Anda di halaman 1dari 4

Nama : Elsa Cipto Riani

NIM : 19063045
Prodi : Pendidikan Teknik Elektro
MKU : Pend. Agama Islam
Instrumen : Test tertulis, butir pertanyaan

1. Jelaskan pengertian ijtihad !


Ijtihad adalah mengerahkan seorang mujtahid pada segala kemampuan dan upaya
pemikirannya untuk menguraikan hukum syari’at.
Sumber hukum dalam islam ada 2 yakni Al – Qur’an dan hadist. Namun, dalam
penjelasannya masih terkadang menggunakan Bahasa ataupun perumpamaan yang sulit
dimengerti oleh sebagian umat manusia dan terkadang tidak ada dijelaskan hukum tentang suatu
masalah. Sehingga, dengan cara berijtihad lah kita dapat mencari serta memperjelas hukum dan
syariat tersebut.

2. Jelaskan kedudukan ijtihad dalam Islam !


Ijtihad merupakan sumber hukum ketiga setelah Al – Qur’an. Ijtihad dilakukan oleh
seorang mujtahid yang memiliki kapasitas dan kualitas ilmu yang memadai antara lain:
a) Mengetahui isi Al-quran dan hadis yang bersangkutan dengan hukum meskipun tidak
hafal.
b) Mengetahui bahasa arab dengan berbagai ilmu kebahasaan seperti nahwu, sharaf,
ma’ani, bayan, badi’ agar dapat menafsirkan ayat dengan baik dan benar.
c) Mengetahui kaidah-kaidah ilmu usul karena ilmu ini menjadi dasar berijtihad.
d) Mengetahui soal-soal ijma’ supaya tidak timbul pendapat yang bertentangan dengan
hasil ijma’.
e) Mengetahui nasikh dan mansukh dalam Al-quran.
f) Mengetahu ilmu riwayah dan dapat membedakan mana Hadis yang sahih, hasan, dhaif,
maqbul, dan mardud.
g) Mengetahui kaidah-kaidah yang menerangkan tujuan syara’ dalam meletakkan taklif
kepada orang mukallaf. (Toto, 1997: 70/Hasbi: 1991: 197)

3. Carilah Sunnah memotivasi dalam berijtihad dan jelaskan teknis ijtihad yang dilakukan !
“ Wahai Muaz dengan apa engkau menetapkan hukum? Muaz menjawab; Dengan kitab
Allah SWT (Al-Qur’an). Bila ditemui dalam kitab Allah? Muaz menjawab; maka dengan sunnah
Rasul. Jika tidak di temui dalam sunnah Rasul? Muaz menjawab; Aku akan menggunakan
segenap kemampuan pikiranku (berijtihad). Kemudian Rasul menepuk pundak Muaz dan
bersabda;” segala puji bagi Allah yang telah menyetujui utusan dari Rasul-Nya.
Disini kita biasa melihat bahwa rasulullah menyetujui Ijtihad dan sangat menyayangi
Muaz karena kemampuannya untuk berIjtihad.

4. Sebutkan contoh-contoh ijtihad dalm persoalan kontemporer?


Penyelesaian hukum perosalan-persoalan kontemporer dapat dilakukan dengan ijtihad,
seperti rekayasa genetika, zakat pofesi dan usaha, transplantasi organ tubuh, donor, mencat
rambut, bayi tabung, rokok, parfum alcohol, cara dakwah lewat media dan sebagainya.
Soal 2

1. Jelaskan konsep dan ruang lingkup akidah Islam !


Secara bahasa Aqidah berasal dari bahasa Arab ( ) yang berarti buhul, ikatan, janji atau
kepercayaan. Aqidah dalam arti ikatan karena aqidah merupakan tali yang menghubungkan hati
antara manusia dan Tuhannya. Tali itu berupa kepercayaan/keyakinan dan oleh karenanya aqidah
disebut juga dengan keimanan. Aqidah dalam arti janji ialah karena setiap manusia pada dasarnya
sudah mengikat janji dengan Sang Maha Pencipta (al-khaliq) bahwa ia telah mengakui Allah
sebagai satu-satunya Tuhan yang wajib disembah.
Seperti diisyaratkan dalam surat al-A'raf ayat 172: “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu
mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian
terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) : "Bukankah Aku Ini Tuhanmu?" mereka menjawab :
"Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di
hari kiamat kamu tidak mengatakan : "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang
yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", Berdasarkan ayat ini para ulama berpendapat bahwa
setiap manusia punya naluri ketuhanan yang di dalam Islam disebut dengan fitrah (Q.S.30:30).
Secara garis besar ruang lingkup Aqidah Islam meliputi empat hal pokok yakni; uluhiyat
(ketuhanan), nubuwat (kenabian), ruhaniyat (keyakinan kepada makhluk-makhluk tanpa jisim
seperti malaikat, jin, iblis/syetan dan roh), dan sam‟iyat (berita-berat tentang alam barzakh dan
akhirat). Kemudian dikembangkan menjadi keyakinan kepada Enam Pokok-pokok Keimanan
yakni iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, hari kiamat dan takdir (qadha & qadar).

2. Jelaskan tiga macam argumen tentang wujud Tuhan!


a. Argumen ontologi Ontologi terdiri dari susunan dua kata: ontos = sesuatu yang berwujud, dan
logos = logika atau pemikiran maka ontologi dalam pengertian ini adalah teori tentang wujud,
tentang hakikat yang ada. Ringkasanya argument ini adalah bahwa semua yang berwujud
(ada) dapat dikelompokkan dalam dua kategori. Pertama, wujud yang bersifat mutlak
(wajibul wujud), kedua wujud yang bersifat relatif (mumkinul wujud). Wujud yang mutlak
hanya satu, keberadaanya tidak tergantung pada yang lainnya dan tidak diikat oleh ruang dan
waktu. Sedangkan wujud yang besifat relatif itu keberadaannya tergantung kepada yang lain.
Keberadaannya diikat oleh ruang dan waktu, karena itu ia tidak bersifat kekal.
b. Argumen Cosmologi Kata cosmos menurut makna asalnya adalah teratur, harmoni dan
tersusun rapi. Kemudian maknanya berkembang menjadi "alam raya" karena alam raya bila
diamati bergerak dengan serba teratur dan harmoni.
c. Argumen Moral Argumen Moral ini dikemukakan pertama kali oleh Immanuel Kant (1724-
1804 M). Inti dalam argumen ini adalah : "wujud tuhan hannya dapat ditetapkan dengan
tanda-tanda dalam jiwa manusia. Tanda-tanda tersebut berbentuk "laranggan moral" (al-
wasi'ul akhlaqi) atau tanda wajib (AlAkkad, Ketuhanan …,1981:191).

3. Jelaskan konsep tauhid dan aspek-aspek yang terdapat dalam bertauhid


Tauhid berasal dari kata wahhada artinya Meng esakan Tuhan. Tauhid menuntun agar tercapai
persamaan persepsi dan sebutan tentang Yang Mahaesa itu yakni Allah. Tauhid berpangkal dari
sebuah pengakuan bahwa tidak ada tuhan melainkan Allah yang dirumuskan dalam kalimat
singkat dan jitu "la ilaha illahllah".
Ada tiga aspek penting terkait dengan tauhid yaitu:
a) Tauhid Rububiyah
Yang di maksud Tauhid Rububiyah adalah meyakini Allah sebagai satusatunya tuhan
yang mencipta dan memelihara alam semesta. Aspek rububiyah ini penekanannya ialah
kepada sentuhan-sentuhan kesadaran bahwa hidup manusia selalu berada dalam pemeliharaan
Tuhan.
b) Tauhid Uluhiyah
Tauhid uluhiyah adalah meyakini Allah sebagai satu-satunya yang wajib disembah.
Penyembahan atau pemujaan kepada selain-Nya mengakibatkan rusaknya ketauhidan itu.
Misalnya menyembah atau memuja dan memimta kepada tempat-tempat atau benda-benda
keramat, roh-roh nenek moyang dan yang sejenisnya.

c) Tauhid Mulkiyah
Tauhid mulkiyah adalah meyakini Allah sebagai satu-satunya Yang Mahaberkuasa.
Kekuasaan-kekuasaan yang lain harus tunduk kepada kekuasaanya. Sebesar apapun
kekuasaan yang di miliki oleh manusia di satu saat pasti akan sirna. Oleh karna itu, seseorang
tidak boleh bertindak sewenang-wenang ketika berkuasa karena kekuasaan yang di miliki
manusia pada hakikatnya adalah anugerah dan amanah-Nya yang akan
dipertanggungjawabkan kapada-Nya di suatu saat.

4. Jelaskan konsep dan pembagian syirik beserta contohnya!


Syirik menurut bahasa terambil dari kata Arab ّ ‫ شرك‬, artinya beserikat atau bersekutu.
Dalam bentuk kata kerja aktif-transitifnya ialah ّ ‫رك‬OOO‫ أش‬yang berarti memperserikatkan /
mempersekutukan sesuatu. Menurut Imam Muhammad Abduh (79:94), syirik ialah mempercayai
adanya sesuatu yang memberi bekas serta memiliki kekuasaan mutlak selain Allah. Pelakunya
disebut musyrik yaitu orang yang mempersekutukan Allah.
Secara garis besar syirik dapat dibedakan dalam dua kategori yaitu :
- syirik besar (jali)
Yang dikatakan syirik besar ialah mempecayai tuhan selain Allah yang diikuti dengan
pemujaan atau penyembahan kepadanya secara terang-terangan. Seperti kaum penyembah
berhala (bidul watsani), kepercayaan kepada dua kekuatan yang berpengaruh kepada alam
semesta yakni tuhan cahaya (Ahura Mazdak) dan tuhan kegelapan (Ahriman) sebagaimana
keyakinan umat Majusi dan kepercayaan umat agama-agama selain Islam. Penganut
keyakinan ini benar-benar berada di luar Islam, mereka disebut juga dengan kafir (orang-
orang yang ingkar).
- Syirik kecil
Syirik kecil ialah keyakinan seorang muslim kepada selain Allah di samping meyakini
Allah sebagai Tuhan yang wajib disembah. Syirik seperti ini dapat juga terjadi di kalangan
umat Islam sendiri, mereka di samping percaya kepada Allah dan menyembah kepada-Nya,
juga mempercayai/meyakini benda-benda atau kekuatan-kekuatan gaib yang dianggap
berpengaruh atau dapat memberikan manfaat atau mudarat. Syirik semcam ini disebut juga
dengan syirik khafi atau syirik tersembunyi.

Anda mungkin juga menyukai