Dosen pengampu :
Dr. Radiansyah, S.AG, M, PD.I
KELOMPOK 11
Disusun Oleh :
Radian
Ikhlasul Amal
Muhammad Rifky
Lokal F Perbankan Syariah 2020
2. Ghaib Nisbi (relatif) atau Muqayyad (terikat). Yaitu keghaiban yang tidak diketahui
oleh sebagian orang, tetapi dapat diketahui oleh sebagian lainnya. Dalam hukum, ghaib
muqayyad ini bisa dikategorikan sebagai sesuatu yang majhul (tidak diketahui), atau yang tidak
langsung bisa dicerna oleh panca indra manusia, tapi masih dimungkinkan untuk meneliti atau
mengungkapnya, dengan menggunakan sarana-sarana tertentu. Namun pada intinya ghaib
seperti ini bukanlah ghaib yang menjadi kekhususan Alloh . Misalnya ada orang yang mencuri
sesuatu, maka pencuri tersebut menurut Anda ghaib, karena Anda tidak mengetahui kejadiannya,
dan tidak mengetahui pula siapa pelakunya. Akan tetapi hal tersebut bukan sesuatu yang ghaib
bagi pelaku pencurian itu sendiri, atau bagi siapa saja yang membantunya dalam melakukan
pencurian, atau bagi orang yang menyaksikan kejadian tersebut (saksi). Termasuk pula dalam hal
ini adalah perkara-perkara ghaib yang diberitahukan Alloh kepada sebagian dari makhluk-Nya,
seperti kepada para nabi dan rosul untuk suatu hikmah dan kemashlahatan tertentu. Alloh
berfirman: “(Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan
kepada seorangpun tentang yang ghaib itu, kecuali kepada Rosul yang diridhai-Nya. Maka
sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.” (QS.
al-Jin [72]: 26-27) Namun orang yang diberitahu Alloh sebagian dari perkara yang ghaib bukan
berarti ia mengetahui semua ilmu ghaib, tidak demikian maksudnya! Tetapi ia hanya mengetahui
“bagian tertentu” dari ilmu ghaib yang diberitahukan Alloh kepadanya, karena sebuah hikmah
atau maksud tertentu, misalnya sebagai mukjizat untuk menunjukkan bukti kenabiannya. Oleh
karena itu, bila ada orang yang mengklaim diri mengetahui ilmu ghaib, padahal ia bukan sebagai
rosul, maka ia adalah seorang pendusta (dajjal) dan kafir. Sayangnya, kenyataan inilah yang
sekarang marak terjadi dan banyak dipercaya oleh sebagian kaum Muslimin. Na’ūdzu billāhi min
dzālik!
ALAM NYATA
Alam nyata atau alam semesta adalah fana. Pengertian dari alam semesta adalah ruang
dimana didalamnya terdapat kehidupan biotik maupun abiotik serta segala macam peristiwaalam
yang dapat diungkapkan maupun yang belum dapat diungkapkan olehmanusia.Ada penciptaan,
proses dari ketia-daan menjadi ada, dan akhirnya hancur. Diantaranya ada pen-ciptaan manusia
dan makhluk hidup lainnya. Di sana berlang-sung pula ribuan, bahkan jutaan proses fisika,
kimia, biologi dan proses-proses lainyang tak diketahui. Sebenarnya seluruh kejadian di alam
semesta ini, sudah terjadidan kejadiannya mengikuti segala rencana dan konsep yang sudah
tertera di dalam Al Qur’an. Gambaran jelasnya, bahwa semua proses alam semesta ini mengikuti
dan
mengekor pada segala yang tertuang dalam Al Qur’an, apakah diketahui atau tidak
tabir rahasianya oleh manusia. Qur’an dapati kesimpulan yang cukup besar peluang
kebenarannya bahwa sebenarnya seluruh kejadian di alam semesta ini, sudah terjadi dan
kejadiannya mengikuti segala rencana dan konsep yang sudah tertera di dalam Al Qur’an.
Gambaran jelasnya, bahwa semua proses alam semesta ini mengikuti dan mengekor pada segala
yang tertuang dalam Al Qur’an, apakah diketahui atau tidak tabir rahasianya oleh manusia.
Dengan kata lain, kejadian dunia ini adalah sebagai “cermin manifestasi”
dan “kenyataan lahir” dari rencana Allah yang sebenarnya sudah diberitahukan kepadamanusia
lewat Al Qur’an, sebelum kejadian tersebut terjadi, dengan tidak ada tekanan apakah manusia
mau atau tidak memahaminya guna mendapatkan takwilisyarat-Nya.
Al Qur’an diturunkan bukan hanya kepada umat Islam, tetapi sebagai mediator menyampaikan
pesan Tuhan Pencipta Alam kepada semua makhluk-Nya. Al Qur’an yang sedemikian sempurna
ini memberi kabar dan cerita semua kejadian di alamsemesta ini.Kemukjizatan Al-Qur'an
ditandai dengan keorisinilannya sejak diturunkan . Kitabsuci ini juga tidak dapat ditandingi oleh
siapa pun di dunia ini hingga akhir zaman. Iatidak akan lekang dimakan pergeseran masa dan
dapat diuji dari sudut mana
pun juga. Sekarang pun, saat ilmu pengetahuanberkembang pesat, ternyataAl-Qur'ansanggup
menjawab tantangan sains modern.Salah satu hal yang membuat takjub para ilmuwan adalah
adanya persesuaianantara konsep penciptaan alam semesta menurut Al-Qur'an dan sains
(ilmupengetahuan) modern. Dalam pandangan sains modern, pada awalnya alamsemesta ini
masih berupa kabut gas yang panas dan kemudian terpisah.Terpisahnya kabut gas ini merupakan
proses awal terciptanya galaksi-galaksi. Daripecahan-pecahan kabut gas tersebut selanjutnya
melalui proses evolusi terbentukmilyaran matahari dengan planet-planetnya, termasuk bumi yang
kita huni ini.Ilmuwan cerdas yang pertama kali mengemukakan teori di atas bernama
Laplacedari Perancis dan Immanue Kant dari Jerman.Meskipun demikian, ratusan tahun sebelum
ilmuwan itu mengemukakan teorinya,Al-Qur'an telah menyebutkan secara gamblang.
sebagaimana tertulis dalam Surat AlAnbiya ayat 30: "Dan apakah orang-orang yang kafir tidak
mengetahui bahwasanyalangit dan bumi itu keduanya dahulu adalah sesuatu yang padu,
kemudian Kamipisahkan antara keduanya. Dan daripada air Kami jadikan segala sesuatu
yanghidup. Maka mengapakah mereka tiada juga yang beriman?"Ayat tentang asal mula
alam semesta dari kabut/nebula (QS 41/11).
Artinya : “11. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih
merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamukeduanya
menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanyamenjawab: "Kami datang
dengan suka hati."Teori alam semesta ini berasal dari kabut gas yang panas, dapat juga dibaca
dalamsurat Fushillat ayat 9-12.
Ada beberapa kesimpulan penting yang dapat kita petik dari ayat-ayat di atas,yaitu:1. Disebutkan
bahwa antara langit dan bumi (kosmos) semula merupakan satukesatuan (ratg) lalu mengalami
proses pemisahan (fatg). Perlu ditegaskan di sini,bahwa fatg dalam bahasa Arab artinya
memisahkan dan ratg artinya perpaduanatau persatuan beberapa unsur untuk dijadikan suatu
kumpulan yang homogen.2. Disebutkan adanya kabut gas (dukhan) sebagai materi penciptaan
kosmos.3. Disebutkan pula bahwa penciptaan kosmos (alam semesta) tidak
terjadisekaligus,tetapi secara bertahap.Apabila dikaitkan dengan sejumlah teori seputar
terjadinya kosmos menurut sainsmodern, maka konsep penciptaan semesta yang tertera
dalam Al-Qur'an tidak dapatdisangkal lagi kebenarannya. Adanya kumpulan kabut gas dan
terjadinyapemisahan-pemisahan kabut gas tersebut atau dikenal dengan proses
evolusiterbentuknya alam semesta, sudah dipaparkan secara jelas oleh Al-Qur'an jauhsebelum
sains modern mengemukakannya. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalahpenjelasan tentang proses
terciptanya alam semesta menurut ilmu pengetahuanmodern.Semula alam semesta ini terdiri dari satu
kumpulan gas, yakni gas hidrogen dansedikit helium yang berputar secara pelan. Itu terjadi pada
zaman kuno, bermilyar-milyar tahun yang lalu. Kumpulan gas tersebut kemudian menjasi
potongan-potongan yang sangat besar dan banyak. Ahli-ahli astrofisika (fisika
bintang)memperkirakan tiap potongan tersebut besarnya satu milyar sampai seratus milyarkali
dari matahari. Sedangkan besarnya matahari sekitar 300.000 kali dari bumi.B). PROSES
KEJADIAN ALAM SEMESTA Allah swt telah mengatur semua proses penciptaan bumi. Dan
Allah telahmemberitahukan kepada umatnya mengenai penciptaan bumi dan alam
semestamelalui Al-quran. Kitab suci umat islam inilah sumber dari segala macam
ilmupengetahuan.Di dalamnya semua ilmu pengetahuan tertulis untuk membantu kita
mencaripengetahuan dan terus mengimani isi-isinya. Dalam hal ini saya berupaya untuksedikit
menkaji mengenai ayat dalam al-quran yang membahas megenai penciptaanbumi.Dalam surat
An Naaziat (79) ayat 27
–
33 menerangkan proses penciptaan bumidan alam semesta. Dalam ayat tersebut tertulis bumi dan alam
semesta terciptadalam enam masa. Masih dalam perdebatan mengenai enam masa yang
dimaksud.Entah itu enam tahun, enam hari, enam periode, ataupun enam tahapan. Dalam hal
KESIMPULAN
Di Alam ghaib merupakan alam dunia yang luar batas kemampuan pengertian akal manusia dan
dihadapi manusia dengan sikap yang dijiwai rasa keramat, angker dan takut.Penghuni alam gaib berupa
malaikat dan jin, di dalam kitab-kitab disebutkan bahwa surga dan neraka termasuk kedalam alam gaib.
Alam ghaib menurut islamTermasuk kedalam hal ghaib adalah makhluk (ciptaan) yang tidak dapat
dijangkau indra manusia seperti dari bangsa Malaikat dan Jin. Di dalam keyakinan Islam dinyatakan
keberadaan makhluk-makhluk ghaib tersebut, bahkan sebelum manusia pertama diciptakan, makhluk dari
kalangan jin telah terlebih dahulu menghuni bumi..
Alam nyata atau alam semesta adalah fana. Pengertian dari alam semesta adalah ruang
dimana didalamnya terdapat kehidupan biotik maupun abiotik serta segala macam peristiwaalam
yang dapat diungkapkan maupun yang belum dapat diungkapkan olehmanusia.Ada penciptaan,
proses dari ketia-daan menjadi ada, dan akhirnya hancur.