Anda di halaman 1dari 5

INSTALASI LISTRIK

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Konstruksi Bangunan II dengan dosen
pengampu Dr. Nandan Supriatna, M. Pd. dan Ahmad Behaqi, S. Pd.

oleh :
Kelompok 6
Febyani Nur Hafipah 2100280
Hani Rahmiyanti 2101012
Muhammad Fauzan 2100989
Risye Nur Sabrina 2102230
Rizky Apriansyah Pratama 2102718
Sarah Rusnia Cipta 2106499

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS
PENDIDIKAN INDONESIA
2022
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengertian listrik secara umum listrik adalah aliran elektron-elektron dari atom ke atom
pada sebuah penghantar atau suatu energi yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan
manusia sehari-harinya. Energi listrik ini digunakan dan dimanfaatkan untuk menggerakkan
berbagai alat elektronik yang berfungsi untuk mempermudah pekerjaan manusia.
Sistem elektrikal sangat besar peranannya pada operasional bangunan. Sistem elektrikal
pada bangunan di dalamnya terkandung bahaya terhadap manusia, yang dapat menyebabkan
kematian, kebakaran dan lain-lain. Harus mengikuti peraturan yang berlaku yang tidak boleh
dilanggar
Sistem distribusi elektrikal adalah suatu sistem yang didesain dan dibangun untuk
memasok daya listrik bagi sekelompok beban, dan hal tersebut merupakan suatu sistem yang
cukup kompleks. Sistem elektrikal yang baik adalah sistem yang aman bagi manusia dan
akrab dengan lingkungan sekitarnya. Mengingat pula bahwa listrik dapat pula
membahayakan manusia dan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, maka
selalu diupayakan agar tenaga listrik yang didistribusikan dapat dilaksanakan secara:
a) Aman bagi manusia dan peralatan
b) Handal dalam arti mampu menyalurkan energi listrik dengan baik bagi
konsumen.
Pemasangan instalasi listrik yang baik akan meningkatkan keamanan rumah dari resiko
bahaya korsleting listrik yang berujung pada kebakaran rumah hingga ancaman kecelakaan
tersengat listrik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian instalasi listrik?

2. Bagaimana instalasi instalasi listrik bekerja dalam suatu gedung?

3. Apa saja prinsip instalasi harus menjadi pertimbangan pada pemasangan suatu
instalasi listrik?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui pengertian instalasi listrik.

2. Mengetahui komponen instalasi air bersih, air kotor, dan instalasi listrik.

3. Mengetahui cara bekerja instalasi air bersih, air kotor, dan instalasi listrik
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Instalasi Listrik


Instalasi listrik merupakan suatu rangkaian dari peralatan listrik yang saling
berhubungan antar satu dengan yang lain, dan berada dalam satu lingkup sistem
ketenagalistrikan. Dalam sebuah pekerjaan pemasangan instalasi listrik rumah tinggal atau
bangunan gedung bertingkat, dibutuhkan sebuah perencanaan yang matang untuk dapat
melaksanakan pemasangan instalasi listrik yang baik dan benar

Instalasi listrik dalam suatu bangunan harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan
karena seharusnya setiap instalasi listrik yang terpasang pada pelanggang (instalasi
pemanfaatan tenaga listrik / instalasi pelanggan) harus melalui pemeriksaan oleh suatu
lembaga independen yaitu Lembaga Pemeriksa Kesesuaian Standar PUIL. Instalasi listrik
yang baru terpasang tidak bisa dioperasikan sebelum mendapatkan izin pengoperasian dari
lembaga pemeriksa kesesuaian standar PUIL.

2.2 Jenis Sistem Penyediaan Listrik


Penyediaan energi di Indonesia diatur dalam Undang-Undang No. 30/2007 tentang
Energi, yang mengamanatkan pemerintah untuk mengelola energi berdasarkan sejumlah asas:
kemanfaatan, efisiensi berkeadilan, keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat untuk
mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Tujuan pengelolaan energi
ditetapkan untuk menjamin ketersediaan pasokan energi dan tercapainya peningkatan akses
bagi masyarakat yang tidak mampu dan/atau yang tinggal di daerah terpencil.

Untuk memastikan penyediaan energi efisien, efektif secara biaya dan berkelanjutan
maka penyediaan energi dan infrastruktur pendukungnya perlu direncanakan berdasarkan
kebutuhan yang realistis di masa depan serta mempertimbangkan ketersediaan sumber daya
yang ada. Penyediaan Listrik oleh PLN, PLN juga berperan sebagai satu-satunya pembeli
listrik (single buyer) dari perusahaan pembangkit listrik swasta/IPP (Independent Power
Producer), termasuk captive power.

