kelompok 4
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
kebaikan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik
dan tepat waktu.
Makalah yang berjudul “Konsep Iman, Islam dan Ihsan Dalam Islam”
kami susun dengan tujuan memberikan pengetahuan mengenai iman, islam serta
ihsan sesuai dengan agama kita yaitu agama islam serta memenuhi penugasan mata
kuliah Pendidikan Agama Islam.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca
agar lebih mengamalkan dan memperluas pengetahuan tentang konsep iman, isla
dan ihsan sesuai yang ada di dalam agama islam.
Makalah yang kami buat tentunya tidak luput dari kekurangan karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, sehingga kami berharap para
pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun agar di kemudian hari
kami mampu menyajikan makalah yang lebih baik lagi.
Penyusun,
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PEGANTAR ............................................................................................... 2
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ........................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .................................................................................................... 6
A. Pengertian Iman, Islam dan Ihsan dari segi bahasa dan istilah. ........... 6
B. Kesalahan dalam memahami hakekat Iman, Islam dan Ihsan. .......... 10
C. Islam dan cakupannya ............................................................................. 16
D. Untuk memahami hikmah dan tujuan ibadah. ....... Error! Bookmark not
defined.
BAB III ................................................................................................................. 19
PENUTUP ............................................................................................................ 19
A. Kesimpulan ............................................................................................... 19
B. Saran.......................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 20
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Iman, Islam dan Ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan satu dengan lainnya. Iman adalah keyakinan yang menjadi dasar
akidah. Keyakinan tersebut kemudian diwujudkan melalui pelaksanaan
kelima rukun Islam. Sedangkan pelaksanaan rukun Islam dilakukan dengan
cara Ihsan, sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah.
Selain itu Iman, Islam, dan Ihsan sering juga diibaratkan hubungan
diantara ketiganya adalah seperti segitiga sama sisi yang sisi satu dan sisi
lainya berkaitan erat. Segitiga tersebut tidak akan terbentuk kalau ketiga
sisinya tidak saling mengait. Jadi manusia yang bertaqwa harus bisa meraih
dan menyeimbangkan antara iman, islam dan ihsan.
Kata Iman berasal dari Bahasa Arab yaitu bentuk masdar dari kata
kerja (fi’il). يؤمن – ايمانا- امنyang mengandung beberapa arti yaitu percaya,
tunduk, tentram dan tenang.
Imam al-Ghazali mengartikannya dengan
التصديقyaitu “pembenaran”.
Jadi bisa disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Iman adalah
Membenarkan segala sesuatu baik berupa perkataan, hati, maupun
perbuatan. Sesuai dengan hadits Rasulullah saw diatas sudah jelas
bahwasanya ada enam rukun iman yang harus diyakini untk menjadi
seorang islam yang sempurna dan menjadi seorang hamba Allah yang ihsan
nantinya rukun iman itu ialah;
1. Beriman kepada Allah Swt
2. Beriman kepada Malaikat
3. Beriman kepada Kitab-kitab
4. Beriman kepada para Rasul
5. Beriman kepada Hari Akhirat
6. Beriman kepada (Taqdir) Ketentuan Allah
Kata Islam berasal dari Bahasa Arab adalah bentuk masdar dari kata
kerja اسلم – يسلم – اسالماYang secara etimologi mengandung makna yaitu
4
Sejahtera, tidak cacat, selamat. Seterusnya kata salm dan silm, mengandung
arti: kedamaian, kepatuhan, dan penyerahan diri. Dari kata-kata ini,
dibentuk kata salam sebagai istilah dengan pengertian yaitu, Sejahtera, tidak
tercela, selamat, damai, patuh dan berserah diri. Dari uraian kata-kata itu
pengertian islam dapat dirumuskan taat atau patuh dan berserah diri kepada
Allah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian Iman, Islam dan Ihsan dari segi Bahasa dan Istilah?
2. Apa saja kesalahan dalam memahami hakekat Iman, Islam dan Ihsan?
3. Apa itu Islam dan cakupannya?
4. Apa saja hikmah dan tujuan ibadah?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Iman, Islam dan Ihsan dari segi bahasa
dan istilah.
2. Untuk mengetahui apa saja kesalahan dalam memahami hakekat Iman,
Islam, dan Ihsan.
3. Untuk mengerti tentang islam dan cakupannya.
4. Untuk memahami hikmah dan tujuan ibadah.
D. Manfaat Penelitian
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama
Islam serta memberikan pengetahuan kepada pembaca maupun penulis
mengenai iman, islam, dan ihsan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Iman, Islam dan Ihsan dari segi bahasa dan istilah.
Iman, Islam dan Ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan satu dengan lainnya. Iman adalah keyakinan yang menjadi dasar
akidah. Keyakinan tersebut kemudian diwujudkan melalui pelaksanaan
kelima rukun Islam. Sedangkan pelaksanaan rukun Islam dilakukan dengan
cara Ihsan, sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah.
Kata Iman berasal dari Bahasa Arab yaitu bentuk masdar dari kata
6
Nya, Allah telah membebankan kepada mereka berbagai tugas. Jadi kita
dituntut untuk beriman dan mempercayai adanya Malaikat Allah SWT.
7
sesuatu telah diketahui oleh Allah, serta telah pula tertulis disisi-Nya,
dan Dialah yang telah menghendaki dan menciptakannya.
Kata Islam berasal dari Bahasa Arab adalah bentuk masdar dari kata
kerja
8
Muhammad Amin al-Kurdi, ihsan ialah selalu dalam keadaan
diawasi oleh Allah dalam segala ibadah yang terkandung di dalam iman dan
islam sehingga seluruh ibadah seorang hamba benar-benar ikhlas karena
Allah.
Menurut Imam Nawawi Ihsan adalah ikhlas dalam beribadah dan
seorang hamba merasa selalu diawasi oleh Tuhan dengan penuh khusuk,
khuduk dan sebagainya.
Menurut istilah, ihsan adalah mengerahkan seluruh kemampuan,
kesungguhan dan ketekunan dalam melaksanakan sesuatu baik itu ibadah
maupun muamalah dengan penuh keikhlasan dan ketulusan di dalam hati.
Makna dan arti Ihsan secara istilah syari’at islam dapat ditinjau dari dua segi,
yaitu:
a. Arti Ihsan dalam beribadah kepada Allah Ta’ala ialah seseorang
melaksanakan ibadah kepada Allah Ta’ala seolah-olah ia melihat Nya,
sekalipun ia tidak dapat melihat Nya (di dunia) maka sungguh
Iamelihatmu. Ihsan adalah bersungguh-sungguh dalam
melaksanakanhak-hak Allah atas dirinya dengan sempurna dan penuh
ketulusan danmerasakan pengawasan Allah atas dirinya setiap waktu.
b. Adapun arti Ihsan yang berkaitan dengan hak-hak sesama makhlukialah
mengerahkan seluruh kemampuan untuk memberi manfaat apasaja
kepada sesama makhluk ciptaan Allah siapapun mereka
Iman, Islam dan Ihsan satu sama lainya memiliki hubungan karena
merupakan unsur-unsur agama (Ad-Din). Iman, Islam dan Ihsan adalah satu
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Iman adalah
keyakinan yang menjadi dasar akidah. Keyakinan tersebut kemudian
diwujudkan melalui pelaksanaan kelima rukun Islam. Sedangkan
pelaksanaan rukun Islam dilakukan dengan cara Ihsan, sebagai upaya
pendekatan diri kepada Allah.
Selain itu Iman, Islam, dan Ihsan sering juga diibaratkan hubungan
diantara ketiganya adalah seperti segitiga sama sisi yang sisi satu dan sisi
lainya berkaitan erat. Segitiga tersebut tidak akan terbentuk kalau ketiga
9
sisinya tidak saling mengait. Jadi manusia yang bertaqwa harus bisa meraih
dan menyeimbangkan antara iman, islam dan ihsan
1. Kelompok Khawarij
Secara harfiah berarti "Mereka yang Keluar") ialah istilah umum
yang mencakup sejumlah aliran dalam Islam yang awalnya mengakui
kekuasaan Ali bin Abi Thalib, lalu menolaknya. Disebut Khowarij
disebabkan karena keluarnya mereka dari dinul Islam dan pemimpin
kaum muslimin.
Kelompok khawarij dikenal dengan ciri khas mereka, yaitu:
1. berlebih-lebihan dalam memvonis kafir sesama kaum muslimin;
2. keluar memberontak dari penguasa kaum muslimin yang sah; dan
3. menghalalkan tumpahnya darah kaum muslimin yang menyelisihi
aqidah mereka.
Kelompok khawarij disebut oleh para ulama dengan banyak sebutan,
di antaranya adalah berikut ini.
a. Khawarij
Disebut khawarij karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam
mensifati mereka dengan:
"Mereka keluar (khuruj) (muncul) ketika terjadi perpecahan di
tengah-tengah kaum muslimin." (HR. Bukhari no. 3414, 5810, 6534
dan Muslim no. 1064).
Maksudnya, ketika adanya perselisihan antara dua sahabat
yang mulia, khalifah Ali bin Abi Thalib dan Mu'awiyah bin Abi
Sufyan radhiyallahu Ta'ala 'anhuma, karena adanya provokator yang
sengaja ingin menciptakan kerusuhan. Pada awalnya, kelompok
10
khawarij memihak khalifah 'Ali bin Abi Thalib radhivallahu Ta'ala
'anhu
Disebut khawarij karena mereka juga keluar (khuruj) dari
pemimpin (pemerintah atau penguasa) kaum muslimin yang sah dan
keluar dari jamaah kaum muslimin bersama penguasanya (yaitu
khalifah Albi bin Abi Thalib). Mereka keluar (memberontak) dengan
pedang didorong oleh aqidah mereka yang rusak dan batil.
b. Al-Haruriyyah
Disebut Haruriyyah, karena ketika mereka keluar
memberontak khalifah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu Ta'ala 'anhu,
mereka berkumpul di suatu tempat (daerah) bernama Haruraa', yang
berada di Irak. Al-Haruriyyah juga merupakan julukan bagi
kelompok khawarij generasi awal.
c. Ahlu Nahrawan
Khawarij generasi awal juga disebut dengan "ahlu
nahrawan", merujuk pada suatu tempat (Nahrawan) dimana khalifah
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu Ta'ala 'anhu akhirnya memerangi
mereka (yaitu kaum khawarij al-muhakkimah) dalam suatu
pertempuran yang sangat besar.
d. Asy-Syurah
Khawarij disebut juga dengan asy-syuraah, karena mereka
menganggap dan menyangka bahwa tindakan mereka membunuh
kaum muslimin mereka tukar ) (شریdengan keridhaan Allah Ta'ala.
Mereka menyangka bahwa pembunuhan kaum muslimin tersebut
bisa membeli atau mendatangkan ridha Allah Ta'ala. Sehingga
julukan ini pun menjadi julukan yang disenangi oleh kaum khawarij
e. Al-Maarigah
11
Ini adalah penamaan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
ketika. mensifati khawarij dengan sebutan "al-maariqah", yaitu
orang yang keluar (memberontak).
2. Kelompok Murji'ah
Kata murji'ah berasal dari bahasa arab arja'ah yang artinya kembali.
Sekte ini disebut Murji'ah karena memiliki pegangan persoalan atau
konflik politik antara Ali bin Abi Tholib dan Muawiyah bin Abi Sofyan
serta kaum khawarij. Oleh karena itu, mereka tidak ingin menyampaikan
pendapat tentang siapa yang benar dan siapa yang kafir diantara 3
kelompok tersebut.
Munculnya murji'ah dilatarbelakangi oleh persoalan politik, yaitu
tentang ke kholifahan. Umat islam terbagi dalam 2 kelompok yaitu:
Kelompok Ali bin Abi Tholib dan Muawiyah bin Abi Sofyan. Aliran ini
muncul di Damaskus pada akhir abad hijriah kalimat ini disebut murji'ah
yaitu menund a atau mengembalikan. Murji'ah sendiri yakni kelompok
satu aliran yang tetap berada dalam barisan ali bin Abi Thalib.
Adapun pokok-pokok ajaran aliran murji'ah adalah sebagai berikut.
12
3. Orang yang telah beriman dalam hatinya, tetapi ia kelihatan
menyembah berhala atau membuat dosa-dosa besar yang lain,bagi
murji'ah orang ini masih mukmin.
3. Kelompok Qadariyah
Secara bahasa, Qadariyah berasal dari kata bahasa Arab "qadara"
yang mempunyai arti kuasa atau mampu, ketentuan atau ukuran, dan
menyempitkan.
Sedangkan menurut istilah, adalah kelompok yang menolak qadar
(ketetapan Tuhan), yaitu kelompok yang tidak percaya adanya ketetapan
Tuhan terhadap segala perkara. Kelompok aliran ini menolak
kepercayaan bahwa Allah SWT telah menetapkan segala urusan
sebelum diciptakannya dunia ini.
