Anda di halaman 1dari 28

KEIMANAN DAN KETAQWAAN

Pengertian Iman
Secara etimologi kata iman berasal dari
bahasa Arab, dari kata kerja amina- ya’manu-
amanan yang berarti percaya.
Secara terminologi iman adalah
membenarkan dalam hati, mengucapkan
dengan lisan dan mengamalkan dengan
perbuatan.
Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih al-
Usaimin iman adalah pengakuan yang
melahirkan sikap menerima dan tunduk.
Dalam hadis diriwayatkan Ibnu Majah, iman
didefinisikan dengan keyakinan dalam hati,
diikrarkan dengan lisan, dan diwujudkan
dengan amal perbuatan (Al-Iimaanu ‘aqdun bil
qalbi waiqraarun billisaani wa’amalun bil
arkaan).
Wujud Iman.
Wujud iman tertuang dalan arkanul iman yang
ada enam;
1. Iman Kepada Allah
2. Iman kepada Malaikat
3. Iman kepada Kitab Allah
4. Iman kepada para Rasul
5. Iman kepada hari Akhir, dan
6. Iman kepada Qada’ dan Qadar.
Sedangkan menurut Hasan al-Bana ruang
lingkup pembahasan iman meliputi:
a. Ilahiyah
b. Nubuwwah
c. Ruhaniyah, dan
d. Sam’iyah.
Dalam iman kita mengenal istilah tauhid dan
aqidah. Tauhid artinya mengesakan Allah
sedangkan aqidah menurut bahasa artinya
ikatan, tambatan atau simpul. Aqidah berarti
menyimpulkan atau mengikat iman kita dalam
mentauhidkan Allah pada hati kita.
Ada beberapa tauhid:
a. Tauhid dzat
b. Tauhid wujud
c. Tauhid sifat
d. Tauhid ibadah
e. Tauhid qashdi
f. Tauhid tasyri’
Tauhid Dzat
Tauhid dzat artinya mengitikadkan bahwa dzat
Allah itu Esa, tidak terbilang. Dzat Allah itu
hanya dimiliki oleh Allah saja. Manusia tidak
mempunyai kemampuan untuk melihat dzat
Allah. Sabda Rasulullah:
“Pikirkanlah ciptaan Allah dan jangan
pikirkandzat Allah karena engkau akan
hancur”.
Tauhid Sifat
Tauhid sifat adalah mengitikadkan bahwa tidak
ada sesuatupun yang menyamai sifat Allah,
dan hanya Allah saja yang memiliki sifat
kesempurnaan. Firman Allah:
“Tak ada sesuatu pun yang seperti Dia”. (Asy-
Syuraa ayat 11)
Tauhid Wujud
Tauhid wujud adalah mengitikadkan bahwa
hanya Allah yang wajib ada. Adanya Allah tidak
membutuhkan kepada yang mengadakan.
Firman Allah:
“Dialah yang awal dan yang akhir”. (al-Hadid
ayat 3)
Tauhid Af’al
Tauhid af’al adalah mengitikadkan bahwa
Allah sendiri yang menciptakan dan
memelihara alam semesta. Firman Allah:
“Dialah yang menetapkan ukuran serapih-
rapihnya”. (al-Furqan ayat 2)
Tauhid Ibadah
Tauhid ibadah adalah mengitikadkan bahwa
hanya Allah saja yang berhak dipuja dan
dipuji. Memuja dan memuji selain Allah serta
sikap ingin dipuji maupun dipuja, baik secara
terang-terangan maupun yang sembunyi-
sembunyi (dalam hati) adalah bentuk
perbuatan syirik. (Lihat al-Fatihah ayat 5)
Tauhid Qashdi
Tauhid qashdi adalah mengitikadkan bahwa
hanya kepada Allahlah segala amal ditujukan.
Setiap amal dilakukan secara langsung tanpa
perantaraan serta ditujukan hanya untuk
memperoleh keridhaan Allah semata. (lihat al-
An’am ayat 162)
Tauhid Tasyri’
Tauhid tasyri’ adalah mengitikadkan bahwa
hanya Allah-lah pembuat peraturan (hukum)
yang paling sempurna bagi makhluknya. Allah-
lah sumber segala hukum. (lihat an-Nisa’ ayat
59)
Proses Terbentuknya Iman.
Spermatozoa dan ovum yang diproduksi dan
dipertemukan atas dasar ketentuan yang digariskan
ajaran Allah, merupakan benih yang baik. Allah
menginginkan agar makanan yang dimakan berasal
dari rezeki yang halalanthayyiban. Pandangan dan
sikap hidup seorang ibu yang sedang hamil
mempengaruhi psikis yang dikandungnya. Ibu yang
mengandung tidak lepas dari pengaruh suami, maka
secara tidak langsung pandangan dan sikap hidup
suami juga berpengaruh pada psikologis bayi yang
sedang dikandung.
Benih iman yang dibawa sejak dalam kandungan
memerlukan pemupukan yang berkesinambungan.
Benih iman perlu dipelihara yang intensif, kalau
tidak akan punah. Berbagai pengaruh lingkungan
akan mengarah pada iman dan kepribadian
seseorang. Pada dasarnya, proses pembentukan
iman diawali dengan proses perkenalan kemudian
meningkat menjadi senang atau benci. Mengenal
ajaran Allah langkah awal dalam mencapai iman
kepada Allah. Jika seseorang tidak mengenal ajaran
Allah, maka orang tersebut tidak mungkin beriman
kepada Allah.
Tanda-Tanda Orang Beriman
1. Jika disebut nama Allah bergetar hatinya dan
jika dibacakan ayat Allah bertambah
imannya.(al-Anfal:2)
2. Senantiasa bertawakal, (Ali Imran: 120, al-
Maidah:12)
3. Tertib dlm menjalankan sholat dan menjaga
pelaksanaannya.(al-Anfal:3, al-Mu’minun:2)
4. Menafkahkan rizki yang diterimanya. (al-
Anfal:3, al-Mu’minun:4)
5. Menghindari perkataan yang tidak
bermanfaat dan menjaga kehormatan. (al-
Mu’minun:3, 5)
6. Memelihara amanah dan menepati janji. (al-
Mu’minun: 6)
7. Berjihad di jalan Allah dan suka menolonh.
(al-Anfal 74)
8. Tidak meninggalkan pertemuan sebelum
minta izin. (an-Nur: 62)
Menurut Abu A’la Maududi menyebut tanda-
tanda orang yang beriman:
1. Menjauhkan diri dari pandangan yang sempit
dan picik
2. Mempunyai kepercayaan diri dan tau harga
diri
3. Mempunyai sifat rendah hati dan khidmat
4. Senantiasa jujur dan adil
5. Tidak bersifat murung dan putus asa
6. Mempunyai pendirian yang teguh,
kesabaran, ketabahan dan optimisme
7. Mempunyai sifat ksatria, semangat dan
berani
8. Mempunyai sikap hidup damai dan ridha.
Pengertian Taqwa.
Menurut bahasa taqwa berasal dari bahasa
Arab, dari kata waqa, yaqi, wiqayatan, yang
berarti takut, menjaga, memelihara dan
melindungi. Sesuai dengan makna etimologi
tersebut, maka taqwa dapat diartikan
memelihara keimanan yang diwujudkan dalam
pengamalan ajaran agama Islam secara utuh
dan konsisten (istiqamah).
Sedangkan menurut istilah para ulama
mendifinisikan taqwa adalah menjalankan
segala yang diperintahkan oleh Allah dan
menjauhi apa-apa yang dilarang Allah. Hal ini
sesuai dengan hadis Rasulullah “Laksanakan
segala apa yang diwajibkan Allah, niscaya
kamu menjadi orang yang paling bertaqwa”.
(HR. Ath-Thabrani).
Tanda-Tanda Orang yang Bertaqwa:
1. Bersegera memohon ampunan Allah bila
berbuat dosa
2. Mau berinfaq/sadaqah dlm keadaan lapang
maupun sempit
3. Bisa menahan amarah
4. Mudah meafkan orang lain
5. Senantiasa melakukan kebaikan dan berbuat
baik
Korelasi Keimanan dan Ketaqwaan.
Keimanan pada keesaan Allahyang dikenal dengan
istilah tauhid dibagi menjadi dua, yaitu tauhid
teoritis dan tauhid praktis. Tauhid teoritis adalah
tauhid yang membahas tentang keesaan Zat,
keesaan Sifat, dan Perbuatan Tuhan. Pembahasan
keesaan Zat, Sifat, dan Perbuatan Tuhan berkaitan
dengan kepercayaan, pengetahuan, persepsi, dan
pemikiran atau konsep tentang Tuhan. Lalu
menimbulkan pengakuan yang ikhlas bahwa Allah
adalah satu-satunya Wujud Mutlak, yang menjadi
sumber semua wujud.
Adapun tauhid praktis yang disebut juga tauhid
ibadah, berhubungan dengan amal ibadah
manusia. Tauhid praktis merupakan terapan dari
tauhid teoritis. Kalimat Laa ilaaha illallah (tiada
Tuhan selain Allah) lebih menekankan pengertian
tauhid praktis (tauhid ibadah). Tauhid ibadah
adalah ketaatan hanya kepada Allah. Dengan
kata lain tidak ada yang disembah selain Allah
dan menjadikan-Nya tempat tumpuan hati dan
tujuan segala gerak dan langkah.
Dalam menegakkan tauhid, seseorang harus
menyatukan iman dan amal, konsep dan
pelaksanaan, pikiran dan perbuatan, serta teks
dan konteks. Dengan demikian bertauhid adalah
mengesakan Tuhan dalam pengertian yakin dan
percaya kepada Allah melalui pikiran,
membenarkan dalam hati, mengucapkan
dengan lisan, dan mengamalkan dengan
perbuatan.
Peran Iman dan Taqwa Dalam Menjawab
Problema Kehidupan Modern.
Pengaruh iman terhadap kehidupan manusia
sangan besar. Berikut beberapa manfaat dan
pengaruh iman pada kehidupan manusia.
1. Iman melenyapkan kepercayaan pada
kekuasaan benda. (alfatihah 1-7).
2. Iman menanamkan semangat berani
menghadapi maut. (anisa’:78)
3. Iman menanamkan sikap “self help” dalam
kehidupan. (hud:6)
4. Iman memberikan ketentraman jiwa (a-
ra’du:28)
5. Iman mewujudkan kehidupan yang baik (al-
nahl:79)
6. Iman melahirkan sikap ikhlas dan konskuen
(al-an’am:162)
7. Iman memberikan keberuntungan (al-
baqarah:5)

Anda mungkin juga menyukai