Anda di halaman 1dari 50

MODUL TUJUAN IMAN, ISLAM DAN IHSAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahan Ajar


Dosen Pengampu: Sri Handayani, S.Ag,. M.PdI

Disusun Oleh :
1. Azharu Tasnim (203074)
2. Devasearta Prata Anggana (203062)
3. Fety Komala (203102)
4. Hanik Luthfi Alviani (203114)
5. Hanif Nurlaili Aji (203112)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH
STAIM KLATEN
2020/2021

1
Modul 1

Tujuan Iman, Islam dan Ihsan

ΠPENDAHULUAN

I stilah iman, islam dan ihsan tentu sudah Anda dengar. Paling tidak, istilah ini tidak terlalu
asing bagi Anda. Agar istilah ini dapat anda pahami secara benar, modul 1 ini menyajikan
berbagai informasi tentang iman, islam dan ihsan, yang dikemas dengan nama tujuan iman, islam
dan islam. Sesuai dengan makna kata tersebut, kajian modul 1 ini meliputi hakikat keimanan,
manfaat dan pengaruh keimanan dalam kehidupan seorang muslim, penyebab keimanan
bertambah dan berkurang, iman dan kehidupan sosial. Karena topik kajiannya yang seperti ini,
modul 1 ini harus Anda kuasai dahulu, sebelum melangkah kepada modul berikutnya. Dengan
perkataan lain, modul ini merupakan landasan bagi modul berikutnya. Tanpa pemahaman yang
mantap akan hakikat iman, islam dan ihsan, sukar bagi Anda untuk memahami atau menerapkan
materi modul selanjutnya. Oleh karena itu, pelajari dengan cermat modul ini, sehingga perkajian
Anda pada modul-modul yang lain akan menjadi lancar.

Setelah menyelesaikan modul ini, Anda diharapkan mampu menejalaskan tujuan iman, islam
dan ihsan secara komprehensif. Secara lebih rinci, Anda diharapkan dapat menjelaskan:

1. Hakikat keimanan.
2. Manfaat dan pengaruh keimanan dalam kehidupan seorang muslim.
3. Penyebab keimanan bertambah dan berkurang.
4. Iman dan kehidupan sosial.
5. Definisi islam.
6. Implementasi rukun islam.
7. Pengertian pengamalan iman dan islam melalui hubungan dengan Allah dan manusia
8. Pengertian iman
9. Pengertian akhlak

2
Dengan mengusai tujuan tersebut, Anda akan dapat memahami hakikat keimanan dan islam,
sehingga Anda dengan mantap dapat melanjutkan kajian Anda tentang tujuan iman, islam dan
ihsan. Agar tujuan tersebut dapat Anda kuasai, modul ini diorganisasikan menjadi 4 kegiatan
belajar sebagai berikut.

1. Kegiatan Belajar 1 : Hakikat keimanan dan budaya


2. Kegiatan Belajar 2 : Islam dan buah-buahnya
3. Kegiatan Belajar 3 : Pengamalan iman dan islam melalui hubungan dengan Allah dan
manusia
4. Kegiatan Belajar 4 : Hubungan iman dengan akhlak

Kegiatan Belajar 1 ditujukan untuk mencapai tujuan nomor 1, 2, 3, dan 4. Kegiatan Belajar 2
ditujukan untuk mencapai nomor 5, dan 6. Kegiatan Belajar 3 ditujukan untuk mencapai nomor
7. Sedangkan Kegiatan Belajar 4 ditujukan untuk mencapai nomor 8 dan 9.

Untuk keberhasilan Anda dapat belajar, ikutilah semua petunjuk dengan cermat. Bacalaj
uraian berulang-ulang, cari contoh lain yang serupa, kerjakan latihan secara dsiplin, dan bacalah
rangkuman sebelum mengerjakan tes formatif. Jika Anda menunjukkan disiplin yang tinggi
dalam belajar, Anda pasti berhasil dan secara berangsur-angsur Anda akan menjadi mahasiswa
yang mampu mandiri.

Selamat belajar!

3
Kegiatan belajar 1

Hakikat Keimanan dan Budaya

k egiatan belajar 1 (KB 1) ini akan mengajak anda untuk mengkaji tentang hakikat keimanan
dan budaya. Oleh karena itu, setelah menyelesaikan KB 1 ini anda diharapkan mampu
menjelaskan tentang hakikat keimanan dan budaya, manfaat keimanan didalam kehidupan
sehari-hari, mengetahui penyebab bertambah dan berkurangnya iman seseorang, dan iman dalam
kehidupan sosial . Berkaitan dengan tujuan tersebut, bacalah uraian berikut dengan cermat, dan
kerjakan tes fornatif setelah membaca rangkuman.

A. HAKIKAT KEIMANAN
Anda tentu sudah sering mendengar tentang kata keimanan, Iman berasal dari kata “‫”ايمان‬,
dan merupakan bentuk masdhar (kata jadian) dari fi’il madhi “‫ ”امن‬yang menurut bahasa berarti
membenarkan dan mempercayakan. Sedangkan menurut istilah, iman adalah membenarkan
dalam hati, mengikrarkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan anggota badan.
Keimanan merupakan akidah dan pokok yang diatasnya berdiri syari’at Islam, Aqidah dan
Syari’at satu sama lain sambung menyambung sebagaimana pohon dan buahnya. Rangakaian
keimanan meliputi Iman tasdiq dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan
perbuatan. Seseorang yang beriman dengan sungguh dan dituturkanya dengan lisan dan
perbuatan maka itulah sebenarnya orang mukmin.
Keimanan adalah kepercayaan yang kokoh kepada Allah Swt, syekh Husain bin Audah al-
awaisyah menyebutkan bahwa “iman adalah keyakinan dalam hati, ucapan dengan lisan dan
perbuatan dengan anggota tubuh. Amal perbuatan dengan segala macamnya, baik amalan hati
maupun amalan anggota tubuh termasuk hakikat keimanan”. Firman Allah Swt.,

َ‫ب َو يُـقِ ْي ُموْ نَ الص َّٰلوةَ َو ِم َّما َر َز ْق ٰنھُ ْم يُ ْنفِقُوْ ن‬


ِ ‫الَّ ِذ ْينَ يُْؤ ِمنُوْ نَ بِ ْال َغ ْي‬

mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan sholat, dan menafkahkan )yaitu(“
sebagian rezeki yang kami anugrahkan kepada mereka.” (QS. Al-baqarah: 3)

Bahwasanya iman yang membenarkan dalam hati yaitu iman yang mempercayai akan
adanya alam semesta dan isinya, sedangkan mengikrarkan dalam lisan seperti mengucapkan dua
kalimat syahadat (tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah

4
utusan Allah), dan mengamalkan dengan anggota tubuh seperti melakukan ibadah-ibadah sesuai
dengan fungsinya.

Keimanan itu bukanlah semata-mata ucapan yang keluar dari bibir dan lidah ataupun hanya
semacam keyakinan dalam hati, tetapi keimanan yang sebenarnya “Merupakan suatu akidah atau
kepercayaan yang memenuhi seluruh isi hati nurani, dari situ akan muncul bekas-bekas atau
kesan-kesanya, sebagaimana munculnya cahaya yang disorotkan oleh mataharti dan sebagai
mana semerbak bau harum bunga mawar”.

Didalam Al-qur’an dijelaskan bahwa yang dimaksud orang beriman adalah Apabila disebut
nama Allah begetarlah hati mereka dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman
mereka karenanya dan kepada Allahlah mereka bertawakal (Al-Anfal 2-3).

Keimanan akan sempurna bila diikuti dengan rasa cinta kepada Allah, rosul dan syari’at
yang diwahyukan oleh Allah kepada Rosulnya, Nabi Muhammad bersabda : Artinya : “Ada tiga
perkara yang barang siapa sudah memiliki ketiganya itu, maka ia akan dapat merasakan
kelezatan nikmatnya keimanan yaitu, Apabila Allah dan Rosulnya lebih dicintai olehnya
daripada yang selain keduanya. Apabila seseorang itu mencintai orang lain dan tidaklah
mencintainya itu, melainkan karena Allah juga. Apabila seseorang itu benci untuk kembali
kepada kekafiran sebagaimana bencinya kalau dilemparkan kedalam api neraka”.(HR. Buchori).

Upaya pengamalanya. lebih mencintai Allah dan rasul-Nya melalui upaya senantiasa
memelihara semua yang difardhukan, sebab hal yang difardhukan adalah kunci pertama dan
jalan yang paling utama menuju Allah SWT, membaca Alquran, berdzikir, memperbanyak amal
sunnah. mencintai seseorang hanya karena Allah. Dan tidak membenci seseorang kecuali
durhaka kepada Allah. Tidak kembali kepada kekafiran Iman akan terwujud manakala sudah
menjadi amal ibadah. Amal ibadah yang baik menunjukkan imannya yang baik. Indikator
keimanan apabila aktivitas kehidupan seperti umur, kesehatan, kesempatan, pangkat, jabatan,
harta, anak, suami atau istri, ilmu yag ada pada seseorang bermanfaat dan memancar dalam
perbuatan. iman akan menjadi sumber kehidupan, inspirasi, pengharapan, tujuan dari falsafah
kehidupan seseorang. iman yang diaplikasikan dalam perbuatan akan mendatangkan kenikmatan
dan kelezatan hidup.

5
Bagaimana pendapat Anda tentang pengertian tersebut? Apakah dengan membaca
pengertian itu Anda sudah dapat membayangkan tentang keimanan? Apakah Anda sudah dapat
memahami, apa itu keimanan dan dalil-dalilnya. Jika pertanyaan tersebut sudah dapat Anda
jawab, berarti Anda sudah memahami pengertian keimanan.

B. MANFAAT DAN PENGARUH KEIMANAN DALAM KEHIDUPAN SEORANG


MUSLIM
1. Keimanan melenyapkan kepercayaan kepada kekuasaan benda.
2. Keimanan menanamkan semangat berani menghadapi maut.
3. Keimanan menanamkan sikap self help dalam kehidupan.
4. Keimanan memberikan ketentraman jiwa.
5. Keimanan mewujudkan kehidupan yang baik (hayatan thayibah).
6. Keimanan melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen
7. Keimanan memberikan keberuntungan dalam kehidupan.

Demikianlah manfaat dan pengaruh keimanan dalam kehidupan manusia, bukan hanya
sekedar kepercayaan yang berada dalam hati manusia, tetapi dapat menjadi kekuatan yang
mendorong dan membentuk sikap dan prilaku hidup islami.

Jadi, manfaat dan pengaruh keimanan dalam kehidupan seorang muslim yaitu sangat
berguna dan terlihat dari segi spiritual keagamaan. Seorang muslim-pun mempercayai adanya
keimanan yang terdapat di dalam hatinya, sehingga keimanan yang ia punya mampu
menentramkan dan menyejukan hati tatkala ia mampu mempercayai akan arti dari kekuatan iman
tersebut. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam Q.S Ar-Ra’d ayat (28):

ْ ‫َط َمِئ ُّن قُلُوبُهُم بِ ِذ ْك ِر ٱهَّلل ِ ۗ َأاَل بِ ِذ ْك ِر ٱهَّلل ِ ت‬


ُ‫َط َمِئ ُّن ْٱلقُلُوب‬ ۟ ُ‫ٱلَّ ِذينَ َءامن‬
ْ ‫وا َوت‬ َ

“Hai orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tteram dengan mengingat
Allah.Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”.

Dengan menyimak manfaat dan pengaruh keimanan dalam kehidupan seorang muslim di
atas, Anda tentu dapat memahaminya. Yang jelas, manfaat dan pengaruh keimanan dalam
kehidupan manusia, bukan hanya sekedar kepercayaan yang berada dalam hati manusia, tetapi
dapat menjadi kekuatan yang mendorong dan membentuk sikap dan perilaku hidup islami.