Ada perbedaan pendapat mengenai latar belakang kemunculan
aliran Qadariyah. Menurut Harun Nasution, kemunculan Qadariyah erat
kaitannya dengan masalah perbuatan manusia bahwa manusia
mempunyai kemerdekaan dan kebebasan dalam menentukan perjalanan
hidupnya.
Ibnu Taimiyah mengemukakan sejarah timbulnya pemahaman ini,
Qadariyah muncul sebelum paham Jabariyah. Paham Qadariyah muncul
pada periode terakhir sahabat, bahwasannya ketika timbul perdebatan.
13
tentang qadar dan ketetapan Tuhan. Para ulama Salaf dan para Imam
telah membantah pendirian kaum Qadariyah.
Menurut Ibnu Nabatah, seorang ahli dan penulis kitab Syahral 'uyun
mengatakan bahwa orang yang mula-mula mengembangkan paham
Qadariyah adalah penduduk Irak. Pada awal mulanya, ia seorang
Nasrani kemudian masuk Islam dan akhirnya menjadi Nasrani lagi.
Adapun aliran-aliran yang dipercayai oleh kelompok Qadariyah
adalah sebagai berikut.
4. Kelompok Jabariyah
Secara bahasa, Jabariyah berasal dari kata jabbara yang mengandung
arti memaksa dan mengharuskannya melakukan sesuatu. Salah satu sifat
dari Allah Swt adalah al-Jabbar yang berarti Allah Maha Memaksa.
14
Sedangkan secara istilah Jabariyah adalah menolak adanya. perbuatan
dari manusia dan menyandarkan semua perbuatan kepada Allah Swt.
Dengan kata lain adalah manusia mengerjakan perbuatan dalam keadaan
terpaksa (majbur).
Abu Zahra menuturkan bahwa paham ini muncul sejak zaman
sahabat dan masa Bani Umayyah. Ketika itu para ulama membicarakan
tentang masalah qadar dan kekuasaan manusia ketika berhadapan
dengan kekuasaan mutlak Tuhan.
Adapun aliran-aliran yang terdapat di dalam kelompok ini terbagi
menjadi dua, diantaranya sebagai berikut:
a. Aliran Ekstrim
1. Manusia tidak mampu untuk berbuat apa-apa. Ia tidak
mempunyai daya, tidak mempunyai kehendak sendiri, dan tidak
mempunyai pilihan,
2. Surga dan neraka tidak kekal, dan yang kekal hanya Allah Swt.
3. Iman adalah makrifat atau membenarkan dengan hati, dan hal ini
sama dengan konsep yang dikemukakan oleh kaum Murji'ah.
4. Kalam Tuhan adalah makhluk.
5. Allah Swt tidak mempunyai keserupaan dengan manusia seperti
berbicara, mendengar, dan melihat.
6. Allah Swt tidak dapat dilihat dengan indera mata di akhirat kelak.
b. Aliran Moderat
1. Tuhan menciptakan perbuatan manusia, baik itu positif atau
negatif, tetapi manusia mempunyai bagian di dalamnya. Tenaga
yang diciptakan dalam diri manusia mempunyai efek untuk
mewujudkan perbuatannya.
2. Manusia tidak dipaksa dan tidak pula menjadi pencipta
perbuatan, tetapi manusia memperoleh perbuatan yang
diciptakan Tuhan.
3. Tuhan tidak dapat dilihat di akhirat.
15
C. Islam dan cakupannya
1. Definisi Islam
Pengertian islam yaitu sikap penyerahan diri (kepasrahan,
ketundukkan, kepatuhan) seorang hamba kepada Tuhannya dengan
senantiasa melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya,
demimencapai kedamaian dan keselamatan hidup, di dunia maupun di
akhirat.
Siapa saja yang menyerahkan diri sepenuhnya hanya kepada Allah,
maka ia seorang muslim, dan barang siapa yang menyerahkan diri
kepadaAllah dan selain Allah maka ia seorang musyrik. Sedangkan
seorang yangtidak menyerahkan diri kepada Allah maka ia seorang kafir
yang sombong.
Dalam pengertian kebahasan ini, kata islam dekat dengan arti
kataagama. Senada dengan hal itu Nurkholis Madjid berpendapat bahwa
sikap pasrah kepada Tuhan adalah merupakan hakikat dari pengertian
Islam. islam dari sisi manusia sebagai yang sejak dalam
kandungansudah menyatakan kepatuhan dan ketundukan kepada Tuhan,
sebagaimanayang telah diisyaratkan dalam Al-Qur’an sebagai berikut.
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-
anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap
jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?"
Merekamenjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi".
(Kamilakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan:"Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang
yang lengahterhadap ini (keesaan Tuhan)". (Q.S Al-A’raf/7:172)
Islam berkaitan dengan agama maka takkan terlepas dari pondasi-
pondasinya yaitu rukun islam:
1. Membaca dua kalimat Syahadat
2. Mendirikan Sholat lima waktu
3. Menunaikan Zakat
4. Puasa Ramadhan
5. Haji bagi yang mampu.
16
2. Islam merupakan agama seluruh alam semesta
Islam merupakan agama semua Nabi dan Rasul. Oleh karenanya, ia
merupakan agama semua umat sebelum Nabi Muhammad yang shalih:
Pengikut Isa, Tukang sihir Fir’aun, Maryam, Luqman, Balqis, Fir’aun
pun
Sebelum matinya ingin masuk Islam.Islam juga merupakan agama
para malaikat dan jin. Bukan hanyaitu, gunung-gunung, burung-burung,
petir, pohon-pohon, bayang-bayang, langit dan bumi mengakui islam
sebagai agama mereka.
17
D. Konsepsi Ihsan Dalam Islam
Ihsan berarti berbuat baik, orang yang Ihsan disebut mukhsin berarti
orang yang berbuat baik. Sedangkan Ihsan menurut aqidah islam adalah
berbuat kebaikan dengan niat ibadah kepada Allah atau dilihat Allah SWT.
Ihsan ini adalah perbuatan dan amal yang dihiasi dengan budi pekerti yang
rendah dan ahklak yang luhur.
Ihsan itu sendiri adalah manifestasi dari iman dan Islam. ia
mengatakan hakikat ihsan adalah hidup dengan selalu bersandang sesuai
sifat Rasul, hidup dengan prilaku yang terpuji dan hidup nyata tanpa dusta.
sebagai manusia diwajibkan untuk berbuat ihsan berbuat baik kepada siapa
saja dalam bab muamalah, ihsan dijelaskan Allah SWT pada surah an-Nisaa’
ayat 36, yang berbunyi sebagai berikut:
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya
dengan sesuatu pun dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat maupun
yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu…”
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Iman yang merupakan landasan awal, bila disimpulkan sebagai
pondasi dalam keberadaan suatu rumah, sedangkan islam merupakan entitas
yang berdiri diatasnya. Maka apabila iman seseorang lemah, maka islamnya
pun akan condong atau akan rubuh.
Adapun ihsan, bisa disimpulkan sebagai hiasan rumah, bagaimana
rumah tersebut bisa terlihat mewah, terlihat indah, dan megah. Sehingga
padat menarik perhatian dari banyak pihak. Sama halnya dalam ibadah,
bagaimana ibadah ini bisa mendapatkan perhatian dari Allah Swt., sehingga
dapat diterima oleh-Nya. Tidak hanya asal menjalankan perintah dan
menjauhi larangannya saja, melainkan berusaha bagaimana amal perbuatan
itu bisa bernilai lebih dihadapan-Nya
Oleh karena itu, Islam, Iman dan Ihsan adalah satu kesatuan yang
tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Iman adalah keyakinan yang
menjadi dasar aqidah. Keyakinan tersebut kemudian diwujudkan melalui
pelaksanaan kelima rukun Islam. Sedangkan pelaksanaan rukun Islam
dilakukan dengan cara Ihsan, sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah.
B. Saran
Dari pembahasan di atas, kami menyarankan agar kita senantiasa
dapat meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT, taat beribadah,
memperdalam ilmu mengenai agama Islam, serta melaksanakan segala
perintah dan menjauhi larangan-Nya dengan cara Ihsan.
Saya berharap penulis dan para pembaca selanjutnya dapat lebih
memahami iman, ihsan dan islam agar ilmu keagamaannya lebih luas dan
lebih mengerti manfaat dan tujuan dalam beribadah menggunakan ketiga
landasan itu.
19
DAFTAR PUSTAKA
20