Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ilmiah Foristek

Jurusan Teknik Elektro UNTAD pISSN : 2087 – 8729


https://foristek.fatek.untad.ac.id eISSN : 2087 – 8729
DOI : : https://doi.org/10.54757/fs.v10i2.39 Vol 10, No. 2, Oktober 2020

PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK PADA GEDUNG MARKAS


KOMANDO DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN DAN UDARA
KEPOLISIAN DAERAH SULAWESI TENGAH DI DESA WANI
Mohammad Agrimansyah1), Nurhani Amin2), Muh. Sarjan3)
2,3)
Dosen Teknik Elektro Universitas Tadulako
Program Studi S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako
E-mail : agree2121@gmail.com

Abstract listrik karena setiap bangunan membutuhkan


In office buildings, electrical energy is energi listrik seperti rumah tinggal, industri,
needed to meet the needs of lighting to perkantoran, bangunan komersil serta
electronic equipment used in the building. To
support all of that, a reliable electrical sekolah atau kampus. Oleh kerena itu,
installation system is needed so that all office diperlukan perencanaan instalasi listrik yang
activities can run well without causing memenuhi standar berdasarkan peraturan
significant problems. Therefore the planning
yang berlaku, sesuai dengan Standar
of the electrical installation system in a
building must refer to the applicable rules and Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan
regulations in accordance with PUIL and SNI. Umum Instalasi Listrik (PUIL).
The design carried out refers to PUIL Gedung Markas Komando Direktorat
2011, SNI 03-6575-2001 (Lighting System
Kepolisian Perairan dan Udara Kepolisian
Design Procedures). The entire electrical
installation system gets a 3 Phase supply from Daerah Sulawesi Tengah merupakan gedung
PLN. The total power in this building is 80000 yang masih dalam tahap pembangunan yang
watts, so the power needed from PLN to berlokasi di Desa Wani Kecamatan Tawaeli
connect is 160 KVA. Conductors used in this
installation, use cables with NYM and NYY
Kabupaten Donggala. Kondisi inilah yang
types with varying sizes in accordance with membuat penulis ingin menyusun
the calculation of the conveying CRC that has perencanaan instalasi listrik sesuai dengan
been done. Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
Keyword : Design, Electrical Installation, Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
Pada perencanaan instalasi gedung ini,
PUIL 2011, SNI
penulis akan menggunakan metode
perhitungan dan analisa sebagai pendekatan
I. PENDAHULUAN
untuk menentukan spesifikasi komponen-
Sulawesi Tengah merupakan provinsi komponen yang akan digunakan yang
yang pembangunan infrastrukturnya masih mengacu pada peraturan dan ketentuan
dalam tahap perkembangan. Apalagi setelah berdasarkan PUIL 2011 dan sesuai dengan
tertimpa bencana alam besar pada tanggal 28 Standar Nasional Indonesia. [1] Sehingga
September 2018 yang lalu, tentunya ada nantinya proses perkantoran yang
perbaikan/renovasi maupun pembangunan dilaksanakan dapat berjalan dengan efektif
kembali ditempat-tempat atau gedung yang dan efisien.
diperlukan guna menunjang dan
membangkitkan kembali perkembangan
provinsi Sulawesi Tengah dari sisi Politik,
Sosial maupun Ekonomi. Hal ini tentunya
memacu kembali kebutuhan akan energi

61
Jurnal Ilmiah Foristek
Jurusan Teknik Elektro UNTAD pISSN : 2087 – 8729
https://foristek.fatek.untad.ac.id eISSN : 2087 – 8729
DOI : : https://doi.org/10.54757/fs.v10i2.39 Vol 10, No. 2, Oktober 2020

II. METODE PENELITIAN Dalam penelitiannya, Ronal Yulianto


dan Ira Musfira (2017) “ Perancangan
2.1 Tinjauan Pustaka Instalasi Listrik Gedung Sekolah Dasar
Islam (SDi) Khalifah Kelurahan Donggala
Penelitian mengenai perancangan
instalasi listrik telah banyak dilakukan tapi Kodi Kecamatan Ulujadi Kota Palu”.
tempat dan metode yang digunakan berbeda. Peneliti mendapatkan daya total dari
Berikut jurnal– jurnal melalui internet yang instalasi listrik gedung ini adalah 61420
Watt atau 76775 VA, dan untuk supplai
peneliti kaji sebagai acuan atau referensi.
listrik diambil dari PLN yaitu listrik 3-phase
Dalam penelitiannya, Iksan Santoso dengan kapasitas 85.000 VA. Penghantar
(2014) “Perancangan Instalasi Listrik pada yang digunakan pada instalasi ini
Blok Pasar Modern dan Apartemen Di menggunakan kabel dengan jenis NYA,
Gedung Kawasan Pasar Terpadu Blimbing NYM dan NYY. Pengaman yang digunakan
Malang” dalam instalasi penerangan buatan pada instalasi ini terdiri dari 2 jenis, yaitu
ditentukan intensitas penerangan (lux) dan MCB & NFB, selain itu sistem instalasi
kapasitas AC pada instalasi daya listrik yang Gedung ini juga diberi kotak PHB untuk
sesuai dengan fungsi ruang. [5] Untuk untuk memudahkan dalam maintenance dan
penentuan kabel sebesar 1,25 kali besar arus perbaikan apabila terjadi kerusakan. Dengan
nominal sebagai arus nominal sebagai factor memperhitungkan faktor ekonomis dan
keamanan. Gedung ini membutuhkan daya keamanan instalasi maka total Rancangan
sebesar 669.490 VA yang dibagi menjadi 5 Anggaran Biaya (RAB) pada perancangan
MEE. MEE condotel sebesar 224580 VA, instalasi gedung SDi Khalifah adalah Rp.
MEE Apartemen 156117 VA, MEE 1 236.333.000,-. [6]
sebesar 126000 VA, MEE 2 sebesar 124560
VA dan untuk motor sebesar 37333 VA. Berdasarakan beberapa penelitian
Dengan drop tegangan dibeban dari MDP sebelumnya seperti yang tertulis diatas,
yaitu sebesar 7,41 volt atau sebesar 3,37 %. penulis akan mencoba mengangkat
penelitian mengenai Perancangan instalasi
Dalam penelitiannya, M. Hariansyah Listrik Gedung Markas Komando Direktorat
(2015) “Perancangan dan Pemasangan Kepolisian Perairan dan Udara Kepolisian
Instalasi Listrik Penerangan dan Tenaga di Daerah Sulawesi Tengah di Desa Wani.
Gedung Workshop PT. Basuh Power
Electric”. Setelah menganalisa peneliti 2.2 Landasan Teori
mendapatkan jumlah lampu yang dibutuhkan 2.2.1 Pengertiaan Instalasi Listrik
untuk penerangan pada gedung A sebanyak
21 unit, menghasilkan kuat penerangan Instalasi listrik merupakan suatu
cahaya 250 lux menggunakan lampu induksi perlengkapan yang digunakan untuk
BMX 120 watt, dan gedung B sebanyak 28 menyalurkan energi listrik dari sumber
unit menghasilkan kuat penerangan cahaya listrik ke titik – titik beban. Titik beban yang
250 lux, menggunakan lampu jenis jenis dimaksud diantaranya beban resistif yang
induksi 342, 150 watt. Jumlah kabel yang bisa berupa setrika, solder, lampu pijar, dan
dibutuhkan terdiri dari kabel penerangan sebagainya, beban induktif yang bisa berupa
jenis NYM 3 × 2,5 𝑚𝑚2 , sebanyak 50 roll kipas angin, lampu TL, mesin bor dan
dan kabel tenaga NYY 4 × 6 𝑚𝑚2 sebanyak sebagainya serta beban kapasitif yang
2 roll. [3] contohnya kapasitor. Instalasi listrik sangat
penting untuk dilakukan terutama untuk

62
Jurnal Ilmiah Foristek
Jurusan Teknik Elektro UNTAD pISSN : 2087 – 8729
https://foristek.fatek.untad.ac.id eISSN : 2087 – 8729
DOI : : https://doi.org/10.54757/fs.v10i2.39 Vol 10, No. 2, Oktober 2020

konstruksi bangunan yang sudah 2.2.3 Prinsip Dasar Instalasi Bangunan


direncanakan sebelumnya. Agar bangunan
dapat memenuhi keselamatan, kenyamanan, Agar instalasi listrik yang dipasang
berfungsi dan dihuni dengan baik, tentunya dapat digunakan secara optimum, maka ada
dalam instalasi listrik diperlukan beberapa prinsip dasar yang perlu sebagai
perencanaan lewat gambar instalasi listrik bahan pertimbangan yaitu paling tidak
dengan mengacu pada aturan – aturan yang memenuhi 5K + E (Keamanan, Keandalan,
sudah ditetapkan dalam kelistrikan. [4] Ketersediaan, Ketercapaian, Keindahan dan
Ekonomis).
2.2.2 Ketentuan Umum Instalasi Listrik
2.2.4 Langkah – Langkah Perancangan
Rancangan suatu sistem instalasi listrik Umum
harus memenuhi ketentuan Persyaratan
Umum Instalasi Listrik (PUIL 2011) dan Langkah – langkah perancangan umum
peraturan lain seperti : diantaranya :

a. Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 a. Menentukan denah bangunan, letak beban


tentang keselamatan kerja, beserta peraturan listrik dan besarnya beban.
pelaksanaannya.
b. Menetapkan penyuplaian tenaga listrik,
b. Undang-Undang Nomor 30 tahun 2009 apakah tenaga listrik disuplai oleh PLN atau
tentang Ketenaga listrikan dibangkitkan sendiri, apakah pembangkit
sendiri sebagai cadangan dan apakah untuk
c. Peraturan Pemerintah No 14 Tahun 2012 menyuplai seluruh beban atau hanya
Tentang penyediaan dan pemanfaatan tenaga sebagian. Bila pembangkit sendiri perlu
listrik. ditentukan pola pengoperasiannya.

d. Peraturan Pemerintah No 62 Tahun 2012 c. Menentukan daya, jumlah dan tempat


tentang Usaha Penunjang Tenaga Listrik. panel pembagi. Panel pembagi sebaiknya
ditempatan di titik pusat beban yang
e. Peraturan Menteri Pertambangan dan tersambung.
Energi No 01.P/40/M.PE/1990 tentang
instalasi ketenaga listrikan. d. Menentukan sistem pengamanan terhadap
tegangan sentuh, terhadap arus lebih, arus
f. Peraturan lain mengenai kelistrikan yang hubung pendek dan terhadap beban lebih
berlaku dan tidak bertentangan dengan PUIL seerta sistem pembumian (arde / grounding).
2011 (misalnya standar-standar PLN).
e. Membuat daftar perlengkapan yang
Dalam perancangan sistem instalasi diperlukan bagi instalasi listrik. Dalam hal
listrik harus diperhatikan tentang ini faktor keamanan pengoperasian dan
keselamatan manusia, makhluk hidup lain penyesuaian terhadap standar telah
dan keamanan harta benda dari bahaya dan terpenuhi, termasuk faktor ekonomi.
kerusakan yang bisa ditimbulkan oleh Pastikan bahwa daya dari beban dan
penggunaan instalasi listrik. Selain itu, perlengkapan instalasi telah memenuhi
berfungsinya instalasi listrik harus dalam kebutuhan.
keadaan baik dan sesuai dengan maksud
penggunaannya. 2.2.5 Berkas Perancangan Instalasi
Listrik

63
Jurnal Ilmiah Foristek
Jurusan Teknik Elektro UNTAD pISSN : 2087 – 8729
https://foristek.fatek.untad.ac.id eISSN : 2087 – 8729
DOI : : https://doi.org/10.54757/fs.v10i2.39 Vol 10, No. 2, Oktober 2020

Dalam perencanaan instalasi listrik efisien dan cocok sebagai penerangan di


pada suatu gedung atau bangunan, berkas gedung kantor kepolisian.
rancangan instalasi listrik terdiri dari :
b. Pemilihan Armatur dan Jumlah Titik
a. Denah Lokasi Cahaya

