1. Akidah Ruhaniyah
2. Iman kepada kitab-kitab dan rasul-rasul Allah SWT.
3. Iman kepada hari akhir
4. Ibadah dan pembentukan perilaku positif.
5. Shalat, reflektif
Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil
keputusan. Sedangkan pengertian aqidah dalam agama adalah sesuatu yang berkaitan dengan
keyakinan, bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada rasul.
Bentuk jamak dari aqidah adalah aqa-id. (dari kamus bahasa : Lisaanul ‘Arab, Al-Qaamuusul
Muhiith dan Al-Mu’jamul Wasiith : bab ‘Aqada). Aqidah Ruhaniyah (metafisis) yaitu
meyakini, menjiwai, memahami segala sesuatu yang bersifat ghaib (tidak terdeteksi oleh
panca indera).
Dalil Pertama :
Alam ghaib menyimpan rahasia tersendiri. Rahasia alam ghaib, ada yang Allah
khususkan untuk diri-Nya semata dan tidak diberitakan kepada seorangpun dari hamba-Nya.
Sebagaimana dalam firman-Nya dalam Q.S. Al-An’am ayat 59, “Dan hanya di sisi Allah-lah
kunci-kunci semua yang ghaib. Tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia
mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur
melainkan Dia mengetahuinya (pula). Dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi
dan tidaklah ada sesuatu yang basah ataupun yang kering, melainkan tertulis dalam kitab
yang nyata (Lauhil Mahfudz)”
Ver. Tafsir :
Dalil Kedua :
Dari Q.S. Luqman ayat 34, menjelaskan bahwa di antara perkara ghaib yang Allah
Subhanahu wa Ta’ala khususkan untuk diri-Nya semata adalah apa yang terkandung dalam
firman-Nya, “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya semata pengetahuan tentang (kapan
terjadinya) hari kiamat, dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada
dalam Rahim. Dan tiada seorang pun yang bisa mengetahui bumi mana seseorang akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.
Hal tersebut sebagaimana yang dinyatakan oleh Rasulullah SAW. Ketika ditanya oleh
malaikat Jibril tentang kapan terjadinya hari kiamat.
Alam dibedakan atas alam ghaib (seperti Allah, malaikat, jin, surga, dan neraka) dan
alam tampak. Ghaib menurut bahasa berarti tidak tampak. Allah-lah yang paling mengetahui
kedua alam tersebut. Hal ini didapat dari kutipan Q.S Al-Hasyr ayat 22, “Dialah Allah yang
tidak ada illah kecuali Dia, yang mengetahui yang ghaib dan yang tampak.” Selain itu, ada
pula dari Q.S Al-Baqarah ayat 33, “Sesungguhnya Aku mnengetahui segala yang ghaib di
langit dan di bumi dan Aku mengetahui apa yang kalian tampakkan dan apa yang kalian
sembunyikan.”
Kita harus beriman dengan meyakini bahwa yang ghaib itu ada. Berdasarkan Q.S. Al-
Baqarah ayat 2-3 dijelaskan bahwa, “kitab ini tidak ada keraguan di dalamnya sebagai
petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. Yaitu mereka yang berima kepada yang ghaib. . .”.
tetapi kita hanya bisa mengetahui yang ghaib secara benar dengan ikhbari, yakni sejauh apa
yang dikemukakan oleh Allah dan Rasul-Nya (Al-Qur’an dan As-Sunnah).
Alam ghaib yang diciptakan oleh Allah merupakan ujian bagi manusia selama dia
hidup di dunia. Manusia akan diuji apakah ketika di dunia dia beriman kepada Allah, Hari
Akhir, surga, neraka, pahala akhiran dan sebagainya, yang mana semuanya itu tidak tampak.
Entah ia akan beriman ataukah ia mengingkarinya.
- Sifat-sifat malaikat :
Memiliki dua, tiga, atau empat sayap (QS Faathir : 1), kecuali Jibril - yang merupakan
malaikat yang paling besar - memiliki 600 atau 700 sayap (Shahih Al-Bukhari).
Suka berkumpul di majelis-majelis dzikir / ilmu sembari memohonkan ampun bagi
yang ada disitu dan mengepak-ngepakkan sayap mereka sebagai tanda ridha.
Merupakan tentara-tentara Allah yang tidak pernah bermaksiat (membangkang) atas
perintah Allah kepada mereka dan senantiasa mengerjakan apa yang diperintahkan
oleh Allah kepada mereka.
Tidak menikah, tidak makan, dan tidak minum.
Tidak memasuki rumah yang didalamnya terdapat patung-patung atau gambar-gambar
yang diharamkan.
Menyukai tempat-tempat yang bersih.
- Jin
Jin dan manusia yang dua makhluq Allah yang dibebani dengan syariat agama,
sehingga dikenai pahala dan siksa. Semua jin bisa meninggal dunia kecuali Iblis dan
keturunannya yang ditangguhkan kematiannya sampai Hari Kiamat. Iblis dahulunya juga jin
tetapi setelah menolak sujud kepada Adam atas perintah Allah, ia beserta keturunannya
dilaknat oleh Allah. Jadi Iblis dan keturunannya kafir seluruhnya, berbeda dengan jin yang
terdiri atas mukmin dan kafir. Jin yang kafir ini sering juga disebut sebagai syaithan karena
memiliki sifat yang serupa. Disamping itu, istilah syaithan juga dipakai untuk manusia yang
memiliki sifat-sifat syaithan. Adapun jin yang muslim, sebagaimana manusia, ada yang
benar-benar taat dan ada pula yang suka berbuat maksiat.
Syaithan dan jin menikah, makan, dan juga minum. Keduanya tinggal di alam yang
tidak terlihat oleh manusia, tetapi mereka bisa melihat manusia. Tetapi jika mereka
menampakkan diri di alam tampak dalam wujud alam tampak maka manusia bisa melihat
mereka.
Syaithan dan jin yang ingkar menyukai tempat-tempat yang kotor dan juga rumah-
rumah yang tidak dibacakan Al-Qur’an didalamnya dan rumah-rumah yang penghuninya
tidak pernah berdzikir kepada Allah.
- Hari Kiamat
- Turunnya Hujan
- Apa yang akan dikerjakan/diperoleh besok hari
- Apa yang ada di dalam Rahim.
NB Dalil/Kutipan Qur’an :
Q.S. Al-An’am ayat 59, “Dan hanya di sisi Allah-kah kunci-kunci semua yang ghaib.
Tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di
daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia
mengetahuinya (pula). Dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan
tidaklah ada sesuatu yang basah ataupun yang kering, melainkan tertulis dalam kitab
yang nyata (Lauhil Mahfudz)”
Q.S. Luqman ayat 34 : “Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari Kiamat;
dan Dia yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan
tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan
dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi
mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal.”
Q.S. Al-Hasyr ayat 22 : “Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mengetahui
yang gaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”
Q.S Al-Baqarah ayat 33, “Sesungguhnya Aku mengetahui segala yang ghaib di langit
dan di bumi dan Aku mengetahui apa yang kalian tampakkan dan apa yang kalian
sembunyikan.”
Q.S. Al-Haaqqah ayat 17, “Dan para malaikat berada di berbagai penjuru langit. Pada
hari itu delapan malaikat menjunjung ‘Arsy (singgasana) Tuhanmu di atas (kepala)
mereka.”
Q.S. Fathir ayat 1, “Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan
malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang
mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah
menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Mahakuasa
atas segala sesuatu.”
Q.S. Al-Anfal ayat 9, “(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada
Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu, “Sungguh, Aku akan mendatangkan bala
bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.”
Modal Bismillah
Bab : Iman Kepada Hari Akhir
- Pengertian
Akhir zaman adalah periode waktu yang dijelaskan dalam eskatologi dari agama-
agama dunia yang dominan, baik Abrahamik maupun non-Abrahamik. Agama-agama
Abrahamik mempertahankan kosmologi linear, dengan skenario akhir zaman yang
mengandung tema transformasi dan penebusan.
Kiamat atau akhir zaman dalam agama Islam merupakan peristiwa puncak dari semua
kehidupan yang ada di bumi ini berupa hancurnya alam semesta beserta isinya termasuk
manusia dan makhluk lainnya. Tidak ada seorang makhluk pun yang bisa lolos dari kiamat.
Umat Islam wajib meyakini adanya hari kiamat sebagai tanda keimanannya kepada Allah
SWT.
- Tanda-Tanda Kiamat
• Kesepuluh, adanya api yang muncul dari Yaman kemudian menggiring manusia
menuju tempat berkumpul.
• Terjadinya banyak bencana alam, seperti gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor,
dan lain sebagainya yang menyebabkan banyak korban jiwa.
• Kematian seseorang
• Tersebarnya kebodohan
Tahapan alam kubur ini adalah yang paling awal dan merupakan pintu gerbang
menuju akhirat. Adanya yaumul barzakh dijelaskan dalam surat Al Mu'minun ayat 100
َت ۚ َكٓاَّل ۚ ِإنَّهَا َكلِ َمةٌ هُ َو ۖ َو ِمن َو َرٓاِئ ِهم بَرْ زَ ٌخ ِإلَ ٰى يَوْ ِم يُ ْب َعثُون َ ٰ لَ َعلِّ ٓى َأ ْع َم ُل
ُ صلِحًا فِي َما تَ َر ْك
Arab latin:
La'allī a'malu ṣāliḥan fīmā taraktu kallā, innahā kalimatun huwa qā`iluhā, wa miw
warā`ihim barzakhun ilā yaumi yub'aṡụn
Artinya: "Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.
Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di
hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan."Di tahap ini manusia akan
ditanyai malaikat Munkar Nakir tentang seluruh perbuatannya di dunia. Selanjutnya manusia
menunggu hingga hari kebangkitan.
2. Yaumul ba’ats
Pada tahap ini, seluruh manusia dibangkitkan kembali menuju Padang Mahsyar.
Kebangkitan manusia pertama hingga paling akhir terjadi usai malaikat Izrail meniup
sangkakala yang kedua. Adanya yaumul ba'ats dijelaskan dalam surat Yasin ayat 51
Arab latin:
3. Yaumul mahsyar
Manusia selanjutnya dikumpulkan di Padang Mahsyar pada tahap yang juga kerap
ditulis yaumul masyar. Seluruh manusia akan menerima catatan amalnya secara rinci tanpa
kecuali. Selanjutnya Allah SWT akan mengadili tiap manusia seadil-adilnya, sesuai QS Az
Zumar ayat 69
ْ ق َوهُ ْم اَل ي
َُظلَ ُمون ِّ ض َى بَ ْينَهُم بِ ْٱل َح ٓ ض َع ْٱل ِك ٰتَبُ َو ِج ۟ا
ِ ُى َء بِٱلنَّبِ ِّيۦنَ َوٱل ُّشهَدَٓا ِء َوق ِ ُت ٱَأْلرْ ضُ بِن
ِ ور َربِّهَا َو ُو ِ ََوَأ ْش َرق
Arab latin:
Artinya: "Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan)
Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan
didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil,
sedang mereka tidak dirugikan."
4. Yaumul hisab
Setelah menerima catatan amal, segala perbuatan manusia selama hidup dihitung dan
diperlihatkan. Umat pertama yang dihisab adalah umat Nabi Muhammad SAW terkait
sholatnya. Pada yaumul hisab, seluruh anggota tubuh ikut bersaksi sesuai firman Allah SWT
dalam An-Nur ayat 24
۟ ُيَوْ م تَ ْشهَ ُد َعلَ ْي ِه ْم َأ ْل ِسنَتُهُ ْم َوَأ ْي ِدي ِه ْم َوَأرْ ُجلُهُم بما َكان
َوا يَ ْع َملُون َِ َ
Artinya: "Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka
terhadap apa yang dahulu mereka”
5. Yaumul mizan
Pada tahap ini, manusia akan menerima hasil timbangan seluruh perbuatannya selama
di dunia. Semua akan ditimbang mulai dari yang terkecil hingga paling besar tanpa ada yang
luput.Manusia yang selama hidupnya selalu beriman dan beramal sholeh tentu bahagia
menerima timbangan Allah SWT. Namun berbeda dengan umat yang selalu melanggar
ketentuan Allah SWT dan RasulNya.
Arab latin:
Artinya: "Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka
tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji
sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat
perhitungan."
6. Yaumul jaza
Di tahap paling akhir ini, manusia akan menerima balasan atas segala amal
perbuatannya. Balasan diberikan sesuai porsi tanpa ada yang luput. Tahap ini dijelaskan
dalam QS Al Jatsiyah ayat 28
Arab latin:
Wa tarā kulla ummatin jāṡiyah, kullu ummatin tud'ā ilā kitābihā, al-yauma tujzauna
mā kuntum ta'malụn
Artinya: Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat
dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap
apa yang telah kamu kerjakan.Semoga penjelasan tentang enam tahap yaumul akhir bisa
meningkatkan keimanan kita pada Allah SWT.
“Dan peliharalah dirimu dari api Neraka, yang telah disediakan bagi orang-orang
kafir.” [Q.S Al-Imran: 131]. Lebih lanjut mengenai orang kafir, Allah menjelaskan dalam
surat lain yang artinya: “Sesungguhnya Allah melaknat orang-orang kafir dan menyediakan
bagi mereka api (Neraka) yang menyala-nyala, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya,
mereka tidak memperoleh pelindung pun dan tidak (pula) penolong.” [Q.S Al-Ahzaab: 64-
65].
Bukti adanya Surga dan Neraka juga tergambar dalam surat lain yakni dalam surat Al-
Baqarah ayat 221 yang artinya :
“Mereka mengajak ke neraka sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan
izin-Nya dan Allah menerangkan ayat-ayatnya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia
supaya mereka mengambil pelajaran”.
Dalam Alquran surat yang sama ayat 214, Allah berfirman yang artinya
“Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk surga, padahal belum datang
kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka
ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam
cobaan) sehingga berkatalah rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, “Bilakah
datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.
“Dan peliharalah dirimu dari api Neraka, yang telah disediakan bagi orang-orang
kafir.” [Q.S Al-Imran: 131]. Lebih lanjut mengenai orang kafir, Allah menjelaskan dalam
surat lain yang artinya: “Sesungguhnya Allah melaknat orang-orang kafir dan menyediakan
bagi mereka api (Neraka) yang menyala-nyala, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya,
mereka tidak memperoleh pelindung pun dan tidak (pula) penolong.” [Q.S Al-Ahzaab: 64-
65].
Bukti adanya Surga dan Neraka juga tergambar dalam surat lain yakni dalam surat Al-
Baqarah ayat 221 yang artinya :
“Mereka mengajak ke neraka sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan
izin-Nya dan Allah menerangkan ayat-ayatnya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia
supaya mereka mengambil pelajaran”.
Dalam Alquran surat yang sama ayat 214, Allah berfirman yang artinya
“Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk surga, padahal belum datang
kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka
ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam
cobaan) sehingga berkatalah rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, “Bilakah
datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.
Manusia akan berada di alam barzah atau yang biasa dikenal dengan alam kubur,
sebelum nantinya ke alam Akhirat. Barzah sendiri artinya sekat, antara alam dunia dan alam
akhirat. manusia yang singgah disana sudah ada sejak Nabi Adam hingga detik ini. Meski
hanya menjadi tempat persinggahan, tetapi waktunya cukup Panjang bahkan kabarnya, lebih
lama dibandingkan di alam dunia.
manusia yang telah meninggal tidak dapat membawa gelar, jabatan, bahkan harta
yang selama hidupnya dikejar. Tetapi yang dapat dibawa sebagai bekal yang dapat
menyelamatkan kita hanyalah amalan ibadah dan perbuatan baik selama hidup di dunia
Artinya, ‘’Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan
melihat (balasan)nya.’’ (QS Al-Zalzalah: 7) .
“Barang siapa yang mengerjakan keburukan seberat dzarrah, niscaya akan melihat
(balasan)nya pula’’ (QS Al-Zalzalah: 8). Sekecil apapun perbuatan baik dan buruk yang kita
lakukan selama menjalani hidup di alam dunia, pasti akan dihitung Allah SWT.
Manusia akan diperlihatkan Allah kenikmatan di akhirat bagi yang selalu melakukan
ibadah dan perbuatan baik. Tapi sebaliknya, Allah juga melihatkan siksaan bagi yang
melakukan perbuatan buruk selama di dunia, meskipun itu sangat kecil, tapi imbasnya sudah
bisa dialami saat di alam Barzah.
manusia akan berada di alam barzah sampai dengan hari kiamat tiba. Saat itu, semua
manusia yang berada di alam barzah akan dibangkitkan Allah. Allah SWT berfirman dalam
surat Ghafir ayat 46:
ٱلنَّا ُر يُع َْرضُونَ َعلَ ْيهَا ُغ ُد ًّوا َو َع ِشيًّا ۖ َويَوْ َم تَقُو ُم ٱلسَّا َعةُ َأ ْد ِخلُ ٓو ۟ا َءا َل فِرْ عَوْ نَ َأ َش َّد ْٱل َع َذاب
“Kepada mereka diperlihatkan nereka, pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya
kiamat. (dikatakan kepada malaikat) ‘”Masukan Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang
sangat keras.”