6
C. PENYEBAB KEIMANAN BERTAMBAH DAN BERKURANG
Wasilahnya kuat atau lemahnya dalil (bukti) dari diri pribadi seseorang, kemampuan
menyerap dalil pengamalan terhadap ajaran Agama. Agar keimanan kita selalu menanjak maka
kita harus memelihara dari hal-hal yang merusak Iman dengan cara mengerjakan semua perintah
dan menjauhi semua larangan Allah.
Para ulama salaf telah sepakat, bahwa Iman itu dapat bertambah dan
berkurang.Bertambahnya Iman dengan banyak melakukan amal shalih. Sedangkan berkurangnya
Iman dengan banyak melakukan amal yang buruk.Ada sesuatu yang bisa menambah dan
mengurangi Iman, disebabkan Iman tidak bertambah atau berkurang dengan sendirinya. Dengan
demikian, Iman bertambah karena adanya sesuatu yang menambahkannya, yaitu amal shalih.
Adapun berkurangnya Iman pun disebabkan adanya sesuatu yang mengurangi, yaitu amal buruk.
Oleh karena itu, sangat keliru jika dikatakan bahwa manusia bertambah ukuran pada
kepalanya.Akan tetapi, kita dapat mengatakan bahwa manusia bertambah ukuran jenggotnya,
atau ukuran pada tubuhnya.berkaitan dengan perkara ini, Allah Swt. telah berfirman:

َ‫َواِ َذا َم ۤا اُ ۡن ِزلَ ۡت س ُۡو َرةٌ فَ ِم ۡنهُمۡ َّم ۡن يَّقُ ۡو ُل اَيُّ ُكمۡ َزاد َۡتهُ ٰه ِذ ٖ ۤه اِ ۡي َمانًا‌ ۚ فَا َ َّما الَّ ِذ ۡينَ ٰا َمنُ ۡوا فَ َزاد َۡتهُمۡ اِ ۡي َمانًا َّوهُمۡ يَ ۡست َۡب ِشر ُۡون‬

“Dan apabila diturunkan suatu surah, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada
yang berkata, "Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surah
ini?"Adapun orang-orang yang beriman, maka surah ini menambah imannya, dan mereka mer\
asa gembira.” (Q.S At-taubah: [124]) Juga firman Allah Swt.,

‫ض ۚ َو َكانَ ٱهَّلل ُ َعلِي ًما َح ِكي ًما‬ ِ ‫ب ْٱل ُمْؤ ِمنِينَ لِيَ ْزدَاد ُٓو ۟ا ِإي ٰ َمنًا َّم َع ِإي ٰ َمنِ ِه ْم ۗ َوهَّلِل ِ ُجنُو ُد ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
ِ ْ‫ت َوٱَأْلر‬ ِ ‫ى َأن َز َل ٱل َّس ِكينَةَ فِى قُلُو‬
ٓ ‫ه َُو ٱلَّ ِذ‬

“Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya
keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada).Dan kepunyaan
Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (Q.
S Al-Fath: [4])

Nabi Saw. juga pernah bersabda, “Iman itu bertambah atau berkurang.”Bertambah atau
berkurangnya keimanan seseorang merupakan ciri pada jiwa manusia.Sebab, jiwa manusia
termasuk dalam alam al-malakut yang tersembunyi (rahasia), dan anggota tubuh serta segala
perbuatannya termasuk dalam alam al-mulk yang kasat mata.Kehalusan dan kemurnian ikatan

7
antara kedua alam dimaksud membuat sebagian orang menganggap keduanya sama dan identik.
Sebagian pendapat lainnya menganggap, bahwa tidak ada alam lain selain alam yang dapat
disaksikan (alam al-syahadah).

D. IMAN DAN KEHIDUPAN SOSIAL


Iman dalam konteks kehidupan sosial sebagaimana yang terekam dalam literature hadits
memiliki jangkauan yang luas dan ruang lingkup yang tak terbatas. Ini tersirat dari informasi
hadits bahwa iman memiliki 63 atau 73 lebih bagian (cabang).Dapat dikatakan bahwa iman
meliputi seluruh dimensi kehidupan manusia. Karena sejatinya semua amal perbuatan seorang
muslim didahului oleh niat untuk berbuat. Sedangkan niat adalah komunikasi manusia dengan
Tuhan di dalam hati berkenaan dengan motivasi dan tujuan perbuatannya.Artinya walaupun segi-
segi sosial kemanusiaan yang berhubungan dengan iman cukup luas jangkauan dan ruang
lingkupnya, namun berdasarkan literature-literatur hadits yang merekam operasional dalam
aktivitas sosial Rasulullah dapat dirumuskan nilai-nilai esensial dan universal sehingga
memungkinkan untuk dimanifestasikan dalam konteks kekinian.
Dengan kata lain, apapun bentuk aktivitas sosial kemanusiaannya haruslah berlandaskan
nilai-nilai esensial (makna dalam) dan universal itu. Di antaranya adalah prinsip kejujuran,
prinsip persaudaraan, prinsip tolong-menolong, dan prinsip berbagi kepada orang lain. Karena
perbuatan seorang muslim tidak hanya menyangkut perbuatan hati, tetapi juga menyangkut
perbuatan lisan dan aksi fisik yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dalam batas-batas
rasional tertentu.
Rasulullah mengajarkan keimanan secara totalitas; dengan hati, lisan, dan perbuatan.Artinya
kepercayaan dan keyakinan kepada Allah Swt. harus dibarengi dengan perbuatan-perbuatan yang
baik (amal shalih) dalam setiap kesempatan dan dimanapun berada.Karena orang hidup di dunia
hakikatnya hanya etape (tempat singgah sementara) untuk menjalankan pengabdian diri sebagai
bekal yang baik. Bekal tersebut menuju kampung akhirat, sehingga tidak ada alasan untuk tidak
melakukan hal-hal yang baik (Islam), baik itu kepada diri sendiri maupun kepada orang lain
secara ikhlas dan kepatuhan.
Apabila seseorang mampu mengintegrasikan (menyeleraskan) seluruh gerak kerja (amal),
baik disaat melakukan relasi ketuhanan (hablun minallah) dan relasi kemanusiaan (hablun
minannas) secara istiqamah sehingga tercipta jalinan relasional yang harmonis, maka
implikasinya seorang hamba akan dapat mengenyam kebahagiaan di dunia dan akhirat.

8
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!
1. Coba jelaskan pemahaman Anda mengenai apa itu keimanan?
2. Identifikasikan tentang manfaat dan pengaruh keimanan dalam kehidupan sehari-hari Anda.
3. Coba cari contoh kegiatan sehari-hari tentang iman dalam konteks kehidupan sosial.

Agar Anda dapat mengerjakan latihan tersebut dengan arah yang benar, bacalah rambu-rambu
berikut.

Petunjuk Jawaban Latihan

1. Setelah anda membaca pengertian diatas, coba ungkapkan pendapat anda tentang keimanan
dengan menggunakan bahasa sehari-hari anda.
2. Setelah anda membaca manfaat dan pengaruh diatas, lalu amatilah aktifitas disekeliling anda
yang termasuk dalam manfaat dan pengaruh keimanan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Jawaban ini bisa anda temukan jika anda mengamati kegiatan dimasyarakat tentang hal
tersebut.

Setelah mengerjakan latihan, kini bacalah rangkuman berikut sehingga pemahaman Anda
menjadi semakin mantap.

 RANGKUMAN
Iman adalah keyakinan dalam hati, ucapan dengan lisan dan perbuatan dengan anggota
tubuh. Amal perbuatan dengan segala macamnya, baik amalan hati maupun amalan anggota
tubuh termasuk hakikat keimanan.

Manfaat dan pengaruh keimanan dalam kehidupan seorang muslim yaitu sangat berguna dan
terlihat dari segi spiritual keagamaan.

Iman bertambah karena adanya sesuatu yang menambahkannya, yaitu amal shalih. Adapun
berkurangnya Iman pun disebabkan adanya sesuatu yang mengurangi, yaitu amal buruk.

Apapun bentuk aktivitas sosial kemanusiaannya haruslah berlandaskan nilai-nilai esensial


(makna dalam) dan universal itu.

9
TES FORMATIF 1
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Membenarkan dalam hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota
badan disebut
a. Iman
b. Islam
c. Ihsan
d. Kufur

2. Asal kata iman adalah


a. ‫امان‬
b. ‫ايمان‬
c. ‫اينانا‬
d. ‫ايمن‬

3. Yang tidak termasuk pengertian dari keimanan adalah


a. Membenarkan dengan hati
b. Diikrarkan dengan lisan
c. Diikrarkan dalam hati
d. Mengamalkan dengan anggota badan

4. Yang tidak termasuk pengertian dari keimanan adalah


a. Kepercayaan yang kokoh kepada Allah Swt.
b. Keyakinan dalam hati, ucapan dalam lisan dan perbuatan dengan anggota tubuh.
c. Semata-mata ucapan yang keluar dari bibir dan lidah ataupun hanya semacam
keyakinan dalam hati.
d. Suatu akidah atau kepercayaan yang memenuhi seluruh isi hati nurani.

10
5. Wahyu allah kepada Rosulullah dalam hadits riwayat bukhori ada tiga perkara yang barang
siapa sudah memiliki ketiganya itu, maka ia akan dapat merasakan kelezatan nikmatnya
keimanan, kecuali:
a. Apabila Allah dan Rosulnya lebih dicintai olehnya daripada yang selain keduanya.
b. Apabila seseorang itu mencintai orang lain dan tidaklah mencintainya itu, melainkan
karena Allah juga.
c. Apabila seseorang itu benci untuk kembali kepada kekafiran sebagaimana bencinya
kalau dilemparkan kedalam api neraka
d. Apabila seseorang itu mencintai untuk kembali kepada kekafiran sebagaimana bencinya
kalau dilemparkan kedalam api neraka.

6. Pengaruh keimanan dalam kehidupan seorang musim, kecuali adalah


a. Keimanan menanam semangat berani menghadapi umat
b. Keimanan menanam sekap self help dalam kehidupan
c. Keimanan memberikan keberuntungan dalam kehidupan
d. Keimanan memberikan rasa tidak nyaman dalam diri

7. penyebab keimanan seseoang bertambah adalah


a. melakukan amal sholih
b. melakukan sesuatu yang dilarang allah
c. melakuan hal-hal yang tidak baik
d. melakukan perbuatan tercela

8. penyebab keimanan seseorang berkurang adalah


a. membantu pekerjaan orang tua
b. melakukan sholat 5 waktu
c. melakukan amal buruk
d. melakukan amal shlih

9. komunitas manusia dengan tuhan didalam hati berkenaan dengan motivasi dan tujuan
perbuatannya adalah

11
a. islam
b. iman
c. niat
d. beribadah

10. Salah satu dalil keimanan adalah


a. surat Al-baqarah ayat 3
b. surat Al-baqarah ayat 6
c. surat Al-kafirun ayat 3
d. surat At-taubah ayat 12

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian
akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penugasan= x 100 %
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali

80 – 89% = baik

70 – 79% = cukup

<70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan
Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan
Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

12
Kegiatan Belajar 2

Islam dan Buah-buahnya

D alam Kegiatan Belajar 1 (KB1), anda telah mempelajari tentang Hakikat Keimanan dan
Budaya. Dengan mempelajari materi pada Kegiatan Belajar 1, anda akan dengan mudah
mempelajari materi Kegiatan Belajar 2 (KB2) ini yaitu Islam dan Buah-buahnya. Dengan
menguasai materi ini, anda diharapkan akan semakin mengerti makna dari tujuan dari kita
memeluk Agama Islam, apa itu iman dan apa itu ihsan. Maka usahakan setelah anda mempelajari
KB 2 ini anda dapat menjelaskan apa itu Islam dan Buah-buahnya. Bacalah uraian berikut
dengan cermat dan kerjakan tugas-tugas yang diberikan dengan disiplin tinggi dan dengan
kesungguhan.

A. DEFINISI ISLAM

Islam adalah agama yang tersebar di seluruh dunia, yang mana orang-orang yang
menganutnya akan disebut sebagai muslim atau muslimah. Agama ini, agama yang rahmatan
lil’alamiin. Agama yang diturunkan oleh Allah SWT dan dibawa oleh Nabi Muhammad SAW
untuk umat manusia agar dapat hidup bahagia di dunia dan di akhirat. Dalam sebuah hadist
dijelaskan apa itu islam. Dan arti dari hadist itu adalah :
Malaikat Jibril bertanya kepada Nabi Muhammad Saw mengenai Islam, kemudian beliau
menjawab: “Islam adalah, engkau bersaksi tiada ada yang berhak diibadahi dengan benar
melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah: menegakkan shalat;
menunaikan zakat; berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika
engkau mampu melakukannya”.
Rasulullah SAW menjelaskan tentang rukun dalam Islam, dimana mencakup tentang akidah
dan syariah (fiqih). Dimana agama adalah fikih, karena mencakup segala perbuatan manusia
dalam kehidupannya setelah dia beriman. Jika dilihat dari segi urgensi hukum memang sangan
urgen, Karena agama memang berisikan hukum. Karena dalam rukun Isalam, setelah dia
bersyahadat (beriman), barulah dia berkena pasalpasal berikutnya, yaitu kewajiban shalat, zakat,
puasa ramadhan dan pergi haji bila mampu. Seseorang belum dikatakan beragama Islam dengan
sempurna jika belum melakukan lima perkara secara keseluruhan. Kecuali jika disyaratkan

13
adanya kemampuan seperti zakat dan haji. Karenanya, tidaklah mungkin bila materi pendidikan
agama Islam tidak mengajarkan materi Islam itu sendiri sebagai dasarnya.
Kata Islam berasal dari Bahasa Arab yang dalam bentuk mashdarnya dari kata kerja – ‫اسلم‬
‫ يسلم – اسالما‬yang secara etimologi berarti sejarah, tidak cacat, seamat. Dan dalam kata salm dan
silm mempunyai arti: kedamaian, kepatuhan, dan penyerahan diri. Dari kata-kata diatas tadi
dibentuk kata salam sebagai istilah pengertian: sejahtera, tidak tercela, selamat, damai, patuh,
dan berserah diri. Dari uraian diatas kata Islam dapat disimpulkan menjadi taat atau patuh dan
berserah diri kepada Allah.
Pengertian Islam menurut istilah yakni sikap penyerahan diri ( kepasrahan, ketundukan,
kepatuhan) seorang hamba kepada Tuhannya dengan senantiasa melaksanakan perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya, demi mencapai kedamaian dan keselamatan hidup, di dunia maupun di
akhirat.
Dalil yang dipakai dalam definisi islam selain yang diatas ada juga dalam Hadist Riwayat
Bukhori dan Muslim yang mana artinya adalah sebagai berikut: “ Islam dibangun diatas 5
perkara: bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang diibadahi dengan benar kecuali Allah, dan
bahwa Muhammad SAW adalah utusan Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa di
bulan Ramadhan, dan berhaji ke Baitullah.
Dari pengertian diatas kita dapat menemukan beberapa ide pokok sebagai berikut:
1. Islam adalah agama yang rahmatan lil’alamin
2. Islam adalah ia yang bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang diibadahi selain Allah, dan
bahwa Muhammad SAW adalah utusan Allah, yang mendirikan sholat, menunaikan zakat,
berpuasa di bulan Ramadhan, dan berhaji jika mampu.
3. Islam adalah sikap penyerahan diri seorang hamba kepada Tuhannya dengan menjalankan
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya
4. Dalam islam terdapat 5 rukun yang mana seseorang belum dikatakan beragama Islam
dengan sempurna jika belum melakukan lima perkara secara keseluruhan. Kecuali jika
disyaratkan adanya kemampuan seperti zakat dan haji.

Dari keempat ide pokok diatas dapat kita simpulkan bahwa Islam adalah agama yang
diturunkan untuk semua umat manusia, dengan panduan yang 5 tadi yakni disebut sebagai Rukun
Islam. Rukun Islam itu adalah: Membaca 2 kalimat syahadat, mendirikan sholat, menunaikan
zakat, puasa ramadhan, dan haji bagi yang mampu.

14
Pada penjelasan definisi dari Islam diatas apakah sudah dapat dipahami dan membuat anda
semakin mengenal apa itu islam? Dan apakah anda sudah dapat menjelaskan kenapa islam
dipandang sebagai agama yang rahmatan lil’alamiin dan menyebutkan salah satu dalil dan
menyebutkan ada berapakah rukun islam secara urut. Jika anda sudah dapat menjawab dengan
baik maka anda sudah memahami definisi daripada Islam.

B. IMPEMENTASI RUKUN ISLAM


Pembentukan kepribadianmelauipendekatan islam yang didasarkan pada lima pilar Rukun
Islam.Pendekatan Islam yang ditegakkan melalui lima Rukun Islam melibatkan pendekatan
syariat dan hukum fikih untuk memicu melakukannya, yang sangat populer dengan menggunkan
lima dasar yakni wajib, sunnah, haram, makruh, dan mubah. Wajib adalah segala sesuatu yang
apabila dikerjakan mendapat pahala dan bila ditinggalkan akan mendapat dosa. Sunnah adalah
segala sesuatu yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak
mendapat dosa. Haram adalah segala sesuatu yang apabila dikerjakan mendapat dosa, dan
apabila ditinggalkan mendapat pahala. Makruh adalah segala sesuatu yang apabila dikerjakan
tidak mendapat apa-apa, tetapi jika dikerjakan mendapat pahala. Mubah adalah segala sesuatu
yang boleh dikerjakan atau tidak dikerjakan.
Teori S-R mengajari setiap individu untuk memasangkan perilaku yangdiinginkan dengan
hal-hal yang secara otomatis membuat orang berperilakutertentu. Misalnya ketika ingin
menciptakan atau melatih anak-anak senangkepada masjid, mengaji dan shalat, yang
sesungguhnya hal tersebut beratdan tidak disukai anak-anak. Maka, pasangkan dengan hal-hal
yang secaraotomatis mendatangkan kesenangan pada anak, misalnya di masjiddisediakan
permen, coklat, permainan dan nuansa kasih sayang. Haltersebut dikondisikan, hingga si anak
memperoleh pengalaman-pengalamanmengasyikkan berkaitan dengan masjid, mengaji dan
shalat dan telah terjadikebiasaan yang mapan, sehingga pada saatnya
pengkondisian/pasanganbuatan dihilangkan sedikit demi sedikit, yang apabila terjadi
keausan,diulang kembali dengan penguatan lainnya.
Begitulah, lima Rukun Islam berupa syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji, merupakan
pelajaran didikan pengalaman dan pembiasaan dari Allah paling dasar. Pelajaran lainnya adalah
berupa apa saja yang telah disyariatkan Allah baik yang tertuang dalam Al-Qur’an dan As -
Sunnah, maupun penjelas-penjelas agama yang datang dari ulama. Pendekatan ini mengandung

15
pelajaran pelatihan yang efektif untuk membentuk kepribadian, sikap dan perilaku manusia
berdasarkan pengalaman dan pembiasaan.
1. Pengertian tentang 2 Kalimat Syahadat, Shalat, Puasa, Zakat dan Haji
a. Pengertian 2 Kalimat Syahadat
Syahadat (persaksian) ini memiliki makna yang mesti dikenal seorang mulim dan
berikut diamalkannya. Adapun orang yang mengucapkannya secara lisan namun tidak
mengetahui maknanya dan tidak mengamalkannya karenanya tidak ada faedah sama sekali
dengan syahadatnya.
Dua kalimat syahadat itu adalah “ Asyhadu anla ilaha illallah” dan ”Anna
Muhammadan rasulullah” yang memiliki arti : Aku bersaksi tidak ada Ilah yang berhak
disembah kecuali Allah dan Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Membaca
dua kalimat syahadat ini adalah sebagai rukun pertama dalam rukun islam.

b. Pengertian Shalat
Shalat merupakan tiang agama. Ia sebagai rukun islam yang kedua. Seorang muslim
yang telah mencapai usia waktu baligh wajib melaksanakan sholatnya hingga ia mati. Ia
mesti memerintahkan kepada keluarganya dan anak-anaknya semenjak usia tujuh tahun
dalam rangka membiasakannya. Allah ta’ala berfirman: “ Sesungguhnya shalat itu
merupakan kewajiban yang ditetapkan waktunya atas orang-orang yang beriman “ ( An-
Nisa : 103 ).
Shalat wajib dilakukan seorang muslim dalama keadaan apapun hingga pada kondisi
ketakutan dan sakit. Ia menjalankan sholat sesuai kemampuannya baik dalam kondisi
berdiri, duduk maupun berbaring hingga sekalipun tidak dapat kecuali hanya sekedar dengan
isyarat mata atau hatinya karenanya ia boleh dengan isyarat. Rosul SAW mengabarkan yang
meninggalkan sholat itu bukanlah seorang muslim entah laki-laki atau perempuan. Beliau
bersabda: “akad selang kami dengan mereka merupakan shalat. Siapa yang meninggalkan
faedahnya telah kafir.” ( Hadist Shohih )Shalat wajib ada 5: Shubuh, Dzuhur, Ashar,
Maghrib, dan Isya’.
Permulaan waktu shalat subuh dimulai saat terbitnya fajar sampai sebelum terbitnya
matahari. Sebagaimana dalam potongan hadist yang diriwayatkan Imam Muslim yang

16
artinya : “dan permulaan waktu shalat subuh itu sejak terbitnya fajar shadiq selagi belum
munculnya matahari.”
Permulaan waktu Dzuhur dalam hadist yang diceritakan Imam Zuhri da;am kitab Fathul
Baari Sharah Shahih Bukhori nomor 540 yang artinya : Artinya : “Diceritakan dari Zuhri
dia berkata: telah mengabarkan padanya anas bin malik bahwa Rasulullah S.A.W. keluar
rumah ketika condong matahari untuk malakukan salat Zuhur.” Waktu masuknya salat
zuhur dimulai ketika matahari tergelincir. Yakni sesaat matahari terlepas dari titik meridian
langit, Para jumhur ulama termasuk Imam Abu Yusuf dan Muhammad bin Hasan Asy-
Syatibi beralasan pada Quran Surah al-Isra’ Ayat 78 , Permulaan Waktu Ashar dalam hadist
Rasulullah S.A.W bersabda dalam Hadits Riwayat Imam Bukhori Nomor 551 yang
diceritakan oleh Anas bin Malik: Arinya : “Dari Anas bin Malik dia berkata: kami salat
Asar kemudian salah seorang dari kami pergi menuju qubak dan tiba kembali di tempat
semula dalam keadaan matahari masih tinggi”. Dalam hadits yang lain Nabi S.A.W
bersabda: Artinya: “Waktu salat Asar adalah sebelum matahari menguning”. Hadits di atas
menunjukkan bahwa waktu Asar dimulai saat matahari masih bersinar putih terang dan
masih cukup tinggi.
Permulaan Waktu Maghrib adalah saat matahari telah terbenam, sebagai mana
keterangan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori Nomor 561: Artinya : “Dari
Salamah, dia berkata: kami Salat Maghrib bersama Nabi S.A.W ketika matahari telah
tertutup (tidak Tampak)”. Awal waktu maghrib dimulai saat piringan matahari terbenam dan
berakhir saat warna merah di ufuk bagian barat menghilang.
Permulaaan Waktu Isya’ menurut hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yaitu:
Artinya: “Waktu berakhirnya shalat insya’ sampai padasaat
pertengahan malam”. Namun dalam penjelasan hasits di atas hanya tentang berakhirnya
waktu shalat Isya saja bukan permulaannya. Sedangkan Hadits yang menerangkan tentag
permulaan awal waktu salat Isya yakni Hadits Riwayat. Abu Daud Nomor 393 :
Artinya: “Jibril alaihis salam pernah mengimamiku dua kali di
rumah. Pertama kali, ia shalat Zuhur bersamaku ketika matahari bergeser ke barat. Lalu ia
Salat Asar bersamaku ketika panjang bayangan sama dengan panjang benda. Kemudian ia
melaksanakan Salat Magrib bersamaku ketika orang-orang berbuka puasa. Lalu ia
melaksanakan Salat Isya bersamaku ketika hilang mega merah. Kemudian ia Salat Fajar

17
(Salat Subuh) bersamaku ketika telah haram makan dan minum bagi orang yang berpuasa.
Kemudian esok harinya, ia Salat Zuhur bersamaku ketika panjang bayangan sama dengan
panjang benda. Lalu ia Salat Asar bersamaku ketika panjang bayangan sama dengan dua
kali panjang benda. Kemudian ia Salat Magrib ketika orang-orang berbuka puasa. Lalu ia
Salat Isya hingga sepertiga malam. Kemudian ia Salat Subuh bersamaku setelah itu waktu
Isfar. Kemudian ia
menoleh padaku dan berkata, “Wahai Muhammad, inilah waktu Salat sebagaimana waktu
Salat para Nabi sebelum engkau. Batasan waktunya adalah antara dua waktu tadi”.
Permulaan waktu Isya’ dari keterangan hadits tersebut dapat diketahui bahwa pada saat
hilangnya mega merah dan berlangsung hingga tengah malam.
Macam-macam Sholat :
Shalat lima yang difardhukan yaitu :
1. Shalat Subuh dua rakaat
2. Shalat Zhuhur empat rakaat
3. Shalat Ashar empat rakaat
4. Shalat Maghrib tiga rakaat
5. Shalat Isya’ empat rakaat
‫فرض هللا على أمتى لیلة اآلسراء خمسین صــالة فلم ازل أراجعھ وأســألھ التخفیف حــتى جعلھــا خمســا فى كــل یوم ولیلــة‬
)‫(رواه البخارى و مسلم‬
Artinya : Allah SWT telah memfardhukan terhadap ummatku pada malam Is’ra lima puluh
shalat, kemudian setelah aku (Sabda Rasulullah SAW) senantiasa pulang pergi (bolak-balik)
menghadap Allah SWT meminta keringanan hingga menjadi lima pada tiap-tiap hari dan
makam. (HR. Bukhari dan Muslim
Shalat yang sunnah (apabila dikerjakan mendapat pahala apabila tidak dikerjakan tidak
mendapat pahala dan tidak mendapat dosa) : Shalat rawatib, Shalat tahajud, Shalat Dhuha
dan lain sebagainya .

2. Pengertian Zakat
Zakat menurut bahasa berasal dari Bahasa Arab yakni zaka yang artinya bersih, suci,
subur, berkembang. Dikutip dari Baznas, zakat artinya bagian tertentu dari harta yang wajib
dikeluarjan oleh setiap muslim apabila telah mencapai syarat yang ditetapkan. Sebagai salah

18
satu rukun islam, zakat ditunaikan untuk diberikan kepada golongan yang berhak
menerimanya (asnaf). Makna tumbuh dalam arti zakat menunjukkan bahwa mengeuarkan
zakat sebagai sebab adanya pertumbuhan dan perkembangan harta, pelaksanaan zakat itu
mengakibatkan pahala menjadi banyak. Kewajiban zakat bagi umat muslim yang mampu
jelas dalam surat At-Taubah ayat 60, 71 dan ayat 103.
Dalam Al-Qur’an ada 8 golongan yang berhak menerima zakat antara lain: Orang fakir,
Orang miskin, Amil, Mualaf, Hamba sahaya, Orang yang berhutang, Sabilillah ( orang yang
berjuang di Jalan Allah, Ibnu Sabil ( orang yang sedang melakukan perjalanan ).
Zakat dikeluarkan dari harta yang dimiliki. Akan tetapi, tidak semua harta terkena wajib
zakat. Syarat dikenakan zakat atas harta diantaranya:
a. Harta tersebut merupakan barang halal dan diperoleh dengan cara yang halal
b. Harta tersebut dimiliki penuh oleh pemiliknya
c. Harta tersebut merupakan harta yang dapat berkembang
d. Harta tersebut mencapai nishab sesuai jenis hartanya
e. Harta tersebut melewati haul
f. Pemilik harta tidak memiliki hutang jangka pendek yang harus dilunasi.

3. Pengertian Puasa
Puasa menurut bahasa bersalah dari Bahasa Arab dari kata shaum atau shiyam diartikan
dengan imsak yang berarti menahan. Didalam A;-Qur’an kata shaum menunjukkan makna
lebih umum ketimbang shaum yang justru sering digunakan untuk menunjukkan makna
yang lebih khusus yaitu berpuasa dengan menahan makaan dan minum. Dalil yang dipakai
pada surat maryam ayat 26.
Sedangkan arti puasa menurut istilah adalah menahan diri dari segala yang
membatalkannya dengan cara-cara khusus. Dalil yang dipakai ada pada surat Al-Baqoroh
ayat 183.
Seorang muslim berniat puasa sebelum waktu subuh. Meyudahi makaan dan mium dari
terbitnya fajar sampai tenggelamnya matahari.
Beberapa faedah dari puasa antara lain :
a. Jalan meraih takwa
b. Penghalang dari siksa neraka

19
c. Memberi syafaat pada Hari Kiamat
d. Mendapat pengampunan dosa
e. Pengekang syahwat
f. Membuka pintu surga Ar-Royan

4. Pengertian Haji
Haji merupakan rukun islam yang kelima yang wajib ditunaikan bagi mereka yang
sudah mampu secara batin maupun lahir. Kewajiban haji diterangkan dalam surat Al-Imran
ayat 97. Haji menurut bahasa adalah berkunjung keempat yang agung, sedangkan menurut
istilah adalah berziarah ke tempat tertentu pada waktu-waktu tertentu untuk melakukan
amalan-amalan tertentu dengan niat ibadah.
Definisi dari berziarah ketempat tertentu, yaitu berkunjung ke Baitullah (ka’bah),
padang arafa, muzdalifah dan mina. Pergi haji hukumnya wajb bagi setiap muslm dewasa
yang sudah memenuhi syarat. Syarat yang dimaksud adalah mampu secara ekonomi untuk
mengadakan perjalanan ke Baitullah, arab saudi minimal satu kali seumut hidup. Kewajiban
melaksakan haji bagi yanf mampu didasari surat Al-Imran ayat 97.
Waktu pelaksanaan haji dilakukan satu tahun sekali. Dan pelaksanaan haji waktunya
sangat terbatas yaitu pada saat waktu awal bulan syawal sampai hari raya Idul Adha di bulan
Dzulhijjah.
Rukun Haji merupakan sebagian amalan yang tidak boleh ditinggalkan seseorang pada saat ia
sedang melaksanakan ibadah haji, dan apabilah rukun haji tersebut ada yang tidak dekerjakan, maka
hajinya tidak sah.
Syekh Abdullah Abdurrahman Bafadhal al-Hadlrami berkata:"Rukun-rukun haji ada lima, yaitu
niat ihram, wuquf di Arafah, tawaf, sa’i dan memotong rambut. Dan rukun-rukun umrah ada empat
yaitu ihram, tawaf, sa’i dan memotong rambut." (Syeh Abdullah Abdurrahman Bafadhol al-
Hadlrami, Busyra al-Karim Bi Syarhi Masa-il at-Ta’lim Ala al-Muqaddimah al-Hadlrasmiyah, Dar
al-Fikr, juz 2, hal. 55)
Kelima rukun ini harus dilakukan seluruhnya guna memenuhi keabsahan ibadah haji yang
dilakukan. Jika tidak bisa melaksanakan seluruh rukun haji ini dikarenakan satu dan lain hal, nilai
ibadah haji akan berkurang.

20
Kewajiban ibadah haji ada lima. Syekh Zainuddin Abdul Aziz al-Malibari berkata: "Kewajiban-
kewajiban haji yaitu ihram dari miqat, menginap di Muzdalifah dan Mina, tawaf wada’ dan
melempar batu." (Syekh Zainuddin Abdul Aziz al-Malibari, Qurrah al-Aini, al-Haramain, hal. 210)
Itulah sejumlah penjelasan daripada Islam dan Buah-buahnya. Yang mana itu adalah Rukun
Islam. Rukun yang tidak boleh ditinggalkan dan harus ada dan dijalankan oleh seluruh umat islam.
Semoga anda semua dapat memahami apa yang sudah saya jabarkan diatas.

LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi diatas, kerjakanlah latihan berikut!
1) Coba carilah di lingkungan anda seorang muslim yang masih belum menjalankan rukum
islam secara penuh, dan coba anda perhatikan perbedaan nya dengan seorang muslim yang
sudah menjalankan rukun islam secara penuh!
2) Coba diskusikan dengan teman anda, mengapa ibadah haji hanya dilakukan satu tahun sekali
dan ketika melakukannya butuh tinggal di dekat baitullah beberapa hari, yang bahkan
hampir 40 hari!
3) Coba anda mencari contoh dalil lain tentang sholat wajib!
4) Ada beberapa manfaat puasa untuk kesehatan, coba sebutkan beberapa!
5) Menurut anda jika kita menjalankan sholat wajib secara rajin, apakah akan ada efek pada
kesehatan badan kita? Dan jelaskan!

Agar anda dapat mengerjakan latihan tersebut dengan arah yang benar, bacalah rambu-
rambu berikut :
Petunjuk Jawaban Latihan
a. Setelah mendapatkan informasi yang memadai, bandingkan hasil yang anda temukan dengan
yang lain yang ada pada penjelasan diatas.
b. Sebelum berdiskusi, kumpulkan terlebih dahulu hasil observasi anda terhaap du kelompok
yang lain, sebagai acuan diskusi, baca kembali penjelasan dan alasan alasan yang anda
dapatkan
c. Anda dapat mencari dalil yang anda butuhkan melalui situs web yang terercaya atau pada
buku

21
d. Anda dapat mencari jawaban dari situs web kesehatan, atau buku agama yang
mencantumkan tentang kesehatan
e. Anda juga dapat mencari dari web yang terpercaya, atau dari pendapat anda selama anda
melakukan kegiatan diatas.

Selamat mengerjakan latihan, kini bacalah rangkuman berikut sehingga pemahaman anda
menjadi semakin mantap.

 RANGKUMAN
Islam adalah agama yang tersebar di seluruh dunia, yang mana orang-orang yang
menganutnya akan disebut sebagai muslim atau muslimah. Agama ini, agama yang rahmatan
lil’alamiin. Agama yang diturunkan oleh Allah SWT dan dibawa oleh Nabi Muhammad SAW
untuk umat manusia agar dapat hidup bahagia di dunia dan di akhirat.
Kata Islam berasal dari Bahasa Arab yang dalam bentuk mashdarnya dari kata kerja – ‫اسلم‬
‫ يسلم – اسالما‬yang secara etimologi berarti sejarah, tidak cacat, seamat. Dan dalam kata salm dan
silm mempunyai arti: kedamaian, kepatuhan, dan penyerahan diri. Dari kata-kata diatas tadi
dibentuk kata salam sebagai istilah pengertian: sejahtera, tidak tercela, selamat, damai, patuh,
dan berserah diri. Dari uraian diatas kata Islam dapat disimpulkan menjadi taat atau patuh dan
berserah diri kepada Allah.
Pengertian Islam menurut istilah yakni sikap penyerahan diri ( kepasrahan, ketundukan,
kepatuhan) seorang hamba kepada Tuhannya dengan senantiasa melaksanakan perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya, demi mencapai kedamaian dan keselamatan hidup, di dunia maupun di
akhirat.
Lima Rukun Islam berupa syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji, merupakan pelajaran
didikan pengalaman dan pembiasaan dari Allah paling dasar. Pelajaran lainnya adalah berupa
apa saja yang telah disyariatkan Allah baik yang tertuang dalam Al-Qur’an dan As -Sunnah,
maupun penjelas-penjelas agama yang datang dari ulama. Pendekatan ini mengandung pelajaran
pelatihan yang efektif untuk membentuk kepribadian, sikap dan perilaku manusia berdasarkan
pengalaman dan pembiasaan.
Rukun islam ini jika di implementasikan di pendidikan maka akan membentuk karakter
siswa yang baik. Dan akan membuat siswa mempunyai akhlak yang baik.

22
Karena islam adalah pondasi awal yang harus dipahami oleh semua umat islam.

TES FORMATIF 2
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Orang yang menganut agama islam maka akan disebut sebagai...


A. Sakramen
B. Muslim
C. Kafir
D. Upasika

2) Tujuan dari mengenal islam lebih dalam agar...


A. Dapat mengolok-olok agama lain
B. Dapat berdebat dengan orang awam
C. Semakin dekat dengan Allah
D. Mendapat pujian

3) Di dalam islam terdapat rukun islam, yang mana rukun ini harus dikerjakan semua umat
islam. Sebutkan macam rukun islam
A. Syahadat, sholat, puasa, zakat dan haji
B. Menyakini adanya Allah, malaikat, rosul, kitab-kitab
C. Syahadat, sholat, zakat, puasa dan haji
D. Menyakini qodo dan qodar, menyakini hari kiamat

4) Apabila di dalam suatu sekolah sangat menggunakan ajaran islam yang baik dan rukun
islam di implementasikan dengan baik, maka anak didik di sekolah tersebut akan
menghasilkan anak didik yang..
A. Sopan dan jail
B. Santun dan periang
C. Patuh dan pemarah
D. Mempunyai karakter yang baik dan akhlak yang baik

5) Dalam penjelasan diatas bahwasanya puasa sunnah ada beberapa macam, jika ada
permisalan bahwa ada seseorang yang sudah berjanji akan melakukan puasa selama 3 hari

23
berturut-turut jika ia lolos dalam seleksi olimpiadenya. Jenis puasa apakah yang dijalani oleh
oranng tersebut?
A. Puasa Nazar
B. Puasa Qodho
C. Puasa Ramadhan
D. Puasa Arafah

6) Haji adalah rukun islam yang terakhir, dan yang menjalankannya adalah orang-orang yang
mampu, konsep dari mampu disini adalah dari sisi lahir dan batin. Dalam berhaji terdapat
rukun-rukun haji, yang apabila ditinggalkan maka hajinya tidak sempurna. Dari beberapa
rukun haji salah satunya adalah wukuf di Arafah, kemudian apa yang dimaksud dari wukuf
di Arafah ?
A. Melempar batu
B. Berdiam diri di padang arafah
C. Mengelilingi ka’bah
D. Berlari lari dari shofa ke marwa

7) Jika ada seorang muslim yang keluar dari agama islam maka disebut sebagai murtad. Jika
seorang non muslim yang masuk islam maka akan disebut sebagai mualaf, sebelum
seseorang masuk kedalam agama islam, ada yang harus dilakukan, yaitu..
A. Membaca 2 kalimat Syahadat
B. Sholat taubat
C. Puasa ramadhan
D. Zakat maal

8) Dari pernyataan dibawah ini yang bukan termasuk dari faedah daripada puasa adalah..
A. Jalan meraih takwa
B. Penghalang dari siksa neraka
C. Memberi syafaat pada Hari Kiamat
D. Termasuk ibnu sabil

9) Dalam sebuah lembaga islam, seperti sekolah muhammadiyah, biasanya guru-gurunya akan
membiasakan anak-anak muridnya untuk melaksanakan sholat. Karena sholat adalah suatu
kewajiban. Dari pembiasaan itu, anak-anak akan terbiasa menjalankan sholat baik yang
wajib dan sunnah. dari peryataan dibawah ini yang termasuk dari sholat sunnah kecuali..