Yang menunjukan gambar posisi Penyebaran dari suatu cahaya


gedung yang akan dipasang instalasi bergantung pada konstruksi sumber cahaya
listriknya. Data yang perlu ditulis pada itu sendiri dan armatur yang digunakan.
gambar situasi ini adalah alamat lengkap, Sebagian besar cahaya yang direspon mata
jarak terhadap sumber listrik terdekat (tiang tidak langsung di sumber cahaya, tetapi
listrik atau bangunan yang sudah berlistrik) setelah dipantulkan atau melalui benda
untuk daerah yang sudah ada jaringan yang tembus cahaya.
listriknya. Bila belum ada jaringan
listriknya, perlu digambarkan rencana Perancangan penerangan buatan dapat
pemasangan tiang-tiang listrik. dilakukan perhitungan dengan metode
Lumen.
b. Gambar Instalasi
Metode lumen adalah menghitung
Yang menunjukan gambar denah intensitas penerangan rata-rata pada bidang
gedung (pandangan atas) dengan rencana kerja. Fluks cahaya diukur pada bidang
tata letak instalasi penerangan dan rencana kerja, yang secara umum mempunyai tinggi
hubungan pada saklar. antara 75 – 90 cm diatas lantai. Besarnya
intensitas penerangan bergantung dari
c. Diagram Garis Tunggal jumlah fluks cahaya dari luas bidang kerja
Yang menunjukan gambar satu garis yang dinyatakan dalam lux.
dari APP (Alat Pembatas dan Pengukur) ke Tidak semua cahaya dari lampu
PHB (Panel Hubung Bagi) utama yang di mencapai bidang kerja, karena ada yang
distribusikan ke beberapa group langsung ke dipantulkan dan diserap oleh dinding,
beban (untuk bangunan berkapasitas kecil) plafon dan lantai. Faktor refleksi dinding
dan melalui panel cabang (SDP) maupun sub dan faktor refleksi plafon merupakan
panel cabang (SSDP) baru ke beban. Pada bagian cahaya yang dipantulkan oleh
diagram garis tunggal ini selain pembagian dinding dan langit-langit atau plafon yang
group pada PHB utama / cabang / sub kemudian mencapai bidang kerja.
cabang juga menginformasikan jenis beban,
ukuran dan jenis penghantar, ukuran dan Indeks ruang (K)
jenis pengaman arusnya, dan sistem
𝑝. 𝑙
pembumian / pentanahannya. K= …………………… (Rumus 2.1)
ℎ(𝑝+𝑙)

2.2.6 Pencahayaan Keterangan :


a. Pemilihan Lampu P = Panjang ruangan (m)
Dalam perancangan instalasi listrik ini, L = Lebar ruangan (m)
perancang memilih menggunakan jenis
lampu yang hemat energi, yaitu jenis SL h = Tinggi sumber cahaya dari bidang kerja
(Spot Light) dan lampu TL (Tubular Lamp) (m)
dikarenakan penggunaan daya listrik lebih

64
Jurnal Ilmiah Foristek
Jurusan Teknik Elektro UNTAD pISSN : 2087 – 8729
https://foristek.fatek.untad.ac.id eISSN : 2087 – 8729
DOI : : https://doi.org/10.54757/fs.v10i2.39 Vol 10, No. 2, Oktober 2020

Indeks ruang dihitung berdasarkan Dalam PUIL 2011, dinamakan KKB


dimensi ruangan yang akan diberi (Kotak Kontak Biasa) dan KKK (Kotak
penerangan cahaya lampu. Nilai K hasil Kontak Khusus). KKB adalah kotak kontak
perhitungan digunakan untuk menentukan biasa yang dipasang untuk digunakan
nilai efisiensi penerangan lampu. sewaktu-waktu (tidak secara tetap) bagi
piranti listrik jenis apapun yang
𝐾− 𝐾1
𝜂 = 𝜂1 + (𝜂2 − 𝜂1) …. (Rumus 2.2) memerlukannya, asalkan penggunaannya
𝐾2− 𝐾1
tidak melebihi batas kemampuannya. KKB
Keterangan : tersebar diseluruh bangunan dengan beban
tidak tetap dan biasanya jadi satu dengan
K = Indeks Ruangan
group untuk penerangan.
K1 = Nilai terkecil yang mendekati dari
2.2.8 Saklar
nilai indeks ruangan
Saklar adalah suatu komponen atau
K2 = Nilai terbesar yang mendekati dari
perangkat yang digunakan untuk
nilai indeks ruangan
memutuskan atau menghubungkan aliran
𝜂 = Efisiensi penerangan listrik. Saklar dinding biasanya ditempatkan
kurang lebih 120 cm di atas lantai pada jalan
𝜂1 = Nilai refleksi langit – langit dari K1 yang biasa dilalui. Jika harus digunakan
dengan membuka pintu terlebih dahulu,
𝜂2 = Nilai refleksi langit – langit dari K2
maka sakelar ditempatkan didekat dan disisi
Rumus tersebut digunakan untuk daun pintu yang membuka.
mencari efisiensi penerangan lampu
Saklar yang digunakan ialah saklar seri
(armature) dengan menggunakan acuan
dan saklar tunggal.
pada tabel efisiensi (𝜂).
2.2.9 Penghantar
Untuk menentukan jumlah armatur
atau jumlah lampu dari suatu ruangan yang Untuk instalasi listrik, penyaluran arus
akan diberi penerangan buatan dapat listrik dari panel ke beban maupun sebagai
dihitung dengan rumus : pengaman (grounding) digunakan
𝐸 ×𝐴
penghantar listrik yang sesuai dengan
n= ……………….. (Rumus 2.3) penggunannya. Kabel instalasi yang biasa
𝜙𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 × 𝜂
digunakan pada instalasi penerangan, jenis
Keterangan : kabel yang banyak digunakan dalam
instalasi rumah tinggal untuk pemasangan
n = Jumlah Armatur
tetap ialah NYA dan NYM. Pada
E = Intensitas penerangan pada penggunannya kabel NYA menggunakan
bidang kerja (lux) pipa untuk melindungi secara mekanis
ataupun melindungi dari air dan kelembaban
A = Luas bidang kerja (m²) yang dapat merusak kabel tersebut.

