Anda di halaman 1dari 77

BAHASA INDONESIA

JENIS KARANGAN DAN


LANGKAH-LANGKAH MENGARANG
Disusun oleh:
Drs. H. Syarif Hidayat
JENIS KARANGAN:

• Deskripsi
• Narasi
• Eksposisi
• Argumentasi
• Persuasi
1. DESKRIPSI

Karangan ini berisi gambaran mengenai


suatu hal/ keadaan sehingga pembaca
seolah-olah melihat, mendengar, atau
merasakan hal tersebut.
Contoh deskripsi berisi fakta:

Hampir semua pelosok Mentawai indah. Di


empat kecamatan masih terdapat hutan yang masih
perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenis flora
dan fauna. Hutan Mentawai juga menyimpan
anggrek aneka jenis dan fauna yang hanya terdapat
di Mentawai. Siamang kerdil, lutung Mentawai dan
beruk Simakobu adalah contoh primata yang
menarik untuk bahan penelitian dan objek wisata.
Contoh deskripsi berupa fiksi:

Salju tipis melapis rumput, putih


berkilau diseling warna jingga; bayang
matahari senja yang memantul. Angin awal
musim dingin bertiup menggigilkan,
mempermainkan daun-daun sisa musim
gugur dan menderaikan bulu-bulu burung
berwarna kuning kecoklatan yang sedang
meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting
yang lain.
Topik yang tepat untuk deskripsi misalnya:

• Keindahan Bukit Kintamani


• Suasa pelaksanaan Promosi
Kompetensi Siswa SMK Tingkat
Nasional
• Keadaan ruang praktik
• Keadaan daerah yang dilanda
bencana
Langkah menyusun deskripsi:
1) Tentukan objek atau tema yang akan
dideskripsikan
2) Tentukan tujuan
3) Tentukan aspek-aspek yang akan
dideskripsikan dengan melakukan
pengamatan
4) Susunlah aspek-aspek tersebut ke dalam
urutan yang baik, apakah urutan lokasi,
urutan waktu, atau urutan menurut
kepentingan
5) Kembangkan kerangka menjadi deskripsi
2. NARASI

Secara sederhana narasi dikenal


sebagai cerita. Pada narasi terdapat
peristiwa atau kejadian dalam satu
urutan waktu. Di dalam kejadian itu
ada pula tokoh yang menghadapi
suatu konflik.
Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh,
dan konflik merupakan unsur pokok
sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu
bersatu, ketiga unsur itu disebut plot
atau alur. Jadi, narasi adalah cerita
yang dipaparkan berdasarkan plot
atau alur.
Narasi dapat berisi fakta atau fiksi.

Contoh narasi yang berisi fakta:


biografi, autobiografi, atau kisah
pengalaman.

Contoh narasi yang berupa fiksi:


novel, cerpen, cerbung, ataupun
cergam.
Pola narasi secara sederhana:
awal – tengah – akhir

Awal narasi biasanya berisi pengantar


yaitu memperkenalkan suasana dan
tokoh.
Bagian awal harus dibuat menarik agar
dapat mengikat pembaca.
Bagian tengah merupakan bagian
yang memunculkan suatu konflik.
Konflik lalu diarahkan menuju klimaks
cerita. Setelah konfik timbul dan
mencapai klimaks, secara berangsur-
angsur cerita akan mereda.
Akhir cerita yang mereda ini
memiliki cara pengungkapan
bermacam-macam. Ada yang
menceritakannya dengan panjang,
ada yang singkat, ada pula yang
berusaha menggantungkan akhir
cerita dengan mempersilakan
pembaca untuk menebaknya
sendiri.
Contoh narasi berisi fakta:

Ir. Soekarno
Ir. Soekarno, Presiden Republik
Indonesia pertama adalah seorang
nasionalis. Ia memimpin PNI pada
tahun 1928. Soekarno menghabiskan
waktunya di penjara dan di tempat
pengasingan karena keberaniannya
menentang penjajah.
Soekarno mengucapkan pidato
tentang dasar-dasar Indonesia
merdeka yang dinamakan Pancasila
pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni
1945.
Soekarno bersama Mohammad
Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia
memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus
1945. Ia ditangkap Belanda dan
diasingkan ke Bengkulu pada tahun
1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya
dan dipulihkan kedudukannya sebagai
Presiden RI pada tahun 1949.
.
Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya
tidak pernah pupus. Soekarno bersama
pemimpin-pemimpin negara lainnya
menjadi juru bicara bagi negara-negara
nonblok pada Konferensi Asia Afrika di
Bandung tahun 1955. Hampir seluruh
perjalanan hidupnya dihabiskan untuk
berbakti dan berjuang
Contoh narasi fiksi:

Aku tersenyum sambil mengayunkan


langkah. Angin dingin yang menerpa,
membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku
bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak
tangan ke dalam saku jaket, mencoba
memerangi rasa dingin yang terasa begitu
menyiksa.
Wangi kayu cadar yang terbakar di
perapian menyambutku ketika Eriza
membukakan pintu. Wangi yang kelak
akan kurindui ketika aku telah kembali
ke tanah air. Tapi wajah ayu di
hadapanku, akankah kurindui juga?
Ada yang berdegup keras di dalam
dada, namun kuusahakan untuk
menepiskannya. Jangan, Bowo, sergah
hati kecilku, jangan biarkan hatimu
terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah
menunggu kepulanganmu dengan
segenap cintanya.
Langkah menyusun narasi (fiksi):
Langkah menyusun narasi
(fiksi) melalui proses kreatif, dimulai
dengan mencari, menemukan, dan
menggali ide. Cerita dirangkai
dengan menggunakan “rumus” 5 W
+ 1 H. Di mana seting/ lokasi
ceritanya, siapa pelaku ceritanya,
apa yang akan diceritakan, kapan
peristiwa-peristiwa berlangsung,
mengapa peristiwa-peristiwa itu
terjadi, dan bagaimana cerita itu
3. EKSPOSISI
Karangan ini berisi uraian
atau penjelasan tentang suatu
topik dengan tujuan memberi
informasi atau pengetahuan
tambahan bagi pembaca.

Untuk memperjelas uraian,


dapat dilengkapi dengan grafik,
gambar atau statistik.
Contoh:

Pada dasarnya pekerjaan


akuntan mencakup dua bidang
pokok, yaitu akuntansi dan
auditing. Dalam bidang akuntasi,
pekerjan akuntan berupa
pengolahan data untuk
menghasilkan informasi
keuangan, juga perencanaan
sistem informasi akuntansi yang
Dalam bidang auditing pekerjaan
akuntan berupa pemeriksaan
laporan keuangan secara
objektif untuk menilai kewajaran
informasi yang tercantum dalam
laporan tersebut.
Topik yang tepat untuk eksposisi,
antara lain:
• Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
• Peranan majalah dinding di sekolah
• Sekolah kejuruan sebagai
penghasil tenaga terampil.
Tidak jarang eksposisi berisi
uraian tentang langkah/
cara/ proses kerja.

Eksposisi demikian lazim


disebut paparan proses.
Contoh paparan proses:

Cara mencangkok tanaman:


1. Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang
subur, dan sabut secukupnya.
2. Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan
sehat dengan diameter kira-kira 1,5
sampai 2 cm.
3. Kulit ranting yang akan dicangkok
dikerat
dan dikelupas sampai bersih kira-kira
sepanjang 10 cm.
Langkah menyusun eksposisi:
1) Menentukan topik/ tema
2) Menetapkan tujuan
3) Mengumpulkan data dari
berbagai sumber
4) Menyusun kerangka karangan
sesuai dengan topik yang
dipilih
5) Mengembangkan kerangka
menjadi karangan eksposisi.
4. ARGUMENTASI
Karangan ini bertujuan
membuktikan kebenaran suatu
pendapat/ kesimpulan dengan
data/ fakta sebagai alasan/ bukti.
Dalam argumentasi
pengarang mengharapkan
pembenaran pendapatnya dari
pembaca. Adanya unsur opini
dan data, juga fakta atau alasan
sebagai penyokong opini
tersebut.
Contoh:

Jiwa kepahlawanan harus


senantiasa dipupuk dan dikembangkan
karena dengan jiwa kepahlawanan,
pembangunan di negara kita dapat
berjalan dengan sukses. Jiwa
kepahlawanan akan berkembang
menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian
yang luhur, berjiwa besar, bertanggung
jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan
cinta terhadap sesama. Semua sifat ini
Tema/ topik yang tepat untuk argumentasi,
misalnya:

• Disiplin kunci sukses


berwirausaha
• Teknologi komunikasi harus
segera dikuasai
• Sekolah Menengah Umum
sebagai aset bangsa yang
potensial
Langkah menyusun argumentasi:

1) Menentukan topik/ tema


2) Menetapkan tujuan
3) Mengumpulkan data dari berbagai sumber
4) Menyusun kerangka karangan sesuai
dengan topik yang dipilih
5) Mengembangkan kerangka menjadi
karangan argumentasi
5. PERSUASI
Karangan ini bertujuan
mempengaruhi pembaca untuk
berbuat sesuatu.
Dalam persuasi pengarang
mengharapkan adanya sikap
motorik berupa motorik
perbuatan yang dilakukan oleh
pembaca sesuai dengan yang
dianjurkan penulis dalam
Contoh persuasi:

Salah satu penyakit yang perlu kita


waspadai di musim hujan ini adalah
infeksi saluran pernapasan akut
( ISPA ). Untuk mencegah ISPA, kita
perlu mengonsumsi makanan yang
bergizi, minum vitamin dan
antioksidan. Selain itu, kita perlu
istirahat yang cukup, tidak merokok,
dan rutin berolah raga.
Topik/ tema yang tepat untuk persuasi, misalnya:

• Katakan tidak pada NARKOBA


• Hemat energi demi generasi
mendatang
• Hutan sahabat kita
• Hidup sehat tanpa rokok
• Membaca memperluas cakrawala
Langkah menyusun persuasi:

1) Menentukan topik/ tema


2) Merumuskan tujuan
3) Mengumpulkan data dari berbagai
sumber
4) Menyusun kerangka karangan
5) Mengembangkan kerangka
karangan menjadi karangan
persuasi
SOAL-SOAL DAN PEMBAHASANNYA

1. Ternyata badai ekonomi membuat


beberapa wilayah negeri ini bergolak.
Efek domino lepasnya Timor Timur
tampak semakin menggejala. Di sana-sini
muncul wacana tentang kemerdekaan
wilayah. Dengan demikian, negeri ini
menghadapi bahaya mahahebat, yakni
disintegrasi.
Apakah melepaskan diri merupakan solusi
terbaik? Untuk menjawab, kiranya
merupakan langkah arif jika rakyat negeri ini
kembali melihat sejarah. Kerajaan-kerajaan
kecil terbukti lemah menghadapi tangan-
tangan raksasa orang manca.
Kutipan karangan di atas termasuk jenis
karangan…

a. narasi
b. eksposisi
c. persuasi
d. argumentasi
e. deskripsi
Jawaban: d

Pembahasan:

Karena kutipan karangan tersebut


termasuk jenis karangan argumentasi
karena mengandung unsur opini dan
disertai dengan alasan yang berupa
fakta.
2. Ketombe memang amat menjengkelkan,
tidak hanya bagi wanita, tetapi juga bagi
pria. Bila Anda terkena penyakit ini dan
belum menemukan obat mujarab, di
sinilah Anda dapat menemukan beberapa
cara yang mudah untuk mengatasinya.
Cobalah salah satu cara berikut yang
menurut Anda paling sesuai dan paling
mudah untuk Anda lakukan.
Paragraf di atas termasuk jenis karangan….

a. narasi
b. deskripsi
c. eksposisi
d. argumentasi
e. persuasi
Jawaban: e

Pembahasan:

Karena paragraf di atas berisi harapan


penulis agar pembaca melakukan apa
yang dianjurkan penulis.
3. Burung-burung gereja
beterbangan di antara dedaunan
pohon akasia. Sesekali terdengar
cicit mereka. Suara klakson dan
deru mobil mahasiswa satu demi
satu beranjak pergi. Suasana
kampus kembali sunyi.
Paragraf di atas termasuk jenis karangan…

a. persuasi
b. deskripsi
c. argumentasi
d. eksposisi
e. narasi
Jawaban: b

Pembahasan:

Paragraf di atas menggambarkan suasana


kampus.
4. “ Kita akan tetap saling memiliki, walau
jarak telah memisahkan kita.
Persahabatan yang kita lalui rasanya
terlalu berarti kalau harus diakhiri begitu
saja. Kecuali …….,” kata-kataku
menggantung di udara, tiba-tiba saja
pikiran itu melintas, seandainya
seseorang datang dalam kehidupan Rina!
Tidak, aku menggeleng kuat-kuat. Rasa
marah menyedak dadaku. Cemburu? Aku
tak tahu. Namun rasanya sulit untuk
menerima bila hal itu menjadi kenyataan.
Selamat tinggal Amerika,
Universitas Oklahoma, dan
semua kenangan pahit dan
manis. Selamat tinggal. Kabut
memenuhi mataku dan rongga
hatiku ketika pesawat lepas
landas.
Kutipan di atas termasuk jenis karangan….

a. deskripsi
b. eksposisi
c. narasi
d. argumentasi
e. persuasi
Jawaban: c

Pembahasan:
Kutipan di atas merupakan cerita fiksi karena
terdapat peristiwa, tokoh, dan seting.
5. Service dalam bermain tenis lapangan
dapat dilakukan dengan langkah-langkah
berikut. Pertama, ambillah posisi di luar
garis belakang dan agak ke tengah.
Kedua, lakukan konsentrasi untuk
beberapa detik dan aturlah posisi kaki.
Ketiga, bungkukkan badan ke depan
sedikit sambil melempar bola ke atas,
raket diayunkan ke belakang dan dengan
cepat pukullah bola dengan kekuatan
maksimal. Bola akan melayang dengan
cepat.
Paragraf di atas termasuk jenis
karangan….

a. eksposisi
b. argumentasi
c. deskripsi
d. narasi
e. persuasi
Jawaban: a

Pembahasan:

Paragraf di atas termasuk jenis eksposisi


(paparan proses).
6. (1) Mengumpulkan informasi
(2) Mengembangkan kerangka menjadi
karangan
(3) Menetapkan tema
(4) Menyusun kerangka karangan
(5) Menentukan tujuan penulisan
Langkah-langkah yang benar adalah
dengan urutan sebagai berikut….

a. (1), (2), (3), (4), (5)


b. (3), (5), (1), (4), (2)
c. (4), (1), (5), (3), (2)
d. (5), (2), (3), (1), (4)
e. (3), (4), (1), (5), (2)
Jawaban: b

Pembahasan:

Karena urutan langkah yang logis untuk


mengarang terdapat pada opsi b.
7. Perhatikan proses membuat
pakaian jadi berikut!

(1) membuat pola


(2) mengukur badan
(3) menggunting bahan
(4) menentukan model
(5) menjahit
Urutan proses bila kita akan membuat
pakaian jadi yang benar adalah….

a. (3), (1), (2), (4), (5)


b. (2), (4), (3), (1), (5)
c. (4), (2), (1), (3), (5)
d. (1), (4), (3), (2), (5)
e. (4), (1), (2), (3), (5)
Jawaban : C
Pembahasan:
Karena urutan proses yang logis
untuk soal di atas adalah opsi C
8. (1) Pemberian hadiah bagi siswa yang
kreatif
(2) Majalah dinding merupakan sarana
komunikasi intern
(3) Majalah dinding merupakan wadah
kreativitas
siswa
(4) Adanya majalah dinding, minat baca
dan minat tulis siswa meningkat.
(5) Peran serta guru dalam pengelolaan
majalah
dinding sangat diharapkan.
Di antara kalimat-kalimat utama di
atas yang tidak tepat untuk digunakan
dalam kerangka karangan yang
bertema Majalah Dinding di sekolah
adalah kalimat nomor….

a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
Jawaban: a

Pembahasan:

Kalimat nomor (1) tidak tepat untuk


digunakan dalam kerangka karangan
yang bertema Majalah Dinding di
sekolah.
9. Perhatikan butir-butir kerangka berikut!

(1) Padahal pemanfaatan dunia kelautan


Indonesia sangat menguntungkan.
(2) Yang penting, perlu menyediakan
sumber daya manusia bidang
kelautan.
(3) Geografis perairan Indonesia sangat
strategis.
4) Tetapi, kebijakan pembangunan
belum memanfaatkan potensi geografis
tersebut.
(5) Juga dapat dimanfaatkan untuk
pengembangan pendidikan ilmu
kelautan di Indonesia.
Butir-butir kerangka yang bertema kelautan
tersebut akan menjadi kerangka yang baik
jika menggunakan urutan….

a. (5), (4), (1), (3), (2)


b. (4), (3), (5), (2), (1)
c. (2), (3), (1), (4), (5)
d. (3), (4), (1), (5), (2)
e. (1), (2), (3), (5), (4)
Jawaban: d

Pembahasan:

Karena urutan yang logis untuk tema


tersebut adalah opsi d.
10. (1) Musim kemarau panjang tahun
ini merupakan bencana bagi daerah
kami. (2) Sungai yang mengalir di
tengah-tengah desa kering kerontang.
(3) Bahkan sumur pun banyak yang tak
berair lagi. (4) Sawah dan ladang
seperti hangus dan dimakan oleh terik
matahari. (5) Tanah pecah berbongkah-
bongkah, tanaman pun hampir tak ada
yang berwarna hijau lagi.
Yang tidak termasuk kalimat deskripsi
dalam paragraf di atas, yaitu kalimat
nomor….

a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
Jawaban: a

Pembahasan:

Karena kalimat nomor (1) bukan


merupakan gambaran melainkan
pendapat.
11. Ciri pengembangan karangan eksposisi
adalah….

a. Mengungkapkan fakta yang


diperjelas dengan grafik, gambar,
atau statistik untuk memperjelas
informasi.
b. Mengungkapkan fakta yang diperjelas
dengan grafik, gambar, atau
statistik
untuk membuktikan atau
mempengaruhi pembaca.
c. Merangsang indra pembaca pada suatu
objek yang digambarkan oleh penulis.

d. Menceritakan urutan peristiwa secara


kronologis.

e. Mengajak pembaca mengikuti anjuran


penulis.
Jawaban: a

Pembahasan: Karena opsi a merupakan ciri


pengembangan karangan eksposisi yaitu
untuk memperjelas informasi bagi pembaca.
12. Jika akan menjelaskan pengertian dan

fungsi pasar, kita dapat menggunakan


karangan….

a. argumentasi
b. eksposisi
c. deskripsi
d. narasi
e. persuasi
Jawaban: b

Pembahasan: Karena karangan eksposisi


adalah menjelaskan informasi untuk
memberi pengetahuan bagi pembaca.
13. Topik yang dapat dikembangkan menjadi
karangan argumentasi adalah….

a. Alasan pemerintah DKI membangun


sistem transportasi Jakarta seperti
busway.
b. Bentuk fisik bus angkutan trans-Jakarta.
c. Kisah perjalanan Sutiyoso, dari
Pangdam Jaya sampai menjadi Gubernur
DKI.
d. Proses pembuatan dan perakitan bus
transJakarta.

e. Himbauan pemerintah DKI kepada


masyarakat pengguna transJakarta.
Jawaban: a

Pembahasan: Opsi a merupakan topik


argumentasi.

Anda mungkin juga menyukai