pembaca untuk melakukan tindakan, pegangan, dan bahan perbandingan, atau bahkan untuk
menambah pengetahuan.
Nah, kalau teks artikel non-ilmiah adalah tulisan tentang pandangan tentang sesuatu yang lahir
sebagai bentuk ekspresi dan kreativitas penulis. Maka dari itu, tujuan dari teks non-ilmiah
adalah untuk menghibur dan menumbuhkan daya imajinasi pembaca.
1. Dibuat secara ringkas, padat, dan jelas dengan tujuan agar pembaca mudah memahami
isinya,
2. Mengandung fakta atau opini yang disampaikan secara objektif dan dilengkapi dengan data-
data pendukung yang valid,
3. Penulisan menggunakan bahasa formal dan tidak formal, tergantung tiap-tiap penulis,
5. Bersifat faktual dan informatif. Mengungkapkan informasi yang berdasarkan hasil penelitian
yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.
Baca artikel detikedu, "11 Contoh Teks Artikel serta Langkah-langkah Penulisannya"
selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5728385/11-contoh-teks-artikel-serta-
langkah-langkah-penulisannya.
Lompat ke isi
Awal
Isi artikel
Penulis artikel
Deskripsi
Narasi
Eksposisi
Argumentasi
o
Persuasi
Referensi
Artikel
51 bahasa
Halaman
Pembicaraan
Baca
Lihat sumber
Lihat riwayat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya
dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan
cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa
saja dipertentangkan dan dihapus.
Cari sumber: "Artikel" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
Untuk tata bahasa, lihat artikula.
Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat
untuk dipublikasikan di media daring maupun cetak (melalui koran, majalah,
atau buletin) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan,
mendidik, dan menghibur.[butuh rujukan]
Isi artikel
Isi artikel dapat bermacam-macam, beberapa contoh yang umumnya dibaca:
1. sejarah
2. petualangan
3. argumentasi
4. hasil penelitian
5. bimbingan untuk melakukan/ mengajarkan sesuatu
Penulis artikel
Penulis artikel adalah orang atau individu yang bertindak dalam mengarang sebuah
tulisan, menggabungkan beberapa kata menjadi kalimat yang menarik dan enak dibaca
sehingga membuat pembaca dapat mengetahui apa yang tidak mereka ketahui
sebelumnya. Sebuah artikel berasal dari pengalaman seseorang, imajinasi,
pengetahuan umum atau penelitian ilmiah.
Penulis artikel bermacam-macam kriterianya, yakni sebagai berikut:
Penulis artikel buku
Penulis artikel berita
Penulis artikel pemasaran
Penulis artikel daring
Penulis artikel narasi
Penulis artikel naskah
novel;
cerpen;
cerbung, ataupun cergam.
Pola narasi secara sederhana:
awal;
tengah;
akhir.
Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh.
Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca. Bagian tengah
merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju
klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur
cerita akan mereda. Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan
bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada
pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca
untuk menebaknya sendiri.
Contoh narasi berisi fakta:
Ir. Soekarno
Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia
memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di
tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah.
Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia
ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno
dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun
1949.
Contoh narasi fiksi:
Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat
tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke
dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa.
Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan
pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah
ayu di hadapanku, akankah kurindui juga?
Langkah menyusun narasi (fiksi) melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari,
menemukan, dan menggali ide. Cerita dirangkai dengan menggunakan “rumus” 5 W + 1
H. Di mana seting/lokasi ceritanya, siapa pelaku ceritanya, apa yang akan diceritakan,
kapan peristiwa-peristiwa berlangsung, mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
bagaimana cerita itu dipaparkan.
Eksposisi
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi
informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat
dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.
Contoh:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan
auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjaan akuntan berupa pengolahan data untuk
menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang
digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan
secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan
tersebut.
Topik yang tepat untuk eksposisi, antara lain:
1. Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang subur, dan sabut secukupnya.
2. Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan sehat dengan diameter kira-
kira 1,5 sampai 2 cm.
3. Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat dan dikelupas sampai bersih
kira-kira sepanjang 10 cm.
Langkah menyusun eksposisi:
Menentukan topik/tema;
Menetapkan tujuan;
Mengumpulkan data dari berbagai sumber;
Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih;
Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
Argumentasi
Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan
dengan data atau fakta sebagai alasan atau bukti. Dalam argumentasi pengarang
mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan
data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.
Contoh:
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan
jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses.
Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang
luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta
terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung
pembangunan di berbagai bidang.
Tema/topik yang tepat untuk argumentasi, misalnya:
Menentukan topik/tema;
Menetapkan tujuan;
Mengumpulkan data dari berbagai sumber;
Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih;
Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi.
Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam
persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik berupa
perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis
dalam karangannya.
Topik/tema yang tepat untuk persuasi, misalnya:
Menentukan topik/tema;
Merumuskan tujuan;
Mengumpulkan data dari berbagai sumber;
Menyusun kerangka karangan;
Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasi.
Referensi
Media Cirebon(referensi diragukan karena hanya menyertakan situs web)
Kategori:
Jurnalisme
Halaman ini terakhir diubah pada 9 November 2022, pukul 15.34.
Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa; ketentuan tambahan
mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
Kebijakan privasi
Tentang Wikipedia
Penyangkalan
Tampilan seluler
Pengembang
Statistik
Pernyataan kuki