Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH INSTALASI DOMESTIK

DAN

INSTALASI NON DOMESTIK

NAMA : PERIS EFENSUS SIPANGKAR

NPM : 2014210103

PRODI : TEKNIK ELEKTRO


BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

            Makalah ini saya tujukan khususnya untuk kalangan instalatir, dan mahasiswa dalam
pemasangan instalasi domestik dan non domestik mengetahui dasar-dasar ilmu yang akan di
gunakan dalam pemasangan instalsi domestik dan non domestik .Dalam standar pemasangan apa
yang akan di pasang dan bagaimana pemasangan tersebut yang memenuhi sarat dan ketentuan yang
telah di tetukan dalam standar instalasi .diharpkan dengan makalah ini dapat mempermudah dalam
pemahaman materi maupu panduan secara langsung.

1.2.Tujuan Penulisan

1. Sebagai Pedoman dalam pemasangan instalasi domestik dan non domestik


2. Memberikan materi dan penjelasan yang cukup tentang instalasi domsetik dan non domestik
3. Memberikan pengetahuan dasar tentang instalasi domestik dan non dmestik

1.3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari penulisan makalah ini adalah mencakup aspek Instalasi penerangan, instalasi
PHB, gawai proteksi, pembumian.
BAB II

DASAR TEORI

Instalasi berasal dari kata installation yang berarti pemasangan. Dalam teknik listrik instalasi
mempunyai pengerian yaitu, jaringan perlengkapan yang membangkitkan, mengatur, dan
membagikan tenaga listrik. Dalam jaringan instalasi listrik ini diperlukan adanya penghantar
(kawat / kabel), alat kontrol, alat pengaman, dan lain-lain. Instalasi listrik dibagi atas beberapa
bagian antara lain menurut penggunaannya, misalnya instalasi untuk penerangan atau cahaya,
instalasi tenaga, instalasi komunikasi, dan instalasi khusus. Mengenai instalasi penerangan atau
cahaya, yaitu sisitem satu fasa dengan menggunakan tegangan 220 Volt. Instalasi ini selain untuk
keperluan penerangan juga unruk keperluan lain dalam rumah tangga misalnya untuk memberi
daya listrik pada alat / pesawat seperti televisi, setrika, radio, ventilator, dan lain-lain.

Pada teknik instalasi kita harus mengetahui standarisasi dan peraturan yang berlaku dalam teknik
ketenagalistrikan. Adapun tujuan dari standarisasi ialah untuk mencapai keseragaman, antara lain
mengenai:

a. Ukuran, bentuk, dan mutu barang.

b. Cara kerja, dan cara menggambar.

Dengan makin rumitnya konstruksi dan makin meningkatnya jumlah dan jenis barang yang
dihasilkan, standarisasi menjadi suatu keharusan. Standarisasi membatasi jumlah jenis bahan dan
barang, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan. Standarisasi juga mengurangi
pekerjaan tangan maupun pekerjaaan otak. Dengan tecapainya standarisasi, mesin-mesin dan alat-
alat dapat dipergunakan secara baik dan lebih efisien, sehingga dapat mengurangi harga pokok dan
meningkatkan mutu. Ada dua organisasi internasional yang bergerak di bidang standarisasi, yaitu :

1. “ International Electrotechnical Commission “ (IEC) untuk bidang teknik listrik, dan

2. “ International Organisation for Standardization “ (ISO) untuk bidang-bidang lainnya


BAB III

PEMBAHASAN
A. Instalasi Domestik

Instalasi listrik domestik adalah instalasi listrik di dalam bangunan yang dijadikan tempat
tinggal. Untuk pemasangan suatu instalasi listrik lebih dahulu harus dibuat gambar-gambar
rencananya berdasarkan denah bangunan, dimana instalasinya akan dipasang. Juga spesifikasi
dan syarat-syarat yang harus dipenuhi pihak pemborong, antara lain mengenai pelaksanaannya,
material yang harus digunakan, waktu penyerahannya, dan sebagainya.

