52 bahasa
Halaman
Pembicaraan
Baca
Lihat sumber
Lihat riwayat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya
dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan
cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber
bisa saja dipertentangkan dan dihapus.
Cari sumber: "Artikel" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
Untuk tata bahasa, lihat artikula.
Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang
dibuat untuk dipublikasikan di media daring maupun cetak (melalui koran, majalah,
atau buletin) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat
meyakinkan, mendidik, dan menghibur.[butuh rujukan]
Isi artikel
Isi artikel dapat bermacam-macam, beberapa contoh yang umumnya dibaca:
1. sejarah
2. petualangan
3. argumentasi
4. hasil penelitian
5. bimbingan untuk melakukan/ mengajarkan sesuatu
Penulis artikel
Penulis artikel adalah orang atau individu yang bertindak dalam mengarang
sebuah tulisan, menggabungkan beberapa kata menjadi kalimat yang menarik dan
enak dibaca sehingga membuat pembaca dapat mengetahui apa yang tidak
mereka ketahui sebelumnya. Sebuah artikel berasal
dari pengalaman seseorang, imajinasi, pengetahuan umum atau penelitian ilmiah.
Penulis artikel bermacam-macam kriterianya, yakni sebagai berikut:
Penulis artikel buku
Penulis artikel berita
Penulis artikel pemasaran
Penulis artikel daring
Penulis artikel narasi
Penulis artikel naskah
novel;
cerpen;
cerbung, ataupun cergam.
Pola narasi secara sederhana:
awal;
tengah;
akhir.
Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh.
Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca. Bagian tengah
merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju
klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-
angsur cerita akan mereda. Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara
pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang,
ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan
mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
Contoh narasi berisi fakta:
Ir. Soekarno
Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia
memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara
dan di tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah.
Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia
ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno
dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada
tahun 1949.
Contoh narasi fiksi:
Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa,
membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua
telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa
begitu menyiksa.
Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza
membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke
tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga?
Langkah menyusun narasi (fiksi) melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari,
menemukan, dan menggali ide. Cerita dirangkai dengan menggunakan “rumus” 5
W + 1 H. Di mana seting/lokasi ceritanya, siapa pelaku ceritanya, apa yang akan
diceritakan, kapan peristiwa-peristiwa berlangsung, mengapa peristiwa-peristiwa
itu terjadi, dan bagaimana cerita itu dipaparkan.
Eksposisi
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan
memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk
memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.
Contoh:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi
dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjaan akuntan berupa pengolahan data
untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi
akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan
secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan
tersebut.
Topik yang tepat untuk eksposisi, antara lain:
Menentukan topik/tema;
Menetapkan tujuan;
Mengumpulkan data dari berbagai sumber;
Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih;
Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
Argumentasi
Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat atau
kesimpulan dengan data atau fakta sebagai alasan atau bukti. Dalam
argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari
pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai
penyokong opini tersebut.
Contoh:
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena
dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan
dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan
sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi,
loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan
untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.
Tema/topik yang tepat untuk argumentasi, misalnya:
Menentukan topik/tema;
Menetapkan tujuan;
Mengumpulkan data dari berbagai sumber;
Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih;
Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi.
Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam
persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik
berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang
dianjurkan penulis dalam karangannya.
Topik/tema yang tepat untuk persuasi, misalnya: