Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Aqidah Islam

Ruang Lingkup Aqidah Islam

Fungsi & Peranan Aqidah

Syarat Beraqidah

Aliran-Aliran Aqidah dalam Islam

Tingkatan Aqidah

Iman, Islam & Ihsan

1. Aqidah Islam

Aqidah bahasa Arab ُ‫ اَ ْل َعقِ ْي َدة‬dalam istilah Islam yang berarti iman.

Secara etimologi atau bahasa, Aqidah berasal dari bahasa arab yang berarti ikatan, kepercayaan atau
keyakinan.

Secara terminologi atau istilah, aqidah berarti iman yang teguh dan pasti dan tidak ada keraguan
sedikit pun.

2. Ruang Lingkup Aqidah Islam

Ruang lingkup akidah menurut Hasan al-Banna yaitu :

1. Ilahiyat pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Allah SWT seperti wujud
Allah SWT, sifat-sifat Allah SWT, perbuatan Allah SWT, dan Asmaulhusna

A. Adanya Allah SWT

B. Sifat-sifat Allah SWT

C. Perbuatan Allah SWT

D. Asmaulhusna

2. Nubuwat yaitu pembahasan tentang sesuatu yang berhubungan dengan nabi dan rasul dan
pembahasan tentang kitab-kitab Allah SWT, serta mukjizat dan keramat

A. Nabi dan Rasul

B. Kitab-kitab Allah SWT

C. Mukjizat dan Keramat

3. Ruhaniyat yaitu pembahsan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik
seperti malaikat, jin, iblis, Roh dan lain sebagainya.

A. Perbedaan Jin, iblis dan setan


B. Pengertian Malaikat

C. Pengertian Roh

4. Sam’iyyat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui melalui dalil naqli
berupa Al-Qur’an dan sunnah seperti alam barzakh, alam kubur, akhirat, kiamat, tanda-tanda
kiamat, surga dan neraka.

3. Fungsi & Peranan Aqidah


 menuntun dan mengembangkan dasar ketuhanan yang dimiliki oleh manusia sejak lahir
 Memberikan ketenangan dan ketentraman jiwa
 Memberikan pedoman hidup yang pasti
 Mempengaruhi perilaku dan kehidupan seorang Muslim

Aqidah islam berperan memenuhi kebutuhan fitrah manusia, menuntun dan mengarahkan manusia
kepada keyakinan yang benar tentang tuhan, tidak menduga-duga atau mengira-ngira, melainkan
menunjukan tuhan yang sebenarnya.

3.

Syarat Beraqidah

Bagian Atas Formulir

Bagian Bawah Formulir

Mentahuhidkan dan membenarkan RasulNya SAW.

Daripada dua dasar ini, timbulnya rukun rukun iman yaitu:

Beriman kepada Allah,

Beriman kepada Malaikat,

Beriman kepada Kitab Al Qur’an

Beriman kepada Rasul-rasul Allah

Beriman kepada Hari akhir

Beriman kepada Qadha Qadar

Mempercayai keenam-enam rukun ini, dan beramal dengan rukun-rukun Islam maka dia adalah
seorang yang beriman.

2. Tidak disyaratkan kesahihan iman seseorang, mesti mengetahui dalil samada naqli ataupun aqli.
Cukup dengan beriman kepada yang disebut secara ijmal.

Sabda Nabi SAW:

‫ما من أحد يشهد أن ال إله إال هللا وأن محمدا رسول هللا صدقا من قلبه إال حرمه هللا على النار‬
Maksudnya: Tiada seorang pun mati dalam keadaan dia menyaksikan bahawa tiada Tuhan yang
sebenar kecuali Allah, dan Muhammad adalah pesuruh Allah, secara benar dari lubuk hatinya,
melainkan ALlah haramkan neraka ke atasnya.

Direkod dalam Sahih Bukhari (no: 128).

3. Walau bagaimana pun tahap iman antara manusia berbeda, dan ia boleh bertambah dan boleh
berkurang. Antara unsur yang boleh menambahkan iman seseorang ialah mempelajari dalil-dalilnya
samada daripada nusus-nusus syarak, ataupun melalui tanda-tanda dalam kejadian alam. Firman
Allah:

‫وفي األرض آيات للموقنين وفي أنفسكم أفال تبصرون‬

Maksudnya: Dan pada bumi terdapatnya tanda-tanda bagi orang-orang yang yakin. Begitu juga
terdapatnya tanda-tanda di dalam diri kamu sendiri. Maka apakah kamu tidak melihatnya?

(Al-Zariyaat: 20-21).

4. Berkenaan mengangkat jari telunjuk ketika tasyahhud, terdapat khilaf di kalangan fuqaha. Tetapi
kenyataan bahawa jari telunjuk mesti sama laras dengan lutut, dan kalau melebihinya akan dipotong
pada hari kiamat, -setakat pengetahuan kami- ia bukan bersumberkan nas syarak. Maka kenyataan
itu tidak ada nilai kerana pembalasan akhirat adalah perkara ghaibiyyah yang hanya diketahui
melalui perkhabaran Allah dan Rasul.

Aliran-Aliran Aqidah dalam Islam

Tingkatan Aqidah

Tingkat Taklid

Seseorang memiliki aqidah yang sumber keyakinannya masih berasal dari pendapat orang lain dan
tidak ada lagi.

Tingkat ini adalah tingkat paling awal dalam tingkat aqidah. Karena itu, orang yang baru memulai
atau mengetahui sedikit tentang aqidah umumnya masih berada dalam tingkatan ini. Biasanya,
orang yang menjadi sumber keyakinannya adalah seseorang yang dipercaya atau tokoh agama yang
ia ketahui. Meskipun hal ini wajar, namun seorang muslim seharusnya tidak berada dalam tingkat ini
terlalu lama.

Tingkat Yakin

Seseorang akan beranjak ke tingkat yakin. Pada tingkat ini, keyakinan yang diperoleh dari bukti dan
dalil yang jelas. Akan tetapi, seringkali masih belum mampu menghubungkan antara objek keyakinan
dengan dalil yang diperolehnya. Sehingga, masih mudah terkecoh dengan sanggahan yang lebih
rasional dan dalam.
Tingkat Ainul Yakin

Keyakinan yang muncul berdasarkan dalil rasional, ilmiah, dan mendalam.

Seseorang yang telah mencapai tingkat aqidah ini akan mampu membuktikan hubungan antara
objek keyakinan dengan dalil – dalil yang ada. Selain itu, orang yang telah mencapai tingkat aqidah
ini juga telah mampu memberikan argumen yang jelas dan rasional terhadap sanggahan yang
datang. Dengan begitu, ia tidak mudah goyah atau terkecoh dengan argumen yang datang.

Tingkat Haqqul Yakin

Tingkat aqidah ini merupakan tingkat aqidah tertinggi. Saat mencapai tahap ini, seseorang akan
memiliki keyakinan yang utuh dan mendalam. Sehingga tidak mudah terkecoh dengan berbagai hal
yang bias. Keyakinan yang ia miliki berlandaskan dalil rasional, ilmiah, dan mendalam. Orang yang
telah mencapai tingkat aqidah yang haqqul yakin, mereka dapat membuktikan hubungan antara
objek keyakinan dengan dalil yang ada. Dia juga mampu memberikan argumentasi rasional dan
menemukan serta merasakan keyakinan tersebut melalui pengalaman agama yang dirasakannya.

Iman, Islam & Ihsan

Anda mungkin juga menyukai