NIM : 20331031
PRODI : Administrasi Negara 1
FAKULTAS : Ilmu Administrasi Negara
1. Jika disebut nama Allah SWT, maka hatinya bergetar dan berusaha agar ilmu Allah
SWT tidak lepas dari syaraf memorinya, serta jika dibacakan ayat Al-Qur’an, maka
bergejolak hatinya untuk segera melaksanakannya (Al-Anfal ayat 2). Dia akan berusaha
memahami ayat yang tidak dia pahami sebelumnya.
2. Senantiasa tawakkal, yaitu bekerja keras berdasarkan kerangka ilmu Allah SWT,
diiringi dengan doa, yaitu harapan untuk tetap hidup dengan ajaran Allah SWT menurut
Sunnah Rasul (Ali Imran ayat 120, Al-Maidah ayat 12, Al-Anfal ayat 2, At-Taubah ayat
52, Ibrahim ayat 11, Mujadalah ayat 10, dan At-Taghabun ayat 13).
3. Tertib dalam melaksanakan shalat dan selalu menjaga pelaksanaannya (Al-Anfal ayat
3 dan Al-Mu’minun ayat 2 & 7). Bagaimanapun sibuknya, kalau sudah masuk waktu
shalat, dia segera shalat untuk membina kualitas imannya.
7. Berjihad di jalan Allah SWT dan suka menolong (Al-Anfal ayat 74). Berjihad di
jalan Allah SWT adalah bersungguh-sungguh dalam menegakkan ajaran Allah, baik
dengan harta benda yang dimiliki maupun dengan nyawa.
8. Tidak meninggalkan pertemuan sebelum meminta izin (An-Nur ayat 62). Sikap
seperti itu merupakan salah satu sikap hidup seorang mukmin, orang yang berpandangan
dengan ajaran Allah SWT dan Sunnah Rasul.
D. Pengertian Takwa
Selaku seseorang muslim dituntut buat bertakwa pada Allah SWT. Ketakwaan
merupakan tujuan hidup untuk tiap Muslim. Tiap orang wajib melaksanakan seluruh perintah
Allah SWT serta menghindari segenap larangan- Nya, semata cuma mengharapkan ridho-
Nya. Mewujudkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan mendekatkan diri kepada- Nya
serta bukan malah menjauh. Di sinilah letak perbedaan takut kepada Allah SWT dengan
sesama makhluk. Melaksanakan perintah- perintah Allah SWT serta menghindari larangan-
Nya merupakan inti dari bertakwa. Ketaatan timbul sebagai bentuk rasa khawatir paling
tinggi kepada satu- satunya Dzat yang pantas ditakuti, ialah Allah SWT.
Secara etimologi, takwa berasal dari kata waqa, yaqi, serta wiqayah yang maksudnya
melindungi diri, menjauhi serta menghindari. Sebaliknya penafsiran takwa secara terminologi
merupakan takut kepada Allah SWT bersumber pada pemahaman dengan mengerjakan
seluruh perintah- Nya serta menghindari seluruh larangan- Nya dan takut terjerumus dalam
perbuatan dosa.
1.Makna Takwa dalam Al-Qur’an
a.) Takwa berarti takut kepada Allah SWT dengan pengakuan superioritas kepada Allah
SWT. Seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 41.
"Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan (Al Quran) yang membenarkan
apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir
kepadanya, dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan
hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa."
Dalam ayat tersebut, Allah SWT memperintahkan umat manusia untuk beriman kepada-Nya
melalui kitab yang telah Ia turunkan.
b.) Takwa berarti taat dan mau beribadah dengan niat karena Allah SWT. Sebagaimana yang
telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Ali-Imran ayat 102.
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah SWT sebenar-benar takwa
kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama
Islam."
C.) Takwa sebagai bentuk upaya pembersihan hati dari noda dan dosa. Maka inilah hakikat
dari makna takwa, selain pertama dan kedua yang telah dijelaskan dalam firman Allah SWT
pada surat An-Nur ayat 52.
"Dan barang siapa yang taat kepada Allah SWT dan rasul-Nya dan takut kepada Allah SWT
dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan."
E. Ciri-Ciri Orang yang Bertakwa kepada Allah SWT
Walaupun ketakwaan seorang tidak bisa dilihat secara kasat mata, ada identitas
spesial yang cuma dipunyai oleh orang yang betul- betul bertakwa kepada Allah SWT dengan
karakteristik sebagai berikut:
1. Paham serta mengerti ilmu agama.
Orang yang bertakwa bisa dilihat sejauh mana paham serta mengerti ilmu agama Islam. Ada
suatu riwayat yang mengatakan tentang setan yang jauh lebih cemas pada orang berilmu yang
tengah tidur daripada orang tidak berilmu yang lagi sholat.
2. Selalu menegakkan ibadah sholat.
Orang yang bertakwa merupakan orang yang senantiasa melindungi sholatnya. Apalagi
dalam kondisi lemah, dia hendak senantiasa melakukan sholat.
3. Menghindari perbuatan maksiat serta kejahatan.
Identitas orang yang bertakwa merupakan orang yang menghindari seluruh perbuatan maksiat
serta kejahatan. Orang yang bertakwa tentu khawatir melaksanakan maksiat serta kejahatan
sebab mereka tau benar kalau Allah SWT hendak memberikan balasan terhadap segala
perbuatan manusia.
4. Mempersiapkan bekal atau amal untuk kehidupan di akhirat.
Orang yang bertakwa pasti akan sibuk mempersiapkan bekal atau amal kehidupannya di
akhirat dengan beribadah sebaik mungkin dan memperbanyak amalan sholeh dengan sebaik
mungkin.
5. Berpuasa wajib maupun sunnah.
Berpuasa adalah salah satu ciri orang bertakwa yang hanya diketahui oleh Allah SWT karena
amalan puasa adalah amalan yang tersembunyi.