Anda di halaman 1dari 94

Instalasi Penerangan Dan Tenaga Listrik

Eko Totok Pujianto, S.T.

ekoanto1970@gmail.com
Teknik Instalasi Tenaga Listrik
SMK Negeri 1 Klabang - bondowoso

Abstrak
Instalasi listrik adalah susunan perlengkapan listrik yang bertalian satu dengan yang lainnya, serta
memiliki ciri terkoordinasi untuk memiliki satu atau sejumlah tujuan tertentu. Pada dewasa ini,
diperkirakan tidak banyak orang yang ahli dalam bidang listrik, orang hanya mengetahui
beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan energi listrik, sehingga disana-sini
banyak kita temui listrik sebagai penyebab kebakaran. Untuk mengatasi hal tersebut, selain perlu
adanya penjelasan baik dari pemerintah beserta medianya, tokoh masyarakat yang lain kiranya
perlu dibuatkan suatu pedoman/peraturan yang cukup ketat. Instalasi listrik adalah saluran listrik
termasuk alat-alatnya yang terpasang di dalam dan atau di luar bangunan untuk menyalurkan arus
listrik setelah atau di belakang pesawat pembatas/meter milik perusahaan. Energi listrik dari
pembangkit sampai ke pemakai / konsumen, listrik disalurkan melalui saluran transmisi dan
distribusi yang disebut instalasi penyedia listrik. Sedangkan saluran dari alat pembatas dan
pengukur (APP) sampai ke beban disebut instalasi pemanfaatan tenaga listrik.

Keywords - Gambar instalasi dan tenaga listrik, Komponen-Komponen Instalasi, Menentukan


ukuran pengaman dan penghantar yang akan digunakan

I. PENDAHULUAN

Dalam kehidupan yang semakin maju, listrik menjadi penunjang yang utama bagi
kehidupan masa kini. Sebagian besar kehidupan kita, terutama perkotaan dtunjang dengan
keberadaan listrik. Ini menunjukkan listrik memegang peranan penting dalam kemajuan
kehidupan, baik dari rumah tangga hingga industrial besar. Agar pemakai / konsumen listrik
dapat memanfaatkan energi listrik dengan aman, nyaman dan kontinyu, maka di perlukan
instalasi listrik yang perencanaan maupun pelaksanaannya memenuhi standar berdasarkan
peraturan yang berlaku. Kesalahan dalam merencanakan dan merancang instalasi listrik dapat
menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kebakaran pada daerah padat penduduk
akibat arus hubung singkat. Untuk itu dibentuklah peraturan-peraturan yang menjadi syarat-
syarat standar dalam instalasi listrik. Maka karena itulah kami mencoba membuat perencanaan
instalasi dalam sebuah gedung berikut.
Untuk pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga untuk rumah/gedung terlebih dahulu
harus melihat gambar-gambar rencana instalasi yang sudah dibuat oleh perencana berdasarkan
denah rumah/bangunan dimana instalasinya akan dipasang. Selain itu juga spesifikasi dan syarat-
syarat pekerjaan yang diterima dari pemilik bangunan/rumah, dan syarat tersebut tidak terlepas
dari peraturan yang harus dipenuhi dari yang berwajib ialah yang mengeluarkan peraturan yaitu
PLN setempat.

Syarat-syarat pekerjaan instalasi rumah /gedung:


1. Gambar situasi untuk menyatakan letak bangunan, dimanainstalasinya akan dipasang serta
rencana penyambungannya dengan jaringan PLN.
2. Gambar instalasi Rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasang dan
sarana pelayanannya, misalnya titik lampu, saklar dan kotak kontak, panel hubung bagi, data
teknis yang penting dari setiap peralatan listrik yang akan dipasang.
3. Rekapitulasi atau perhitungan jumlah dari komponen yang diperlukan antara lain:
- Rekapitulasi material dan harga
- Rekapitulasi daya atau skema bagan arusnya
- Rekapitulasi tenaga dan biaya

Tujuan Dari Peraturan-Peraturan Adalah Sebagai Berikut:


1. Supaya aman bagi manusia, hewan atau barang (terhadap bahaya sentuhan serta kejutan
arus), keamanan gedung serta isinya terhadap kebakaran akibat listrik.
2. Adanya kesatuan atau keseragaman
3. Sebagai tuntunan pemakai energi listrik secara efisien.

Pada pemasangan instalasi listrik sebenarnya kebakaran akibat listrik kecil sekali
kemungkinannya, mengingat didalam tujuan diadakannya peraturan adalah aman, baik bagi
manusia, hewan dan barang. Untuk itu perlu dijelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan
dalam menyelesaikan pemasangan instalasi listrik untuk bangunan besar adalah sebagai berikut:
1) Direncanakan oleh konsultan perencana
2) Diperiksa oleh pemilik bangunan
3) Diperiksa oleh pemerintah (Cipta Karya – Dept PU)
4) Diperiksa oleh pemborong atau instalatir
5) Dipasang oleh instalatir dan diawasi oleh pengawas lapangan konsultan pengawas dan
pemilik bangunan.
6) Setelah selesai pemasangan instalasi, instalatir yang bersangkutan harus mengetes instalasi
yang telah dikerjakan, listrik baru dimasukan bila instalasi baik.

Selain hal tersebut diatas kiranya perlu ditengahkan disini bahwa apabila terjadi kebakaran pada
bangunan tersebut karena listrik, padahal instalasi belum 5 tahun serta belum ada perubahan
instalasi listriknya, maka instalatir pelaksana harus bertanggung jawab terhadap kebakaran yang
terjadi. Sehingga instalatir pelaksana harus betul-betul berhati-hati dalam melaksanakan
pekrjaannya.
Instalasi penerangan listrik adalah instalasi listrik yang digunakan untuk menyalurkan
energi listrik dari sumbernya kebeban listrik atau peralatan listrik. Pada beban listrik, energi
listrik yang berasal dari sumbernya tersebut melalui instalasi listrik diubah menjadi cahaya pada
beban lampu.

II. INSTALASI PENERANGAN


2.1. Pengertian Instalasi Listrik
Instalasi listrik adalah saluran listrik beserta gawai maupun peralatan yang terpasang baik
di dalam maupun di luar bangunan untuk menyalurkan arus listrik. Rancangan instalasi
listrik harus memenuhi ketentuan PUIL 2000 dan peraturan yang terkait dalam dokumen
seperti UU NO 18 Tahun 1999 tentang jasa konstruksi, Peraturan pemerintah NO 51
Tahun 1995 tentang Usaha Penunjang Tenaga listrik dan peraturan lainnya.

2.2. Prinsip-Prinsip Dasar Instalasi Listrik


Beberapa prinsip instalasi listrik yang harus menjadi pertimbangan pada pemasangan suatu
instalasi listrik dimaksudkan agar instalasi yang dipasang dapat digunakan secara optimum,
efektif dan efisien. Adapun prinsip dasar tersebut ialah sebagai berikut:
1) Keandalan; artinya, seluruh peralatan yang dipakai pada instalasi tersebut haruslah
handal dan baik secara mekanik maupun secara kelistrikannya. Keandalan juga
berkaitan dengan sesuai tidaknya pemakaian pengaman jika terjadi gangguan,
contohnya bila terjadi suatu kerusakan atau gangguan harus mudah dan cepat diatasi
dan diperbaiki agar gangguan yang terjadi dapat diatasi.
2) Ketercapaian; artinya, dalam pemasangan peralatan instalasi listrik yang relative
mudah dijangkau oleh pengguna pada saat mengoperasikannya dan tata letak
komponen listrik tidak susah untuk di operasikan sebagai contoh pemasangan sakelar
tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah.
3) Ketersediaan: artinya kesiapan suatu instalasi listrik dalam melayani kebutuhan baik
berupa daya, peralatanmaupun kemungkinan perluasan instalasi. Apabila ada perluasan
instalasi tidak menggangu sistem instalasi yang sudah ada. Tetapi kita hanya
menghubungkannya pada sumber cadangan (spare) yang telah diberi pengaman.
4) Keindahan: artinya dalam pemasangan komponen atau peralatan instalasi harus ditata
sedemikian rupa, sehingga dapat terlihat rapi dan indah serta tidak menyalahi peraturan
yang berlaku.
5) Keamanan: artinya, harus mempertimbangkan factor keamanan dari suatu instalasi
listrik, baik keamanan terhadap manusia bangunan atau harta benda makhluk hidup
lain dan peralatan itu sendiri.
6) Ekonomis: artinya, biaya yang dikeluarkan dalam pemasangan instalasi listrik harus
diperhitungkan dengan teliti dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu
sehingga biaya yang dikeluarkan dpat sehemat mungkin tanpa harus
mengesampingkan hal-hal diatas.

2.3. Pengaruh Lingkungan


Pengaruh pada lingkungan kerja peralatan instalasi listrik dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu lingkungan normal dan lingkungan tidak normal. Lingkungan tidak normal dapat
menimbulkan gangguan pada instalasi listrik yang normal. Untuk itu jika suatu instalasi
atau bagian dari suatu instalasi berada pada lokasi yang pengaruh luar yang tidak diimbangi
dengan peralatan yang memadai akan menyebabkan rusaknya peralatan dan dapat
membahayakan manusia.
Demikian juga pengaruh kondisi tempat akan dipasangnya suatu instalasi listrik, misalnya
dalam suatu industry apakah penghantar tersebut harus ditanam atau dimasukkan jalur
penghantar untuk menghindari tekanan mekanis. Oleh Karena itu pada pemasangan-
pemasangan instalasi listrik hendaknya mempunyai rencana perhitungan dan analisa yang
tepat.
2.4. Penghantar
Komponen-komponen perancangan instalasi listrik ialah bahan-bahan yang diperlukan oleh
suatu system sebagai rangkaian control maupun rangkaian daya. Dimana rangkaian control
dan rangkaian daya ini dirancang untuk menjalankan fungsi system sesuai dengan deskripsi
kerja.

1) Jenis penghantar
Penghantar ialah suatu benda yang berbentuk logam ataupun non logam yang bersifat
konduktor atau dapat mengalirkan arus dari satu titik ke titik lainnya. Penghantar dapat
berupa kabel ataupun berupa kawat penghantar.
Kabel ialah penghantar yang dilindungi dengan isolasi dan keseluruhan inti dilengkapi
dengan selubung pelindung bersama, contohnya ialah kabel NYM, NYA dan
sebagainya.
Sedangkan kawat penghantar ialah penghantar yang tidak diberi isolasi contohnya ialah
BC (Bare Conductor), penghantar berlubang (Hollow Conductor), ACSR (Alumunium
Conductor Steel Reinforced), dsb.
Secara garis besar, penghantar dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a. Penghantar berisolasi
Penghantar berisolasi dapat berupa kawat berisolasi atau kabel. Batasan kawat
berisolasi adalah rakitan penghantar tunggal, baik serabut maupun pejal yang
diisolas, contoh kawat berisolasi; NYA dan NYAF.
Batasan kabel ialah rakitan satu penghantar atau lebih, baik itu penghantar serabut
ataupun pejal masing-masing diisolasi dan keseluruhannya diselubungi pelindung
bersama.

Contoh kabel:
NYM-04 x 2 mm2, 300/500V: artinya kabel 4 inti tanpa penghantar (hijau = kuning)
berpenghantar tembaga masing- masing luas penampangnya 2 mm2 berbentuk
bulat, pelindung dalam dan selubung luar PVC tegangan nominal penghantar fasa-
netral 300V, dan tegangan fasa-fasa 500V.
b. Penghantar Tanpa Isolasi
Hantaran tak berisolasi mrupakan penghantar yang tidak dilapisi oleh isolator,
contoh penghantar tidak berisloasi BC (Bare Conductor) jenis-jenis isolasi yang
dipakai pada penghantar listrik meliputi isolasi dari PVC (Poly Vinil Clorida)

2) Jenis Kabel
Dilihat dari jenisnya, penghantar dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
a. Kabel Instalasi; biasa digunakan pada instalasi penerangan jenis kabel yang banyak
digunakan dalam instalasi rumah tinggal untuk pemasangan tetap ialah NYA dan
NYM. Pada penggunaanya kabel NYA menggunakan pipa untuk melindungi
secara mekanis ataupun melindungi dari air dan kelembaban yang dapat merusak
kabel tersebut.

Gambar: Konstruksi kabel NYA


Kabel NYA hanya memiliki satu penghantar berbentuk pejal, kabel ini pada
umumnya digunakan pada instalasi rumah tinggal, sedangkan kabel NYM adalah
kabel yang memiliki beberapa penghantar dan memiliki isolasi luar sebagai
pelindung. Konstruksi kabel NYM terlihat pada gambar 2.2.

Gambar: Konstruksi kabel NYM


b. Kabel Tanah; terbagi menjadi dua yaitu :
a) Kabel Tanah Thermoplastic Tanpa Perisai; seperti NYY, biasanya digunakan
untuk kabel tenaga pada industry. Kabel ini juga ditanam dalam tanah dengan
syarat diberikan perlindungan terhadap kemungkinan kerusakan mekanis . pada
prinsipnya susunan NYY ini sama dengan NYM. Hanya tebal isolasi dan
selubung luarnya serta jenis PVC yang digunakan berbeda.
b) Kabel Tanah Thermoplastic Berperisai; seperti NYFGbY, biasanya digunakan
apabila ada kemungkinan terjadi gangguan secara mekanis.

Gambar: Konstruksi kabel NYY


c. Kabel fleksibel; biasanya digunakan untuk peralatan yang sifatnya tidak tetap atau
berpindah-pindah dan ditempat kemungkinan adanya gangguan mekanis atau
getaran dengan peralatan yang harus tahan terhadap tarikan dan gesekan.

3) Pemilihan penghantar
Dalam pemilihan jenis penghantar yang akan digunakan dalam suatu instalasi dan luas
penghantar yang akan dipakai dalam instalasi tersebut ditentukan berdasarkan 6
pertimbangan :
a) Kemampuan hantar arus
b) Drop Tegangan (Susut Tegangan)
c) Kondisi suhu
d) Kondisi Lingkungan
e) Kekuatan Mekanis
f) Kemungkinan Perluasan

2.5. Pengaman
Pengaman adalah suatu peralatan listrik yang digunakan untuk melindungi komponen listrik
dari kerusakan yang diakibatkan oleh gangguan seperti arus beban lebih ataupun arus hubung singkat.
Fungsi dari pengaman dalam distribusi tenaga listrik adalah :
a) Isolasi, yaitu untuk memisahkan instalasi atau bagiannya dari catu daya listrik untuk
alasan keamanan
b) Kontrol, yaitu untuk membuka atau menutup sirkit instalasi selama kondisi operasi
normal untuk tujuan operasi dan perawatan
c) Proteksi, yaitu untuk pengamanan kabel, peralatan listrik dan manusianya terhadap
kondisi tidak normal seperti beban lebih, hubung singkat dengan memutuskan arus
gangguan dan mengisolasi gangguan yang terjadi.

1.
2.
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.
1) Mini Circuit Breaker (MCB)
Pada MCB terdapat dua jenis pengaman yaitu secara thermos dan elektromagnetis,
pengaman thermis berfungsi untuk mengamankan arus beban lebih sedangkan
pengaman elektromagnetis berfungsi untuk mengamankan arus beban lebih sedangkan
pengaman elektromagnetis berfungsi untuk mengamankan jika terjadi hubung singkat.
MCB dalam kerjanya membatasi arus lebih menggunakan gerakkan dwi logam untuk
memutuskan rangkaian. Dwilogam ini akan bekerja dari panas yang diterima oleh
Karena energy listrik yang timbul.
Pemutusan thermal terjadi pada saat terjadi gangguan arus lebih pada rangkaian secara
terus menerus. Cara kerjanya dalah sebagai berikut :
Bimetal Blade (1) akan melengkung akibat pemanasan oleh arus lebih secara kontinyu
pada elemen dwi logam ini. Bengkokkan itu akan menggerakkan Trip Lever (2)
sampai Release Pawl (3) berubah posisi sehingga Moving Contact Arm (4) membuka
memutuskan rangkaian dengan bantuan Release Spring (5)
Keterangan gambar :
1. Batang bimetal
2. Batang penekan
3. Tuas pemutus kontak
4. Lengan kontak yang bergerak
5. Pegas penarik kontak
6. Trip koil
7. Batang pendorng
8. Batang penerik kontak
9. Kontak tetap
10. Kisi pemadam busur api
11. Plat penahan dan penyalur busur api
Gambar: Bagian-bagian MCB 1 fasa
MCB dibuat hanya memilik satu kutub untuk pengaman 1 fasa, sedangkan untuk
pengaman tiga fasa biasanya memiliki tiga kutub dengan tuas yang disatukan sehingga
apabila terjadi gangguan pada salah satu kutub maka kutub yang lainnya juga akan ikut
terputus.

2) Molded Case Circuit Breaker (MCCB)


MCCB merupakan sebuah pemutus tenaga yang memiliki fungsi sama dengan MCB,
yaitu mengamankan peralatan dan instalasi listrik saat terjadi hubung singkat dan
embatasi kenaikan arus Karena kenaikan beban. Hanya saja yang membedakan MCCB
dengan MCB adalah casingnya, dimana untuk MCB tiga phasa memiliki chasing dari
tiga buah MCB satu phasa yang dikopel secara mekanis sementara MCCB memiliki
tiga buah terminal phasa dalam satu casing yang sama.

3) Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)


ELCB merupakan sakelar yang bekerja berdasarkan arus bocor yang dirasakannya
dengan memutuskan rangkaian dari sumber. Arus bocor sendiri ada yang langsung
mengalir ke bumi dan ada juga arus bocor yang mengalir ke tubuh mahluk hidup yang
menyentuh badan peralatan yang mengalami kegagalan isolasi. Dari konstruksinya,
sakelar ini terdiri dari sebuah mekanik pemutus, penghantar fasa, inti trafo arus
seimbang dan penghantar netral.

2.6. Penerangan
2.7 Penerangan
2.7.1 Pengetahuan Instalasi Listrik
- Instalasi listrik
1. Instalasi Daya : rangkaian listrik yang biasanya digunakan pada kebutuhan
daya, misalnya : trafo distribusi, motor listrik, AC dan lainnya.
2. Instalasi Penerangan : rangkaian listrik yang biasanya digunakan pada beban-
beban penerangan.

Berdasarkan keserasian kerja

1. Menghindari bahaya yang dapat ditimbulkan akibat trgangan sentuh dan kejutan
arus yang dapat mengancam keselamatan manusia.
2. Untuk menciptakan suatu system instlasi yang dpat diandalkan tingkat
keamanannya.
3. Untuk menghindari kerugian-kerugian yang dapat ditimbulkan akibat kebakaran
yang disebabkan oleh kegagalan suatu perancangan.

Berdasarkan perencanaan, ketentuan yang diperlukan.

1. Penggunaan warna isolasi penghantar untuk arus bolak-balik


Fasa 1 (R) berwarna merah

Fasa 2 (S) berwarna kuning

Fasa 3 (T) berwarna hitam

Netral (N) berwarna biru

Pentanahan (PE) berwarna hijau loreng kuning

2. Kotak kontak harus dipasang pada dinding/ tembok kurang lebih 1,2 m diatas
permukaan lantai.
3. Saklar (pelayanan) harus dipasang pada dinding / tembok sekurang kurangnya 1,2 m
diatas permukaan lantai. Hal ini sesuai dengan semua pemutus daya harus
mempunyai daya pemutus sekurang kurangnya sama dengan arus hubung singkat
yang dapat terjadi pada system instalasi tersebut.
2.7.2 Perhitungan Penerangan

data-data yang dibutuhkan dalam perencanaan, diantaranya :

1. dimensi ruang
2. warna dinding dan lantai
3. kegunaan ruangan
4. system penerangan yang dikehendaki
5. penyusunan dan kondisi permukaan
6. kondisi kerja, temperature, kelembaban dan sebagainya.

2.7.3 Pemilihan Armature


Penyebaran cahaya dari suatu cahaya bergantung pada konstruksi sumber cahaya itu
sendiri dan armatur yang digunakan. Sebagian besar cahaya yang direspon mata tidak
langsung di sumber cahaya, tetapi setelah dipantulkan atau melalui benda yang tembus
cahaya.
Untuk penerangan, secara garis besar penyebaran cahaya ada tiga macam
yaitu:
1. Penerangan Langsung
2. Penerangan Tidak Langsung
3. Penerangan Campuran
Jika kita berada dalam suatu ruang yang ada sumber cahaya dari sebuah lampu, maka
ada dua sumber cahaya, yaitu sumber cahaya primer yang berasal dari lampu tersebut
dan sumber cahaya sekunder yang merupakan pantulan dari fiting lampu tersebut. Dari
dinding-dinding di sekitar ruangan, gambar 2.51 (a) menunjukkan empat jenis
kemungkinan pemantulan yang dapat terjadi dari lapisan penutup armatur yang
berbeda. Sedangkan gambar 2.51 (b) menunjukkan berbagai macam armatur.

dari data-data diatas dapat dipilih sumber penerangan dan bentuk armature yang sesuai,
meliputi : bentuk, tingkat pengamananya dan komponen-komponen sebelum
menghitung jumlah lampu yang dibutuhkan, perlu diperhitungkan juga kemungkinan
terbaik untuk pengaturan armature.
2.7.4 Konsep Dan Satuan Penerangan

dalam system penerangan terdapat beberapa konsep dan satuan penerangan yang
digunakan untuk penentuan banyak dan kekuatan cahaya yang dibutuhkan.Satuan-
satuan dari instalasi penerangan tersebut anatara lain :

Fluksi cahaya

Ialah suatu sumber cahaya yang memancarkan sinar ke segala arah yang berbentuk
garis-garis cahaya. Satuan yang dipakai untuk fluksi cahaya ialah lumen.

Intensitas cahaya Ialah flux cahaya per satuan sudut ruang yang dipancarkan ke suatu
arah tertentu. Satuan yng digunakan adalah candela.

Iluminasi ialah suatu ukuran untuk terang suatu benda.


2.7.5 Penentuan Jumlah Dan Kekuatan Lampu

factor-faktor yang mempengaruhi penentuan jumlah titik cahaya pada suatu ruangan :

1. macam penggunaan ruangan (fungsi ruangan), setiap macam penggunaan ruangan


mempunyai kebutuhan kuat penerangan yang berbeda-beda.
2. Ukuran ruangan, semakin besar ukuran ruangan maka semakin besar pula kuat
penerangan yang dibutuhkan.
3. Keadaan dinding dan langit-langit (factor refleksi), berdasarkan warna cat dari
dinding dan langit-langit pada ruangan tersebut memantulkan ataukah menyerap
cahaya.
4. Macam jenis lampu dan armature yang dipakai, tiap-tiap lampu dan armature
memiliki konstruksi dan karakteristik yang berbeda.
Letak dan jumlah lampu pada suatu ruangan harus dihitung sedemikian rupa,
sehingga ruangan tersebut mendapatkan sinar yang merata. Dan manusia yang
berada didalam ruangan tersebut menjadi nyaman, penerangan untuk ruangan kerja
harus dirancang sedemikian rupa sehingga pengaruh dari penerangan tidak membuat
cepat lelah mata.

Disamping itu harus diperhitungkan juga hal –hal berikut :

1. Effisiensi Armatur (v)


Effisiensi sebuah armature ditentukan oleh konstruksinya dan bahan yang
digunakan. Dalam effisiensi penerangan selalu diperhitungkan efisiensi
armaturnya.

V= ( )[ ]

2. Faktor-faktor refleksi
Factor-faktor refleksi dinding (rw) dan factor refleksi (rp) masing-masing
menyatakan bagian yang dipantulkan dari fluks cahaya yang diterima oleh
dinding dan langit-langit yang mencapai bidang kerja.
Pengaruh dinding dan langit-langit pada system penerangan langsung jauh lebih
kecil daripada pengaruhnya pada system-sitem penerangan lain, sebab cahaya
yang jatuh pada dinding dan langit-langit hanya sebagian dari fluks cahaya.

3. Indeks ruang atau indeks bentuk (k)

( ) ( )[ ]

Keterangan :
P = panjang ruangan (meter)
L = lebar ruangan (meter)
H = jarak atau tinggi armature terhadap bidang kerja (meter)

4. Factor penyusutan / depresiasi (kd)

( )[ ]

Untuk memperoleh efisiensi penerangan dalam keadaan dipakai, nilai efisiensi yang
didapat dari table harus dikalikan dengan factor penyusutan. Factor penyusutan ini
dibagi menjadi tiga golongan utama, yaitu:
- Pengotoran ringan (daerah yang hampir tak berdebu)
- Pengotoran sedang / biasa
- Pengotoran berat (daerah banyak debu)

Bila tingkat pengotoran tidak diketahui, maka factor depresi yang digunakan 0,8
5. Bidang kerja dan efisiensi
Intensitas penerangan harus ditentukan dimana pekerjaan akan dilaksanakan.
Bidang kerja umumnya diambil 0,8 cm diatas lantai.
6. Factor unility

( )[ ]

Keterangan :
N = jumlah lampu
E = illuminasi penerangan yang dibtuhkan ruangan (Iux)
A = luas ruangan
F = fluks cahaya yang dikeluarkan oleh lampu (lumen)

effisiensi armature (%)

Kd = factor depresiasi

Kp = factor utility (lampiran 4)

2.7.6 Lampu Penerangan


Prinsip Kerja
lampu pijar mengeluarkan cahaya berdasarkan prinsip pemijaran sehingga lampu
ini dapat di atur secara mudah dengan menggunakan tahanan geser. Oleh Karena
prinsip inilah maka lampu ini dinamakan lampu pijar (incandescen lamp). Umur
lampu ini biasanya cukup pendek (hanya sekitar 1000 jam). Konstruksi lampu
ini sangat sederhana sehingga harga dari lampu ini cukup muraj dibandingkan
dengan lampu jenis lain.
Lampu pijar yang sering digunakan untuk penerangan pada umumnya terdiri dari
dua macam :
Lampu GLS (general Lighting service)
Lampu pijar jenis ini sering digunakan untuk penerangan yang umum (general
lighting) contohnya : untuk penerangan ruang tamu, penerangan kamar tidur dan
lain-lain.
Lampu reflector (reflector lamps)
Lampu pijar jenis ini sering digunakan untuk penerangan sorot (spotlighting),
contohnya ; penerangan panggung (stage lighting), penerangan studio dan lain-
lain.
Penggunaan
Untuk penerangan yang membutuhkan variasi armature dan warna sehingga
memebri suasana lebih menarik dan indah misalnya :
- ruang pertemuan/ tamu
- dekorasi
- reklame
- pameran, dan lain-lain

2.8 Perbaikan factor daya

Semua lampu tabung yang menggunakan ballast berupa reactor atau transformator
akan mengakibatkan terjadinya komponen arus tidak berwatt, atau disebut daya
reaktif (VAR) dalam rangkaian. Semakin besar daya reaktif yang terjadi
mengakibatkan semakin rendahnya factor daya (cos ) lampu.
Factor daya diartikan sebagai perbandingan arus yang dibutuhkan untuk kerja
nyata (W) terhadap arus total yang disuplai (VA). Atau dengan kata lain, bahwa
factor daya ilah perbandingan daya nyata (W) dengan daya semu (VA).

Cos = ( )[ ]

Diagram segitiga daya :

Gambar 2.12 Diagram Segitiga Daya


2.9 Perlengkapan Hubung Bagi (PHB)
PHB harus mempunyai persyaratan yeng meliputi, pemasangan, sirkit, ruang
pelayanan, penandaan untuk semua jenis PHB, baik tertutup maupun terbuka dan
pasangan dalam maupun luar.

2.10.1 Penataan PHB

PHB harus ditata dan dipasang sedemikian rupa sehingga rapid an teratur, dan
harus ditempatkan dalam ruang yang cukup leluasa, sehingga pemeliharaan dan
pelayanannya mudah, aman dan mudah dicapai. Seperti instrument ukur, tombol
dan saklar harus dapat dilayani dengan mudah dan aman dari depan tanpa bantuan
tangga.

2.10.2 Konstruksi PHB


konstruksi PHB ada dua jenis, yaitu yang berada di dalam ruangan dan
yang berada di luar ruangan. Sehingga konstruksi PHB harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut :
1. Syarat PHB untuk pemasangan didalam ruangan
a.) Rangka, rumah dan bagian konstruksi PHB tertutup harus
terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar, tahan lembab dan
kokoh.
b.) PHB tertutup pasangan dlam harus dibuat dengan konstruksi
yang diperkuat. Sehingga tahan terhadap gangguan mekanis.
2. Syarat PHB untuk pemasangan diluar ruangan
a.) Selungkup harus kokoh dan dibuat dari bahan yang tahan
terhadap cuaca dan lubang ventilasi harus dibuat sedemikian rupa
sehingga binatang dan benda kecil serta air yang jatuh tidak masuk
kedalamnya,
b.) Semua komponen harus dipasang dibagian dalam, sehingga
hanya dapat dilayani dengan membuka tutup yang terkunci.
c.) Pintu atau penutup PHB yang terbuat dari logam harus diamankan
dengan jalan membumikannya melalui penghantar fleksibel.
d.) Bila pintu PHB dibuat dari bahan isolasi, instrument ukur dengan
BKT yang terpasang pada pintu tersebut harus dihubungkan dengan
penghantar proteksi PHB.
2.10.3 Syarat-Syarat Dari PHB Sesuai Dengan PUIL 2000.

1. PHB untuk pemasangan diluar harus dipasang ditempat yang cukup


tinggi sehingga tidak akan terendam pada saat banjir.
2. Penyambungan saluran masuk dan saluran keluar pada PHB harus
menggunakan terminal, sehingga penyambungannya dengan
komponen dapat dilakukan dengan mudah, teratur dan aman.
3. Disekitar PHB harus terdapat ruang yang cukup luas sehingga
pemeliharaan, pemeriksaan, perbaikan, pelayanan dan lalu lintas dapat
dilakukan dengan mudah dan aman.
4. Untuk memudahkan pelayanan dan pemeliharaan, harus dipasang
bagan sirkit PHB yang mudah dilihat.
5. Instrument ukur dan indicator yang dipasang pada PHB harus terlihat
jelas dan harus ada petunjuk tentang besaran apa yang dapat diukur dan
gejala apa yang ditunjukkan.

2.11 Pentanahan

Pembumian atau pentanahan adalah hubungan listrik yang sengaja dilakukan dari
beberapa bagian instalasi listrik ke system pentanahan. Penghantar tanpa isolasi yang
ditanam didalam didalam tanah dianggap sebagai bagian dari elektroda pentanahan dan
harus memenuhi ketentuan PUIL 2000.

Bagian-bagian dari peralatan listrik harus ditabahkan, untuk membatasi tegangan sentuh,
yaitu tegangan yang timbul pada bagian peralatan selama terjadi gangguan satu fasa ke
tanah, sehingga menghindari bahaya terhadap manusia. Dan pada pentanahan body
system bertujuan untuk memperkecil terjadinya tegangan sentuh dan atau tegangan
langkah.

Yang dimaksud dengan tegangan sentuh ialah beda tegangan sentuh ialah beda tegangan
antara logam yang dihubungkan dengan system pentanahan dengan suatu titik
dipermukaan tanah sejauh jangkauan orang normal berdiri dari logam tersebut.

Sedangkan tegangan langkah ialah tegangan antara 2 titik pada permukaan tanah
disekeliling elektroda pentanahan dimana jarak kedua titik sejauh langkah orang.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat system pentanahan yang baik,
yaitu :

- Tanah
Salah satu yang menentukan besarnya hambatan pentanahan RG adalah hambatan jenis
tanahnya. Semakin kecil hambatan tanah Rearth maka hambatan system pentanahan akan
semakin kecil yang berarti semakin baik.
Berdasarkan PUIL 2000, nilai tahanan jenis tanah sangat berbeda-beda bergantung pada jenis
tanahnya.

Table 2.4 resistansi jenis tanah

Jenis Tanah Tanah liat Pasir Kerikil Pasir dan Tanah


tanah rawa dan tanah basah basah kerikil berbatu
ladang kering
Resistansi 30 100 200 500 1000 3000
jenis
(ohm-m)
Table 2.5 hambatan tanah dari beberapa jenis tanah

JENIS TANAH HAMBATAN TANAH (ohm)


pasir >400
Tanah berpasir 300
Tanah liat 100
Tanah lempung 60
Tanah hitam 50
Tanah gemuk (peat) 20
Tanah tepian sungai >0dan<50
Sumber : pengukuran besaran listrik, oleh : Rudy setiabudy

Tujuan pentanahan peralatan :

- Agar jika terjadi kegagalan isolasi maka tegangan sentuh yang tinggi dapat dicegah dan
pengaman segera bekerja.
- Untuk membatasi tegangan antara bagian-bagian peralatan yang tidak dialiri arus dan
antara bagian-bagian ini dengan tanah sampai suatu harga yang aman.
- Untuk mencegah terjadinya tegangan kejut listrik yang berbahaya bagi orang disekitarnya

2.11.1 Sistem Pentanahan/ Pembumian

System pentanahan rumah mewah ini menggunakan system TT. Jadi system TT mempunyai satu
titik yang dibumikan langsung. BKT instalasi dihubungkan ke elektroda bumi yang secara listrik
terpisah dari elektroda bumi system instalasi listrik

Gambar 2.13 Sistem IT


2.11.2. Jenis elektroda pentanahan

Jenis elektroda pentanahan ialah penghantar yang ditanam dalam bumi dan membuat kotak
langsung dengan bumi. Penghantar bumi yang tidak berisolasi yang ditanam dalam bumi
dianggap sebagai bagian dari elektroda bumi.

Sebagai bahan elektroda digunakan tembaga, atau baja yang digalvanisasi atau dilapisi tembaga
sepanjang kondisi setempat tidak mengharuskan memakai bahan lain.

Macam-macam bentuk elektroda pentanahan. Pada dasarnya bentuk pentanahn dapat dilakukan
dengan :

- Elektroda batang
- Elektroda strip
- Eektroda plat

2.11.3 Elektroda pentanahan


Untuk menentukan diameter (d) elektroda pentanahan dapat dihitung :

( )[ ]
( )

Dimana :
( )

( )

Panjang elektroda yang ditanam (m)


( )
2.12 PENENTUAN KAPASITAS PENGAMAN
Cara penentuan pengaman pada instalasi penerangan setiap rangkaian akhir sebagai berikut :
( )
( )
Dalam hal ini teganga system adalah satu fasa maka besarnya 220 V.

Kapasitas pengaman rangkaian induk (untuk 3 fasa) di hitung sebagai berikut :


( )
√ ( )
Beban total seluruh fasa (
VA)
3  380V
Beban total seluruh fasa dalam hal ini diperhitungkan beban cadangan.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Perhitungan Iluminasi Tiap Ruangan yang dibutuhkan

1. Menghitung Penerangan Gedung 1


a. Hall
2
Ukuran ruang : Luas (L) = 58,32 m
Panjang (P) = 5,4 m
Lebar ( l ) = 12 m
1. Untuk ruangan ini direncanakan menggunakan armatur langit-langit dengan jenis lampu 2
x TL 40 watt.
2. Faktor Refleksi
Faktor-faktor refleksinya berdasarkan warna dinding dan langit-langit ruangan.
Warna putih dan sangat muda : 0,7
Warna muda : 0,5
Warna sedang : 0,3
Warna gelap : 0,1
Untuk ruangan ini ditentukan
rp = 0,7 ; rw = 0,5 ; rm = 0,1
3. Tinggi penerangan
Karena lampu dipasang pada langit-langit dan bidang kerja berada kira-kira 1 m diatas
lantai, maka:
h = 4 – 0.8 = 6 m
4. Indeks Ruangan

K ( )

K= ( )

Efisiensi penerangan
Dapat dilihat dari perhitungan berikut ;
k1 = 0,6 ; η1 = 0,25
k2 =0,8 ; η2 = 0,32
Jadi efisiensi penerangangannnya adlah:
η η (η η )

η ( )

η 0,257

η = 25,7 %

5. Fluks cahaya yang diperlukan


Intesitas penerangan yang diperlukan dapat ditentukan berdasarkan table 1 no.6 untuk
penerangan ruangan ini digunakan nilai intensitas (E) = 200 lux dan faktor depresi (d) =
0,8 (lihat table 4), untuk pemakaian baru.
( ) ( )
Φ0 = η

Φ0 =

6. Jumlah lampu atau armatur n


Fluks cahaya lampu atau armatur dapat di lihat dari buku katalog. Untuk lampu TL 40
watt memberi 2.300 lumen sehingga TL
2 x 2.300 watt = 4600 lm.
Sehingga jumlah tittik lampu dapat di cari :

= 12,3329 ≈ 12 titik lampu


Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Faktor Daya yang


Ukuran Ruang Daya
Refleksi digunakan
lampu
Jenis h titik untuk
No Ruang k η (%) E d φo (lm) Lumen 2xTL
2) P L Lampu (m) lampu lampu
A (m rp rw rm 40
(m) (m) 2xTL 40
Watt
Watt
2 x TL
1 Koridor 167.2 76 2.2 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.668 0.312 200 0.8 133974.359 2300 30 80 2400
Watt
2 x TL
R. Brefing
2 29.16 5.4 5.4 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.844 0.374 200 0.8 19491.97861 2300 6 80 480
Office
Watt
2 x TL
3 Hall 2 29.16 5.4 5.4 40 0.7 0.5 0.1 3.3 0.818 0.3635 200 0.8 20055.02063 2300 4 80 320
Watt
2 x TL
R.
4 29.16 5.4 5.4 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.844 0.4 250 0.8 22781.25 2300 4 80 320
Meteorologi
Watt
2 x TL
R. Manager
5 25.92 4.8 5.4 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.794 0.38 250 0.8 21315.78947 2300 5 80 400
Operasional
Watt
Asman 2 x TL
6 Keselamatan 19.44 3.6 5.4 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.675 0.31 250 0.8 19596.77419 2300 4 80 320
Bandara Watt
Asman 2 x TL
7 Pelayanan 19.44 3.6 5.4 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.675 0.31 250 0.8 19596.77419 2300 4 80 320
Bandara Watt
Asman ops. 2 x TL
8 Lalu lintas 19.44 3.6 5.4 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.675 0.31 250 0.8 19596.77419 2300 4 80 320
penerbangan Watt
Asman 2 x TL
9 19.44 3.6 5.4 0.7 0.5 0.1 3.2 0.675 0.31 250 0.8 19596.77419 2300 4 80 320
Elektronika 40

Page 34
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

dan listrik Watt


2 x TL
10 R. Simulator 29.16 5.4 5.4 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.844 0.4 250 0.8 22781.25 2300 4 80 320
Watt
2 x TL
11 R. Instruktur 12.9280 4.04 3.2 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.558 0.2832 250 0.8 14265.53672 2300 3 80 240
Watt
2 x TL
12 AFTN 29.16 5.4 5.4 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.844 0.4 150 0.8 13668.75 2300 2 80 160
Watt
2 x TL
R.
13 25.92 4.8 5.4 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.794 0.356 250 0.8 22752.80899 2300 4 80 320
Elektrnonika
Watt
2 x TL
14 R. Mekanikal 25.92 4.8 5.4 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.794 0.356 250 0.8 22752.80899 2300 4 80 320
Watt
PL-C
15 R. Listrik 19.44 3.6 5.4 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.675 0.851 150 0.8 4283.19624 1200 2 18 36
Watt
PL-C
R. UPS/
16 19.44 3.6 5.4 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.675 0.851 150 0.8 4283.19624 1200 2 18 36
Listrik
Watt
PL-C
17 R. Battery 12.96 2.4 5.4 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.519 0.7420 150 0.8 3274.932615 1200 2 18 36
Watt
2 x TL
R. Peralatan
18 25.92 4.8 5.4 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.794 0.38 250 0.8 21315.78947 2300 4 80 320
App ± 0.00
Watt
2 x TL
R. Peralatan
19 38.88 7.2 5.4 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.964 0.421 250 0.8 28859.85748 2300 6 80 480
App Control
Watt
R. Staff 2 x TL
20 Operasional 38.88 7.2 5.4 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.964 0.421 250 0.8 28859.85748 2300 6 80 480
LLU Watt

Page 35
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

2 x TL
21 R. Meeting 58.32 5.4 10.8 40 0.7 0.5 0.1 3.2 1.125 0.394 250 0.8 46256.34518 2300 10 80 800
Watt
PL-C
Toilet
22 9.72 3.6 2.7 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.482 0.456 150 0.8 3996.710526 1200 3 18 54
Wanita
Watt
PL-C
23 Toilet Pria 14.4 3.6 2.7 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.482 0.456 150 0.8 5921.052632 1200 4 18 72
Watt
PL-C
24 Pantry 6.12 3.4 1.8 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.368 0.5 150 0.8 2295 1200 1 18 18
Watt
PL-C
25 R. Rest 12.92 3.4 3.8 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.561 0.76 150 0.8 3187.5 1200 2 18 36
Watt
PL-C
26 VHS/ TX 25.92 4.8 5.4 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.794 0.951 150 0.8 5110.410095 1200 4 18 72
Watt
2 x TL
R. Tellman
27 51.84 9.6 5.4 40 0.7 0.5 0.1 3.2 1.080 0.461 250 0.8 35140.99783 2300 8 80 640
Equipment
Watt
PL-C
28 mushola 20.52 5.4 3.8 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.697 0.856 150 0.7 5136.849132 1200 4 18 72
Watt
2 x TL
29 Salasar 1 22.2 7.4 3 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.410 0.267 200 0.8 20786.51685 2300 5 80 400
Watt
2 x TL
30 Salasar 2 21.6 5.4 4 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.718 0.31 200 0.8 17419.35484 2300 4 80 320
Watt
PL-C
1.1 40 18
31 selasar 2 1.54 1.4 18 0.7 0.1 3.2 0.193 0.45 150 0.8 641.6666667 1200 1 18
Watt 0.5
Watt

Page 36
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

2 x TL
32 Hall 1 58.32 5.4 12 40 0.7 0.5 0.1 3.2 25,7 200 0,8 2300 10 80 800
Watt
Jumlah 880.528 76 23.8 160.000 1940 11250

Page 37
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

2. Menghitung Penerangan Gedung 2


b. Ruang General Manager
2
Ukuran ruang : Luas (L) = 69,12 m
Panjang (P) = 9,6 m
Lebar ( l ) = 7,2 m
1. Untuk ruangan ini direncanakan menggunakan armatur langit-langit dengan jenis lampu
2 x TL 40 watt.
2. Faktor Refleksi
Faktor-faktor refleksinya berdasarkan warna dinding dan langit-langit ruangan.
Warna putih dan sangat muda : 0,7
Warna muda : 0,5
Warna sedang : 0,3
Warna gelap : 0,1
Untuk ruangan ini ditentukan
rp = 0,7 ; rw = 0,5 ; rm = 0,1
3. Tinggi penerangan
Karena lampu dipasang pada langit-langit dan bidang kerja berada kira-kira 1 m diatas
lantai, maka:
h = 4-0,8 = 3,2 m
4. Indeks Ruangan
K ( )

K= ( )

Efisiensi penerangan
Dapat dilihat dari perhitungan berikut ;
k1 = 1,2 ; η1 = 0,42
k2 =1,5 ; η2 = 0,47
Jadi efisiensi penerangangannnya adlah:
η η (η η )

η ( )

Page 38
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

η 0,43

5. Fluks cahaya yang diperlukan


Intesitas penerangan yang diperlukan dapat ditentukan berdasarkan table 1 no.6 untuk
penerangan ruangan ini digunakan nilai intensitas (E) = 250 lux dan faktor depresi (d) =
0,8 (lihat table 4), untuk pemakaian baru.
( ) ( )
Φ0 =
η

Φ0 =

6. Jumlah lampu atau armatur n


Fluks cahaya lampu atau armatur dapat di lihat dari buku katalog. Untuk lampu TL 40
watt memberi 2.300 lumen sehingga TL
2 x 2.300 watt = 4600 lm.
Sehingga jumlah tittik lampu dapat di cari :

=
= 10,92012 ≈ 10 titik lampu

Page 39
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Faktor Daya yang


Ukuran Ruang Daya
Refleksi digunakan
lampu
Jenis h titik untuk
No Ruang k η (%) E d φo (lm) Lumen 2xTL
2) Lampu (m) lampu lampu
A (m P (m) L (m) rp rw rm 40
2xTL 40
Watt
Watt
2 x TL
R. General
1 69.12 9.6 7.2 40 0.7 0.5 0.1 3.2 1.286 0.49 250 0.8 44081.63265 2300 10 80 800
Manager
Watt
2 x TL
2 R. Rapat Kecil 34.56 5.4 7.2 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.964 0.394 250 0.8 27411.16751 2300 6 18 108
Watt
2 x TL
3 Entrance 45.6 7.6 6 40 0.7 0.5 0.1 3.2 1.048 0.38 250 0.7 42857.14286 2300 9 80 720
Watt
2 x TL
4 R.Rapat besar 69.12 9.6 7.2 40 0.7 0.5 0.1 3.2 1.286 0.49 250 0.8 44081.63265 2300 12 80 960
Watt
2 x TL
5 R.Sekretarist 23.04 4.8 4.8 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.750 0.302 250 0.8 23841.0596 2300 4 80 320
Watt
PL-C
6 R.tunggu 23.04 4.8 4.8 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.750 0.941 150 0.8 4590.860786 1200 3 18 54
Watt
2 x TL
7 Lobby 69.12 9.6 7.2 40 0.7 0.5 0.1 3.2 1.286 0.433 200 0.7 45608.71 2300 10 80 800
Watt
2 x TL
8 R. ME 17.28 4.8 3.6 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.643 0.264 250 0.8 20454.54545 2300 4 80 320
Watt
PL-C
9 R. fotocopy 17.28 4.8 3.6 0.7 0.5 0.1 3.2 0.643 0.865 150 0.8 3747.831116 1200 3 18 54
18

Page 40
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

Watt
2 x TL
10 R.PABX 34.56 4.8 7.2 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.900 0.405 250 0.8 26666.66667 2300 8 80 640
Watt
2 x TL
11 R. Manager 1 15 4.8 3.2 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.600 0.25 250 0.8 19200 2300 4 80 320
Watt
2 x TL
12 ASMAN 10.88 3.4 3.2 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.515 0.205 250 0.8 16585.36585 2300 4 80 320
Watt
Divisi Komersial
2 x TL
dan
13 115.2 9.6 12 40 0.7 0.5 0.1 3.2 1.667 0.48 250 0.8 75000 2300 16 80 1280
Pengembangan
Watt
Usaha
PL-C
14 R.Tamu I 16.32 4.8 3.4 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.622 0.841 150 0.8 3638.525565 1200 2 18 36
Watt
PL-C
15 R. Tamu II 16.32 4.8 3.4 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.622 0.841 150 0.8 3638.525565 1200 2 18 36
Watt
PL-C
16 R. foto 9.52 2.8 3.4 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.480 0.65 200 0.8 3661.538462 1200 2 18 36
Watt
R. staff 2 x TL
17 Operasional 23.12 6.8 3.4 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.708 0.3432 200 0.8 16841.49184 2300 3 80 240
Bandara 1 Watt
R. staff 2 x TL
18 Operasional 80.64 14.4 5.6 40 0.7 0.5 0.1 3.2 1.260 0.478 200 0.8 42175.73222 2300 14 80 1120
Bandara 2 Watt
2 x TL
19 R. Manager 2 15.36 4.8 3.2 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.600 0.30 250 0.8 16000 2300 4 80 320
Watt
ASMAN PL-C
20 10.24 3.2 3.2 0.7 0.5 0.1 3.2 0.500 0.69 200 0.8 3710.144928 1200 3 18 54
Pelayanan 18

Page 41
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

Bandara Watt
PL-C
ASMAN operasi
21 10.24 3.2 3.2 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.500 0.69 200 0.8 3710.144928 1200 3 18 54
lalu lintas
Watt
ASMAN
PL-C
Keselamatan
22 10.24 3.2 3.2 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.500 0.69 200 0.8 3710.144928 1200 3 18 54
Keamanan
Watt
Bangunan
PL-C
Rest Room dan
23 34.56 4.8 7.2 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.900 1.2 150 0.8 5400 1200 5 18 90
R. pantry
Watt
PL-C
24 Toilet Pria 25.92 3.6 7.2 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.750 0.92 150 0.8 5282.608696 1200 4 18 72
Watt
PL-C
25 Toilet Wanita 26 5 5.2 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.797 0.956 150 0.8 5099.372385 1200 3 18 54
Watt
PL-C
26 Mushola 32.48 5.8 5.6 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.890 1.2 150 0.8 5075 1200 4 18 72
Watt
2 x TL
R. staff
27 69.12 9.6 7.2 40 0.7 0.5 0.1 3.2 1.286 0.49 250 0.8 44081.63265 2300 12 80 960
Personalia
Watt
PL-C
28 R. Tamu III 16.32 4.8 3.4 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.622 0.825 150 0.8 3709.090909 1200 2 18 36
Watt
PL-C
29 Kasir 16.32 4.8 3.4 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.622 0.825 250 0.8 6181.818182 1200 5 18 90
Watt
2 x TL
Staff keuangan
30 16.32 4.8 3.4 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.622 0.3088 250 0.8 16515.54404 2300 4 80 320
umum 1
Watt
2 x TL
31 R.manager III 15.36 4.8 3.2 0.7 0.5 0.1 3.3 0.582 0.24 250 0.8 20000 2300 4 80 320
40

Page 42
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

Watt
ASMAN Teknik 2 x TL
32 Elektronika 10.24 3.2 3.2 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.500 0.20 250 0.8 16000 2300 3 80 240
Listrik Watt
2 x TL
33 Teknik Umum 10.24 3.2 3.2 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.500 0.20 250 0.8 16000 2300 3 80 240
Watt
2 x TL
ASMAN teknik
34 10.24 3.2 3.2 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.500 0.20 250 0.8 16000 2300 3 80 240
Peralatan
Watt
PL-C
35 R. file 2.88 1.2 2.4 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.250 0.45 150 0.7 1371.428571 1200 1 18 18
Watt
PL-C
36 Pantry 6.24 2.6 2.4 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.390 0.6 150 0.7 2228.571429 1200 1 18 18
Watt
PL-C
37 Toilet 3.96 2.2 1.8 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.309 0.55 150 0.7 1542.857143 1200 1 18 18
Watt
PL-C
38 Shower 6.6 2.2 3 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.397 0.62 150 0.7 2281.105991 1200 1 18 18
Watt
2 x TL
Staff keuangan
39 80.64 14.4 5.6 40 0.7 0.5 0.1 3.2 1.260 0.478 250 0.8 52719.66527 2300 14 80 1120
umum 2
Watt
JUMLAH 1119.6 211.8 179.8 199 1942 12572

Page 43
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

3. Menghitung Penerangan Gedung 3


c. Equipment, Forcaster dan Obseration Room
2
Ukuran ruang : Luas (L) = 48 m
Panjang (P) =8m
Lebar ( l ) =6m
1. Untuk ruangan ini direncanakan menggunakan armatur langit-langit dengan jenis
lampu 2 x TL 40 watt.
2. Faktor Refleksi
Faktor-faktor refleksinya berdasarkan warna dinding dan langit-langit ruangan.
Warna putih dan sangat muda : 0,7
Warna muda : 0,5
Warna sedang : 0,3
Warna gelap : 0,1
Untuk ruangan ini ditentukan
rp = 0,7 ; rw = 0,5 ; rm = 0,1
3. Tinggi penerangan
Karena lampu dipasang pada langit-langit dan bidang kerja berada kira-kira 1 m diatas
lantai, maka:
h = 4-0,8 = 3,2 m
4. Indeks Ruangan
K ( )

K= ( )

Efisiensi penerangan
Dapat dilihat untuk nilai
k1 = 1,0 ; η1 = 0,42
k2 =1,2 ; η2 = 0,47
Jadi efisiensi penerangangannnya adalah:
η η (η η )

η ( )

Page 44
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

η 0,38

η 3,8%

5. Fluks cahaya yang diperlukan


Intesitas penerangan yang diperlukan dapat ditentukan berdasarkan table 1 no.6 untuk
penerangan ruangan ini digunakan nilai intensitas (E) = 250 lux dan faktor depresi (d) =
0,8 (lihat table 4), untuk pemakaian baru.
( ) ( )
Φ0 = η

Φ0 =

6. Jumlah lampu atau armatur n


Fluks cahaya lampu atau armatur dapat di lihat dari buku katalog. Untuk lampu TL 40
watt memberi 2.300 lumen sehingga TL
2 x 2.300 watt = 4600 lm.
Sehingga jumlah tittik lampu dapat di cari :

= 9,58 ≈ 10 titik lampu

Page 45
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel sebagi berikut :

Faktor Daya yang


Ukuran Ruang Daya
Refleksi digunakan
lampu untuk
Jenis h titik
No Ruang k η (%) E d φo (lm) Lumen 2xTL lampu
A L Lampu (m) lampu
P (m) rp rw rm 40 2xTL 40
(m2) (m)
Watt Watt
Equipment,
2 x TL
forcaster dan 40
1 48 8 6 0.7 0.5 0.1 3.2 1.071 0.38 250 0.8 39473.68421 2300 10 80 800
obseration Watt
room
sekretarist 2 x TL
2 dan ruang 16 4 4 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.625 0.257 250 0.8 19455.25292 2300 4 80 320
tamu Watt
2 x TL
3 kepala meteo 16 4 4 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.625 0.257 250 0.8 19455.25292 2300 4 80 320
Watt
2 x TL
4 koridor 37.2 18.6 2 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.564 0.23 150 0.7 34658.38509 2300 8 80 640
Watt
2 x TL
5 keuangan 16 4 4 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.625 0.257 250 0.8 19455.25292 2300 4 80 320
Watt
PL-C
6 gudang 16 4 4 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.625 0.839 100 0.7 2724.331687 1200 2 18 36
Watt
PL-C
7 mushola 16 4 4 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.625 0.839 150 0.7 4086.497531 1200 3 18 54
Watt
2 x TL
8 administrasi 16 4 4 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.625 0.257 250 0.8 19455.25292 2300 4 80 320
Watt
switchboard 2 x TL
9 dan sensors 16 8 2 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.500 0.20 150 0.8 15000 2300 3 80 240

