Anda di halaman 1dari 10

NAMA: SITI FATONAH

PRODI: PENYULUHAN PERTANIAN


NIM: 2018-55-010
BAB 4
KEIMANAN DAN KETAKWAAN DALAM ISLAM
[RUMPUN AKIDAH]

A. Kemampuan akhir yang diharap kan


membuktikan , menerima , dan mengemplementasi nilai- nilai
akidah dalam kehidupan.
B. Tugas untuk mahasiswa.
(Materi tugas dapat berbeda tetapi di berikan sebelum pembelajaran)
c. Materi ajar
1. pengertian iman
secara etimologi kata iman adalah bentuk masdar dari akar kata aamana-
yu’minu-iimaanan, arti nya percaya . Percaya kepada perkara yang harus di
yakini keberadaan nya, yaitu perkara- perkara ghoib . Goib adalah sesuatu yang
kita tidak ada pengetahuan tentang perkara itu kecuali melalui wahyu. Sedang
kan menurut etimologi iman adalah membenar kan dengan hati mengikrarkan
dengan lisan, dan melaksanakan dengan anggota badan.
Menurut sultan al-aulia, iman itu terbagi menjadi:
a. Iman tahkiki
Iman tahkiki adalah tunduk nya hati untuk tasdiq (membenar kan dalam hati)
tentang wujud tuhan. Sekira nya semua penduduk alam berbeda pendapat dengan mu,
maka tidak ada keraguan sedikit pun di dalam hatimu. Hal demikian menjadi, hanya
karna cahaya pendidikan masuk pada lembaran-lembaran sifat-saifat ibadah.
b. Iman istidlali
iman istidlali di dapat dengan argumenasi dari renungan terhadap ciptaan akan ada
nya yang mencipta, asar karena adanya mu’sir. Analogi nya, kotoran unta menunjukan
adanya unta. Egitu pun ekstensi langit dan bumi menunjukan adanya zat yang
menciptakan nya. Iman serupa ini tidak akan hilang, tetapi iman yang pertama yakni
iman tahkiki lebih kuat tasdigun bil qolbi
c. Iman taklidi
iman taklidi adalah iman yang di dasar kan atas ikut-ikutan kepada nenek moyang
mereka, atau pendapat-pendapat ulama tanpa mengetahui dalil-dalil nya iman serupa
ini di anggap lemah sebab khawatir tercerabut ketika akal mereka tergoncang karena
ada yang mengganggu yang meragukan atau karena sedikit syubhat sekalipun
 Iqrarun bil lisan
 Tasdiqupbil qolbi
 Amalun bil arkani
Menurut ahlu al-sunah wa al-jama’ah seseorang di sebut mukmin kalau di hati
Nya ada iman, percaya kepada rukun iman meski pun rukun iman tidak ada dalam amal nya. Sebab iman
itu berada di hati, amal bukan di hati, jadi amal tidak menjadi syarat bagi seseorang di sebut mukmin
Menurut mu’tazilah seseorang di sebut mukmin kalau ada amal . Amal artinya
mengakluasisasikan rukun iman dalam kehidupan al-iman huwa al-amal (iman adalah
amal) jadi, belum di sebut mukmin kalau amal nya belum mencermin kan iman yang ada di
hati nya .
Menurut al- juaini –tokoh ahlu al-sunnah, seseorang di sebut mukmin kalau ada iman di hati nya, lalu
keimanan itu di ikrarkan dengan lisannya dan diaktualisasikan dalam perbuatan.
iman menjadi landasan bagi ilmu tauhid, ataudi sebut juga ilmu kalam dan teologi islam. Percaya
kepada eksistensi tuhan berarti juga percaya kepada ke-esaan tuhan. Seseorang yang tidak percaya
kepada keberadaan allah di sebut musrik tidak ada dosa yang lebih besar kecuali syirik. Kemusyrikan itu
adalah kezaliman yang amat besar allah akan mengampuni segala dosa manusia kecuali dosa syirik.
1. proses terbentuknya iman
Ulama berbeda pendapat apakah iman itu pemberian tuhan atau usaha yang di hasil kan. Sebagian
berpendapat bahwa iman itu pemberian tuhan sejak lahir kedunia ini, bahwa sejak manusia ada di alam
rahim. Pendapat pertama melandaskan pemikiran nya terhadap hadis nabi yang menyatakan bahwa
“setiap manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah” fitrah arti nya suci bersih dari d0sa dan sudah
membawa iman.
Pendapat yang kedua menyatakan bahwa iman itu harus di tanam kan oleh orang yang mempunyai
kewenangan yaitu mursyid melalui talqin atau tai’at.
3. pengertian takwa
Takwa artinya ketahanan diri. Orang bertakwa artinya orang yang memliki ketahanan diri.
Ketahanan diri yang menyabab kan ia tidak berani melanggar aturan tuhan dan tidak berani
meninggal kan perintah tuhan. Menurut istilah takwa adalah imtisalu awaamirillah waijtinaabu
nawaahihi (melaksanakan segala perintah allah dan menjauhi segala larangannya) muttakin arti
nya orang yang bertakwa yakni orang yang melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala
larangan allah.
di dalam kitab al-mukhtasar fi al-diin disebut kan bahwa takwa terbagi dua; takwa bersifat
pokok dan takwa bersifat cabang takwa pokok adalah menjaga diri dari kekufuran, sedang kan
takwa yang cabang adalah menjaga diri dari dosa-dosa.
ibnu’athaillah berpendapat bahwa takwa terbagi dua; zhahir dan batin takwa zhahir
adalah menjaga ketentuan-ketentuan syari’ah, sedang kan takwa batin adalah iklas dengan niat
iman kepada allah maknanya briman terhadap segqla kewajiban yang datang dari allah
dan ia berusaha untuk melaksanakan nya sesuai aturan nya demikian juga ia beriman terhadap
segala larangan allah dan ia berusaha untuk menjauhi nya
Sikap takwa menjadi sangat penting bagi siapa saja yang ingin mendapat pertolongan dan
kemudahan dalam hidupnya. Demikian juga, takwa menjadi sangat penting bagi yang ingin ada
kemudahan dalam mendapat ilmu. Allah berfirman dalam qur’an surah at-thalaq ayat 2 :
“barang siapa bertakwa kepada allah maka allah akan memberikan kepadanya jalan keluar dari
kesulitan dan allah akan memberi rezki dari tempat yang tidak di sangka-sangka”
Urgensi takwa selain yang disebut di atas ada juga sebagai beriku

a. Keberakhiran yang baik adalah bagi orang yang bertakwa (hud; 49)
b. Surga di sediakan bagi orang yang brtakwa (as-syu’ara: 9)
C. Orang yang paling mulia di sisi allah adalah orang yang palig bertakwa
(al-hujurat:13)
d. Orang yang bertakwa akan di beri solusi setiap menghadapi kesulitan
(at-thalaq :3)
e. Orang yang bertakwa akan di breri kemudahan dalam mencari kehidupan
(at-thalaq:3)
f. Kemuliaan manusia bukan di lihat dari ras, warna kulit, atau kebangsaan nya tetapi dari
ketakwaannya(HR. imam ahmad)
g. Iman laksana sebuah pohon, akarnya adalah keyakinan, dahanya adalah ketakwaan (imam
ali r.a.)
iman adalah landasan bagi terbangun nya ketakwaan dan dan keshalihan. Bahwa lebih
dari itu iman menjadisyarat penting bagi diterima nya sebuah amal oleh allah SWT.
Selanjutnya syaikh abdul qadir jailani berkata “ barang siapa ongin menjadi mulia di dunia
dan akhir maka bertakwa kepada allah” sebab allah berfirman “ sesungguh nya orang yang
paling mulia di antara kamu adalah orang yang paling takwa di antara kamu “ dengan demikian
menurutnya kemuliaan ada di dalam ketakwaan dan kehinaan ada pada kemaksiatan.
Segala perintah allah SWT itu wujud syari’at yang di bawa nabi muhamad SWT
Takwa berarti ta’at terhadap segala ajaran yang di bawa oleh nabi
seluruh ajara yang yang di bawa nabi muhamad SAW di maksud kan
1. agar kita ma’rifat kepada allah, mengesakan allah, mengagungkan allah, dan
mengetahui sifat-sifat allah yang sempurna mencangkup yang wajib, yang mustahil
yang jaiz
2. agar kita tahu bagaimana cara kita beribadah kepada allah, mengagungkan
allah, berterima kasih kepada allah atas nikmat-nikmat yang di berikan kepada kita
yang tak terhitung jumlahnya
3. agar kita mau melakukan amar ma’ruf nahyi munkar dan berhias diri dengan
ahlak mulia, ahlak yang istimewah yang pantas menjadi teladan bagi masyarakat
sekitarnya.
4. agar kita memberi kan hukuman kepada siapa saja yang bersaah dengan
hukum yang telah di tetap kan dalam mu’amalah agar kehidupan masyarakat tidak
terganggu.
Sifat manusia beriman adalah sebagai berikut
a) selalu mengingat allah dalam segala keadaan
b) al-mahabbah (mencu=intai allah)
c) berserah diri hamya kepada allah (tawakai)
d) bersyukur kepada allah
e) tunduk dan patuh terhadap hukum allah
4. indikator manusia beriman dan bertakwa

Ciri penting manusia beriman adalah ia dekat dengan tuhan dan kedekatan
diri nya dengan tuhan mempengaruhi kepribadiaan positif sehingga dirinya
menjadi kemaslahatan bagi umat manusia.
abu A’la al-maududi menutur kan bahwa tanda-tanda orang beriman
sebagai berikut.
1) Menjauhi diri dari pandangan yang sempit dan picik
2) memiliki kepercayaan terhadap diri sendiri (percaya diri) dan tahu harga
diri .
3) bersikap tawadlu (rendah hati)
4) selalu bersikap jujur dan adil
5) tidak bersikap minder, lemah hati, putus asa menghadapi kesulitan hidup
6) memiliki pendirian yang teguh, sabar, tabah, dan optimis
7) memiliki sikap ksatria, etos kerja tiggi, siap menghadapi resiko karena
pilihannya bahkan siap menghadapi mati.
8) berjiwa damai, ridho, toleran, dan egaliter.
9) disiplin menjalan kan kewajiban ilahi .
5. Imlementasi iman dan takwa dalam kehidupan
iman itu pondasi, takwa adalah bangunan. Iman tanpa takwa sama dengan pondasi
yang tanpa bangunan. Bangunan yang berdiri tidak di atas pondasi maka tidak akan
kuat, mudah roboh, dan membahayakan. Iman itu masih telanjang, pakaiannya
adalah takwa dan hiasan nya adalah rasa malu, demikian hadist nabi.
Imlementasi iman ada dalam penyerahan dan kepasrahan terhadap segala aturan
tuhan. Hukum-hukum langit yang berhubungan dengan cara berterima kasih
manusia kepada tuhan disebyt hukum ibadah.
iman harus wujud dalam kehidupan sosial, ekonomi, politik, budaya, dan lain-
lain. Aktivitas sosial yang dilandasi iman dan takwa namanya ibadah ghair mahdlah
Kehidupan sosial yang di landasi iman dan takwa adalah kehidupan yang tidak ada
yang saling merugikan, bermusuhan , saling benci, dan fitnah.
amar ma’ruf nahyi munkar sebagai manifestai iman dan salah satu bentuk
ketakwaan. Amar ma’ruf nahyi munkar merupakan poros yang paling besar dalam
agama dan merupakan tugas yang karena allah mengutus para nabi dan rusul. Andai
kan tugas ini di abaikan maka akan muncul kerusaian di mana-mana dan dunia pun
akan binasah. Allah berfirman dalam qur’an surah al-imran ayat 104: “dan hendak
lah di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan,
menyerukepada yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran, mereka itu Lah orang-
orang yang beruntung”
Secara sistimatik, iman dan takwa harus terimplemantasi dalam hal-hal sbb:
a. Taqarrub kepada allah dengan cara melaksanakan apa-apa yang
difardhukan allah kepada kita.
b. ber-taqarrub kepada allah dengan cara melaksanakan hal-hal yang di
sunahkan.
c. Melakuksan amar ma’ruf nahyi munkar.
d. Menjadikan dirinya berilmu sehingga bermanfaat untuk kehidupan umat
manusia.
e. Menciptakan karya-karya inovatif berbasis keadaban yang membawa
manfaat untuk umat manusia.
f. Melakukan amal saleh dan menebar kesalehan kepada semua orang dan
juga kepada alam.
g. Mewujud kan peradaban modern yang sarat nilai-nilai spiritual untuk
kemajuan umat manusia.

Anda mungkin juga menyukai