Anda di halaman 1dari 13

KEIMANAN

DAN
KETAKWAAN
A. Pengertian Iman
 Pengertian Iman dari bahasa Arab yang artinya percaya.

 Pengertian Iman menurut istilah adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan


lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman
kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada
dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu
diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.

 Dalam Al-Qur’an, kata iman sering dirangkai dengan kata-kata tertentu yang menjadi
corak atau sifat dari yang diimaninya itu, seperti dengan kata: jibti (kebatinan/
idealisme), thaghut (realita/ naturalisme), bathil, kafir, dll. Kata iman yang tidak
dirangkai dengan sesuatu berarti menunjukkan makna positif.

 Kata iman dalam Al-Qur’an juga disifati dengan Asyaddu Hubban Lillah (sangat cinta
Alloh), jadi orang beriman kepada Allah berarti orang yang sangat cinta kepada Allah.
• Beriman kepada Allah adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi seseorang.
Allah memerintahkan agar umat manusia beriman kepada-Nya, sebagaimana
firman Allah yang artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada Allah dan


RasulNya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al Qur’an) yang diturunkan kepada
RasulNya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, dan hari kemudian,
maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh.” (Q.S. An Nisa :
136)

Ayat di atas memberikan penjelasan bahwa Bila kita ingkar kepada Allah, maka
akan mengalami kesesatan yang nyata. Orang yang sesat tidak akan
merasakan kebahagiaan dalam hidup. Oleh karena itu, beriman kepada Allah
sesungguhnya adalah untuk kebaikan manusia.
B. Wujud Iman

 Karena iman itu bukan hanya suatu kepercayaan, tetapi keyakinan


yang mendorong perbuatan baik, maka wujud iman adalah
dilaksanakannya amal-amal shalih yang sesuai dengan aturan atau
ajaran Islam secara lahir dan batin.
 Jadi wujud iman merupakan keutuhan dari keyakinan, ucapan dan
perbuatan seseorang dalam melaksanakan amal shalih.
 Dengan demikian wujud iman itu sangat luas, karena mencakup
berbagai jenis amal shalih yang dilakukan oleh manusia yang
didasarkan atas keyakinannya kepada Allah.
C. Proses Terbentuknya Iman
• Meliputi tiga tahap ikhtiar, yaitu:

 Tahap penyiapan benih keimanan anak, dilakukan dengan hubungan


suami istri yang Islami, mengkonsumsi makanan/minuman yang
halal, berpandangan dan bersikap hidup yang Islami.
 Tahap pengenalan pada ajaran Islam, yaitu melalui pendidikan oleh
keluarga atau lingkungannya, mulai tingkat verbal, pemahaman,
sampai amalan, dan dilakukan sedini mungkin, terutama pendidikan
akhlak dan Al-Qur’an.
 Tahap pembiasaan, yaitu membiasakan untuk melaksanakan apa
yang diperintahkan Allah dan menjauhi laranganNya dengan penuh
kesadaran.
D. Tanda-tanda Orang Beriman
 Jika disebut nama Allah hatinya bergetar, dan berusaha agar ilmu Allah itu
tidak lepas dari syaraf memorinya, jika dibacakan Al-Qur’an hatinya
bergejolak untuk segera melaksanakannya. Sesuai dengan Q.S. Al-Anfal : 2.
 Senantiasa tawakkal, yaitu bekerja keras berdasarkan ilmu Allah yang
diiringi dengan do’a dan penyerahan diri pada Allah. Q.S. Ali Imran: 120,
Al-Maidah: 12, At-Taubah: 52, Ibrahim: 11, Al-Mujadalah:10, At-
Taghabun: 13.
 Tertib dalam melaksanakan shalat dan selalu menjaga pelaksanannya. Q.S.
Al-Anfal: 3, Al-Mukminun: 2, 7.
 Menafkahkan sebagian dari rizqi yang diterimanya. Q.S. Al-Anfal : 3, Q.S.
Al-Mukminun : 4.
 Menghindari perkataan/perbuatan yang tidak bermanfaat dan menjaga
kehormatan. Q.S. Al-Mukminun : 3 , 5.
 Memelihara amanat dan menepati janji. Q.S. Al-Mukminun : 6.
 Tidak meninggalkan pertemuan sebelum minta izin. Q.S. An-Nur : 62. dll.
Pengertian Taqwa
Kata taqwa menurut bahasa arab berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang artinya
takut-menjaga-memelihara atau melindungi. Dalam arti yang sempit, taqwa berarti:
“Melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangannya”.
Allah berfirman :

"Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah


kepada-Ku hai orang-orang yang berakal." (QS. Al-Baqarah: 197)

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa


kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan
beragama Islam." (QS. Ali Imran: 102 )
Tanda-tanda orang bertaqwa
 Beriman kepada Allah SWT dan yg Ghaib (Q.S Al Baqarah, 2-3)
 Sholat, zakat, puasa (QS. Al Baqarah : 3, 177 dan 183)
 Infaq disaat lapang dan sempit (QS. Ali Imron : 133-134)
 Menahan amarah dan memaafkan orang lain (QS. Ali Imron : 134)
 Takut pada ALLAH SWT (QS. Al Maidah :28)
 Menepati janji (QS. At Taubah : 4)
 Berlaku lurus pada musuh ketika mereka pun melakkukan hal yang sama
(QS. At Taubah : 7)Bersabar dan menjadi pendukung kebenaran (QS. Ali
Imron : 146)
 Bersabar dan menjadi pendukung kebenaran (QS. Ali Imron : 146)
 Tidak meminta ijin untuk tidak ikut berjihad (QS. At Taubah : 44)
E. Korelasi Keimanan dan
Ketaqwaan
 Keimanan pada keesaan Allah SWT (tauhid) meliputi dua aspek,
yaitu tauhid teoritis dan tauhid praktis.

 Tauhid Teoritis, adalah pengakuan tentang keesaan zat, sifat, dan


perbuatan Tuhan, sehingga berkaitan dengan kepercayaan,
pengetahuan, persepsi, dan pemikiran manusia tentang konsep
Tuhan. Konsekuensi logis tauhid teoritis adalah pengakuan yang
ikhlas bahwa Allah adalah satu-satunya wujud mutlak yang
menjadi sumber dari semua wujud.

 Tauhid Praktis (tauhid ibadah), adalah terapan atau tindak lanjut


dari tauhid teoritis yang berupa amal perbuatan atau ibadah
manusia.
 Perpaduan antara tauhid teoritis dan praktis merupakan
bentuk keimanan yang sempurna.

 Sedangkan taqwa merupakan perasaan takut dan


mengagungkan kepada Allah dengan cara melaksanakan
perintah-perintahNya dan menjauhi semua larangaNya.

 Dengan demikian korelasi antara keimanan dan ketaqwaan


adalah sangat erat. Taqwa merupakan bukti atau perwujudan
dari orang yang memiliki kesempurnaan iman. Sementara
iman merupakan dasar dan semangat yang melandasi
ketaqwaan.
F. Implementasi Iman dan Taqwa
dalam kehidupan Modern
 Iman Melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan
benda
 Iman menanamkan semangat berani menghadapi
maut, (Qs. An-Nisa’ : 78)
 Iman menanamkan sikap” Mandiri” dalam
kehidupan, (Qs. Hud : 6)
 Iman memberikan ketentraman jiwa, (Qs. Al-Ra’du :
28)
 Iman mewujudkan kehidupan yang baik (hayyatan
tayyibah), ( Qs. Al-Nahl : 97)
Implementasi Iman dan Taqwa
 Iman melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen, (Qs. Al-
An’am : 162)
 Iman memberikan keberuntungan, (Al-Baqarah : 5)
 Iman mencegah penyakit
 Taqwa adalah kunci keberuntungan di dunia dan akhirat (QS.
Ali Imra [3]:130)
 Takwa mengundang limpahan berkah dan rahmat Allah SWT
(QS. Al-A’raf [7]:96 & 156)
 Takwa adalah kunci mendapatkan ampunan dan kasih sayang
Allah SWT (QS. Al-Anfal [8]:29)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai