BAB I PENDAHULUAN
“Alif laam miim. Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan pada-nya;
petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang
ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rizki yang Kami
anugerahkan kepada mereka.” (Al-Baqarah: 1-3).
BAB II PEMBAHASAN
3.1. KESIMPULAN
Iman kepada yang ghaib mempunyai pengaruh yang besar sekali, sehingga
terpantul dalam tingkah laku seseorang dan juga dalam jalan hidupnya. Ia
merupakan motivator yang sangat kuat untuk melahirkan amal kebajikan dan
memberantas kejahatan. Ikhlas beramal untuk memperoleh pahala dan
menghindarkan diri dari siksa di akhirat, bukan menginginkan balasan dunia dan
pujian manusia.
Kuat, tegas dan tegar dalam pembenaran. Apa yang dijanjikan Allah untuk
orang yang beriman menjadikan seseorang teguh dalam men-jalankan segala
perintahNya, menjelaskan yang haq, mengajak kepada yang haq, menjelaskan
yang batil dan memeranginya. Meremehkan bentuk-bentuk penampilan duniawi.
Hal ini merupakan pengaruh dari makmurnya hati karena keimanan bahwa dunia
beserta kenikmatannya akan lenyap, sedangkan akhirat adalah kehidupan kekal,
damai abadi selamanya. Maka tidak masuk akal lebih memilih hal yang fana
daripada yang kekal. Lenyapnya kebencian dan kedengkian. Sesungguhnya usaha
mewujudkan keinginan nafsu tanpa melalui jalan yang benar menyebabkan
kebencian dan kedengkian antarmanusia. Sedangkan iman kepada yang ghaib,
berupa janji-janji Allah dan ancamanNya menjadikan seseorang mau mawas diri
dan mengoreksi diri sendiri dalam setiap gerak-geriknya demi mendapatkan
pahalaNya dan menjauhi sik-saNya.