2.3 Dasar Perancangan


Sebagai dasar perencanaan akan digunakan adalah standar yang berlaku di Indonesia
diantaranya :
a. Ketentuan yang ada didalam PUIL 2000
b. Ketentuan Standar Nasional Indonesia
c. Ketentuan pada IEC (International Electrotecnical Commision) standar selama
belum ada ketentuan dalam bahasa Indonesia.
d. Ketentuan Standar Perusahaan Listrik Negara (SPLN) yang berkaitan e. Dan lain-
lain.
2.4 Macam Instalasi Pada Gedung Bertingkat
Macam instalasi untuk gedung bertingkat 1sampai dengan 4, yang diperuntukkan untuk
rumah tinggal, praktis hanya instalasi listrik dan instalasi telepon. Sedang instalasi gedung
bertingkat untuk kantor mernpunyai beberapa jenis instalasi yaitu :

a. Instalasi sistem panggilan/informasi, tata suara (paging system)


b. Sistem instalasi alarm
c. Sistem instalasi telpon
d. Instalasi penerangan
e. Sistem tenaga, terbatas instalasi pendingin (AC) pada saat ini umumnya bukan
merupakan AC sentral tetapi merupakan AC split (terpisah).
f. Instalasi penangkal petir Didalam pembahasan dibawah dititik beratkan pada instalasi
tenaga dan penerangan.

Pada gedung bertingkat sederhana umumnya tidak menggunakan :

a. Instalasi sistem panggilan/informasi, tata suara (paging system) panggilan kendaraan.


b. Sistem instalasi antena Parabola / TV (khusus untuk hotel)
c. Instalasi B.A.S (Building Automation System)
d. Sistem tenaga, yang umumnya merupakan motor-motor untuk instalasi :
 Instalasi air bersih dan air kotor
 Instalasi pengolah air limbah
 Instalasi spinkler
 Instalasi hydrant

Dalam pemasangan suatu instalasi listrik, membuat gambar rencana kelistrikan adalah harus
dilakukan terlebih dahulu dan gambar rencana tersebut harus didasarkan pada denah
bangunan dimana instalasi listrik akan diinstal. Dari gambar rencana kelistrikan tergambar
pembagian beban dan jenis kabel serta luas penampang kabel yang akan digunakan.
Spesifikasi setiap peralatan dan syarat-syarat yang harus diikuti dalam suatu pekerjaan
instalasi tercantum dalam suatu gambar rencana instalasi listrik]. Gambar-gambar yang
dibutuhkan dalam suatu rancangan instalasi listrik adalah

a. Layout atau gambar situasi bangunan, yaitu gambar rencana dimana bangunan
tersebut berada. Layout ini menggambarkan arah angin dan posisi bangunan diantara
bangunanbangunan (gedung-gedung) yang berada disekitarnya.
b. Gambar tampak, yaitu gambar rencana yang menunjukkan dari mana gambar rencana
tersebut dilihat. Gambar tampak ini menvisualisasi bangunan bila dilihat dari depan,
samping, dan atas dan diistilahkan sebagai gambar tampak depan, tampak samping
dan tampak atas.
c. Layout peralatan yaitu gambar rencana penempatan peralatan-peralatan listrik yang
akan dipasang dan sarana-sarana pelayanannya, seperti titik lampu, saklar, kotak
kontak (stop kontak), perlengkapan hubung bagi (PHB).
d. Routing cable atau gambar instalasi yaitu gambar rencana jalan/rute kabel dari kWh
meter, PHB ke peralatan-peralatan listrik dan sarana-sarana pelayanannya.
e. Gambar wiring atau pengkawatan, yaitu gambar rencana penyambungan peralatan
listrik dengan sarana-sarana pelayanannya,
f. Single line diagram (SLD) atau Diagram satu garis, yaitu gambar rencana yang
menggambarkan diagram perlengkapan hubung bagi dengan keterangan mengenai
ukuran atau daya nominal setiap komponen, gambaran kuat arus dan jenis pengaman
yang akan digunakan, jenis kabel dan luas penampangnya, keterangan beban
terpasang dan pembagiannya, dan sistem pentanahannya.
g. Detail drawing atau gambar detail, yaitu gambar yang menunjukkan detail suatu
peralatan seperti dimensi PHB, juga cara pemasangan alat-alat listrik dan cara
pemasangan kabel dan cara kerja instalasi kontrolnya.

Anda mungkin juga menyukai