Anda di halaman 1dari 81

PEMBAHASAN MATERI KULIAH

MINGGU 2

A. STANDARISASI, PERATURAN, LMK dan SII

1. Standarisasi
Standarisasi merupakan penentuan ukuran yang harus diikuti dalam
memproduksikan sesuatu, sedang pembuatan banyaknya macam ukuran barang yang
akan diproduksikan merupakan usaha simplifikasi. Standardisasi adalah proses
pembentukan standar teknis , yang bisa menjadi standar spesifikasi , standar cara uji ,
standar definisi , prosedur standar (atau praktik).

Standarisasi di Indonesia ditetapkan dan dipublikasikan oleh suatu Badan, yaitu


Badan Standardisasi Nasional (BSN). Badan Standardisasi Nasional dibentuk sejak
tahun 1997. BSN menetapkan dan mempublikasikan standarisasi yang disebut Standar
Nasional Indonesia (SNI). Selain itu terdapat juag standar yang ditetapkan dan
dipublikasikan oleh lembaga tertentu, standar itu antara lain :

a. SPLN (Standar Perusahaan Listrik Negara)


b. LMK (Lembaga Masalah Ketenagaan)
c. SII (Standar Industri Indonesia)

Standarisasi Pada Instalasi Listrik

a. Defenisi Instalasi Listrik


Instalasi listrik adalah susunan perlengkapan listrik yang berhubungan yang satu
dengan yang lain, serta memiliki ciri terkoordinasi, untuk memenuhi satu atau
sejumlah tujuan tertentu.
b. Tujuan Standarisasi
Tujuan standarisasi iala untuk keseragaman, antara lain mengenai:
a. Ukuran, bentuk dan mutu barang.
b. Cara menggambar dan cara kerja.

Dengan makin rumitnya konstruksi dan makin meningkatnya jumlah dan jenis
yang dihasilkan, standarisasi menjadi suatu keharusan. Standarisasi membatasi jumlah

1
jenis bahan dan barang, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan juga
mengurangi pekerjaan tangan maupun pekerjaan otak.

Dengan terciptanya standarisasi, mesin-mesin dan alat-alat dapat dipergunakan


secara lebih baik dan efisien, sehingga dapat menurunkan harga pokok dan
meningkatkan mutu.

Dua organisasi internasional yang bergerak dibidang standarisasi ialah:

a. Internasional Electrotechnical Commision (IEC) untuk bidang teknik listrik


b. Intenasional Organization for Standardization (ISO) untuk bidang-bidang
lainnya

International Organization for Standardization adalah badan penetap standar


internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standardisasi nasional setiap
negara. Pada awalnya, singkatan dari nama lembaga tersebut adalah IOS, bukan ISO.
Tetapi sekarang lebih sering memakai singkatan ISO, karena dalam bahasa Yunani
isos berarti sama (equal). Penggunaan ini dapat dilihat pada kata isometrik atau
isonomi.

Didirikan pada 23 Februari 1947, ISO menetapkan standar-standar industrial dan


komersial dunia. ISO, yang merupakan lembaga nirlaba internasional, pada awalnya
dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan standardisasi internasional untuk apa
saja. Standar yang sudah kita kenal antara lain standar jenis film fotografi, ukuran
kartu telepon, kartu ATM Bank, ukuran dan ketebalan kertas dan lainnya. Dalam
menetapkan suatu standar tersebut mereka mengundang wakil anggotanya dari 130
negara untuk duduk dalam Komite Teknis (TC), Sub Komite (SC) dan Kelompok
Kerja (WG).

Meski ISO adalah organisasi nonpemerintah, kemampuannya untuk menetapkan


standar yang sering menjadi hukum melalui persetujuan atau standar nasional
membuatnya lebih berpengaruh daripada kebanyakan organisasi non-pemerintah
lainnya, dan dalam prakteknya ISO menjadi konsorsium dengan hubungan yang kuat
dengan pihak-pihak pemerintah. Peserta ISO termasuk satu badan standar nasional
dari setiap negara dan perusahaan-perusahaan besar.ISO bekerja sama dengan Komisi

2
Elektroteknik Internasional (IEC) yang bertanggung jawab terhadap standardisasi
peralatan elektronik.

Standarisasi di Indonesia ditetapkan dan dipublikasikan oleh suatu Badan, yaitu


Badan Standardisasi Nasional (BSN). Badan Standardisasi Nasional dibentuk sejak
tahun 1997.

BSN menetapkan dan mempublikasikan standarisasi yang disebut Standar


Nasional Indonesia (SNI). Selain itu terdapat juag standar yang ditetapkan dan
dipublikasikan oleh lembaga tertentu, standar itu antara lain :

-          SPLN (Standar Perusahaan Listrik Negara)

-          LMK (Lembaga Masalah Ketenagaan)

-          SII (Standar Industri Indonesia)

Di hampir semua negera juga mempunyai standarisasi yang menetapkan  yang


berlaku di negara mereka masing-masing. Beberapa standarisasi yang terdapat di
beberapa negara ditunjukkan pada tabel berikut :

Singkatan
Kepanjangan Negara
Standar
JIS Japanese Industrial Standards Jepang
IS Indian standar India
CSA Canadian Standards Association Kanada
ANSI American National Standard Institute USA
BS British Standard Inggris/UK
VDE Verband Deutscher Electrotechniker Jerman
UTE Union Technique de Electricite Perancis
SEV Schweizerischer Elektrotechnischer Verein Swiss
OVE Osterreichisher Verband fur Electrotechnic Austria
NEN Nederlands Norm Belanda
NEMKO Norge Elektriske Materielkontrol Norwegia
NBN Norme Belge Belgia
KEMA Keuring van Electrotechnische Materialen Belanda
DEMKO Danmark Electriske Materialkontrol Denmark
CEI Comitato Elettrotecnico Italiano Italia
CENELEC Comite Elettrotecnico Italiano Eropa

3
UL Underwrites Laboratories, Inc USA
SAA Standards Association Australia Australia
NEC National Electric Code USA

2. Peraturan
a. Defenisi Peraturan
Secara umum, peraturan adalah suatu perjanjian yang telah dibuat untuk
kepentingan umum, tentang apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peraturan adalah ketentuan yang


mengikat warga kelompok masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan, dan
kendalikan tingkah laku yang sesuai dan diterima, setiap warga masyarakat harus
menaati aturan yang berlaku, atau ukuran, kaidah yang dipakai sebagai tolok ukur
untuk menilai atau membandingkan sesuatu.

Pemasangan instalasi listrik terikat pada peraturan-peraturan. Tujuan peraturan-


peraturan ini adalah:

1. Pengamanan manusia dan barang.


2. Penyediaan tenaga listrik yang aman dan efisien.

Dapat diperkirakan bahwa kebanyakan orang tidak ahli di bidang listrik. Supaya
listrik dapat digunakan dengan seaman mungkin, maka syarat-syarat yang ditentukan
dalam peraturan sangat ketat.

Peraturan instalasi listrik terdapat dalam buku “Persyaratan Umum Instalasi


Listrik 2000” disingkat PUIL 2000. Buku ini diterbitkan oleh YAYASAN PUIL. Di
samping PUIL 2000, harus juga diperhatikan peraturan-peraturan lain yang ada
hubungannya dengan instalasi listrik, yaitu:

1. Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan  Kerja, beserta


Peraturan 
Pelaksanaannya.
2. Undang-undang Nomor 15 tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan.
3. Undang-undang Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

4
4. Undang-undang Nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.
5. Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan
Tenaga Listrik.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 1993 tentang Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1995 tentang Usaha Penunjang Tenaga
Listrik.
10. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 01.P/40/M.PE/1990 tentang
Instalasi
Ketenagalistrikan.
11. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 02.P/0322/M.PE/1995
tentang 
Standarisasi, Sertifikasi dan Akreditasi Dalam Lingkungan Peetambangan dan
Energi.

b. Peraturan Umum Untuk Instalasi Cahaya dan Tenaga :

1. Semua alat hubung dan perlangkapan pembagi pesawat listrik, motor listrik, hantaran
dari alat-alat harus memenuhi peraturan dan pemeriksaan yang berlaku untuk itu.

2. Hal tersebut di atas tidak berlaku untuk tegangan yang lebih dari pada yang
ditetapkan.

3. Tegangan untuk instalasi penerangan arus bolak-balik tidak boleh lebih tinggi dari
300 volt terhadap tanah.

4. Instalasi harus terdiri dari paling sedikit dua golongan. Terkecuali jika instalasi
tersebut tidak lebih dari 6 titik hubung. Tiap golongan tidak lebih dari 12 titik hubung,
untuk pemasangan yang baru tidak lebih dari 10 titik. Ketentuan di atas tidak berlaku
untuk penerangan reklame, pesta dan yang bersifat istimewa seperti pada toko.

5
5. Setiap golongan penerangan, pembagian arusnya harus sama rata pada bagian fasenya.

3. LMK (Lembaga Masalah Ketenegaan)

Institusi ini berdiri tahun 1964 dengan nama Lembaga Masalah Ketenagaan
(LMK) di bawah naungan Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL),
dengan tugas utama di bidang RDE (Research, Development & Engineering Services)
sebagai ketenagalistrikan dalam pencapaian sasaran penyediaan tenaga listrik yang
cukup handal, harga yang layak, dan mutu yang tinggi. Tahun 1983 LMK berubah
nama menjadi Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan (PLN PPMK) dan pada
Agustus 1995 menjadi PT PLN (Persero) Jasa Teknik Kelistrikan (PLN JTK).

Karena bidang kerjanya PLN JTK semakin luas, maka untuk lebih
mengefektifkan kompetisi dan kompetensi, sesuai dengan Surat Keputusan Direksi
Nomor 308.K/010/ DIR/2003 tanggal 19 November 2003 telah dilakukan pemecahan
organisasi PT PLN (Persero) Jasa Teknik Kelistrikan menjadi 2 unit penunjang, yaitu
PLN Jasa Sertifikasi dan PLN Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan atau
disingkat dengan nama PLN LITBANG Ketenagalistrikan. Selanjutnya, berdasarkan
Surat Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor : 017.K/DIR/2010 sebutannya
berubah menjadi PLN Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan dan
dipimpin oleh seorang Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan.

6
7
4. SII (Standar Industri Indonesia)

Semenjak tahun 1992 Standar Industri Indonesia (SII) telah diubah menjadi
Standar Nasional Indonesia (SNI) berdasarkan keputusan Menteri Perindustrian
dan Perdagangan tahun 1992. SNI untuk masalah kelistrikan atau instalasi listrik
yaitu PUIL 2000.

B. SYARAT-SYARAT INSTALASI LISTRIK, TINGKAT KEBUTUHAN


LISTRIK pada KONSUMEN

Maksud dan tujuan Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini adalah untuk
terselenggaranya dengan baik instalasi listrik. Peraturan ini lebih diutamakan pada
keselamatan manusia terhadap bahaya sentuhan serta kejutan arus, keamanan instalasi
listrik beserta perlengkapannya dan keamanan gedung serta isinya terhadap kebakaran
akibat listrik.

1. Persyaratan Umum

Persyaratan ini berlaku untuk semua instalasi arus kuat, baik mengenai
perencanaan, pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pelayanan, pemeliharaan
maupun pengawasannya.

Persyaratan umum instalasi listrik ini tidak berlaku untuk :

a. Bagian dari instalasi listrik dengan tegangan rendah yang hanya digunakan
untuk menyalurkan berita dan isyarat.
b. Instalasi listrik dalam kapal laut, kapal terbang, kereta rel listrik, dan
kendaraan lain yang digerakkan secara mekanik.
c. Instalasi listrik dibawah tanah dalam tambang.
d. Instalasi listrik dengan tegangan rendah yang tidak melebihi 25 volt dan
dayanya tidak melebihi 100 watt.

Syarat-Syarat Pemasangan Instalasi Listrik dan peraturan mengenai kelistrikan yang


berlaku, antara lain :

8
- Syarat ekonomis Instalasi listik harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga
keseluruhan dari instalasi itu mulai dari perencanaan, pemasangan dan
pemeliharaannya semurah mungkin, kerugian daya listrik harus sekecil mungkin.
- Syarat keamanan Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa, sehingga
kemungkinan timbul kecelakaan sangat kecil. Aman dalam hal ini berarti tidak
membahayakan jiwa manusia dan terjaminnya peralatan dan benda benda
disekitarnya dari kerusakan akibat dari adanya gangguan seperti : gangguan
hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih dan sebagainya.
- Syarat keandalan (kelangsungan kerja) Kelangsungan pengaliran arus listrik
kepada konsumen harus terjamin secara baik. Jadi instalasi listrik harus direncana
sedemikian rupa sehingga kemungkinan terputusnya atau terhentinya aliran listrik
adalah sangat kecil.

2. 4 Syarat Instalasi Listrik yang Baik


1. Mudah digunakan
Tujuan pemasangan instalasi listrik di sebuah rumah adalah agar listrik dapat
digunakan dengan mudah dan cepat. Pemilik tidak perlu bersusah payah
menggunakan listrik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti penerangan,
memasak, atau menikmati hiburan.

2. Andal
Dengan pemasangan yang baik dan benar, instalasi listrik dapat diandalkan
dan memberikan manfaat seperti tujuan penggunaannya. Jadi, kapan pun
dibutuhkan, instalasi listrik dalam bangunan rumah tersebut sudah siap digunakan
dan berkinerja baik.

3. Aman
Pemilihan dan pemasangan bahan instalasi listrik yang baik dan benar dapat
menjamin keamanan instalasi dan perlengkapannya. Hal ini juga bertujuan untuk
menjamin keselamatan manusia, makhluk hidup lain, dan keamanan harta benda
kita. Kesalahan pemilihan dan pemasangan bahan instalasi listrik dapat
mengakibatkan terjadinya kebakaran.

9
4. Ramah lingkungan
Dengan pemasangan dan penggunaan energi listrik yang baik dan benar, kita
turut menjaga dan melindungi lingkungan sekitar. Pemanfaatan energi listrik dengan
benar juga menghemat penggunaan energi listrik, dan pada akhirnya mengurangi
eksplorasi potensi alam.

