Anda di halaman 1dari 4

AGAMA ISLAM

TUGAS RESUME

KEIMANAN DAN KETAQWAAN

OLEH

YENI

P202201127

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

KENDARI 2022
KEIMANAN DAN KETAQWAAN

Manusia dalam menjalani kehidupan selalu berinteraksi dengan manusia lain atau dengan kata lain
melakukan interaksi sosial. Dalam melakukan interaksi sosial manusia harus memiliki akhlak yang baik
agar dalam proses interaksi tersebut tidak mengalami hambatan atau masalah dengan manusia lain.
Proses pembentuk akhlak sangat berperan dengan masalah keimanan dan ketakwaan seseorang.

Keimanan dan Ketakwaan seseorang berbanding lurus dengan akhlak seseorang atau dengan kata lain
semakin baik keimanan dan ketakwaan seseorang maka semakin baik pula akhlak seseorang hal ini
karena keimanan dan ketakwaan adalah modal utama untuk membentuk pribadi seseorang.

A. Pengertian Iman dan Taqwa


Menurut bahasa kata iman berasal dari tiga huruf dasar a-m-n (hamzah-mim-nun)
mengandung makna tentram, tenang, amar, jujur dapat dipercaya dan tidak khianat. Adapun
iman merupakan kata nominal dari kata dasar âmana-yu’minu, yaitu perubahan bentuk kata
dasar a-m-n yang ditambah huruf hamzah pada bagian fa’ fi’ilnya (tsulatsi mazid bi harfwahid)
yang berarti memiliki rasa aman (s}âra żâ amn) atau menjadikannya aman (ja’alahuya’man).
(Anis,1972: 28).
Iman menurut bahasa adalah yakin, keimanan berarti keyakinan. Dengan demikian, rukun iman
adalah dasar, inti, atau pokok – pokok kepercayaan yang harus diyakini oleh setiap pemeluk
agama Islam. Kata iman juga berasal dari kata kerja amina-yu’manu – amanan yang berarti
percaya. Oleh karena itu iman berarti percaya menunjuk sikap batin yang terletak dalam hati.

Kompetensi iman seseorang yang sempurna antara lain menunjukkan sifat-sifat:


1. Segala perilaku merasa disaksikan oleh pencipta-Nya.

2. Memelihara shalat dan amanat serta memenuhi janji.

3. Berusaha menghindari perbuatan maksiat.


4. Atau secara umum mentaati segala perintah dan menjauhi apa
yang dilarang Allah SWT.
5. Apabila beroleh kebahagiaan, dia bersyukur.
6. Apabila dapat musibah (penderitaan) dia bersabar.
7. Dan rela atas segala ketentuan Allah yang dilimpahkan
kepadanya.
8. Apabila mempunyai rencana, maka bertawakkal kepada
Allah.
B. Proses Terbentuknya Iman

Iman dalam bahasa Arab memiliki arti pengetahuan, percaya dan yakin tanpa keraguan.
Dengan demikian, iman adalah kepercayaan yang teguh yang timbul akibat
pengetahuan dan keyakinan. Adapun orang yang mengetahui dan percaya pada Allah
disebut dengan Mukmin.

1. Didahului Oleh Pengetahuan Tentang Tuhan

Artinya, bahwa iman itu dapat diperoleh lewat proses berpikir, perenungan mendalam,
survey atau penelitian terhadap alam semesta.

2. Timbulnya Sikap Percaya Kepada Allah

Meskipun kepercayaan pada tahap ini masih labil, tergantung pada seberapa banyak
pengetahuan tentang Allah dan upaya kontemplasinya terhadap alam semesta tersebut,
namun iman pada tahap ini akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya
pengetahuan yang diperoleh atau pengalaman yang dijalani. Kadang-kadang muncul
keraguan dalam dirinya, namun ketika proses pencarian tersebut berlanjut, sedikit demi
sedikit keraguan itu akan hilang lalu berubah pada terbentuknya tahap KETIGA, yakni
yakin tanpa dibayangi oleh sikap ragu.

C. Kriteria Orang Yang Beriman

Sebagai umat yang memeluk ajaran Islam kita harus meyakini akan keberadaan Allah
SWT yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Kita sebagai manusia dimana
makhluk paling sempurna memiliki kelebihan untuk berfikir dengan akal yang diberikan
Allah kepada kita umatnya. Beberapa contoh ciri-ciri orang beriman kepada Allah SWT
diantara sebagai berikut:

1. Takut kepada Allah

Ketakutan kepada Allah SWT merupakan salah satu ciri beriman kepada Allah,
ketakutan yang dimaksud kan yaitu menyadari bahwa Allah merupakan zat yang maha
Agung dan maha menguasai apapun yang ada didunia ini. Dengan rasa takut yang terus
kita pupuk didalam hati kita maka diri dan pikiran kita hanya akan tertuju kepada Allah
SWT.

2. Mendirikan Sholat

Selalu mendirikan sholat dengan tepat waktu dan khusuk merupakan ciri umat yang
beriman kepada Allah, karena saat melakukan sholat secara tidak langsung kita sejenak
meninggal kan urusan dunia dan hanya teringat kepada Allah SWT.
D. Hubungan Iman dan Taqwa

Keimanan dan ketakwaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Orang yang bertakwa
adalah orang yang beriman yaitu yang berpandangan dan bersikap hidup dengan ajaran Allah
menurut Sunnah Rasul yakni orang yang melaksanakan shalat, sebagai upaya pembinaan iman
dan menafkahkan rizkinya untuk mendukung tegaknya ajaran Allah.

Takwa adalah melaksanakan perintah Allah dan menjauhkan larangannya. Iman adalah percaya
pada pandangan dan sikap hidup dengan ajaran Allah, yaitu al-Qur’an menurut Sunnah Rasul,
atau dengan selain ajaran Allah, yang terwujud ke dalam ucapan dan perbuatan.

E. Keutamaan Orang Yang Beriman dan BertaqwaBERTAKWA merupakan salah satu jalan yang
dapat menghantarkan muslim kepada kebahagiaan dan keselamatan di dunia maupun di
akhirat. Keutamaan orang bertakwa, salah satunya adalah Allah janjikan akan masuk surga.
Seperti firman Allah dalam Al-Qur’an:
ٰۤ ُ
َ‫ول ِٕىكَ يَ ْد ُخلُوْ نَ ْال َجنَّة‬ ‫َر اَوْ اُ ْن ٰثى َوهُ َو ُمْؤ ِم ٌن فَا‬
ٍ ‫ت ِم ْن َذك‬ ّ ٰ ‫َو َم ْن يَّ ْع َملْ ِمنَ ال‬
ِ ‫صلِ ٰح‬
َ ْ
‫َو يُظل ُموْ نَ نَقِ ْيرًا‬ ‫اَل‬

“Siapa saja yang mengerjakan amal shaleh, baik seorang laki-laki maupun perempuan,
sementara ia adalah seorang mukmin, maka mereka pasti akan masuk kedalam surga, dan tidak
akan dianiaya sedikit pun.” (QS. An-Nisa: 124)

KESIMPULAN

Beriman kepada Allah adalah kebutuhan yang mendasar bagi manusia untuk merasakan kebahagiaan
hidup. Seseorang dikatakan beriman kepada Allah apabila memenuhi tiga unsure akidah dalam islam.
Yaitu: isi hati, ucapan, dan tingkah laku.

Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah (QS: Al-Anfal 2-4) yang artinya

“bahwa sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah bergetar
hati mereka dan apabila dibacakan ayat-ayatnya bertambah iman mereka (karena-Nya) dan hanya
kepada Tuhanlah mereka bertawakkal, yaitu orang-orang yang mendirikan shalat dan yang mnafkahkkan
sebagian dari rezeki yang kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan
sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai