ekoanto1970@gmail.com
Teknik Instalasi Tenaga Listrik
SMK Negeri 1 Klabang - bondowoso
Abstrak
Instalasi listrik adalah susunan perlengkapan listrik yang bertalian satu dengan yang lainnya, serta
memiliki ciri terkoordinasi untuk memiliki satu atau sejumlah tujuan tertentu. Pada dewasa ini,
diperkirakan tidak banyak orang yang ahli dalam bidang listrik, orang hanya mengetahui
beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan energi listrik, sehingga disana-sini
banyak kita temui listrik sebagai penyebab kebakaran. Untuk mengatasi hal tersebut, selain perlu
adanya penjelasan baik dari pemerintah beserta medianya, tokoh masyarakat yang lain kiranya
perlu dibuatkan suatu pedoman/peraturan yang cukup ketat. Instalasi listrik adalah saluran listrik
termasuk alat-alatnya yang terpasang di dalam dan atau di luar bangunan untuk menyalurkan arus
listrik setelah atau di belakang pesawat pembatas/meter milik perusahaan. Energi listrik dari
pembangkit sampai ke pemakai / konsumen, listrik disalurkan melalui saluran transmisi dan
distribusi yang disebut instalasi penyedia listrik. Sedangkan saluran dari alat pembatas dan
pengukur (APP) sampai ke beban disebut instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
I. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan yang semakin maju, listrik menjadi penunjang yang utama bagi
kehidupan masa kini. Sebagian besar kehidupan kita, terutama perkotaan dtunjang dengan
keberadaan listrik. Ini menunjukkan listrik memegang peranan penting dalam kemajuan
kehidupan, baik dari rumah tangga hingga industrial besar. Agar pemakai / konsumen listrik
dapat memanfaatkan energi listrik dengan aman, nyaman dan kontinyu, maka di perlukan
instalasi listrik yang perencanaan maupun pelaksanaannya memenuhi standar berdasarkan
peraturan yang berlaku. Kesalahan dalam merencanakan dan merancang instalasi listrik dapat
menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kebakaran pada daerah padat penduduk
akibat arus hubung singkat. Untuk itu dibentuklah peraturan-peraturan yang menjadi syarat-
syarat standar dalam instalasi listrik. Maka karena itulah kami mencoba membuat perencanaan
instalasi dalam sebuah gedung berikut.
Untuk pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga untuk rumah/gedung terlebih dahulu
harus melihat gambar-gambar rencana instalasi yang sudah dibuat oleh perencana berdasarkan
denah rumah/bangunan dimana instalasinya akan dipasang. Selain itu juga spesifikasi dan syarat-
syarat pekerjaan yang diterima dari pemilik bangunan/rumah, dan syarat tersebut tidak terlepas
dari peraturan yang harus dipenuhi dari yang berwajib ialah yang mengeluarkan peraturan yaitu
PLN setempat.
Pada pemasangan instalasi listrik sebenarnya kebakaran akibat listrik kecil sekali
kemungkinannya, mengingat didalam tujuan diadakannya peraturan adalah aman, baik bagi
manusia, hewan dan barang. Untuk itu perlu dijelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan
dalam menyelesaikan pemasangan instalasi listrik untuk bangunan besar adalah sebagai berikut:
1) Direncanakan oleh konsultan perencana
2) Diperiksa oleh pemilik bangunan
3) Diperiksa oleh pemerintah (Cipta Karya – Dept PU)
4) Diperiksa oleh pemborong atau instalatir
5) Dipasang oleh instalatir dan diawasi oleh pengawas lapangan konsultan pengawas dan
pemilik bangunan.
6) Setelah selesai pemasangan instalasi, instalatir yang bersangkutan harus mengetes instalasi
yang telah dikerjakan, listrik baru dimasukan bila instalasi baik.
Selain hal tersebut diatas kiranya perlu ditengahkan disini bahwa apabila terjadi kebakaran pada
bangunan tersebut karena listrik, padahal instalasi belum 5 tahun serta belum ada perubahan
instalasi listriknya, maka instalatir pelaksana harus bertanggung jawab terhadap kebakaran yang
terjadi. Sehingga instalatir pelaksana harus betul-betul berhati-hati dalam melaksanakan
pekrjaannya.
Instalasi penerangan listrik adalah instalasi listrik yang digunakan untuk menyalurkan
energi listrik dari sumbernya kebeban listrik atau peralatan listrik. Pada beban listrik, energi
listrik yang berasal dari sumbernya tersebut melalui instalasi listrik diubah menjadi cahaya pada
beban lampu.
1) Jenis penghantar
Penghantar ialah suatu benda yang berbentuk logam ataupun non logam yang bersifat
konduktor atau dapat mengalirkan arus dari satu titik ke titik lainnya. Penghantar dapat
berupa kabel ataupun berupa kawat penghantar.
Kabel ialah penghantar yang dilindungi dengan isolasi dan keseluruhan inti dilengkapi
dengan selubung pelindung bersama, contohnya ialah kabel NYM, NYA dan
sebagainya.
Sedangkan kawat penghantar ialah penghantar yang tidak diberi isolasi contohnya ialah
BC (Bare Conductor), penghantar berlubang (Hollow Conductor), ACSR (Alumunium
Conductor Steel Reinforced), dsb.
Secara garis besar, penghantar dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a. Penghantar berisolasi
Penghantar berisolasi dapat berupa kawat berisolasi atau kabel. Batasan kawat
berisolasi adalah rakitan penghantar tunggal, baik serabut maupun pejal yang
diisolas, contoh kawat berisolasi; NYA dan NYAF.
Batasan kabel ialah rakitan satu penghantar atau lebih, baik itu penghantar serabut
ataupun pejal masing-masing diisolasi dan keseluruhannya diselubungi pelindung
bersama.
Contoh kabel:
NYM-04 x 2 mm2, 300/500V: artinya kabel 4 inti tanpa penghantar (hijau = kuning)
berpenghantar tembaga masing- masing luas penampangnya 2 mm2 berbentuk
bulat, pelindung dalam dan selubung luar PVC tegangan nominal penghantar fasa-
netral 300V, dan tegangan fasa-fasa 500V.
b. Penghantar Tanpa Isolasi
Hantaran tak berisolasi mrupakan penghantar yang tidak dilapisi oleh isolator,
contoh penghantar tidak berisloasi BC (Bare Conductor) jenis-jenis isolasi yang
dipakai pada penghantar listrik meliputi isolasi dari PVC (Poly Vinil Clorida)
2) Jenis Kabel
Dilihat dari jenisnya, penghantar dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
a. Kabel Instalasi; biasa digunakan pada instalasi penerangan jenis kabel yang banyak
digunakan dalam instalasi rumah tinggal untuk pemasangan tetap ialah NYA dan
NYM. Pada penggunaanya kabel NYA menggunakan pipa untuk melindungi
secara mekanis ataupun melindungi dari air dan kelembaban yang dapat merusak
kabel tersebut.
3) Pemilihan penghantar
Dalam pemilihan jenis penghantar yang akan digunakan dalam suatu instalasi dan luas
penghantar yang akan dipakai dalam instalasi tersebut ditentukan berdasarkan 6
pertimbangan :
a) Kemampuan hantar arus
b) Drop Tegangan (Susut Tegangan)
c) Kondisi suhu
d) Kondisi Lingkungan
e) Kekuatan Mekanis
f) Kemungkinan Perluasan
2.5. Pengaman
Pengaman adalah suatu peralatan listrik yang digunakan untuk melindungi komponen listrik
dari kerusakan yang diakibatkan oleh gangguan seperti arus beban lebih ataupun arus hubung singkat.
Fungsi dari pengaman dalam distribusi tenaga listrik adalah :
a) Isolasi, yaitu untuk memisahkan instalasi atau bagiannya dari catu daya listrik untuk
alasan keamanan
b) Kontrol, yaitu untuk membuka atau menutup sirkit instalasi selama kondisi operasi
normal untuk tujuan operasi dan perawatan
c) Proteksi, yaitu untuk pengamanan kabel, peralatan listrik dan manusianya terhadap
kondisi tidak normal seperti beban lebih, hubung singkat dengan memutuskan arus
gangguan dan mengisolasi gangguan yang terjadi.
1.
2.
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.
1) Mini Circuit Breaker (MCB)
Pada MCB terdapat dua jenis pengaman yaitu secara thermos dan elektromagnetis,
pengaman thermis berfungsi untuk mengamankan arus beban lebih sedangkan
pengaman elektromagnetis berfungsi untuk mengamankan arus beban lebih sedangkan
pengaman elektromagnetis berfungsi untuk mengamankan jika terjadi hubung singkat.
MCB dalam kerjanya membatasi arus lebih menggunakan gerakkan dwi logam untuk
memutuskan rangkaian. Dwilogam ini akan bekerja dari panas yang diterima oleh
Karena energy listrik yang timbul.
Pemutusan thermal terjadi pada saat terjadi gangguan arus lebih pada rangkaian secara
terus menerus. Cara kerjanya dalah sebagai berikut :
Bimetal Blade (1) akan melengkung akibat pemanasan oleh arus lebih secara kontinyu
pada elemen dwi logam ini. Bengkokkan itu akan menggerakkan Trip Lever (2)
sampai Release Pawl (3) berubah posisi sehingga Moving Contact Arm (4) membuka
memutuskan rangkaian dengan bantuan Release Spring (5)
Keterangan gambar :
1. Batang bimetal
2. Batang penekan
3. Tuas pemutus kontak
4. Lengan kontak yang bergerak
5. Pegas penarik kontak
6. Trip koil
7. Batang pendorng
8. Batang penerik kontak
9. Kontak tetap
10. Kisi pemadam busur api
11. Plat penahan dan penyalur busur api
Gambar: Bagian-bagian MCB 1 fasa
MCB dibuat hanya memilik satu kutub untuk pengaman 1 fasa, sedangkan untuk
pengaman tiga fasa biasanya memiliki tiga kutub dengan tuas yang disatukan sehingga
apabila terjadi gangguan pada salah satu kutub maka kutub yang lainnya juga akan ikut
terputus.
2.6. Penerangan
2.7 Penerangan
2.7.1 Pengetahuan Instalasi Listrik
- Instalasi listrik
1. Instalasi Daya : rangkaian listrik yang biasanya digunakan pada kebutuhan
daya, misalnya : trafo distribusi, motor listrik, AC dan lainnya.
2. Instalasi Penerangan : rangkaian listrik yang biasanya digunakan pada beban-
beban penerangan.
1. Menghindari bahaya yang dapat ditimbulkan akibat trgangan sentuh dan kejutan
arus yang dapat mengancam keselamatan manusia.
2. Untuk menciptakan suatu system instlasi yang dpat diandalkan tingkat
keamanannya.
3. Untuk menghindari kerugian-kerugian yang dapat ditimbulkan akibat kebakaran
yang disebabkan oleh kegagalan suatu perancangan.
2. Kotak kontak harus dipasang pada dinding/ tembok kurang lebih 1,2 m diatas
permukaan lantai.
3. Saklar (pelayanan) harus dipasang pada dinding / tembok sekurang kurangnya 1,2 m
diatas permukaan lantai. Hal ini sesuai dengan semua pemutus daya harus
mempunyai daya pemutus sekurang kurangnya sama dengan arus hubung singkat
yang dapat terjadi pada system instalasi tersebut.
2.7.2 Perhitungan Penerangan
1. dimensi ruang
2. warna dinding dan lantai
3. kegunaan ruangan
4. system penerangan yang dikehendaki
5. penyusunan dan kondisi permukaan
6. kondisi kerja, temperature, kelembaban dan sebagainya.
dari data-data diatas dapat dipilih sumber penerangan dan bentuk armature yang sesuai,
meliputi : bentuk, tingkat pengamananya dan komponen-komponen sebelum
menghitung jumlah lampu yang dibutuhkan, perlu diperhitungkan juga kemungkinan
terbaik untuk pengaturan armature.
2.7.4 Konsep Dan Satuan Penerangan
dalam system penerangan terdapat beberapa konsep dan satuan penerangan yang
digunakan untuk penentuan banyak dan kekuatan cahaya yang dibutuhkan.Satuan-
satuan dari instalasi penerangan tersebut anatara lain :
Fluksi cahaya
Ialah suatu sumber cahaya yang memancarkan sinar ke segala arah yang berbentuk
garis-garis cahaya. Satuan yang dipakai untuk fluksi cahaya ialah lumen.
Intensitas cahaya Ialah flux cahaya per satuan sudut ruang yang dipancarkan ke suatu
arah tertentu. Satuan yng digunakan adalah candela.
factor-faktor yang mempengaruhi penentuan jumlah titik cahaya pada suatu ruangan :
V= ( )[ ]
2. Faktor-faktor refleksi
Factor-faktor refleksi dinding (rw) dan factor refleksi (rp) masing-masing
menyatakan bagian yang dipantulkan dari fluks cahaya yang diterima oleh
dinding dan langit-langit yang mencapai bidang kerja.
Pengaruh dinding dan langit-langit pada system penerangan langsung jauh lebih
kecil daripada pengaruhnya pada system-sitem penerangan lain, sebab cahaya
yang jatuh pada dinding dan langit-langit hanya sebagian dari fluks cahaya.
( ) ( )[ ]
Keterangan :
P = panjang ruangan (meter)
L = lebar ruangan (meter)
H = jarak atau tinggi armature terhadap bidang kerja (meter)
( )[ ]
Untuk memperoleh efisiensi penerangan dalam keadaan dipakai, nilai efisiensi yang
didapat dari table harus dikalikan dengan factor penyusutan. Factor penyusutan ini
dibagi menjadi tiga golongan utama, yaitu:
- Pengotoran ringan (daerah yang hampir tak berdebu)
- Pengotoran sedang / biasa
- Pengotoran berat (daerah banyak debu)
Bila tingkat pengotoran tidak diketahui, maka factor depresi yang digunakan 0,8
5. Bidang kerja dan efisiensi
Intensitas penerangan harus ditentukan dimana pekerjaan akan dilaksanakan.
Bidang kerja umumnya diambil 0,8 cm diatas lantai.
6. Factor unility
( )[ ]
Keterangan :
N = jumlah lampu
E = illuminasi penerangan yang dibtuhkan ruangan (Iux)
A = luas ruangan
F = fluks cahaya yang dikeluarkan oleh lampu (lumen)
Kd = factor depresiasi
Semua lampu tabung yang menggunakan ballast berupa reactor atau transformator
akan mengakibatkan terjadinya komponen arus tidak berwatt, atau disebut daya
reaktif (VAR) dalam rangkaian. Semakin besar daya reaktif yang terjadi
mengakibatkan semakin rendahnya factor daya (cos ) lampu.
Factor daya diartikan sebagai perbandingan arus yang dibutuhkan untuk kerja
nyata (W) terhadap arus total yang disuplai (VA). Atau dengan kata lain, bahwa
factor daya ilah perbandingan daya nyata (W) dengan daya semu (VA).
Cos = ( )[ ]
PHB harus ditata dan dipasang sedemikian rupa sehingga rapid an teratur, dan
harus ditempatkan dalam ruang yang cukup leluasa, sehingga pemeliharaan dan
pelayanannya mudah, aman dan mudah dicapai. Seperti instrument ukur, tombol
dan saklar harus dapat dilayani dengan mudah dan aman dari depan tanpa bantuan
tangga.
2.11 Pentanahan
Pembumian atau pentanahan adalah hubungan listrik yang sengaja dilakukan dari
beberapa bagian instalasi listrik ke system pentanahan. Penghantar tanpa isolasi yang
ditanam didalam didalam tanah dianggap sebagai bagian dari elektroda pentanahan dan
harus memenuhi ketentuan PUIL 2000.
Bagian-bagian dari peralatan listrik harus ditabahkan, untuk membatasi tegangan sentuh,
yaitu tegangan yang timbul pada bagian peralatan selama terjadi gangguan satu fasa ke
tanah, sehingga menghindari bahaya terhadap manusia. Dan pada pentanahan body
system bertujuan untuk memperkecil terjadinya tegangan sentuh dan atau tegangan
langkah.
Yang dimaksud dengan tegangan sentuh ialah beda tegangan sentuh ialah beda tegangan
antara logam yang dihubungkan dengan system pentanahan dengan suatu titik
dipermukaan tanah sejauh jangkauan orang normal berdiri dari logam tersebut.
Sedangkan tegangan langkah ialah tegangan antara 2 titik pada permukaan tanah
disekeliling elektroda pentanahan dimana jarak kedua titik sejauh langkah orang.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat system pentanahan yang baik,
yaitu :
- Tanah
Salah satu yang menentukan besarnya hambatan pentanahan RG adalah hambatan jenis
tanahnya. Semakin kecil hambatan tanah Rearth maka hambatan system pentanahan akan
semakin kecil yang berarti semakin baik.
Berdasarkan PUIL 2000, nilai tahanan jenis tanah sangat berbeda-beda bergantung pada jenis
tanahnya.
- Agar jika terjadi kegagalan isolasi maka tegangan sentuh yang tinggi dapat dicegah dan
pengaman segera bekerja.
- Untuk membatasi tegangan antara bagian-bagian peralatan yang tidak dialiri arus dan
antara bagian-bagian ini dengan tanah sampai suatu harga yang aman.
- Untuk mencegah terjadinya tegangan kejut listrik yang berbahaya bagi orang disekitarnya
System pentanahan rumah mewah ini menggunakan system TT. Jadi system TT mempunyai satu
titik yang dibumikan langsung. BKT instalasi dihubungkan ke elektroda bumi yang secara listrik
terpisah dari elektroda bumi system instalasi listrik
Jenis elektroda pentanahan ialah penghantar yang ditanam dalam bumi dan membuat kotak
langsung dengan bumi. Penghantar bumi yang tidak berisolasi yang ditanam dalam bumi
dianggap sebagai bagian dari elektroda bumi.
Sebagai bahan elektroda digunakan tembaga, atau baja yang digalvanisasi atau dilapisi tembaga
sepanjang kondisi setempat tidak mengharuskan memakai bahan lain.
Macam-macam bentuk elektroda pentanahan. Pada dasarnya bentuk pentanahn dapat dilakukan
dengan :
- Elektroda batang
- Elektroda strip
- Eektroda plat
( )[ ]
( )
Dimana :
( )
( )
K ( )
K= ( )
Efisiensi penerangan
Dapat dilihat dari perhitungan berikut ;
k1 = 0,6 ; η1 = 0,25
k2 =0,8 ; η2 = 0,32
Jadi efisiensi penerangangannnya adlah:
η η (η η )
η ( )
η 0,257
η = 25,7 %
Φ0 =
Page 34
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Page 35
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
2 x TL
21 R. Meeting 58.32 5.4 10.8 40 0.7 0.5 0.1 3.2 1.125 0.394 250 0.8 46256.34518 2300 10 80 800
Watt
PL-C
Toilet
22 9.72 3.6 2.7 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.482 0.456 150 0.8 3996.710526 1200 3 18 54
Wanita
Watt
PL-C
23 Toilet Pria 14.4 3.6 2.7 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.482 0.456 150 0.8 5921.052632 1200 4 18 72
Watt
PL-C
24 Pantry 6.12 3.4 1.8 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.368 0.5 150 0.8 2295 1200 1 18 18
Watt
PL-C
25 R. Rest 12.92 3.4 3.8 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.561 0.76 150 0.8 3187.5 1200 2 18 36
Watt
PL-C
26 VHS/ TX 25.92 4.8 5.4 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.794 0.951 150 0.8 5110.410095 1200 4 18 72
Watt
2 x TL
R. Tellman
27 51.84 9.6 5.4 40 0.7 0.5 0.1 3.2 1.080 0.461 250 0.8 35140.99783 2300 8 80 640
Equipment
Watt
PL-C
28 mushola 20.52 5.4 3.8 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.697 0.856 150 0.7 5136.849132 1200 4 18 72
Watt
2 x TL
29 Salasar 1 22.2 7.4 3 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.410 0.267 200 0.8 20786.51685 2300 5 80 400
Watt
2 x TL
30 Salasar 2 21.6 5.4 4 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.718 0.31 200 0.8 17419.35484 2300 4 80 320
Watt
PL-C
1.1 40 18
31 selasar 2 1.54 1.4 18 0.7 0.1 3.2 0.193 0.45 150 0.8 641.6666667 1200 1 18
Watt 0.5
Watt
Page 36
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
2 x TL
32 Hall 1 58.32 5.4 12 40 0.7 0.5 0.1 3.2 25,7 200 0,8 2300 10 80 800
Watt
Jumlah 880.528 76 23.8 160.000 1940 11250
Page 37
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
K= ( )
Efisiensi penerangan
Dapat dilihat dari perhitungan berikut ;
k1 = 1,2 ; η1 = 0,42
k2 =1,5 ; η2 = 0,47
Jadi efisiensi penerangangannnya adlah:
η η (η η )
η ( )
Page 38
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
η 0,43
Φ0 =
=
= 10,92012 ≈ 10 titik lampu
Page 39
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Page 40
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Watt
2 x TL
10 R.PABX 34.56 4.8 7.2 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.900 0.405 250 0.8 26666.66667 2300 8 80 640
Watt
2 x TL
11 R. Manager 1 15 4.8 3.2 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.600 0.25 250 0.8 19200 2300 4 80 320
Watt
2 x TL
12 ASMAN 10.88 3.4 3.2 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.515 0.205 250 0.8 16585.36585 2300 4 80 320
Watt
Divisi Komersial
2 x TL
dan
13 115.2 9.6 12 40 0.7 0.5 0.1 3.2 1.667 0.48 250 0.8 75000 2300 16 80 1280
Pengembangan
Watt
Usaha
PL-C
14 R.Tamu I 16.32 4.8 3.4 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.622 0.841 150 0.8 3638.525565 1200 2 18 36
Watt
PL-C
15 R. Tamu II 16.32 4.8 3.4 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.622 0.841 150 0.8 3638.525565 1200 2 18 36
Watt
PL-C
16 R. foto 9.52 2.8 3.4 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.480 0.65 200 0.8 3661.538462 1200 2 18 36
Watt
R. staff 2 x TL
17 Operasional 23.12 6.8 3.4 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.708 0.3432 200 0.8 16841.49184 2300 3 80 240
Bandara 1 Watt
R. staff 2 x TL
18 Operasional 80.64 14.4 5.6 40 0.7 0.5 0.1 3.2 1.260 0.478 200 0.8 42175.73222 2300 14 80 1120
Bandara 2 Watt
2 x TL
19 R. Manager 2 15.36 4.8 3.2 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.600 0.30 250 0.8 16000 2300 4 80 320
Watt
ASMAN PL-C
20 10.24 3.2 3.2 0.7 0.5 0.1 3.2 0.500 0.69 200 0.8 3710.144928 1200 3 18 54
Pelayanan 18
Page 41
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Bandara Watt
PL-C
ASMAN operasi
21 10.24 3.2 3.2 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.500 0.69 200 0.8 3710.144928 1200 3 18 54
lalu lintas
Watt
ASMAN
PL-C
Keselamatan
22 10.24 3.2 3.2 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.500 0.69 200 0.8 3710.144928 1200 3 18 54
Keamanan
Watt
Bangunan
PL-C
Rest Room dan
23 34.56 4.8 7.2 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.900 1.2 150 0.8 5400 1200 5 18 90
R. pantry
Watt
PL-C
24 Toilet Pria 25.92 3.6 7.2 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.750 0.92 150 0.8 5282.608696 1200 4 18 72
Watt
PL-C
25 Toilet Wanita 26 5 5.2 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.797 0.956 150 0.8 5099.372385 1200 3 18 54
Watt
PL-C
26 Mushola 32.48 5.8 5.6 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.890 1.2 150 0.8 5075 1200 4 18 72
Watt
2 x TL
R. staff
27 69.12 9.6 7.2 40 0.7 0.5 0.1 3.2 1.286 0.49 250 0.8 44081.63265 2300 12 80 960
Personalia
Watt
PL-C
28 R. Tamu III 16.32 4.8 3.4 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.622 0.825 150 0.8 3709.090909 1200 2 18 36
Watt
PL-C
29 Kasir 16.32 4.8 3.4 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.622 0.825 250 0.8 6181.818182 1200 5 18 90
Watt
2 x TL
Staff keuangan
30 16.32 4.8 3.4 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.622 0.3088 250 0.8 16515.54404 2300 4 80 320
umum 1
Watt
2 x TL
31 R.manager III 15.36 4.8 3.2 0.7 0.5 0.1 3.3 0.582 0.24 250 0.8 20000 2300 4 80 320
40
Page 42
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Watt
ASMAN Teknik 2 x TL
32 Elektronika 10.24 3.2 3.2 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.500 0.20 250 0.8 16000 2300 3 80 240
Listrik Watt
2 x TL
33 Teknik Umum 10.24 3.2 3.2 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.500 0.20 250 0.8 16000 2300 3 80 240
Watt
2 x TL
ASMAN teknik
34 10.24 3.2 3.2 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.500 0.20 250 0.8 16000 2300 3 80 240
Peralatan
Watt
PL-C
35 R. file 2.88 1.2 2.4 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.250 0.45 150 0.7 1371.428571 1200 1 18 18
Watt
PL-C
36 Pantry 6.24 2.6 2.4 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.390 0.6 150 0.7 2228.571429 1200 1 18 18
Watt
PL-C
37 Toilet 3.96 2.2 1.8 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.309 0.55 150 0.7 1542.857143 1200 1 18 18
Watt
PL-C
38 Shower 6.6 2.2 3 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.397 0.62 150 0.7 2281.105991 1200 1 18 18
Watt
2 x TL
Staff keuangan
39 80.64 14.4 5.6 40 0.7 0.5 0.1 3.2 1.260 0.478 250 0.8 52719.66527 2300 14 80 1120
umum 2
Watt
JUMLAH 1119.6 211.8 179.8 199 1942 12572
Page 43
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
K= ( )
Efisiensi penerangan
Dapat dilihat untuk nilai
k1 = 1,0 ; η1 = 0,42
k2 =1,2 ; η2 = 0,47
Jadi efisiensi penerangangannnya adalah:
η η (η η )
η ( )
Page 44
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
η 0,38
η 3,8%
Φ0 =
Page 45
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Page 46
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Watt
PL-C
10 teras 1 16 8 2 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.500 0.69 150 0.7 4968.944099 1200 3 18 54
Watt
PL-C
11 teras depan 56 28 2 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.583 0.748 150 0.8 14037.43316 1200 10 18 180
Watt
2 x TL
R.
12 16 4 4 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.625 0.257 250 0.8 19455.25292 2300 4 80 320
komunikasi
Watt
2 x TL
13 R. Arsip 16 4 4 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.625 0.257 150 0.7 13340.74486 2300 3 80 240
Watt
PL-C
14 toilet 1 3 1.5 2 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.268 0.45 150 0.7 1428.571429 1200 2 18 36
Watt
PL-C
15 toilet 2 3 1.5 2 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.268 0.45 150 0.7 1428.571429 1200 2 18 36
Watt
PL-C
teras
17 20 2 10 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.521 0.752 150 0.8 4986.702128 1200 4 18 72
samping kiri
Watt
teras PL-C
18 samping 20 2 10 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.521 0.752 150 0.8 4986.702128 1200 4 18 72
kanan Watt
PL-C
teras
19 16 8 2 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.500 0.69 150 0.8 4347.826087 1200 4 18 72
belakang
Watt
PL-C
teras
20 20 10 2 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.521 0.752 150 0.8 4986.702128 1200 4 18 72
belakang kiri
Watt
teras PL-C
21 belakang 20 10 2 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.521 0.752 150 0.8 4986.702128 1200 4 18 72
kanan Watt
JUMLAH 403.2 137.6 76 0 14 2 64 11.3381 10.066 3550 15.3 252718.0627 33900 86 918 4276
Page 47
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
23 Toilet Pria - - 0 0 -
24 Pantry 1 500 1 750 1000
25 R. Rest 1 250 1 750 750
26 VHS/ TX 1 500 1 750 1000
27 R. Tellman Equipment 2 1500 2 1500 2500
28 mushola 3 1000 1 750 1500
29 Salasar 1 - - 0 0 -
30 Salasar 2 - - 0 0 -
31 Hall 1 2 - 0 0 -
JUMLAH 48 20250 33 24750 41750
Page 49
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Jumlah
Jumlah daya Jumlah Jumlah Daya Kotak
NO. Nama Ruangan Jumlah KKB daya KKK
KKB (W) KKK Kontak (W)
(W)
1 R. General Manager 2 500 1 750 1750
2 R. Rapat Kecil 2 500 0 0 2000
3 Entrance 0 0 0 0 -
4 R.Rapat besar 4 1000 2 1500 4000
5 R.Sekretarist 1 250 0 0 1000
6 R.tunggu 1 250 0 0 750
7 Lobby 2 500 1 750 1500
8 R. ME 1 250 1 750 750
9 R. fotocopy 2 500 1 750 1000
10 R.PABX 2 500 1 750 1250
11 R. Manager 1 1 250 1 750 1000
12 ASMAN 1 250 1 750 1000
Divisi Komersial dan Pengembangan
13 Usaha 4 1000 2 1500 4500
14 R.Tamu I 1 250 1 750 750
15 R. Tamu II 1 250 1 750 750
16 R. foto 2 500 1 750 1000
17 R. Staff Operasional Bandara 4 1000 2 1500 4500
19 R. Manager 2 1 250 1 750 1000
20 ASMAN Pelayanan Bandara 1 250 1 750 1000
21 ASMAN operasi lalu lintas 1 250 1 750 1000
ASMAN Keselamatan Keamanan
22 Bangunan 1 250 1 750 1000
23 Rest Room dan R. pantry 1 250 1 750 1000
24 Toilet Pria 0 0 0 0 -
25 Toilet Wanita 0 0 0 0 -
Page 50
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Page 51
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Page 52
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
GROUPING GEDUNG 1
a. Grouping Lampu
Page 53
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Page 54
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
b. Grouping KKB
Page 55
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Page 56
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
c. Grouping KKK
Page 57
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Page 58
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Page 59
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
GROUPING GEDUNG 2
a. Grouping Lampu
Page 60
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Page 61
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
b. Grouping KKB
Page 62
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Page 63
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Page 64
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Page 65
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
GROUPING GEDUNG 3
a. Grouping Lampu
Page 66
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
b. Grouping KKB
c. Grouping KKK
Page 67
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Page 68
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Jumlah kebutuhan maksimum pada suatu gedung adalah jumlah daya yang diperlukan
untuk suatu instalasi gedung dan cadangan yang dipersiapkan jikalau ada penambahan beban.
Kebutuhan Maksimum = Daya Total Penerangan + Daya KKK + Daya KKB + Daya
Cadang
Kebutuhan Maksimum = Daya Total Penerangan + Daya KKK + Daya KKB + DayaCadang
Kebutuhan Maksimum = Daya Total Penerangan + Daya KKK + Daya KKB + Daya Cadang
= 52879
Kebutuhan Maksimum = Daya Total Penerangan + Daya KKK + Daya KKB + Daya Cadang
= 14328
Page 69
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
a. Cara penentuan pengaman pada instalasi penerangan setiap rangkaian akhir sebagai berikut :
( )
( )
Dalam hal ini tegangan system adalah satu fasa maka besarnya 220 V.
( )
√
Beban total seluruh fasa dalam hal ini diperhitungkan beban cadangan.
Jadi dapat di ketahui bahwa untuk group1 kapasitas pengaman yang di butuhkan sebesar 10
Ampere.
Page 70
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Untuk perhitungan kapasitas pengaman (MCB) pada group selanjutnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
1 1 1200 6.060606061 10
2 2 1280 6.464646465 10
3 3 1280 6.464646465 10
4 4 1250 6.313131313 10
5 5 1000 5.050505051 6
6 6 1500 7.575757576 10
7 7 1500 7.575757576 10
8 8 1500 7.575757576 10
9 9 1500 7.575757576 10
10 10 1292 6.525252525 10
11 11 1200 6.060606061 10
12 12 1280 6.464646465 10
13 13 1250 6.313131313 10
14 14 1250 6.313131313 10
15 15 1250 6.313131313 10
16 16 1500 7.575757576 10
17 17 1500 7.575757576 10
18 18 1500 7.575757576 10
19 19 1148 5.797979798 6
20 20 1360 6.868686869 10
21 21 1200 6.060606061 10
22 22 1250 6.313131313 10
23 23 1250 6.313131313 10
24 24 1250 6.313131313 10
25 25 1500 7.575757576 10
26 26 1500 7.575757576 10
27 27 1500 7.575757576 10
Keterangan : Lampu
KKB
KKK
Page 71
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Page 72
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Untuk perhitungan kapasitas pengaman (MCB) pada group selanjutnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
1 1 1600 8.080808081 10
2 2 1530 7.727272727 10
3 3 1486 7.505050505 10
4 4 1500 7.575757576 10
5 5 1500 7.575757576 10
6 6 1500 7.575757576 10
7 7 1500 7.575757576 10
8 8 1500 7.575757576 10
9 9 1500 7.575757576 10
10 10 1574 7.949494949 10
11 11 1520 7.676767677 10
12 12 1550 7.828282828 10
13 13 1500 7.575757576 10
14 14 1500 7.575757576 10
15 15 1500 7.575757576 10
16 16 1500 7.575757576 10
17 17 1500 7.575757576 10
18 18 1500 7.575757576 10
19 19 1576 7.95959596 10
20 20 1600 8.080808081 10
21 21 1600 8.080808081 10
22 22 1500 7.575757576 10
23 23 1500 7.575757576 10
24 24 1250 6.313131313 10
25 25 1500 7.575757576 10
26 26 1500 7.575757576 10
27 27 1500 7.575757576 10
Page 73
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
1 1 1408 7.111111111 10
2 2 1500 7.575757576 10
3 3 1500 7.575757576 10
4 4 1434 7.242424242 10
5 5 1500 7.575757576 10
6 6 1500 7.575757576 10
7 7 1434 7.242424242 10
8 8 1500 7.575757576 10
9 9 1500 7.575757576 10
Page 74
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
I= ( Diasumsikan = 0,9)
√
In = √
In = 60,75 A
Arus nominal dari panel gedung 1 ialah 60,75 A. Maka dipilih Setting pengaman Panel
gedung 1 3 phasa 63 A
Page 75
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Page 76
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
b. GEDUNG 2
Kapasitas pengaman induk dengan total daya Watt maka :
I= ( Diasumsikan = 0,9)
√
In = In = 69,27 A
√
Arus nominal dari panel gedung 2 ialah 69,27 A. Maka dipilih Setting pengaman Panel
gedung 1 3 phasa 82 A
Page 77
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Page 78
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
c. GEDUNG 3
Kapasitas pengaman induk dengan total daya Watt maka :
I= ( Diasumsikan = 0,9)
√
In = In = 22,41 A
√
Arus nominal dari panel gedung 3 ialah 22,41 A . Maka dipilih Setting pengaman Panel
gedung 3 3 phasa 25 A
10 1
10 2
10 3
10 4
25 10 5
10 6
10 7
10 8
10 9
Page 79
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
= 6,66 ampere
Jatuh tegangan yang diizinkan adalah kurang dari 10 % dari tegangan yang dizinkan (220).