Page 46
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

Watt
PL-C
10 teras 1 16 8 2 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.500 0.69 150 0.7 4968.944099 1200 3 18 54
Watt
PL-C
11 teras depan 56 28 2 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.583 0.748 150 0.8 14037.43316 1200 10 18 180
Watt
2 x TL
R.
12 16 4 4 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.625 0.257 250 0.8 19455.25292 2300 4 80 320
komunikasi
Watt
2 x TL
13 R. Arsip 16 4 4 40 0.7 0.5 0.1 3.2 0.625 0.257 150 0.7 13340.74486 2300 3 80 240
Watt
PL-C
14 toilet 1 3 1.5 2 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.268 0.45 150 0.7 1428.571429 1200 2 18 36
Watt
PL-C
15 toilet 2 3 1.5 2 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.268 0.45 150 0.7 1428.571429 1200 2 18 36
Watt
PL-C
teras
17 20 2 10 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.521 0.752 150 0.8 4986.702128 1200 4 18 72
samping kiri
Watt
teras PL-C
18 samping 20 2 10 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.521 0.752 150 0.8 4986.702128 1200 4 18 72
kanan Watt
PL-C
teras
19 16 8 2 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.500 0.69 150 0.8 4347.826087 1200 4 18 72
belakang
Watt
PL-C
teras
20 20 10 2 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.521 0.752 150 0.8 4986.702128 1200 4 18 72
belakang kiri
Watt
teras PL-C
21 belakang 20 10 2 18 0.7 0.5 0.1 3.2 0.521 0.752 150 0.8 4986.702128 1200 4 18 72
kanan Watt
JUMLAH 403.2 137.6 76 0 14 2 64 11.3381 10.066 3550 15.3 252718.0627 33900 86 918 4276

Page 47
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

B. Perhitungan Jumlah, Daya Kotak Kontak dan Pembebanan

Tabel Perhitungan Jumlah, Daya Kotak Kontak dan Pembebanan (Gedung 1)

Jumlah Daya Jumlah Jumlah Daya Kkk Jumlah Daya


No. Nama Ruangan Jumlah Kkb
Kkb (W) Kkk (W) Kotak Kontak
1 Koridor - - 0 0 -
2 R. Brefing Office 2 1000 2 1500 2000
3 Hall 2 - - 0 0 -
4 R. Meteorologi 2 500 2 1500 1500
5 R. Manager Operasional 2 750 2 1500 1250
6 Asman Keselamatan Bandara 1 500 1 750 1000
7 Asman Pelayanan Bandara 1 500 1 750 1000
Asman ops. Lalu lintas
8 penerbangan 1 500 1 750 1000
9 Asman Elektronika dan listrik 1 500 1 750 1000
10 R. Simulator 2 1250 2 1500 2250
11 R. Instruktur 2 500 1 750 1000
12 AFTN 4 1000 2 1500 2000
13 R. Elektrnonika 3 500 1 750 1000
14 R. Mekanikal 2 500 1 750 1000
15 R. Listrik 2 500 1 750 1000
16 R. UPS/ Listrik 2 500 1 750 1000
17 R. Battery 1 500 1 750 1000
18 R. Peralatan App ± 0.00 1 1000 2 1500 2000
19 R. Peralatan App Control 2 1000 1 750 2000
20 R. Staff Operasional LLU 2 2000 2 1500 3000
21 R. Meeting 5 3000 2 1500 9000
22 Toilet Wanita - - 0 0 -
Page 48
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

23 Toilet Pria - - 0 0 -
24 Pantry 1 500 1 750 1000
25 R. Rest 1 250 1 750 750
26 VHS/ TX 1 500 1 750 1000
27 R. Tellman Equipment 2 1500 2 1500 2500
28 mushola 3 1000 1 750 1500
29 Salasar 1 - - 0 0 -
30 Salasar 2 - - 0 0 -
31 Hall 1 2 - 0 0 -
JUMLAH 48 20250 33 24750 41750

Page 49
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

Tabel Perhitungan Jumlah, Daya Kotak Kontak dan Pembebanan (Gedung 2)

Jumlah
Jumlah daya Jumlah Jumlah Daya Kotak
NO. Nama Ruangan Jumlah KKB daya KKK
KKB (W) KKK Kontak (W)
(W)
1 R. General Manager 2 500 1 750 1750
2 R. Rapat Kecil 2 500 0 0 2000
3 Entrance 0 0 0 0 -
4 R.Rapat besar 4 1000 2 1500 4000
5 R.Sekretarist 1 250 0 0 1000
6 R.tunggu 1 250 0 0 750
7 Lobby 2 500 1 750 1500
8 R. ME 1 250 1 750 750
9 R. fotocopy 2 500 1 750 1000
10 R.PABX 2 500 1 750 1250
11 R. Manager 1 1 250 1 750 1000
12 ASMAN 1 250 1 750 1000
Divisi Komersial dan Pengembangan
13 Usaha 4 1000 2 1500 4500
14 R.Tamu I 1 250 1 750 750
15 R. Tamu II 1 250 1 750 750
16 R. foto 2 500 1 750 1000
17 R. Staff Operasional Bandara 4 1000 2 1500 4500
19 R. Manager 2 1 250 1 750 1000
20 ASMAN Pelayanan Bandara 1 250 1 750 1000
21 ASMAN operasi lalu lintas 1 250 1 750 1000
ASMAN Keselamatan Keamanan
22 Bangunan 1 250 1 750 1000
23 Rest Room dan R. pantry 1 250 1 750 1000
24 Toilet Pria 0 0 0 0 -
25 Toilet Wanita 0 0 0 0 -

Page 50
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

26 Mushola 2 500 1 750 1000


27 R. staff Personalia 4 1000 3 2250 3250
28 R. Tamu III 1 250 0 0 250
29 Kasir 1 250 0 0 250
30 Staff keuangan umum 1 4 1000 2 1500 3500
31 R.manager III 2 500 1 750 1000
32 ASMAN Teknik Elektronika Listrik 2 500 1 750 1000
33 Teknik Umum 1 250 0 0 1000
34 ASMAN teknik Peralatan 1 250 0 0 1000
35 R. file 0 0 0 0 -
36 Pantry 1 250 0 0 250
37 Toilet 0 0 0 0 -
38 Shower 0 0 0 0 -
JUMLAH 55 13750 29 21750 45000

Page 51
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

Tabel Perhitungan Jumlah, Daya Kotak Kontak dan Pembebanan (Gedung 3)

Jumlah Jumlah Jumlah Daya


Jumlah Jumlah
NO. Nama Ruangan daya KKB daya KKK Kotak Kontak
KKB KKK
(W) (W) (W)
1 Equipment, Forcaster Dan Obseration Room 4 1000 2 1500 4000
2 Sekretarist Dan Ruang Tamu 2 500 0 0 1250
3 Kepala Meteo 2 500 1 750 1500
4 Koridor 0 0 0 0 0
5 Keuangan 2 500 1 750 1500
6 Gudang 1 250 0 0 250
7 Mushola 1 250 0 0 1000
8 Administrasi 2 500 1 750 1500
9 Switchboard Dan Sensors 0 0 0 0 0
10 Teras 1 0 0 0 0 0
11 Teras Depan 0 0 0 0 0
12 R. Komunikasi 2 500 1 750 2000
13 R. Arsip 1 250 0 0 250
14 Toilet 1 0 0 0 0 0
15 Toilet 2 0 0 0 0 0
16 Tempat Wudhu 0 0 0 0 0
17 Teras Samping Kiri 0 0 0 0 0
18 Teras Samping Kanan 0 0 0 0 0
19 Teras Belakang 0 0 0 0 0
20 Teras Belakang Kiri 0 0 0 0 0
JUMLAH 17 4250 6 4500 13250

Page 52
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

C. Perhitungan Grouping Gedung 1, 2 dan 3

GROUPING GEDUNG 1

a. Grouping Lampu

Unit Instalasi Group I


NO Nama Ruang
Lampu TL 2 x 40 Watt jumlah Watt
1 R. Manager Operasional 5 400
2 Koridor 10 800
Jumlah Daya 15 1200

Unit Instalasi Group 2


NO Nama Ruang Lampu TL 2 x 40 Lampu PL-C 18 jumlah
Watt Watt Watt
1 Asman Keselamatan Bandara 4 0 320
2 Asman Pelayanan Bandara 4 0 320
Asman ops. Lalu lintas
3 penerbangan 4 0 320
4 Asman Elektronika dan listrik 4 0 320
Jumlah Daya 16 0 1280

Unit Instalasi Group 3


NO Nama Ruang Lampu TL 2 x 40 Lampu PL-C 18 jumlah
Watt Watt Watt
1 R. Peralatan App ± 0.00 4 0 320
2 R. Peralatan App Control 6 0 480
3 R. Staff Operasional LLU 6 0 480
Jumlah Daya 16 0 1280

Unit Instalasi Group 10


NO Nama Ruang Lampu TL 2 x 40 Lampu PL-C 18 jumlah
Watt Watt Watt
1 Toilet Wanita 0 3 54
2 Toilet Pria 0 4 72
3 Pantry 0 1 18
4 R. Rest 0 2 36
5 VHS/ TX 0 4 72

Page 53
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

6 R. Tellman Equipment 8 0 640


8 Koridor 5 0 400
Jumlah Daya 13 14 1292

Unit Instalasi Group 11


NO Nama Ruang Lampu TL 2 x 40 Lampu PL-C 18 jumlah
Watt Watt Watt
1 R. Meeting 10 0 800
2 Koridor 5 0 400
Jumlah Daya 15 0 1200

Unit Instalasi Group 12


NO Nama Ruang Lampu TL 2 x 40 Lampu PL-C 18 jumlah
Watt Watt Watt
1 mushola 0 4 72
2 Hall 1 10 0 800
3 Koridor 5 0 400
Jumlah Daya 16 4 1280

Unit Instalasi Group 19


NO Nama Ruang Lampu TL 2 x 40 Lampu PL-C 18 jumlah
Watt Watt Watt
1 R. Elektrnonika 4 0 320
2 R. Mekanikal 4 0 320
3 R. Listrik 0 2 36
4 R. UPS/ Listrik 0 2 36
5 R. Battery 0 2 36
6 Koridor 5 0 400
Jumlah Daya 13 6 1148

Unit Instalasi Group 20


NO Nama Ruang Lampu TL 2 x 40 Lampu PL-C 18 jumlah
Watt Watt Watt
1 Hall 2 4 0 320
2 R. Meteorologi 4 0 320
3 R. Simulator 4 0 320
4 R. Instruktur 2 0 160
5 AFTN 3 0 240
Jumlah Daya 17 0 1360

Page 54
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

Unit Instalasi Group 21


NO Nama Ruang Lampu TL 2 x 40 Lampu PL-C 18 jumlah
Watt Watt Watt
1 R. Brefing Office 6 0 480
2 Salasar 1 5 0 400
3 Salasar 2 4 0 320
Jumlah Daya 15 0 1200

b. Grouping KKB

Unit Instalasi Group 4


NO Nama Ruang jumlah
KKB (250 Watt)
Watt
1 R. Manager Operasional 2 500
2 Asman Keselamatan Bandara 1 250
3 Asman Pelayanan Bandara 1 250
4 Asman ops. Lalu lintas penerbangan 1 250
Jumlah Daya 5 1250

Unit Instalasi Group 5


NO Nama Ruang jumlah
KKB (250 Watt) Watt
1 Asman Elektronika dan listrik 1 250
2 R. Brefing Office 2 500
3 R. Instruktur 1 250
Jumlah Daya 4 1000

Unit Instalasi Group 6


NO Nama Ruang jumlah
KKB (250 Watt) Watt
1 R. Meteorologi 2 500
2 R. Simulator 2 500
3 AFTN 2 500
Jumlah Daya 6 1500

Page 55
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

Unit Instalasi Group 13


NO Nama Ruang jumlah
KKB (250 Watt) Watt
1 R. Peralatan App ± 0.00 1 250
2 R. Peralatan App Control 2 500
3 R. Staff Operasional LLU 2 500
Jumlah Daya 5 1250

Unit Instalasi Group 14


NO Nama Ruang jumlah
KKB (250 Watt) Watt
1 R. Meeting 5 1250
Jumlah Daya 5 1250

Unit Instalasi Group 15


NO Nama Ruang jumlah
KKB (250 Watt) Watt
1 Mushola 3 750
2 Hall 1 2 500
Jumlah Daya 5 1250

Unit Instalasi Group 22


NO Nama Ruang jumlah
KKB (250 Watt) Watt
1 R. Elektrnonika 3 750
2 R. Mekanikal 2 500
Jumlah Daya 5 1250

Page 56
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

Unit Instalasi Group 23


NO Nama Ruang jumlah
KKB (250 Watt) Watt
1 R. Listrik 2 500
2 R. UPS/ Listrik 2 500
3 R. Battery 1 250
Jumlah Daya 5 1250

Unit Instalasi Group 24


NO Nama Ruang jumlah
KKB (250 Watt)
Watt
1 Pantry 1 250
2 R. Rest 1 250
3 VHS/ TX 1 250
4 R. Tellman Equipment 2 500
Jumlah Daya 5 1250

c. Grouping KKK

Unit Instalasi Group 7


NO Nama Ruang jumlah
KKK (750 Watt) Watt
1 R. Manager Operasional 2 1500
Jumlah Daya 2 1500

Unit Instalasi Group 8


NO Nama Ruang jumlah
KKK (750 Watt) Watt
1 Asman Keselamatan Bandara 1 750
2 Asman Pelayanan Bandara 1 750
Jumlah Daya 2 1500

Page 57
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

Unit Instalasi Group 9


NO Nama Ruang jumlah
KKK (750 Watt) Watt
1 Asman ops. Lalu lintas penerbangan 1 750
2 Asman Elektronika dan listrik 1 750
Jumlah Daya 2 1500

Unit Instalasi Group 16


NO Nama Ruang jumlah
KKK (750 Watt) Watt
1 R. Peralatan App ± 0.00 1 750
2 R. Peralatan App Control 1 750
Jumlah Daya 2 1500

Unit Instalasi Group 17


NO Nama Ruang jumlah
KKK (750 Watt) Watt
1 R.meeting 2 1500
Jumlah Daya 2 1500

Unit Instalasi Group 18


jumlah
NO Nama Ruang KKK (750 Watt) Watt
1 R. Staff Operasional LLU 2 1500
Jumlah Daya 2 1500

Unit Instalasi Group 25


jumlah
NO Nama Ruang KKK (750 Watt) Watt
1 R. Elektrnonika 1 750
2 R. Mekanikal 1 750
Jumlah Daya 2 1500

Page 58
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

Unit Instalasi Group 26


jumlah
NO Nama Ruang KKK (750 Watt) Watt
1 R. Listrik 1 750
2 VHS/ TX 1 750
Jumlah Daya 2 1500

Unit Instalasi Group 27


jumlah
NO Nama Ruang KKK (750 Watt) Watt
1 R. Tellman Equipment 2 1500
Jumlah Daya 2 1500

Page 59
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

GROUPING GEDUNG 2

a. Grouping Lampu

Unit Instalasi Group 1


Lampu TL 2 x 40 Lampu PL-C 18 jumlah
NO Nama Ruang Watt Watt Watt
1 R. General Manager 10 0 800
2 R. Rapat Kecil 6 0 480
3 R.Sekretarist 4 0 320
Jumlah Daya 20 0 1600

Unit Instalasi Group 2


Lampu TL 2 x 40 Lampu PL-C 18 jumlah
NO Nama Ruang Watt Watt Watt
1 R. Tamu III 0 2 36
2 Kasir 0 5 90
3 Staff keuangan umum 1 14 0 1120
4 Staff keuangan umum 2 4 0 320
Jumlah Daya 18 7 1530

Unit Instalasi Group 3


Lampu TL 2 x 40 Lampu PL-C 18 jumlah
NO Nama Ruang Watt Watt Watt
1 R.tunggu 0 3 54
2 R.manager III 4 0 320
3 ASMAN Teknik Elektronika Listrik 3 0 240
4 ASMAN teknik Peralatan 3 0 240
5 R. file 0 1 18
6 Pantry 0 1 18
7 Toilet 0 1 18
8 Shower 0 1 18
9 Koridor 4 0 320
10 Teknik Umum 3 0 240
Jumlah Daya 17 7 1486

Page 60
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

Unit Instalasi Group 10


Lampu TL 2 x 40 Lampu PL-C 18 jumlah
NO Nama Ruang Watt Watt Watt
1 Entrance 9 0 720
2 Lobby 10 0 800
3 R. fotocopy 0 3 54
Jumlah Daya 19 3 1574

Unit Instalasi Group 11


Lampu TL 2 x 40 Lampu PL-C 18 jumlah
NO Nama Ruang Watt Watt Watt
1 R.Rapat Besar 12 0 960
2 Lorong 3 0 240
3 koridor 4 0 320
Jumlah Daya 19 0 1520

Unit Instalasi Group 12


Lampu TL 2 x 40 Lampu PL-C 18 jumlah
NO Nama Ruang Watt Watt Watt
1 R. Staff Personalia 12 0 960
2 Mushola 0 4 0
3 ASMAN pelayanan bandara 0 3 54
4 Rest room dan R.pantry 0 5 90
5 R.manager II 4 320
6 toilet wanita 3 54
7 toilet pria 4 72
Jumlah Daya 16 19 1550

Unit Instalasi Group 19


Lampu TL 2 x 40 Lampu PL-C 18 jumlah
NO Nama Ruang Watt Watt Watt
1 R.Tamu I 0 2 36
2 R.Tamu II 0 2 36
3 R.Foto 0 2 36
4 R.Staff operasional Bandara 17 0 1360
5 Asman Operasi lalu lintas 0 3 54
Asman keselamatan keamanan
6 bangunan 0 3 54
Jumlah Daya 17 12 1576

Page 61
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

Unit Instalasi Group 20


Lampu TL 2 x 40 Lampu PL-C 18 jumlah
NO Nama Ruang Watt Watt Watt
Divisi Komersial dan Pengembangan
1 Usaha 16 0 1280
2 R.Manager I 4 0 320
Jumlah Daya 20 0 1600

Unit Instalasi Group 21


Lampu TL 2 x 40 Lampu PL-C 18 jumlah
NO Nama Ruang Watt Watt Watt
1 R.ME 4 0 320
2 R.PABX 8 0 640
3 ASMAN 4 0 320
4 Koridor 4 0 320
Jumlah Daya 20 0 1600

b. Grouping KKB

Unit Instalasi Group 4


No Nama Ruang KKB (250 Watt) Jumlah watt
1 R. General Manager 2 500
2 R. Rapat Kecil 2 500
3 R.Sekretarist 1 250
4 R.tunggu 1 250
Jumlah Daya 6 1500

Unit Instalasi Group 5


No Nama Ruang
KKB (250 Watt) Jumlah watt
1 Kasir 1 250
2 Staff Keuangan Umum 1 4 1000
3 R.Tamu III 1 250
Jumlah Daya 6 1500

Page 62
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

Unit Instalasi Group 6


No Nama Ruang
KKB (250 Watt) Jumlah watt
1 R.manager III 2 500
2 ASMAN teknik elektronika listrik 2 500
3 ASMAN teknik peralatan 1 250
4 teknik umum 1 250
Jumlah Daya 6 1500

Unit Instalasi Group 13


No Nama Ruang
KKB (250 Watt) Jumlah watt
1 R.Rapat Besar 4 1000
2 Lobby 2 500
Jumlah Daya 6 1500

No Nama Ruang Unit Instalasi Group 14


KKB (250 Watt) Jumlah watt
1 R.ME 1 250
2 R.Fotocopy 2 500
3 R.PABX 2 500
4 R.Tamu I 1 250
Jumlah Daya 6 1500

No Nama Ruang Unit Instalasi Group 15


KKB (250 Watt) Jumlah watt
1 R.Manager 1 1 250
2 ASMAN 1 1000
3 Divisi Komersial dan Pengembangan Usaha 4 250
Jumlah Daya 6 1500

No Nama Ruang Unit Instalasi Group 22


KKB (250 Watt) Jumlah watt
1 R. Staff Personalia 4 1000
2 Mushola 2 500
Jumlah Daya 6 1500

Page 63
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

Unit Instalasi Group 23


No Nama Ruang
KKB (250 Watt) Jumlah watt
1 R.Tamu II 1 250
3 R.Manager II 1 250
4 ASMAN pelayanan bandara 1 250
5 ASMAN operasi lalu lintas 1 250
6 ASMAN Keselamatan Bangunan 1 250
7 Rest room dan R.pantry 1 250
Jumlah Daya 6 1500

No Nama Ruang Unit Instalasi Group 24


KKB (250 Watt) Jumlah watt
1 R.Staff Operasional Bandara 4 1000
2 R.foto 2 500
Jumlah Daya 6 1500
c. Grouping KKK

No Nama Ruang Unit Instalasi Group 7


KKK (750 Watt) Jumlah watt
1 R. General Manager 1 750
2 R. Rapat Kecil 1 750
3 R.Sekretarist 0 0
4 R.tunggu 0 0
5 R. Tamu III 0 0
6 Kasir 0 0
Jumlah Daya 2 1500
No Nama Ruang Unit Instalasi Group 8
KKK (750 Watt) Jumlah watt
1 Staff keuangan umum 1 2 1500
Jumlah Daya 2 1500
No Nama Ruang Unit Instalasi Group 9
KKK (750 Watt) Jumlah watt
1 ASMAN Teknik Elektronika Listrik 1 750
2 R.manager III 1 750
Jumlah Daya 2 1500

Page 64
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

No Nama Ruang Unit Instalasi Group 16


KKK (750 Watt) Jumlah watt
1 R.Rapat Besar 2 1500
Jumlah Daya 2 1500

No Nama Ruang Unit Instalasi Group 17


KKK (750 Watt) Jumlah watt
1 R.Manager I 1 750
2 ASMAN 1 750
Jumlah Daya 2 1500

No Nama Ruang Unit Instalasi Group 18


KKK (750 Watt) Jumlah watt
1 Divisi Komersial dan Pengembangan Usaha 2 1500
Jumlah Daya 2 1500

No Nama Ruang Unit Instalasi Group 25


KKK (750 Watt) Jumlah watt
1 R.Staff operasional Bandara 2 1500
Jumlah Daya 2 1500

No Nama Ruang Unit Instalasi Group 26


KKK (750 Watt) Jumlah watt
1 R.Manager II 1 750
2 Asman Pelayanan Bandara 1 750
Jumlah Daya 2 1500

No Nama Ruang Unit Instalasi Group 27


KKK (750 Watt) Jumlah watt
1 Asman Operasi lalu lintas 1 750
2 Asman keselamatan keamanan bangunan 1 750
Jumlah Daya 2 1500

Page 65
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

GROUPING GEDUNG 3

a. Grouping Lampu

Unit Instalasi Group I


NO Nama Ruang Lampu TL 2 x Lampu PL-C Jumlah
40 Watt 18 Watt Watt
Equipment, Forcaster Dan Obseration
1 Room 10 0 800
2 Keuangan 4 0 320
3 Gudang 0 2 36
4 Toilet 1 0 2 36
5 Teras 0 12 216
Jumlah Daya 14 16 1408

Unit Instalasi Group 4


NO Nama Ruang Lampu TL 2 x Lampu PL-C jumlah
40 Watt 18 Watt Watt
1 Koridor 8 0 640
2 Mushola 0 3 54
3 Administrasi 4 0 320
4 Switchboard Dan Sensors 3 0 240
5 Teras 10 180
Jumlah Daya 15 13 1434

Unit Instalasi Group 7


NO Nama Ruang Lampu TL 2 x Lampu PL-C jumlah
40 Watt 18 Watt Watt
1 Sekretarist Dan Ruang Tamu 4 0 320
2 Kepala Meteo 4 0 320
3 R. Komunikasi 4 0 320
4 R. Arsip 3 0 240
5 Teras 0 11 198
6 Toilet 0 2 36
Jumlah Daya 15 13 1434

Page 66
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

b. Grouping KKB

Unit Instalasi Group 2


NO Nama Ruang
KKB (250 Watt) jumlah Watt
1 Keuangan 2 500
2 Gudang 1 250
3 Mushola 1 250
4 Administrasi 2 500
Jumlah Daya 6 1500

Unit Instalasi Group 5


NO Nama Ruang
KKB (250 Watt) jumlah Watt
Equipment, forcaster dan obseration
1 room 5 1250
2 Sekretarist Dan Ruang Tamu 1 250
Jumlah Daya 6 1500

Unit Instalasi Group 8


NO Nama Ruang KKB (250 Watt) jumlah Watt
1 Sekretarist Dan Ruang Tamu 1 250
2 Kepala Meteo 2 500
3 R. Komunikasi 2 500
4 R. Arsip 1 250
Jumlah Daya 6 1500

c. Grouping KKK

Unit Instalasi Group 3


NO Nama Ruang KKK (750 Watt) jumlah Watt
1 Equipment, forcaster dan obseration room 1 750
2 keuangan 1 750
Jumlah Daya 2 1500

Page 67
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

Unit Instalasi Group 6


NO Nama Ruang KKK (750 Watt) jumlah Watt
1 Equipment, forcaster dan obseration room 1 750
2 kepala meteo 1 750
Jumlah Daya 2 1500

Unit Instalasi Group 9


NO Nama Ruang KKK (750 Watt) jumlah Watt
1 administrasi 1 750
2 R. komunikasi 1 750
Jumlah Daya 2 1500

Page 68
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

D. Perhitungan Kebutuhan Maksimum

Kebutuhan beban Maksimum

Jumlah kebutuhan maksimum pada suatu gedung adalah jumlah daya yang diperlukan
untuk suatu instalasi gedung dan cadangan yang dipersiapkan jikalau ada penambahan beban.

Kebutuhan Maksimum = Daya Total Penerangan + Daya KKK + Daya KKB + Daya
Cadang

a. Perhitungan Beban Maksimum Pada Gedung 1

Kebutuhan Maksimum = Daya Total Penerangan + Daya KKK + Daya KKB + DayaCadang

b. Perhitungan Beban Maksimum Pada Gedung 2

Kebutuhan Maksimum = Daya Total Penerangan + Daya KKK + Daya KKB + Daya Cadang

= 12572+ 21750+ 13750+ 4807

= 52879

c. Perhitungan beban maksimum pada Gedung 3

Kebutuhan Maksimum = Daya Total Penerangan + Daya KKK + Daya KKB + Daya Cadang

= 4276+ 4500 + 4250+ 1302

= 14328

Page 69
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

E. Perhitungan Pemilihan Kapasitas Pengaman MCB dan MCCB

a. Cara penentuan pengaman pada instalasi penerangan setiap rangkaian akhir sebagai berikut :
( )
( )

Dalam hal ini tegangan system adalah satu fasa maka besarnya 220 V.

Jenis pengaman yang digunakan adalah MCB.

b. Kapasitas pengaman rangkaian induk di hitung sebagai berikut :

( )

Beban total seluruh fasa dalam hal ini diperhitungkan beban cadangan.

Jenis pengaman yang digunakan adalah MCCB .

- PENENTUAN PENGAMAN MCB (Gedung 1)


a) Group 1

Jadi dapat di ketahui bahwa untuk group1 kapasitas pengaman yang di butuhkan sebesar 10
Ampere.

Page 70
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

Untuk perhitungan kapasitas pengaman (MCB) pada group selanjutnya dapat dilihat pada tabel
berikut :

NO Group Daya (Watt) Arus Nominal (A) Kapasitas MCB (A)

1 1 1200 6.060606061 10
2 2 1280 6.464646465 10
3 3 1280 6.464646465 10
4 4 1250 6.313131313 10
5 5 1000 5.050505051 6
6 6 1500 7.575757576 10
7 7 1500 7.575757576 10
8 8 1500 7.575757576 10
9 9 1500 7.575757576 10
10 10 1292 6.525252525 10
11 11 1200 6.060606061 10
12 12 1280 6.464646465 10
13 13 1250 6.313131313 10
14 14 1250 6.313131313 10
15 15 1250 6.313131313 10
16 16 1500 7.575757576 10
17 17 1500 7.575757576 10
18 18 1500 7.575757576 10
19 19 1148 5.797979798 6
20 20 1360 6.868686869 10
21 21 1200 6.060606061 10
22 22 1250 6.313131313 10
23 23 1250 6.313131313 10
24 24 1250 6.313131313 10
25 25 1500 7.575757576 10
26 26 1500 7.575757576 10
27 27 1500 7.575757576 10

Keterangan : Lampu
KKB
KKK

Page 71
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

PENENTUAN PENGAMAN MCB (Gedung 2)


b) Group 1

Jadi dapat di ketahui bahwa untuk group1 kapasitas pengaman yang di


butuhkan sebesar 10 Ampere.

Page 72
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

Untuk perhitungan kapasitas pengaman (MCB) pada group selanjutnya dapat dilihat pada tabel
berikut :

NO Group Daya (Watt) Arus Nominal (A) Kapasitas MCB (A)

1 1 1600 8.080808081 10
2 2 1530 7.727272727 10
3 3 1486 7.505050505 10
4 4 1500 7.575757576 10
5 5 1500 7.575757576 10
6 6 1500 7.575757576 10
7 7 1500 7.575757576 10
8 8 1500 7.575757576 10
9 9 1500 7.575757576 10
10 10 1574 7.949494949 10
11 11 1520 7.676767677 10
12 12 1550 7.828282828 10
13 13 1500 7.575757576 10
14 14 1500 7.575757576 10
15 15 1500 7.575757576 10
16 16 1500 7.575757576 10
17 17 1500 7.575757576 10
18 18 1500 7.575757576 10
19 19 1576 7.95959596 10
20 20 1600 8.080808081 10
21 21 1600 8.080808081 10
22 22 1500 7.575757576 10
23 23 1500 7.575757576 10
24 24 1250 6.313131313 10
25 25 1500 7.575757576 10
26 26 1500 7.575757576 10
27 27 1500 7.575757576 10

Page 73
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

- PENENTUAN PENGAMAN MCB (Gedung 3)


o Group 1

Jadi dapat di ketahui bahwa untuk group 1 kapasitas pengaman yang di


butuhkan sebesar 10 Ampere.

NO Group Daya (Watt) Arus Nominal (A) Kapasitas MCB (A)

1 1 1408 7.111111111 10
2 2 1500 7.575757576 10
3 3 1500 7.575757576 10
4 4 1434 7.242424242 10
5 5 1500 7.575757576 10
6 6 1500 7.575757576 10
7 7 1434 7.242424242 10
8 8 1500 7.575757576 10
9 9 1500 7.575757576 10

Page 74
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

PENENTUAN MCB 3 PHASA atau MCCB


a. GEDUNG 1
Kapasitas pengaman induk dengan total daya Watt maka :

I= ( Diasumsikan = 0,9)

In = √
In = 60,75 A

Arus nominal dari panel gedung 1 ialah 60,75 A. Maka dipilih Setting pengaman Panel
gedung 1 3 phasa 63 A

Page 75
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

Kapasitas Pengaman Induk (MCB 3 Phasa) Kapasitas MCB Rangkaian


Ampere Group (A) Akhir (Grup)
10 1
10 2
10 3
10 4
6 5
10 6
10 7
10 8
10 9
10 1
10 2
10 3
10 4
63 10 5
10 6
10 7
10 8
10 9
6 1
10 2
10 3
10 4
10 5
10 6
10 7
10 8
10 9

Page 76
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

b. GEDUNG 2
Kapasitas pengaman induk dengan total daya Watt maka :

I= ( Diasumsikan = 0,9)

In = In = 69,27 A

Arus nominal dari panel gedung 2 ialah 69,27 A. Maka dipilih Setting pengaman Panel
gedung 1 3 phasa 82 A

Page 77
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

Kapasitas Pengaman Induk (MCB 3 Phasa) Rangkaian


Kapasitas MCB
Ampere Akhir (Grup)
Group (A)
10 1
10 2
10 3
10 4
10 5
10 6
10 7
10 8
10 9
10 1
10 2
10 3
10 4
82 10 5
10 6
10 7
10 8
10 9
10 1
10 2
10 3
10 4
10 5
10 6
10 7
10 8
10 9

Page 78
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

c. GEDUNG 3
Kapasitas pengaman induk dengan total daya Watt maka :

I= ( Diasumsikan = 0,9)

In = In = 22,41 A

Arus nominal dari panel gedung 3 ialah 22,41 A . Maka dipilih Setting pengaman Panel
gedung 3 3 phasa 25 A

Kapasitas Pengaman Kapasitas MCB Rangkaian Akhir


Induk (MCB 3 Phasa) group (Grup)
Ampere (Ampere)

10 1
10 2

10 3

10 4

25 10 5

10 6

10 7

10 8

10 9

Page 79
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

F. Perhitungan Pemilihan Kapasitas KHA dan Jatuh Tegangan yang di Izinkan.

1. Perhitungan kapasitas KHA yang diizinkan pada Gedung 1 adalah


a. Pada panel bangunan 1 , rangkaian akhir 1 (group 1) terpakai daya sebesar 1200 Watt cos ф = 0,9
jadi dayanya 1333,33 VA, dengan tingkat tegangan yang diizinkan sebesar 220 volt dengan
toleransi arus yang diizinkan 10 %. Pemilihan kapasitas KHA adalah :
( )
( )

KHA = Arus + (arus x 10 % )


= + (6,06 x10%)

= 6,66 ampere

Jadi kabel yang digunakan adalah NYM

Jatuh tegangan yang diizinkan adalah kurang dari 10 % dari tegangan yang dizinkan (220).
Sehingga jatuh tegangan yang diizinkan : = 220 – (220 x 10%)
= 198 Volt

Page 80
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

Untuk Perhitungan kapasitas KHA yang diizinkan pada group selanjutnya dapat dilihat pada tabel
berikut :

NO Group Daya (Watt) Arus Nominal (A) KHA (A) Kabel Size (mm²)

1 1 1200 6.060606061 7 NYM 3x 4 mm²


2 2 1280 6.464646465 7 NYM 3x 4 mm²
3 3 1280 6.464646465 7 NYM 3x 4 mm²
4 4 1250 6.313131313 7 NYM 3x 4 mm²
5 5 1000 5.050505051 6 NYM 3x 4 mm²
6 6 1500 7.575757576 8 NYM 3x 4 mm²
7 7 1500 7.575757576 8 NYM 3x 4 mm²
8 8 1500 7.575757576 8 NYM 3x 4 mm²
9 9 1500 7.575757576 8 NYM 3x 4 mm²
10 10 1292 6.525252525 7 NYM 3x 4 mm²
11 11 1200 6.060606061 7 NYM 3x 4 mm²
12 12 1280 6.464646465 7 NYM 3x 4 mm²
13 13 1250 6.313131313 7 NYM 3x 4 mm²
14 14 1250 6.313131313 7 NYM 3x 4 mm²
15 15 1250 6.313131313 7 NYM 3x 4 mm²
16 16 1500 7.575757576 8 NYM 3x 4 mm²
17 17 1500 7.575757576 8 NYM 3x 4 mm²
18 18 1500 7.575757576 8 NYM 3x 4 mm²
19 19 1148 5.797979798 6 NYM 3x 4 mm²
20 20 1360 6.868686869 8 NYM 3x 4 mm²
21 21 1200 6.060606061 7 NYM 3x 4 mm²
22 22 1250 6.313131313 7 NYM 3x 4 mm²
23 23 1250 6.313131313 7 NYM 3x 4 mm²
24 24 1250 6.313131313 7 NYM 3x 4 mm²
25 25 1500 7.575757576 8 NYM 3x 4 mm²
26 26 1500 7.575757576 8 NYM 3x 4 mm²
27 27 1500 7.575757576 8 NYM 3x 4 mm²

Page 81
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

2. Perhitungan kapasitas KHA yang diizinkan pada Gedung 2 adalah


b. Pada panel bangunan 2 , rangkaian akhir 1 (group 1) terpakai daya sebesar 1600 Watt cos ф = 0,9
jadi dayanya 1777,77 VA, dengan tingkat tegangan yang diizinkan sebesar 220 volt dengan
toleransi arus yang diizinkan 10 %. Pemilihan kapasitas KHA adalah :
( )
( )

KHA = Arus + (arus x 10 % )


= + (8,08 x10%)

= 8,88 ampere

Jadi kabel yang digunakan adalah NYM

Jatuh tegangan yang diizinkan adalah kurang dari 10 % dari tegangan yang dizinkan (220).
Sehingga jatuh tegangan yang diizinkan : = 220 – (220 x 10%)
= 198 Volt

Page 82
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

Untuk Perhitungan kapasitas KHA yang diizinkan pada group selanjutnya dapat dilihat pada tabel
berikut :

Arus Nominal
NO Group Daya (Watt) KHA (A) Kabel Size (mm²)
(A)

1 1 1600 8.1 9 NYM 3x 4 mm²


2 2 1530 7.7 9 NYM 3x 4 mm²
3 3 1486 7.5 8 NYM 3x 4 mm²
4 4 1500 7.6 8 NYM 3x 4 mm²
5 5 1500 7.6 8 NYM 3x 4 mm²
6 6 1500 7.6 8 NYM 3x 4 mm²
7 7 1500 7.6 8 NYM 3x 4 mm²
8 8 1500 7.6 8 NYM 3x 4 mm²
9 9 1500 7.6 8 NYM 3x 4 mm²
10 10 1574 7.9 9 NYM 3x 4 mm²
11 11 1520 7.7 8 NYM 3x 4 mm²
12 12 1550 7.8 9 NYM 3x 4 mm²
13 13 1500 7.6 8 NYM 3x 4 mm²
14 14 1500 7.6 8 NYM 3x 4 mm²
15 15 1500 7.6 8 NYM 3x 4 mm²
16 16 1500 7.6 8 NYM 3x 4 mm²
17 17 1500 7.6 8 NYM 3x 4 mm²
18 18 1500 7.6 8 NYM 3x 4 mm²
19 19 1576 8.0 9 NYM 3x 4 mm²
20 20 1600 8.1 9 NYM 3x 4 mm²
21 21 1600 8.1 9 NYM 3x 4 mm²
22 22 1500 7.6 8 NYM 3x 4 mm²
23 23 1500 7.6 8 NYM 3x 4 mm²
24 24 1250 6.3 7 NYM 3x 4 mm²
25 25 1500 7.6 8 NYM 3x 4 mm²
26 26 1500 7.6 8 NYM 3x 4 mm²
27 27 1500 7.6 8 NYM 3x 4 mm²

Page 83
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

3. Perhitungan kapasitas KHA yang diizinkan pada Gedung 3 adalah


a. Pada panel 3 , rangkaian akhir 1 (grup 1 ) terpakai daya sebesar 1408 Watt cos ф = 0,9 jadi
dayanya 1564,44 VA, dengan tingkat tegangan yang diizinkan sebesar 220 volt dengan
toleransi arus yang diizinkan 10 %. Pemilihan kapasitas KHA adalah :
( )
( )

KHA = Arus + (arus x 10 % )


= + (7,111x10%)

= 7,82 ampere

Jadi kabel yang digunakan adalah NYM

Jatuh tegangan yang diizinkan adalah kurang dari 10 % dari tegangan yang dizinkan (220).
Sehingga jatuh tegangan yang diizinkan : = 220 – (220 x 10%)
= 198 Volt
Untuk Perhitungan kapasitas KHA yang diizinkan pada group selanjutnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
Arus Nominal Kabel Size
NO Group Daya (Watt) KHA (A)
(A) (mm²)
1 1 1408 7.1 8 NYM 3x 4 mm²
2 2 1500 7.6 8 NYM 3x 4 mm²
3 3 1500 7.6 8 NYM 3x 4 mm²
4 4 1434 7.2 8 NYM 3x 4 mm²
5 5 1500 7.6 8 NYM 3x 4 mm²
6 6 1500 7.6 8 NYM 3x 4 mm²
7 7 1434 7.2 8 NYM 3x 4 mm²
8 8 1500 7.6 8 NYM 3x 4 mm²
9 9 1500 7.6 8 NYM 3x 4 mm²

Page 84
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

G. Perhitungan Pemilihan Kapasitas BUSBAR

Untuk menentukan setting pengaman panel Utama Berdasarkan Tabel standart daya PLN, maka
daya yang diajukan ke PLN untuk penyambungan sebesar 105.000 VA. Hal ini dikarenakan hasil
perhitungan total beban terpasang ini sebesar 81272VA .

Beban terpasang = total beban x Faktor keserempakan (0,9)


Beban yang terpasang = 90302 x 0,9 = 81272VA

I= ( Diasumsikan = 0,9)

In = In = 152,44 A

Arus nominal dari panel ialah 152,44 A Maka dipilih Setting pengaman Panel
Utama 160 A 3 phasa A

Panjang busbar berdasarkan jumlah rangkaian akhir termasuk cadangan.

H. Pengaman Pentanahan

Pembumian atau pentanahan adalah hubungan listrik yang sengaja dilakukan dari beberapa
bagian instalasi listrik ke system pentanahan. Penghantar tanpa isolasi yang ditanam didalam
didalam tanah dianggap sebagai bagian dari elektroda pentanahan dan harus memenuhi
ketentuan PUIL 2000.

Bagian-bagian dari peralatan listrik harus ditanahkan, untuk membatasi tegangan sentuh, yaitu
tegangan yang timbul pada bagian peralatan selama terjadi gangguan satu fasa ke tanah,
sehingga menghindari bahaya terhadap manusia. Dan pada pentanahan body system
bertujuan untuk memperkecil terjadinya tegangan sentuh dan atau tegangan langkah.

- Berdasarkan PUIL 2000 Daftar 630-1 bahwa pada pembebanan terus menurus 600A
,Digunakan ukuran 40 x 5 mm, berpenampang 200 mm2, berat 1,78 kg / m di cat.

Page 85
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

I. Daftar Material, Data Teknik dan Harga Satuan yang digunakan Berdasarkan Kelompok Beban yang dilayani pada
Gedung 1,2 dan 3

Bahan untuk Rangkaian Jumlah


Harga Satuan Jumlah Bahan
akhir Harga
Bahan
jumlah
Satuan Rp 1 2 Jumlah Tambahan
akhir Rp
Lampu Philips dan
Lampu 2 x TL 40 pcs 165,000 390 390 390 643500000
Watt
Lampu PL-C 18 Watt pcs 35,000 114 114 114 3990000
Kotak Kontak Broco buah 25,000 154 154 154 3850000
Kabel Penghantar
roll 369,500 369,500
NYM
Kabel Penghantar
roll 277,000 277,000
NYY
PHB dari PVC buah 3 1 4 4
MCB 10 A buah 32,000 61 1952000
MCB 3 FASA 63 A buah 371,500 1 1 1 371,500
MCB 3 FASA 82 A buah 572,500 1 1 1 572,500
MCB 3 FASA 25 A buah 42,500 1 42,500
Elektroda pentanahan
buah
NYM
Pipa Union atau PVC Batang 18,160 143 4 147 3 150 2724000
Tule buah 572 16 588 12 600
Sambungan lengkung buah 8,500
Shock atau
buah 5,000
sambungan
Kotak sambung 2
buah 8,000
cabang
Kotak sambung 3 buah 9,000

Page 86
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

cabang
Kotak sambung 4
buah 10,500
cabang
Sakelar tunggal Broco buah 14,500 97 97 1406500
Fitting Lampu TL buah 7,000 390 390 390 2730000
Fitting lampu PL-C buah 114 114 114
Lasdop dos 23,000
Paku Kabel 1-2 cm pcs 6,000
sakelar ganda Broco buah 19,500 35 35 682500
MCB 6 A buah 35000 2 2 2
MCCB 160 A buah 1 1 1
Klem Buah 7500 1144 32 1176 24 1200

Page 87
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

J. Uraian Teknik Instalasi Listrik

PANEL
1. Semua box panel terbuat dari besi plat dengan ketebalan 3 mm dan ukuran sesuai
dengan banyaknya komponen yang akan di pasang.
2. Panel utama disuplai sedekat mungkin dari gardu distribusi dan ditempatkan di
gedung Operational
3. Panel daya ditempatkan didekat ruang listrik berdasarkan tata letak panel.
4. Panel penerangan di gedung proses ditempatkan sedekat mungkin dari panel utama
dan tempat yang mudah dijangkau.
5. Semua panel dipasang menempel pada dinding.
6. Busbar setiap panel dipilih yang di cat dengan ukuran sesuai dengan ketentuan PUIL

SAKELAR
1. Semua sakelar yang digunakan adalah merk Broco atau yang setara
2. Semua sakelar dipasang tertanam dalam tembok yang dilengkapi dengan dos inbow
dari logam setinggi 150 cm dari lantai.
3. Sakelar dipasang di dekat pintu atau tempat yang mudah dijangkau
4. Sakelar yang digunakan pada gedung yaitu sakelar tunggal dan ganda dan setiap
sakelar maksimum 8 buah lampu, dipasang sedekat mungkin dengan bebannya
5. Sakelar khusus untuk AC, kipas angin dan fan dipasang di dekat dengan beban yang
bersangkutan
KKB
1. Semua KKB yang digunakan adalah merek Broco atau yang setara
2. KKB yang dipasang berdekatan dengan sakelar dan sesuai dengan tinggi sakelar dari
lantai
3. KKB yang berdiri sendiri dipasang setinggi 30 cm dari lantai
4. Semua KKB dipasang tertanam dalam tembok yang dilengkapi dengan dos inbow
dari logam
5. Semua KKB dilengkapi dengan hantaran pentanahan

Page 88
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

KKK
1. Semua KKK yang digunakan sesuai dengan persetujuan pengawas
2. KKK yang mensuplai AC, fan dan kipas angin dipasang dekat dengan beban yang
bersangkutan
3. Semua KKK dilengkapi dengan hantaran pentanahan

ARMATUR
1. Jenis lampu yang digunakan adalah Lampu TL 2 x 40 W, lampu PL-C 18 W
2. Balon, trafo, starter pada lampu TL dan PL-C digunakan merek Philips atau yang
setara
3. Kap lampu TL dan PL-C terbuat dari plat besi yang di cat berwarna putih
4. Semua lampu TL dan PL-C dipasang menempel pada plafon.
5. Setiap lampu TL dan PL-C dilengkapi dengan kapasitor
6. Semua lampu TL dan PL-C dilengkapi dengan hantaran pentanahan
7. Penerangan luar dipasang dalam tembok cor setinggi 30 cm dari permukaan tanah
8. Kap penerangan luar terbuat dari kaca bening dan diameter yang disetujui pengawas

MCCB atau MCB yang digunakan adalah type S-series atau yang setara.(lihat

catalog) KABEL dan PIPA


1. Semua kabel yang digunakan dari merk tranka atau yang setara
2. Instalasi KKB,AC,FAN,kipas angain dan penerangan dalam menggunakan kabel
jenis NYM
3. Instalasi penerangan luar menggunakan kabel jenis NYY
4. Suplai dari panel utama ke panel cabang dan dari panel trafo ke panel utama
menggukanan kabel NYY
5. Kabel NYY yang berasal dari panel trafo sampai pada panel cabang serta penerangan
luar melalui saluran bawah tanah yang dilindungi dengan pipa.
6. Kabel NYM pada gedung proses ditarik melalui saluran kabel dari propel C atau
suatu rak kabel yang terbuat dari plat besi yang tertutup dengan ukuran berdasarkan
jumlah kabel.

Page 89
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

7. Kabel yang menyeberangi jalur yang dilalui kendaraan berat harus dilindungi dengan
pipa.
8. Semua kabel untuk penerangan, stop kontak, AC, FAN, dan lainnya yang digunakan
berpenampang tidak kurang dari 4 mm²
9. Pipa pelindung kabel NYY bawah tanah berukuran 1,5 inch
10. Semua pipa yang digunakan adalah merk Maspion atau yang setara
SISTEM PENTANAHAN
1. Elektroda pentanahan yang digunakan adalah pipa galvani yang panjangnya 300 cm
2. Penghantar pentanahan digunakan dari kawat BC deap dengan ukuran berdasarkan
ketentuan PUIL 2000
3. Sistem pemasangan kawat pentanahan pada pipa pentanahan dapat dilihat pada
gambar detail.
4. Tahanan pentanahan yang di izinkan maksimal 5 ohm

Page 90
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

BAB IV KESIMPULAN DAN


SARAN

1. Daya total pada pada Gedung 1 35990 Watt, maka Daya terpasang dikalikan factor
keserempakan (0,9) sebesar 32391 VA, sehingga Daya yang dibutuhkan dari PLN
untuk penyambungan sebesar 33000VA.
2. Daya total pada pada Gedung 2 , 41036 Watt, maka Daya terpasang dikalikan factor
keserempakan (0,9) sebesar 36932 VA, sehingga Daya yang dibutuhkan dari PLN
untuk penyambungan sebesar 41400 VA.
3. Daya total pada pada Gedung 3, 13276 Watt, maka Daya terpasang dikalikan factor
keserempakan (0,9) sebesar 11948 VA, sehingga Daya yang dibutuhkan dari PLN
untuk penyambungan sebesar 13200 VA.
4. Kabel penghantar yang akan dihubungkan dengan beban sesuai dengan ketentuan PLN
2
(standard PLN) dalah kabel jenis NYM dengan ukuran 3 x 2,5 mm .
5. Kabel penghantar yang digunakan untuk penghubung tiap groupnya adalah kabel jenis
2
NYM dengan ukuran 3 x 4 mm
6. Kabel penghantar yang digunakan sebagai penghubung pada panel utama sesuai
dengan standard PLN adalah
- Untuk pengaman dengan MCB 63 A maka jenis kabel yang digunakan adalah NYY
2
denagn ukuran kabel 4 x 25 mm
- Untuk pengaman dengan MCB 82 A maka jenis kabel yang digunakan adalah NYY
2
dengan ukuran kabel 4 x 35 mm
- Untuk pengaman dengan MCB 25 A maka jenis kabel yang digunakan adalah NYY
2
dengan ukuran kabel 4 x10 mm
7. Pada Penel Utama digunakan penganan (MCCB) sebesar 160 A dengan demikian jenis
kabel penghantar yang digunakan sesuai dengan standard PLN adalah jenis NYY
2
dengan ukursn 4 x70 mm

Page 91
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

8. Untuk pemilihan kabel penghantar, sebaiknya dilihat terlebih dahulu dari tanda
pengenal yang tertera pada kabel tersebut. Pilihlah kabel yang sepanjang
permukaannya tertera sekurang-kurangnya :
1. Tanda pengenal standar misalnya SNI,IEC,SPLN.
2. Tanda pengenal produsen
3. Jumlah dan ukuran inti

9. Sesuai dengan PUIL 2000 : Semua penghantar yang digunakan harus dibuat dari bahan
yang memenuhi syarat, sesuai dengan tujuan dan penggunaannya, serta telah diperiksa
dan diuji menurut standar penghantar yang dikeluarkan atau diakui oleh instansi yang
berwenang.
10. Penempatan penghantar yang digunakan untuk instalasi penerangan rumah mewah,
terdiri dari dua jenis, yaitu melalui pipa PVC dan melalui Tray kabel (khusus untuk
panel ). Penempatan penghantar harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
PUIL 2000, mengenai pemasangan penghantar dalam pipa.
11. Dalam penyaluran tenaga listrik dari suatu sumber ke beban pada suatu instalasi, akan
terjadi suatu perbedaan tegangan antara tegangan di sisi sumberdan tegangan di sisi
beban. Dimana tegangan pada sisi sumber lebih besar daripada tegangan di sisi beban.
Hal ini disebabkan oleh adanya drop tegangan di dalam system instalasinya. Susut
tegangan antara terminal konsumen dan sembarang titik dari instalasi tidak boleh
melebihi 5% dari tegangan pengenal pada terminal konsumen.

Page 92
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

LAMPIRAN

1. Efisiensi Armatur Penerangan Langsung

- Tabel efesiensi penerangan untuk Keadaan baru spesifikasi Lampu TL

Page 93
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

- Tabel efisiensi penerangan untuk keadaan baru spesifikasi lampu PL-C

Page 94
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

1. Besarnya Penerangan yang dianjurkan Lux

- Tabel Intensitas Penerangan

Page 95
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

2. Jenis Lampu menurut bentuk dan kondisi nya


- Tabel konsumsi Daya Lampu

Page 96
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

Page 97
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

3. Tingkat Pencahayaan Minimum yang direkomendasikan dan Renderasi Warna

- Tabel Tingkat Pencahayaan Minimum yang direkomendasikan dan Renderasi Warna

Page 98
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

Page 99
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

4. KHA Kabel NYM dan NYY

Page 100
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

- Tabel Standard Daya PLN

LANGGANAN TEGANGAN RENDAH 220/380 V


DAYA PEMBATAS DAYA PEMBATAS
(VA) (A) (VA) (A)
450 1x2 53,000 3x80
900 1x4 66,000 3x100
1300 1x6 82,500 3x125
2200 1x10 105,000 3x160
3500 1x16 131,000 3x200
4400 1x20 147,000 3x225
3900 3x6 164,000 3x250
6600 3x10 197,000 3x300
10600 3x16 233,000 3x355
13200 3x20 279,000 3x425
16500 3x25 329,000 3x500
23000 3x35 414,000 3x630
33000 3x50 526,000 3x800
41500 3x63 630,000 3x1000

Page 101
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

5. Data Sheet MCB

Page 102
Tugas Besar [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik]

6. Datasheet Lampu TL

Page 103

Anda mungkin juga menyukai