Pendahuluan
Sejak tahun 2019 dunia terserang wabah coronavirus disease yang sering disebut covid-
19. Secara resmi WHO menetapkan keadaan ini sebagai pandemi dan mengakibatkan
diberlakukannya kebijakan baru yakni mengerjakan aktivitas dari rumah. Kemendikbud juga
turut mengeluarkan edaran tentang pelaksanaan pembelajaran daring sebagai upaya pencegahan
penyebaran covid-19. Dengan adanya surat edaran tersebut, setiap kegiatan pembelajaran
beralih ke pembelajaran secara daring baik di SD, SMP, SMA/Sederajat, tidak terkecuali
pembelajaran di perguruan tinggi. Hal tersebut memaksa perguruan tinggi mengubah sistem
pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan teknologi
daring dalam waktu yang cepat ( Nizam, 2020 ).
Berdasarkan pengamatan (Ardhani & Syalsabhila, 2020) Tidak sedikit dari peserta didik
merasa bahwa dirinya tidak sanggup mengikuti pembelajaran secara daring dan merasa tertekan
terhadap pemberian tugas yang tidak sedikit. Di samping itu, faktor kesenjangan ekonomi juga
menjadi salah satu dampak yang dirasakan dari adanya pandemi, karena tidak memiliki dana
untuk membeli tools atau paket data internet guna mendukung pembelajaran daring (Ardhani &
Syalsabhila, 2020).
Hambatan lain yang dirasakan adalah pembelajaran daring cenderung lebih melelahkan
dan membosankan karena peserta didik tidak dapat berinteraksi secara langsung baik dengan
pengajar dan teman-temannya, hal itulah yang juga menjadi salah satu faktor yang turut menjadi
hambatan selama pembelajaran daring yang akhirnya mengakibatkan frustasi bagi peserta didik,
dan apabila terus menerus berlanjut akan menimbulkan ketergangguan pada kondisi kesehatan
mental mereka (Moh Muslim, 2020). Dari beberapa hambatan-hambatan yang dirasakan oleh
peserta didik tersebut, justru dikhawatirkan munculnya permasalahan terkait dengan kondisi
kesehatan mental peserta didik selama pembelajaran daring ini sehingga tujuan pembelajaran
tidak tercapai dengan baik.
Tujuan penulisan ini adalah mengetahui pengaruh pembelajaran online dimasa pandemi
terhadap psikologi siswa. Adapun sumber yang digunakan adalah berdasarkan data – data dari
beberapa jurnal untuk kemudian di satukan dan ditarik kesimpulan. Selain itu, penulis akan
mengulas faktor-faktor apa saja yang menjadi hambatan bagi peserta didik selama pembelajaran
secara daring, kemudian dikaitkan dengan kesehatan mental dari peserta didik serta bagaimana
solusi terbaik yang bisa dilakukan nantinya agar tujuan pendidikan dapat terlaksana dengan baik.
METODE
Pada artikel ini menggunakan metode studi literatur dengan menggunakan pendekatan
deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data adalah studi pustaka. Menurut (Zed, 2014) Pada
riset pustaka (library research), penelusuran pustaka tidak hanya untuk langkah awal menyiapkan
kerangka penelitian (research design) akan tetapi sekaligus memanfaatkan sumber - sumber
perpustakaan untuk memperoleh data penelitian. Adapun sumber data yang digunakan
bersumber dari jurnal, artikel dan sumber pustaka yang relevan dengan pembelajaran daring
terhadap kondisi kesehatan mental. Dari data yang diperoleh kemudian dikompilasi, setelah itu
data perlu dianalis dan kemudian disimpulkan. (Hardani et al., 2015) Kegiatan analisis data
ditujukan untuk mengetahui makna, kedudukan dan hubungan antara berbagai konsep,
kebijakan, program, kegiatan, peristiwa yang ada atau yang terjadi, untuk selanjutnya
mengetahui manfaat, hasil atau dampak dari hal-hal tersebut. (Sidig, 2015) Penarikan kesimpulan
diartikan sebagai proses membuat kesimpulan dari keseluruhan studi yang telah dilaksanakan.
Hasil
Tahap 1 adalah mengukur tingkat kepuasan Mahasiswa terhadap pembelajaran secara daring.
Data ini didapatkan dari jurnal yang dibuat oleh mahasiswa Universitas Lancang Kuning yang
mana jawaban kuisioner didapatkan dari hasil survei terhadap 54 mahasiswa teknik sipil.
Sedangkan berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh mahasiswa dari Universitas
Negeri semarang tentang psikologi peserta didik dalam menjalani pembelajaran secara daring
adalah sebagai berikut :
Data ini adalah hasil survei yang dilakukan terhadap 55 orang responden. Kelompok data
ini mencakup yaitu tingkat kecemasan, tingkat stress, tingkat depresi, tingkat kejenuhan, dan
tingkat kemalasan dengan parameter 1 = Tidak Sama Sekali, 2 = Ringan, 3 = Sedang, 4
= Berat, 5 = Sangat Berat.
Tingkat Kecemasan f %
Tingkat Stress f %
Tingkat Depresi f %
Tingkat Kejenuhan f %
Tingkat Kemalasan f %
Tidak Mengalami Kemalasan 3 5,50%
Kemalasan Ringan 3 5,50%
Kemalasan Sedang 8 14,50%
Kemalasan Berat 14 25,50%
Kemalasan Sangat Berat 27 49,10%
Pembahasan
Data diatas juga menunjukkan terkait tingkat kejenuhan serta strees serta indicator lain
yang dialami mahasiswa Universitas Negeri Makassar yang menimbulkan menurunnya kualitas
pembelajaran. Salah satu yang akan kita bahas adalah stress akademik. Stres akademik
memiliki 2 komponen yaitu stressor akademik dan reaksi terhadap stressor akademik. Stressorr
akademik terdiri dari atas 5 kategori yakni frustasi, konflik, perubahan serta pemaksaan diri
sendiri. Sedangkan reaksi terhadap stressor terdiri dari reaksi fisik, reaksi emosi dan reaksi
perilaku (Gadzella & Masten, 2005). Stres akademik ini mengacu pada suatu kondisi
psikologis tidak menyenangkan yang terjadi diakibatkan oleh adanya harapan tinggi terkait
akademik seseorang yang berasal dari orang tua, guru/ dosen dan anggota keluarga lainnya.
bukan hanya harapan, tetapi juga berasal dari tekanan orang tua untuk prestasi akademik, sistem
pendidikan, dan beban pekerjaan rumah/ tugas mandiri (Sarita & Sonia, 2015). Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Agus dkk, menyebutkan bahwa terdapat 72% responden
mahasiswa keberatan dengan tugas yang diberikan dosen selama pembelajaran daring (Watnaya
et al., 2020). Beratnya tugas membuat mahasiswa terbebani sehingga terjadi stres akademik.
Terdapat beberapa hal yang harus disiapkan oleh mahasiswa dalam proses
pembelajaran menurut (Dabbagh, 2007) yaitu :
Berdasarkan data yang didapatkan dari Survei Mahasiswa Universitas Lancang Kuning
dapat diketahui bahwa pelajar dengan pengalaman kurang puas dalam menjalani pembelajaran
secara daring ada 42 % yang menunjukkan tingkat ketidakpuasan pembelajaran cukup tinggi.
Hal ini dilihat dari presentase lainnya yang diajukan, sangat puas hanya 9,3% dan sisanya 11,1%
dari jumlah responden menyatakan puas, 31,5% menyatakan cukup puas dan 9,3% menyatakan
sangat tidak puas. Sehingga mahasiswa cenderung lebih memilih kegiatan pembelajaran secara
luring. Hal ini menunjukkan ketidak siapan dari setiap lini pendidikan terhadap sistem
pemebelajran ini. Dengan demikian bukan hanya mahasiswa yang mengalami gangguan
psikologis, bahkan pengajar pun juga dapat mengalaminya .
Kesimpulan
Pandemi covid 19 menimbulkan perubahan yang sangat signifikan bagi sistem pembelajaran
diperguruan tinggi. Sistem pembelajaran yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka berubah
menjadi secara daring. Ketidaksiapan dalam menghadapi sistem tersebut mengakibatkan
menurunnya kualitas psikologi mahasiswa dan berakibat pada kualitas pendidikan yang
dirasakan tidak maksimal.
Daftar Pustaka
Dzulfikar, Andi Muhammad, dkk. 2020. “Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Kondisi
Psikologis Pelajar pada Masa Pandemi Covid-19”. Journal of Education and Technology
1(2)(2021) : 69-74.
Mayori1, Pramudya Egy Saputra, dkk.2021. “Efektifitas Pembelajaran Daring di Masa Pandemi
COVID-19 Bagi Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning”.
Seminar Nasional Karya Ilmiah Multidisiplin Vol. 1, No. 1, Hal. 70-77.
Armaisastrawati, Fadrizal Lubis, and Fitridawati Soehardi. 2021. “Jurnal Teknik Sipil Unaya.”
Jurnal Teknik Sipil Unaya 7(2): 135–45.
Arizona, K. Rumansyah, dan Arizona. K. (2020). Pembelajaran Online Berbasis Proyek Salah
Satu Solusi Kegiatan Belajar Mengajar di Tengah Pandemi COVID-19. Jurnal Ilmiah
Profesi Pendidikan, Volume 5, No. 1. 64–70. Universitas Islam Negeri Mataram.
https://jipp.unram.ac.id/index.php/jipp/article/download/111/99. Diakses Pukul 13.20/ 9
Januari 2022.
Ferdiana, S. (2020). Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Media Daring Pada Program S1
Ilmu Gizi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surabaya Selama Masa Pandemi Corona Virus
Disease (COVID19). Indonesian Journal of Science Learning, Volume 1,No 1. 5–12.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surabaya.http://jurnalftk.uinsby.ac.id/
index.php/IJSL/article/ view/631. Diakses Pukul 09.50/ 9 Januari 2022.
Handarini, O. I. dan Wulandari, S. S. (2020). Pembelajaran Daring Sebagai Upaya Study From
Home (SFH) Selama Pandemi Covid 19. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran
(JPAP), Volume 8, 496–503. Universitas Negeri Surabaya.
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpap/article/view/8503. Diakses Pukul 14.00/ 9
Januari 2022.
Herliandry, L. D ., Nurhasanah, N., Suban, M. E., dan Kuswanto, H (2020). Pembelajaran Pada
Masa Pandemi COVID-19. Jurnal Teknologi Pendidikan, Volume 22. No 1, 65–70.
Universitas Negeri Jember. http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jtp/article/view/152
86 /8695. Diakses Pukul 14.20/ 9 Januari 2022.
Kharisma, N. N dkk. (2020). Gambaran Kebutuhan Pembelajaran Daring PKBM Budi Utama
Surabaya Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan NonFormal, Volume 15,
No.1. 38–44. Universitas Negeri Malang. http://journal2.um.ac.id/index.php/JPN/article
/view/15174. Diakses Pukul 14.20/ 9 Januari 2022.
Widiyono, A. (2020). Efektifitas Perkuliahan Daring (Online) pada Mahasiswa PGSD di Saat
Pandemi Covid 19. Jurnal Pendidikan, Volume 8, No. 2. 169–177. Universitas Islam
Naudhatul Ulama. https://unimuda.e- journal.id/jurnalpendidikan/article/view/458.
Diakses Pukul 13.20/ 9 Januari 2022.
Cao, dkk. (2020). The Psychological Impact of the COVID-19 Epidemic on College
Students in China. Psychiatry Research, 287, 112934.
Estikasari, P. (2021). Gambaran Psikologis Remaja Se- lama Sekolah dari Rumah Akibat
Pandemi Co- VID-19. Psikobuletin, 2(1), 23.