Pengertian
1. Bahasa (Lughatan):
Dari
akar
kata:
aqadayaqidu-aqdan-aqidatan. Aqdan berarti
simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh.
Setelah terbentuk menjadi aqidah berarti
keyakinan.
Relevansi dari kata aqdan dan aqidah
adalah keyakinan yang tersimpul dengan
kokoh di dalam hati, bersifat mengikat dan
mengandung perjanjian.
A.
Istilah
Terdapat beberapa definisi (tarif):
a. Hasan Al Bana:
aqaid (bentuk jamak dari aqidah) adalah beberapa
perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh
hatimu, mendatangkan ketenteraman jiwa, menjadi
keyakinan yang tidak bercampur sedikit pun dengan
keragu-raguan.
b. Abu Bakar jabir Al Jazairy:
Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat
diterima secara umum oleh manusia berdasarkan
akal, wahyu dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan oleh
manusia di dalam hati serta diyakini keshahihan dan
keberadaannya secara pasti dan ditolak segala
sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.
2.
2.
3.
a.
b.
c.
d.
4.
5.
6.
2.
3.
4.
5.
2.
3.
4.
Tauhidullah
Tauhid Rububiyah
Secara bahsa kata rabb mempunyai banyak arti antara
lain:
menumbuhkan,
mengembangkan,
mendidik,
memelihara, memperbaiki, menanggung, mengumpulkan,
mempersiapkan, memimpin, mengepalai, memiliki dan
lain-lain.
Maksud Tauhid Rububiyah adalah yang menciptakan,
memelihara, memberi rizki, mengelola dan memiliki alam
semesta hanya Allah.
Firman Allah : Dialah yang menjadikan bumi sebagai
hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia
menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan
dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki
untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutusekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui (QS.
AlBaqarah: 22)
1.
2. Tauhid Ilahiyah
Kata Illah berakar dari kata a-la-ha (alif-lamha)
yang mempunyai arti antara lain
tenteram, tenang, lindungan, cinta dan
sembah (abada).
Maksud tauhid Ilahiyah adalah mengimani
Allah sebagai satu-satunya Al-Mabud (yang
disembah).
Sebagaimana firman Allah:
Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak
ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka
sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk
mengingat Aku (QS. Thaha:14)
Syirik
Syirik adalah menyekutukan Allah dengan makhlukNYA baik dalam
dimensi rububiyah maupun ilahiyah secara langsung atau tidak,
secara nyata ataupun terselubung.
Syirik dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
1.Syirik Besar yaitu menjadikan bagi Allah sekutu (niddan) yang dia
berdoa kepadanya seperti berdoa kepada Allah, takut harap dan
cinta kepadanya seperti kepada Allah atau melakukan salah satu
bentuk ibadah seperti kepada Allah. Syirik besar ini ada yang
nyata seperti menyembah berhala, matahari, bulan dan lain-lain;
dan ada juga yang tersembunyi seperti berdoa kepada orang yang
sudah meninggal, meminta kepadanya untuk dikabulkan
keinginannya atau minta disembuhkan dari penyakit, dihindarkan
dari bahaya, dll.
Akibat dari syirik besar ini adalah:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa
yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah,
maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS Annisa: 48)
d. Sihir
Barang siapa yang membuat satu simpul kemudian dia
meniupinya, maka sungguh ia telah menyihir. Barang siapa
menyihir sungguh ia telah berbuat syirik. (HR. Nasai)
e. Ramalan atau perbintangan
Barangsiapa yang mempelajari salah satu cabang dari
perbintangan maka dia telah mempelajari sihir (HR. Abu
Daud)
f. Menyembelih binatang atau mempersembahkan korban
bukan kepada Allah
Dari Ali RA, Rasulullah SAW bersabda kepadaku dengan
empat kalimat yaitu: Allah melaknat orang yang
menyembelih untuk selain Allah, Allah melaknat orang
yang melaknat kedua orang tuanya, Allah melaknat oarang
yang melindungi penjahat, Allah melaknat orang yang
merubah batas tanah miliknya ( HR. Muslim)