𝜙𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 = Flux lampu (lumen) Adapun jenis kabel yang digunakan


adalah Kabel NYM dan Kabel NYY.
𝜂 = Efisiensi Armatur
Perhitungan arus nominal (I) untuk 3
2.2.7 KKB dan KKK fasa dapat dirumuskan sebagai berikut :

65
Jurnal Ilmiah Foristek
Jurusan Teknik Elektro UNTAD pISSN : 2087 – 8729
https://foristek.fatek.untad.ac.id eISSN : 2087 – 8729
DOI : : https://doi.org/10.54757/fs.v10i2.39 Vol 10, No. 2, Oktober 2020

𝑃
I= …………… (Rumus 2.4) manusia dari sengatan listrik, karena dengan
√3 × 𝑣 ×cos 𝜑
adanya sistem pentanahan beda tegangan
Dimana : yang di hasilkan akan ≤ 50 𝑉 yang
merupakan tegangan sentuh yang aman bagi
I = Arus Nominal manusia, dan mengamankan komponen-
komponen instalasi dari bahaya tegangan /
P = Daya Aktif
arus tidak normal. Oleh karena itu, sistem
V = Tegangan Line 380 Volt pentanahan menjadi bagian esensial dari
sistem tenaga listrik.
Cos 𝜑 = 0,8

2.2.10 Panel Hubung Bagi (PHB)

PHB adalah panel hubung bagi atau III. HASIL DAN PEMBAHASAN
papan hubung bagi atau panel berbentuk 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
lemari (cubicle), yang dapat dibedakan
sebagai : Pelaksanaan penelitian dilakukan
pada Gedung Markas Komando Direktorat
a. Panel Utama / MDP : Main Distribution Kepolisian Perairan dan Udara Kepolisian
Panel Daerah Sulawesi Tengah berlokasi di Desa
Wani Kecamatan Tawaeli Kabupaten
b. Panel Cabang / SDP : Sub Distribution
Donggala dan pada tanggal 18 Agustus
Panel
hingga selesai.
c. Panel Beban / SSDP : Sub-sub
3.2 Bahan dan Alat Penelitian
Distribution Panel
Adapun alat bahan yang digunakan
Di dalam panel biasanya busbar atau rel
dalam penelitian “Perancangan Instalasi
dibagi menjadi dua bagian yang saling
Listrik Gedung Markas Komando Direktorat
berhubungan dengan saklar pemisah, yang
Kepolisian Perairan dan Udara Kepolisian
satu mendapat saluran masuk dari pengusaha
Daerah Sulawesi Tengah di Desa Wani”
ketenaga listrikan (PLN) dan satunya lagi
adalah sebagai berikut :
dari sumber listrik sendiri (genset). Dari
kedua busbar didistribusikan ke beban Adapun diagram alir (Flowchart)
secara langsung atau melalui SDP dan atau rencana penelitian yang akan dilakukan
SSDP. Tujuan busbar dibagi menjadi dua adalah :
segmen ini adalah jika sumber listrik dari
PLN mati akibat gangguan ataupun karena
pemeliharaan, maka suplai ke beban tidak
akan terganggu dengan adanya sumber
listrik sendiri (genset) sebagai cadangan.

