Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam peradaban islam ada sebuah dinasti yang mana dinasti inilah
yang merubah tatanan sistem pemerintahan dari masa Khulafaurrasyidin,
dinasti ini mengalami perkembangan yang pesat dalam perluasan wilayah atau
kota untuk penyebaran islam. Dinasti ini disebut dinasti Bani Umayyah yang
berkuasa kurang lebih 90 tahun.Dinasti ini didirikan oleh Muawiyyah Bin Abi
Sufyan Ibn Harb Ibnu Muawiyyah. Masa pemerintahannya tergolong
cemerlang karena pemerintah dapat menciptakan keamanan dalam negri karna
telah membasmi pemberontak, ia juga dapat menghantarkan negri dan
rakyatnya pada kekayaan yang berlimpah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana periode Dinasti Umayah di Syam?
2. Bagaimana masa kemajuan Dinasti Umayah?
3. Bagaimana Kebudayaan Bani Umayah?
4. Bagaimana kemajuan bidang peradaban Dinasti Umayah?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui periode Dinasti Umayah.
2. Mengetahui masa kemajuan Dinasti Umayah.
3. Mengetahui kebudayaan Bani Umayah.
4. Mengetahui kemajuan bidang peradaban Bani Umayah.

1
BAB II

Pembahasan
A. Periode Dinasti Umayah di Syam
Dinasti Umayyah ini terbagi dalam dua periode :
1. Periode Sufyaniyah, yaitu periode Muawiyyah bin Abi sufyan, Yazid bin
Muawiyyah, dan Muawiyyah bin Yazid. Periode ini berlangsung selama 23 tahun.
2. Periode Marwaniyyah,yaitu periode saat kursi pemerintahan beralih kepada Marwan
bin Al-Hakam sampai Marwan bin Muhammad bin Al-Hakam, khalifah terakhir
Dinasti Umayyah dan periode ini berlangsung selama 68 tahun.
Dalam dua periode tersebut ada empat orang khalifah besar yaitu Muawiyyah
bin Abi Sufyan, Abdul Malik bin Marwan, Walid bin Abdul Malik, dan Hisyam bin
Abdul Malik. Masa pemerintahan mereka 71 tahun dari 91 tahun. Pada masa
pemerintahan mereka, kekuasaan islam membentang dari samudera Atlantik sampai
perbatasa China. Masa keemasan mereka tenggelam karena pemberontakan yang
diakibatkan perebutan kekuasaan, keinginan untuk mendirikan negara sendiri,
pemberontakan Khawarij, dan perang saudara antara kubu Mudhar dan kubu Yaman
yang dipicu fanatisme ras.
B. Masa Kemajuan Bani Umayah
Masa pemerintahan ini terkenal era agresif dimana perhatian tertumpu pada
pada suatu perluasan wilayah dan penaklukan. Pada masa Bani Umayyah itu meliputi
3 front penting yaitu daerah-daerah yang telah dicapai dan terhenti disitu gerakan
perluasan islam yang dilakukan sampai masa Khalifah Utsman bin Affan. Yaitu:

2
1. Front pertempuran melawan bangsa Romawi di Asia kecil, dengan sasaran
utama pengepungan ibu kota Konstantinopel, dan penyerangan ke pulau-pulau
Laut Tengah.
2. Front Afrika Utara. Selain menundukkan daerah hitam Afrika, front ini
meluas sampai ke pantai Atlantik kemudian menyebrangi Selat Jabal Tarik
dan sampai ke Spanyol. Front ini juga disebut front barat.
3. Front timur, ini meluas dan terbagi kepada dua cabang yang satu ke utara, ke
daerah di seberang sungai Jihun [Amu Dariah], sedangkann yang lainnya ke
selatan menyusuri Sind, wilayah India bagian barat.

Peristiwa yang paling mencolok ialah keberanian Muawiyyah mengepung


kota Konstantinopel melalui ekspedisi yang dipusatkan di kota pelabuhan Dardanela
setelah menduduki pulau-pulau di Laut Tengah meliputi Rodhes, kreta, Sicilia,
Crypus dan Award yang terletak tidak jauh dari kota Romawi timur. Di belahan
Timur Ia juga menaklukkan Khurasan sampai ke sungai Oxus dan Afghanistan.
Kemudian ekspansi Muawiyyah disempurnakan oleh Khalifah Abdul
Malik,tentara kaum muslimin menyemebrang sungai ammun darya dan menundukan
Balkh, Bukhara, Khawarizm, Farghana, dan Samarkhand.
Kemudian jaman Al wahid disebut sebagai “kemenangan yang luas” karna
Konstantinopel yang dulunya gagal di kepung kini dihantam kembali dengan cukup
kuat walau akhirnya ibu kota Romawi belum bias ditundukkan namun berhasil
menggeser tapal batas pertahanan islam dengan menguasai basis-basis militer
kerajaan romawi di Mar’asy dan ‘Amuriyah. Al wahid juga mencapai front Afrika
Utara dan sekitarnya. Pasukan muslim dibawah pimpinan Thariq menyebrangi selat
Gibraltar masuk ke Spanyol dan Cordova dapat direbut, kemudian kota-kota seperti
Sevilla, Elvira dan Toledo. Kemudian disempurnakan oleh Gubernur Musa bin
Nushair penaklukan daerah Eropa dengan menyisir kaki ke pegunungan Pyrenia dan
menyebrang Carolingian Francis.

3
Ketika Muawiyyah menjadi khalifah dia menunjuk Uqbah bin Amir Al-Juhani
untuk meneruskan penaklukan Afrika dan menunjuk Uqbah bin Nafi’ Al-Fahri
memimpin Afrika. Uqbah mendirikan kota Qairawan sebagai pusat pasukan
muslimin, dan ia terus bergerak ke barat juga mampu menaklukan seluruh wilayah
hingga sampai di Tunjah di tepi samudera Atlantik. Ucapannya yang terkenal
“Tuhanku, seandainya tidak ada laut, tentu aku harus berjuang di jalan-
Mu”[2011:61]. Setelah Uqbah gugur, datanglah Zuhair bin Qais Al Balawi, lalu
Hasan bin An Nu’man. Mereka ialah penakluk andal yang mampu menguatkan islam
di Afrika. Dengan ditaklukkannya Afrika Utara, Kaum muslimin dapat mengusir
kekuasaaan Romawi di Afrika. Setelah itu islam telah menarik simpati bangsa Barbar
[Bangsa terbesar di Maroko] hingga islam di anggap agama yang pemurah dan adil,
akhirnya banyak orang Barbar masuk islam dan demikian pula mereka masuk era
baru yaitu era peradapan. Uqbah menjadi pemimpin yang ditakuti dan memiliki
wibawa tinggi di Maroko. Di wilayah selatan dia membangun ibu kota yaitu
Qairawan yang artinya barak pasukan yang penduduknya terdiri dari bangsa arab dan
bangsa barbar. Qairawan ialah kota keempat setelah Kufah, Basra, dan Fustat.
Kemudian tahun 64 H. penaklukkan Maroko pedalaman dilanjutkan oleh Musa bin
Nashir dan didirikannya kota Sus Sajalmasa. Kemudian Musa menunjuk panglima
Thariq sebagai penguasa Tunjah, dan dimulai penaklukkan Andalus, Spanyol.
Islam terbentang di tiga benua, dengan menaklukan Andalus, bangsa Arab
sukses memasuki benua Eropa barat meski gagal Eropa timur [Konstantinopel].
Kemudian bangsa arab dapat menundukkan wilayah barat eropa dan pusatnya, sampai
dekat dengan sungai Sin. Thariq dan Musa menaklukan utara Andalus, kemudian
Musa mengangkat anaknya Abdul aziz menjadi gubernur Andalus hingga dia
menyelesaikan penaklukkan barat Andalus sampai samudera Atlantik dan Timur
Andalus, khusunya negri Murcia.Penaklukkan Andalus sudah selesai ketika Abdul
Aziz terbunuh.Kemudian para gubernur Andalus yang berkuasa menaklukkan banyak
wilayah hingga ke pegunungan Albert [Baranis Utara] sampai bangkitnya Dinasti
Umawiyyah Andalus di bawah pimpinan Abdurrahman 138 H.

4
C. Kebudayaan Bani Umayah
Kebudayaan yang ada di negeri-negeri baru itu berkembang dengan baik
seperti: seni sastra, syair, puisi, seni ukir, seni suara, seni bangunan, dan seni pahat.
1. Seni sastra mampu menerobos ke dalam jiwa manusia dan berkedudukan
tinggi di dalam masyarakat dan negara, sehingga syair yang muncul dari segi
sastranya juga berbobot.
2. Seni suara yang berkembang ialah seni baca al-qur’an qasidah, music yang
bertemakan cinta dan kasih.
3. Seni ukir yang menonjol ialah penggunaan arab sebagai motif ukiran atau
pahat.
4. Seni bangunan banyak berkembang di kota-kota dengan gedung-gedung yang
tinggi. Seni bangunan agama berujud masjid dan bangunan militer berujud
dalam benteng pertahanan.

D. Kemajuan Peradaban Bani Umayah


A. Bidang Politik
1. Ibu kota pindah dari Kufah ke Damaskus. Ali bin Abi Thalib
memindahkan ibu kota dari Madinah ke Kufah, pemindahan ibu kota ke
Damaskus membuat penduduk hijaz dan Irak marah
2. Pemerintahan diwarisi secara turun temurun.
3. Beralihnya kekuatan hukum kepada kelompok Quraisy terkuat yang
besebrangan dengan Bani Hasyim.
4. Tatanan pemerintah mirip dengan tatanan kerajaan , mengikuti tatanan
ekonomi dan administrasi dinasti Persia dan imperium romawi.
B. Bidang Ekonomi

5
1. Jalan perdagangan beralih melewati pelabuhan Suriah dan Mesir,
khususnya setelah perang dzat ash shawati tahun 34 H. Hancurnya pasukan
laut romawi, serta diubahnya bagian timur laut tengah menjadi laut arab.
C. Bidang Ilmu Pengetahuan
1. Pengembangan bahasa arab. Yaitu menjadikan bahasa arab sebagai
pengantar resmi seperti pembukuaan dan surat menyurat.
Yang pada awlanya menggunakan bahasa romawi
dan Persia.
2. Marbad kota pusat kegiatan ilmu. Sebuah kota kecil tempat kebudayaan
dan tempat berkumpulnya para pujangga, filsuf,
penyair, ulama, dan cendekiawan .juga digelari Ukadznya
islam.
3. Ilmu Qiraat .Yaitu seni dalam membaca al-qur’an.
4. Ilmu Tafsir. Ilmu yang memahami al qur’ansecara kompherensif.
5. Ilmu Hadits. Setelah membaca dan memahami al qur’an kita
membutuhkan perkataan nabi sebagai pedoman, perkataan itulah
yang di sebuthadist.
6. Ilmu fiqh. Ketika islam menjadi daulah maka kitamembutuhkan
peraturanperaturan untuk menjadi pedoman dalam
menyelesaikan suatuperkara, dengan kembali kepada al qur’an dan
hadits kemudianmengeluarkan syariat. Sumber tersebut digunakan untuk
mengaturpemerintahan dan memimpin rakyat.
7. Ilmu nahwu. Ilmu yang berhubungan dengan bahasa arab sehingga
diperlukan untuk luar wilayah arab, karena
berkembangnya islam.
8. Ilmu Jughrafi dan Tarikh. Adanya pengembangan islam ke daerah-
daerahbaru membuat gairah untuk
mengarang ilmu jughrafi [ilmu bumi, geografi]dan ilmu tarikh
[sejarah].

6
9. Usaha Penerjemah. Munculnya penerjemah karena
dibutuhkannyaperubahan dari satu bahasa yang tidak di
mengerti ke bahasa yang lain,dalam teks.
Dengan demikian kita dapat melihat bahwa berbagai kemajuan ilmu
pengetahuan sangat berkembang pesat pada masa dinasti Bani Umayyah.

7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari keterangan yang diatas dapat kita simpulkan bahwa dinasti bani
umayyah didirikan oleh Muawiyyah bin Abi Sufyan sekaligus menjadi khalifah
pertama dan berhasil membentangkan menyebarkan islam dari samudera Atlantik
hingga ke perbatasan China. Khalifah Abdul Malik ialah orang kedua yang terbesar
pada masa daulat ini. Dinasti ini dikenal sebagai era agresif karna terlalu fokus pada
perluasan wilayah dan penaklukkan yang meliputi 3 front, yaitu front romawi di asia
kecil, front barat, dan front timur. Dengan demikian perjalanan sejarah dinasti ini
diwarnai dengan berbagai pemberontakan, untuk merebut kekuasaan, pemberontakan
Syiah, Khawarij,, Murji’ah dan pemberontakan kepala daerah. Dinasti umayyah ialah
Dinasti yang mendunia karna telah membuat beberapa bangsa terpengaruh akan
kebudayaan dan normanya. Dari segi apapun kita ketahui bahwa dinasti ini
mengalami kejayaan dilihat dari segi sastra, syair, musik, ilmu pengetahuan, politik
dan sejarah. Juga perdagangan meluas dan maju pesat, kapal-kapal islam membelah
Laut Tengah dan berlayar diantara pelabuhan Romawi, Italia, Siprus, Kreta, Rodos,
dan Nicosia. Sedangkan di darat sampai ke India dan China melewati Iran, sebrang
sungai Amudaria, sampai Samarkand, Bukhara, Laut Kaspia baik ekspor maupun
impor. Segi pertanian dari tangan-tangan terampil dari Afrika.Segi Pembangunan kita
lihat bahwa masjid ada dimana mana, begitu pula dengan istana, rumah sakit, dan
pabrik untuk pembuatan kapal dagang dan kapal perang.
Disamping bidang finansial, Abdul Malik juga meng’arabkan uang kertas
dari papyrus diganti dengan “qul huwallahu ahad” . Dia juga mencetak pertama kali
uang dinar dalam islam. Kemajuan bidang peradaban dinasti Umayyah telah
menemukan jalan yang lebih luas ke arah pengembangan dan perluasan berbagai ilmu
pengetahuan dengan bahasa arab sebagai media utama.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. Badri Rasyidi,Drs.H. 1987.Sejarah Peradaban Islam. Bandung:


CV.ARMICO.
2. A.Syalabi, Prof. Dr. 2003. Sejarah dan Kebudayaan Islam,jilid II. Jakarta: PT.
PUSTAKA AL HUSNA BARU
3. Dar al-ilm.2011. Atlas Sejarah Islam. Jakarta.
4. Syauqi,Abrari, Kastalani,Ahmad. Sejarah Peradaban Islam. Yogyakarta: CV.
ASWAJA PRESSINDO.

9
TENTANG PENULIS

Nama penulis Isra Oktarina Izzuddin.Lahir di Kotabaru pada tanggal 06


Oktober 2001. Pendidikan TK. Babul Jannah di Sampit dan melanjutkan ke
MIN Mentawai Hulu Sungai Utara namun pindah saat naik kelas 3 ke SDN
Marabahan 1 dan lulus pada tahun 2013. Kemudian melanjutkan ke SMP
Darul Hijrah Putri cindai alus Martapura hingga lulus SMA disana pada tahun
2019.Sekarang melanjutkan studi UIN Antasari Banjarmasin dan mengambil
jurusan Perbankan Syariah.

10

Anda mungkin juga menyukai