24
A. Shalat subuh
B. Shalat dhuha
C. Shalat tahajud
D. Shalat witir

10) Setiap apa yang kita kerjakan harus mempunyai landasan atau dalil. Sama halnya seperti kita
melaksanakan puasa ramadhan. Dalil dari puasa ramadhan yang terkenal ada pada surat..
ayat..
A. Al-imran ayat 5
B. Al-baqoroh ayat 183
C. Al baqoroh ayat 184
D. Yunus ayat 3

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap Kegiatan
Belajar 2

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penugasan= x 100 %
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.

25
Kegiatan Belajar 3

Pengamalan Iman dan Islam Melalui Hubungan Dengan


Allah dan Manusia

k egiatan KB 3 ini mengajak anda untuk mengkaji pengamalan iman dan islam
melaluihubungan dengan Allah dan manusia , oleh karna itu setelah mempelajari KB 3 ini
diharapkan anda dapat menjelaskan dan memahami bagaimana pengamalan iman dan islam
melalui hubungan antara Allah dan manusia , bacalah uraian berikut dengan cermat kemudian
kerjakan latihan setelah membaca rangkuman.

1. PENGERTIAN

Hubungan manusia dengan Allah ta’ala merupakan hubungan vertikal antara makhluk
dengan sang khaliq. Hubungan manusia dengan Allah sang penciptanya dapat ditunjukkan
dengan beberapa cara, diantaranya :

A. Mentauhidkan Allah SWT


Mentauhidkan Allah subhanahu wata’ala dapat dilakukan dengan mempertegas keesaan
Allah subhanahu wata’ala atau mengakui bahwa tidak ada satupun yang setara dengan sifat, zat,
sifat dan asma Allahsubhanahu wata’ala
B. Ibadah
Keberadaan manusia di ciptakan muka bumi ini adalah adalah hamba Allah “Ibaadullaah”
jiwa raga haya milik Allah, hidup matinya di tangan Allah, rizki miskin kayanya ketentuan
Allah, dan diciptakan hanya untuk ibadah atau menghamba kepada-Nya.
Sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an pada surah al-Dzariyat ayat 56 :

‫وما خلقت الجن واالنس اال ليعبدون‬


“Tidak Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku” (QS. al-
Dzariyat: 56)
Menurut ilmu fiqh ibadah ialah amal perbuatan hamba Allah yang bertentangan dengan
kehendak nafsunya karena memuliakan keagungan tuhannya .
Ibadah secara bahasa adalah tunduk atau merendahkan diri. Sedangkan secara istilah atau
syara’, ibadah merupakan suatu ketaatan yang dilakukan dan dilaksanakan sesuai perintah-Nya,

26
merendahkan diri kepada Allah SWT dengan kecintaan yang sangat tinggi dan mencakup atas
segala apa yang Allah ridhai baik yang berupa ucapan atau perkataan maupun perbuatan yang
dhahir ataupun batin.
Jadi dapat disimpulkan Ibadah adalah Menyatakan ketundukan dan kepatuhan sepenuhnya
dengan disertai rasa kekhidmatan yakni bersikap khidmat terhadap yang di puja dengan segenap
jiwa raga yang diliputi oleh rasa kekuasaan dan keagungannya dan senantiasa memohonkan
rahmat dan karunianya.
Pada dasarnya ibadah dapat di bagi dalam tiga kategori utama antara lain:
1. Ibadah hati (qalbiah) adalah ketika seseorang telah memiliki rasa takut, rasa cinta
(mahabbah), mengharap (raja’), senang (raghbah), ikhlas, tawakkal.
2. Ibadah lisan & hati (lisaniyah wa qalbiyah) adalah dalam bentuk dzikir, tasbih, tahlil,
tahmid, takbir, syukur, berdoa, membaca ayat Al -Qur’an.
3. Ibadah perbuatan fisik dan hati (badaniyah wa qalbiyah) adalah yang dilaksanakan dalam
bentuk shalat, zakat, haji, berjihad, berpuasa.

Ibadah yang bisa menjadi contoh pengamalan hubungan iman dan islam dengan Allah SWT :
1. Sholat
Dalam Islam sholat merupakan salah satu jenis kewajiban yang menduduki peringkat kedua
dalam rukun Islam setelah syahadat. Kewajiban sholat diberikan kepada nabi muhammad
melalui perjalanan yang luar biasa yakni isra’ mi’raj. Sehingga sholat memiliki kedudukan
penting dalam Islam.
Sholat merupakan bentuk ibadah fisik yang dapat menjadi contoh pengamalan iman islam
melalui hubungan dengan Allah SWT .
Secara terminology syar’i Sholat diartikan sebagai suatu tindakan ibadah di sertai dengan bacaan
do’a do’a yang diawali dengan takbir dan di akhiri dengan salam sesuai dengan syarat-syarat dan
rukun-rukunnya.
2. Haji
Dasar ibadah haji menurut Sunnah Rasulullah yaitu hadits dari ‘Umar bin Khattab RA
mengenai kisah seorang penanya (Malaikat Jibril) yang bertanya kepada Rasulullah Saw.: Hadits
dari Umar bin Khattab RA mengenai kisah seorang yang bertanya kepada Rasulullah Saw,
kemudian Rasulullah Saw. berkata kepadanya, “Engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada

27
Tuhan kecuali Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad Saw adalah utusan-Nya. Engkau
mendirikan shalat, membayar zakat, berhaji ke Baitullah dan berumrah. ‘Engkau mandi janabat,
engkau menyempurnakan wudu’ dan puasa Ramadhan. Si penanya berkata, “Jadi, jika saya
mengamalkan semua itu, berarti saya seorang Muslim?” Rasulullah menjawab, “Ya, tentu!” Si
penanya berkata lagi, “Kamu benar….” dan Sunnah Rasulullah Saw. menunjukkan bahwa haji
merupakan kewajiban bagi setiap Muslim lelaki dan perempuan yang sudah mampu sekali dalam
seumur hidup. “Wahai sekalian manusia telah diwajibkan ke atas kamu untuk melaksanakan haji
maka berhajilah kamu, maka berkata seorang lelaki: Apakah setiap tahun ya Rasulullah? Maka
Rasulullah berdiam, sehingga lelaki tersebut mengulanginya sebanyak tiga kali, maka Rasulullah
berkata: Kalau sekiranya aku katakan iya, maka aku telah wajibkan, dan lakukanlah sesuai
dengan kemampuanmu.”
Dasar ibadah haji dalam Islam selain berdasarkan Alquran dan al- Hadits, ia juga telah
menjadi kesepakatan umat atas wajibnya, maka barang siapa yang mengingkarinya, maka ia
kufur. Allah SWT telah mewajibkan ibadah haji bagi setiap Muslim dan Muslimat yang mampu
memiliki hikmah yang sangat banyak, di antaranya telah menjadi kesepakatan umat dalam
menaiki tangga yang satu, menyembah Tuhan Yang Esa dengan ikhlas beribadah kepada-Nya,
milik-Nya agama yang suci dan murni yang merupakan asas kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Dalam kitab “Fiqh al-Hajj” disebutkan pengertian haji secara bahasa yaitu al-qasd artinya
berhajat atau berkehendak. Dan menurut syara’ artinya berhajat mengunjungi Baitullah al-
Haram untuk mengerjakan ibadah sebagai kewajiban terhadap perintah Allah SWT.
C. Dzikrullah (ingat kepada Allah)
Ingat kepada Allah subhanahu wata’ala merupakan salah satu ibadah lisan dan sebagai salah
satun pengamalan iman islam terhadap Allah SWT , dan juga merupakan tanda bahwa seorang
hamba memiliki hubungan erat dengan sang penciptanya. Dengan mengingat Allah subhanahu
wata’ala berarti manusia sadar akan keberadaan dirinya yang tak mungkin lepas dari campur
tangan Allah subhanahu wata’ala. Dengan mengingat Allah subhanahu wata’ala hati seseorang
akan menjadi tenang dan terhindar dari kegelisahan.

D. Tawakkal
Tawakkal merupakan salah satu contoh ibadah hati , tawakall sendiri mempunyai hubungan
yang sangat erat dengan pemahaman manusia akan takdir, ridha, ikhtiar, sabar dan do’a.

28
Tawakkal adalah kesungguhan hati dalam bersandar kepada Allah subhanahu wata’ala, untuk
mendapatkan kemaslahatan untuk mencegah kemudharatan baik menyangkut urusan dunia,
maupun urusan akhirat. Barang siapa yang mewujudkan ketaqwaan dan tawakkal kepada Allah,
dia akan menggapai kebaikan di dunia ini.

3. Hubungan manusia dengan manusia


Hubungan manusia dengan sesama manusia merupakan hubungan horizontal. Secara garis
besar hubungan antara sesama dapat dilakukan dengan cara berbuat baik kepadanya dan
menolongnya dari kesulitan yang sedang dihadapi. Menolong seseorang dapat dilakukan dengan
cara memberikan bantuan berupa harta benda ataupun tenaga. Sedangkan berbuat baik bisa
berupa menghormati, menghargai, sopan santun dsb. Jika antar sesama sudah saling berbuat baik
dan saling menolong, maka akan terciptalah kehidupan yang harmonis antar satu dengan yang
lainnya.
Pengamalan iman dan islam melalui hubungan dengan manusia :
1. Berinfaq untuk membantu sesame
Kata Infaq ini berasal dari kata nafaqa (Nun, Fa’ dan Qaf), yang berarti keluar.Dari akat kata
inilah yang kemudian muncul istilah NifaqMunafiq, yang memiliki arti orang yang keluar dari
ajaran Islam. Kata “Infaq“, yang huruf akhirnya mestinya “Qaf“, oleh orang Indonesia dirubah
menjadi huruf “Kaf“, sehingga yang dikenal di Indonesia menjadi Infak.
Infaq secara istilah adalah mengeluarkan sebagian harta untuk sesuatu kepentingan yang
diperintahkan oleh Allah Swt, contohnya seperti menginfakkan harta untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.

2. Bersedekah
Secara bahasa kata sedekah berasal dari bahasa Arab shodakota yang secara bahasa berarti
tindakan yang benar. Pada awal pertumbuhan islam, sedekah diartikan sebagai pemberian yang
disunahkan. Tetapi, setelah kewajiban zakat disyariatkan yang dalam Al-Qur’an sering
disebutkan dengan kata shadaqah maka shadaqah mempunyai dua arti.Pertama, shadaqah sunah
atau tathawwu’ (sedekah) dan wajib (zakat).

29
Manfaat sedekah Al- Faqih berpesan agar kita senantiasa bersedekah baik sedikit maupun
banyak jumlahnya, karena di dalam shadaqah tersebut terdapat sepuluh kebaikan, lima di dunia
dan lima di akhirat. Adapun lima kebaikan di dunia adalah:
1. Membersihkan harta.
2. Membersihkan badan dari dosa.
3. Menolak musibah dan penyakit.
4. Menggembirakan orang miskin, dan pekerjaan yang paling utama adalah menggembirakan
orang-orang yang beriman.
5. Membawa berkah dalam harta dan kelapangan rezeki.
Sedangkan lima kebaikan di akhirat adalah:
1. Shadaqah menjadikan pelindung baginya dari panas.
2. Akan memperingan hisab.
3. Akan memberatkan timbangan.
4. Memperlancar dalam melewati shirath (titian).
5. Akan menambah derajat di surga.

3. Silaturahmi
Silaturrahmi berasal dari kata ‫ صلة‬yang artinya hubungan atau menghubungkan. Adapun
kata ‫ الرحيم‬atau ‫ الرحم‬jamaknya ‫ االرحام‬berarti rahim atau peranakan perempuan atau kerabat. Asal
katanya dari ar-rahmah (kasih sayang). Kata ini digunakan untuk menyebut rahim atau kerabat
karena dengan adanya hubungan rahim atau kekerabatan itu, orang-orang berkasih sayang.
Selain bermakna kasih sayang, kata al-rahim juga mempunyai arti sebagai peranakan (rahim)
atau kekerabatan yang masih ada pertalian darah (persaudaraan). Sehingga dengan begitu kata
silaturrahmi dapat diartikan pula sebagai hubungan atau menghubungkan kekerabatan atau
persaudaraan.

Manfaat Silaturrahim Menurut al-Faqih Abu Lais\ Samarqandi adalah untuk mendapatkan
ridha dari Allah swt., membahagiakan orang yang kita kunjungi, menyenangkan malaikat, karena
malaikat juga sangat senang mengadakan silaturrahmi, disamping manfaat yang lain yaitu
disenangi oleh manusia, menambah banyak rezeki dan lain-lain. Lebih jauh beliau
mengemukakan bahwa silaturrahmi dapat memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama,
meningkatkan rasa kebersamaan rasa kekeluargaan, mempererat dan memperkuat tali

30
persaudaraan dan persahabatan, menambah pahala setelah kematiannya, dan yang tidak kalah
pentingnya adalah akan selalu dikenang sehingga membuat orang lain selalu mendoakannya.

Adab-adab Silaturahmi :

a. Niat yang Baik dan Ikhlas


b. Mengharap Pahala
c. Memulai Silaturrahmi dari Kerabat terdekat
d. Silaturrahmi bukan untuk Mendapatkan Balasan
e. Sabar Menjalin Silaturrahmi.

LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi di atas , kerjakan latihan berikut !
1) Coba carilah contoh perbuatan baik terhadap manusia sebagai pengamalan iman dan islam ,
bisa di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
2) Coba sebutkan kembali bagaimana pengamalan iman dan islam melalui hubungan dengan
Allah SWT
3) Didalam menjalin silaturahmi , terdapat adab adab yang harus di lakukan , sebutkan!
4) Coba jelaskan kembali apa itu sedekah dan apa saja manfaat bersedekah !
5) Ibadah di bagi menjadi 3 , sebut dan jelaskan serta beri contoh !

Agar anda dapat mengerjakan latihan di atas dengan benar , ikuti rambu-rambu pengerjaan
berikut :

Petunjuk Jawaban Latihan

a. Baca dan kaji kembali materi di atas lalu jika sudah mudah di pahami , mulailah
mengerjakan
b. Anda dapat mencari informasi tambahan melalui situs web atau buku buku tertentu
c. Jika di perluhkan , diskusikan pemikiran anda dengan teman yang lain agar mendapatkan
referensi baru

31
Setelah mengerjakan latihan ini, kini bacalah rangkuman berikut sehingga pemahaman Anda
menjadi semakin mantap.

 RANGKUMAN
Pengamalan iman dan islam melalui hubungan dengan Allah dan manusia contoh
pengamalan iman dan islam melalui hubungan dengan Allah SWT hubungan vertikal antara
makhluk dengan sang khaliq dengan : Mentauhidkan Allah SWT , Ibadah (Sholat , dzikrullah ,
haji , tawakkal) , sedangkan pengamalan iman dan islam melalui hubungan dengan manusia
merupakan hubungan horizontal. Secara garis besar hubungan antara sesama seperti : (berinfaq ,
bersedekah , bersilaturahmi).

TES FORMATIF 3
Pilihlah jawaban yang benar !

1) Pengamalan iman dan islam melalui hubungan dengan Allah SWT dapat di lakukan dengan
cara dibawah ini Kecuali……
A. Bersedekah
B. Sholat
C. Berdzikir
D. Mentauhidkan Allah SWT

2) Dibawah ini yang termasuk adab adab dalam silaturahmi adalah ….


A. Menjalin permusuhan
B. Niat yang baik
C. Cemberut
D. Bersikap sombong

3) Kata ‫ صلة‬dalam silaturahmi , berarti …


A. Berhenti

32
B. Berlari
C. Berpisah
D. Menghubungkan

4) Dibawah ini manfaat dari sedekah , Kecuali …..


A. Membersihkan harta
B. Mempermudah hisab
C. Memperlancar dalam melewati jembatan shirod
D. Membuat miskin

5) Tawakall merupakan contoh ibadah ...


A. Hati
B. Lisan
C. Fisik
D. Mati

6) Manfaat silaturahmi menurut al-Faqih Abu Lais\ Samarqandi adalah ..


A. Mendapatkan hadiah
B. Dibenci orang
C. Mendapatkan ridho Allah
D. Bersedih hati

7) Kata infaq berasal dari kata Nun, Fa’ , Qaf yang berarti …
A. Masuk
B. Keluar
C. Usaha
D. Mati

8) Dalam kitab “Fiqh al-Hajj” disebutkan pengertian haji secara bahasa yaitu al-qasd artinya …
A. Berkehendak
B. Bermain

33
C. Berusaha
D. Menanti
9) Keberadaan manusia di ciptakan muka bumi ini adalah hamba Allah “Ibaadullaah” jiwa raga
haya milik Allah , Sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an surah ….
A. An-Nur
B. Al Lahab
C. al-Dzariyat
D. An-naba’

10) Secara bahasa kata sedekah berasal dari bahasa Arab shodakota yang berarti…
A. Tindakan benar
B. Dusta
C. Kasih
D. Mengharap

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang


terdapat di bagian akhir modul ini.Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap Kegiatan Belajar
3

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penugasan= x 100 %
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%,

34
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.

Kegiatan Belajar 4

Hubungan Iman dengan Akhlak

D alam Kegiatan Belajar 3 (KB3), Anda telah mempelajari tentang Pengamalan Iman dan
Islam Melalui Hubungan dengan Allah dan Hubungan dengan Sesama Manusia. Dengan
kita mempelajari materi Kegiatan Belajar 3, anda akan dengan mudah mempelajari materi
Kegiatan Belajar 4 (KB4) ini yaitu Hubungan Iman dan Akhlak. Dengan kita mempelajari dan
memahami materi ini, anda diharapkan akan semakin mengerti bahwa Iman dan Akhlak itu
saling berhubungan. Semoga setelah mempelajari KB4 ini dapat menjelaskan pentingnya Iman
dan Akhlak. Bacalah uraian berikut dengan cermat dan kerjakanlah tugas-tugas yang diberikan
dengan disiplin yang tinggi.

A. PENGERTIAN IMAN
Iman dalam konteks kehidupan sosial sebagaimana yang terekam dalam literature hadits
memiliki jangkauan yang luas dan ruang lingkup yang tak terbatas. Ini tersirat dari informasi
hadits bahwa iman memiliki 63 atau 73 lebih bagian (cabang). Dapat dikatakan bahwa iman
meliputi seluruh dimensi kehidupan manusia. Karena sejatinya semua amal perbuatan seorang
muslim didahului oleh niat untuk berbuat. Sedangkan niat adalah komunikasi manusia dengan
Tuhan di dalam hati berkenaan dengan motivasi dan tujuan perbuatannya.
Artinya walaupun segi-segi sosial kemanusiaan yang berhubungan dengan iman cukup luas
jangkauan dan ruang lingkupnya, namun berdasarkan literature-literatur hadits yang merekam
operasional dalam aktivitas sosial Rasulullah dapat dirumuskan nilai-nilai esensial dan universal
sehingga memungkinkan untuk dimanifestasikan dalam konteks kekinian.
Dengan kata lain, apapun bentuk aktivitas sosial kemanusiaannya haruslah berlandaskan
nilai-nilai esensial (makna dalam) dan universal itu. Di antaranya adalah prinsip kejujuran,
prinsip persaudaraan, prinsip tolong-menolong, dan prinsip berbagi kepada orang lain. Karena
perbuatan seorang muslim tidak hanya menyangkut perbuatan hati, tetapi juga menyangkut

35
perbuatan lisan dan aksi fisik yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dalam batas-batas
rasional tertentu.
Kata iman berasal dari Bahasa Arab yaitu bentuk masdar dari kata kerja (fi’il)‫ ايمانا‬-‫ يؤ من‬-‫ا من‬
“ yang mengandung beberapa arti yaitu percaya, tunduk, tentram dan tenang. Imam Ghazali
memaknakannya dengan kata tashdiq (‫ ( التصديقق‬yang berarti pembenaran.
Pengertian Iman adalah membenarkan dengan hati, mengkikrarkan dengan lisan dan
mengamalkan dengan perbuatan. Iman secara bahasa berasal dari kata Aamana- Yu’minu-
Imaanaan artinya menyakini atau mempercayai . pembahasan pokok aqidah Islam berkisar pada
aqidah yang terumuskan dalam rukun iman, yaitu:
1. Iman kepada Allah

Kata Allah berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari empat huruf, yaitu alif, lam, lam, dan
ha. Kata Allah tidak memiliki bentuk mutsannah (dual) maupun jama’ (prular). Berbeda dengan
kata ilah, ia memiliki bentuk ganda, yaitu ilahaini (dua tuhan), bentuk jamaknya alihah (tuhan-
tuhan). Oleh karena itu kata Allah dikhususkan hanya kepada Allah, Dzat Yang Maha Esa, tidak
ada sekutu bagi-Nya . Seorang Muslim beriman kepada Allah dalam arti, dia menyakini
bahwasanya Allah memiliki Asmaul Husna dan segala sifat kesempurnaan-Nya yang suci dari
kekurangan.

2. Iman kepada malaikat-Nya

Kata ‘malaikat’ berasal dari bahasa Arab, yaitu malaikah. Malaikat adalah bentuk jamak
dari kata masdar Al-Mulukah yang berarti Ar-Risalah (misi atau pesan). Secara istilah malaikat
makhluk gaib yang diciptakan oleh Allah S.W.T. dari cahaya dengan sifat-sifat tertentu.
AlJurjani mendefinisikan malaikat dengan “jasad halus yang dicipta oleh Allah dari cahaya
dengan bermacam bentuk” . Seorang Muslim beriman kepada malaikat-malaikat Allah. Dengan
meyakini bahwa mereka juga ciptaan Allah yang paling mulia.

3. Iman kepada kitab-kitab-Nya


Kitab berasal dari bahasa Arab, dengan akar kata ka-ta-ba yang berarti 'menulis'. Dengan itu
maka kitab berarti 'tulisan', bentuk jamaknya adalah kutub dalam bahasa Indonesia, kitab sering
disamakan dengan buku Secara istilah, yang dimaksud kitab adalah kitab suci yang diturunkan
Allan S.W.T. kepada para nabi dan rasul-Nya. Al-Quran Al-Karim adalah kitab teragung dari

36
kitab-kitab lainnya dan penyempurna semua ajaran dan hukum yang ada pada kitab-kitab
sebelumnya.
4. Iman kepada Rasul-rasul-Nya
Kata Nabi berasal dari kata na-ba yang berarti 'ditinggikan', atau dari kata naba-a yang
artinya 'berita' jadi, Nabi adalah seseorang yang ditinggikan derajatnya oleh Allah S.W.T.
dengan memberinya wahyu. Adapun Rasul berasal dari kata arsala yang artinya'mengutus'. Rasul
berarti 'yang diutus' jadi, rasul adalah seorang yang diutus oleh Allah S.W.T. untuk
menyampaikan misi ajaran (risalah). Adapun sifat wajib bagi nabi dan rasuladalah: Shidiq
(benar). Mustahil para rasul berkata dusta (kadzib). Amanah (dipercaya) mustahil para rasul
berkhianat (khiyanah) melanggar, atau melalaikan amanah yang diembannya. Tabligh
(menyampaikan). Mustahil menyembunyikan (kitman) perintah atau ajaran yang diperintahkan
Allah SWT. Fathanah (cerdas) mustahil baginya (jahlun) bodoh
5. Iman kepada hari akhir
Hari akhir adalah peristiwa berakhirnya kehidupan dunia yang fana, berlanjut ke kehidupan
yang kekal (akhirat). Sebagai mukmin harus percaya pada datangnya hari akhir tersebut. Seorang
Muslim beriman bahwasanya kehidupan dunia ini mempunyai saat-saat di mana dia akan
berakhir dan memiliki hari terakhir yang tiada sesudahnya, lalu datang kemudian kehidupan
berikutnya untuk kehidupan akhirat. Semua mahkluk dibangkitkan kembali untuk diadilkan
perhitungan (hisab) di mana orang saleh diberi balasan kenikmatan abadi di dalam surga,
sedangkan orang-orang yang durhaka (penuh dosa) diganjar dengan azab dan siksaan
menhinakan di neraka.
6. Iman kepada Takdir Allah
Rukun Iman yang terakhir adalah memercayai qadha dan qadar, yang sering disebut juga
takdir. Qadha berasal dari kata qadha yang artinya 'kehendak atau ketetapan hukum'. Adapun
qadar berasal dari kata qadara yang artinya 'ketentuan atau ukuran. Para ulama berbeda pendapat
tentang perbedaan antara kedua istilah tersebut, sebagian mengatakan bahwa qadar adalah
kententuan Allah sejak zaman azali (zaman yang tak ada awalnya), sedangkan qadha' adalah
ketetapan Allah terhadap sesuatu pada waktu terjadi. Jadi, ketika Allah menetapkan sesuatu akan
terjadi pada waktunya, ketentuan ini disebut qadar. Kemudian ketika telah tiba waktu yang telah
ditetapkan pada masa tersebut, ketentuan inidisebut qadha', sebagian ulama mengatakan bahwa
kedua istilah tersebut mempunyai satu makna. Pendapat yang dianggap rajih (unggul/kuat)

37
adalah bahwa kedua istilah tersebut bila dikumpulkan (qadar-qadha'), maka mempunyai makna
berbeda, tapi bila dipisahkan antara satu dengan yang lain maka mempunyai makna yang sama .
Dari pengertian diatas kita dapat menemukan beberapa ide pokok sebagai berikut :

1. Bahwa orang islam harus beriman kepada Allah


2. Iman adalah membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan, dan mengamalkan
dengan perbuatan
3. Keimanan yang kuat akan membuahkan akhlak-akhlak terpuji
4. Pokok akidah berkisar pada rukun iman

Dari keempat ide pokok diatas dapat kita simpulkan bahwa iman dan akhlak saling
bersangkutan. rukun iman ada enam, harus bagi kita untuk mengimaninya.

Pada penjelasan definisi dari Iman diatas, apakah sudah dapat dipahami dan anda dapat
mengenal apa iman ? Dan apakah anda sudah dapat menjelaskan bahwa iman dan akhlak saling
bersangkutan dan dapat menyebutkan rukun iman secara urut. Jika sudah dapat menjawab
dengan baik makaanda sudah memahami definisi iman dan akhlak.

B. PENGERTIAN AKHLAK
Secara etemologi dapat diartikan sebagai budi pekerti,watak,tabiat. Kata akhlak berasal dari
bahasa arab, jamak dari khuluqun yang menurut lunghah diartikan sebagai budi pekerti,
perangai, tingkah laku, atau tabiat. Menurut Rahmat Djatnika, bahwa pngertian akhlak dapat
dibedakan menjadi dua macam, diantaranya menurut etemologi kata akhlak berasal dari bahasa
arab yaitu berasal yaitu akhlak bentuk jamak dari khuluq, yang berarti budi pekerti. Sedangkan
menurut termonologi, kata budi pekerti terdiri dari kata “budi” dan “pekerti”. Budiadalah yang
ada pada manusia, yang berhubungan dengan kesadaran, yang didorong oleh pemikiran, rasio
yang disebut karakter. Pekerti adalah apa yang terlihat pada manusia karena didorong oleh
perasaan hati yang disebut dengan behavior. Jadi, budi pekerti merupakan perpaduan dari hasil
rasio dan rasa yang bermanifestasi pada tingkah laku manusia.

1. Pembagian Akhlak

38
a) Akhlak Terhadap Allah
Akhlak yang baik kepada Allah berucap dan bertingkah laku yang terpuji terhadap Allah
Swt.baik melalui ibadah langsung kepada Allah, seperti shalat, puasa dan sebagainya, maupun
melalui perilaku-perilaku tertentu yang mencerminkan hubungan atau komunikasi dengan Allah
diluar ibadah itu. Allah Swt telah mengatur hidup manusia dengan adanya hukum perintah dan
larangan. Hukum ini, tidak lain adalah untuk menegakkan keteraturan dan kelancaran hidup
manusia itu sendiri. Dalam setiap pelaksanaan hukum tersebut terkandung nilai-nilai akhlak
terhadap Allah Swt.
Berikut ini beberapa akhlak terhadap Allah Swt :
1) Beriman, yaitu meyakini wujud dan keesaan Allah serta meyakini apa yang difirmankan-
Nya, seperti iman kepada malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul, hari kiamat dan qadha dan
qadhar. Beriman merupakan fondamen dari seluruh bangunan akhlak islam. Jika iman telah
tertanam didada, maka ia akan memancar kepada seluruh perilaku sehingga membentuk
kepribadian yang menggambarkan akhlak islam yaitu akhlak yang mulia.
2) Taat, yaitu patuh kepada segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Sikap taat
kepada perintah Allah merupakan sikap yang mendasar setelah beriman, ia merupakan
gambaran langsung dari adanya iman di dalam hati.
3) Ikhlas,yaitu melaksanakan perintah Allah dengan pasrah tanpa mengharapkan sesuatu,
kecuali keridhaan Allah. Jadi ikhlas itu bukan tanpa pamrih.Tetapi pamrih hanya diharapkan
dari Allah berupa keridhaan-Nya. Oleh karena itu, dalam melaksanakannya harus menjaga
akhlak sebagai bukti keikhlasan menerima hukum-hukum tersebut.
4) Khusyuk, yaitu bersatunya pikiran dengan perasaan batin dalam perbuatan yang sedang
dikerjakannya atau melaksanakan perintah dengan sungguh-sungguh. Khusyuk melahirkan
ketenangan batin dan perasaan pada orang yang melakukannya. Karena itu, segala bentuk
perintah yang dilakukan dengan khusyuk melahirkan kebahagiaan hidup. Ciri-ciri Khusyu’
yaitu adanya perasaan nikmat ketika melaksanakannya. Shalat perlu dilakukan dengan
khusyu’. Jika orang melakukan shalat tetapi belum khusyu’. Agar khusyu’ dalam shalat,
sejak niat kita harus sunguh-sungguh hanya terpusat pada perbuatan yang berkaitan dengan
shalat. Apa yang dibacakan oleh lidah, dimaknai oleh pikran, diresapi oleh hati dan
difokuskan pada Allah yang sedang kita hadapi.

39
5) Huznudz dzan, yaitu berbaik sangka kepada Allah. Apa saja yang diberikan-Nya merupakan
pilihan yang terbaik untuk manusia. Berprasangka baik kepada Allah merupakan gambaran
harapan dan kedekatan seseorang kepada-Nya, sehingga apa saja yan diterimanya dipandang
sebagai suatu yang terbaik bagi dirinya. Oleh karena itu, seorang yang huznuzan tidak akan
mengalami perasaan kecewa atau putus asa yang berlebihan.

b) Akhlak Terhadap Rasulullah


Rasulullah adalah manusia yang paling mulia akhlaknya. Beliau sangat dermawan paling
dermawan diantara manusia. Beliau sangat menghindari perbuatan dosa, sangat sabar, sangat
pemalu melebihi gadis pingitan, berbicara sangat fasih dan jelas, beliau sangat pemberi, beliau
juga jujur dan amanah, sangat tawadhu’, tidaksombong, tepati janji, penyayang, lembut, suka
memaafkan, dan lapang dada. Beliau mencintai orang miskin dan duduk bersama mereka, beliau
banyak diam dan tawa beliau adalah senyuman. Maka oleh sebab itu sepatutnya kita meneladani
akhlak rasulullah. Berakhlak kepada rasulullah dapat diartikan suatu sikap yang harus dilakukan
manusia kepada Baginda Rasulullah saw. sebagai rasa terima kasih atas perjuangannya
membawa umat manusia ke jalan yang benar.
Berakhlak kepada Rasullullah perlu kita lakukan atas dasar :
1) Rasullullah Sawsangat besar jasanya dalam menyelamatkan manusia dari kehancuran.
Beliau banyak mengalami penderitaan lahir batin, namun semua itu diterima dengan ridha.
2) Rasulullah sangat berjasa dalam membina akhlak yang mulia. Pembinan ini dilakukan
dengan memerikan contoh teladan yang baik kepada umat manusia.
3) Rasulullah berjasa dalam menjelaskan Al-Qur’an kepada manusia sehingga jelas dan mudah
dilaksanakan. Allah berfirman : Artinya : “ Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta
huruf seorang Rasul diantara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka,
mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah. Dan sesungguhnya,
mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata. ( Q.S. Al- Jumu’ah : 2 )
4) Rasulullah telah mewariskan hadits yang penuh dengan ajaran yang sangat mulia dalam
berbagai bidang kehidupan.

A. Cara Berakhlak Kepada Rasulullah Saw :

40
1. Ridha dan beriman kepada Rasulullah
Ridha dan beriman kepada rasulullah merupakan sesuatu yang harus kita nyatakan. Kita
mengakui kerasulannya dan menerima segala ajaran yang disampaikannya.
2. Mentaati dan mengikuti Rasulullah.
Mentaati dan mengikuti Rasulullah merupakan sesuatu yang bersifat mutlak bagi orang-
orang yang beriman. Allah Swt. akan menempati orang-orang yang mentaati Allah dan
Rasul kedalam derajat yang tinggi dan mulia. Disamping itu juga dicintai Allah Swt
sehingga Allah mudah mengampuni dosa orang-orang yang mentaati Allah dan Rasul.
Barang siapa yang mentaati Rasul berarti juga mentaati Allah Swt.

3. Mencintai dan memuliakan Rasulullah.


Keharusan yang harus kita tunjukkan dalam akhlak yang baik kepada rasul adalah mencintai
beliau dan ahlul baitnya setelah kecintaan kita kepada Allah Swt. sebagaimana Rasulullah
bersabda : “Tidak beriman salah seorang dari mu, apabila ia tidak mencintaiku melebihi
dirinya sendiri, orang tuanya, anaknya dan manusia semuanya” . ( H.R. Bukhari Muslim )
“Barang siapa mencintai ahlul baitku, berarti mencintai aku, mencintai aku, berarti
mencintai Allah”. (H.R. Bukhari Muslim). Terbukti umat Islam seluruh dunia didalam shalat
lima waktu sehari semalam dalam duduk tahyat terakhir mengucapkan: “ Allahumma shalli
a’laa Muhammad wa’ala ali Muhammad”
4. Mengucapkan shalawat dan salam kepada Rasulullah.
Mengucapkan shalawat dan salam kepada Rasulullah merupakan sebagai tanda ucapan
terima kasih dan sukses dalam perjuangannya. Rasulullah bersabda : “ Orang yang kikir
ialah orang yang menyebut namaku, tetapi ia tidak bershalawat kepada ku ” . ( H.R. Ahmad)
“ Barang siapa yang bershalawat kepada ku satu kali, Allah akan bershalawat kepadanya
sepuluh kali shalawat ” . ( H.R. Ahmad ) “ Sesungguhnya orang yang paling dekat dengan
ku pada hari kiamat, ialah orang yang paling banyak bershalawat kepada ku ” .
(H.R.Tirmidzi)
5. Melanjutkan misi Rasulullah. Misi Rasulullah adalah menyebarluaskan dan menegakkan
nilai-nilai islam. Dan inilah tugas kita selanjutnya sebagai seorang muslim. Sebagaimana
sabda Rasulullah Saw : “ Sampaikanlah dari ku walau hanya satu ayat, dan ceritakanlah
tentang bani israil tidak ada larangan. Barangsiapa berdusta atas ( nama ) ku dengan

41
sengaja, maka hendaklah ia mempersiapkan tempat duduknya dineraka” .
( H.R.Ahmad,Bukhari danTarmidzi dari IbnuUmar)

c) Akhlak Terhadap Diri Sendiri


Islam mengajarkan agar manusia menjaga diri meliputi jasmani dan rohani. Organ tubuh kita
harus dipelihara dengan memberikan konsumsi makanan yang halal dan baik. Apabila kita
memakan makanan yang tidak halal dan tidak baik, berarti kita telah merusak diri sendiri. Akal
kita juga perlu dipelihara dan dijaga agar tertutup oleh pikiran kotor. Jiwa harus disucikan agar
menjadi orang yang beruntung. Sebagaimana Firman Allah dalam Q.S Asy - Syam [91] : 9-10 :
Artinya : “ Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa. Dan sesungguhnya
merugilah orang yang mengotorinya” . Kemudian menahan pandangan dan memelihara
kemaluan juga termasuk berakhlak terhadap diri sendiri.
C. Hubungan Iman dan Akhlak
Dalam Islam, akhlak sangat terkait dengan iman dan tidak terpisah darinya.keterkaitan
antara iman dan akhlak tersebut ditujukkan oleh berikut:
ُ‫الَِإ ْي َمانَ لِ َم ْن الَ َأ َمانَةَ لَه َُوالَ ِد ْينَ لِ َم ْن اَل َع ْه َد لَه‬

Tidak ada iman bagi siapa yang tidak bersifat amanah dan tidak ada agama bagi siapa yang
tidak menjaga perjanjian (HR. Ahmad,al-Bazzar dan thabrani).

Keterkaitan iman dengan akhlak juga terlihat jelas dengan pengarahan- pengarahan Nabi
shallallahu alaihi wassalam tentang akhlak. Beliau sering sekali mengaitkan keimanan kepada
Allah dan hari akhir dengan akhlak, sebagaimana sabda beliau:

َ ‫َم ْن َكانَ يُْؤ ِمنُ با ِ هَّللا ِ َواليَوْ ِم اآل ِخ ِرفَالَ يُْؤ ِذ جا َ َرهُ باِهَّللا ِ َو‬
‫الي‬
ُ‫ض ْيفَه‬َ ‫َو َم ْن َكانَ يُْؤ ِمنُ بِاهَّللا ِ َواليَوْ ِم اآل ِخ ِر فَ ْليُ ْك ِر ْم‬
‫َو َم ْن َكانَ يُْؤ ِمنُ وْ ِم اآل ِخ ِر فَ ْليَ ُكلْ خَ ْيرًا َأوْ لِيَصْ ْم‬
Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah ia menganggu
tetangganya, barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah memuliakan
tamunya, barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah berkata yang baik
atau diam (HR. Buhkari dan Muslim)

42
Keimanan yang terhunjam dalam hati seorang mukmin akan melahirkan perkataan-
perkataan yang terpuji. Hal ini karena iman adalah keyakinan yang tertambat dalam hati,
diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan.

LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut:
1. Lihatlah di lingkungan anda, perbedaan antara orang yang beriman dan orang yang tidak
beriman. Adakah perbedaan diantara keduanya?
2. Coba diskusikan mengapa iman dan akhlak bersangkutan?
3. Ada berapa rukun iman itu?
4. Coba sebutkan hadits terkait akhlak dan iman!
5. Coba jelaskan pengertian iman dan pengertian akhlak!

Agar Anda dapat mengerjakan latihan tersebut dengan arah yang benar, bacalah rambu-
rambu berikut.

Petunjuk Jawaban Latihan

a. Jika sudah mendapatkan jawabannya, maka berdiskusilah dengan teman anda akan
perbedaan di atas.
b. Sebelum melakukan diskusi, buatlah pertanyaan apa saja yang akan anda tanyakan nantinya.
c. Anda dapat mencari di buku akidah akhlak atau buku yang bersangkutan dengan iman
d. Anda dapat melihat jurnal di atas, untuk mengetahui hadits terkait akhlak dan iman.
e. Anda dapat melihat di jurnal maupun buku

Selamat mengerjakan latihan, semoga Anda dapat menjawabnya dan dapat memperluas
pemikiran Anda. Kini bacalah rangkuman berikut sehingga pemahaman Anda menjadi semakin
mantap.

43
 RANGKUMAN
Kata iman berasal dari Bahasa Arab yaitu bentuk masdar dari kata kerja (fi’il)‫ ايمانا‬-‫ يؤ من‬-‫ا من‬
“ yang mengandung beberapa arti yaitu percaya, tunduk, tentram dan tenang. Imam Ghazali
memaknakannya dengan kata tashdiq (‫ ( التصديقق‬yang berarti pembenaran.
Pengertian Iman adalah membenarkan dengan hati, mengkikrarkan dengan lisan dan
mengamalkan dengan perbuatan. Iman secara bahasa berasal dari kata Aamana- Yu’minu-
Imaanaan artinya menyakini atau mempercayainya. secara etemologi dapat diartikan sebagai
budi pekerti,watak,tabiat. Kata akhlak berasal dari bahasa arab, jamak dari khuluqun yang
menurut lunghah diartikan sebagai budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat.
Keterkaitan iman dengan akhlak juga terlihat jelas dengan pengarahan- pengarahan Nabi
shallallahu alaihi wassalam tentang akhlak yang artinya Barang siapa beriman kepada Allah dan
hariakhir maka janganlah ia menganggu tetangganya, barang siapa beriman kepada Allah dan
hari akhir maka hendaklah memuliakan tamunya, barang siapa beriman kepada Allah dan hari
akhir maka hendaklah berkata yang baik atau diam (HR. Buhkari dan Muslim)

TES FORMATIF 4
Pilihlah jawaban di bawah ini dengan baik dan benar.

1. Apa itu iman dalam bahasa arab


a. Amaana
b. Amanaa
c. Aamanaa
d. Amana
2. Berapakah jumlah rukun iman ?
a. 4
b. 3
c. 10
d. 6

44
3. Kepercayaan muslim kepada Allah dan ditandai dengan melaksanakan sholat fardu,
merupakan bukti nyata jika ia beriman kepada Allah. Berarti iman bermakna.....
a. Percaya dengan hati
b. Diikrarkan dengan lisan
c. Diamalkan dengan perbuatan
d. Percaya dengan hati, diikrarkan dengan lisan, diamalkan dengan perbuatan
4. Sikap dan perilaku dari beriman kepada Allah akan selalu terpancar dari seorng hamba.salah
satu sikap beriman kepada Allah adalah.....
a. Lebih mencitai harta
b. Lebih mencintai keluarga
c. Lebih mencintai teman
d. Lebih mencintai Allah dan Rasulnya
5. Perintah Allah Swt.untuk beriman kepada Allah Swt telah tertulis dalam al-Qur’an. Maka
sudah menjadi kewajiban bagi seluruh manusia untuk beriman kepada Allah Swt.dengan
beriman kepada Allah maka.....
a. Akan mendapat petunjuk dari Allah
b. Akan mendapat hinaan dari teman
c. Akan mendapat sesuatu dari keluarga
d. Akan mendapat tambahan harta
6. Apa asal kata dari akhlak?
a. Khalaq
b. Khuloq
c. Khulaqon
d. Khuluk
7. Dalam rukun iman terdapat 6 rukun yang harus diimani. Berikut ini yang bukan termasuk
dalam rukun iman adalah....
a. Iman kepada Allah
b. Iman kepada ust
c. Iman kepada malaikat
d. Iman kepada nabi dan rasul
8. Bagaimana cara kita berakhlak dengan Rasulullah?

45
a. Dengan menghinanya
b. Tidak mengikuti ajarannya
c. Ridho dan beriman pada Rasul
d. Malas dalam mengerjakan sunnahnya
9. Mengapa kita harus berakhlak dengan rasul?
a. Karena rasul telah mengajarkan kita akhlak mulia
b. Karena rasul telah telah menghina kita
c. Karena rasul telah mengajak dalam keburukan
d. Karena rasul telah membuang kita
10. Apa hukum beriman kepada Allah bagi setiap muslim?
a. Wajib
b. Sunnah
c. Haram
d. Tidak ada hukum

Cocokanlah Jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 4 yang terdapat di bagian
akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian,gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat pengusahaan anda terhadap Kegiatan Belajar 4

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penugasan= x 100 %
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan
modul selanjtnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan
Belajar 4, terutama bagian yangbelum dikuasai.

46
Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes formatif 1

1. A iman
2. B ‫ايمان‬
3. C diikrarkan dalam hati
4. C semata-mata ucapan yang keluar dari bibir dan lidah ataupun hanya semacam keyakinan
dalam hati
5. D apabila seseorang itu mencintai untuk kembali kepada kekafiran sebagaimana bencinya
kalau dilemparkan kedalam api neraka.
6. D keimanan memberikan rasa tidak nyaman dalam diri
7. A melakukan amal sholih
8. C Melakukan amal buruk
9. C niat
10. A surat Al-baqarah ayat 3

Tes formatif 2

1. A sakramen
2. C semakin dekat dengan Allah
3. C syahadat, sholat, zakat, puasa dan haji
4. D mempunyai karakter yang baik dan akhlak yang baik
5. A puasa nazar
6. B berdiam diri di padang arafah
7. A membaca 2 kalimat syahadat
8. D termasuk ibnu sabil
9. A shalat subuh
10. B al-baqarah ayat 183

Tes formatif 3

47
1. A bersedekah
2. B niat yang baik
3. D menghubungkan
4. D membuat miskin
5. A hati
6. C mendapatkan ridho Allah
7. B keluar
8. A berkehendak
9. C al-dzariyat
10. A tindakan benar

Tes formatif 4

11. C aamanaa
12. D 6
13. D percaya dengan hati, diikrarkan dengan lisan, diamalkan dengan perbuatan
14. D lebih mencintai Allah dan Rasulnya
15. A akan mendapat pentunjuk dari Allah
16. C khuluqon
17. B iman kepada ust
18. C ridho dan beriman pada Rasul
19. A karena rasul telah mengajarkan kita akhlak mulia
20. A wajib

48
DAFTAR PUSTAKA

Kuliyatun. (2020). Kajian Hadits: Iman, Islam, dan Ihsan Dalam Perspektif Pendidikan Agama
Islam. Edugama: Junal Kependidikan dan Sosial Keagamaan. Vol.6 No.2

Jalil, Mad (2019), Falsafah Hakikat Iman Islam dan Kufur. Jurnal Dakwah dan Komunikasi 2

Subhi, David. (2020) Keimanan: Iman Dalam Perspektif Islam. OSF Preprints

Abdul Majid Khon. (2014). Hadist Tarbawi: Hadist-Hadist Pendidikan. Jakarta: Kencana Jamal,
Misbahuddin. “Konsep Al-Islam dalam Al-Qur’an,” n.d., 28

Khulaisie, Rusdiana Navlia ,(2016) “Hakikat Kepribadian Muslim, Seri Pemahaman Jiwa
Terhadap Konsep Insan Kamil” 11, No. 11

Abduh, Muhammad, Risalah Tauhid (Terjemahan : H. Firdaus). (1992) Jakarta: Rajawali Pers,
hal 84

At-Tamimiy,Muhammad, (2017) Kitab Tauhid (Jiilid 2), Jakarta: Darul Haq, Hal 9

Mu’thi, Abdul, Pendidikan Tauhid untuk Madrasah Ibtidaiyah kelas 3 (Terjemahan : AbuUmar
Ibrahim). (2019) Yogyakarta: AT-Tuqa, halaman 8

Nurjannah, (2014), Lima Pilar Rukun Islam Sebagai Pembentuk Kepribadian Muslim, Jurnal
Hisbah. Vol 11 No 2

Zainuddin. (2020). Posisi Matahari dalam Menentukan Waktu Sholat, Jurnal Ilmu Falak: El
Falaky, No 1 Vol 4

Rijal, Syamsul, Buku Pintar Agama Islam, Penebar Salam, 1998, Hal 321.

Yasyakur, Moch (2016) Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menanamkan
Kedisiplinan Beribadah Sholat Lima Waktu, Jurnal Pendidikan Islam , Vol:5

Ardani,Moch Fiqh Ibadah Praktis, PT. Mitra Cahaya Utama, Jakarta, 2008, Hal 16-17.

Nuri, Muhammad (2014) Pragmatism Penyelenggaraan Ibadah Haji di Indonesia , Jurnal


Filsafat dan Budaya Hukum

49
Husna, Khotimatul (2021) Ibadah dan Praktiknya Dalam Masyarakat , Jurnal Studi Pendidikan
Islam, No 2 Vol 5

Darrusalam ,A (2017) Wawasan Hadist Tentang Silaturahmi, Jurnal Tahdist, No2 Vol:8

Bafadhol, Ibrohim (2017) Pendidikan Akhlak Dalam Perspesifik Islam : Bogor. Jurnal Edukasi
Islami Jurnal Pendidikan Islam. Vol.06. No.12

Jarnawi,Azhari, Uria Adzami (2020) Implementasi Prinsip Yakin Pada Rukun Iman Dalam
Konseling Islam. Jurnal Bimbingan Penyuluhan Konseling dan Psikopatri Islam.Vol.8.No.3

Habibah Syarifah. Akhlak dan Etika dalam Islam. Jurnal Pesona Dasar. Vol.1. No.4

50

Anda mungkin juga menyukai