MINGGU 2
1. Standarisasi
Standarisasi merupakan penentuan ukuran yang harus diikuti dalam
memproduksikan sesuatu, sedang pembuatan banyaknya macam ukuran barang yang
akan diproduksikan merupakan usaha simplifikasi. Standardisasi adalah proses
pembentukan standar teknis , yang bisa menjadi standar spesifikasi , standar cara uji ,
standar definisi , prosedur standar (atau praktik).
Dengan makin rumitnya konstruksi dan makin meningkatnya jumlah dan jenis
yang dihasilkan, standarisasi menjadi suatu keharusan. Standarisasi membatasi jumlah
1
jenis bahan dan barang, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan juga
mengurangi pekerjaan tangan maupun pekerjaan otak.
2
Elektroteknik Internasional (IEC) yang bertanggung jawab terhadap standardisasi
peralatan elektronik.
Singkatan
Kepanjangan Negara
Standar
JIS Japanese Industrial Standards Jepang
IS Indian standar India
CSA Canadian Standards Association Kanada
ANSI American National Standard Institute USA
BS British Standard Inggris/UK
VDE Verband Deutscher Electrotechniker Jerman
UTE Union Technique de Electricite Perancis
SEV Schweizerischer Elektrotechnischer Verein Swiss
OVE Osterreichisher Verband fur Electrotechnic Austria
NEN Nederlands Norm Belanda
NEMKO Norge Elektriske Materielkontrol Norwegia
NBN Norme Belge Belgia
KEMA Keuring van Electrotechnische Materialen Belanda
DEMKO Danmark Electriske Materialkontrol Denmark
CEI Comitato Elettrotecnico Italiano Italia
CENELEC Comite Elettrotecnico Italiano Eropa
3
UL Underwrites Laboratories, Inc USA
SAA Standards Association Australia Australia
NEC National Electric Code USA
2. Peraturan
a. Defenisi Peraturan
Secara umum, peraturan adalah suatu perjanjian yang telah dibuat untuk
kepentingan umum, tentang apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
Dapat diperkirakan bahwa kebanyakan orang tidak ahli di bidang listrik. Supaya
listrik dapat digunakan dengan seaman mungkin, maka syarat-syarat yang ditentukan
dalam peraturan sangat ketat.
4
4. Undang-undang Nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.
5. Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan
Tenaga Listrik.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 1993 tentang Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1995 tentang Usaha Penunjang Tenaga
Listrik.
10. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 01.P/40/M.PE/1990 tentang
Instalasi
Ketenagalistrikan.
11. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 02.P/0322/M.PE/1995
tentang
Standarisasi, Sertifikasi dan Akreditasi Dalam Lingkungan Peetambangan dan
Energi.
1. Semua alat hubung dan perlangkapan pembagi pesawat listrik, motor listrik, hantaran
dari alat-alat harus memenuhi peraturan dan pemeriksaan yang berlaku untuk itu.
2. Hal tersebut di atas tidak berlaku untuk tegangan yang lebih dari pada yang
ditetapkan.
3. Tegangan untuk instalasi penerangan arus bolak-balik tidak boleh lebih tinggi dari
300 volt terhadap tanah.
4. Instalasi harus terdiri dari paling sedikit dua golongan. Terkecuali jika instalasi
tersebut tidak lebih dari 6 titik hubung. Tiap golongan tidak lebih dari 12 titik hubung,
untuk pemasangan yang baru tidak lebih dari 10 titik. Ketentuan di atas tidak berlaku
untuk penerangan reklame, pesta dan yang bersifat istimewa seperti pada toko.
5
5. Setiap golongan penerangan, pembagian arusnya harus sama rata pada bagian fasenya.
Institusi ini berdiri tahun 1964 dengan nama Lembaga Masalah Ketenagaan
(LMK) di bawah naungan Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL),
dengan tugas utama di bidang RDE (Research, Development & Engineering Services)
sebagai ketenagalistrikan dalam pencapaian sasaran penyediaan tenaga listrik yang
cukup handal, harga yang layak, dan mutu yang tinggi. Tahun 1983 LMK berubah
nama menjadi Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan (PLN PPMK) dan pada
Agustus 1995 menjadi PT PLN (Persero) Jasa Teknik Kelistrikan (PLN JTK).
Karena bidang kerjanya PLN JTK semakin luas, maka untuk lebih
mengefektifkan kompetisi dan kompetensi, sesuai dengan Surat Keputusan Direksi
Nomor 308.K/010/ DIR/2003 tanggal 19 November 2003 telah dilakukan pemecahan
organisasi PT PLN (Persero) Jasa Teknik Kelistrikan menjadi 2 unit penunjang, yaitu
PLN Jasa Sertifikasi dan PLN Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan atau
disingkat dengan nama PLN LITBANG Ketenagalistrikan. Selanjutnya, berdasarkan
Surat Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor : 017.K/DIR/2010 sebutannya
berubah menjadi PLN Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan dan
dipimpin oleh seorang Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan.
6
7
4. SII (Standar Industri Indonesia)
Semenjak tahun 1992 Standar Industri Indonesia (SII) telah diubah menjadi
Standar Nasional Indonesia (SNI) berdasarkan keputusan Menteri Perindustrian
dan Perdagangan tahun 1992. SNI untuk masalah kelistrikan atau instalasi listrik
yaitu PUIL 2000.
Maksud dan tujuan Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini adalah untuk
terselenggaranya dengan baik instalasi listrik. Peraturan ini lebih diutamakan pada
keselamatan manusia terhadap bahaya sentuhan serta kejutan arus, keamanan instalasi
listrik beserta perlengkapannya dan keamanan gedung serta isinya terhadap kebakaran
akibat listrik.
1. Persyaratan Umum
Persyaratan ini berlaku untuk semua instalasi arus kuat, baik mengenai
perencanaan, pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pelayanan, pemeliharaan
maupun pengawasannya.
a. Bagian dari instalasi listrik dengan tegangan rendah yang hanya digunakan
untuk menyalurkan berita dan isyarat.
b. Instalasi listrik dalam kapal laut, kapal terbang, kereta rel listrik, dan
kendaraan lain yang digerakkan secara mekanik.
c. Instalasi listrik dibawah tanah dalam tambang.
d. Instalasi listrik dengan tegangan rendah yang tidak melebihi 25 volt dan
dayanya tidak melebihi 100 watt.
8
- Syarat ekonomis Instalasi listik harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga
keseluruhan dari instalasi itu mulai dari perencanaan, pemasangan dan
pemeliharaannya semurah mungkin, kerugian daya listrik harus sekecil mungkin.
- Syarat keamanan Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa, sehingga
kemungkinan timbul kecelakaan sangat kecil. Aman dalam hal ini berarti tidak
membahayakan jiwa manusia dan terjaminnya peralatan dan benda benda
disekitarnya dari kerusakan akibat dari adanya gangguan seperti : gangguan
hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih dan sebagainya.
- Syarat keandalan (kelangsungan kerja) Kelangsungan pengaliran arus listrik
kepada konsumen harus terjamin secara baik. Jadi instalasi listrik harus direncana
sedemikian rupa sehingga kemungkinan terputusnya atau terhentinya aliran listrik
adalah sangat kecil.
2. Andal
Dengan pemasangan yang baik dan benar, instalasi listrik dapat diandalkan
dan memberikan manfaat seperti tujuan penggunaannya. Jadi, kapan pun
dibutuhkan, instalasi listrik dalam bangunan rumah tersebut sudah siap digunakan
dan berkinerja baik.
3. Aman
Pemilihan dan pemasangan bahan instalasi listrik yang baik dan benar dapat
menjamin keamanan instalasi dan perlengkapannya. Hal ini juga bertujuan untuk
menjamin keselamatan manusia, makhluk hidup lain, dan keamanan harta benda
kita. Kesalahan pemilihan dan pemasangan bahan instalasi listrik dapat
mengakibatkan terjadinya kebakaran.
9
4. Ramah lingkungan
Dengan pemasangan dan penggunaan energi listrik yang baik dan benar, kita
turut menjaga dan melindungi lingkungan sekitar. Pemanfaatan energi listrik dengan
benar juga menghemat penggunaan energi listrik, dan pada akhirnya mengurangi
eksplorasi potensi alam.
10
Di Indonesia PT PLN (persero) merupakan perusahaan BUMN yang ditunjuk
untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Indonesia. Produktivitas pelayanan
merupakan kemampuan sebuah perusahaan penghasil jasa dalam menggunakan
input untuk menyediakan jasa dengan memenuhi ekspektasi pelanggan. Dari definisi
tersebut, posisi kualitas dalam produktivitas pelayanan terletak pada sejauh mana
kesesuaian ekspektasi pelanggan terhadap kondisi nyata. Selain definisi yang
disebutkan diatas produktivitas pelayanan juga dapat didefinisikan sebagai
perbandingan antara kualitas dan kuantitas output dengan kualitas input.
11
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam instalasi listrik ada standarisasi yang harus dipenuhi. Standardisasi adalah
proses pembentukan standar teknis , yang bisa menjadi standar spesifikasi , standar
cara uji , standar definisi , prosedur standar (atau praktik). Selain itu juga ada
peraturan yang mengatur. Secara umum, peraturan adalah suatu perjanjian yang telah
dibuat untuk kepentingan umum, tentang apa saja yang boleh dilakukan dan tidak
boleh dilakukan. Peraturan instalasi listrik terdapat dalam buku “Persyaratan Umum
Instalasi Listrik 2000” disingkat PUIL 2000. Buku ini diterbitkan oleh YAYASAN
PUIL.
Ada 4 syarat instalasi yang baik yaitu: 1) Mudah digunakan, 2) Andal, 3) Aman
4)Ramah lingkungan. Energi listrik merupakan sumber energi yang sangat penting
bagi kehidupan manusia baik untuk kegiatan industri, kegiatan komersial, maupun
dalam kehidupan sehari-hari rumah tangga. PLN melakukan pengggolongan terhadap
konsumennya berdasarkan besarnya tarif listrik yang dikenakan, dalam penggolongan
listrik untuk aktivitas sektor ekonomi dapat dibagi menjadi 4 (empat) kelompok yaitu:
1) Rumah Tangga, 2) Usaha, 3) Industri dan 4) Pemerintahan/publik.
12
DAFTAR PUSTKA
Panitia Revisi PUIL, Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) SNI 04-0225-
2000, Yayasan PUIL, Jakarta, 2000.
Sugandi, Ir. Imam. Dkk, Panduan Instalasi Listrik untuk Rumah Berdasarkan PUIL
2000;YARSA Printing, Jakarta,2001
http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/2559/Bab%201.pdf?
sequence=3. Diakses pukul 14.32 (8-11-2014)
http://rohmatyusufmuliyana.wordpress.com/elektro/dasar-%E2%80%93-dasar-instalasi-
listrik/. Diakses pukul 19.45 (10-11-2014)
13
PEMBAHASAN MATERI KULIAH
MINGGU 3
Penghantar sendiri ialah suatu benda yang berbentuk logam ataupun non
logam yang bersifat konduktor atau dapat mengalirkan arus listrik dari satu titik ke
titik yang lain. Penghantar dapat berupa kabel ataupun berupa kawat penghantar.
Berdasarkan konstruksinya, penghantar diklasifikasikan sebagai berikut:
a) Penghantar pejal (solid); yaitu penghantar yang berbentuk kawat pejal yang
berukuran sampai 10 mm². Tidak dibuat lebih besar lagi dengan maksud untuk
memudahkan penggulungan maupun pemasangannya.
c) Penghantar serabut (fleksibel); banyak digunakan untuk tempat yang sulit dan
sempit, alat-alat portabel, alat-alat ukur listrik
Kemudian kabel ialah penghantar logam yang dilindungi dengan isolasi. Bila
jumlah penghantar logam tadi lebih dari satu maka keseluruhan kabel yang berisolasi
14
tadi dilengkapi lagi dengan selubung pelindung. Contohnya kabel listrik yang dipakai
di rumah. Bila kabel tersebut “dikupas” maka akan kelihatan sebuah selubung
(biasanya berwarna putih) yang membungkus beberapa inti kabel yang terisolasi (2
atau 3 inti) dimana masing-masing inti memiliki warna isolasi yang berbeda.
Sedangkan kawat penghantar ialah penghantar yang juga logam tetapi tidak
diberi isolasi. Contohnya ialah kawat grounding pada instalasi penangkal petir atau
kawat penghantar pada sistem transmisi listrik tegangan menengah dan tinggi milik
PLN .
1. Kabel NYA
Kabel NYA hanya memiliki satu penghantar berbentuk
pejal, kabel ini pada umumnya digunakan pada instalasi
rumah tinggal.
Kabel NYA
2. Kabel NYM
Kabel NYM
3. Kabel NYY
Kabel tanah thermoplastik tanpa perisai seperti NYY,
biasanya digunakan untuk kabel tenaga pada industri. Kabel
ini juga dapat dita- nam dalam tanah, dengan syarat
diberikan perlindungan terhadap kemungkinan kerusakan
mekanis. Perlindungannya bisa berupa pipa atau pasir dan
diatasnya diberi batu.
15
hitam. Untuk kabel tegangan rendah tegangan nominalnya 0,6/1 kV dimana maksudnya
yaitu :
Penggunaan utama NYY sebagai kabel tenaga adalah untuk instalasi industri di dalam
gedung maupun di alam terbuka, di saluran kabel dan dalam lemari hubung bagi, apabila
diperkirakan tidak akan ada gangguan mekanis. NYY dapat juga ditanam di dalam tanah
asalkan diberi perlindungan secukupnya terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan
mekanis.
4. Kabel N2XY
Kabel N2XY intinya terdiri dari penghantar tembaga,
dengan isolasi XLPE, berpelindung bebat tembaga serta
berselubung PVC dengan tegangan pengenal 0,6/1 kV (1,2
kV) yang dipasang sejajar pada suatu sistem fase tiga.
5. Kabel NYFGbY
Kabel tanah thermoplastik
kabel N2XY berperisai seperti
NYFGbY, biasanya
digunakan apabila ada kemungkinan terjadi
gangguan kabel secara mekanis, kabel NYFGbY
intinya terdiri dari penghantar tembaga, dengan isolasi
PVC, penggabungan dua atau lebih inti dilengkapi
selubung atau pelin- dung yang terdiri dari karet dan
perisai kawat baja bulat. Perisai dan pembungkus
diikat dengan spiral pita baja, kabel NYFGbY untuk menghindari korosi
pada pita baja, maka kabel di selubungi pelindung PVC
warna hitam.
Kabel listrik mempunyai ukuran luas penampang inti kabel yang berhubungan
dengan kapasitas penghantaran arus listriknya. Dalam istilah PUIL, besarnya
kapasitas hantaran kabel dinamakan dengan Kuat Hantar Arus (KHA).
Ukuran kabel dan KHA-nya sebaiknya kita pahami dengan baik untuk
menentukan pemilihan kabel yang sesuai dengan kapasitas instalasi listrik rumah kita.
Besar kapasitas daya listrik dalam suatu instalasi listrik rumah berhubungan dari
berapa besar langganan listrik dari PLN. Dalam hal ini adalah berapa besar rating
MCB yang terpasang di kWh meter (lihat dalam artikel “MCB sebagai Proteksi dan
Pembatas Daya Listrik (2)” untuk detailnya). Besarnya KHA kabel harus lebih besar
16
dari rating MCB, karena prinsipnya adalah MCB harus trip sebelum kabelnya terkena
masalah.
Arus listrik yang melebihi KHA dari suatu kabel akan menyebabkan kabel
tersebut menjadi panas dan bila melebihi daya tahan isolasinya, maka dapat
menyebabkan rusaknya isolasi. Kerusakan isolasi bisa menyebabkan kebocoran arus
listrik dan akibatnya bisa fatal seperti kesetrum pada manusia atau bahkan
mengakibatkan terjadinya kebakaran.
17
Tabel Kuat Hantar Arus Kabel Jenis NYY
Dari tabel diatas, hal yang perlu diperhatikan adalah faktor temperatur
lingkungan di luar kabel. KHA yang dinyatakan dalam tabel tersebut berlaku untuk
maksimum temperatur di sekitar kabel sampai 30 Cdeg. Lebih dari itu akan
menyebabkan turunnya nilai KHA kabel. Ada faktor koreksi yang harus
diperhitungkan sesuai dengan besarnya lingkungan.
KHA mempunyai nilai aktual 100% bila kabel tersebut dipasang pada
temperatur kelilingnya maksimal 30 Cdeg. Lebih dari itu akan terjadi penurunan nilai
aktual KHA-nya. PUIL menamakannya sebagai Faktor Koreksi.
18
Tabel Faktor Koreksi Kabel NYY untuk Pemasangan di dalam Tanah
Semua penghantar yang digunakan harus dibuat dari bahan yang memenuhi
syarat, sesuai dengan tujuan penggunaannya, serta telah diperiksa dan diuji menurut
standar penghantar yang dikeluarkan atau diakui oleh instansi yang berwenang.
19
20
E. NOMENKLATUR KABEL
21
22
23
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penghantar ialah suatu benda yang berbentuk logam ataupun non logam yang bersifat
konduktor atau dapat mengalirkan arus listrik dari satu titik ke titik yang lain.
Penghantar dapat berupa kabel ataupun berupa kawat penghantar.
Kabel ialah penghantar yang dilindungi dengan isolasi dan keseluruhan inti dilengkapi
dengan selubung pelindung Bersama.
B. REFERENSI
1. Kabel listrik dan kuat hantar arus
“http://alessioradhietyabouhadjirma.blogspot.com “
24
2. Penghantar listrik “ http://teknik-ketenagalistrikan.blogspot.com ”
3. Persyaratan instalasi listrik “ http://yopisuteki.blogspot.com ”
4. Nomenklatur kabel “ http://endriisusantoo.blogspot.com ”
Sistem kelistrikan tidak luput dari gangguan, mulai dari proses pembangkitan sampai
pada proses pemakaiannya. Dan berbagai cara dilakukan untuk mengatasi gangguan tersebut.
Gangguan-gangguan yang terjadi akan berdampak langsung pada beban (konsumen). Jika
terjadi gangguan, maka penyaluran listrik kebeban juga akan terputus.
Kebakaran yang terjadi sering kali disebabkan oleh listrik dikarenakan pemakaian
listrik yang melebihi kapasitas instalasi yang telah ditentukan, dan juga disebabkan karena
penambahan pemasangan instalasi yang tidak mengikuti prosedur dan dilakukan sendiri tanpa
sepengetahuan instalatur resmi. Selain itu alat pengaman yang tidak berfungsi ketika terjadi
25
gangguan beban lebih dan gangguan hubung pendek. Selanjutnya gangguan listrik yang
disebabkan umur instalasi yang sudah lama atau kadarluasa.
Maka untuk menghindari agar gangguan tersebut tidak membahayakan peralatan dan
manusia gangguan tersebut harus dipisahkan dari beban. Untuk memisahkan gangguan
tersebut dari beban dan untuk menghindari segala resiko pemutusan listrik secara tiba-tiba
serta untuk mempertahankan kontinuitas pelayanan maka perlu dirancang sebuah sistem
penyalur yang handal. Dalam hal ini penulis tertarik untuk membuat perencanaan Panel
Hubung Bagi (PHB) yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan PUIL 2000.
PEMBAHASAN
26
Peralatan atau panel hubung bagi adalah peralatan yang berfungsi menerima energi
listrik dari PLN dan selanjutnya mendistribusikan dan sekaligus mengontrol penyaluran
energi listrik tersebut melalui sirkit panel utama dan cabang ke PHB cabang atau langsung
melalui sirkit akhir ke beban yang berupa beberapa titik lampu dan melalui kotak-kontak ke
peralatan pemanfaatan listrik yang berada di dalam bangunan.
Sesuai dengan kegunaan dari panel listrik, maka dalam perancangannya harus sesuai
dengan syarat dan ketentuan serta standar panel listrik yang ada. Untuk penempatan panel
listrik hendaknya disesuaikan dengan situasi bangunan dan terletak ditempat yang mudah
dijangkau dalam memudahkan pelayanan. Panel harus mendapatkan ruang yang cukup luas
sehingga pemeliharaan, perbaikan, pelayanan dan lalu lintas dapat dilakukan dengan mudah
dan aman.
1. Penghubung
Panel berfungsi untuk menghubungkan antara satu rangkaian listrik dengan
rangkaian listrik lainnya pada suatu operasi kerja. Panel menghubungkan suplay
tenaga listrik dari panel utama sampai ke beban-beban baik instalasi penerangan
maupun instalasi tenaga.
2. Pengaman
27
Suatu panel akan bekerja secara otomatis melepas sumber atau suplay tenaga listrik
apabila terjadi gangguan pada rangkaian. Komponen yang berfungsi sebagai
pengaman pada panel listrik ini adalah MCCB dan MCB.
3. Pembagi
Panel membagi kelompok beban baik pada instalasi penerangan maupun pada
instalasi tenaga. Panel dapat memisahkan atau membagi suplay tenaga listrik
berdasarkan jumlah beban dan banyak ruangan yang merupakan pusat
beban. Pembagian tersebut dibagi menjadi beberapagroup beban dan juga untuk
membagi fasa R, fasa S, fasa T agar mempunyai beban yang seimbang antar fasa.
4. Penyuplai
Panel menyuplai tenaga listrik dari sumber ke beban. Panel sebagai penyuplai, dan
mendistribusikan tenaga listrik dari panel utama, panel cabang sampai ke pusat beban
baik untuk instalasi penerangan maupun instalasi tenaga.
5. Pengontrol
Fungsi panel sebagai pengontrol merupakan fungsi paling utama, karena dari panel
tersebut masing-masing rangkaian beban dapat dikontrol. Seluruh beban pada
bangunan baik instalasi penerangan maupun instalasi tenaga dapat dikontrol dari satu
tempat.
C. Aplikasi
Bentuk dan konstruksi PHB yang ada dipasaran sangat banyak, sehingga susah untuk
membedakan PHB jika dilihat dari bentuk fisiknya saja. Untuk membedakan PHB yang
jenisnya sangat bervariasi akan lebih tepat jika ditinjau dari aplikasinya. Berikut adalah
contoh dari beberapa pemakaian PHB yang lazim ditemui di lapangan :
28
PHB untuk distribusi motor-motor
PHB utama
DIAGRAM DASAR
Diagram dasar dimaksudkan untuk menjelaskan cara kerja suatu instalasi secaraElementar
29
yang memperlihatkan diagram dasar suatu perlengkapan hubung bagi (PHB) yang
digambardengancaradisederhanakan, memperlihatkandiagram yang sama diagram secara
terperinci
Gambar instalasi diagram dasar suatu perlengkapan hubung bagi(PHB) secara sederhana&
memperlihatkan diagram yang sama diagram secara terperinci
Diagram LingkaranArus
Diagram lingkaran arus maksudnya untuk menjelaskan cara kerja suatu rangkaian,
merencanakan suatu rangkaian yang rumit dan untuk mengatasi kerusakan yang terjadi pada
rangkaian.
30
Diagram Pengawatan
Diagram Pengawatan memperlihatkan cara plaksanaan pengawatan peralatn instalasi lstrk
Diagram Saluran
Diagram ini dapat digambarkan berupa diagram topografis yang menggambarkan saluran
sebenarnya.
31
Gambar Instalasi dan Diagram Instalasi
Gambar instalasi dapat berupa titik beban tanpa digambarkan saluran instalasinya bagi
seorang instalatir dapat menentukan sendiri letak saluran instalasinya tetapi dengan ketentuan
harus aman dari bahaya kebakaran/hubung singkat.
Diagram instalasi ini memberikan gambaran hubungan dengan meter listrik, jumlah beban
yang harus dilayani, jenis kabel, dan kapasitas pengaman yang harus dipasang pada instalasi
sebenarnya
GambarInstalasiSuatuRuangan
GambarDiagram Instalasi
32
Gambar Situasi
Gambar situasi memberikan gambaran secara jelas letak gedung serta instalasi yang akan
dihubungkan dengan jaringan PLN. Keterangan ini diperlukan oleh PLN untuk memudahkan
menetukan kemungkinan penyambungan serta pembiayaanya.
Diagram garis tunggal diterapkan pada instalasi rumah sederhana maupun instalasi gedung–
gedung sederhana hingga gedung besar/bertingkat dan juga pada diagram panel bagi dan
rekapitulasi beban.
33
F. Bagan Instalasi
34
G.Rekapitulasi
Rekapitulasi atau perhitungan jumlah dari komponen yang diperlukan antara lain:
35
- Rekapitulasi daya atau skema bagan arusnya
a. MCB
Miniature Circuit Breaker atau yang dikenal dengan MCB pada dasarnya adalah suatu alat
yang bekerja dengan cara semi otomatis yang dapat digunakan untuk pengaman terhadap
beban lebih atau hubung singkat
Pada MCB terdapat dua jenis pengaman yaitu secara thermis dan elektromagnetis, pengaman
termis berfungsi untuk mengamankan arus beban lebih sedangkan pengaman elektromagnetis
berfungsi untuk mengamankan jika terjadi hubung singkat. Pengaman thermis pada MCB
memiliki prinsip yang sama dengan thermal overload yaitu menggunakan dua buah logam
yang digabungkan (bimetal), pengamanan secara thermis memiliki kelambatan, ini
bergantung pada besarnya arus yang harus ran yang dapat menarik sebuah angker dari besi
lunak. MCB dibuat hanya memiliki satu kutub untuk pengaman satu fasa, sedangkan untuk
pengaman tiga fasa biasanya memiliki tiga kutub dengan tuas yang disatukan, sehingga
apabila terjadi gangguan pada salah satu kutub maka kutub yang lainnya juga akan ikut
terputus. Berdasarkan penggunaan dan daerah kerjanya, MCB dapat digolongkan menjadi 5
jenis ciri yaitu :
Tipe Z (rating dan breaking capacity kecil) : Digunakan untuk pengaman rangkaian
semikonduktor dan trafo-trafo yang sensitif terhadap tegangan.
36
Gambar 1. MCB
Gambar 2. MCCB
c. Saklar Pemutus
Syarat dari pemakaian saklar dan pemutus (PUIL 2000: 4.12.1.2 - 4.12.1.3):
1. Kutub Tunggal.
Setiap saklar atau pemutus sirkit kutub tunggal harus beroperasi pada penghantar aktif dari
sirkit yang dihubungkan padanya.
37
2. Sirkit Fase Banyak
Setiap saklar atau pemutus sirkit harus beroperasi pada semua penghantar aktif sirkit yang
dihubungkan padanya. Kutub tunggal atau pemutus sirkit kutub tunggal harus beroperasi
pada penghantar aktif dari sirkit.
d. Rangkaian Kontrol
a. Saklar tombol tekan (Push button)
Saklar tombol tekan merupakan alat pembuka atau penutup rangkaian yang pengoperasiannya
dilakukan dengan menekan tombol tersebut. Saklar ini berfungsi sebagai saklar bantu untuk
pengoperasian kontaktor ataupun MCCB.
b. Kontaktor
Kontaktor merupakan sejenis saklar/kontak yang bekerja dengan bantuan daya magnet listrik
dan mampu melayani arus beban listrik yang besar dan mampu menyambung ataupun
membuka rangkaian listrik secara berulang-ulang.
e. Transformator Arus
Pada panel listrik trafo arus berfungsi untuk mengontrol besar arus yang mengalir pada
rangkaian. Transformator arus dibuat dengan perbandingan tertutup, karana tidak tersedianya
ampermeter yang dapat mengukur arus yang sangat besar. Dengan adanya perbandingan
antara arus primer dan arus sekunder pada transformator arus, pada diukur berapapun besar
arus yang mengalir dengan membuat perbandingan lilitan trafo yang sesuai dengan besar arus
yang akan diukur.
f. Lampu Indikator
Lampu indikator atau lampu tanda merupakan sebuah tanda yang menggambarkan
bahwasanya aliran arus listrik pada panel dalam keadaan bekerja atau mengalir. Biasanya
terdiri dari tiga warna lampu yaitu warna merah (fase R), kuning (fase S), dan hijau (fase T)
yang dipasang pada pintu panel.
38
Gambar 3. Lampu Indikator
g. Penghantar
Berikut identifikasi penghantar dengan warna berdasarkan (PUIL 2000):
a. Pengunaan Warna Loreng Hijau-Kuning Warna loreng-hijau hanya boleh digunakan untuk
menandai penghantar pembumian, dan penghantar pengaman.
Untuk pengawatan di dalam perlengkapan listrik disarankan agar hanya menggunakan satu
warna, khususnya warna hitam, selama tidak bertentangan dengan dua poin di atas.
A. Kesimpulan
1. PHB
adalah peralatan yang berfungsi menerima energi listrik dari PLN dan selanjutnya
mendistribusikan dan sekaligus mengontrol penyaluran energi listrik tersebut melalui
sirkit panel utama dan cabang ke PHB
39
2. Peranan PHB dalam Suatu Bangunan :
- Sebagai Penghubung Rangkaian
- Sebagai Pengaman Rangkaian
- Sebagai Pembagi Beban
- Sebagai Penyuplai Ke Beban
- Sebagai Pengontrol Rangkaian
B. Saran
Saran kami sebaiknya dalam suatu bangunan yang membutuhkan arus yang besar, haruslah
bangunan tersebut menggunakan Panel Hubung Bagi (PHB). Agar di dalam bangunan dan
juga bagi pengguna bangunan tersebut dapat menggunakan bangunan tersebut tanpa
gangguan kelistrikan.
40
DAFTAR PUSTAKA
Ridho, em. (23 Desember 2011). Tugas Akhir “Perencanaan Panel Hubung Bagi
(PHB) [Online] Tersedia: http://em-ridho.blogspot.com/2011/12/tugas-akhir-perencanaan-
panel-hubung.html [10 November 2014]
Aris, E. (25 April 2012). Pemasangan PHB untuk Rumah Tinggal Yang Standar dan
Ideal [Online] Tersedia: http://konsuilkaltim.blogspot.com/2012/04/pemasangan-phb-untuk-
rumah-tinggal-yang.html [10 November 2014]
41
PEMBAHASAN MATERI KULIAH
MINGGU 5
Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri, sebab diperkirakan bahwa motor-
motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri. Motor listrik sudah menjadi
kebutuhan kita sehari-hari untuk menggerakkan peralatan dan mesin yang membantu
perkerjaan.
Dalam dunia marine kita banyak menjumpai motor-motor listrik sebagai sumber daya
untuk menjalankan berbagai peralatan serta mesin di kapal. Untuk itu sangatlah erat
kaitannya antara motor ataupun generator listrik dengan dunia marine. Beberapa contoh
aplikasinya yaitu penggunaan motor listrik sebagai penggerak crane, berbagai macam pompa
hingga generator yang digunakan pada saat proses bongkar muat di kapal. Ada beberapa
perbedaan spesifikasi pada motor listrik untuk aplikasi darat atau Land Use dengan aplikasi
Marine Use. Menyesuaikan dengan kondisi yang lebih ekstrim dalam penggunaannya di
dunia marine, motor listrik dibekali beberapa pelengkap untuk keamanannya antara lain :
heater (biasa diaplikasikan pada motor listrik dengan kapasitas yang besar),system isolasi
(biasanya motor listrik baik stator maupun rotornya dicor dengan bahan tertentu) untuk
mencegah terjadinya loncatan fluks yang tidak semestinya dikarenakan adanya air yang
masuk.
Pada motor bakar, motor listrik digunakan sebagai motor starter. Penggunaan motor
listrik ini semakin berkembang karena memiliki keunggulan dibandingkan motor bakar,
misalnya: kebisingan dan getaran lebih rendah, kecepatan putaran motor bisa diatur, lebih
bersih, lebih kompak, dan hemat dalam pemeliharaan.
1
Motor AC lebih banyak digunakan daripada motor DC karena arus AC dapat
dibangkitkan dan didistribusikan dengan biaya yang lebih murah daripada arus DC. Selain
itu, motor AC memiliki keunggulan dalam hal biaya, ukuran, berat, dan membutuhkan lebih
42
sedikit perawatan dibanding motor DC. Motor induksi sangkar tupai adalah jenis motor AC
yang paling 2banyak digunakan dalam industri. Motor ini dapat dioperasikan di tempat di
mana banyak terdapat gas dan debu atau pada kondisi yang sangat lembab dan akan
beroperasi dengan sangat baik dengan sedikit perhatian. Motor ini tidak memiliki sikat dan
komutator, dan konstruksinya kuat, sehingga mampu menahan lonjakan arus yang besar, dan
mudah untuk perbaikan dan perawatan.Dalam banyak kasus kerusakan pada motor AC antara
lain adalah terjadinya korsleting yang memicu terbakarnya motor, di samping itu juga ada
beberapa kasus besarnya vibrasi pada motor AC itu sendiri. Vibrasi yang timbul disebabkan
oleh beberapa hal, yaitu : rotor unbalance (karena ketidakseimbangan statis maupun dinamis),
ketidakseimbangan gaya magnit antara stator dan rotor (yang disebabkan karena celah
udara/air gap yang tidak simetris).
Hal –hal yang tersebut di atas sangat erat kaitannya dengan celah udara atau air gap
antara rotor dan core pada stator. Celah ini memang harus ada, sehingga rotor dapat berputar
tanpa bergesekan dengan core. Dalam kenyataannya jarak yang disisakan sebagai gap tidak
begitu besar. Biasanya dalam hitungan mm. Dengan begitu dalam penentuan besaran Air
Gap, akan dilakukan analisapercobaan maupun simulasi 3D, sehingga diharapkan akan
didapatsuatu kesimpulan mengenai analisa dalampenentuan air gap serta range efektifnya
terhadap performance motor AC aplikasi Marine Use.
1.3Pemecahan Masalah
a. Menjelaskan mengenai pengertian motor listrik
b. Menjelaskan pembagian jenis motor listrik sesuai dengan jenis beban
c. Menjelaskan pengaturan tenaga Pada Sistem Tenaga Listrik
d. Menjelaskan apa itu motor DC
e. Menjelaskan keuntungan dari penggunaan motor DC
43
1.4 Tujuan Tugas Akhir
Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalah agar mahasiswa mampu untuk menganalisa
perhitungan dan penjelasan dari pembangkit tenaga listrik yaitu motor listrik.
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat
yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut generator
atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas
angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot debu. Motor listrik yang umum digunakan di
dunia Industri adalah motor listrik asinkron, dengan dua standar global yakni IEC dan
NEMA.
Motor asinkron IEC berbasis metrik (milimeter ), sedangkan motor listrik NEMA
berbasis imperial (inch), dalam aplikasi ada satuan daya dalam horse power (hp) maupun
kiloWatt (kW). Motor listrik IEC dibagi menjadi beberapa kelas sesuai dengan efisiensi
yangdimilikinya, sebagai standar diEU, pembagian kelas ini menjadi EFF1, EFF2 dan EFF3.
EFF1 adalah motor listrik yang paling efisien, paling sedikit memboroskan tenaga,
sedangkan EFF3 sudah tidak boleh dipergunakan dalam lingkungan
EU,sebabmemboroskan bahan bakar di pembangkit listrik dan secara otomatis akan
menimbulkan buangan karbon yang terbanyak, sehingga lebih mencemari lingkungan.
Standar IEC yang berlaku adalah IEC 34-1, ini adalah sebuah standar yang mengatur
rotating equipment bertenaga listrik. Ada banyak pabrik elektrik motor, tetapi hanya
sebagian saja yang benar-benar mengikuti arahan IEC 34-1 dan juga mengikuti arahan level
efisiensi dari EU.Banyak produsen elektrik motor yang tidak mengikuti standar IEC dan EU
supaya produknya menjadi murah dan lebih banyak terjual, banyak negara berkembang
menjadi pasar untuk produk ini, yang dalam jangka panjang memboroskan keuangan
44
pemakai, sebab tagihan listrik yang semakin tinggi setiap tahunnya. Lembaga yang mengatur
dan menjamin level efisiensi ini adalah CEMEP, sebuah konsorsium di Eropa yang didirikan
oleh pabrik-pabrik elektrik motor yang ternama, dengan tujuan untuk menyelamatkan
lingkungan dengan mengurangi pencemaran karbon secara global, karena banyak daya
diboroskan dalam pemakaian beban listrik. Sebagai contoh, dalam sebuah industri rata-rata
konsumsi listrik untuk motor listrik adalah sekitar 65-70% dari total biaya listrik, jadi
memakai elektrik motor yang efisien akan mengurangi biaya overhead produksi, sehingga
menaikkan daya saing produk, apalagi dengan kenaikan tarif listrik setiap tahun, maka
pemakaian motor listrik EFF1 sudah waktunya menjadi keharusan.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum sama (Gambar 1), yaitu:
• Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
• Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua
sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang
berlawanan.
• Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar kumparan.
• Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran
yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang
disebut kumparan medan.
45
Gambar 2. Klasifikasi Motor Listrik
Torsi: T = KΦIa
Dimana:
E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)
Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
T = torsi electromagnetik
Ia = arus dinamo
K = konstanta persamaan
A. Penyesuaian Daya
Frekuensi pada sistem tenaga listrik dapat diatur dengan melakukan pengaturan daya
aktif yang dihasilkan generator. Pengaturan daya aktif ini erat kaitannya dengan
kenaikan jumlah bahan bakar yang digunakan untuk menaikkan daya aktif. Pada
PLTU adalah berapa laju batu bara yang ditambah untuk dibakar sedangkan pada
PLTA adalah berapa besar debit air yang dinaikkan untuk menggerakkan turbin
sehingga menghasilkan kenaikan daya aktif. Pengaturan bahan bakar ini dilakukan
dengan menggunakan governor. Sehingga pada pengaturan daya aktif ini erat
kaitannya dengan kerja governor pada sistem pembangkit thermal maupun air.
46
B. Momen Putar
Dalam memahami sebuah motor listrik, penting untuk mengerti apa yang dimaksud
dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/torsi sesuai dengan
kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok:
• Beban torsi konstan, adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi
dengan kecepatan operasinya, namun torsi nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan
torsi konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
• Beban dengan torsi variabel, adalah beban dengan torsi yang bervariasi dengan
kecepatan operasi. Contoh beban dengan torsi variabel adalah pompa sentrifugal dan fan
• Beban dengan energi konstan, adalah beban dengan permintaan torsi yang berubah dan
berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah
peralatan-peralatan mesin.
Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo ditunjukkan dalam
persamaan berikut:
Torsi: T = KΦIa
Dimana:
E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)
T = torsi electromagnetik
Ia = arus dinamo
K = konstanta persamaan
47
3. Pengaturan Frekuensi Pada Sistem Tenaga Listrik
Sistem tenaga listrik harus mampu menyediakan tenaga listrik bagi para pelanggan
dengan frekuensi yang praktis konstan. Penyimpangan frekuensi dari nilai nominal harus
selalu dalam batas toleransi yang diperbolehkan. Daya aktif mempunyai hubungan erat
dengan nilai frekuensi dalam sistem, sedangkan beban sistem yang berupa daya aktif maupun
daya reaktif selalu berubah sepanjang waktu. Sehubungan dengan hal ini harus ada
penyesuaian antara daya aktif yang dihasilkan dalam sistem pembangkitan harus disesuaikan
dengan beban daya aktif. Penyesuaian daya aktif ini dilakukan dengan mengatur besarnya
kopel penggerak generator.
Frekuensi pada sistem tenaga listrik dapat diatur dengan melakukan pengaturan daya aktif
yang dihasilkan generator. Pengaturan daya aktif ini erat kaitannya dengan kenaikan jumlah
bahan bakar yang digunakan untuk menaikkan daya aktif. Pada PLTU adalah berapa laju batu
bara yang ditambah untuk dibakar sedangkan pada PLTA adalah berapa besar debit air yang
dinaikkan untuk menggerakkan turbin sehingga menghasilkan kenaikan daya aktif.
Pengaturan bahan bakar ini dilakukan dengan menggunakan governor. Sehingga pada
pengaturan daya aktif ini erat kaitannya dengan kerja governor pada sistem pembangkit
thermal maupun air.
Jika terdapat gangguan dalam sistem yang menyebabkan daya tersedia tidak dapat melayani
beban, misalnya karena ada unit pembangkit yang besar jatuh (trip), maka untuk
menghindarkan sistem menjadi collapsed perlu dilakukan pelepasan beban. Keadaan yang
kritis dalam sistem karena jatuhnya unit pembangkit dapat dideteksi melalui frekuensi sistem
yang menurun dengan cepat.
Pada sistem tenaga listrik yang mengalami gangguan karena lepasnya (trip) unit generator
yang besar dapat mengurangi aliran daya aktif yang mengalir ke beban, sehingga
menyebabkan generator-generator yang lain dipaksa bekerja. Jika hal ini berlangsung terus
menerus dapat menyebabkan kerusakan mekanis pada batang kopel generator karena dipaksa
48
bekerja. Untuk itu diperlukan relay under frequency yang berfungsi untuk mendeteksi
penurunan frekeunsi sistem secara tiba-tiba akibat adanya unit pembangkit besar yang lepas
dari sistem. Salah satu cara untuk menaikkan frekeunsi tersebut adalah dengan melepas
beban.
Gambar 1 grafik perubahan frekuensi sebagai fungsi waktu dengan adanya pelepasan beban
Turunnya frekeunsi dapat menurut garis 1 , garis 2, atau garis 3. Makin besar unit pembangkit
yang jatuh (makin besar daya tersedia yang hilang) makin cepat frekeunsi menurun.
Kecepatan menurunnya frekuensi juga bergantung pada besar kecilnya inersia sistem.
Semakin besar inersia sistem, makin kokoh sistemnya, makin lambat turunnya frekuensi.
Dalam grafik 1 dimisalkan bahwa frekuensi menurun menurut garis 2. Setelah mencapai titik
B dilakukan pelepasan beban tingkat pertama oleh under frequency control relay (UFR) yang
bekerja setelah mendeteksi frekuensi sebesar Fb dengan adanya pelepasan beban tingkat
pertama maka penurunan frekuensi berkurang kecepatannya. Sampai di titik C UFR
mendeteksi frekeunsi sebesar Fc dan akan melakukan pelepasan beban tingkat kedua dst
sampai frekeunsi sistem kembali normal ke frekeunsi Fo.
49
3.Pengalihan daya pada saluran
Cara lain untuk mengatur frekuensi sistem yaitu dengan mengatur pengiriman daya aktif pada
daerah yang memiliki kerapatan beban yang tinggi. Penulis masih belum memahami dengan
benar cara terakhir ini dalam mengatur frekuensi dalam sistem tenaga listrik.
50
arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.
• Kommutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah
untuk membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Kommutator juga membantu dalam
transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.
5. keuntungan Motor DC
Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo ditunjukkan dalam
persamaan berikut:
a. Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited, Jika arus medan dipasok dari
sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah/separately excited.
b. Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited: motor shunt. Pada motor shunt, gulungan
51
medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan gulungan dinamo (A). Oleh
karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.
c. Motor DC daya sendiri: motor seri. Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt)
dihubungkan secara seri dengan gulungan dinamo (A) . Oleh karena itu, arus medan
sama dengan arus dinamo.
A. Kesimpulan
Motor listrik merupakan salah satu pembangkit tenaga dimana perputarannya
mempengaruhi jumlah tegangan yang akan dikeluarkan, serta percepatan yang
dihasilkan.
Induksi magnet mempengaruhi kinerja dari motor listrik yang mampu
mengubah energi mekanik ke listrik, begitu pun sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA
Mursadi, Djiteng. 2006. BUKU OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK. Graha ilmu
52
PEMBAHASAN MATERI KULIAH
MINGGU 6
Fuse
Fuse merupakan alat yang digunakan untuk membatasi arus listrik yang mengalir
dalam suatu rangkaian listrik. Fuse berfungsi sebagai pengaman. Jika arus listrik mengalir
melebihi ketetapan dari fuse tersebut maka dengan sendirinya fuse akan melebur, sehingga
terjadi pemutusan hubungan aruskerangkaian.
53
1. Meredam bunga api. 2. Mengurangi ledakan.
Dioda Semikonduktor
Dioda merupakan piranti non-linier karena grafik arus terhadap tegangan bukan
berupa garis lurus, hal ini karena adanya potensial penghalang (Potential Barrier).
Ketikategangan dioda lebih kecil dari tegangan penghambat tersebut maka arus dioda akan
kecil, ketika tegangan diodamelebihi potensial penghalang arus diode akan naik secara cepat.
Triac
Triac asdalah suatu komponen yang berkelakuan seperti 2 buah SCR, yang
merupakan piranti 3 terminal yang di gunakan untuk mengontrol aliran arus rata rata pada
sebuah beban berbedadengan SCR atau thyristor, (Zuhal,1995). Karenadapat mengalirkan
arus secara 2 arah dari dapat di lihat pada gambar 16di bawah ini.
54
juga sebaliknya, bila T1 lebih aktif, maka arus tidak akan mengalir dari satu terminal ke
terminal lainnya, (Zuhal,1995). Arus rata rata yang mengalir pada beban dapat diubah ubah
dengan mengontrol waktu aktif dari. Jika
perbandingan waktu aktif lebih besar dari waktu tidak aktif, maka arus yang mengalir ke
beban besar. Begitu juga sebaliknya bila perbandingan waktu tidak aktif lebih besar
dibandingkan waktu aktif, maka arus yang mengalir ke beban kecil
Sering kita jumpai adanya berita kebakaran rumah akibat arus hubung pendek/konslet
listrik. Sebenarnya hal itu bisa dihindari atau dikurangi, apabila di setiap rumah dipasang alat
pengaman listrik.
Adapun bahaya listrik bisa berujud :
bahaya sentuh, yaitu apabila ada manusia yang bersentuhan langsung dengan listrik
arus hubung singkat/pendek, adalah mengalirnya arus dari potensial tinggi kepotensial
rendah tanpa melalui beban. Hubung singkat bisa terjadi bila kabel listrik
yanbertegangan bersentuhan dengan kabel netral atau body peralatan listrik.
bahaya kebakaran akibat arus hubung singkat atau konslet listrik
55
A. Sekering non otomatis bentuk ulir
Sekering model ini sudah tidak banyak digunakan karena kurang praktis. Apabila
terjadi arus pendek atau arus yang melebihi dari batas arus yang ditentukan,maka sekering ini
akan putus. Sekering putus apabila arus beban sebesar 2,3 x arus nominalnya.Biasanya
sekering ditempatkan dalam rumah sekering.
B. Sekering otomatis.
Sekering otomatis merupakan pengganti sekering bentuk ulir. Secara fisik bentuknya
sama namun untuk sekering otomatis memiliki dua buah tombol yaitu tobol besar dan tombol
kecil. Tombol yang besar berada ditengah berfungsi untuk menghubungkan aliran listrik
setelah terjadinya konslet atau arus lebih. Tombol kecil berada di tepi berfungsi untuk
mematikan aliran listrik.
56
MCB merupakan alat pengaman listrik dari arus beban lebih dan arus hubung singkat.
Untuk istalasi lisrik rumah saat ini banyak beralih ke MCB karena kehandalannya Di pasaran
MCB dijual dalam berbagai macam kualitas dan ukuran batas arus yang beragam. Biasanya
MCB dijual dengan batas arus :2 A,4A,6A,10A,16A,20A,25A,32A.
Sebagai alat pengaman rangkaian instalasi listrik MCB (Miniature Circuit Breaker)
sudah umum digunakan, karena dari segi efisiensi alat. Alat ini sangatlah menguntungkan
sebagai pengaman yang dapat memutus arus listrik apabila terjadi gangguan arus beban lebih
dan korsleting(hubung singkat).Sebelumnya pengaman instalasi listrik menggunakan
sekering, tetapi seiring majunya teknologi Pengaman sekering untuk intalasi listrik rumah
tinggal sudah digantikan dengan menggunakan MCB yang lebih Praktis penggunaanya. Pada
instalasi listrik rumahtinggal dapat saja terjadi gangguan-gangguan listrik yang salah satunya
57
disebabkan kerusakan MCB dengan indikasi sering terjadinya turun(trip) pada MCB, padahal
tidak terjadi beban lebihataupun korsleting.Bila hal ini tidak cepat diambil tindakan, besar
kemungkinan dapat merusak peralatan listrik rumah tangga yang sedang digunakan. Gantilah
MCB yang rusak tersebutdengan MCB ynag masih berfungsi baik.Adapun hal-hal yang perlu
diketahui untuk
menggunakan dan memilih MCB adalah sebagai berikut:
1.Pada saat anda memilih MCB, banyak sekali berbagai merk dan type yang ditawarkan
sesuaikan dengan MCB yang anda perlukan MCB 1 pole atau yang 3 pole dan besar arus
yang tertera pada MCB. Perhatikanlah kualitas barang dan materialnya.
2. Pada saat pemasangan MCB dikotak pembagi, periksalah kekencangan pemasangan kabel
di terminal MCB. Sebab apabila kendor dapat meningkatkan suhu panas pada kabel yang
dapat berakibat fatal pada terjadinya gangguan listrik.
3. Gunakan MCB pada kotak pembagi/panel lebih kecil kapasitas arusnya dari MCB Induk
yang terdapat pada Box Metering. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi bila ada gangguan
arus lebih ataupun kosrleting maka yang akan trip(turun) yaitu MCB yang ada pada panel
pembagi.
4.Bagilah beban pada rangkaian instalasi listrik rumah dengan merata, yaitu dengan membuat
group beban pemakaian, Asumsinya tidak hanya 1 MCB yang digunakan pada panel
pembagi arus. Umpamanya 2 MCB artinya 2 kelompok(group) pada isntalasi listrik rumah
, hal ini berguna apabila salah satu MCB yang ada dipanel pembagi mengalami kerusakan
maka MCB yang lain masih berfungsi menyalurkan arus listrik ke beban pemakaian yan
lain.
Fungsi Miniatur Circuit Breaker (MCB)
Fungsi MCB adalah sebagai peralatan pengaman terhadap gangguan hubung singkat
dan beban lebih yang mana akan memutuskan secara otomatis apabila melebihi dari arus
nominalnya.Hal ini termasuk juga apabila terjadi short circuit atau hubung pendek atau
konslet karena pada saat terjadi short, arus listrik akan melonjak naik. Sebagai pembatas
beban, MCB dipasang bersama KWH meter dan disegel oleh PLN biasanya bertuas warna
biru.Sedang untuk pengaman instalasi listrik di dalam alat ini bertugas menggantikan sekring
biasanya warna hitam pada tuasnya. Untukpengoperasiannya sangat sederhana yakni
menggunakan tuas naik (on) dan turun (off).
Ukuran MCB sama seperti sekring ada2Ampere,4A,6A,10A,16A,20A, dst. MCB terdapat
berbagai jenis untuk berbagai macam kebutuhan pemutusan arus listrik. Menurut phasa, ada
58
1phasa, 2phasa, 3phasa, dan menurut jenis peralatan yang akan diproteksi misal: instalasi
motor
3phasa, instalasi tenaga, dll masing-masing berbeda jenis dan ratingnya.MCB
biasanya digunakan oleh PLN sebagai pembatas daya pada pelanggan pelanggan daya rendah
(daya 50VA – 33.000VA). Letaknya dibawah kWh meter dan didalam panel bagi instalasi
(biasanya didalam ruangan).MCB merupakan sebuah pengaman yang bekerja berdasarkan
prinsip Bimetal, dengan beberapa elemen operasi yaitu :
59
3. Sistem Pentanahan (Grounding)
Sistem pentanahan adalah penyaluran hubungan dari instalasi listrik atau peralatan listrik
menuju bumi. Pemasangan saluran pentanahan ini bertujuan untuk :
1. menyalurkan kebocoran arus dari instalasi atau peralatan listrik ke bumi, agar tidak
membahayakan bagi manusia.
2. menyalurkan arus dari petir ke bumi.Simbul untuk grounding bisa dilihat di gambar
Cara kerja ELCB ketika terjadi kontak antara listrik dan tubuh manusia,maka arus
akan mengalirmelalui tubuh manusia ke grounding atau bumi maka akan terjadi perbedaan
total arus yangmelewati ELCB sehingga akan memicu alat tersebut memutuskan arus listrik
seketika
Beban dalam teknik listrik misalnya beban mekanik dari motor – motor listrik, atau
berupa tahanan-tahanan ataupun merupakan lampu-lampu, akan tetapi lebih mudah berfikir
bahwa yang dimaksud dengan beban adalah arus listrik, karena setiap penambahan beban
60
Panas = I2 Rt Joule
berarti adalah penambahan arus.Kemudian setiap penambahan arus ini akan mengakibatkan
timbulnya panas yang lebih besar. Kita akan mengingat rumus :
Sehingga panas itu berfungsi kuadrat dari arus, jadi bila arus itu naik menjadi 2 kali
maka panasnya akan naik 4 kali.Untuk melindungi rangkaian itu dari panas yang berlebihan
maka dipasanglah pengaman beban lebih.Pengaman beban lebih itu ada yang kerjanya cepat
dan ada yang lambat. Untuk pengaman motor-motor listrik dipilih pengaman yang bekerjanya
lambat, sebab motor waktu start mengambil arus yang besar, dapat mencapai 6 kali arus
nominalnya hingga bila diambil pengaman yang bekerjanya lambat tidak akan memutus
pengamannya, tetapi sebaliknya bila mempergunakan pengaman beban lebih yang bekerjanya
cepat maka pengamannya akan putus setiap motor start.Untuk mengamankan motor kita
mengenal dua macam pengaman beban lebih. Biasanya pengaman ini disebut Thermal Over
Load.Thermal Over Load diberi simbol seperti gambar dibawah ini :Kedua macam pengaman
beban lebih ini adalah :
61
A.Menghitung Kemampuan Penghantar
Kemampuan penghantar dalam menghantar arus listrik sangat penting untuk diketahui
dalam instalasi listrik karena dalam memilih penghantar dalam pemasang instalasi listrik
harus sesuai dengan beban maksimum yang akan disuplai oleh penghantar tersebut. Oleh
karena itu, pembaca wajib atau harus mengetahui berapa batas kemampuan penghantar dalam
mengalirkan arus. Jika pembaca salah memilih penghantar (kapasitas hantar arus kabel
tersebut lebih kecil dari arus beban), akan berakibat fatal
1. Macam dan jenis motor yang diamankan dimana setiap jenis motor mempunyai arus
asut yang berbeda-beda, dan
2. Macam dan jenis alat pengasutnya.
62
grafik : hubungan arus - waktu dan akibatnya terhadap manusia
Keterangan :
1. kesemutan
2. getaran kejut (tidak berbahaya)
3. gangguan pada sistim pernafasan
4. kontraksi pada jantung (bersifatmematikan tetapi biasanya masih dapat disembuhkan)
5.denyutan jantung kacau (berhenti
63
Modul Vigi (rele arus bocor)
Diklasifikasikan sebagai alat bantu MCB. Pendeteksi arus bocor tambahan yang
dikombinasikan denganMCB. Modul Vigi tidak mempunyai mekanisme trip. Modul Vigi
mengirimkan perintah secara mekaniske MCB seperti alat bantu lainnya. Modul Vigi dapat
dipasang di lapangan. Alat ini digunakan pada bangunankomersial dan aplikasi industri jika
hubung singkat tinggi dan MCB harus dipasang dengan baik
Kontak tak langsung
Terjadi apabila manusia memegang bagian logam yang bertegangan akibat kegagalan
isolasi. Besarnyaarus bocor tergantung pada resistans bocor dan penyambungan netral. Arus
bocor akan kembalike sumber lewat konduktor pengaman atau lewat bumi. Oleh karena itu,
gawai arus bocor dengan sensitifitas30 mA sangat direkomendasikan sebagai pengaman
kontak tak langsung.
Pengaman Peralatan
Pengaman api
Telah diketahui bahwa arus 500mA pada dua titik kontak dua logam bertegangan
yang berdekatandapat menimbulkan percikan api. Apapun sistem pembumian yang
digunakan untuk pengaman terhadapapi haruslah dilengkapi dengan sensitifitas pengaman :
IΔn<300 mA.
64
TEGANGAN AMAN YANG BISA DISENTUH MANUSIA
Kadang kita berpikir kenapa tegangan 220 V dirumah bisa mengakibatkan kematian,
sedangkan tegangan baterai 12 V tidak apa apa bila dipegang. Nah, hal ini disebabkan
tahanan tubuh kita terhadap listrik yang apabila diukur adalah sebesar1200-5000Ohm . Maka
dengan rumusdibawah ini, bisa didapatkan berapa besar arus listrik yang mengalir di tubuh
manusia
Jantung sebagai organ tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh aliran arus listrik
merasakan dalam empat batasan. (lihat gambar diatas). Yaitu :
1.Daerah 1 (0,1 sd 0,5mA) : jantung tidak terpengaruh sama sekali bahkan dalam jangka
waktu
lama.
2.Daerah 2 (0,5 sd 10 mA) : jantung bereaksi dan rasa kesemutan muncul dipermukaan kulit.
Diatas 10mA sampai 200 jantung tahan sampai jangka waktu maksimal
detiksaja.Tergantung
kondisi)
3.Daerah 3 (200 sd 500mA): Jantung merasakan sengatan kuat dan terasa sakit, jika melewati
65
0,5 detik masuk daerah bahaya.
5.Daerah 4 (diatas 500mA):jantung akan rusak dan secara permanen dapat merusak sistem.
Maka tegangan aman=10mA X 1200Ohm untuk kondisi basah dan 10mA X 5000
Ohm untuk kondisi tubuh keringDidapatkan tegangan aman tanpa batas waktu untuk arus
bolak balik adalah :
Sedangkan tegangan aman tanpa batas waktu pada tegangan searah adalah:
Dari penjelasan seperti diatas itulah maka gawai proteksi arus sisa yang harus
dipasang dirumah adalah : 30 mA. Demikian juga kenapa lampu yang dipasang di area untuk
kolam renang dan didalam kamar mandi khususnya shower menggunakan 12Volt.Setelah
diketahui besar tegangan patah dari berbagai bahan dari hasil percobaan, maka didalam
perencanaan bagian-bagian mesin yang akan direncanakan, sudah barang tentu dipilih suatu
bahan yang aman untuk dipergunakan, untuk itu dipilih suatu tegangan yang diizinkan untuk
mengamankan konstruksi yang direncanakan tersebut.
66
Sistem Pengamanan Bahaya Listrik 11-3 Terjawab mengapa tegangan Akumulator
12V tidak menyengat saat dipegang terminal positip dan terminal negatifnya, karena tubuh
manusia baru merasakan pengaruh tegangan listrik diatas 50V. Faktor yang berpengaruh ada
dua, yaitu besarnya arus mengalir ketubuh dan lama waktunya menyentuh. Tubuh manusia
rata-rata memiliki tahanan Rk sebesar 1000 = 1k, tangan menyentuh tegangan PLN 220V
gambar- 11.3, arus yang mengalir ketubuh besarnya : Ik = U/Rk =220V/1000 = 220mA
Arus Ik sebesar 200mA dalam hitungan milidetik tidak membahayakan jantung, tetapi diatas
0,2 detik sudah berakibat fatal bisa melukai bahkan bisa mematikan. Tegangan sentuh bisa
terjadi dengan dua cara, cara pertama tangan orang menyentuh langsung kawat beraliran
listrik gambar-11.4a. Cara kedua tegangan sentuh tidak langsung, ketika terjadi kerusakan
isolasi pada peralatan listrik dan orang menyentuh peralatan listrik tersebut yang
bersangkutan akan terkena bahaya tegangan sentuh gambar-11.4b. Kerusakan isolasi bisa
terjadi pada belitan kawat pada motor listrik, generator atau transformator. Isolasi yang rusak
harus diganti karena termasuk kategori kerusakan permanen. Bahaya listrik akibat tegangan
sentuh langsung dan tidak langsung, keduanya sama berbahayanya. Tetapi dengan tindakan
pengamanan yang baik, akibat tegangan sentuh yang berbahaya dapat diminimalkan. Kawat
67
sebaiknya berisolasi sehingga bila tersentuh tidak membahayakan, peralatan listrik dipasang
pentanahan yangbaik, sehingga ketika terjadi arus bocor akan disalurkan ke tanah dan tidak
membahayakan manusia.
Proteksi Tegangan Ekstra Rendah Tegangan ekstra rendah AC 50V dan DC 120V
aman jika tersentuh langsung manusia gambar-11.12. Untuk menurunkan tegangan dipakai
transformator penurun tegangan 230V/ 50V, dilengkapi dengan selungkup pengaman isolasi
ganda. Atau menggunakan transformator 230/120 V yang disearahkan dengan diode bridge
sehingga diperoleh tegangan DC 120V. Sirkit SELV (safety extra low voltage) tidak boleh
dikebumikan, sedangkan untuk PELV (protective extra low voltage) bisa dilakukan
pembumian. Untuk menjamin sistem SELV dan PELV bekerja baik, dirancang stop kontak
dengan desain khusus SELV dan PELV gambar-11.13. Stop kontak SELV memiliki dua
lubang kontak yang tidak bisa dipertukarkan. Stop kontak PELV memiliki tiga lubang
kontak, satunya berfungsi sebagai sambungan ke penghantar PE (protective earth). Tindakan
68
pengamanan bisa dilakukan dengan menggunakan transformator pemisah atau motor-
generator. Tegangan primer dan sekunder tranformator pemisah besarnya sama, yaitu 230V
gambar-11.14. Selungkup pengaman dihubungkan ke penghantar PE (Protective Earth =
pengaman ketanah). Dengan pemisahan secara elektrik, terjadi proteksi bila terjadi kegagalan
isolasi dalam peralatan listrik tersebut.
Kesimpulan
Dari penulisan makalah di atas dapat disimpulkan bahwa mata kullia motor listrik
dalam perkulliahan intalasi tenaga listri sangat penting bagi mahasiswa karna dalam instalasi
tenaga listrik . kita akan mengetahui penyebab terjadinya hubungan pendek dan cara
mengatasinya dan baik, dan untuk kita kembangkan dalam dunia kelistrikan.
Agar mahasiswa dapat mempraktekan proteksi tegangan listrik pada pengamanan
instalasi motor listtrik. dan dapat juga digunakan sebagai pengaman di industry dan
perusahan yang menggunakan beban besar atau arus besar.
Daftar pustaka
69
PEMBAHASAN MATERI KULIAH
MINGGU 7
Untuk mengetahui defenisi dari Keadaan lingkungan dan Sirkit Motor Listrik
Motor listrik ialah alat berupa mesin yang bergerak menggunakan energi listrik.
Motor listrik merupakan seperangkat elektromekanis yang mengubah energi listrik menjadi
energi putar. Motor listrik digunakan sebagai sumber penggerak berbagai macam alat yang
digunakan dalam kehidupan manusia. Desain motor listrik berupa lingkaran atau silinder dari
logam campuran aluminium sebagai bodi motor. Bagian dalamnya berupa gulungan kawat
yang terikat pada poros utama. Gulungan kawat ini diletakkan di dalam medan magnet.
Gulungan kawat yang dialiri arus di dalam medan magnet inilah yang menyebabkan
terjadinya putaran pada poros utama. Lebih jelasnya akan dijelaskan pada bagian prinsip
kerja motorlistrik.
Gambar2.1Sebuah Motor DC
Motor listrik bermula dari karya fisikawan abad ke-19 yang menunjukkan bahwa
listrik dan magnetisme adalah dua gaya yang benar-benar sama. Seorang fisikawan Denmark,
Hans Christian Oesterd (1777-1851), menemukan bahwa arus listrik bisa menghasilkan
medan magnet. Andre-Marie Ampere (1775-1836), Fisikawan Prancis, memecahkan teori
matematis yang menjelaskan bagaimana arus listrik menghasilkan medan magnet. Satuan
70
arus listrik, Ampere diambildari namanya. Selanjutnya Fisikawan dan Kimiawan Inggris
yang belajar secara otodidak, Michael Faraday (1791-1867) membuktikan bahwa ketika
medan magnet berbeda kekuatannya, medan magnet itu bisa menghasilkan listrik.
Motor listrik dikembangkan setelah dua ilmuan membuat elektromagnet pertama yang
bekerja secara praktis. Mereka adalah Joseph Henry (1797-1878) dari Amerika serikat dan
William Sturgeon (1783-1850) dari Inggris Raya. Sturgeon adalah orang yang menciptakan
motor listrik pertama, pada tahun 1832. Kunci penciptaan motor oleh Sturgeon adalah alat
yang disebut komutator, yang membalik arus listrik yang dipasokkan elektromagnet secara
terus-menerus. Kebanyakan motor listrik yang digunakan saat ini masih berdasarkan pada
rancangan asli Sturgeon (Chris Woodford, 2006:39).
Seiring perkembangan teknologi motor listrik telah digunakan dalam bebagai bidang
seperti bidang industri, ekonomi, pertanian, dan perikanan. Selain itu motor listrik juga
digunakan pada peralatan rumah tangga. Contoh alat yang menggunakan motor listrik adalah
kipas angin, pompa air, bor listrik, dan lain lain. Sekarang ini hampir 70 ℅ tenaga manusia
dibantu oleh motor listrik.
Sesuai peraturan umum instalasi listrik (PUIL 2000)syarat umum suatu motor listrik :
PUIL 5.5.1.1 .Pada pelat nama sebuah motor harus ada keterangan atau tanda
1. Nama pembuat
2. Tegangan Pengenal
3. Arus beban Pengenal
4. Daya pengenal
5. Frekwensi pengenal dan jumlah fase untuk motor arus bolak balik.
71
6. Putaran permenit pengenal
7. Suhu lingkungan pengenal dan kenaikan suhu pengenal
8. Kelas isolasi
9. Tegangan kerja dan arus beban penuh sekunder untuk motor lnduksi rotor
lilit
10. Jenis lilitan : shunt ,kompon atau seri untuk motor arus searah
11. Daur kerja
PUIL 5.5.1.2 Setiap Motor dan lengkapannya yang hendak dipasang harus dalam
keadan baik serta dirancang dengan untuk maksud penggunaannya dan sesuai dengan
keadaan lingkungan tempat motor dan lengkapan tersebut akan digunakan.
PUIL 5.5.1.3 Motor harus tahan tetes,tahan percikan air,tahan hujan,kedap air,atau
memiliki kwalitas lain yang sesuai dengan keadan linkungan tempat motor itu hendak
di pasang.
PUIL 5.5.1.5 Motor harus di pasang sedemikian rupa sehingga pertukaran udara
sebagai pendinginnya cukup terjamin.
C. KEADAAN LINGKUNGAN
72
5.5.2.2.1 Dalam lingkungan berdebu, motor harus tertutup rapat atau kedap debu, atau
dirancang secara lain yang setaraf.
5.5.2.2.2 Dalam lingkungan berdebu, yang menyebabkan debu atau bahan
beterbangan berkumpul di atas atau di dalam motor, sehingga mengakibatkan suhu
yang berbahaya, harus digunakan jenis motor yang tidak menjadi terlalu panas dalam
keadaan tersebut. Di tempat yang sangat berdebu, mungkin perlu digunakan motor
yang berventilasi memakai pipa, atau motor ditempatkan dalam ruang kedap debu
dengan pertukaran udara dari sumber udara bersih.
5.5.3.1 Penghantar sirkit akhir yang menyuplai motor tunggal tidak boleh mempunyai
KHA kurang dari 125 % arus pengenal beban penuh. Di samping itu, untuk jarak jauh perlu
digunakan penghantar yang cukup ukurannya hingga tidak terjadi susut tegangan yang
berlebihan. Penghantar sirkit akhir untuk motor dengan berbagai daur kerja dapat
menyimpang dari ketentuan di atas asalkan jenis dan penampang penghantar serta
pemasangannya disesuaikan dengan daur kerja tersebut.
5.5.3.2 Penghantar sirkit akhir yang mensuplai dua motor atau lebih, tidak boleh
mempunyai KHA kurang dari jumlah arus beban penuh semua motor itu ditambah 25 % dari
arus beban penuh motor yang terbesar dalam kelompok tersebut. Yang dianggap motor
terbesar ialah yang mempunyai arus beban penuh tertinggi.
5.5.3.3 Bila pemanasan penghantar berkurang karena motor bekerja dengan daur kerja
tertentu, seperti pembebanan singkat, intermiten, atau karena tidak semua motor bekerja
bersamaan, dapat digunakan penghantar utama yang lebih kecil daripada yang ditentukan
dalam
5.5.3.2 asal penghantar tersebut mempunyai KHA cukup untuk beban maksimum
yang ditentukan oleh ukuran dan jumlah motor yang disuplai, sesuai dengan sifat beban dan
daur kerjanya.
E. MESIN PERKAKAS
73
Berdasarkan PUIL 2000
5.16.1 Umum
5.16.1.1Ruang lingkup
Ketentuan dalam pasal ini berlaku bagi ukuran dan proteksi arus lebih penghantar
suplai ke mesin perkakas dan untuk data pada pelat nama mesin perkakas.
5.16.2.1 Penghantar sirkit suplai harus mempunyai KHA yang tidak kurang dari
besarnya arus beban penuh yang tercatat ditambah dengan 25 % dari arus beban
penuh motor terbesar yang tertulis pada pelat nama. Untuk proteksi penghantar suplai
ke mesin perkakas, lihat
5.16.2.2 Mesin perkakas harus dilengkapi dengan sarana pemutus dan disuplai dari
sirkit cabang yang diproteksi dengan pengaman lebur atau pemutus sirkit.
5.16.2.3 Sarana pemutus boleh dilengkapi dengan proteksi arus lebih. Apabila
proteksi arus lebih dipasang pada terminal penghantar suplai mesin perkakas, hal ini
harus dicantumkan pada pelat nama.
74
Jenis – Jenis Mesin Perkakas
1. Mesin Gergaji
Mesin Gergaji gergaji merupakan alat perkakas yang berguna untuk memotong benda
kerja. Mesin gergaji merupakan mesin pertama yang menentukan proses lebih lanjut.
Dapat dimaklumi bahwa mesin ini memiliki kepadatan operasi yang relatif tinggi pada
bengkel-bengkel produksi.
1. Mesin scrap
75
Mesin Scrap Scarp merupakan proses pemakanan benda kerja yang sayatannya
dilakukan oleh badan mesin (ram) yang meluncut bolak-balik . Gerak potong pahat pada
benda kerja merupakan gerakan lurus translasi. Dalam hal ini benda kerja dalam keadaan
diam dan pahat bergerak lurus translasi. Pada saat pahat melakukan gerak balik, benda kerja
juga melakukan gerak umpan (feeding). Sehingga punggung pahat akan tersangkut pada
benda kerja yang sedang bergerak tersebut. Untuk menghindari gangguan ini, pangkal
dudukan pahat diberi engsel sehingga punggung pahat dapat berayun pada waktu balik
menyentuh benda kerja.
Diatas badan mesin terdapat ram yang meluncur bolak-balik pada pembimbing
(guide). Didepan ram dipasang leher sehingga dudukan pahat dapat berputar posisi ke kiri
dan ke kanan. Tuas pemutar digunakan untuk menurunkan/menaikkan posisi dudukan pahat
sehingga ujung pahat posisinya terhadap benda kerja dapat diatur.
Benda kerja diletakkan dan dijepit pada meja. Posisi meja dapat juga dinaik-turunkan
sepanjang pembimbing melalui poros ulir. Dengan memutar poros ulir yang telah
dihubungkan dengan roda gigi maka gerakkan suap dari meja sepanjang pembimbing dapat
dilakukan. Dimana roda gigi digerakkan oleh tuas pengungkit secara berkala. Gerakkan
berkala ini dibuat sedemikian rupa sehingga poros ulir hanya bergerak pada waktu ram
melakukan gerak balik membawa dudukan pahat. Gerak putar dari motor listrik diubah
menjadi gerak translasi pada ram.
2. Mesin Gerinda
76
Bagian badan mesin yang biasanya terbuat dari besi tuang memiliki sifat sebagai
peredam getaran yang baik. Fungsinya adalah untuk menopang meja kerja dan menopang
kepala rumah spindel.
Bagian poros spindel merupakan bagian yang kritis karena harus berputar dengan
kecepatan tinggi juga dibebani gaya pemotongan pada batu gerindanya dalam berbagai arah.
Bagian meja juga merupakan bagian yang dapat mempengaruhi hasil kerja proses
gerinda karena diatas meja inilah benda kerja diletakkan melalui suatu ragum ataupun
magnetic chuck yang dikencangkan pada meja.
3. Mesin bubut
Mesin Bubut Bubut merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya
dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang
digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja.
Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakan translasi dari pahat
disebut gerak umpan (feeding). Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja
dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar
yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengna jalan menukar roda gigi translasi (change
gears) yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir (lead screw). Roda gigi penukar
disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada
masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan
jumlah gigi maksimum 127. roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai ke khususan
karena digunakan untuk monversi dari ulir metrik ke ulir inchi.
Prinsip Kerja Mesin Bubut
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga
memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan
disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah
menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan
terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
77
4. Mesin Fris dan pemotong Fris
Mesin fris adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas dari segala
mesin perkakas. Permukaan yang datar maupun berlekuk dapat di mesin dengan
penyelesaian dan ketelitian yang baik. Pemotongan sudut, celah, roda gigi dan ceruk dapat
dilakukan oleh mesin fris. Pahat gurdi, peluas lubang dan bor dapat dipegang dalam soket
arbor dengan melepaskan pemotong dan arbor. Pemotong fris memiliki satu deretan mata
potong pada kelilingnya yang masing-masing berlaku sebagai pemotong tersendiri pada daur
putaran. Benda kerja dipegang pada meja yang mengendalikan hantaran.
Mesin fris mampu melakukan banyak jenis pekerjaan karena banyaknya jenis pahat
yang tersedia.Terdapat tiga desain umum dari pemotong :
4. MESIN CNC
Numeric Control (NC) adalah suatu kendali mesin atas dasar informasi digital, ini
diperkenalkan di area pabrikasi. NC adalah bermanfaat untuk produksi rendah dan medium
yang memvariasikan produksi item, di mana bentuk, dimensi, rute proses, dan pengerjaan
dengan mesin bervariasi. Istilah computer numerical control (CNC) digunakan bila sistem
kontrol memakai komputer internal.
5.15.2.1.1 KHA penghantar suplai tidak boleh kurang dari besar arus primer pengenal dalam
ampere yang dinyatakan pada pelat nama dikalikan dengan faktor yang didasarkan atas daur
tugas atau waktu kerja pengenal dari mesin las
5.15.2.1.2 KHA penghantar yang mensuplai sekelompok mesin las boleh kurang dari jumlah
arus mesin las yang disuplai
5.15.2.1.1. KHA penghantar tersebut harus ditentukan untuk tiap keadaan tersendiri sesuai
dengan pembebanan tiap mesin las dengan kemungkinan tidak semua mesin las bekerja
serempak.
5.15.2.2.1 Untuk mesin las: Setiap mesin las harus mempunyai proteksi arus lebih dengan
nilai pengenal atau setelan tidak melebihi 200 % dari arus primer pengenal. Proteksi ini tidak
diperlukan jika penghantar suplai mesin las sudah diproteksi oleh gawai proteksi arus lebih
dengan nilai pengenal atau setelan tidak melebihi 200 % dari arus pengenal primer.
5.15.2.2.2 Untuk penghantar: Penghantar yang mensuplai satu mesin las atau lebih harus
diproteksi dengan gawai proteksi arus lebih dengan nilai pengenal atau setelan tidak melebihi
200 % dari KHA penghantar. Apabila nilai pengenal standar terdekat, atau nilai setelan
terdekat proteksi arus lebih yang dipilih sesuai dengan ketentuan di atas menyebabkan
pemutusan yang tak dikendaki, maka boleh dipakai nilai pengenal atau setelah lebih tinggi
yang terdekat.
5.15.2.3 Sebuah sarana pemutus harus dipasang pada hubungan suplai dari tiap-tiap mesin las
busur listrik yang tidak dilengkapi dengan pemutus arus sebagai bagian yang integral dari
79
mesin las daya dan nilai pengenalnya tidak boleh kurang dari yang diperlukan untuk memberi
proteksi terhadap arus lebih
5.15.2.4 Tiap mesin las busur listrik harus dilengkapi dengan pelat nama yang memberikan
keterangan mengenai:
Untuk mesin las busur listrik yang memakai transformator dan penyearah arus; nama
pembuat, frekuensi, jumlah fase, tegangan suplai, arus primer pengenal, tegangan, sirkit
terbuka maksimum, arus sekunder pengenal, dasar penentuan nilai pengenal yaitu daur tugas
atau waktu kerja pengenal. Untuk mesin las busur listrik motor generator; nama pembuat,
frekuensi pengenal, jumlah fase, tegangan suplai, tegangan sirkit terbuka maksimum, arus
keluar pengenal, dasar penentuan nilai pengenal yaitu daur tugas atau waktu kerja pengenal.
5.15.3.1 KHA penghantar suplai untuk mesin las resistans yang diperlukan untuk membatasi
susut tegangan sampai pada suatu nilai yang diperkenankan untuk hasil kerja yang baik dari
mesin las, biasanya lebih besar dari nilai yang diperlukan untuk mencegah suhu yang
berlebihan.
Kesimpulan
Motor listrik ialah alat berupa mesin yang bergerak menggunakan energi listrik.Motor
listrik digunakan sebagai sumber penggerak berbagai macam alat yang digunakan dalam
kehidupan manusia.Syarat-syarat penggunan motor listrik terdapat pada PUIL 2000 yaitu
salah satu nya terdapat pada PUIL 5.5.1.2 Setiap Motor dan lengkapannya yang hendak
dipasang harus dalam keadan baik serta dirancang dengan untuk maksud penggunaannya dan
sesuai dengan keadaan lingkungan tempat motor dan lengkapan tersebut akan digunakan.
80
Keadaan lingkungan pada motor listrik terdapat pada PUIL 5.5.2.2.1 Dalam
lingkungan berdebu, motor harus tertutup rapat atau kedap debu, atau dirancang secara lain
yang setaraf.Sirkit motor listrik 5.5.3.3 Bila pemanasan penghantar berkurang karena motor
bekerja dengan daur kerja tertentu, seperti pembebanan singkat, intermiten, atau karena tidak
semua motor bekerja bersamaan, dapat digunakan penghantar utama yang lebih kecil
daripada yang ditentukan dalam.
Mesin perkakas 5.16.1.2 Definisi mesin perkakas logam dan plastik Yang dimaksud
dengan mesin perkakas dalam pasal ini ialah mesin yang digerakkan dengan tenaga listrik,
dan tidak randah, dan digunakan untuk membentuk logam atau plastik dengan cara
memotong, menempa, menekan dan mengerjakan teknik listrik atau dengan gabungan cara
tersebut.Jenis-jenis mesin perkakas yaitu mesin gergaji,mesin scrap,mesin gerinda,mesin
bubut,mesin fris dan pemotong fris,mesin cnc.
Mesin las listrik berdasarkan PUIL 2000 5.15.1.1 Ruang lingkup pasal ini meliputi
mesin las busur listrik, mesin las resistans listrik, dan mesin listrik lain yang dihubungkan
dengan jaringan suplai listrik.
REFERENSI
81