Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN MENULIS

NARASI

DISUSUN OLEH KELOMPOK IV


1.

Selvya Gustina

: 11.21.006 : 11.21.012 : 11.21.013 : 11.21.018 : 11.21.033 : 11.21.0

2. Novi Arnani 3. Jumita Surianti


4.

Dina Nuraini

5. Ardina Permata Sari : 11.21.022 6. Titi Nusantri


7.

Pitra Anipi KELAS : A2.1

DOSEN PEMBIMBING : RATIH UTAMI RAMADHANIATI, S.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BATURAJA TAHUN AKADEMIK 2011/2012

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................i BAB I PEMBAHASAN A. Pengertian Narasi...1 B. Jenis-Jenis Narasi.....................................................................................2


C. Perbedaan Antara Narasi Ekspositorik dan Sugestif 3

D. Ciri-Ciri Karangan Narasi.4 E. Tujuan Karangan Narasi5 F. Langkah-Langkah Menulis Karangan Narasi..........................................6 G. Contoh Karangan Narasi..........................................................................7 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................9

BAB I

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN NARASI Dalam KKBI (2002:774) narasi adalah pengisahan suatu cerita atau kejadian, ceritaatau deskripsi suatu kejadian atau peristiwa, kisahan. Narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas jelasnya kepada pembaca tentang suatu peristiwa yang telah terjadi (Keraf, 2000:136). Narasi adalah suatu karangan yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. (Achmad,dkk.1992:50) Narasi adalah karangan yang berupa rangkaian peristiwa yang berdasarkan urutan waktu. Karangan yang termasuk jenis ini adalah karangan fiksi, seperti novel, cerpen, dan roman. (Abdul Munif.2007:5) Narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman nmanusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu (Semi, 2003:29). Dari pengertian yang diungkapkan diatas. Dapat kita ketahui bahwa narasi berusaha menjawab sebuah proses yang terjadi tentang pengalaman atau peristiwa manusia dan dijelaskan dengan rinci berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu.

Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.

B. JENIS-JENIS NARASI 1. Narasi Ekspositorik (Narasi Teknis) Narasi Ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositorik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan..unsursugestif..atau..bersifat..objektif.

2. Narasi Sugestif Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.

C. Perbedaan Antara Narasi Ekspositorik dan Sugestif Menurut Keraf (1987:133-139), narasi ekpositoris dan narasi sugestis memiliki..ciri-ciri..yang..berbeda. Narasi..ekspositoris..memiliki..ciri-ciri..sebagai..berikutt :
Memperluas..pengetahuan Menyampaikan...informasi..mengenai..suatu..kejadian

Didasarkan pada penalaran untuk mencapai kesepakatan nasional.

Bahasanya lebih cenderung ke bahasa informatif dengan menitik beratkan..pada..penggunaan..kata-kata..denotatif.

Narasi sugestis memiliki ciri-ciri sebagai berikutt :


Menyampaikan suatu makna atau amanat yang tersirat. Menimbulkan..daya..khayal.

Penalaran hanya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan makna,sehingga kalau perlu penalaran dapat dilanggar.

Bahasanya lebih cenderung ke bahasa figuratif dengan menitik beratkan..pada..penggunaan...kata-kata..konotatif.

Berdasarkan kutipan di atas, tujuan narasi ekspositoris adalah untuk memberikan informasi kepada para pembaca agar pengetahuannya bertambah luas. Sedangakan narasi sugestis menyampaikan suatu makna kepada pembaca melalui daya khayal yang dimilikinya, sehingga dapat menimbulkan daya tarik bagi pembaca dari daya khayal yang dikembangkan oleh pengarangnya. Jadi, jelas bahwa antara narasi ekspositoris dan narasi sugestis terdapat perbedaan tujuan pengarang dalam

menarasikan suatu kejadian atau peristiwa.

D. CIRI-CIRI KARANGAN NARASI ada beberapa cirri karangan narasi dari karangan lain/ adapun cirri tersebut adalah:
1. Dari segi isi.

Karangan narasi isinya berupa cerita atau memaparkan suatu peristiwa. Baik peristiwa rekaan maupun peristiwa yang nyata. (Keraf.1989:138) 2. Dari segi tujuan Sasaran utama narasi bukan memperluas pengetahuan seseorang tetapi berusaha memberi makna atas peristiwa atau kejadian itu sebagaii pengalaman. Kerena, sasarannya adalah makna peristiwa atau kejadian itu. (Keraf.1989:138) 3. Dari segi unsur Narasi (Keraf.1989:138) 4. Dari segi penggunaan bahasa Bahasa yang digunakan dalam karangan narasi ada yang cenderung figuratif dan menitik beratkan kata-kata konotatif dan ada juga yang cenderung kebahasa informatif dengan menitikberatkan kepada penggunaan kata-kata denotatif dapat dilihat dari komponen-kompionen yang memebentuknya : perbuatan, penokohan, latar, dan sudut pandang.

Menurut Atar Semi (2003: 31) ciri-ciri narasi adalah :


1. 2.

Berupa cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis. Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benarbenar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.

3. 4. 5.

Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik. Memilikinilaiestetika. Menekankansusunansecarakronologis.

Menurut Keraf (2000:136) ciri-ciri narasi adalah :


1.

Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.

2. dirangkai dalam urutan waktu. 3.

berusaha menjawab pertanyaan, apa yang terjadi?

4. ada konfliks.

E. TUJUAN MENULIS KARANGAN NARASI 1.) memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan, 2.) memberikan pengalaman estetis kepada pembaca

F. LANGKAH-LANGKAH MENULIS KARANGAN NARASI Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal tengah akhir.
a)

Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan ..tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.

b) Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik.

Konflik ...lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai ...klimaks,secara..berangsur-angsur..cerita..akan..mereda.
c)

Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacammacam. ..Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca..untuk..menebaknya..sendiri.

Langkah menyusun narasi (terutama yang berbentuk fiksi) cenderung dilakukan melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan menggunakan "rumus" 5 W + 1 H, : 1.(What)..Apa..yang..akan..diceritakan, 2.(Where)..Di..mana..seting/lokasi..ceritanya, 3.(When)..Kapan..peristiwa-peristiwa..berlangsung, 4.(Who)..Siapa..pelaku..ceritanya, 5.(Why)..Mengapa..peristiwa-peristiwa..itu..terjadi,..dan 6.(How)..Bagaimana..cerita..itu..dipaparkan.

Adapun pendapat lain menyebutkan langkah- yang harus dilakukan dalam menyusun..karangan..narasi,..antara..lain: 1.) Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan. 2.) Tetapkan sasaran pembaca kita. 3.) Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur. 4.) Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita. 5.) Rincian peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita. 6.) Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang.

F. CONTOH KARANGAN NARASI


Contoh Narasi yang berisi Non Fiksi :

Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah. Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada

tahun 1949. Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negaranegara nonblok pada Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang
Contoh Narasi yang berisi Fiksi :

Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa. Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga? Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan, Bowo, sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya.

DAFTAR PUSTAKA Achmad, dkk. 1992. Aku Pandai Mengarang. Jakarta: PT Edumedia. Keraf, Gorys. 1981. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia. Abdul Munif, Junaidi.2007. Mengenal Jenis-Jenis Karangan. Satu Buku. Muslich, Masnur muslich-m.blogspot.com/2007/08/jenis-karangan-dan-langkahlangkah.html, Jenis karangan dan langkah-langkah mengarang.2007 Sudiati, Vero, dkk. 2005. Kiat Menulis Deskripsi dan Narasi. Jogjakarta: Pustaka Widyatama. Wikipedia ensiklopedia bebas.http://id.wikipedia.org/wiki/Narasi#Jenisjenis_naras, Jenis-jenis Narasi, 2011. Wikipedia ensiklopedia bebas. id.wikipedia.org/wiki/Karangan, Karangan, 20011.

Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.

Anda mungkin juga menyukai