Sehingga jatuh tegangan yang diizinkan : = 220 – (220 x 10%)
= 198 Volt
Page 80
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Untuk Perhitungan kapasitas KHA yang diizinkan pada group selanjutnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
NO Group Daya (Watt) Arus Nominal (A) KHA (A) Kabel Size (mm²)
Page 81
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
= 8,88 ampere
Jatuh tegangan yang diizinkan adalah kurang dari 10 % dari tegangan yang dizinkan (220).
Sehingga jatuh tegangan yang diizinkan : = 220 – (220 x 10%)
= 198 Volt
Page 82
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Untuk Perhitungan kapasitas KHA yang diizinkan pada group selanjutnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
Arus Nominal
NO Group Daya (Watt) KHA (A) Kabel Size (mm²)
(A)
Page 83
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
= 7,82 ampere
Jatuh tegangan yang diizinkan adalah kurang dari 10 % dari tegangan yang dizinkan (220).
Sehingga jatuh tegangan yang diizinkan : = 220 – (220 x 10%)
= 198 Volt
Untuk Perhitungan kapasitas KHA yang diizinkan pada group selanjutnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
Arus Nominal Kabel Size
NO Group Daya (Watt) KHA (A)
(A) (mm²)
1 1 1408 7.1 8 NYM 3x 4 mm²
2 2 1500 7.6 8 NYM 3x 4 mm²
3 3 1500 7.6 8 NYM 3x 4 mm²
4 4 1434 7.2 8 NYM 3x 4 mm²
5 5 1500 7.6 8 NYM 3x 4 mm²
6 6 1500 7.6 8 NYM 3x 4 mm²
7 7 1434 7.2 8 NYM 3x 4 mm²
8 8 1500 7.6 8 NYM 3x 4 mm²
9 9 1500 7.6 8 NYM 3x 4 mm²
Page 84
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Untuk menentukan setting pengaman panel Utama Berdasarkan Tabel standart daya PLN, maka
daya yang diajukan ke PLN untuk penyambungan sebesar 105.000 VA. Hal ini dikarenakan hasil
perhitungan total beban terpasang ini sebesar 81272VA .
I= ( Diasumsikan = 0,9)
√
In = In = 152,44 A
√
Arus nominal dari panel ialah 152,44 A Maka dipilih Setting pengaman Panel
Utama 160 A 3 phasa A
H. Pengaman Pentanahan
Pembumian atau pentanahan adalah hubungan listrik yang sengaja dilakukan dari beberapa
bagian instalasi listrik ke system pentanahan. Penghantar tanpa isolasi yang ditanam didalam
didalam tanah dianggap sebagai bagian dari elektroda pentanahan dan harus memenuhi
ketentuan PUIL 2000.
Bagian-bagian dari peralatan listrik harus ditanahkan, untuk membatasi tegangan sentuh, yaitu
tegangan yang timbul pada bagian peralatan selama terjadi gangguan satu fasa ke tanah,
sehingga menghindari bahaya terhadap manusia. Dan pada pentanahan body system
bertujuan untuk memperkecil terjadinya tegangan sentuh dan atau tegangan langkah.
- Berdasarkan PUIL 2000 Daftar 630-1 bahwa pada pembebanan terus menurus 600A
,Digunakan ukuran 40 x 5 mm, berpenampang 200 mm2, berat 1,78 kg / m di cat.
Page 85
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
I. Daftar Material, Data Teknik dan Harga Satuan yang digunakan Berdasarkan Kelompok Beban yang dilayani pada
Gedung 1,2 dan 3
Page 86
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
cabang
Kotak sambung 4
buah 10,500
cabang
Sakelar tunggal Broco buah 14,500 97 97 1406500
Fitting Lampu TL buah 7,000 390 390 390 2730000
Fitting lampu PL-C buah 114 114 114
Lasdop dos 23,000
Paku Kabel 1-2 cm pcs 6,000
sakelar ganda Broco buah 19,500 35 35 682500
MCB 6 A buah 35000 2 2 2
MCCB 160 A buah 1 1 1
Klem Buah 7500 1144 32 1176 24 1200
Page 87
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
PANEL
1. Semua box panel terbuat dari besi plat dengan ketebalan 3 mm dan ukuran sesuai
dengan banyaknya komponen yang akan di pasang.
2. Panel utama disuplai sedekat mungkin dari gardu distribusi dan ditempatkan di
gedung Operational
3. Panel daya ditempatkan didekat ruang listrik berdasarkan tata letak panel.
4. Panel penerangan di gedung proses ditempatkan sedekat mungkin dari panel utama
dan tempat yang mudah dijangkau.
5. Semua panel dipasang menempel pada dinding.
6. Busbar setiap panel dipilih yang di cat dengan ukuran sesuai dengan ketentuan PUIL
SAKELAR
1. Semua sakelar yang digunakan adalah merk Broco atau yang setara
2. Semua sakelar dipasang tertanam dalam tembok yang dilengkapi dengan dos inbow
dari logam setinggi 150 cm dari lantai.
3. Sakelar dipasang di dekat pintu atau tempat yang mudah dijangkau
4. Sakelar yang digunakan pada gedung yaitu sakelar tunggal dan ganda dan setiap
sakelar maksimum 8 buah lampu, dipasang sedekat mungkin dengan bebannya
5. Sakelar khusus untuk AC, kipas angin dan fan dipasang di dekat dengan beban yang
bersangkutan
KKB
1. Semua KKB yang digunakan adalah merek Broco atau yang setara
2. KKB yang dipasang berdekatan dengan sakelar dan sesuai dengan tinggi sakelar dari
lantai
3. KKB yang berdiri sendiri dipasang setinggi 30 cm dari lantai
4. Semua KKB dipasang tertanam dalam tembok yang dilengkapi dengan dos inbow
dari logam
5. Semua KKB dilengkapi dengan hantaran pentanahan
Page 88
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
KKK
1. Semua KKK yang digunakan sesuai dengan persetujuan pengawas
2. KKK yang mensuplai AC, fan dan kipas angin dipasang dekat dengan beban yang
bersangkutan
3. Semua KKK dilengkapi dengan hantaran pentanahan
ARMATUR
1. Jenis lampu yang digunakan adalah Lampu TL 2 x 40 W, lampu PL-C 18 W
2. Balon, trafo, starter pada lampu TL dan PL-C digunakan merek Philips atau yang
setara
3. Kap lampu TL dan PL-C terbuat dari plat besi yang di cat berwarna putih
4. Semua lampu TL dan PL-C dipasang menempel pada plafon.
5. Setiap lampu TL dan PL-C dilengkapi dengan kapasitor
6. Semua lampu TL dan PL-C dilengkapi dengan hantaran pentanahan
7. Penerangan luar dipasang dalam tembok cor setinggi 30 cm dari permukaan tanah
8. Kap penerangan luar terbuat dari kaca bening dan diameter yang disetujui pengawas
MCCB atau MCB yang digunakan adalah type S-series atau yang setara.(lihat
Page 89
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
7. Kabel yang menyeberangi jalur yang dilalui kendaraan berat harus dilindungi dengan
pipa.
8. Semua kabel untuk penerangan, stop kontak, AC, FAN, dan lainnya yang digunakan
berpenampang tidak kurang dari 4 mm²
9. Pipa pelindung kabel NYY bawah tanah berukuran 1,5 inch
10. Semua pipa yang digunakan adalah merk Maspion atau yang setara
SISTEM PENTANAHAN
1. Elektroda pentanahan yang digunakan adalah pipa galvani yang panjangnya 300 cm
2. Penghantar pentanahan digunakan dari kawat BC deap dengan ukuran berdasarkan
ketentuan PUIL 2000
3. Sistem pemasangan kawat pentanahan pada pipa pentanahan dapat dilihat pada
gambar detail.
4. Tahanan pentanahan yang di izinkan maksimal 5 ohm
Page 90
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
1. Daya total pada pada Gedung 1 35990 Watt, maka Daya terpasang dikalikan factor
keserempakan (0,9) sebesar 32391 VA, sehingga Daya yang dibutuhkan dari PLN
untuk penyambungan sebesar 33000VA.
2. Daya total pada pada Gedung 2 , 41036 Watt, maka Daya terpasang dikalikan factor
keserempakan (0,9) sebesar 36932 VA, sehingga Daya yang dibutuhkan dari PLN
untuk penyambungan sebesar 41400 VA.
3. Daya total pada pada Gedung 3, 13276 Watt, maka Daya terpasang dikalikan factor
keserempakan (0,9) sebesar 11948 VA, sehingga Daya yang dibutuhkan dari PLN
untuk penyambungan sebesar 13200 VA.
4. Kabel penghantar yang akan dihubungkan dengan beban sesuai dengan ketentuan PLN
2
(standard PLN) dalah kabel jenis NYM dengan ukuran 3 x 2,5 mm .
5. Kabel penghantar yang digunakan untuk penghubung tiap groupnya adalah kabel jenis
2
NYM dengan ukuran 3 x 4 mm
6. Kabel penghantar yang digunakan sebagai penghubung pada panel utama sesuai
dengan standard PLN adalah
- Untuk pengaman dengan MCB 63 A maka jenis kabel yang digunakan adalah NYY
2
denagn ukuran kabel 4 x 25 mm
- Untuk pengaman dengan MCB 82 A maka jenis kabel yang digunakan adalah NYY
2
dengan ukuran kabel 4 x 35 mm
- Untuk pengaman dengan MCB 25 A maka jenis kabel yang digunakan adalah NYY
2
dengan ukuran kabel 4 x10 mm
7. Pada Penel Utama digunakan penganan (MCCB) sebesar 160 A dengan demikian jenis
kabel penghantar yang digunakan sesuai dengan standard PLN adalah jenis NYY
2
dengan ukursn 4 x70 mm
Page 91
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
8. Untuk pemilihan kabel penghantar, sebaiknya dilihat terlebih dahulu dari tanda
pengenal yang tertera pada kabel tersebut. Pilihlah kabel yang sepanjang
permukaannya tertera sekurang-kurangnya :
1. Tanda pengenal standar misalnya SNI,IEC,SPLN.
2. Tanda pengenal produsen
3. Jumlah dan ukuran inti
9. Sesuai dengan PUIL 2000 : Semua penghantar yang digunakan harus dibuat dari bahan
yang memenuhi syarat, sesuai dengan tujuan dan penggunaannya, serta telah diperiksa
dan diuji menurut standar penghantar yang dikeluarkan atau diakui oleh instansi yang
berwenang.
10. Penempatan penghantar yang digunakan untuk instalasi penerangan rumah mewah,
terdiri dari dua jenis, yaitu melalui pipa PVC dan melalui Tray kabel (khusus untuk
panel ). Penempatan penghantar harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
PUIL 2000, mengenai pemasangan penghantar dalam pipa.
11. Dalam penyaluran tenaga listrik dari suatu sumber ke beban pada suatu instalasi, akan
terjadi suatu perbedaan tegangan antara tegangan di sisi sumberdan tegangan di sisi
beban. Dimana tegangan pada sisi sumber lebih besar daripada tegangan di sisi beban.
Hal ini disebabkan oleh adanya drop tegangan di dalam system instalasinya. Susut
tegangan antara terminal konsumen dan sembarang titik dari instalasi tidak boleh
melebihi 5% dari tegangan pengenal pada terminal konsumen.
Page 92
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
LAMPIRAN
Page 93
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Page 94
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Page 95
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Page 96
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Page 97
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Page 98
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Page 99
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Page 100
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Page 101
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
Page 102
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]
6. Datasheet Lampu TL
Page 103