3. Tingkat Kebutuhan Listrik pada Konsumen


Energi listrik merupakan sumber energi yang sangat penting bagi kehidupan
manusia baik untuk kegiatan industri, kegiatan komersial, maupun dalam kehidupan
sehari-hari rumah tangga. Energi listrik dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
penerangan dan juga proses produksi yang melibatkan barang-barang elektronik dan
alat-alat atau mesin industri. Mengingat begitu besar dan pentingnya manfaat energi
listrik sedangkan sumber energi pembangkit listrik terutama yang berasal dari
sumberdaya tak terbarui ketersediaannya semakin terbatas, maka untuk menjaga
kelestarian sumber energi perlu diupayakan langkah strategis yang dapat menunjang
penyediaan energi listrik secara optimal dan terjangkau (Sucianti, 2010).
Saat ini, ketersediaan sumber energi listrik tidak mampu memenuhi
peningkatan kebutuhan listrik di Indonesia. Krisis listrik terjadi karena pesatnya
pertumbuhan permintaan listrik tidak diimbangi penambahan jaringan distribusi dan
pembangkit, sehingga permintaan listrik perlu dikelola dengan baik (Alpen Street,
2012). Ini diperkuat oleh Prof. Iwa Garniwa (2012) yang mengemukakan bahwa
Indonesia tidak krisis energi, tetapi kekurangan cadangan energi listrik.
Di Indonesia, kebutuhan listrik masyarakat dipenuhi oleh PLN sebagai
pemegang hak pengusahaan listrik (monopoli) (Basri dan Munandar, 2009). PLN
melakukan pengggolongan terhadap konsumennya berdasarkan besarnya tarif listrik
yang dikenakan, dalam penggolongan listrik untuk aktivitas sektor ekonomi dapat
dibagi menjadi 4 (empat) kelompok yaitu: 1) Rumah Tangga, 2) Usaha, 3) Industri
dan 4) Pemerintahan/publik. Rumah tangga adalah kelompok pelanggan yang
menggunakan listrik sebagai salah satu energi yang dipakai dalam memenuhi
kebutuhannya. Kelompok usaha terdiri dari usaha penginapan, rumah makan,
perdagangan, jasa keuangan, jasa hiburan dan jasa sosial. Kelompok industri berupa
industri makan, tekstil, logam, permesinan dan industri lainnya. Semua kelompok ini
sebagai konsumen listrik, kebutuhannya terus meningkat (Setyawan, 2008).

10
Di Indonesia PT PLN (persero) merupakan perusahaan BUMN yang ditunjuk
untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Indonesia. Produktivitas pelayanan
merupakan kemampuan sebuah perusahaan penghasil jasa dalam menggunakan
input untuk menyediakan jasa dengan memenuhi ekspektasi pelanggan. Dari definisi
tersebut, posisi kualitas dalam produktivitas pelayanan terletak pada sejauh mana
kesesuaian ekspektasi pelanggan terhadap kondisi nyata. Selain definisi yang
disebutkan diatas produktivitas pelayanan juga dapat didefinisikan sebagai
perbandingan antara kualitas dan kuantitas output dengan kualitas input.

11
PENUTUP

Kesimpulan
Dalam instalasi listrik ada standarisasi yang harus dipenuhi. Standardisasi adalah
proses pembentukan standar teknis , yang bisa menjadi standar spesifikasi , standar
cara uji , standar definisi , prosedur standar (atau praktik). Selain itu juga ada
peraturan yang mengatur. Secara umum, peraturan adalah suatu perjanjian yang telah
dibuat untuk kepentingan umum, tentang apa saja yang boleh dilakukan dan tidak
boleh dilakukan. Peraturan instalasi listrik terdapat dalam buku “Persyaratan Umum
Instalasi Listrik 2000” disingkat PUIL 2000. Buku ini diterbitkan oleh YAYASAN
PUIL.
Ada 4 syarat instalasi yang baik yaitu: 1) Mudah digunakan, 2) Andal, 3) Aman
4)Ramah lingkungan. Energi listrik merupakan sumber energi yang sangat penting
bagi kehidupan manusia baik untuk kegiatan industri, kegiatan komersial, maupun
dalam kehidupan sehari-hari rumah tangga. PLN melakukan pengggolongan terhadap
konsumennya berdasarkan besarnya tarif listrik yang dikenakan, dalam penggolongan
listrik untuk aktivitas sektor ekonomi dapat dibagi menjadi 4 (empat) kelompok yaitu:
1) Rumah Tangga, 2) Usaha, 3) Industri dan 4) Pemerintahan/publik.

12
DAFTAR PUSTKA

Panitia Revisi PUIL, Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) SNI 04-0225-
2000, Yayasan PUIL, Jakarta, 2000.

Sugandi, Ir. Imam. Dkk, Panduan Instalasi Listrik untuk Rumah Berdasarkan PUIL
2000;YARSA Printing, Jakarta,2001

http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/2559/Bab%201.pdf?
sequence=3. Diakses pukul 14.32 (8-11-2014)

http://rohmatyusufmuliyana.wordpress.com/elektro/dasar-%E2%80%93-dasar-instalasi-
listrik/. Diakses pukul 19.45 (10-11-2014)

http://www.elektroindonesia.com/elektro/utama14b.html. Diakses pukul 14.32 (8-11-2014)

http://www.pln.co.id/puslitbang/?p=325. Diakses pukul 21.10 (10-11-2014)

13
PEMBAHASAN MATERI KULIAH
MINGGU 3

A. PENGHANTAR KAWAT DAN KABEL LISTRIK

Penghantar sendiri ialah suatu benda yang berbentuk logam ataupun non
logam yang bersifat konduktor atau dapat mengalirkan arus listrik dari satu titik ke
titik yang lain. Penghantar dapat berupa kabel ataupun berupa kawat penghantar.
Berdasarkan konstruksinya, penghantar diklasifikasikan sebagai berikut:

a) Penghantar pejal (solid); yaitu penghantar yang berbentuk kawat pejal yang
berukuran sampai 10 mm². Tidak dibuat lebih besar lagi dengan maksud untuk
memudahkan penggulungan maupun pemasangannya.

Gambar 1. Penghantar Pejal

b) Penghantar berlilit (stranded); penghantarnya terdiri dari beberapa urat kawat


yang berlilit dengan ukuran 1 mm² – 500 mm².

Gambar 2. Penghantar Stranded

c) Penghantar serabut (fleksibel); banyak digunakan untuk tempat yang sulit dan
sempit, alat-alat portabel, alat-alat ukur listrik

Gambar 3. Penghantar Serabut

d) Penghantar persegi (busbar); penampang penghantar ini berbentuk persegi empat


yang biasanya digunakan pada PHB (Papan Hubung Bagi) sebagai rel-rel pembagi
atau rel penghubung. Penghantar ini tidak berisolasi.

Gambar 4. Pengantar Persegi

Kemudian kabel ialah penghantar logam yang dilindungi dengan isolasi. Bila
jumlah penghantar logam tadi lebih dari satu maka keseluruhan kabel yang berisolasi

14
tadi dilengkapi lagi dengan selubung pelindung. Contohnya kabel listrik yang dipakai
di rumah. Bila kabel tersebut “dikupas” maka akan kelihatan sebuah selubung
(biasanya berwarna putih) yang membungkus beberapa inti kabel yang terisolasi (2
atau 3 inti) dimana masing-masing inti memiliki warna isolasi yang berbeda.

Sedangkan kawat penghantar ialah penghantar yang juga logam tetapi tidak
diberi isolasi. Contohnya ialah kawat grounding pada instalasi penangkal petir atau
kawat penghantar pada sistem transmisi listrik tegangan menengah dan tinggi milik
PLN .

B. JENIS JENIS PENGHANTAR

1. Kabel NYA
Kabel NYA hanya memiliki satu penghantar berbentuk
pejal, kabel ini pada umumnya digunakan pada instalasi
rumah tinggal.

Dalam pemakaiannya pada instalasi listrik harus


menggunakan pelindung dari pipa union atau paralon / PVC
ataupun pipa fleksibel.

Kabel NYA

2. Kabel NYM

Kabel NYM adalah kabel yang memiliki beberapa


penghantar dan memiliki isolasi luar sebagai pelindung.
Konstruksi dari kabel NYM terlihat pada gambar.
Penghantar dalam pemasangan pada instalasi listrik, boleh
tidak menggunakan pelindung pipa. Namun untuk
memudahkan saat peggantian kabel / revisi, sebaliknya pada
pemasangan dalam dinding / beton menggunakan
selongsong pipa.

Kabel NYM
3. Kabel NYY
 
Kabel tanah thermoplastik tanpa perisai seperti NYY,
biasanya digunakan untuk kabel tenaga pada industri. Kabel
ini juga dapat dita- nam dalam tanah, dengan syarat
diberikan perlindungan terhadap kemungkinan kerusakan
mekanis. Perlindungannya bisa berupa pipa atau pasir dan
diatasnya diberi batu.

Pada prinsipnya susunan NYY ini sama dengan susunan


NYM. Hanya tebal isolasi dan selubung luarnya serta jenis
Kabel NYY PVC yang digunakan berbeda. Warna selubung luarnya

15
hitam. Untuk kabel tegangan rendah tegangan nominalnya 0,6/1 kV dimana maksudnya
yaitu :

 0,6 kV    : Tegangan nominal terhadap tanah.


 1,0 kV    : Tegangan nominal antar penghantar.

Penggunaan utama NYY sebagai kabel tenaga adalah untuk instalasi industri di dalam
gedung maupun di alam terbuka, di saluran kabel dan dalam lemari hubung bagi, apabila
diperkirakan tidak akan ada gangguan mekanis. NYY dapat juga ditanam di dalam tanah
asalkan diberi perlindungan secukupnya terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan
mekanis.

4. Kabel N2XY
Kabel N2XY intinya terdiri dari penghantar tembaga,
dengan isolasi XLPE, berpelindung bebat tembaga serta
berselubung PVC dengan tegangan pengenal 0,6/1 kV (1,2
kV) yang dipasang sejajar pada suatu sistem fase tiga.

5. Kabel NYFGbY
Kabel tanah thermoplastik
kabel N2XY berperisai seperti
NYFGbY, biasanya
digunakan apabila ada kemungkinan terjadi
gangguan kabel secara mekanis, kabel NYFGbY
intinya terdiri dari penghantar tembaga, dengan isolasi
PVC, penggabungan dua atau lebih inti dilengkapi
selubung atau pelin- dung yang terdiri dari karet dan
perisai kawat baja bulat. Perisai dan pembungkus
diikat dengan spiral pita baja, kabel NYFGbY untuk menghindari korosi
pada pita baja, maka kabel di selubungi pelindung PVC
warna hitam.

C. JENIS JENIS PENGHANTAR

Kabel listrik mempunyai ukuran luas penampang inti kabel yang berhubungan
dengan kapasitas penghantaran arus listriknya. Dalam istilah PUIL, besarnya
kapasitas hantaran kabel dinamakan dengan Kuat Hantar Arus (KHA).

Ukuran kabel dan KHA-nya sebaiknya kita pahami dengan baik untuk
menentukan pemilihan kabel yang sesuai dengan kapasitas instalasi listrik rumah kita.
Besar kapasitas daya listrik dalam suatu instalasi listrik rumah berhubungan dari
berapa besar langganan listrik dari PLN. Dalam hal ini adalah berapa besar rating
MCB yang terpasang di kWh meter (lihat dalam artikel “MCB sebagai Proteksi dan
Pembatas Daya Listrik (2)” untuk detailnya). Besarnya KHA kabel harus lebih besar

16
dari rating MCB, karena prinsipnya adalah MCB harus trip sebelum kabelnya terkena
masalah.

Arus listrik yang melebihi KHA dari suatu kabel akan menyebabkan kabel
tersebut menjadi panas dan bila melebihi daya tahan isolasinya, maka dapat
menyebabkan rusaknya isolasi. Kerusakan isolasi bisa menyebabkan kebocoran arus
listrik dan akibatnya bisa fatal seperti kesetrum pada manusia atau bahkan
mengakibatkan terjadinya kebakaran.

Faktor lain dalam menentukan pemilihan kabel dengan KHA-nya adalah


mengenai peningkatan kebutuhan daya listrik di masa depan. Bila dalam beberapa
tahun ke depan ternyata ada penambahan daya listrik langganan PLN, tentu lebih baik
sedari awal dipersiapkan kabel dengan ukuran yang sedikit lebih besar untuk
mengakomodasi peningkatan kebutuhan daya listrik ini sehingga menghindari
pekerjaan penggantian kabel. Tetapi perlu diperhatikan juga bila umur kabel ternyata
sudah melewati 10 tahun. Pada kasus ini, pemeriksaan kondisi kabel dengan lebih
teliti sebaiknya dilakukan untuk memastikan kabel masih dalam kondisi baik.

PUIL 2000 memberikan ketentuan mengenai besarnya diameter dari


penghantar kabel dan maksimum KHA terus-menerus yang diperbolehkan pada kabel
tipe NYA, NYM dan NYY.

Tabel Kuat Hantar Arus Kabel Jenis NYA

Tabel Kuat Hantar Arus Kabel Jenis NYM

17
Tabel Kuat Hantar Arus Kabel Jenis NYY

Dari tabel diatas, hal yang perlu diperhatikan adalah faktor temperatur
lingkungan di luar kabel. KHA yang dinyatakan dalam tabel tersebut berlaku untuk
maksimum temperatur di sekitar kabel sampai 30 Cdeg. Lebih dari itu akan
menyebabkan turunnya nilai KHA kabel. Ada faktor koreksi yang harus
diperhitungkan sesuai dengan besarnya lingkungan.

KHA mempunyai nilai aktual 100% bila kabel tersebut dipasang pada
temperatur kelilingnya maksimal 30 Cdeg. Lebih dari itu akan terjadi penurunan nilai
aktual KHA-nya. PUIL menamakannya sebagai Faktor Koreksi.

Tabel Faktor Koreksi untuk Kabel NYA & NYM

18
Tabel Faktor Koreksi Kabel NYY untuk Pemasangan di dalam Tanah

D. PENGGUNAAN PENGHANTAR LISTRIK

Semua penghantar yang digunakan harus dibuat dari bahan yang memenuhi
syarat, sesuai dengan tujuan penggunaannya, serta telah diperiksa dan diuji menurut
standar penghantar yang dikeluarkan atau diakui oleh instansi yang berwenang.

19
20
E. NOMENKLATUR KABEL

Nomenklatur kabel adalah pengkodean kabel berdasarkan nama kabel yang


berupa huruf – huruf yang mana setiap huruf tersebut mempunyai makna atau arti
masing masing. Berikut adalah table dari nomenklatur kabel.

21
22
23
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penghantar ialah suatu benda yang berbentuk logam ataupun non logam yang bersifat
konduktor atau dapat mengalirkan arus listrik dari satu titik ke titik yang lain.
Penghantar dapat berupa kabel ataupun berupa kawat penghantar. 

Kabel ialah penghantar yang dilindungi dengan isolasi dan keseluruhan inti dilengkapi
dengan selubung pelindung Bersama. 

Sedangkan kawat penghantar ialah penghantar yang tidak diberi isolasai

B. REFERENSI
1. Kabel listrik dan kuat hantar arus
“http://alessioradhietyabouhadjirma.blogspot.com “

24
2. Penghantar listrik “ http://teknik-ketenagalistrikan.blogspot.com ”
3. Persyaratan instalasi listrik “ http://yopisuteki.blogspot.com ”
4. Nomenklatur kabel “ http://endriisusantoo.blogspot.com ”

PEMBAHASAN MATERI KULIAH


MINGGU 4

          A.    Latar Belakang


Kebutuhan akan energi listrik meningkat seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi,
dewasa ini listrik telah digunakan untuk berbagai keperluan rumah tangga sampai ke dunia
industri. Untuk itu, kontinuitasnya perlu mendapat perhatian. Untuk menjaga kontinuitas
pernyalurannya, suatu sistem kelistrikan yang handal mutlak di perlukan.

Sistem kelistrikan tidak luput dari gangguan, mulai dari proses pembangkitan sampai
pada proses pemakaiannya. Dan berbagai cara dilakukan untuk mengatasi gangguan tersebut.
Gangguan-gangguan yang terjadi akan berdampak langsung pada beban (konsumen). Jika
terjadi gangguan, maka penyaluran listrik  kebeban juga akan terputus.

Kebakaran yang terjadi sering kali disebabkan oleh listrik dikarenakan pemakaian
listrik yang melebihi kapasitas instalasi yang telah ditentukan, dan juga disebabkan karena
penambahan pemasangan instalasi yang tidak mengikuti prosedur dan dilakukan sendiri tanpa
sepengetahuan instalatur resmi. Selain itu alat pengaman yang tidak berfungsi ketika terjadi

25
gangguan beban lebih dan gangguan hubung pendek. Selanjutnya gangguan listrik yang
disebabkan umur instalasi yang sudah lama atau kadarluasa.

Maka untuk menghindari agar gangguan tersebut tidak membahayakan peralatan dan
manusia gangguan tersebut harus dipisahkan dari beban. Untuk memisahkan gangguan
tersebut dari beban dan untuk menghindari segala resiko pemutusan listrik secara tiba-tiba
serta  untuk mempertahankan kontinuitas pelayanan maka perlu dirancang sebuah sistem
penyalur yang handal. Dalam hal ini penulis tertarik untuk membuat perencanaan Panel
Hubung Bagi (PHB) yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan PUIL 2000.

Aktivitas pengontrolan penyaluran listrik tentunya membutuhkan komponen-


komponen  kontrol yang mampu melakukan kegiatan tersebut, dan komponen-komponen
tersebut tentunya juga perlu ditempatkan pada tempat yang layak (panel) sehingga
pelayanannya bisa dilakukan dengan mudah dan aman. Panel Hubung Bagi (PHB)
merupakan sarana vital dalam menjaga kelancaran penyaluran listrik dari jaringan PLN ke
konsumen atau beban. Dan untuk itu dalam merancang sebuah panel harus mengikuti aturan-
aturan yang telah dibakukan dalam Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000).

          A.    Rumusan Masalah :

1.      Apa itu Panel Hubung Bagi (PHB) ?


2.      Bangaimana fungsi dan aplikasi PHB ?
3.      Apa saja tipe atau jenis Peralatan Hubung Bagi ?
4. Apa bentuk diagram bagan instalasi dan rekapitulasi ?
5.      Komponen apa saja yang dibutuhkan dalam PHB ?

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Peralatan Hubung Bagi  (PHB).

26
Peralatan atau panel hubung bagi adalah peralatan yang berfungsi menerima energi
listrik dari  PLN dan selanjutnya mendistribusikan dan sekaligus mengontrol penyaluran
energi listrik tersebut melalui sirkit panel utama dan cabang ke PHB cabang atau  langsung
melalui sirkit akhir ke beban yang berupa beberapa  titik lampu dan melalui kotak-kontak ke
peralatan pemanfaatan listrik yang berada di dalam bangunan.
Sesuai dengan kegunaan dari panel listrik, maka dalam perancangannya harus sesuai
dengan syarat dan ketentuan serta standar panel listrik yang ada. Untuk  penempatan panel
listrik hendaknya disesuaikan dengan situasi bangunan dan terletak ditempat yang mudah
dijangkau dalam memudahkan pelayanan. Panel harus mendapatkan ruang yang cukup luas
sehingga pemeliharaan, perbaikan, pelayanan dan lalu lintas dapat dilakukan dengan mudah
dan aman.

B.     Fungsi Panel Hubung Bagi (PHB)

1.      Penghubung
Panel berfungsi untuk menghubungkan antara satu rangkaian listrik dengan
rangkaian listrik lainnya pada suatu operasi kerja. Panel menghubungkan suplay
tenaga listrik dari panel utama sampai ke beban-beban baik instalasi penerangan
maupun instalasi tenaga.
2.      Pengaman

27
Suatu panel akan bekerja secara otomatis melepas sumber atau suplay tenaga listrik
apabila terjadi gangguan pada rangkaian. Komponen yang berfungsi sebagai
pengaman pada panel listrik ini adalah MCCB dan MCB.
3.      Pembagi
Panel membagi kelompok beban baik pada instalasi penerangan maupun pada
instalasi tenaga. Panel dapat memisahkan atau membagi suplay tenaga listrik
berdasarkan jumlah beban dan banyak ruangan yang merupakan  pusat
beban.  Pembagian  tersebut  dibagi   menjadi  beberapagroup beban dan juga untuk
membagi fasa R, fasa S, fasa T agar mempunyai beban yang seimbang antar fasa.
4.       Penyuplai
Panel menyuplai tenaga listrik dari sumber ke beban. Panel sebagai penyuplai, dan
mendistribusikan tenaga listrik dari panel utama, panel cabang sampai ke pusat beban
baik untuk instalasi penerangan maupun instalasi tenaga.
5.       Pengontrol
Fungsi panel sebagai pengontrol merupakan fungsi paling utama, karena dari panel
tersebut masing-masing rangkaian beban dapat dikontrol. Seluruh beban pada
bangunan baik instalasi penerangan maupun instalasi tenaga dapat dikontrol dari satu
tempat.

C. Aplikasi

Bentuk dan konstruksi PHB yang ada dipasaran sangat banyak, sehingga susah untuk
membedakan PHB jika dilihat dari bentuk fisiknya saja. Untuk membedakan PHB yang
jenisnya sangat bervariasi akan lebih tepat jika ditinjau dari aplikasinya. Berikut adalah
contoh dari beberapa pemakaian PHB yang lazim ditemui di lapangan :

PHB untuk penerangan dan daya

PHB untuk unit konsumen

PHB untuk distribusi sistem saluran penghantar (trunking)

PHB untuk perbaikan faktor daya

PHB untuk distribusi di Industri

28
PHB untuk distribusi motor-motor

PHB utama

PHB untuk distribusi

PHB untuk sub distribusi

PHB untuk sistem kontrol

D. Tipe Atau Jenis Panel Hubung Bagi (PHB).


Menurut PUIL 2000 ; 6.3.2 – 6.4.3 jenis panal hubung bagi terdiri-dari:
1. Panel Hubung Bagi tertutup pasang dalam
Panel Hubung Bagi tertutup pasang dalam adalah panel yang sudah komponen-
komponennya ditempatkan didalam kotak panel yang tertutup dan terpasang didalam
ruangan.

2. Panel Hubung Bagi tertutup pasang luar


Panel Hubung Bagi tertutup pasang luar adalah panel yang seluruh komponen-
komponen ditempatkan didalam kotak panel yang tertutup dan dipasang diluar
ruangan. Bahan yang digunakan harus tahan cuaca.

3. Panel Hubung Bagi terbuka pasang dalam


Panel Hubung Bagi terbuka pasang dalam tidak boleh ditempatkan dekat saluran
gas, saluran uap, saluran air atau saluran lainnya yang tidak ada kaitannya dengan
Panel Hubung Bagi (PHB) tersebut.

4. Panel Hubung Bagi terbuka pasang luar


Tempat pemasangan Panel Hubung Bagi (PHB) terbuka pasang luar harus
merupakan perlengkapan yang tahan cuaca. Perlengkapan atau harus mempunyai
saluran air sehingga dapat dicegah terjadinya genangan air.

E. Bentuk Diagram Bagan Instalasi Dan Rekapitulasi

DIAGRAM DASAR

Diagram dasar dimaksudkan untuk menjelaskan cara kerja suatu instalasi secaraElementar

29
yang memperlihatkan diagram dasar suatu perlengkapan hubung bagi (PHB) yang
digambardengancaradisederhanakan, memperlihatkandiagram yang sama diagram secara
terperinci

Gambar instalasi diagram dasar suatu perlengkapan hubung bagi(PHB) secara sederhana&
memperlihatkan diagram yang sama diagram secara terperinci

Diagram LingkaranArus

Diagram lingkaran arus maksudnya untuk menjelaskan cara kerja suatu rangkaian,
merencanakan suatu rangkaian yang rumit dan untuk mengatasi kerusakan yang terjadi pada
rangkaian.

30
Diagram Pengawatan
Diagram Pengawatan memperlihatkan cara plaksanaan pengawatan peralatn instalasi lstrk

Diagram Saluran

Diagram saluran memperlihatkan hubungan antara bagian-bagian instalasi.

Diagram ini dapat digambarkan berupa diagram topografis yang menggambarkan saluran
sebenarnya.

31
Gambar Instalasi dan Diagram Instalasi

Gambar instalasi dapat berupa titik beban tanpa digambarkan saluran instalasinya bagi
seorang instalatir dapat menentukan sendiri letak saluran instalasinya tetapi dengan ketentuan
harus aman dari bahaya kebakaran/hubung singkat.

Diagram instalasi ini memberikan gambaran hubungan dengan meter listrik, jumlah beban
yang harus dilayani, jenis kabel, dan kapasitas pengaman yang harus dipasang pada instalasi
sebenarnya

GambarInstalasiSuatuRuangan

GambarDiagram Instalasi

32
Gambar Situasi

Gambar situasi memberikan gambaran secara jelas letak gedung serta instalasi yang akan
dihubungkan dengan jaringan PLN. Keterangan ini diperlukan oleh PLN untuk memudahkan
menetukan kemungkinan penyambungan serta pembiayaanya.

Diagram GarisGanda& GarisTunggal

Diagram garis tunggal biasanya disebut diagram perencanaan instalasi listrik,sedangkan


diagram garis ganda disebut diagram pelaksanaan.

Diagram garis tunggal diterapkan pada instalasi rumah sederhana maupun instalasi gedung–
gedung sederhana hingga gedung besar/bertingkat dan juga pada diagram panel bagi dan
rekapitulasi beban.

Diagram GarisGanda& GarisTunggal

33
F. Bagan Instalasi

34
G.Rekapitulasi

Rekapitulasi atau perhitungan jumlah dari komponen yang diperlukan antara lain:

- Rekapitulasi material dan harga

35
- Rekapitulasi daya atau skema bagan arusnya

- Rekapitulasi tenaga dan biaya

H. Komponen-komponen Perangkat Hubung Bagi (PHB)

a. MCB
Miniature Circuit Breaker atau yang dikenal dengan MCB pada dasarnya adalah suatu alat
yang bekerja dengan cara semi otomatis yang dapat digunakan untuk pengaman terhadap
beban lebih atau hubung singkat

Pada MCB terdapat dua jenis pengaman yaitu secara thermis dan elektromagnetis, pengaman
termis berfungsi untuk mengamankan arus beban lebih sedangkan pengaman elektromagnetis
berfungsi untuk mengamankan jika terjadi hubung singkat. Pengaman thermis pada MCB
memiliki prinsip yang sama dengan thermal overload yaitu menggunakan dua buah logam
yang digabungkan (bimetal), pengamanan secara thermis memiliki kelambatan, ini
bergantung pada besarnya arus yang harus ran yang dapat menarik sebuah angker dari besi
lunak. MCB dibuat hanya memiliki satu kutub untuk pengaman satu fasa, sedangkan untuk
pengaman tiga fasa biasanya memiliki tiga kutub dengan tuas yang disatukan, sehingga
apabila terjadi gangguan pada salah satu kutub maka kutub yang lainnya juga akan ikut
terputus. Berdasarkan penggunaan dan daerah kerjanya, MCB dapat digolongkan menjadi 5
jenis ciri yaitu :

 Tipe Z (rating dan breaking capacity kecil) : Digunakan untuk pengaman rangkaian
semikonduktor dan trafo-trafo yang sensitif terhadap tegangan.

 Tipe K (rating dan breaking capacity kecil)

 Digunakan untuk mengamankan alat-alat rumah tangga.

 Tipe G (rating besar) untuk pengaman motor.

 Tipe L (rating besar) untuk pengaman kabel atau jaringan.

 Tipe H untuk pengaman instalasi penerangan bangunan

36
Gambar 1. MCB

b. MCCB (Mould Case Circuit Breaker)


Mould Case Circuit Breaker adalah salah satu pemutus rangkaian udara dalam bentuk kontak
cetakan. Pemutus ini dirakit dalam unit terpadu dalam kotak bahan isolator.

Gambar 2. MCCB

c. Saklar Pemutus
Syarat dari pemakaian saklar dan pemutus (PUIL 2000: 4.12.1.2 - 4.12.1.3):
1. Kutub Tunggal.
Setiap saklar atau pemutus sirkit kutub tunggal harus beroperasi pada penghantar aktif dari
sirkit yang dihubungkan padanya.

37
2. Sirkit Fase Banyak
Setiap saklar atau pemutus sirkit harus beroperasi pada semua penghantar aktif sirkit yang
dihubungkan padanya. Kutub tunggal atau pemutus sirkit kutub tunggal harus beroperasi
pada penghantar aktif dari sirkit.

d. Rangkaian Kontrol
a. Saklar tombol tekan (Push button)
Saklar tombol tekan merupakan alat pembuka atau penutup rangkaian yang pengoperasiannya
dilakukan dengan menekan tombol tersebut. Saklar ini berfungsi sebagai saklar bantu untuk
pengoperasian kontaktor ataupun MCCB.

b. Kontaktor
Kontaktor merupakan sejenis saklar/kontak yang bekerja dengan bantuan daya magnet listrik
dan mampu melayani arus beban listrik yang besar dan mampu menyambung ataupun
membuka rangkaian listrik secara berulang-ulang.

e. Transformator Arus
Pada panel listrik trafo arus berfungsi untuk mengontrol besar arus yang mengalir pada
rangkaian. Transformator arus dibuat dengan perbandingan tertutup, karana tidak tersedianya
ampermeter yang dapat mengukur arus yang sangat besar. Dengan adanya perbandingan
antara arus primer dan arus sekunder pada transformator arus, pada diukur berapapun besar
arus yang mengalir dengan membuat perbandingan lilitan trafo yang sesuai dengan besar arus
yang akan diukur.

f. Lampu Indikator
Lampu indikator atau lampu tanda merupakan sebuah tanda yang menggambarkan
bahwasanya aliran arus listrik pada panel dalam keadaan bekerja atau mengalir. Biasanya
terdiri dari tiga warna lampu yaitu warna merah (fase R), kuning (fase S), dan hijau (fase T)
yang dipasang pada pintu panel.

38
Gambar 3. Lampu Indikator
g. Penghantar
Berikut identifikasi penghantar dengan warna berdasarkan (PUIL 2000):
a. Pengunaan Warna Loreng Hijau-Kuning Warna loreng-hijau hanya boleh digunakan untuk
menandai penghantar pembumian, dan penghantar pengaman.

b. Penggunaan Warna Biru


Warna biru digunakan untuk menandai penghantar netral atau kawat tengah pada instalasi
listrik. Untuk menghindari kesalahan, warna tersebut tidak boleh digunakan untuk menandai
warna penghantar lainnya. Warna biru hanya dapat digunakan untuk maksud lain, jika pada
instalasi tersebut tidak terdapat penghantar netral atau kawat tengah. Warna biru tidak boleh
digunakan untuk menandai penghantar pembumian.

c. Penggunaan Warna Untuk Pengawatan Dengan Kabel Berinti Tunggal.

Untuk pengawatan di dalam perlengkapan listrik disarankan agar hanya menggunakan satu
warna, khususnya warna hitam, selama tidak bertentangan dengan dua poin di atas.
A. Kesimpulan

1. PHB
 adalah peralatan yang berfungsi menerima energi listrik dari  PLN dan selanjutnya
mendistribusikan dan sekaligus mengontrol penyaluran energi listrik tersebut melalui
sirkit panel utama dan cabang ke PHB

39
2.      Peranan PHB dalam Suatu Bangunan :
-          Sebagai Penghubung Rangkaian
-          Sebagai Pengaman Rangkaian
-          Sebagai Pembagi Beban
-          Sebagai Penyuplai Ke Beban
-          Sebagai Pengontrol Rangkaian

3.      Tipe Panel Hubung Bagi


a.       PHB tertutup pasang dalam
b.      PHB tertutup pasang luar
c.       PHB terbuka pasang dalam
d.      PHB terbuka pasang luar

4.      Komponen Panel Hubung Bagi


1.      MCB
2.      MCCB
3.      Saklar Pemutus
4.      Rangkaian Kontrol
5.      Trafo
6.      Lampu Indikator
7.      Penghantar

B.     Saran

       Saran kami sebaiknya dalam suatu bangunan yang membutuhkan arus yang besar, haruslah
bangunan tersebut menggunakan Panel Hubung Bagi (PHB). Agar  di dalam bangunan dan
juga  bagi pengguna bangunan tersebut dapat menggunakan bangunan tersebut tanpa
gangguan kelistrikan.

40
DAFTAR PUSTAKA

Ridho, em. (23 Desember 2011). Tugas Akhir “Perencanaan Panel Hubung Bagi
(PHB) [Online] Tersedia: http://em-ridho.blogspot.com/2011/12/tugas-akhir-perencanaan-
panel-hubung.html [10 November 2014]

Aris, E. (25 April 2012). Pemasangan PHB untuk Rumah Tinggal Yang Standar dan
Ideal [Online] Tersedia: http://konsuilkaltim.blogspot.com/2012/04/pemasangan-phb-untuk-
rumah-tinggal-yang.html [10 November 2014]

Prawiro, S (11 September 2011). Panel Hubung Bagi (PHB) [Online]


Tersedia: http://tarn2007.blogspot.com/2011/09/panel-hubung-bagi-phb.html [10 November
2014]
- See more at: http://segitiga-info.blogspot.com/2014/02/makalah-panel-hubung-bagi-
phb.html#sthash.yDaieDK1.dpuf

41
PEMBAHASAN MATERI KULIAH
MINGGU 5

1.1 Latar Belakang Masalah

Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan merupakan sebuah


perangkat elektromagnetik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi
mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower,
menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll di industri dan digunakan juga
padaperalatan listrik rumah tangga (seperti: mixer, bor listrik,kipas angin).

Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri, sebab diperkirakan bahwa motor-
motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri. Motor listrik sudah menjadi
kebutuhan kita sehari-hari untuk menggerakkan peralatan dan mesin yang membantu
perkerjaan.
Dalam dunia marine kita banyak menjumpai motor-motor listrik sebagai sumber daya
untuk menjalankan berbagai peralatan serta mesin di kapal. Untuk itu sangatlah erat
kaitannya antara motor ataupun generator listrik dengan dunia marine. Beberapa contoh
aplikasinya yaitu penggunaan motor listrik sebagai penggerak crane, berbagai macam pompa
hingga generator yang digunakan pada saat proses bongkar muat di kapal. Ada beberapa
perbedaan spesifikasi pada motor listrik untuk aplikasi darat atau Land Use dengan aplikasi
Marine Use. Menyesuaikan dengan kondisi yang lebih ekstrim dalam penggunaannya di
dunia marine, motor listrik dibekali beberapa pelengkap untuk keamanannya antara lain :
heater (biasa diaplikasikan pada motor listrik dengan kapasitas yang besar),system isolasi
(biasanya motor listrik baik stator maupun rotornya dicor dengan bahan tertentu) untuk
mencegah terjadinya loncatan fluks yang tidak semestinya dikarenakan adanya air yang
masuk.
Pada motor bakar, motor listrik digunakan sebagai motor starter. Penggunaan motor
listrik ini semakin berkembang karena memiliki keunggulan dibandingkan motor bakar,
misalnya: kebisingan dan getaran lebih rendah, kecepatan putaran motor bisa diatur, lebih
bersih, lebih kompak, dan hemat dalam pemeliharaan.
1
Motor AC lebih banyak digunakan daripada motor DC karena arus AC dapat
dibangkitkan dan didistribusikan dengan biaya yang lebih murah daripada arus DC. Selain
itu, motor AC memiliki keunggulan dalam hal biaya, ukuran, berat, dan membutuhkan lebih

42
sedikit perawatan dibanding motor DC. Motor induksi sangkar tupai adalah jenis motor AC
yang paling 2banyak digunakan dalam industri. Motor ini dapat dioperasikan di tempat di
mana banyak terdapat gas dan debu atau pada kondisi yang sangat lembab dan akan
beroperasi dengan sangat baik dengan sedikit perhatian. Motor ini tidak memiliki sikat dan
komutator, dan konstruksinya kuat, sehingga mampu menahan lonjakan arus yang besar, dan
mudah untuk perbaikan dan perawatan.Dalam banyak kasus kerusakan pada motor AC antara
lain adalah terjadinya korsleting yang memicu terbakarnya motor, di samping itu juga ada
beberapa kasus besarnya vibrasi pada motor AC itu sendiri. Vibrasi yang timbul disebabkan
oleh beberapa hal, yaitu : rotor unbalance (karena ketidakseimbangan statis maupun dinamis),
ketidakseimbangan gaya magnit antara stator dan rotor (yang disebabkan karena celah
udara/air gap yang tidak simetris).
Hal –hal yang tersebut di atas sangat erat kaitannya dengan celah udara atau air gap
antara rotor dan core pada stator. Celah ini memang harus ada, sehingga rotor dapat berputar
tanpa bergesekan dengan core. Dalam kenyataannya jarak yang disisakan sebagai gap tidak
begitu besar. Biasanya dalam hitungan mm. Dengan begitu dalam penentuan besaran Air
Gap, akan dilakukan analisapercobaan maupun simulasi 3D, sehingga diharapkan akan
didapatsuatu kesimpulan mengenai analisa dalampenentuan air gap serta range efektifnya
terhadap performance motor AC aplikasi Marine Use.

1.2 Perumusan Masalah


a. Apa itu motor listrik ?
b. Apa saja pembagian jenis motor listrik sesuai dengan jenis beban ?
c. Bagaimana pengaturan tenaga Pada Sistem Tenaga Listrik ?
d. Apa yang dimaksud dengan Motor DC ?
e. Apa keuntungan dari Motor DC ?

1.3Pemecahan Masalah
a. Menjelaskan mengenai pengertian motor listrik
b. Menjelaskan pembagian jenis motor listrik sesuai dengan jenis beban
c. Menjelaskan pengaturan tenaga Pada Sistem Tenaga Listrik
d. Menjelaskan apa itu motor DC
e. Menjelaskan keuntungan dari penggunaan motor DC

43
1.4 Tujuan Tugas Akhir
Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalah agar mahasiswa mampu untuk menganalisa
perhitungan dan penjelasan dari pembangkit tenaga listrik yaitu motor listrik.

1.5 Manfaat Tugas Akhir


Hasil dari penelitian ini diharapkan memberi manfaat
diantaranya : Adapun manfaat dari penilitian ini adalah :
Dapat mengetahui tentang motor DC lebih mendalam . Dapat menentukan range efektif Air
Gap pada motor DC dengan pendekatan langsung ke lapangan maupun dengan simulasi 3D.
Dapat mengoptimalkan kinerja dari motor DC . Dapat mencegah terjadinya rotor unbalance
akibat air gap yang tidak simetris karena terjadinya rugi akibat panas pada rotor.

1. PENGERTIAN MOTOR LISTRIK

Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat
yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut generator
atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas
angin, mesin cuci,  pompa air dan penyedot debu. Motor listrik yang umum digunakan di
dunia Industri adalah motor listrik asinkron, dengan dua standar global yakni IEC dan
NEMA.
Motor  asinkron IEC berbasis metrik  (milimeter ), sedangkan motor listrik NEMA
berbasis imperial (inch), dalam aplikasi ada satuan daya dalam horse power  (hp) maupun
kiloWatt (kW). Motor listrik IEC dibagi menjadi beberapa kelas sesuai dengan efisiensi
yangdimilikinya, sebagai standar diEU, pembagian kelas ini menjadi EFF1, EFF2 dan EFF3.
EFF1 adalah motor listrik yang paling efisien, paling sedikit memboroskan tenaga,
sedangkan EFF3 sudah tidak boleh dipergunakan dalam lingkungan
EU,sebabmemboroskan bahan bakar di pembangkit listrik dan secara otomatis akan
menimbulkan  buangan karbon yang terbanyak, sehingga lebih mencemari lingkungan.
Standar IEC yang berlaku adalah IEC 34-1, ini adalah sebuah standar yang mengatur 
rotating equipment bertenaga listrik. Ada banyak  pabrik elektrik motor, tetapi hanya
sebagian saja yang benar-benar mengikuti arahan IEC 34-1 dan juga mengikuti arahan level
efisiensi dari EU.Banyak  produsen elektrik motor yang tidak mengikuti standar IEC dan EU
supaya produknya menjadi murah dan lebih banyak terjual, banyak negara berkembang
menjadi pasar untuk produk ini, yang dalam jangka panjang memboroskan keuangan

44
pemakai, sebab tagihan listrik yang semakin tinggi setiap tahunnya. Lembaga yang mengatur
dan menjamin level efisiensi ini adalah CEMEP, sebuah konsorsium di Eropa yang didirikan
oleh pabrik-pabrik elektrik motor yang ternama, dengan tujuan untuk menyelamatkan
lingkungan dengan mengurangi pencemaran karbon secara global, karena banyak daya
diboroskan dalam pemakaian beban listrik. Sebagai contoh, dalam sebuah industri rata-rata
konsumsi listrik untuk motor listrik adalah sekitar 65-70% dari total biaya listrik, jadi
memakai elektrik motor yang efisien akan mengurangi biaya overhead produksi, sehingga
menaikkan daya saing produk, apalagi dengan kenaikan tarif listrik setiap tahun, maka
pemakaian motor listrik EFF1 sudah waktunya menjadi keharusan.

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum sama (Gambar 1), yaitu: 
• Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
• Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua
sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang
berlawanan. 
• Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar kumparan. 
• Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran
yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang
disebut kumparan medan. 

Gambar 1. Prinsip Dasar Kerja Motor Listrik.


Bagian ini menjelaskan tentang jenis utama motor listrik: motor DC  . Motor
tersebut diklasifikasikan berdasarkan pasokan input, konstruksi, dan mekanisme operasi, dan
dijelaskan lebih lanjut dalam bagan dibawah ini.

45
Gambar 2. Klasifikasi Motor Listrik

Torsi: T = KΦIa

Dimana: 
E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt) 
Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan 
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit) 
T = torsi electromagnetik 

Ia = arus dinamo 

K = konstanta persamaan 

2. PEMBAGIAN MOTOR LISTRIK SESUAI DENGAN JENIS BEBAN

A. Penyesuaian Daya

Pengaturan daya aktif

Frekuensi pada sistem tenaga listrik dapat diatur dengan melakukan pengaturan daya
aktif yang dihasilkan generator. Pengaturan daya aktif ini erat kaitannya dengan
kenaikan jumlah  bahan bakar yang digunakan untuk menaikkan daya aktif. Pada
PLTU adalah berapa laju batu bara yang ditambah untuk dibakar sedangkan pada
PLTA adalah berapa besar debit air yang dinaikkan untuk menggerakkan turbin
sehingga menghasilkan kenaikan  daya aktif. Pengaturan bahan bakar ini dilakukan
dengan menggunakan governor. Sehingga pada pengaturan daya aktif ini erat
kaitannya dengan kerja governor pada sistem pembangkit thermal maupun air.

46
B. Momen Putar

Dalam memahami sebuah motor listrik, penting untuk mengerti apa yang dimaksud
dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/torsi sesuai dengan
kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok:
• Beban torsi konstan, adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi
dengan kecepatan operasinya, namun torsi nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan
torsi konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
• Beban dengan torsi variabel, adalah beban dengan torsi yang bervariasi dengan
kecepatan operasi. Contoh beban dengan torsi variabel adalah pompa sentrifugal dan fan

(torsi bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).

• Beban dengan energi konstan, adalah beban dengan permintaan torsi yang berubah dan
berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah

peralatan-peralatan mesin.

Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo ditunjukkan dalam
persamaan berikut: 

Gaya elektromagnetik: E = KΦN

Torsi: T = KΦIa

Dimana:
E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)

Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan 

N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)

T = torsi electromagnetik

Ia = arus dinamo 

K = konstanta persamaan 

47
3. Pengaturan Frekuensi Pada Sistem Tenaga Listrik
Sistem tenaga listrik harus mampu menyediakan tenaga listrik bagi para pelanggan
dengan frekuensi yang praktis konstan. Penyimpangan frekuensi dari nilai nominal harus
selalu dalam batas toleransi yang diperbolehkan. Daya aktif mempunyai hubungan erat
dengan nilai frekuensi dalam sistem, sedangkan beban sistem yang berupa daya aktif maupun
daya reaktif selalu berubah sepanjang waktu.  Sehubungan dengan hal ini harus ada
penyesuaian antara daya aktif yang dihasilkan dalam sistem pembangkitan harus disesuaikan
dengan beban daya aktif. Penyesuaian daya aktif ini dilakukan dengan mengatur besarnya
kopel penggerak generator.

Cara pengaturan frekeunsi

1. Pengaturan daya aktif

Frekuensi pada sistem tenaga listrik dapat diatur dengan melakukan pengaturan daya aktif
yang dihasilkan generator. Pengaturan daya aktif ini erat kaitannya dengan kenaikan jumlah 
bahan bakar yang digunakan untuk menaikkan daya aktif. Pada PLTU adalah berapa laju batu
bara yang ditambah untuk dibakar sedangkan pada PLTA adalah berapa besar debit air yang
dinaikkan untuk menggerakkan turbin sehingga menghasilkan kenaikan  daya aktif.
Pengaturan bahan bakar ini dilakukan dengan menggunakan governor. Sehingga pada
pengaturan daya aktif ini erat kaitannya dengan kerja governor pada sistem pembangkit
thermal maupun air.

2. Load shedding (pelepasan beban)

Jika terdapat gangguan dalam sistem yang menyebabkan daya tersedia tidak dapat melayani
beban, misalnya karena ada unit pembangkit yang besar jatuh (trip), maka untuk
menghindarkan sistem menjadi collapsed perlu dilakukan pelepasan beban. Keadaan yang
kritis dalam sistem karena jatuhnya unit pembangkit dapat dideteksi melalui frekuensi sistem
yang menurun dengan cepat.

Pada sistem tenaga listrik yang mengalami gangguan karena lepasnya (trip) unit generator
yang besar dapat mengurangi aliran daya aktif yang mengalir ke beban, sehingga
menyebabkan generator-generator yang lain dipaksa bekerja. Jika hal ini berlangsung terus
menerus dapat menyebabkan kerusakan mekanis pada batang kopel generator karena dipaksa
48
bekerja. Untuk itu diperlukan relay under frequency yang berfungsi untuk mendeteksi
penurunan frekeunsi sistem secara tiba-tiba akibat adanya unit pembangkit besar yang lepas
dari sistem.  Salah satu cara untuk menaikkan frekeunsi tersebut adalah dengan melepas
beban.

Gambar 1 grafik perubahan frekuensi sebagai fungsi waktu dengan adanya pelepasan beban

Turunnya frekeunsi dapat menurut garis 1 , garis 2, atau garis 3. Makin besar unit pembangkit
yang jatuh (makin besar daya tersedia yang hilang) makin cepat frekeunsi menurun.
Kecepatan menurunnya frekuensi juga bergantung pada besar kecilnya inersia sistem.
Semakin besar inersia sistem, makin kokoh sistemnya, makin lambat turunnya frekuensi.

Dalam grafik 1 dimisalkan bahwa frekuensi menurun menurut garis 2. Setelah mencapai titik
B dilakukan pelepasan beban tingkat pertama oleh under frequency control relay (UFR) yang
bekerja setelah mendeteksi frekuensi sebesar Fb dengan adanya pelepasan beban tingkat
pertama maka penurunan frekuensi berkurang kecepatannya. Sampai di titik C UFR
mendeteksi frekeunsi sebesar Fc dan akan melakukan pelepasan beban tingkat kedua dst
sampai frekeunsi sistem kembali normal ke frekeunsi Fo.

Gambar 2  Grafk turunnya frekuensi sebagai akibat gangguan unit pembangkit

Gambar 3 Grafik naiknya frekuensi setelah adanya pelepasan beban

49
3.Pengalihan daya pada saluran

Cara lain untuk mengatur frekuensi sistem yaitu dengan mengatur pengiriman daya aktif pada
daerah yang memiliki kerapatan beban yang tinggi. Penulis masih belum memahami dengan
benar cara terakhir ini dalam mengatur frekuensi dalam sistem tenaga listrik.

4. Mesin DC / Arus Searah

Motor DC/arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang


tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus
dimana diperlukan penyalaan torsi yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran
kecepatan yang luas. 

Gambar 3. Motor DC.

Gambar 3 memperlihatkan sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen utama:


• Kutub medan. Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan
menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner
dan dinamo yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC
sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi
membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang
lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet
menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur medan. 
• Dinamo. Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet.
Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban.
Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk
oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi,

50
arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo. 
• Kommutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah
untuk membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Kommutator juga membantu dalam
transmisi arus antara dinamo dan sumber daya. 

5. keuntungan Motor DC

Keuntungan utama motor DC adalah kecepatannya mudah dikendalikan dan tidak


mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor DC ini dapat dikendalikan dengan
mengatur: 
• Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan.

• Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan. 

Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada umumnya


dibatasi untuk beberapa penggunaan berkecepatan rendah, penggunaan daya rendah
hingga sedang, seperti peralatan mesin dan rolling mills, sebab sering terjadi masalah
dengan perubahan arah arus listrik mekanis pada ukuran yang lebih besar. Juga, motor
tersebut dibatasi hanya untuk penggunaan di area yang bersih dan tidak berbahaya sebab
resiko percikan api pada sikatnya. Motor DC juga relatif mahal dibanding motor AC. 

Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo ditunjukkan dalam
persamaan berikut: 

Gaya elektromagnetik: E = KΦN 

Jenis-Jenis Motor DC/Arus Searah

a. Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited, Jika arus medan dipasok dari
sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah/separately excited. 

b. Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited: motor shunt. Pada motor shunt, gulungan

51
medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan gulungan dinamo (A). Oleh

karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.

c. Motor DC daya sendiri: motor seri. Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt)
dihubungkan secara seri dengan gulungan dinamo (A) . Oleh karena itu, arus medan
sama dengan arus dinamo.

d. Motor DC Kompon/Gabungan: Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri


dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara
paralel dan seri dengan gulungan dinamo (A) . Sehingga, motor kompon memiliki
torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase
penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri),
makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini. Contoh,
penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist dan
derek, sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok (myElectrical, 2005).

A. Kesimpulan
Motor listrik merupakan salah satu pembangkit tenaga dimana perputarannya
mempengaruhi jumlah tegangan yang akan dikeluarkan, serta percepatan yang
dihasilkan.
Induksi magnet mempengaruhi kinerja dari motor listrik yang mampu
mengubah energi mekanik ke listrik, begitu pun sebaliknya.

DAFTAR PUSTAKA

Mursadi, Djiteng. 2006. BUKU OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK. Graha ilmu

SMKN 2 Yogyakarta.2014. “Teknik Instalasi Tenaga Listrik”.


http//www.listriksmkn2.yogya.wordpress.com. diunduh tanggal 6 November 2014.

52
PEMBAHASAN MATERI KULIAH
MINGGU 6

PENGAMAN INTALASI MOTOR LISTRIK

Untuk menjaga kekontinuitasanpelayanan tenaga listrik dan peralatan pada sistem


tenaga listrik agar tidak terjadi kerusakan bila terjadi gangguan, maka mutlak diperlukan
suatu peralatan pengaman diantaranya adalah relayproteksi. Relay proteksi adalah peralatan
listrik yang memiliki fungsi salah satunya adalah untuk melokalisir bagian sistem yang
terganggu dan memisahkan secepatnya sehingga sistem lainnya tidakterganggu, mengurangi
kerusakan yang lebih parah pada peralatan yang terganggu, mengurangi pengaruh gangguan
terhadap sistem yang tidak terganggu didalam sistem tersebut. Adapun syarat-syarat relay
proteksi antara lain selektif, reliable (handal), peka, cepat dan ekonomis / sederhana.Seiring
dengan banyak dan bertambahnya beban, maka sering pula suatu sistem tenaga listrik terjadi
trip. Hal ini menyebabkan kegagalan dalam suatu sistem dan kerugian yang terjadi pada suatu
industri yang menggunakan sistem kelistrikan serta kerusakan yang terjadi akibat gangguan
tersebut. Beban lebih inipenyebabnya adalah beban melebihi. kapasitas dari trafo dan
mengakibatkanaliran arus terputus dari sumber ke beban melalui kerja relay arus (OCR)
yang.
bekerja karena adanya indikasi hubung singkat oleh CT. Jika terjadi gangguan atau
keadaan abnormal relai proteksi (OCR) akan secara otomatis memberikan sinyal atau
perintah untuk membuka pemutus arus (circuit breaker) agar bagian yang terganggu dapat
dipisahkan dari sistem yang normal. Untuk memahami kerja sebuah OCR, makadibuatlah
suatu simulasi rangkaian yang menggunakan OCR sebagai pengaman.Selain itu, diharapkan
simulasi ini dapatdimanfaatkan untuk kegiatan praktek dilabor listrik PNP.

Fuse
Fuse merupakan alat yang digunakan untuk membatasi arus listrik yang mengalir
dalam suatu rangkaian listrik. Fuse berfungsi sebagai pengaman. Jika arus listrik mengalir
melebihi ketetapan dari fuse tersebut maka dengan sendirinya fuse akan melebur, sehingga
terjadi pemutusan hubungan aruskerangkaian.

53
1. Meredam bunga api. 2. Mengurangi ledakan.

3. Menyerap sebagian panas

Dioda Semikonduktor
Dioda merupakan piranti non-linier karena grafik arus terhadap tegangan bukan
berupa garis lurus, hal ini karena adanya potensial penghalang (Potential Barrier).
Ketikategangan dioda lebih kecil dari tegangan penghambat tersebut maka arus dioda akan
kecil, ketika tegangan diodamelebihi potensial penghalang arus diode akan naik secara cepat.
Triac
Triac asdalah suatu komponen yang berkelakuan seperti 2 buah SCR, yang
merupakan piranti 3 terminal yang di gunakan untuk mengontrol aliran arus rata rata pada
sebuah beban berbedadengan SCR atau thyristor, (Zuhal,1995). Karenadapat mengalirkan
arus secara 2 arah dari dapat di lihat pada gambar 16di bawah ini.

Gambar Symbol dari TRIAC


Jika dalam keadaan aktif maka arus akan mengalir melalui tahanan yang sangat
rendah dari satu terminal ke terminal lainnya dan bergantung pula pada polaritas
tegangannya. Jika tegangan T2 lebih. positif, maka arus akan mengalir dari T2ke T1 begitu

54
juga sebaliknya, bila T1 lebih aktif, maka arus tidak akan mengalir dari satu terminal ke
terminal lainnya, (Zuhal,1995). Arus rata rata yang mengalir pada beban dapat diubah ubah
dengan mengontrol waktu aktif dari. Jika
perbandingan waktu aktif lebih besar dari waktu tidak aktif, maka arus yang mengalir ke
beban besar. Begitu juga sebaliknya bila perbandingan waktu tidak aktif lebih besar
dibandingkan waktu aktif, maka arus yang mengalir ke beban kecil

Sering kita jumpai adanya berita kebakaran rumah akibat arus hubung pendek/konslet
listrik. Sebenarnya hal itu bisa dihindari atau dikurangi, apabila di setiap rumah dipasang alat
pengaman listrik.
Adapun bahaya listrik bisa berujud :

 bahaya sentuh, yaitu apabila ada manusia yang bersentuhan langsung dengan listrik
 arus hubung singkat/pendek, adalah mengalirnya arus dari potensial tinggi kepotensial
rendah tanpa melalui beban. Hubung singkat bisa terjadi bila kabel listrik
yanbertegangan bersentuhan dengan kabel netral atau body peralatan listrik.
 bahaya kebakaran akibat arus hubung singkat atau konslet listrik

Macam-macam pengaman Listrik.:

1. Patron Lebur (Sekering)


Sekering adalah pengaman listrik dari adanya arus hubung singkat dan arus lebih. Ada dua
macam sekering yaitu :

55
A. Sekering non otomatis bentuk ulir

Sekering model ini sudah tidak banyak digunakan karena kurang praktis. Apabila
terjadi arus pendek atau arus yang melebihi dari batas arus yang ditentukan,maka sekering ini
akan putus. Sekering putus apabila arus beban sebesar 2,3 x arus nominalnya.Biasanya
sekering ditempatkan dalam rumah sekering.

B. Sekering otomatis. 

Sekering otomatis merupakan pengganti sekering bentuk ulir. Secara fisik bentuknya
sama namun untuk sekering otomatis memiliki dua buah tombol yaitu tobol besar dan tombol
kecil. Tombol yang besar berada ditengah berfungsi untuk menghubungkan aliran listrik
setelah terjadinya konslet atau arus lebih. Tombol kecil berada di tepi berfungsi untuk
mematikan aliran listrik.

2. MCB (Miniatur Circuit Breaker)

56
MCB merupakan alat pengaman listrik dari arus beban lebih dan arus hubung singkat.
Untuk istalasi lisrik rumah saat ini banyak beralih ke MCB karena kehandalannya Di pasaran
MCB dijual dalam berbagai macam kualitas dan ukuran batas arus yang beragam. Biasanya
MCB dijual dengan batas arus :2 A,4A,6A,10A,16A,20A,25A,32A.

MCB mempunyai tiga macam fungsi yaitu :


1. Pemutus Arus (simbol “x” dengan garis miring ke kiri) .MCB ini mempunyai fungsi
sebagai pemutus arus listrik ke arah beban. Dan fasilitas pemutus arus ini bisa
dilakukan dengan cara manual ataupun otomatis.
2. Proteksi Beban Lebih (overload) (simbol seperti kotak dengan sisi terbuka di
kiri)Fungsi ini akan bekerja bila MCB mendeteksi arus listrik yang melebihi rating-
nya. Misalnya, suatu MCB mempunyai rating arus listrik 6A tetapi arus listrik aktual
yang mengalir melalui MCB tersebut ternyata 7A, maka MCB
akan trip dengan delay waktu yang cukup lama sejak MCB ini mendeteksi arus lebih
tersebut.
3. Proteksi Hubung Singkat (Short Circuit) (simbol lengkungan)
Fungsi proteksi ini akan bekerja bila terjadi korsleting atau hubung singkat arus
listrik. Terjadinya korsletingakan menimbulkan arus listrik yang sangat besar dan
mengalir dalam sistem instalasi listrik rumah.

Sebagai alat pengaman rangkaian instalasi listrik MCB (Miniature Circuit Breaker)
sudah umum digunakan, karena dari segi efisiensi alat. Alat ini sangatlah menguntungkan
sebagai pengaman yang dapat memutus arus listrik apabila terjadi gangguan arus beban lebih
dan korsleting(hubung singkat).Sebelumnya pengaman instalasi listrik menggunakan
sekering, tetapi seiring majunya teknologi Pengaman sekering untuk intalasi listrik rumah
tinggal sudah digantikan dengan menggunakan MCB yang lebih Praktis penggunaanya. Pada
instalasi listrik rumahtinggal dapat saja terjadi gangguan-gangguan listrik yang salah satunya

57
disebabkan kerusakan MCB dengan indikasi sering terjadinya turun(trip) pada MCB, padahal
tidak terjadi beban lebihataupun korsleting.Bila hal ini tidak cepat diambil tindakan, besar
kemungkinan dapat merusak peralatan listrik rumah tangga yang sedang digunakan. Gantilah
MCB yang rusak tersebutdengan MCB ynag masih berfungsi baik.Adapun hal-hal yang perlu
diketahui untuk
menggunakan dan memilih MCB adalah sebagai berikut:
1.Pada saat anda memilih MCB, banyak sekali berbagai merk dan type yang ditawarkan
sesuaikan dengan MCB yang anda perlukan MCB 1 pole atau yang 3 pole dan besar arus
yang tertera pada MCB. Perhatikanlah kualitas barang dan materialnya.
2. Pada saat pemasangan MCB dikotak pembagi, periksalah kekencangan pemasangan kabel
di terminal MCB. Sebab apabila kendor dapat meningkatkan suhu panas pada kabel yang
dapat berakibat fatal pada terjadinya gangguan listrik.
3. Gunakan MCB pada kotak pembagi/panel lebih kecil kapasitas arusnya dari MCB Induk
yang terdapat pada Box Metering. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi bila ada gangguan
arus lebih ataupun kosrleting maka yang akan trip(turun) yaitu MCB yang ada pada panel
pembagi.
4.Bagilah beban pada rangkaian instalasi listrik rumah dengan merata, yaitu dengan membuat
group beban pemakaian, Asumsinya tidak hanya 1 MCB yang digunakan pada panel
pembagi arus. Umpamanya 2 MCB artinya 2 kelompok(group) pada isntalasi listrik rumah
, hal ini berguna apabila salah satu MCB yang ada dipanel pembagi mengalami kerusakan
maka MCB yang lain masih berfungsi menyalurkan arus listrik ke beban pemakaian yan
lain.
Fungsi Miniatur Circuit Breaker (MCB)
Fungsi MCB adalah sebagai peralatan pengaman terhadap gangguan hubung singkat
dan beban lebih yang mana akan memutuskan secara otomatis apabila melebihi dari arus
nominalnya.Hal ini termasuk juga apabila terjadi short circuit atau hubung pendek atau
konslet karena pada saat terjadi short, arus listrik akan melonjak naik. Sebagai pembatas
beban, MCB dipasang bersama KWH meter dan disegel oleh PLN biasanya bertuas warna
biru.Sedang untuk pengaman instalasi listrik di dalam alat ini bertugas menggantikan sekring
biasanya warna hitam pada tuasnya. Untukpengoperasiannya sangat sederhana yakni
menggunakan tuas naik (on) dan turun (off).
Ukuran MCB sama seperti sekring ada2Ampere,4A,6A,10A,16A,20A, dst. MCB terdapat
berbagai jenis untuk berbagai macam kebutuhan pemutusan arus listrik. Menurut phasa, ada

58
1phasa, 2phasa, 3phasa, dan menurut jenis peralatan yang akan diproteksi misal: instalasi
motor
3phasa, instalasi tenaga, dll masing-masing berbeda jenis dan ratingnya.MCB
biasanya digunakan oleh PLN sebagai pembatas daya pada pelanggan pelanggan daya rendah
(daya 50VA – 33.000VA). Letaknya dibawah kWh meter dan didalam panel bagi instalasi
(biasanya didalam ruangan).MCB merupakan sebuah pengaman yang bekerja berdasarkan
prinsip Bimetal, dengan beberapa elemen operasi yaitu :

1.Terminal trip (Bimetal)


2. Elektromagnetik trip (coil)
3. Pemadam busur api
4. Mekanisme pemutusa

Berdasarkan konstruksinya, maka MCB memiliki dua cara pemutusan yaitu :


1.Pemutusan berdasarkan panas
dilakukan oleh batang bimetal, yaitu : perpaduan dua buah logam yang berbeda
koefisien muai logamnya. Jika terjadi arus lebih akibat beban lebih, maka bimetal akan
melengkung akibat panas dan akan mendorong tuas pemutus tersebut untuk melepas kunci
mekanisnya. Hal ini menyebabkan MCB trip.
2.Pemutusan berdasarkan ektromagnetik
dilakukan oleh koil, jika terjadi hubung singkat maka koil akan terinduksi dan daerah
sekitarnya akan terdapat medan magnet sehingga akan menarik poros dan mengoperasikan
tuas pemutus. Untuk menghindari dari efek lebur, maka panas yang tinggi dapat terjadi bunga
api yang pada saat pemutusan akan diredam oleh pemadam busur api (arc-shute) dan bunga
api yang timbul akan masuk melalui bilah-bilah arc-shute tersebut.Keuntungan sebuah
pengaman otomatis adalah dapat segera digunakan lagi setelah terjadi pemutusan, dalam
pengaman otomatis terdapat kopeling jalan bebas karena kopeling ini otomatnya tidak bisa
digunakan kembali kalau
gangguanya belum diperbaiki.Sifat dari MCB adalah :
a. Arus beban dapat diputuskan bila panas yang ditimbulkan melebihi dari panas yang di
izinkan
b. Arus hubung singkat dapat diputuskan tanpa adanya perlambatan
c. Setelah dilakukan perbaikan , maka MCB dapat digunakan kembali.

59
3. Sistem Pentanahan (Grounding)

Sistem pentanahan adalah penyaluran hubungan dari instalasi listrik atau peralatan listrik
menuju bumi. Pemasangan saluran pentanahan ini bertujuan untuk :

1. menyalurkan kebocoran arus dari instalasi atau peralatan listrik ke bumi, agar tidak
membahayakan bagi manusia.
2. menyalurkan arus dari petir ke bumi.Simbul untuk grounding bisa dilihat di gambar

 4. ELCB (Earth Lekuage Circuit Breaker)

Cara kerja ELCB ketika terjadi kontak antara listrik dan tubuh manusia,maka arus
akan mengalirmelalui tubuh manusia ke grounding atau bumi maka akan terjadi perbedaan
total arus yangmelewati ELCB sehingga akan memicu alat tersebut memutuskan arus listrik
seketika

PENGAMAN BEBAN LEBIH

Beban dalam teknik listrik misalnya beban mekanik dari motor – motor listrik, atau
berupa tahanan-tahanan ataupun merupakan lampu-lampu, akan tetapi lebih mudah berfikir
bahwa yang dimaksud dengan beban adalah arus listrik, karena setiap penambahan beban

60

Panas = I2 Rt Joule
berarti adalah penambahan arus.Kemudian setiap penambahan arus ini akan mengakibatkan
timbulnya panas yang lebih besar. Kita akan mengingat rumus :

Sehingga panas itu berfungsi kuadrat dari arus, jadi bila arus itu naik menjadi 2 kali
maka panasnya akan naik 4 kali.Untuk melindungi rangkaian itu dari panas yang berlebihan
maka dipasanglah pengaman beban lebih.Pengaman beban lebih itu ada yang kerjanya cepat
dan ada yang lambat. Untuk pengaman motor-motor listrik dipilih pengaman yang bekerjanya
lambat, sebab motor waktu start mengambil arus yang besar, dapat mencapai 6 kali arus
nominalnya hingga bila diambil pengaman yang bekerjanya lambat tidak akan memutus
pengamannya, tetapi sebaliknya bila mempergunakan pengaman beban lebih yang bekerjanya
cepat maka pengamannya akan putus setiap motor start.Untuk mengamankan motor kita
mengenal dua macam pengaman beban lebih. Biasanya pengaman ini disebut Thermal Over
Load.Thermal Over Load diberi simbol seperti gambar dibawah ini :Kedua macam pengaman
beban lebih ini adalah :

1.Berdasarkan mencairnya timah.


Bila pengantarnya dialiri arus lebih maka porosnya akan menerima panas yang melampui
hingga timah yang ada pada bak akan mencair. Dengan mencairnya timah ini maka pegas
akan menarik roda dan roda itu berputar hingga memutuskan kontak kekawat kontrol. Kontak
kekawat kontrol itu dapat disambungkan kembali dengan menekan tombol tekannya ( Reset
Button ), bila timahnya masih cair akan tetap kembali membuka karena gaya
pegas.Keuntungannya adalah orang tidak dapat merubah batas ukurnya yang sudah
ditentukan, sedangkan kerugiannya adalah bila akan merubah batas ukurnya harus mengganti
elemen pemanasnya.Gambar dibawah ini adalah gambar prinsip kerja dari pengaman beban
lebih berdasarkan mencairnya timah
2.Pengaman beban lebih yang menggunakan Bimetal strip.
Pesawat ini bekerjanya berdasarkan muai panjang dua buah logam karena pengaruh
panas. Perhatikan baik-baik gambar dibawah ini ( gambar 3 ).Bila resistance ini dilewati arus
lebih besar dari arus nominalnya, maka bimetal strip pada bagian bawah akan melengkung
kekiri dan membawa lengan kontak pada bagian bawah tertarik kekiri dan kontaknya akan
terlepas. Selama bimetal strip itu masih panas, maka bagian bawah tetap terbawa.
Menentukan Kemampuan Penghantar Dan Pengaman Beban

61
A.Menghitung Kemampuan Penghantar

Kemampuan penghantar dalam menghantar arus listrik sangat penting untuk diketahui
dalam instalasi listrik karena dalam memilih penghantar dalam pemasang instalasi listrik
harus sesuai dengan beban maksimum yang akan disuplai oleh penghantar tersebut. Oleh
karena itu, pembaca wajib atau harus mengetahui berapa batas kemampuan penghantar dalam
mengalirkan arus. Jika pembaca salah memilih penghantar (kapasitas hantar arus kabel
tersebut lebih kecil dari arus beban), akan berakibat fatal

B.Menentukan Nilai Nominal Pengaman Beban


Nilai nominal pengaman beban cabang adalah berupa alat pemutus arus yang dapat
menahan besarnya arus pengasut pada saat motor mulai jalan.
Besarnya nilai nominal pengaman beban cabang bergantung dari:

1. Macam dan jenis motor yang diamankan dimana setiap jenis motor mempunyai arus
asut yang berbeda-beda, dan
2. Macam dan jenis alat pengasutnya.

Pengaman Arus Bocor

Bagaimana mengamankan manusia dan peralatan


Tahukah anda bahwa 30% gangguan listrik pada instalasi bukan disebabkan oleh
beban lebih ataupun hubung singkat, tetapi akibat gangguan isolasi? Perlengkapan isolasi dan
pengkabelan yang buruk, atau alat yang dipakai salah dapat menyebabkan kerusakan pada
peralatan (api) dan manusia (kematian).
Resiko atas kebakaran
Akibat utama dari gangguan arus yang melalui konduktor atau alat lain yang tidak
diharapkan untukmenerima arus adalah peningkatan suhu yang tidak normal.Suhu yang
tinggi ini dapat menyebabkan kerusakan pada kabel atau bahkan percikan api pada
material,lalu terbakar.
Resiko akan kematian
Hal ini terjadi pada manusia dan disebut juga “Electrocution”. Electrocution ialah
mengalirnya arus ketubuh manusia, dan sangat berbahaya. Aliran arus merusak dua fungsi
tubuh yang vital : pernapasandan detak jantung. Penelitian menyatakan skala resiko
berdasarkan dua faktor : arus pengenal danlamanya waktu kontak.

62
grafik : hubungan arus - waktu dan akibatnya terhadap manusia
Keterangan :
1. kesemutan
2. getaran kejut (tidak berbahaya)
3. gangguan pada sistim pernafasan
4. kontraksi pada jantung (bersifatmematikan tetapi biasanya masih dapat disembuhkan)
5.denyutan jantung kacau (berhenti

Jenis Proteksi yang disediakan oleh gawai arus bocor


Gawai arus bocor memberikan dua macam pengamanan :
Pengaman manusia
Terjadi bila manusia memegang langsung kawat atau kabel fasa bertegangan. Pengamanan
terhadap
resiko kontak langsung dapat berupa :
 isolasi kabel fasa tegangan
 boks panel, dll
Tetapi bagaimanapun sangatlah direkomendasikan adanya pengaman tambahan, dengan
kata lainmenggunakan gawai arus bocor untuk mencegah berbagai resiko masuknya listrik
kedalam tubuhmanusia.Untuk itu, standar IEC kini sudah menetapkan pemasangan gawai
arus bocor dengan sensitifitas30 mA jika pengaman manusia dibutuhkan. (soket, instalasi
listrik kamar mandi dll.). Dimana gawai arusbocor akan otomatis trip apabila arus bocor yang
terdeteksi melebihi ambang batas 30mA.

63
Modul Vigi (rele arus bocor)
Diklasifikasikan sebagai alat bantu MCB. Pendeteksi arus bocor tambahan yang
dikombinasikan denganMCB. Modul Vigi tidak mempunyai mekanisme trip. Modul Vigi
mengirimkan perintah secara mekaniske MCB seperti alat bantu lainnya. Modul Vigi dapat
dipasang di lapangan. Alat ini digunakan pada bangunankomersial dan aplikasi industri jika
hubung singkat tinggi dan MCB harus dipasang dengan baik
Kontak tak langsung
Terjadi apabila manusia memegang bagian logam yang bertegangan akibat kegagalan
isolasi. Besarnyaarus bocor tergantung pada resistans bocor dan penyambungan netral. Arus
bocor akan kembalike sumber lewat konduktor pengaman atau lewat bumi. Oleh karena itu,
gawai arus bocor dengan sensitifitas30 mA sangat direkomendasikan sebagai pengaman
kontak tak langsung.

Pengaman Peralatan
Pengaman api
Telah diketahui bahwa arus 500mA pada dua titik kontak dua logam bertegangan
yang berdekatandapat menimbulkan percikan api. Apapun sistem pembumian yang
digunakan untuk pengaman terhadapapi haruslah dilengkapi dengan sensitifitas pengaman :
IΔn<300 mA.

64
TEGANGAN AMAN YANG BISA DISENTUH MANUSIA
Kadang  kita berpikir kenapa tegangan 220 V dirumah bisa mengakibatkan kematian,
sedangkan tegangan baterai 12 V tidak apa apa bila dipegang. Nah, hal ini disebabkan
tahanan tubuh kita terhadap listrik yang apabila diukur adalah sebesar1200-5000Ohm . Maka
dengan rumusdibawah ini, bisa didapatkan berapa besar arus listrik yang mengalir di tubuh
manusia

Arus listrik = Tegangan : Tahanan.

Jantung sebagai organ tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh aliran arus listrik
merasakan dalam empat batasan. (lihat gambar diatas). Yaitu :

1.Daerah 1 (0,1 sd 0,5mA) : jantung tidak terpengaruh sama sekali bahkan dalam jangka
waktu

lama.
2.Daerah 2 (0,5 sd 10 mA) : jantung bereaksi dan rasa kesemutan muncul dipermukaan kulit.

Diatas 10mA sampai 200 jantung tahan sampai jangka waktu maksimal
detiksaja.Tergantung

kondisi)
3.Daerah 3 (200 sd 500mA): Jantung merasakan sengatan kuat dan terasa sakit, jika melewati

65
0,5 detik masuk daerah bahaya.
5.Daerah 4 (diatas 500mA):jantung akan rusak dan secara permanen dapat merusak sistem.

peredaran darah bahkan berakibat kematian.Maka , berdasarkan IEC60479


denganmempertimbangkan beberapa parameter seperti : lama aliran listrik melewati tubuh,
tempatsentuhan, bagian tubuh yang teraliri , bentuk penghantar terpegang dan efek psikologi
seseorang ditentukanlah bahwa 10 mA bisa melewati tubuh manusia tanpa batas waktu.
Kembali ke rumusan diatas maka .

Tegangan Aman = Arus listrik yang diperbolehkan X Tahanan tubuh manusia

Maka tegangan aman=10mA X 1200Ohm untuk kondisi basah  dan 10mA X 5000
Ohm untuk kondisi tubuh keringDidapatkan tegangan aman tanpa batas waktu untuk arus
bolak balik adalah :

Kondisi kering = 50 Volt

Kondisi basah = 12 Volt

Sedangkan tegangan aman tanpa batas waktu pada tegangan searah adalah:

Tegangan aman kondisi kering = 120 Volt   ( penjelasan tersendiri )

Dari penjelasan seperti diatas itulah maka  gawai proteksi arus sisa yang harus
dipasang dirumah adalah : 30 mA. Demikian juga kenapa lampu yang dipasang di area untuk
kolam renang dan didalam kamar mandi khususnya shower menggunakan 12Volt.Setelah
diketahui besar tegangan patah dari berbagai bahan dari hasil percobaan, maka didalam
perencanaan bagian-bagian mesin yang akan direncanakan, sudah barang tentu dipilih suatu
bahan yang aman untuk dipergunakan, untuk itu dipilih suatu tegangan yang diizinkan untuk
mengamankan konstruksi yang direncanakan tersebut.

66
Sistem Pengamanan Bahaya Listrik 11-3 Terjawab mengapa tegangan Akumulator
12V tidak menyengat saat dipegang terminal positip dan terminal negatifnya, karena tubuh
manusia baru merasakan pengaruh tegangan listrik diatas 50V. Faktor yang berpengaruh ada
dua, yaitu besarnya arus mengalir ketubuh dan lama waktunya menyentuh. Tubuh manusia
rata-rata memiliki tahanan Rk sebesar 1000􀈍 = 1k􀈍, tangan menyentuh tegangan PLN 220V
gambar- 11.3, arus yang mengalir ketubuh besarnya : Ik = U/Rk =220V/1000􀈍 = 220mA
Arus Ik sebesar 200mA dalam hitungan milidetik tidak membahayakan jantung, tetapi diatas
0,2 detik sudah berakibat fatal bisa melukai bahkan bisa mematikan. Tegangan sentuh bisa
terjadi dengan dua cara, cara pertama tangan orang menyentuh langsung kawat beraliran
listrik gambar-11.4a. Cara kedua tegangan sentuh tidak langsung, ketika terjadi kerusakan
isolasi pada peralatan listrik dan orang menyentuh peralatan listrik tersebut yang
bersangkutan akan terkena bahaya tegangan sentuh gambar-11.4b. Kerusakan isolasi bisa
terjadi pada belitan kawat pada motor listrik, generator atau transformator. Isolasi yang rusak
harus diganti karena termasuk kategori kerusakan permanen. Bahaya listrik akibat tegangan
sentuh langsung dan tidak langsung, keduanya sama berbahayanya. Tetapi dengan tindakan
pengamanan yang baik, akibat tegangan sentuh yang berbahaya dapat diminimalkan. Kawat

67
sebaiknya berisolasi sehingga bila tersentuh tidak membahayakan, peralatan listrik dipasang
pentanahan yangbaik, sehingga ketika terjadi arus bocor akan disalurkan ke tanah dan tidak
membahayakan manusia.

Proteksi Tegangan Ekstra Rendah Tegangan ekstra rendah AC 50V dan DC 120V
aman jika tersentuh langsung manusia gambar-11.12. Untuk menurunkan tegangan dipakai
transformator penurun tegangan 230V/ 50V, dilengkapi dengan selungkup pengaman isolasi
ganda. Atau menggunakan transformator 230/120 V yang disearahkan dengan diode bridge
sehingga diperoleh tegangan DC 120V. Sirkit SELV (safety extra low voltage) tidak boleh
dikebumikan, sedangkan untuk PELV (protective extra low voltage) bisa dilakukan
pembumian. Untuk menjamin sistem SELV dan PELV bekerja baik, dirancang stop kontak
dengan desain khusus SELV dan PELV gambar-11.13. Stop kontak SELV memiliki dua
lubang kontak yang tidak bisa dipertukarkan. Stop kontak PELV memiliki tiga lubang
kontak, satunya berfungsi sebagai sambungan ke penghantar PE (protective earth). Tindakan

68
pengamanan bisa dilakukan dengan menggunakan transformator pemisah atau motor-
generator. Tegangan primer dan sekunder tranformator pemisah besarnya sama, yaitu 230V
gambar-11.14. Selungkup pengaman dihubungkan ke penghantar PE (Protective Earth =
pengaman ketanah). Dengan pemisahan secara elektrik, terjadi proteksi bila terjadi kegagalan
isolasi dalam peralatan listrik tersebut.

Kesimpulan
Dari penulisan makalah di atas dapat disimpulkan bahwa mata kullia motor listrik
dalam perkulliahan intalasi tenaga listri sangat penting bagi mahasiswa karna dalam instalasi
tenaga listrik . kita akan mengetahui penyebab terjadinya hubungan pendek dan cara
mengatasinya dan baik, dan untuk kita kembangkan dalam dunia kelistrikan.
Agar mahasiswa dapat mempraktekan proteksi tegangan listrik pada pengamanan
instalasi motor listtrik. dan dapat juga digunakan sebagai pengaman di industry dan
perusahan yang menggunakan beban besar atau arus besar.

Daftar pustaka

Muhammad H Rashid, 1999, Elektronika Daya– Rangkaian, Devais, dan Aplikasinya,Edisi


ke- 2. Jakarta, Erlangga.

http//www. pengamanan instalasi motor listrik.com

ir dijitteng marsudi,2011,pembangkit energi listrik edisi ke 2 erlangga

Malvino Paul Albert, 2003, Prinsip-prinsipelektronika. Jakarta, Salemba

http//www.macam-macam pengaman listrik.com

69
PEMBAHASAN MATERI KULIAH
MINGGU 7

Untuk mengetahui defenisi dari Keadaan lingkungan dan Sirkit Motor Listrik

A. Teoritis Tentang Motor Listrik

Motor listrik ialah alat berupa mesin yang bergerak menggunakan energi listrik.
Motor listrik merupakan seperangkat elektromekanis yang mengubah energi listrik menjadi
energi putar. Motor listrik digunakan sebagai sumber penggerak berbagai macam alat yang
digunakan dalam kehidupan manusia. Desain motor listrik berupa lingkaran atau silinder dari
logam campuran aluminium sebagai bodi motor. Bagian dalamnya berupa gulungan kawat
yang terikat pada poros utama. Gulungan kawat ini diletakkan di dalam medan magnet.
Gulungan kawat yang dialiri arus di dalam medan magnet inilah yang menyebabkan
terjadinya putaran pada poros utama. Lebih jelasnya akan dijelaskan pada bagian prinsip
kerja motorlistrik.

Gambar2.1Sebuah Motor DC

Motor listrik bermula dari karya fisikawan abad ke-19 yang menunjukkan bahwa
listrik dan magnetisme adalah dua gaya yang benar-benar sama. Seorang fisikawan Denmark,
Hans Christian Oesterd (1777-1851), menemukan bahwa arus listrik bisa menghasilkan
medan magnet. Andre-Marie Ampere (1775-1836), Fisikawan Prancis, memecahkan teori
matematis yang menjelaskan bagaimana arus listrik menghasilkan medan magnet. Satuan

70
arus listrik, Ampere diambildari namanya. Selanjutnya Fisikawan dan Kimiawan Inggris
yang belajar secara otodidak, Michael Faraday (1791-1867) membuktikan bahwa ketika
medan magnet berbeda kekuatannya, medan magnet itu bisa menghasilkan listrik.
Motor listrik dikembangkan setelah dua ilmuan membuat elektromagnet pertama yang
bekerja secara praktis. Mereka adalah Joseph Henry (1797-1878) dari Amerika serikat dan
William Sturgeon (1783-1850) dari Inggris Raya. Sturgeon adalah orang yang menciptakan
motor listrik pertama, pada tahun 1832. Kunci penciptaan motor oleh Sturgeon adalah alat
yang disebut komutator, yang membalik arus listrik yang dipasokkan elektromagnet secara
terus-menerus. Kebanyakan motor listrik yang digunakan saat ini masih berdasarkan pada
rancangan asli Sturgeon (Chris Woodford, 2006:39).
Seiring perkembangan teknologi motor listrik telah digunakan dalam bebagai bidang
seperti bidang industri, ekonomi, pertanian, dan perikanan. Selain itu motor listrik juga
digunakan pada peralatan rumah tangga. Contoh alat yang menggunakan motor listrik adalah
kipas angin, pompa air, bor listrik, dan lain lain. Sekarang ini hampir 70 ℅ tenaga manusia
dibantu oleh motor listrik.

B. Syarat menggunakan Motor Listrik

Sesuai peraturan umum instalasi listrik (PUIL 2000)syarat umum suatu motor listrik :

PUIL 5.5.1.1 .Pada pelat nama sebuah motor harus ada keterangan atau tanda
1. Nama pembuat
2. Tegangan Pengenal
3. Arus beban Pengenal
4. Daya pengenal
5. Frekwensi pengenal dan jumlah fase untuk motor arus bolak balik.

71
6. Putaran permenit pengenal
7. Suhu lingkungan pengenal dan kenaikan suhu pengenal
8. Kelas isolasi
9. Tegangan kerja dan arus beban penuh sekunder untuk motor lnduksi rotor
lilit
10. Jenis lilitan : shunt ,kompon atau seri untuk motor arus searah
11. Daur kerja

PUIL 5.5.1.2 Setiap Motor dan lengkapannya yang hendak dipasang harus dalam
keadan baik serta dirancang dengan untuk maksud penggunaannya dan sesuai dengan
keadaan lingkungan tempat motor dan lengkapan tersebut akan digunakan.

PUIL 5.5.1.3 Motor harus tahan tetes,tahan percikan air,tahan hujan,kedap air,atau
memiliki kwalitas lain yang sesuai dengan keadan linkungan tempat motor itu hendak
di pasang.

PUIL 5.5.1.4 Motor terbuka yang mempunyai komutator atau cincin


pengumpul,harus ditempatkan atau dilindungi sedemikian rupa sehingga bunga api
tidak dapat mencapai bahan yang mudah terbakar disekitarnya .

PUIL 5.5.1.5 Motor harus di pasang sedemikian rupa sehingga pertukaran udara
sebagai pendinginnya cukup terjamin.

C. KEADAAN LINGKUNGAN

Keadaan lingkungan motor listrik berdasarkan PUIL 2000


5.5.2.1 Keadaan Lingkungan
Dalam lingkungan yang lembab harus digunakan motor yang tahan lembab
dan jalan masuk kabelnya harus dilengkapi dengan paking atau busing, atau harus
dapat dipasangi pipa berulir.

5.5.2.2 Lingkungan berdebu

72
5.5.2.2.1 Dalam lingkungan berdebu, motor harus tertutup rapat atau kedap debu, atau
dirancang secara lain yang setaraf.
5.5.2.2.2 Dalam lingkungan berdebu, yang menyebabkan debu atau bahan
beterbangan berkumpul di atas atau di dalam motor, sehingga mengakibatkan suhu
yang berbahaya, harus digunakan jenis motor yang tidak menjadi terlalu panas dalam
keadaan tersebut. Di tempat yang sangat berdebu, mungkin perlu digunakan motor
yang berventilasi memakai pipa, atau motor ditempatkan dalam ruang kedap debu
dengan pertukaran udara dari sumber udara bersih.

D. SIRKIT MOTOR LISTRIK

Sirkit motor pada PUIL 2000

5.5.3.1 Penghantar sirkit akhir yang menyuplai motor tunggal tidak boleh mempunyai
KHA kurang dari 125 % arus pengenal beban penuh. Di samping itu, untuk jarak jauh perlu
digunakan penghantar yang cukup ukurannya hingga tidak terjadi susut tegangan yang
berlebihan. Penghantar sirkit akhir untuk motor dengan berbagai daur kerja dapat
menyimpang dari ketentuan di atas asalkan jenis dan penampang penghantar serta
pemasangannya disesuaikan dengan daur kerja tersebut.

5.5.3.2 Penghantar sirkit akhir yang mensuplai dua motor atau lebih, tidak boleh
mempunyai KHA kurang dari jumlah arus beban penuh semua motor itu ditambah 25 % dari
arus beban penuh motor yang terbesar dalam kelompok tersebut. Yang dianggap motor
terbesar ialah yang mempunyai arus beban penuh tertinggi.

5.5.3.3 Bila pemanasan penghantar berkurang karena motor bekerja dengan daur kerja
tertentu, seperti pembebanan singkat, intermiten, atau karena tidak semua motor bekerja
bersamaan, dapat digunakan penghantar utama yang lebih kecil daripada yang ditentukan
dalam

5.5.3.2 asal penghantar tersebut mempunyai KHA cukup untuk beban maksimum
yang ditentukan oleh ukuran dan jumlah motor yang disuplai, sesuai dengan sifat beban dan
daur kerjanya.
E. MESIN PERKAKAS

73
Berdasarkan PUIL 2000
5.16.1 Umum
5.16.1.1Ruang lingkup
Ketentuan dalam pasal ini berlaku bagi ukuran dan proteksi arus lebih penghantar
suplai ke mesin perkakas dan untuk data pada pelat nama mesin perkakas.

