KONSEP IMAN
Dosen Pengampu:
Nila Khoiru Amaliya,M.S.I
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3:
SITI NURANTI WAQIAH PURNAMA (23148031)
JIAYI AYU SUSANTI (23148002)
PUTRI ANNAS (23148014)
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkah, rahmat dan izin-Nya, penulis dapat
menyusun makalah ini dengan baik dan selesai secara tepat waktu. Makalah ini berjudul
“Konsep Iman Kepada Allah ”. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas
perkuliahan dari dosen pengampu. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
memberikan wawasan tambahan bagi penulis dan pembaca. Kami sebagai penulis juga
pengampu. Tidak lupa bagi rekan-rekan mahasiswa lain yang telah mendukung dan
kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sepenuhnya sempurna. Maka dari itu
maka terbuka terhadap kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan kami, agar
pada tugas berikutnya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini
Daftar isi.................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang..................................................1
1.2.Rumusan Masalah..................................................1
1.3.Tujuan Penulisan..................................................2
BAB II : PEMBAHASAN
3.1.Kesimpulan.................................................................2
3.2.Saran.................................................................2
3.3.Daftar pusaka.................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pada dasarnya setiap manusia mempunyai fitrah berupa kepercayaan tentang adanya dzat
yang Maha Kuasa, yang dalam istilah agama disebut Tuhan. Fitrah manusia tersebut adalah
fitrah beragama tauhid yang dijadikan oleh Allah swt pada saat manusia itu diciptakan.1Tidak
bisa disangkal lagi, bahwa keimanan merupakan inti agama, terlebih agama islam. Persoalan
iman ini sangat penting, bukan hanya karena masalah tersebut berkaitan dengan esensi dan
eksistensi islam sebagai agama, tetapi juga karena perbincangan mengenai konsep ini
menandai titik awal dari semua pemikiran teologi di antara orang-orang Islam masa awal.
Dengan memperhatikan aspek sejarah keimanan, bahwa perselisihan atas makna kata tersebut
(iman) merupakanperselisihan intern pertama yang terjadi di antara orang-orang islam, yang
mengakibatkan masyarakat muslim terpecah menjadi beberapa sekte, dan aliran yang
berbeda-beda dalam menafsirkan term iman dalam al-Qur’an dan Sunnah, sehingga satu
sama lain saling mengkafirkan. Kelompok yang mula-mula masuk ke dalam gelanggang ini
adalah khawarij.
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN IMAN
Menurut bahasa, kata iman berakar pada kata amana – yu;minu – imana yang
secara harfiah atau etimologis dapat diartikan sebagai percaya dan yakin. Secara bahasa, iman
Secara istilah, menurut buku Ensiklopedi iman yang ditulis oleh Syaikh Abdul Majid Az-
Zandani, iman dapat diartikan sesuai dengan makna linguistiknya yaitu tashdiq atau
mempercayai.
Iman secara istilah, maknawi atau terminologis merupakan percaya dengan yakin akan
keberadaan Allah, Malaikat Allah, Kitab-kitab – NYA, para Rasul – NYA, akhirat, hingga
qadha dan qadar yang telah terangkum dalam rukun iman menurut ajaran agama Islam.
B.TINGKATAN IMAN
Tingkatan pertama, imannya orang awam yang kebanyakan mereka imannya dari orangyang
tidak berilmu. Jadi iman nya mereka itu karna bertaqlid saja. Sebagai perumpamaan,
kaluakita diberi tau ole orang yang sudah kita uji kebenarannya dan kita mengenal dai dengan
baikdan dia tidak pernah berdusta dan kita tidak merasa ragu atas ucapannya maka hatimu
akan puasdan tenang apa yang dikabarkan berita orang tadi dengan semata-mata hanya
mendengar darinyasaja. Iman yang seperti ini tidak jauh beda dengan iannya orang yahudi
dan Nasrani yang hanyamendengar dari ibu, bapak, dan guru-guru mereka.
