “Etika Sosial dalam Sistem Nilai Bangsa Indonesia”, dalam
YP2LPM. (1984 ), Dialog Manusia, Falsafah, Budaya, dan Pembangunan.
Malang: YP2LPM.
4. Berupa makalah:
Kartadinata, S. (1989). “Kualifikasi Profesional Petugas Bimbingan Indonesia:
Kajian Psikologis “. Makalah pada konvensi tujuh IPBI, Denpasar.
Contoh:
Goodstein, C. (1991, September). Healers from the deep. American Health [CD
ROOM], 60-64. Tersedia: 1994 SIRS/SIRS 1992 Life Science/Article 08A
[13 Juni 1995]
Latihan
1. Jelaskan langkah pengumpulan dan pencatatan data dalam karangan ilmiah!
2. Buatlah daftar pustaka dari data di bawah ini.
2. Penerapan EYD
3. Penyusunan Kalimat
Misalnya:
Bersama ini …. (harus dilengkapi lampiran)
Atas perhatiannya …. (salah, -nya menunjuk orang ketiga, pembaca surat adalah
orang kedua)
Demikian harap maklum (salah, kalimat ini tidak lengkap)
4. Penyusunan Paragraf
Satu paragraf berisi satu ide pokok.
Format Surat
Yang dimaksud dengan format surat dinas adalah tata letak atau posisi bagian –
bagian surat dinas. Termasuk di dalamnya penempatan tanggal, nomor, salam pembuka,
salam penutup, tembusan, dan lain – lain.
Jenis – jenis format surat yang dilazimkan oleh Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa:
1. Format lurus penuh
2. Format lurus
3. Format setenagh lurus a
4. Format setengah lurus b
5. Format takuk / format bergerigi (jarang digunakan)
6. Format paragraf menggantung (jarang digunakan)
Format surat yang lain masih banyak, tetapi berdasarkan pengamatan, surat – surat
resmi Indonesia lama banyak menggunakan format setengah lurus versi a, sedangkan
surat – surat resmi Indonesia baru banyak menggunakan format setengah lurus versi b.
Dalam kaitan dengan format surat, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dalam
kegiatan surat – menyurat sehari – hari melazimkan format setengah lurus versi b,
karena format ini dianggap lebih efisien dan menarik.
Kepala Surat
Tanggal :
Nomor Surat
Lampiran
:
Hal :
Lampiran :
Yth. …………………..
……………………….. Alamat yang dituju
Salam Pembuka,
……………………………………………………………………..……………… Paragraf pembuka
……………………………………………………..…………………………
……………………………………………………………………..………………
……………………………………………………..……………………………… Paragraf isi
…………………………………………………………………………………. Paragraf penutup
………………………………………………………………………………….
Salam Penutup,
Tanda tangan
Nama Penanda tangan
Nama Jabatan
Tembusan
…………
Inisial
Gambar 1. Format Lurus Penuh (Full block style)
Kepala Surat
Nomor Surat : Tanggal
Lampiran :
Hal :
Yth. …………………..
……………………….. Alamat yang dituju
Salam Pembuka,
……………………………………………………………………..……………… Paragraf pembuka
……………………………………………………..…………………………
……………………………………………………………………..………………
……………………………………………………..……………………………… Paragraf isi
…………………………………………………………………………………. Paragraf penutup
………………………………………………………………………………….
Salam Penutup,
Tanda tangan
Nama Penanda tangan
Nama Jabatan
Tembusan
…………
Inisial
Kepala Surat
Salam Pembuka,
…………………………………………………………………..…………… Paragraf pembuka
………………………………………………………..……………………………
……………………………………………………………………..…………
…………………………………………………………..………………………… Paragraf isi
……………………………………………………………………………… Paragraf penutup
…………………………………………………………………………………….
Salam Penutup,
Tanda tangan
Nama Penanda tangan
Nama Jabatan
Tembusan
…………
Inisial
Kepala Surat
Nomor Surat : Tanggal
Lampiran :
Hal :
Salam Pembuka,
……………………………………………………………………..………… Paragraf pembuka
…………………………………………………………..…………………………
……………………………………………………………………..………… Paragraf isi
…………………………………………………………..…………………………
………………………………………………………………………………. Paragraf penutup
………………………………………………………………………………….
Salam Penutup,
Tanda tangan
Nama Penanda tangan
Nama Jabatan
Tembusan
…………
Inisial
Kepala Surat
Yth. .……………………...
………………….. Alamat yang dituju
……………..
Salam Pembuka,
……………………………………………………………………..………… Paragraf pembuka
…………………………………………………………..…………………………
……………………………………………………………………..…………
…………………………………………………………..………………………… Paragraf isi
………………………………………………………………………………. Paragraf penutup
…………………………………………………………………………………….
Salam Penutup,
Tanda tangan
Nama Penanda tangan
Nama Jabatan
Tembusan
…………
…………
…………
Inisial
Gambar 5. Format Takuk (Indented style)
Kepala Surat
Nomor Surat : Tanggal
Lampiran :
Salam Pembuka,
……………………………………………………………………..……………… Paragraf pembuka
……………………………………………………..…………………………
……………………………………………………………………..………………
……………………………………………………..………………………… Paragraf isi
……………………………………..
……………………………………………………………………………………. Paragraf penutup
……………………………………………………………………………….
Salam Penutup,
Tanda tangan
Nama Penanda tangan
Nama Jabatan
Tembusan
…………
Inisial
Kepala Surat
Dalam kepala surat yang lengkap (biasanya sudah tercetak):
1. Nama instansi atau badan 5. Alamat kawat, e-mail
2. Alamat lengkap 6. Lambang instansi atau logo
3. Nomor tetepon 7. Alamat kantor cabang
4. Nomor kotak pos 8. Jenis usaha
Tanggal surat
Tanggal surat dinas tidak perlu didahului nama kota karena nama kota sudah tercantum
pada kepala surat.
Nomor Surat
Kata nomor (lengkap) diikuti tanda titik dua atau jika nomor itu disingkat dengan No.,
penulisannya diikuti tanda titik, kemudian diikuti tanda titik dua. Garis miring yang
digunakan dalam nomor dan kode surat tidak didahului dan tidak diikuti spasi. Angka
tahun sebaiknya ditulis lengkap dan tidak diikuti tanda baca apapun.
Nomor:3241/F8/UI.5/1994
No.: 3241/F8/UI.5/1994
Lampiran
Kata lampiran: atau lamp.: diikuti tanda titik dua. Kemudian dicantumkan jumlah yang
dilampirkan dan nama barang yang dilampirkan, tidak diikuti tanda baca apa pun.
Lampiran : Satu berkas
Hal Surat
Hal diikuti tanda titik dua, hal surat harap dituliskan secara singkat dan tidak diakhiri
tanda baca apapun. Hal bersinonim dengan perihal, namun sebaiknya gunakan kata hal
karena lebih singkat.
Singkatan u.p. (untuk perhatian) digunakan di depan nama bagian dari suatu instansi
apabila masalah surat dipandang cukup dapat diselesaikan oleh pejabat yang tercantum
setelah u.p. tanpa diperlukan penentuan kebijaksanaan langsung pemimpin/kepala
instansi yang bersangkutan.
Salam Pembuka
Salam pembuka dicantumkan di sebelah kiri satu garis tepi dengan nomor, lampiran, hal,
dab alamat surat. Huruf pertama awal kata dituliskan dengan huruf kapital, sedangkan
kata yang lain dituliskan kecil semua kemudian salam pembuka itu diikuti tanda koma.
Dengan hormat, (D kapital, h kecil)
Isi surat
Isi surat terbagi menjadi tiga bagian, yaitu a) paragraf pembuka, b) paragraf isi surat yang
sesungguhnya, c) paragraf penutup.
Salam Penutup
Huruf awal kata salam penutup ditulis dengan huruf kapital, sedangkan kata – kata
lainnya ditulis kecil. Sesudah salam peutup dububuhkan tanda koma.
Salam Kami,
Hormat kami,
M. Taufik Arif
NIP 130519977
Kepala
Inisial
Inisial disebut juga sandi, yaitu kode pengenal yang berupa singkatan nama pengonsep
dan singkatan nama pengetik surat.
SR/GT
(SR: nama pengonsep; Gt:Gatot)
Latihan
1. Buat sebuah surat resmi :
Asal surat :Sekolah Tinggi Teknologi Telekomunikasi
Ditujukan kepada :PT Segala Ada
Isi surat :Pemesanan Alat Tulis dan Meubel Kantor
BAB XI
BERBICARA MONOLOG
Syarat berpidato:
1. menguasai bahasa dengan baik.
2. Mempunyai keberanian
3. Adanya ketenangan sikap
4. Sanggup mengadakan reaksi yang cepat dan tepat
5. Sanggup menampilkan gagasan secara lancar dan teratur
6. Memperlihatkan sikap yang tidak kaku dan tidak canggung
Metode penyajian
1. Metode impromptu
2. Metode menghafal
3. Metode naskah
4. Metode ekstemporan
Metode Impromptu
1. Dipakai dalam keadaan darurat
2. Tidak ada persiapan
3. Berdasarkan pada pengetahuan dan kemahiran saja
Metode Mengahafal
1. Direncanakan, ditulis lengkap, dihafalkan
2. Menjemukan
3. Ada kecenderungan untuk berbicara cepat – cepat tanpa menghayati maknanya
4. Sulit menyesuaikan diri dengan situasi dan reaksi pendengar
Metode Naskah
1. Dipakai dalam pidato resmi, pidato di radio
2. Kaku
3. Perlu adanya variasi suara dan tekanan yang tepat
4. Perlu latihan yang intensif
Metode Ekstemporan
1. Direncanakan dengan cermat
2. Lebih fleksibel:
a. Memberikan variasi dalam memilih diksi
b. Dapat mengubah nada suara disesuaikan dengan reaksi pendengar
3. sangat dianjurkan
4. Konsep dibuat untuk mengingatkan urutan ide
Persiapan
1. Meneliti Masalah
2. Menyusun uraian
3. Mengadakan latihan
Meneliti Masalah
1. Memilih dan menyempitkan topik
2. Menentukan tujuan
3. Menganalisis Pendengar dan situasi
Menyusun uraian
1. mengumpulkan bahan
2. membuat kerangka
3. menguraikan secara detail
Mengadakan latihan
1. melatih dengan suara nyaring
2. di depan kaca
3. merekam dan mengoreksi
SOAL – SOAL
BAGIAN A
Pilihlah penulisan/pemenggalan kata/penggunaan tanda baca/bentuk kata yang tepat !
1. A. imi-grasi
B. bio-grafi
C. inte-grasi
D. pro-gram
E. imi-gran
2. A. ins-trumen
B. ins-truksi
C. ins-peksi
D. trans-krip
E. trans-misi
3. A. keinggris-inggrisan
B. ke-inggris-inggris-an
C. ke-inggris inggris-an
D. ke-Inggris-Inggris-an
E. keInggris-Inggrisan
4. A. per-kilogram
B. per kilogram
C. per kilo gram
D. per-kilo gram
E. perkilogram
5. A. Rp. 1.500,00
B. Rp 1500,00
C. Rp 1.500,00
D. Rp. 1.500,-
E. Rp 1.500,-
6. A. disebar luaskan
B. disebarluaskan
C. disebar-luaskan
D. di-sebarluas-kan
E. di sebarluaskan
7. A. mengindonesiakan
B. meng-indonesia-kan
C. meng-Indonesia-kan
D. mengIndonesiakan
E. meng-Indonesiakan
8. A. dipertanggung jawabkan
B. dipertanggungjawabkan
C. dipertanggung-jawabkan
D. di pertanggung jawabkan
E. diper-tanggungjawab-kan
11. Edi, kawan saya, telah memperoleh gelar sarjana ekonomi. Oleh karena itu, ia menuliskan namanya
menjadi :
A. Edi S.E.
B. Edi, S.E
C. Edi, S.E.
D. Edi, S.E
E. Edi, SE
12. Ibu Ida sangat ramah. Dia istri seorang perwira. Oleh karena itu, ia disebut :
A. istri perwira yang ramah
B. istri-perwira yang ramah
C. istri perwira-yang ramah
D. istri perwira-yang-ramah
E. istri-perwira-yang ramah
15. A. Sekalipun berdekatan rumah, tetapi sekalipun mereka tidak pernah bertegur sapa
B. Sekali pun berdekatan rumah, tetapi sekali pun mereka tidak pernah bertegur sapa
C. Sekali pun berdekatan rumah, tetapi sekalipun mereka tidak pernah bertegur sapa
D. Sekalipun berdekatan rumah, tetapi sekali pun mereka tidak pernah bertegur sapa
E. Sekalipun berdekatan rumah, tetapi sekali-pun mereka tidak pernah bertegur sapa
21.A. Angka-angka itu (lihat tabel V) menunjukkan arus perkembangan baru dalam hal
distribusi barang.
B. Angka-angka itu, lihat tabel V menunjukkan arus perkembangan baru dalam hal distribusi barang.
C. Angka-angka itu, (lihat tabel V) menunjukkan arus perkembangan baru dalam hal distribusi
barang.
D. Angka-angka itu (lihat tabel V), menunjukkan arus perkembangan baru dalam hal distribusi
barang.
E. Angka-angka itu, (lihat tabel V), menunjukkan arus perkembangan baru dalam hal
distribusi barang.
29. A. menyampingkan
B. mengkesampingkan
C. mengesampingkan
D. mengenyampingkan
E. mensampingkan
PETUNUJUK
Silanglah A. jika hanya (1), (2), dan (3) yang betul
B. jika hanya (1) dan (3) yang betul
C. jika hanya (2) dan (4) yang betul
D. jika hanya (4) yang betul
E. jika (1), (2), (3), (4) betul
32. Penulisan sapaan yang tepat dalam kalimat di bawah ini ialah …
(1) Apakah Saudara masih mempunyai bapak, ibu, dan Saudara ?
(2) Apakah Saudara masih mempunyai bapak, Ibu, dan saudara ?
(3) Apakah Saudara masih mempunyai bapak, Ibu, dan Saudara ?
(4) Apakah Saudara masih mempunyai bapak, ibu, dan saudara ?
37. Pemakaian tanda baca yang betul dalam kalimat di bawah ini ialah …
(1) Bapak Rektor berpesan, “Saudara-saudara hendaknya terpanggil untuk
mengangkat nama Universitas Widyatama.”
(2) Bapak Rektor berpesan: “Saudara-saudara hendaknya terpanggil untuk
mengangkat nama Universitas Widyatama”
(3) Angka-angka itu (lihat tabel X) membuktikan kebenaran pendapatnya.
(4) Angka-angka itu, lihat tabel X , membuktikan kebenaran pendapatnya.
38. Pemakaian tanda baca yang betul dalam kalimat di bawah ini ialah …
(1) Di toko itu tersedia software `perangkat lunak`komputer.
(2) Di toko itu tersedia hardware “perangkat keras” komputer.
(3) Mereka memerlukan tenda, kompor, dan tikar.
(4) Mereka memerlukan : tenda, kompor dan tikar.
51. Hilangnya prefiks me – karena pengaruh struktur bahasa daerah terdapat dalam
kalimat …
(1) Karena sering bolos, ia dikeluarkan dari sekolah.
(2) Tadi malam saya nonton film ceritera lepas.
(3) Kita jangan niru-niru kebiasaan bangsa lain yang tidak cocok dengan budaya kita.
(4) Sebelum berangkat kita makan pagi dulu.
52. Penilisan kata depan di/awalan di yang salah terdapat pada kalimat …
(1) Jalan Japati sedang diperlebar.
(2) Masalah itu sedang di perdebatkan.
(3) Masalah kecil itu terlalu dibesar-besarkan.
(4) Pertahanan di – Asia Tenggara di lipatgandakan.
55. Penulisan rangkaian unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing yang betul
ialah …
(1) di-charter
(2) dicharter
(3) pen-tackle-an
(4) pentacklean
PETUNUJUK
Pilihlah kalimat yang paling efektif !
Pilihlah kalimat yang tidak baku, tidak efektif, atau tidak logis !
68. A. Saya menyadari kejadian itu.
B. Saya menyadari akan kejadian itu.
C. Saya sadar akan kejadian itu.
D. Kejadian itu saya sadari.
E. Saya sadari kejadian itu.
69. A. Sebenarnya orang tua saya tidak mencukupi untuk biaya sekolah saya.
B. Sebenarnya orang tua saya tidak mempunyai biaya yang cukup untuk sekolah saya.
C. Sebenarnya orang tua saya tidak mampu mencukupi biaya sekolah saya.
D. Sebenarnya orang tua saya tidak mampu membiayai sekolah saya secukupnya.
E. Sebenarnya orang tua saya tidak mampu menyediakan biaya yang cukup untuk saya bersekolah.
77. A. Dosen mempersiapkan sinopsis mengenai ide-ide dan garis besar materi perkuliahan.
B. Keputusan rapat yang tidak boleh diganggu gugat itu sudah disebarluaskan.
C. Memilih barang yang berkualitas tinggi memerlukan kecermatan.
D. Ia mengabarkan kalau temannya sakit.
E. Maju mundurnya suatu perusahaan antara lain disebabkan kesalahan dalam manajemennya.
78. A. Hasil daripada penelitian itu sudah dibagikan kepada para mahasiswa.
B. Lebih dahulu akan diberikan kuliah, setelah itu akan diadakan praktikum.
C. Rapat tersebut membicarakan peningkatan efektivitas pendidikan di Jurusan Manajemen.
D. Pengelolaan perusahaan itu hendaknya terus kita tingkatkan.
E. Perusahaan itu dipimpin oleh seorang manajer yang berpengalaman.
82. Walaupun peluh membasahi tubuhnya, namun petani itu tetap mengayunkan cangkulnya di bawah terik
matahari.
Kalimat itu tidak efektif karena ….
A. pemakaian tanda koma
B. kelebihan ungkapan/kata penghubung
C. kalimat tunggal
D. terdapat perluasan subjek
84. Menurut konstruksi DM, bagian yang berfungsi menerangkan (M) pada frasa Perusahaan Umum
Listrik Negara Distribusi Jawa Barat adalah….
A. Jawa Barat
B. Distribusi Jawa Barat
C. Ekonomis
D. Strategis
Nomor 46 s.d.nomor 50, pilihlah kalimat yang tidak baku, tidak efektif, atau tidak logis
90. A. Laboratorium itu punya peralatan sangat canggih.
B. Mantan perdana menteri itu sekarang menjadi peneliti bidang rekayasa.
C. Mengapa Anda terlambat menyerahkan tugas ?
D. Para petugas itu memasang peralatan faksimil di beberapa kantor pemerintah.
91. A. Dosen mempersiapkan sinopsis yang mengemukakan ide-ide dan garis besar
materi perkuliahan.
B. Keputusan rapat yang tidak boleh diganggu gugat itu sudah disebarluaskan.
C. Memilih barang yang berkualias tinggi memerlukan kecermatan.
D. Ia mengabarkan kalau temannya sakit.
92. A. Hasil daripada penelitian itu sudah dibagikan kepada para mahasiswa.
B. Lebih dahulu akan diberikan kuliah, setelah itu akan diadakan praktikum.
C. Rapat tersebut membicarakan peningkatan efektivitas pendidikan di STT
Telkom.
D. Pengelolaan telekomunikasi hendaknya terus kita tingkatkan.
93. A. Kantor tempat ia bekerja tidak jauh dari sini.
B. Untuk percobaan itu diperlukan 330 meter kabel.
C. Sehingga taraf hidup rakyat dapat ditingkatkan.
D. Dalam pemecahan hitungan itu diperlukan ketelitian.
96. A. trans-misi
B. trans-krip
C. ins-trumen
D. ins-peksi
98. A. per-kilo-gram
B. perkilogram
C. per-kilogram
D. per kilogram
100. Edi bergelar sarjana hukum. Oleh karena itu, ia menuliskan namanya …
A. Edi S.H
B. Edi S.H.
C. Edi, S.H.
D. Edi, S.H
BAGIAN B
2. Kata – kata di bawah ini baku atau tidak, jika tidak bagaimana bentuk bakunya?
a. himbau f. ijasah
b. bilang g. centimeter
c. trampil h. alangan
d. merubah i. fihak
e. mengetrapkan j. sembari
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E. Zaenal. 1993. Penulisan Karangan Ilmiah Dengan Bahasa Indonesia Yang
Benar. Jakarta : PT Mediyatama Sarana Perkasa.
Badudu, J.S. 1994. Inilah Bahasa Indonesia Yang Benar. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Mustakim. 1996. Tanya Jawab Ejaan Bahasa Indonesia Untuk Umum. PT Gramedia
Pustaka Utama.
Ramlan, M. (dkk.). 1992. Bahasa Indonesia Yang Salah dan Yang Benar. Yogyakarta : Andi Offset.
Suhendar, M.E. dan Pien Supinah. 1997. MKDU Bahasa Indonesia : Ketrampilan
Menyimak dan Ketrampilan Berbicara. Bandung : Pionir Jaya.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1994. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka.
SOAL – SOAL
BAGIAN A
Pilihlah penulisan/pemenggalan kata/penggunaan tanda baca/bentuk kata yang tepat !
1. A. imi-grasi
B. bio-grafi
C. inte-grasi
D. pro-gram
E. imi-gran
2. A. ins-trumen
B. ins-truksi
C. ins-peksi
D. trans-krip
E. trans-misi
3. A. keinggris-inggrisan
B. ke-inggris-inggris-an
C. ke-inggris inggris-an
D. ke-Inggris-Inggris-an
E. keInggris-Inggrisan
4. A. per-kilogram
B. per kilogram
C. per kilo gram
D. per-kilo gram
E. perkilogram
5. A. Rp. 1.500,00
B. Rp 1500,00
C. Rp 1.500,00
D. Rp. 1.500,-
E. Rp 1.500,-
6. A. disebar luaskan
B. disebarluaskan
C. disebar-luaskan
D. di-sebarluas-kan
E. di sebarluaskan
7. A. mengindonesiakan
B. meng-indonesia-kan
C. meng-Indonesia-kan
D. mengIndonesiakan
E. meng-Indonesiakan
8. A. dipertanggung jawabkan
B. dipertanggungjawabkan
C. dipertanggung-jawabkan
D. di pertanggung jawabkan
E. diper-tanggungjawab-kan
11. Edi, kawan saya, telah memperoleh gelar sarjana ekonomi. Oleh karena itu, ia menuliskan namanya
menjadi :
A. Edi S.E.
B. Edi, S.E
C. Edi, S.E.
D. Edi, S.E
E. Edi, SE
12. Ibu Ida sangat ramah. Dia istri seorang perwira. Oleh karena itu, ia disebut :
A. istri perwira yang ramah
B. istri-perwira yang ramah
C. istri perwira-yang ramah
D. istri perwira-yang-ramah
E. istri-perwira-yang ramah
15. A. Sekalipun berdekatan rumah, tetapi sekalipun mereka tidak pernah bertegur sapa
B. Sekali pun berdekatan rumah, tetapi sekali pun mereka tidak pernah bertegur sapa
C. Sekali pun berdekatan rumah, tetapi sekalipun mereka tidak pernah bertegur sapa
D. Sekalipun berdekatan rumah, tetapi sekali pun mereka tidak pernah bertegur sapa
E. Sekalipun berdekatan rumah, tetapi sekali-pun mereka tidak pernah bertegur sapa
21.A. Angka-angka itu (lihat tabel V) menunjukkan arus perkembangan baru dalam hal
distribusi barang.
B. Angka-angka itu, lihat tabel V menunjukkan arus perkembangan baru dalam hal distribusi barang.
C. Angka-angka itu, (lihat tabel V) menunjukkan arus perkembangan baru dalam hal distribusi
barang.
D. Angka-angka itu (lihat tabel V), menunjukkan arus perkembangan baru dalam hal distribusi
barang.
E. Angka-angka itu, (lihat tabel V), menunjukkan arus perkembangan baru dalam hal
distribusi barang.
29. A. menyampingkan
B. mengkesampingkan
C. mengesampingkan
D. mengenyampingkan
E. mensampingkan
PETUNUJUK
Silanglah A. jika hanya (1), (2), dan (3) yang betul
B. jika hanya (1) dan (3) yang betul
C. jika hanya (2) dan (4) yang betul
D. jika hanya (4) yang betul
E. jika (1), (2), (3), (4) betul
32. Penulisan sapaan yang tepat dalam kalimat di bawah ini ialah …
(1) Apakah Saudara masih mempunyai bapak, ibu, dan Saudara ?
(2) Apakah Saudara masih mempunyai bapak, Ibu, dan saudara ?
(3) Apakah Saudara masih mempunyai bapak, Ibu, dan Saudara ?
(4) Apakah Saudara masih mempunyai bapak, ibu, dan saudara ?
37. Pemakaian tanda baca yang betul dalam kalimat di bawah ini ialah …
(1) Bapak Rektor berpesan, “Saudara-saudara hendaknya terpanggil untuk
mengangkat nama Universitas Widyatama.”
(2) Bapak Rektor berpesan: “Saudara-saudara hendaknya terpanggil untuk
mengangkat nama Universitas Widyatama”
(3) Angka-angka itu (lihat tabel X) membuktikan kebenaran pendapatnya.
(4) Angka-angka itu, lihat tabel X , membuktikan kebenaran pendapatnya.
38. Pemakaian tanda baca yang betul dalam kalimat di bawah ini ialah …
(1) Di toko itu tersedia software `perangkat lunak`komputer.
(2) Di toko itu tersedia hardware “perangkat keras” komputer.
(3) Mereka memerlukan tenda, kompor, dan tikar.
(4) Mereka memerlukan : tenda, kompor dan tikar.
51. Hilangnya prefiks me – karena pengaruh struktur bahasa daerah terdapat dalam
kalimat …
(1) Karena sering bolos, ia dikeluarkan dari sekolah.
(2) Tadi malam saya nonton film ceritera lepas.
(3) Kita jangan niru-niru kebiasaan bangsa lain yang tidak cocok dengan budaya kita.
(4) Sebelum berangkat kita makan pagi dulu.
52. Penilisan kata depan di/awalan di yang salah terdapat pada kalimat …
(1) Jalan Japati sedang diperlebar.
(2) Masalah itu sedang di perdebatkan.
(3) Masalah kecil itu terlalu dibesar-besarkan.
(4) Pertahanan di – Asia Tenggara di lipatgandakan.
55. Penulisan rangkaian unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing yang betul
ialah …
(1) di-charter
(2) dicharter
(3) pen-tackle-an
(4) pentacklean
PETUNUJUK
Pilihlah kalimat yang paling efektif !
Pilihlah kalimat yang tidak baku, tidak efektif, atau tidak logis !
68. A. Saya menyadari kejadian itu.
B. Saya menyadari akan kejadian itu.
C. Saya sadar akan kejadian itu.
D. Kejadian itu saya sadari.
E. Saya sadari kejadian itu.
69. A. Sebenarnya orang tua saya tidak mencukupi untuk biaya sekolah saya.
B. Sebenarnya orang tua saya tidak mempunyai biaya yang cukup untuk sekolah saya.
C. Sebenarnya orang tua saya tidak mampu mencukupi biaya sekolah saya.
D. Sebenarnya orang tua saya tidak mampu membiayai sekolah saya secukupnya.
E. Sebenarnya orang tua saya tidak mampu menyediakan biaya yang cukup untuk saya bersekolah.
77. A. Dosen mempersiapkan sinopsis mengenai ide-ide dan garis besar materi perkuliahan.
B. Keputusan rapat yang tidak boleh diganggu gugat itu sudah disebarluaskan.
C. Memilih barang yang berkualitas tinggi memerlukan kecermatan.
D. Ia mengabarkan kalau temannya sakit.
E. Maju mundurnya suatu perusahaan antara lain disebabkan kesalahan dalam manajemennya.
78. A. Hasil daripada penelitian itu sudah dibagikan kepada para mahasiswa.
B. Lebih dahulu akan diberikan kuliah, setelah itu akan diadakan praktikum.
C. Rapat tersebut membicarakan peningkatan efektivitas pendidikan di Jurusan Manajemen.
D. Pengelolaan perusahaan itu hendaknya terus kita tingkatkan.
E. Perusahaan itu dipimpin oleh seorang manajer yang berpengalaman.
82. Walaupun peluh membasahi tubuhnya, namun petani itu tetap mengayunkan cangkulnya di bawah terik
matahari.
Kalimat itu tidak efektif karena ….
A. pemakaian tanda koma
B. kelebihan ungkapan/kata penghubung
C. kalimat tunggal
D. terdapat perluasan subjek
84. Menurut konstruksi DM, bagian yang berfungsi menerangkan (M) pada frasa Perusahaan Umum
Listrik Negara Distribusi Jawa Barat adalah….
A. Jawa Barat
B. Distribusi Jawa Barat
C. Ekonomis
D. Strategis
Nomor 46 s.d.nomor 50, pilihlah kalimat yang tidak baku, tidak efektif, atau tidak logis
90. A. Laboratorium itu punya peralatan sangat canggih.
B. Mantan perdana menteri itu sekarang menjadi peneliti bidang rekayasa.
C. Mengapa Anda terlambat menyerahkan tugas ?
D. Para petugas itu memasang peralatan faksimil di beberapa kantor pemerintah.
91. A. Dosen mempersiapkan sinopsis yang mengemukakan ide-ide dan garis besar
materi perkuliahan.
B. Keputusan rapat yang tidak boleh diganggu gugat itu sudah disebarluaskan.
C. Memilih barang yang berkualias tinggi memerlukan kecermatan.
D. Ia mengabarkan kalau temannya sakit.
92. A. Hasil daripada penelitian itu sudah dibagikan kepada para mahasiswa.
B. Lebih dahulu akan diberikan kuliah, setelah itu akan diadakan praktikum.
C. Rapat tersebut membicarakan peningkatan efektivitas pendidikan di STT
Telkom.
D. Pengelolaan telekomunikasi hendaknya terus kita tingkatkan.
93. A. Kantor tempat ia bekerja tidak jauh dari sini.
B. Untuk percobaan itu diperlukan 330 meter kabel.
C. Sehingga taraf hidup rakyat dapat ditingkatkan.
D. Dalam pemecahan hitungan itu diperlukan ketelitian.
96. A. trans-misi
B. trans-krip
C. ins-trumen
D. ins-peksi
98. A. per-kilo-gram
B. perkilogram
C. per-kilogram
D. per kilogram
100. Edi bergelar sarjana hukum. Oleh karena itu, ia menuliskan namanya …
A. Edi S.H
B. Edi S.H.
C. Edi, S.H.
D. Edi, S.H
BAGIAN B
2. Kata – kata di bawah ini baku atau tidak, jika tidak bagaimana bentuk bakunya?
a. himbau f. ijasah
b. bilang g. centimeter
c. trampil h. alangan
d. merubah i. fihak
e. mengetrapkan j. sembari