5.16.1.2 Definisi mesin perkakas logam dan plastik


Yang dimaksud dengan mesin perkakas dalam pasal ini ialah mesin yang
digerakkan dengan tenaga listrik, dan tidak randah, dan digunakan untuk membentuk
logam atau plastik dengan cara memotong, menempa, menekan dan mengerjakan
teknik listrik atau dengan gabungan cara tersebut. Yang dimaksud dengan mesin
listrik ialah mesin yang digerakkan dengan tenaga listrik, dan tidak randah untuk
membentuk plastik dengan menggunakan energi panas dan/atau mekanik dengan cara
memotong dan menekan atau dengan gabungan cara tersebut.

5.16.1.3 Pemberian tanda


Pelat nama yang tetap harus dilekatkan pada perlengkapan kendali atau mesin
di suatu tempat yang dapat dilihat dengan mudah setelah mesin itu terpasang. Pada
pelat nama harus dicantumkan keterangan mengenai tegangan suplai, jumlah fase,
frekuensi, arus beban penuh, serta arus pengenal yang terbesar.

5.16.2.1 Penghantar sirkit suplai harus mempunyai KHA yang tidak kurang dari
besarnya arus beban penuh yang tercatat ditambah dengan 25 % dari arus beban
penuh motor terbesar yang tertulis pada pelat nama. Untuk proteksi penghantar suplai
ke mesin perkakas, lihat

5.16.2.2 Mesin perkakas harus dilengkapi dengan sarana pemutus dan disuplai dari
sirkit cabang yang diproteksi dengan pengaman lebur atau pemutus sirkit.

5.16.2.3 Sarana pemutus boleh dilengkapi dengan proteksi arus lebih. Apabila
proteksi arus lebih dipasang pada terminal penghantar suplai mesin perkakas, hal ini
harus dicantumkan pada pelat nama.

74
Jenis – Jenis Mesin Perkakas
1. Mesin Gergaji

Mesin Gergaji gergaji merupakan alat perkakas yang berguna untuk memotong benda
kerja. Mesin gergaji merupakan mesin pertama yang menentukan proses lebih lanjut.
Dapat dimaklumi bahwa mesin ini memiliki kepadatan operasi yang relatif tinggi pada
bengkel-bengkel produksi.

 Gergaji tangan : digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang sederhana dalam


jumlah produksi yang rendah.
 Gergaji Mesin : Untuk pekerjaan-pekerjaan dengan persyaratan ketelitian tinggi
dengan kapasitas yang tinggi yang bekerja secara otomatik dengan bantuanmesin.
Mesin-mesin gergaji memiliki konstruksi yang beragam sesuai dengan ukuran,
bentuk dan jenis material benda kerja yang akan dipotong.

 Mesin gergaji bolak-balik (Hacksaw-Machine)


Mesin gergaji ini umumnya memiliki pisau gergaji dengan panjang antara 300 mm sampai
900 mm dengan ketebalan 1,25 mm sampai 3 mm dengan jumlah gigi rata-rata antara 1
sampai 6 gigi iper inchi dengan material HSS. Karena gerakan yang bolak-balik, maka waktu
yang digunakan untuk memotong adalah 50%.
 Mesin gergaji piringan (Circular Saw)
Diameter piringan gergaji dapat mencapai 200 sampai 400 mm dengan ketebalan 0,5 mm
dengan ketelitian gerigi pada keliling piringan memiliki ketinggian antara 0,25 mm sampai
0,50 mm. pada proses penggergajian ini selalu digunakan cairan pendingin. Toleransi yang
dapat dicapai antara kurang lebih 0,5 mm sampai kurang lebih 1,5 mm
 Mesin Gergaji pita (Band Saw)
Gergaji untuk pemotong lurus. Dalam hal mesin gergaji pita memiliki keunikan yaitu mampu
memotong dalam bentuk-bentuk tidak lurus atau lengkung yang tidak beraturan. Kecepatan
pita gergajinya bervariasi antara 18 m/menit sampai 450 m/menit agar dapat memenuhi
kecepatan potong dari berbagai jenis material benda kerja.

1. Mesin scrap

75
Mesin Scrap Scarp merupakan proses pemakanan benda kerja yang sayatannya
dilakukan oleh badan mesin (ram) yang meluncut bolak-balik . Gerak potong pahat pada
benda kerja merupakan gerakan lurus translasi. Dalam hal ini benda kerja dalam keadaan
diam dan pahat bergerak lurus translasi. Pada saat pahat melakukan gerak balik, benda kerja
juga melakukan gerak umpan (feeding). Sehingga punggung pahat akan tersangkut pada
benda kerja yang sedang bergerak tersebut. Untuk menghindari gangguan ini, pangkal
dudukan pahat diberi engsel sehingga punggung pahat dapat berayun pada waktu balik
menyentuh benda kerja.

 Bagian-Bagian Mesin Scrap

Diatas badan mesin terdapat ram yang meluncur bolak-balik pada pembimbing
(guide). Didepan ram dipasang leher sehingga dudukan pahat dapat berputar posisi ke kiri
dan ke kanan. Tuas pemutar digunakan untuk menurunkan/menaikkan posisi dudukan pahat
sehingga ujung pahat posisinya terhadap benda kerja dapat diatur.

 Prinsip Kerja Mesin Scrap

Benda kerja diletakkan dan dijepit pada meja. Posisi meja dapat juga dinaik-turunkan
sepanjang pembimbing melalui poros ulir. Dengan memutar poros ulir yang telah
dihubungkan dengan roda gigi maka gerakkan suap dari meja sepanjang pembimbing dapat
dilakukan. Dimana roda gigi digerakkan oleh tuas pengungkit secara berkala. Gerakkan
berkala ini dibuat sedemikian rupa sehingga poros ulir hanya bergerak pada waktu ram
melakukan gerak balik membawa dudukan pahat. Gerak putar dari motor listrik diubah
menjadi gerak translasi pada ram.
2. Mesin Gerinda

Mesin Gerinda Mesin gerinda merupakan proses menghaluskan permukaan yang


digunakan pada tahap finishing dengan daerah toleransi yang sangat kecil sehingga mesin ini
harus memiliki konstruksi yang sangat kokoh.
 Bagian-bagian Mesin Gerinda

76
 Bagian badan mesin yang biasanya terbuat dari besi tuang memiliki sifat sebagai
peredam getaran yang baik. Fungsinya adalah untuk menopang meja kerja dan menopang
kepala rumah spindel.

 Bagian poros spindel merupakan bagian yang kritis karena harus berputar dengan
kecepatan tinggi juga dibebani gaya pemotongan pada batu gerindanya dalam berbagai arah.

 Bagian meja juga merupakan bagian yang dapat mempengaruhi hasil kerja proses
gerinda karena diatas meja inilah benda kerja diletakkan melalui suatu ragum ataupun
magnetic chuck yang dikencangkan pada meja.

3. Mesin bubut

Mesin Bubut Bubut merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya
dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang
digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja.
Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakan translasi dari pahat
disebut gerak umpan (feeding). Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja
dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar
yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengna jalan menukar roda gigi translasi (change
gears) yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir (lead screw). Roda gigi penukar
disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada
masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan
jumlah gigi maksimum 127. roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai ke khususan
karena digunakan untuk monversi dari ulir metrik ke ulir inchi.
 Prinsip Kerja Mesin Bubut

Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga
memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan
disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah
menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan
terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

77
4. Mesin Fris dan pemotong Fris

Mesin fris adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas dari segala
mesin perkakas. Permukaan yang datar maupun berlekuk dapat di mesin dengan
penyelesaian dan ketelitian yang baik. Pemotongan sudut, celah, roda gigi dan ceruk dapat
dilakukan oleh mesin fris. Pahat gurdi, peluas lubang dan bor dapat dipegang dalam soket
arbor dengan melepaskan pemotong dan arbor. Pemotong fris memiliki satu deretan mata
potong pada kelilingnya yang masing-masing berlaku sebagai pemotong tersendiri pada daur
putaran. Benda kerja dipegang pada meja yang mengendalikan hantaran.

 Mesin fris mampu melakukan banyak jenis pekerjaan karena banyaknya jenis pahat
yang tersedia.Terdapat tiga desain umum dari pemotong :

1. Pemotong Arbor. Pemotong ini mempunyai lubang dipusatnya untuk pemasangan


pada bor.
2. Pemotong tangkai. Pemotong jenis mempunyai tangkai lurus atau tirus yang menjadi
satu dipakai untuk memfris permukaan rata.
3. Pemotong muka. Pemotong ini dibaut atau dipegang pada ujung arbor pendek dan
biasanya ntuk pemotongan berat dan kecepatan tinggi. Kecepatan potong dari
pemotong bahan cor bukan besi dan karbida berkisar dari dua sampai lima kali
daripada yang dianjurkan untuk baja kecepatan tinggi.

4. MESIN CNC

Numeric Control (NC) adalah suatu kendali mesin atas dasar informasi digital, ini
diperkenalkan di area pabrikasi. NC adalah bermanfaat untuk produksi rendah dan medium
yang memvariasikan produksi item, di mana bentuk, dimensi, rute proses, dan pengerjaan
dengan mesin bervariasi. Istilah computer numerical control (CNC) digunakan bila sistem
kontrol memakai komputer internal.

F. MESIN LAS LISTRIK


78
Berdasarkan PUIL 2000
5.15.1.1 Ruang lingkup pasal ini meliputi mesin las busur listrik, mesin las resistans listrik,
dan mesin listrik lain yang dihubungkan dengan jaringan suplai listrik.

5.15.2.1 KHA penghantar suplai

5.15.2.1.1 KHA penghantar suplai tidak boleh kurang dari besar arus primer pengenal dalam
ampere yang dinyatakan pada pelat nama dikalikan dengan faktor yang didasarkan atas daur
tugas atau waktu kerja pengenal dari mesin las

5.15.2.1.2 KHA penghantar yang mensuplai sekelompok mesin las boleh kurang dari jumlah
arus mesin las yang disuplai

5.15.2.1.1. KHA penghantar tersebut harus ditentukan untuk tiap keadaan tersendiri sesuai
dengan pembebanan tiap mesin las dengan kemungkinan tidak semua mesin las bekerja
serempak.

5.15.2.2 Proteksi arus lebih

5.15.2.2.1 Untuk mesin las: Setiap mesin las harus mempunyai proteksi arus lebih dengan
nilai pengenal atau setelan tidak melebihi 200 % dari arus primer pengenal. Proteksi ini tidak
diperlukan jika penghantar suplai mesin las sudah diproteksi oleh gawai proteksi arus lebih
dengan nilai pengenal atau setelan tidak melebihi 200 % dari arus pengenal primer.

5.15.2.2.2 Untuk penghantar: Penghantar yang mensuplai satu mesin las atau lebih harus
diproteksi dengan gawai proteksi arus lebih dengan nilai pengenal atau setelan tidak melebihi
200 % dari KHA penghantar. Apabila nilai pengenal standar terdekat, atau nilai setelan
terdekat proteksi arus lebih yang dipilih sesuai dengan ketentuan di atas menyebabkan
pemutusan yang tak dikendaki, maka boleh dipakai nilai pengenal atau setelah lebih tinggi
yang terdekat.

5.15.2.3 Sebuah sarana pemutus harus dipasang pada hubungan suplai dari tiap-tiap mesin las
busur listrik yang tidak dilengkapi dengan pemutus arus sebagai bagian yang integral dari

79
mesin las daya dan nilai pengenalnya tidak boleh kurang dari yang diperlukan untuk memberi
proteksi terhadap arus lebih

5.15.2.4 Tiap mesin las busur listrik harus dilengkapi dengan pelat nama yang memberikan
keterangan mengenai:
Untuk mesin las busur listrik yang memakai transformator dan penyearah arus; nama
pembuat, frekuensi, jumlah fase, tegangan suplai, arus primer pengenal, tegangan, sirkit
terbuka maksimum, arus sekunder pengenal, dasar penentuan nilai pengenal yaitu daur tugas
atau waktu kerja pengenal. Untuk mesin las busur listrik motor generator; nama pembuat,
frekuensi pengenal, jumlah fase, tegangan suplai, tegangan sirkit terbuka maksimum, arus
keluar pengenal, dasar penentuan nilai pengenal yaitu daur tugas atau waktu kerja pengenal.

5.15.3 Mesin las resistans

5.15.3.1 KHA penghantar suplai untuk mesin las resistans yang diperlukan untuk membatasi
susut tegangan sampai pada suatu nilai yang diperkenankan untuk hasil kerja yang baik dari
mesin las, biasanya lebih besar dari nilai yang diperlukan untuk mencegah suhu yang
berlebihan.

 Kesimpulan

Dari pembahasaan makalah di atas dapat disimpulkan bahwa :

Motor listrik ialah alat berupa mesin yang bergerak menggunakan energi listrik.Motor
listrik digunakan sebagai sumber penggerak berbagai macam alat yang digunakan dalam
kehidupan manusia.Syarat-syarat penggunan motor listrik terdapat pada PUIL 2000 yaitu
salah satu nya terdapat pada PUIL 5.5.1.2 Setiap Motor dan lengkapannya yang hendak
dipasang harus dalam keadan baik serta dirancang dengan untuk maksud penggunaannya dan
sesuai dengan keadaan lingkungan tempat motor dan lengkapan tersebut akan digunakan.

80
Keadaan lingkungan pada motor listrik terdapat pada PUIL 5.5.2.2.1 Dalam
lingkungan berdebu, motor harus tertutup rapat atau kedap debu, atau dirancang secara lain
yang setaraf.Sirkit motor listrik 5.5.3.3 Bila pemanasan penghantar berkurang karena motor
bekerja dengan daur kerja tertentu, seperti pembebanan singkat, intermiten, atau karena tidak
semua motor bekerja bersamaan, dapat digunakan penghantar utama yang lebih kecil
daripada yang ditentukan dalam.
Mesin perkakas 5.16.1.2 Definisi mesin perkakas logam dan plastik Yang dimaksud
dengan mesin perkakas dalam pasal ini ialah mesin yang digerakkan dengan tenaga listrik,
dan tidak randah, dan digunakan untuk membentuk logam atau plastik dengan cara
memotong, menempa, menekan dan mengerjakan teknik listrik atau dengan gabungan cara
tersebut.Jenis-jenis mesin perkakas yaitu mesin gergaji,mesin scrap,mesin gerinda,mesin
bubut,mesin fris dan pemotong fris,mesin cnc.

Mesin las listrik berdasarkan PUIL 2000 5.15.1.1 Ruang lingkup pasal ini meliputi
mesin las busur listrik, mesin las resistans listrik, dan mesin listrik lain yang dihubungkan
dengan jaringan suplai listrik.

 REFERENSI

MULYONO. 2009. PERSYARATAN UMUM INSTALASI LISTRIK 2000


(ONLINE), (http://www.mulyono.staff.uns.ac.id/files/2009/10/13707100-puil-
2000.pdf), diakses pada 05 November 2014

81

Anda mungkin juga menyukai