Maka bedanya dengan orang islam itupercaya pada kebenaran bukan hanya sekedar
melihat atau mendengar penyaksisan Allah sajatapi orang islam itu mencari pembenaran
Iman tingkat kedua yaitu imannya orang-orang ahlikalam yakni dimana mereka
berimancukup berdasarkan dalil aqli dan naqli dan mereka merasa puas dengan itu. Iman
tingkat keduaini tidak jauh beda dengan derajatnya dengan iman tingkat pertama. Sebagai
contoh, apabila adaorang yang mengatakan kepada kita bahwa Zaid itu dirumah kemudian
kita mendengar suaranyamaka bertambahlah keyakinan kita karena suara itu menunjukkan
adanya Zaid dirumah tersebut.Lalu hatinya menetapkan bahwa suara orang tersebut aalah
suara si Zaid. Namun iman padatingkat ini sering bercampur baur dengan dalil dan kesalahan
Adapun tingkat yang ketiga yaitu iman nya orang-orang ahli ma’rifat yang
telahmempelajari tarekat. Mereka beriman kepada Allah dengan pembuktian dari penyaksian
kepadaAllah. Sebagai permisalan kita masuk ke dalam rumah maka kita akan melihat Zaid itu
denganpandangan mat akita. Inilah ma’rifat yang sebenarnya dan inilah yang dikatakan
dengan kataiman yang sebenarnya. Karena mereka beriman dengan pembuktian melalui
1. Iman
Seperti pembahasan diatas, iman itu artinya percaya atau yakin. Sedangkan menurut
istilah iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan dan dilakukan
hati kalau Allah itu ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaan yang
melekat kepada-Nya mengakuinya dengan ikrar secara lisan dan mewujudkan dengan
bukti Tindakan perbuatan.Jadi seseorang bisa dikatakan mukmin jika memenuhi tiga
tersebut tidak bisa dikatakan sebagai seorang mukmin atau orangyan beriman. Karena
2. Ilmu
Ilmu itu kata kerja yang berasal dari Bahasa arab alima – ya’lamu yang artinya
mengetahuidan memperoleh hakikat ilmu. Ilmu yang dalam bentuk jamak adalah
melakukan perbatannya. Jika manusia memiliki ilmu yangluas namun miskin dalam
3. Amal
Amal secara Bahasa berasal dari Bahasa arab yang berarti perbuatan atau
Tindakansedangkan saleh berarti yang baik atau yang patut. Menurut istilah, amal saleh
adalah perbuatanbaik yang memberikan manfaat kepada pelakunya didunia dan balasan
pahala di akhirat. Pengertian amal dalam islam adalah setiap amal sholih atau setiap
Tindakan kebajikan yangdiridhoi Allah. Dengan demikian, amal dalam islam tidak
sebatas pada beribadah semacamsholat, zakat, puasa, dan haji semata. Justru mulai
dari berdagang, belajar, bahkan berpolitikmerupakan Tindakan amal selama itu dijalankan
Dari penjelasan diatas mengenai iman, ilmu, dan amal dapat ditarik kesimpulan yang
bisamenghubungkan mereka. Sehingga bisa membuktikan kalua iman, ilmu, dan amal itu
merupakantiga kesatuan yang utuh yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Beriman
yang berarti meyakini kebenaran Allah dan Rosulnya maka harus dijalani denganpenuh
antaraiman dan ilmu yang dimana dengan adanya ilmu, iman kita akan lebih mantap
dan denganadanya iman, ilmu kita bisa lebih terkontrol dan tidakm membuat kita
menjadi orang yangsombong akan ilmunya.Sama hal nya dengan iman dan amal juga
memiliki keterikatan yang erat. Dimana amalmerupakan wujud dari keimanan seseorang
yang dilakukan dengan sepenuh hati. Namun untukmenjalankan amalan islam tentunya
kita perlu ilmu tentang ajaran islam. Sehingga amalan yangdilakukan sesuai dengan
syariat Allah. Selain itu amalan yang dilandasi dengan ilmu akan lebihbernilai, begitu
pula sebaliknya akan lebih bernilai kepada kita dan orang lain disekitar kita.
Orang yang beriman memiliki ciri tersendiri. Dalam surat Al Anfal ayat 2, dijelaskan tanda-
tanda orang yang beriman. Artinya, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah
mereka yang bila disebut NamaAllah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-
ayatNya bertambahlah iman mereka(karenanya) dan hanya kepada Tuhan lha mereka
sebagia dari rizqi yang Kami berikan kepadamereka.” Dari ayat diatas dikatakan
bahwa ciri orang beriman ialah bergatar hatinya bila disebutnamaNya. Bagaimana hati
manusia bisa bergetar saat disebut nama Allah? Dalam hidupnyahanya memberikan satu
hati kepada manusia. Dihati itu terkumpulkan sejuta rasa. Apa yangmengambil tempat
terbesar dihati, maka itulah yang akan membuat hati kita bergetar kepada hal tersebut.
Jadi jika hati kita sebagia besar diisi dengan kekuasaab, harta, dan jabatan, maka itulah
yangakan membuat hati kita bergetar, sementara orang yang beriman Sebagian besar hatinya
diisioleh Allah maka bila disebut nama Nya hatinya akan bergetar karenanya..Realita yang
merasa takut perbuatannya diketahui oleh sesama manusia itu sendiri ketimbangdiketahui
oleh Allah.Yang kedua ciri orang beriman adalah apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat
Allah makabertambahlah keimanannya. Ada dua ayat yang dimaksud yaitu ayat yang
diucapkan oleh Allahdan yang diciptakan oleh Alla melalui alam. Jika ayat ini
quran membaca ayat-ayat yang diucapkan Allah, namunpernahkah kita membaca ayat-
ayat yang terdapat pada alam ciptaan Allah? Bumi ini adalah ayatAllah begitu pula dengan
bulan dan matahari yang itu semua adala tanda-tanda kekuasaan Allahbagi orang-orang yang
beriman.Yang ketiga, ciri-ciri orang yang beriman ialah dia berserah diri kepada Allah.
Maknaberserah diri adalah menuyerahkan hasil usahanya kepda Allah. Bukan pasrah
terhadap apa sajahasil usahanya kepada Allah. Tawakal adala berserah diri setelah semua
yang kita lakukan secaramaksimal. Kita sudah berusaha sebaik mungkin maka mengenai
hasil berdoalah kepada Allah.Ciri yang ke empat ialah ia yang mendirikan sholat. Maksudnya
sehari-hari. Ynag dimaksuddengan menerapkam sholat ialah dengan sikap dan perbuatan.
Manusai akan ditanyakan sholatnya jika dalam kehidupannya bisa mencuri harta orang
lain.Ynag kelima, orang menginfakkan Sebagian hartanya dijalan Allah. Karena harta dan apa
yang kita miliki sesungguhnya bukan milik kita.namun bagi manusia yang beriman harta bisa
hakikatnya adalah suatu wujud atau kategori yang dinamis, artinya dapat berkembang atau
menyusut, bertambah atau berkurang, naik atau turun, menguat atau melemah. Iman bukanlah
wujud atau kategori statis, yaitu sesuatu yang sekali terbentuk maka dia akan ada menurut
bentuknya itu tanpa berubah, seperti layaknya sebuah bangunan fisik semisal monumen.
Maka orang yang beriman namun masih sempat mengotori imannya dengan kejahatan adalah
jelas orang yang imannya masih lemah.Iman berhakikat dinamis karena dia menyangkut
sikap batin atau hati, yang dalam bahasa Arab disebut (diindonesiakan menjadi “kalbu”) yang
makna harfiahnya ialah “sesuatu yang berganti-ganti”. Maka tidak mungkin membuat iman
sedemikian rupa, sehingga “sekali jadi dan untuk selama-lamanya demikian”. Melainkan kita
harus menumbuhkan iman itu dalam diri kita sedemikian rupa, mungkin dari tingkat yang
sederhana, kemudian berkembang dan terus berkembang menuju kesempurnaan. Itu berarti
Pada dasar hal yang bisa merusak iman adalah segala apa yang dilarang Allah. Karena
imanadalah wujud keyakinan kita kepada Allah sehingga Ketika kita akan melakukan segala
sesuatuyang menjadi larangan Allah maka keyakinan kit aitu daoat berkurang atau diragukan.
Berikut adalah beberapa larangan Allah yang umum nya dilakukan manusia dan hak
1. Syirik
berartimenyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal yang merupakan kekhususan Allah.
Misalkanberdoa kepada selain Allah, memperssembahkan ibadah kepda selain Allah. Selain
itu syirik merupakan induk dari segala dosa besar, sebagiman dalam firman Allah Q.SAn Nisa
Diamengampuni segala dosa ynang selain (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa mempersekutukan Allah maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
2. Takabbur
atau Sombong Lawan dari sikap tawadhu’ adalah takabbur yaitu sikap yang menganggap diri lebih
danmeremehkan orang lain. Sombong adalah warisan dari iblis yang menolak Allah untuk
bersujudkepada Adam yang diciptakan dari tanah sedangkan iblis diciptakan dari api.Sebagaimana
firman Allah dalam Q.S Al Baqarah: 34 yang artinya “ Dan ingatlah Ketika Kami berfirman kepada
Para Malaikat : “ Sujudlahkamu kepadaAdam”, maka sujudlah mereka kecuali iblis, ia enggan dan
takabur adalah oa yangTermasuk golongan orang-orang kafir. Oleh karena itu para ulama mengatakan
3.Khianat
Lawan dari Amanah adaalh khianat yang merupakan sebuah sifat yang sangat tercela dansifat kaum
munafik yang sangat dibenci oleh Allah apalagi kalua yang dikhianati adalah Allahdan Rosul-Nya.
Oleh karena itu Allah melarang orang-orang beriman untukmengkhianati Allah,Rasul dan Amanah
nya sendiri sebagaiman dalam firman-Nya Q.S Al Anfal : 27 Artinya: “ Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah danRasulnya dan juga jangan lah kamu
4. Berbohong
Ini adalah sifat yang tercela yang merupakan kebalikan dari sidiq. Seorang mukmin harusmenjauhi
5. Jaza’
Lawan dari sifat sabar adalah jaza’ yang berarti gelisah, sedih, keluh kesah, cemas, danputus asa.
Sebagaimana dalam firman Nya dalam surat Al Ma;arij : 19-22 yang menjelaskansegala
ketidaksabaran bentuknya adlah sifat yang tercela. Orang yang dihinggapi sifar ini bilamenghadapi
hambatan dan mengalami kegagalan akan mudah goyah,berputus asa dan mundur dari medan
perjuangan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kehidupan di dunia ini yang fana kita perlu menyadari akan kekuatan yang tidak akan
pernah bisa kitab kalahkan yakni kekuasaan Allah. Sehingga dalam kehidupan kita tidak
lepas dari yang Namanya Allah yang merupakan hak mutlak dalam kehidupan kita. Namun,
hal ini tidak akan bisa disadari oleh orang-orang yang tidak percaya atau tidak yakin akan
Allah yang kemudian kita sebut sebagai orang yang tidak beriman.
Orang yang beriman adalah orang yang yakin dan percaya kepada Allah. Baik yakin akan
keberadaanya, ajarannya, maupun yakin akan wahyu yang diturunkanNya. Namun keyakinan
kita atau iman kita tentunya tidak hanya diyakini dengan hati namun juga dengan lisan dan
diwujudkan dalam amal perbuatan kita. Sehingga iman itu tidak hanya menjadi hal yang
Untuk mewujudkan iman kita perlu yang Namanya ilmu dan amal yang kemudian mengikat
iamn, ilmu, dan amal dalam bentuk ajaran islam, kita butuh ilmu akan ajaran tersebut. Yang
kemudian kita wujudkan dalam bentuk Tindakan amal sholeh, maka disinilah letak dari
hakikat sebuah iman yang kemudian bisa menuntut kehidupan kita kearah yang di ridhoi
Allah
.Namun untuk mewujudkannya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan karena akan
ada hal-hal yang kemudian bisa merusak bahkan meniadakan iman. Sehingga kita harus
menghindari apa saja yang tealah dilarng Allah agar bisa mempertahankan iman kita.
B. Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari tulisan
maupun bahasan yang kami sajikan, oleh karna itu mohon diberikan sarannya
agar kami bisa membuat makalah ini lebih baik lagi, dan semoga makalah ini
Abu Hamid, Ihya’ Ulum Ad–din (Semarang)Drs. Mulyadi, Aqidah Ahlak. Toha
Putra Semarang. 2007 Hamid Hakim Assalam Sa’adiyah Putra Jakarta 1989
Kreatifitas Santri Al–Khairat Bata–Bata 1997.
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-iman/