Anda di halaman 1dari 55

BAHASA INDONESIA

Kelompok 1
1. Uzmanul Kahfi 201311026
2. Andi Dabi 200911005
3. Hugo Nukuboy 201311022
4. Jimmy Sapulette 201311035
5. Jabar Malaiji 201311037
Pengertian Karangan


Karangan merupakan karya tulis hasil dari
kegiatan seseorang untuk mengungkapkan
gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa
tulis kepada pembaca untuk dipahami.


JENIS KARANGAN:

Deskripsi
Narasi
Eksposisi
Argumentasi
Persuasi

1. DESKRIPSI
Karangan ini berisi gambaran mengenai
suatu hal/ keadaan sehingga pembaca
seolah-olah melihat, mendengar, atau
merasakan hal tersebut.
Contoh deskripsi berisi fakta:
Hampir semua pelosok Mentawai indah. Di
empat kecamatan masih terdapat hutan yang masih
perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenis flora
dan fauna. Hutan Mentawai juga menyimpan
anggrek aneka jenis dan fauna yang hanya terdapat
di Mentawai. Siamang kerdil, lutung Mentawai dan
beruk Simakobu adalah contoh primata yang
menarik untuk bahan penelitian dan objek wisata.
Contoh deskripsi berupa fiksi:
Salju tipis melapis rumput, putih
berkilau diseling warna jingga; bayang
matahari senja yang memantul. Angin awal
musim dingin bertiup menggigilkan,
mempermainkan daun-daun sisa musim
gugur dan menderaikan bulu-bulu burung
berwarna kuning kecoklatan yang sedang
meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting
yang lain.
Topik yang tepat untuk deskripsi misalnya:
Keindahan Bukit Kintamani
Suasa pelaksanaan Promosi
Kompetensi Siswa SMK Tingkat
Nasional
Keadaan ruang praktik
Keadaan daerah yang dilanda
bencana
Langkah menyusun deskripsi:
1) Tentukan objek atau tema yang akan
dideskripsikan
2) Tentukan tujuan
3) Tentukan aspek-aspek yang akan
dideskripsikan dengan melakukan
pengamatan
4) Susunlah aspek-aspek tersebut ke dalam
urutan yang baik, apakah urutan lokasi,
urutan waktu, atau urutan menurut
kepentingan
5) Kembangkan kerangka menjadi deskripsi
2. NARASI
Secara sederhana narasi dikenal
sebagai cerita. Pada narasi terdapat
peristiwa atau kejadian dalam satu
urutan waktu. Di dalam kejadian itu
ada pula tokoh yang menghadapi
suatu konflik.
Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh,
dan konflik merupakan unsur pokok
sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu
bersatu, ketiga unsur itu disebut plot
atau alur. Jadi, narasi adalah cerita
yang dipaparkan berdasarkan plot
atau alur.

Narasi dapat berisi fakta atau fiksi.

Contoh narasi yang berisi fakta:
biografi, autobiografi, atau kisah
pengalaman.

Contoh narasi yang berupa fiksi:
novel, cerpen, cerbung, ataupun
cergam.

Pola narasi secara sederhana:
awal tengah akhir

Awal narasi biasanya berisi pengantar
yaitu memperkenalkan suasana dan
tokoh.
Bagian awal harus dibuat menarik agar
dapat mengikat pembaca.

Bagian tengah merupakan bagian
yang memunculkan suatu konflik.
Konflik lalu diarahkan menuju klimaks
cerita. Setelah konfik timbul dan
mencapai klimaks, secara berangsur-
angsur cerita akan mereda.

Akhir cerita yang mereda ini
memiliki cara pengungkapan
bermacam-macam. Ada yang
menceritakannya dengan panjang,
ada yang singkat, ada pula yang
berusaha menggantungkan akhir
cerita dengan mempersilakan
pembaca untuk menebaknya
sendiri.
Contoh narasi berisi fakta:
Ir. Soekarno

Ir. Soekarno, Presiden Republik
Indonesia pertama adalah seorang
nasionalis. Ia memimpin PNI pada
tahun 1928. Soekarno menghabiskan
waktunya di penjara dan di tempat
pengasingan karena keberaniannya
menentang penjajah.
Soekarno mengucapkan pidato
tentang dasar-dasar Indonesia
merdeka yang dinamakan Pancasila
pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni
1945.


Soekarno bersama Mohammad
Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia
memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus
1945. Ia ditangkap Belanda dan
diasingkan ke Bengkulu pada tahun
1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya
dan dipulihkan kedudukannya sebagai
Presiden RI pada tahun 1949.
.

Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya
tidak pernah pupus. Soekarno bersama
pemimpin-pemimpin negara lainnya
menjadi juru bicara bagi negara-negara
nonblok pada Konferensi Asia Afrika di
Bandung tahun 1955. Hampir seluruh
perjalanan hidupnya dihabiskan untuk
berbakti dan berjuang
Contoh narasi fiksi:
Aku tersenyum sambil mengayunkan
langkah. Angin dingin yang menerpa,
membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku
bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak
tangan ke dalam saku jaket, mencoba
memerangi rasa dingin yang terasa begitu
menyiksa.

Wangi kayu cadar yang terbakar di
perapian menyambutku ketika Eriza
membukakan pintu. Wangi yang kelak
akan kurindui ketika aku telah kembali
ke tanah air. Tapi wajah ayu di
hadapanku, akankah kurindui juga?
Ada yang berdegup keras di dalam
dada, namun kuusahakan untuk
menepiskannya. Jangan, Bowo, sergah
hati kecilku, jangan biarkan hatimu
terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah
menunggu kepulanganmu dengan
segenap cintanya.

Langkah menyusun narasi (fiksi):
Langkah menyusun narasi (fiksi)
melalui proses kreatif, dimulai dengan
mencari, menemukan, dan menggali ide.
Cerita dirangkai dengan menggunakan
rumus 5 W + 1 H. Di mana seting/
lokasi ceritanya, siapa pelaku ceritanya,
apa yang akan diceritakan, kapan
peristiwa-peristiwa berlangsung,
mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi,
dan bagaimana cerita itu dipaparkan.
3. EKSPOSISI
Karangan ini berisi uraian atau
penjelasan tentang suatu topik dengan
tujuan memberi informasi atau
pengetahuan tambahan bagi pembaca.

Untuk memperjelas uraian, dapat
dilengkapi dengan grafik, gambar atau
statistik.
Contoh:

Pada dasarnya pekerjaan akuntan
mencakup dua bidang pokok, yaitu
akuntansi dan auditing. Dalam bidang
akuntasi, pekerjan akuntan berupa
pengolahan data untuk menghasilkan
informasi keuangan, juga perencanaan
sistem informasi akuntansi yang digunakan
untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan
berupa pemeriksaan laporan keuangan
secara objektif untuk menilai kewajaran
informasi yang tercantum dalam laporan
tersebut.

Topik yang tepat untuk eksposisi,
antara lain:

Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
Peranan majalah dinding di sekolah
Sekolah kejuruan sebagai penghasil
tenaga terampil.
Tidak jarang eksposisi berisi uraian
tentang langkah/ cara/ proses kerja.

Eksposisi demikian lazim disebut
paparan proses.
Contoh paparan proses:

Cara mencangkok tanaman:
1. Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang
subur, dan sabut secukupnya.
2. Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan
sehat dengan diameter kira-kira 1,5
sampai 2 cm.
3. Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat
dan dikelupas sampai bersih kira-kira
sepanjang 10 cm.
Langkah menyusun eksposisi:
1) Menentukan topik/ tema
2) Menetapkan tujuan
3) Mengumpulkan data dari berbagai
sumber
4) Menyusun kerangka karangan sesuai
dengan topik yang dipilih
5) Mengembangkan kerangka menjadi
karangan eksposisi.
4. ARGUMENTASI
Karangan ini bertujuan membuktikan
kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan
dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti.
Dalam argumentasi pengarang
mengharapkan pembenaran pendapatnya
dari pembaca. Adanya unsur opini dan
data, juga fakta atau alasan sebagai
penyokong opini tersebut.
Contoh:
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa
dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa
kepahlawanan. Pembangunan di negara kita
dapat berjalan dengan sukses. Jiwa
kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-
nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa
besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal,
tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua
sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung
pembangunan di berbagai bidang.
Tema/ topik yang tepat untuk argumentasi,
misalnya:
Disiplin kunci sukses berwirausaha
Teknologi komunikasi harus segera dikuasai
Sekolah Menengah Kejuruan sebagai aset
bangsa yang potensial

Langkah menyusun argumentasi:

1) Menentukan topik/ tema
2) Menetapkan tujuan
3) Mengumpulkan data dari berbagai sumber
4) Menyusun kerangka karangan sesuai dengan
topik yang dipilih
5) Mengembangkan kerangka menjadi karangan
argumentasi

5. PERSUASI
Karangan ini bertujuan mempengaruhi
pembaca untuk berbuat sesuatu.
Dalam persuasi pengarang
mengharapkan adanya sikap motorik berupa
motorik berupa perbuatan yang dilakukan
oleh pembaca sesuai dengan yang
dianjurkan penulis dalam karangannya.
Contoh persuasi:

Salah satu penyakit yang perlu kita
waspadai di musim hujan ini adalah infeksi
saluran pernapasan akut ( ISPA ). Untuk
mencegah ISPA, kita perlu mengonsumsi
makanan yang bergizi, minum vitamin dan
antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat
yang cukup, tidak merokok, dan rutin
berolah raga.

Topik/ tema yang tepat untuk persuasi,
misalnya:

Katakan tidak pada NARKOBA
Hemat energi demi generasi mendatang
Hutan sahabat kita
Hidup sehat tanpa rokok
Membaca memperluas cakrawala
Langkah menyusun persuasi:
1) Menentukan topik/ tema
2) Merumuskan tujuan
3) Mengumpulkan data dari berbagai
sumber
4) Menyusun kerangka karangan
5) Mengembangkan kerangka karangan
menjadi karangan persuasi

SOAL-SOAL


1. Ternyata badai ekonomi membuat
beberapa wilayah negeri ini bergolak.
Efek domino lepasnya Timor Timur
tampak semakin menggejala. Di sana-sini
muncul wacana tentang kemerdekaan
wilayah. Dengan demikian, negeri ini
menghadapi bahaya mahahebat, yakni
disintegrasi.


Apakah melepaskan diri merupakan solusi
terbaik? Untuk menjawab, kiranya
merupakan langkah arif jika rakyat negeri ini
kembali melihat sejarah. Kerajaan-kerajaan
kecil terbukti lemah menghadapi tangan-
tangan raksasa orang manca.


Kutipan karangan di atas termasuk jenis
karangan

a. narasi
b. eksposisi
c. persuasi
d. argumentasi
e. deskripsi
Jawaban: d

Pembahasan:

Karena kutipan karangan tersebut
termasuk jenis karangan argumentasi
karena mengandung unsur opini dan
disertai dengan alasan yang berupa
fakta.
2. Ketombe memang amat menjengkelkan,
tidak hanya bagi wanita, tetapi juga bagi
pria. Bila Anda terkena penyakit ini dan
belum menemukan obat mujarab, di
sinilah Anda dapat menemukan beberapa
cara yang mudah untuk mengatasinya.
Cobalah salah satu cara berikut yang
menurut Anda paling sesuai dan paling
mudah untuk Anda lakukan.



Paragraf di atas termasuk jenis karangan.

a. narasi
b. deskripsi
c. eksposisi
d. argumentasi
e. persuasi

Jawaban: e

Pembahasan:

Karena paragraf di atas berisi harapan
penulis agar pembaca melakukan apa
yang dianjurkan penulis.
3. Burung-burung gereja
beterbangan di antara dedaunan
pohon akasia. Sesekali terdengar
cicit mereka. Suara klakson dan
deru mobil mahasiswa satu demi
satu beranjak pergi. Suasana
kampus kembali sunyi.


Paragraf di atas termasuk jenis karangan

a. persuasi
b. deskripsi
c. argumentasi
d. eksposisi
e. narasi
Jawaban: b

Pembahasan:

Paragraf di atas menggambarkan suasana
kampus.
Kita akan tetap saling memiliki, walau
jarak telah memisahkan kita.
Persahabatan yang kita lalui rasanya
terlalu berarti kalau harus diakhiri begitu
saja. Kecuali ., kata-kataku
menggantung di udara, tiba-tiba saja
pikiran itu melintas, seandainya
seseorang datang dalam kehidupan Rina!
Tidak, aku menggeleng kuat-kuat. Rasa
marah menyedak dadaku. Cemburu? Aku
tak tahu. Namun rasanya sulit untuk
menerima bila hal itu menjadi kenyataan.

4.
Selamat tinggal Amerika,
Universitas Oklahoma, dan
semua kenangan pahit dan
manis. Selamat tinggal. Kabut
memenuhi mataku dan rongga
hatiku ketika pesawat lepas
landas.
Kutipan di atas termasuk jenis karangan.

a. deskripsi
b. eksposisi
c. narasi
d. argumentasi
e. persuasi
Jawaban: c

Pembahasan:
Kutipan di atas merupakan cerita fiksi karena
terdapat peristiwa, tokoh, dan seting.
5. Service dalam bermain tenis lapangan
dapat dilakukan dengan langkah-langkah
berikut. Pertama, ambillah posisi di luar
garis belakang dan agak ke tengah.
Kedua, lakukan konsentrasi untuk
beberapa detik dan aturlah posisi kaki.
Ketiga, bungkukkan badan ke depan
sedikit sambil melempar bola ke atas,
raket diayunkan ke belakang dan dengan
cepat pukullah bola dengan kekuatan
maksimal. Bola akan melayang dengan
cepat.


Paragraf di atas termasuk jenis
karangan.

a. eksposisi
b. argumentasi
c. deskripsi
d. narasi
e. persuasi
Jawaban: a

Pembahasan:

Paragraf di atas termasuk jenis eksposisi
(paparan proses).

Anda mungkin juga menyukai