Anda di halaman 1dari 3

Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam / MKDU4221

Dosen : Yeri Utami, M.Pd.I.


Tuton : 1
Nama Mahasiswa : Nugraha
Nomor Induk Mahasiswa : 044644978
Tanggal : 10 Oktober 2022
1.A. Pengertian Iman
Jika kita lihat arti kata Iman menurut Kamus Besar bahsa Indonesia iman artinya kepercayaan
(yang berkenaan dengan Agama);keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, Nabi, Kitab. Dalam
Al-Quran Iman bukan hanya suatu keyakinan akan kebenaran ajaran yang diberikan, melainkan
iman itu sebenarnya menerima suatu ajaran sebagai landasan untuk melakukan perbuatan.
Seperti halnya di jelaskan dlam salah satu Ayat Al Quran Surat Albaqoroh Ayat 256, yang
artinya:

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki ) agama (islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang
benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada thagut dan
beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat
kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”

B. Rukun dari Iman

Secara bahasa , iman berarti membenarkan (tashdiq), sementara menurut istilah adalah
”mengucapkan dengan lisan, membenarkan dalam hati dan mengamalkan dalam
perbuatannya”. Adapun iman menurut pengertian istilah yang sesungguhnya ialah kepercayaan
yang meresap kedalam hati, dengan penuh keyakinan, tidak bercampur syak dan ragu, serta
memberi pengaruh bagi pandangan hidup, tingkah laku dan perbuatan sehari- hari.

Jika dilihat dari pengertian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa rukun dari keimanan terdiri
dari 3 aspek diantaranya: Kalbu, lisan dan perbuatan. Seorang yang Iman kepada Allah dia
akan meyakini dalam hatinya bahwa yang dia yakini benar adanya. Setelah dia yakin dalam hati
dia akan mengucapkan dengan 2 kalimat Syahadat. Tidak cukup disitu apapun tingkah laku
yang di perbuat dia pasti yakin bahwa segala tindakan nya diawasi oleh Allah. Maka dari itu
seseorang yang benar benar ber iman dia akan meyakini dlam hati, mengucapkan dengan lisan
dan mengamalkan dengan perbuatannya.

2. Ciri-ciri keimanan

2.A. Tawalal

Tawakal artinya senantiasa hanya mengabdi (hidup) menurut apa yang diperintahkan oleh Allah
Swt. Hal ini sesuai dengan QS Al-Anfal (8):2, yang artinya:

Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah
gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat)
imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal
2.B. Mawas diri dan bersikap ilmiah

mawas diri adalah sebuah sikap yang tidak terpengaruh oleh berbagai kasus darimanapun
datangnya, baik dari kalangan Jin dan manusia bahkan mungkin juga dating dari dirinya sendiri,
hal ini sesuai dengan keterangan Allah Swt yang tercantum dalam QS: An-Naas:1-3 yang
artinya:

Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara manusia (!), yang menguasai
manusia (2). Tuhan bagi manusia (3).

2.C. optimis dalam menghadapi masadepan

Sebuah sikap semangat dalam menghadapi apa yang dia dapatkan. Seorang yang optimis
akan mengarjakan segala sesuatu dengan penuh perhitungan maka seseorang tersebut tdak
usah memikirkan hasil yang akan di dapatkan, karena sebuah hasil akan sesuai dengan apa
yang telah di perbuat. Sikap optimis tertuang dalam Al Quran Surat Al-Insyirah (94) ayat 5-6
yang artinya:

"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah


kesulitan itu ada kemudahan."

2.D. Konsisten dan menepati janji

Janji adalah hutang. Menepati janji berarti membayar hutang. Sebaliknya ingkar adalah suatu
penghianatan. Sesuai dengan QS Al-Maaidah (5): 1. Yang artinya:

Hai orang-orang yang beriman, sempurnakanlah segala janji. Dihalalkan bagimu binatang ternak,
kecuali yang akan dibacakan kepadamu (larangan-Nya). Tidak dibolehkan berburu ketika kamu
sedang ihram. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum terhadap apa yang di kehendaki-Nya.
2.E. Tidak Sombong
Sikap sombong adlah sikap tercela, karena kesombongan dapat merugikan baik diri sendiri
maupun disekitarnya. Seseorang yang beriman pasti dia tidak akan pernah sombong, karena dia
percaya apa-apa yang dia punya saat ini adalah milik Allah Swt. Tidak sombong ini tercantum
dalam QS Luqman(31):18. Yang artinya:
Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di
bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membanggakan diri.

3.Penjelasan pemikiran manusia tentang ketuhanan yang antara lain; a). Animisme/Dinamisme,
Politeisme dan Henoteisme, dan b). Monoteisme, yang terbagi pada; Deisme, Panteisme dan
Eklektisme.

a. Animisme/dinamisme

Adalah kepercayaan kepada suatu benda yang mempunyai kekuatan atau keyakinan bahwa
suatu benda memiliki roh di dalamnya.
b. Politiesme
Adalah suatu kepercayaan kepada para dewa dan Dewi, maksud nya sebagai manusia yang
hanya meyakini bahwa tuhan itu banyak. Contoh: adanya agama yang dianut oleh masyarakat
India yaitu agama Hindu yang mempercayai tuhan hanya satu.
C. Henotisme
Adalah setiap satu kesatuan tidak mungkin di atur oleh satu pengatur. Maka setiap bangsa pasti
memiliki Tuhan yang berbeda dengan tuhan pada bangsa lainnya.artinya seluruh bangsa di
dunia hanya memiliki satu tuhan pada setiap agama yang di anut masing-masing.
d. Monotiesme
Adalah suatu hubungan bangsa dengan bangsa lain terjalin, sekian paham yang ada hanya
satu tuhan di dunia ini yang menjadi penguasa bagi masyarakat modern.

Monotiesme sendiri dibagi menjadi 3 bagian diantaranya:


1. Deisme di sebut juga bahwa tuhan yang maha esa mempunyai sifat yang serba maha
Karena kemahaannya Tuhan menciptakan alam yang serba maha pula.dengan demikian,
Peran tuhan hanya di akui kehebatan nya, di sanjung, dan di puji, namun ajarannya tidak
berperan dalam kehidupan

2. Panteisme adalah paham yang berpendapat bahwa tuhan sebagai pencipta alam. Ada yang
beranggapan bahwa tidak ada tuhan kecuali dia, maka orang tersebut masih belum
Mempercayai adanya tuhan

3. Eklektisisme adalah sikap berfilsafat dengan mengambil teori yang sudah ada dan memilah mana
yang disetujui dan mana yang tidak sehingga dapat selaras dengan semua teori itu. [1] Hal ini
dilakukan agar dapat mengambil nilai yang berguna dan dapat diterima. Dari sana diciptakan sistem
terpadu.

Anda mungkin juga menyukai