NIM : 20KA001 MATA KULIAH : AGAMA DOSEN : SATRIA UMAMI, S.PD.,M.SI
1. >pengertian tauhid menurut bahasa:
Tauhid secara bahasa memiliki arti keesaan, mengesakan Tuhan. Sedangkan mengesakan Tuhan adalah meyakini bahwa Tuhan itu Yang Maha Esa. Tuhan Maha Esa adalah Allah SWT. >pengertian tauhid menurut istilah: Ilmu tauhid adalah ilmu yang membicarakan mengenai wujud Allah SWT, sifat-sifat yang tidak dimiliki ALLAH SWT. Dan membicarakan rasul-rasul Allah SWT, untuk menetapkan kerasulannya dan juga mengetahui sifat-sifat yang mesti ada pada Allah SWT, beserta sifat-sifat yang terdapat pada-NYA >Pengertian iman menurut bahasa : Iman secara bahasa berarti tashdiq (membenarkan) >pengertian iman menurut istilah: Sedangkan secara istilah syar’i, iman adalah "Keyakinan dalam hati, Perkataan di lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat". 2. 1. Tingkat Taklid Pada tingkat ini, seseorang memiliki aqidah yang sumber keyakinannya masih berasal dari pendapat orang lain dan tidak dipikirkan lagi. Tingkat ini adalah tingkat paling awal dalam tingkatan aqidah. Karena itu, orang yang baru memulai atau mengetahui sedikit tentang aqidah umumnya masih berada dalam tingkatan ini. Biasanya, orang yang menjadi sumber keyakinannya adalah seseorang yang dipercaya atau tokoh agama yang ia ketahui. Meskipun hal ini wajar, namun seorang muslim sebaiknya tidak berada dalam tingkatan ini terlalu lama. 2. Tingkat Yakin Setelah itu, seseorang akan beranjak ke tingkat yakin. Pada tingkatan ini, keyakinan yang dimiliki diperoleh dari bukti dan dalil yang jelas. Akan tetapi, seringkali masih belum mampu menghubungkan antara objek keyakinan dengan dalil yang diperolehnya. Sehingga, masih mudah terkecoh dengan sanggahan yang lebih rasional dan dalam. 3. Tingkat Ainul Yakin Pada tahapan ini, keyakinan yang muncul telah berdasarkan dalil rasional, ilmiah, dan mendalam. Seseorang yang telah mencapai tingkatan aqidah ini akan mampu membuktikan hubungan antara objek keyakinan dengan dalil – dalil yang ada. Selain itu, orang yang telah mencapai tingkatan aqidah ini juga telah mampu memberikan argument yang jelas dan rasional terhadap sanggahan yang datang. Dengan begitu, ia tidak mudah goyah atau terkecoh dengan argument yang datang. 4. Tingkat Haqqul Yakin Tingkat aqidah ini merupakan tingkatan aqidah tertinggi. Saat mencapai tahap ini, seseorang akan memiliki keyakinan yang utuh dan mendalam. Sehingga tidak mudah terkecoh dengan berbagai hal yang bias. Keyakinan yang ia miliki berlandaskan dalil rasional, ilmiah, dan mendalam. Orang yang telah mencapai tingkatan aqidah yang haqqul yakin, mereka dapat membuktikan hubungan antara objek keyakinan dengan dalil yang ada. Dia juga mampu memberikan argumentasi rasional dan menemukan serta merasakan keyakinan tersebut melalui pengalaman agama yang dirasakannya. Itulah beberapa tingkatan aqidah yang umum dilalui oleh orang – orang yang mempelajarinya. Sama seperti ilmu lainnya, mencapai derajat haqqul yakin juga membutuhkan proses yang tidak sebentar. Dan sebelum bisa mencapai derajat haqqul yakin, setiap orang pasti pernah berada dalam tingkatan – tingkatan sebelumnya. Pada dasarnya, setiap orang yang mempelajari aqidah ada dalam upaya mencapai tingkatan aqidah yang haqqul yakin. Akan tetapi, tentu saja untuk mencapai tingkatan ini dibutuhkan perjalanan yang panjang dan seringkali lama serta tidak mudah. Namun, bukan berarti tidak mungkin untuk dicapai. Jika Anda berusaha dengan gigih dan tulus, maka Anda pun juga bisa mencapai derajat haqqul yakin ini. 3. Yang merusak aqidah dan ibadah: Syirik : menyekutukan Allah (menyamakan Allah dg makhluknya) ... Nifaq : menampakkan keislaman tetapi menyembunyikan kekufuran. Kufur : sombong. Murtad : keluar dari islam. 4. Fungsi dan peran aqidah: 1. Sebagai petunjuk hidup yang tepat sehingga dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. 2. Melindungi diri agar tidak terjerumus pada jalan yang sesat. 3. Menumbuhkan semangat beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala. 4. Menentramkan dan sebagai penenang jiwa. 5. Memahami dan mengikuti sunah-sunah rasul-Nya. 6. Memurnikan niat ibadah hanya untuk mencari ridha Allah subhanahu wa ta’ala. 7. Mengokohkan keimanan terhadap Islam. 8. Mencari kebahagiaan di dunia dan akhirat. 5. Ringkasan video: Tauhid Af’al mengesakan perbuatan-perbuatan, yang berarti meyakini di dalam hati bahwa tidak ada perbuatan di alam semesta ini melainkan Allah SWT. Sifat Allah SWT dibagi 2 : Al-Jamal yang berarti keindahan, keelokan. Sifat-sifat yang dalam kelompok Al-Jamal yakni ; pengasih, penyayang, pecinta, pemberi, pemaaf, pengampun. Al-Jalal yang berarti kebesaran. Sifat-sifat yang dalam kelompok Al-Jalal yakni ; Allah maha menyiksa, Allah maha memudharatkan, Allah maha menggagahi, Allah maha perkasa.
Jadi dalam seluruh perbuatan yang kita lihat di dunia atau alam semesta ini tidak lepas dari dua sifat tersebut antar Al-Jamal dan Al-Jalal.