Gambar-gambarnya harus jelas, mudah dibaca dan dimengerti. Gambar denah


bangunannya biasanya disederhanakan. Dinding-dindingnya digambar dengan garis tunggal,
agak tipis. Saluran-saluran listriknya, karena lebih penting, digambar lebih tebal. Supaya
gambarnya rapi, harus dipilih tebal garis yang tepat.

Menurut ayat 401 B3, gambar-gambar yang diperlukan ialah:

a. Gambar situasi, untuk menyatakan letak bangunan, dimana instalasinya akan dipasang, serta
rencana penyambungannya dengan jaringan PLN.

b. Gambar Instalasi, meliputi :

- Rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasang dan sarana pelayanannya,
misalnya titik lampu sakelar, kontak-kontak, perlengkapan hubung-bagi, dan sebagainya;

- Rencana penyambungan peralatan listrik dengan alat pelayanannya, misalnya antara lampu
dan sakelarnya, motor dan pengasutnya, dan sebagainya;

- Hubungan antara peralatan listrik dan saran pelayanannya dengan perlengkapan hubung bagi
yang bersangkutan;

- Data teknis yang penting dari setiap peralatan listrik yang akan di pasang.
c. Diagram instalasi garis tunggal, meliputi:

Diagram perlengkapan hubung-bagi, dengan keterangan mengenai ukuran atau daya


nominal setiap komponennya;

· Keterangan mengenai beban yang terpasang dan pembagiannya;

· Ukuran dan jenis hantaran yang akan digunakan;

· Sistem pentanahannya

d. Gambar perincian atau keterangan yang diperlukan, meliputi misalnya:

· Perkiraan ukuran fisik perlengkapan hubung-baginya;

· Cara pemasangan alat-alat listriknya;

· Cara pemasangan kabelnya

· Cara kerja instalasi kontrolnya, kalau ada


B. Instalasi Non Domestik

Instalasi Non Domestik adalah instalasi listrik bukan untuk perumahaan atau indsutri
misalnya, perkantoran, mal, pusat perbelanjaan dll.

Ruang lingkup terdiri atas instalasi

a. Instalasi penerangan.

b. Instalasi PHB.

c. Gawai Proteksi

d. Pembumian.

a. Persyaratan umum instalasi

- Tidak membahayakan lingkungan langsung maupun tidak langsung

- Tidak menggangu penghantar listrik lain dalam penggunaanya

- Jenis penghantar udaraPersilangan dengan kabel telekomunikasi Kabel telekomunikasi harus


dibawah penghantar udarategangan rendah.
BAB IV
KESIMPULAN

1. Instalasi Domestik

Instalasi domestik adalah instalasi listrik dalam bangunan untuk perumahan, atau tempat tinggal.

2. Instalasi Non Domestik

Dalam instalasi ini sering di gunakaan untuk indsutri dan pemkaian yang lebih besar
sepertimall,pabrik dll maka dari itu instalasi non domestik memiliki instalasi yang lebih rumit
karna ada beberapa instlasi yang harus di desain khusus dalam pemakaiaanya dan juga instalasi
ini memerlukandaya yang lebih banyak dan sistem pengamanan dan penggunaan yang khusus
tergantung dengan apayang di minta oleh konsmen. Biasanya pemasangan dan perancangan
instalasi listrik non domestikmemerlukan hal yang lebih dari pemasangan domestik.Maka dari
itu pemahaman dasar-dasar dalam instalasi sangat di perlukan untuk menentukanrancangan
instalasi listrik yang benar dan sesuai dengan tujuan dan keinginan konsumen denganmengikuti
peraturan dan cara-cara yang telah di tentukan dalam standar pemasangan dan rancanganisntalasi
listrik.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Penuntun Praktikum Instalasi Listrik, Laboratorium Transmisi Dan Tegangan Tinggi,


Makassar 2010.

Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000), Yayasan PUIL, Jakarta 2000.

F. Suryatmo, 1998, Teknik Listrik Instalasi Penerangan, Bineka Cipta, Jakarta.

Kusnandar, A., 2000, Pemasangan Dasar Instalasi Listrik, Armico, Bandung

Zuhal. 1995, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai