Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Aqidah

Akhmad Rifqi Ramadhani 1600003025


Andan Sidik Sadewo 1600003053
Angga Galuh Permadi 1600003026
Adiluhung Triaji Pamungkas 1600003036
Dafik Saputro 1600003046
Eka Puji Prasetio 1600003008
Rahardian Bayu Ismail 1600003009
Faishal Alhusaini 1600003191
A. Pengertian Aqidah

Secara etimologi (lughatan) aqidah berakar dari kata


aqada-yaqudu’ aqidatan berarti simpul, ikatan,
perjanjian dan kokoh. Setelah terbentuk menjadi
aqidah berarti keyakinan. Relevansi antara arti kata
aqdan dan aqidah adalah keyakinan itu yang
tersimpul dengan kokoh di dalam hati bersifat
mengingat dan mengandung perjanjian
Secara terminologis (isthilahan), terdapat
beberapa definisi (ta’rif) antara lain:

1. Menurut Hassan al- Banna


Aqa’id (bentuk jamak dari aqidah) ada;ah beberapa perkara
yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati(mu),
mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi meyakinkan yang
tidak tercampur sedikit pun dengan keragu-raguan
2. Menurut Abu Bakar Jabir al jazairy
Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara
umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu, dan fithrah.
(kebenaran) itu dipatrikan (oleh manusia) di dalam hati (serta)
diyakini keshahihan dan keberadaannya (secara pasti) dan
ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu
Untuk lebih memahami kedua definisi di atas kita
perlu mengemukakan beberapa catatan tambahan
sebagai berikut:

1. Ilmu terbagi menjadi 2 yaitu


a. ilmu dharuri yaitu ilmu yang dihasilkan oleh indera dan
tidak memerlukan dalil
b. ilmu nazhari yaitu ilmu yang memerlukan dalil atau
pembuktian

2. Setiap manusia memiliki fithrah mengakui


kebenara(bertuhan), indera untuk mencari kebenaran, akal
untuk menguji kebenaran dan memerlukan banyak wahyu
untuk menjadi pedoman menentukan mana yang benar dan
mana yang tidak.
 3. Keyakinan tidak boleh bercampur sedikitpun
dengan keraguan
 4. Aqidah harus mendatangkan ketentraman jiwa
 5. Bila seseorang mudah sudah meyakini suatu
kebenaran, dia harus menolak segala sesuatu
yang bertentangan dengan kebenaran itu
 6.Tingkat keyakinan (aqidah) sesorang
tergantung kepada tingkat pemahaman terhadap
dalil
Akidah Islam ialah kepercayaan dan keyakinan terhadap
Allah sebagai rabb dan ilah serta beriman dengan nama-
namaNya dan segala sifat-sifatNya juga beriman dengan
adanya malaikat, kitab-kitab, para Rasul, Hari Akhirat
dan beriman dengan taqdir Allah sama ada baik atau
buruk termasuk juga segala apa yang dating dari Allah.
Seterusnya patuh dan taat pada segala ajaran dan
petunjuknya. Oleh itu, akidah Islam ialah keimanan dan
keyakinan terhadap Allah dan RasulNya serta apa yang
dibawa oleh Rasul dan dilaksanakan dalam kehidupan.
Beberapa istilah tentang aqidah
1. Iman
Iman itu ada dua jenis yakni iman hak dan iman batil. Definisi iman berdasarkan hadist
merupakan tambatan hati yang diucapkan dan dilakukan merupakan satu kesatuan
Aisyah r.a berkata: Iman kepada Allah itu mengakui dengan lisan dan membenarkan dengan hati
dan mengajarjan dengan anggota

2.Tauhid yaitu mengesakan (mengesakan Allah-Tauhidullah). Ajaran tauhid adalah tema sentral
aqidah dan iman diidentikan juga dengan istilah tauhid
3. Ushuluddin yaitu Pokok- pokok agama. Aqidah, iman dan tauhid disebut juga ushuluddin karena
ajaran aqidah merupakan pokok-pokok ajaran
agama islam

4. Ilmu kalam
Kalam artinya berbicara atau pembicaraan. Dinamai dengan ilmu kalam karena banyak dan
luasnya dialog dan perdebatan yang terjadi antara pemikir masalah-masalah aqidah tentang
beberapa hal.

5. Fikih Akbar
Artinya fikih besar. Istilah ini muncul berdasarkan pemahaman bahwa tafaqquh fiddin yang
diperintahkan Allah SWT dalam surat At-Taubah ayat 122, bukan hanya masalah fikih, tentu dan
lebih utama masalha aqidah. Untuk membedakan dengan fikih dalam masalah hukum ditambah

Anda mungkin juga menyukai