Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Ragam
Bahasa Indonesia.
Makalah ini telah kami susun dengan maksiamal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai buku sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu,
kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap
semoga menyelesaikan makalah tentang Ragam Bahasa Indonesia dapat menjadi sumber
wawasan bagi para pembaca agar dapat menelaah cerita hidup beliau.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………..……..13
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia perlu di pelajari oleh semua lapisan masyarakat. Tidak
hanya pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari
bahasa Indonesia. Dalam bahasan bahasa Indonesia itu ada yang di sebut ragam
bahasa, dimana ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-
beda. Ada ragam bahasa lisan dan ada ragam bahasa tulisan. Disini yang lebih
ditekankan adalah ragam bahasa lisan, karena lebih banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, Pada dasarnya, bahasa memilki fungsi-fungsi tertentu yang
digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk
mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk
mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu,
dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ragam bahasa ?
2. Apa saja macam-macam ragam bahasa ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian ragam bahasa
2. Untuk mengetahui macam-macam ragam bahasa
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
d. Berdasarkan Pokok Persoalan
Setiap pokok persoalan atau bidang yang dibicarakan telah memperlihatkan
bahwa variasi bahasa Indonesia sesuai dengan bidang itu. Bahasa Indonesia yang
digunakan dalam bidang militer telah memperlihatkan kekhasannya atau berbeda
dengan bahasa Indonesia yang digunakan dalam bidang kedokteran. Penggunaan
istilah operasi dalam bidang kedokteran akan berbeda dengan penggunaan istilah
operasi dalam bidang militer. Jadi, ragam bahasa menurut pokok persoalan
dibedakan atas ragam bahasa dibidang agama, politik, militer, teknik, kedokteran,
seni dang sebagainya.
e. Berdasarkan Sarana
Berdasarkan sarananya, dapat dibedakan atas ragam bahasa Indonesia lisan
dan ragam bahasa Indonesia tulis. Pada hakikatnya ragam bahasa lisan itu adalah
bahasa Indonesia ragam tulis, hal itu terjadi disebabkan bahasa Indonesia ragam
tulis yang dilisankan, seperti dalam berita radio, pembacaan naskah dan pidato
dengan menggunakan naskah.
Bahasa ragam lisan memiliki perbedaan dengan Bahasa ragam tulis. Lyons
(1977 : 69) mengemukakan bahwa secara mendasar perbedaan Bahasa ragam lisan
dan Bahasa ragam tulis terlihat pada ciri (1) perbedaan tingkat pementingan unsur
grametika, leksikal, prosodi dan paralingual; (2) perbedaan kelengkapan unsur;
dan (3) ada tidaknya sifat kespontanan. Berdasarkan ciri itu akan terlihat secara
nyata perbedaan antara Bahasa ragam lisan dan tulis.pada intinya ragam Bahasa
Indonesia lisan dan tulis dapat dilihat kekhasannya masing-masing dari aspek kosa
kata yang dimilikinya dan struktur kalimat yang digunakannya.
f. Berdasarkan Gangguan Percampuran
Bahasa Indonesia berdasarkan pemakaiannya telah memperlihatkan adanya
ragam yang mengalami percampuran dengan Bahasa asin dan yang tidak
mengalami percampuran. Hal itu terlihat apabila Bahasa Indonesia digunakan oleh
para penuturnya terutama penutur ditingkat atas.
Setidaknya ada 5 ragam bahasa Indonesia menurut Sudaryanto, yakni (1)
Bahasa Indonesia ragam jurnalistik, (2) Bahasa Indonesia ragam literer, (3)
Bahasa Indonesia ragam filosofik, (4) Bahasa Indonesia ragam akademik, dan (5)
Bahasa Indonesia ragam bisnis. Bahasa Indonesia ragam jurnalistik berada
ditengah keempat ragam yang lain. Bahasa Indonesia ragam jurnalistik eksis
ditengah pengaruh keempat ragam yang lain. Ragam literer atau ragam sastra
5
dengan alas utama kepekaan menggunakan daya kejut mengimajinasi. Ragam
filosofik muncul dengan alas kearifan menggunakan daya tualang berkontemplasi
atau daya renung. Ragam akademik menggunakan alas kejernihan dengan daya
canggih mengabstraksi. Ragam bisnis menggunakan alas keramahan dengan daya
jerat menyugesti. Ragam bahasa Indonesia terbagi menjadi 3.
Dengan bahasa laras lama dapat dilacak keberadaan makna sejumlah dokumen
kuno, aneka prasasti, dan tulisan-tulisan yang tertuang dalam peranti yang masih
sangat sederhana. Maka sangatlah tidak benar jika orang memicingkan mata
terhadap segala sesuatu yang sifatnya umum. Demikian pula dalam konteks bahasa,
sesungguhnya ada bahasa modern seperti uang sekarang ini juga merupakan akibat
dari hadirnya bahasa-bahasa yang berstatus lama atau kuno.
Selanjutnya, setelah ragam bahasa kuno adalah bahasa dalam ragam baru.
Dengan ragam baru bahasa itu di mungkinkan terjadi pula inovasi-inovasi
kebahasaan yang baru. Gengan bahasa ragam baru itu pula berkembangan masa
depannya akan dapt di prediksikan. Jita akan mengerti apakah kedepannya bahasa
Indonesia akan dapat berkembang menjadi bahasa yang bermartabat tinggi dengan
melacak perkembangan yang terjadi sekarang. Bahasa Indonesia dalam ragam baru
di atur dengan kaidah-kaidah pembahasaan yang umumnya juga sudah di
perbaharui.
Dalam banyak literatur memang sama sekali tidak di temukan ragam bahasa
kontemporer. Adapun yang di maksud adalah entitas bahasa dalam wujud
perkembangannya yang sekarang ini telah melahirkan bentuk-bentuk kebahasaan
baru yang cendrung mengabaikan kaidah-kaidah yang sudah ada itu. Selain di
tandai penyimpangan-penyimpangan aturan kebahasaaan, bahasa kontemporer juga
6
cenderung tidak peduli dengan pembedaan fungsi bahasa dalam kaitan dengan
kedudukan sebagai mana yang telah di sampaikan.
7
h. Pemakaian kata depan secara tepat
i. Pemakaian aspek pelaku tindakan secara konsisten
j. Memakai bentuk sintesis
k. Menghindari unsur leksikal yang terpengaruh bahasa daerah
Ragam ilmiah biasanya digunakan dalam dua manifestasi, yakni dalam karya
ilmiah akademis dan dalam karya ilmiah popular. Karya ilmiah akademis
diperguruan tinggi biasanya akan meliputi artikel ilmiah, makalah ilmiah, jurnal
ilmiah, surat-menyurat, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, habilitasi, dan
beberapa yang lain. Adapun karya ilmiah popular bisa meliputi essai-essai ilmiah
popular, catatan-catatan ilmiah popular, opini-opini dimedia massa, kolom-kolom
khas dimedia massa, catatan-catatan tentang bidang tertentu dimedia massa. Bahasa
dalam ragam ilmiah harus memiliki struktur kalimat yang jelas dan makna kalimat
yang jelas pula. Struktur kalimat yang jelas akan memudahkan pemahaman dan
penuangan gagasan didalam sebuah karya ilmiah. Maka, ciri-ciri kejelasan struktur
8
dan ketegasan makna dalam konteks ilmiah ini demikian penting dan harus benar-
benar diperhatikan oleh para mahasiswa.
Bahasa karangan ilmiah juga harus singkat, padat, jelas, tidak bertele-tele,
karena harus menyajikan sebuah konsep dengan jelas dan tegas pula. Dengan
bahasa yang berciri demikian ini, dipastikan bahwa bahasa karanga ilmiah akan
sangat mudah digunakan untuk menyampaikan data dan fakta. Ciri berikutnya dari
bahasa untuk karangan ilmiah adalah bahwa pemilihan kata atau penentuan
diskusinya harus dilakukan dengan benar-benar cermat. Kalimat-kalimat juga harus
disusun efektif, demikian pula dengan konstruksi paragraf dan susunan wacananya.
Satu hal yang tidak boleh dilupakan dalam konstruksi bahasa karangan ilmiah
adalah bahasa itu harus tepat, cermat, dan akurat dalam memerankan ketentuan-
ketentuan ejaan dan tata tulis lainnya.
9
Ragam bahasa tidak resmi merupakan ragam bahasa yang digunakan dalam
situasi tidak resmi baik secara tertulis maupun lisan. Ragam bahasa tidak resmi
hanya menggunakan bahasa sehari-hari dan tidak perlu menggunakan bahasa baku.
Bahasa yang digunakan tidak terikat oleh kaidah bahasa, baik itu pilihan kata,
susunan kalimat, maupun ejaan. Ragam bahasa tidak resmi digunakan dalam
lingkungan yang akrab dan situasi santai. Raga mini digunakan untuk
berkomunikasi dengan teman sebaya atau orang yang sudah akrab. Misalnya,
dengan teman bermain dirumah, saudara, atau keluarga.
C. Berdasarkan Penuturnya
1. Ragam Regional atau Dialek
Bahasa yang menyebar luas selalu mengenal logat yang masing-masing dapat
dipahami secara timbal balik oleh penuturnya. Ciri utamanya yaitu tekanan, naik
turun, nada, dan panjang pendek bunyi bahasa. Dapat dikatakan bahwa ragam
regional yaitu persamaan bahasa yang disebabkan oleh letak geografi yang saling
10
berdekatan. Letak yang berdekatan itu memungkinkan komunikasi yang sering
antara penutur dan dialek.
2. Ragam Idiolek
Ragam idiolek merupakan variasi bahasa yang disebabkan kebiasaan atau cara
berbahasa yang khas pada seseorang. Idiolek merupakan ciri khas kebahasaan
seseorang. Ciri khas tersebut tidak dimiliki oleh orang lain. Perbedaan itu
disebabkan oleh factor fisik dan psikis. Perbedaan psikis misalnya karena
perbedaan bentuk alat-alat bicara. Perbedaan faktor psikis biasanya disebabkan
oleh perbedaan temperamen, watak, intelektual, dan lain sebagainya.
11
adalah EyD yang mulai di gunakan tanggal 17 agustus 1972. Dengan demikian fungsi
bahasa baku adalah :
1. Fungsi pemberian kekhasan
2. Fungsi pembawa kewibawaan
3. Fungsi sebagai kerangka acuan
Dalam kenyataannya bahasa baku tidak dapat di gunakan dalam segala situasi.
Dengan demikian, bahasa baku dapat di pergunakan dalam :
1. Komunikasi resmi
2. Wacana tulis
3. Pembicaraan di depan umum
4. Pembicaraan dengan orang yang di hormati
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ragam bahasa pada hakikatnya adalah variasi penggunaan bahasa oleh para penutur
bahasa itu. Ragam bahasa Indonesia terbagi menjadi 3 yaitu : ragam bahasa berdasarkan
waktunya, ragam bahasa berdasarkan medianya, ragam bahasa berdasarkan pesan
komunikasinya. Di lihat dari segi hubungan antar penutur atau antar pembicara ragam bahasa
terbagi menjadi 4 yaitu : ragam bahasa resmi, ragam bahasa tidak resmi, ragam bahasa santai,
ragam bahasa lawak. Berdasarkan penuturnya ragam bahasa di bagi menjadi ragam regional
atau dialek ragan, ragam ideolek, ragam sosial atau sosiolek, ragam bahasa temporal. Di
dalam ragam bahasa Indonesia terdapat ragam baku yang memiliki fungsi sebagai pemberian
kekhasan, pembawa kewibawaaan dan sebagai kerangka acuan yang dapat di gunakan dalam
komunikasi resmi, wacana tulis, dan pembicaraan di depan umum.
13
DAFTAR PUSTAKA
Alwi,Hasan,dkk. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustasa. Edisi
ketiga
Darmawati,Uti. 2009. Ragam Bahasa Indonesia. Klaten: PT Intan Pariwara
Emidar,Ermanto. 2018. Bahasa Indonesia Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.
Depok: Rajawali Pers
Rahardi,Kunjana. 2009. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga
14