Isi artikel
Isi artikel dapat bermacam-macam, beberapa contoh yang umumnya dibaca:
1. sejarah
2. petualangan
3. argumentasi
4. hasil penelitian
5. bimbingan untuk melakukan/ mengajarkan sesuatu
Penulis artikel
Penulis artikel adalah orang atau individu yang bertindak dalam mengarang sebuah tulisan,
menggabungkan beberapa kata menjadi kalimat yang menarik dan enak dibaca sehingga
membuat pembaca dapat mengetahui apa yang tidak mereka ketahui sebelumnya. Sebuah artikel
berasal dari pengalaman seseorang, imajinasi, pengetahuan umum atau penelitian ilmiah.
Penulis artikel bermacam-macam kriterianya, yakni sebagai berikut:
novel;
cerpen;
cerbung, ataupun cergam.
Pola narasi secara sederhana:
awal;
tengah;
akhir.
Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal
harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca. Bagian tengah merupakan bagian yang
memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan
mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda. Akhir cerita yang mereda ini
memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada
yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan
pembaca untuk menebaknya sendiri.
Contoh narasi berisi fakta:
Ir. Soekarno
Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia memimpin PNI
pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena
keberaniannya menentang penjajah.
Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke
Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya
sebagai Presiden RI pada tahun 1949.
Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi
yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku,
akankah kurindui juga?
Langkah menyusun narasi (fiksi) melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan
menggali ide. Cerita dirangkai dengan menggunakan “rumus” 5 W + 1 H. Di mana seting/lokasi
ceritanya, siapa pelaku ceritanya, apa yang akan diceritakan, kapan peristiwa-peristiwa
berlangsung, mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan bagaimana cerita itu dipaparkan.
Eksposisi
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi
atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi
dengan grafik, gambar atau statistik.
Contoh:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing.
Dalam bidang akuntasi, pekerjaan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi
keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan
informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif
untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Topik yang tepat untuk eksposisi, antara lain:
1. Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang subur, dan sabut secukupnya.
2. Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan sehat dengan diameter kira-kira 1,5 sampai 2
cm.
3. Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat dan dikelupas sampai bersih kira-kira
sepanjang 10 cm.
Langkah menyusun eksposisi:
Menentukan topik/tema;
Menetapkan tujuan;
Mengumpulkan data dari berbagai sumber;
Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih;
Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
Argumentasi
Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan dengan data
atau fakta sebagai alasan atau bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan
pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan
sebagai penyokong opini tersebut.
Contoh:
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa
kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan
akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar,
bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini
sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.
Menentukan topik/tema;
Menetapkan tujuan;
Mengumpulkan data dari berbagai sumber;
Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih;
Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi.
Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi
pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik berupa perbuatan yang
dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
Topik/tema yang tepat untuk persuasi, misalnya:
Menentukan topik/tema;
Merumuskan tujuan;
Mengumpulkan data dari berbagai sumber;
Menyusun kerangka karangan;
Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasi.
Referensi
Media Cirebon(referensi diragukan karena hanya menyertakan situs web)
1. ^ Umam (2022-02-16). "Pengertian Artikel, Tujuan, Ciri-Ciri, Struktur, dan Contohnya". Gramedia
Literasi. Diakses tanggal 2023-04-05.
Kategori:
Jurnalisme