2.2.11. Sistem Pentanahan

Sistem pentanahan adalah sistem


hubungan penghantar yang menghubungkan
sistem, badan peralatan dan instalasi dengan
bumi / tanah sehingga dapat mengamankan

66
Jurnal Ilmiah Foristek
Jurusan Teknik Elektro UNTAD pISSN : 2087 – 8729
https://foristek.fatek.untad.ac.id eISSN : 2087 – 8729
DOI : : https://doi.org/10.54757/fs.v10i2.39 Vol 10, No. 2, Oktober 2020

Start

Studi Literatur Observasi

Pegumpulan Data :
1. Denah Bangunan Lantai 1
2. Denah Bangunan Lantai 2
3. Denah Bangunan Lantai 3
4. Helipad

Analisa Pengolah Data :


1. Perhitungan illuminasi (E) minimal yang digunakan
2. Perhitungan perencanaan instalasi listrik Gambar 1. Denah Gedung dan Tata
3. Perhitungan luas penghantar (kabel) yang digunakan
4.
5.
Perhitungan rating arus pengaman
Perhitungan rekapitulasi daya
Lampu Lantai 1
6. Penetuan sistem pentanahan yang akan digunakan
7. Perhitungan Biaya Instalasi listrik

Tidak
Apakah perhitungan sesuai
dengan PUIL 2011

Ya

Hasil dan Pembahasan

End

Gambar 3.1 Diagram Alir (Flowchart) Gambar 2. Denah Gedung dan Tata Lampu
Lantai 2

4.1.1 Penentuan Gambar Denah


Bangunan

Bangunan ini di bangun diatas tanah


seluas ± 2100 m² dengan tinggi bangunan ±
12 m, yang terdiri dari 3 lantai dan Helipad,
yangmana di lantai 1 terdapat 45 ruangan
diantaranya ruang kerja, gudang toilet, ruang
sholat, penjara, koridor dan ruangan lainnya.
Di lantai 2 terdapat 25 ruangan diantaranya Gambar 3. Denah Gedung dan Tata Lampu
ruangan kerja direktur dan wakil direktur, Lantai 3
koridor, toilet, ruang rapat, ruang kerja dan
ruangan lainnya. Kemudian di lantai 3
terdapat ruangan serbaguna, dak Beton disisi
timur dan sisi barat. Serta diatas lantai 3
terdapat Helipad. Dengan total 72 ruangan
ditambah beberapa tempat yang terdapat
titik instalasi penerangan.

Gambar 4. Denah Gedung dan Tata Lampu


Helipad

67
Jurnal Ilmiah Foristek
Jurusan Teknik Elektro UNTAD pISSN : 2087 – 8729
https://foristek.fatek.untad.ac.id eISSN : 2087 – 8729
DOI : : https://doi.org/10.54757/fs.v10i2.39 Vol 10, No. 2, Oktober 2020

4.1.2 Menentukan Jumlah Armatur dan Provost


Lampu yang Digunakan Pada Ruangan
15 Rg. Kasi Sidik 22.75 10 200

Adapun perhitungan yang penulis 16 Rg. Menyusui 12.25 4 80


lakukan dalam perancangan dapat dilihat
pada tabel : Rg.
35 7 504
17 Pemeriksaan
Tabel 1 Hasil Perhitungan flux lampu dan
Rg. Tahanan
daya 8.5 3 60
18 Wanita

Jenis Rg. Tahanan


Lampu 12.75 3 60
Daya 19 Provost
Luas
Nama SL TL Rg. Tahanan
No. Ruangan 12.75 3 60
Ruangan 20 Pria
(m²)
2x
20
36 (watt) 21 Lorong Penjara 14 3 60
w
w
T. Cuci &
Gudang 14 8 160
22.5 3 60 22 Jemur Tahanan
1 Penyimpanan
23 Toilet 2 4 1 20
2 Pantry 1 12.5 4 80
Lorong Toilet
3 Rg. Makan 35 4 288 7.5 1 20
24 2

Rg. Komandan Bordes Sisi


17.5 6 120 15 2 40
4 Kapal 25 Timur

5 Rg. Kru Kapal 17.5 6 120 Jalan Masuk


11.685 1 20
26 Sisi Timur
Rg.
Kasibinmas 27 Rg. Kasi Tahti 25 10 200
17.5 6 120
Air dan
6 Potdirga 4.1.3 Penentuan Panel dan Pembagian
Grup Beban
7 Rg. Staff 1 17.5 6 120

Gudang Pada panel utama terdiri dari NFB


25 3 60
8 Amunisi utama, MCB 3 Fasa Pompa Air dan NFB
Kotak Kontak 32 A, NFB penerangan lantai
Gudang
1, NFB AC Lantai 1, NFB penerangan lantai
Senjata & 28 3 60
9 Alsus 2, NFB AC Lantai 2 dan Lantai 3, MCB 3
Fasa penerangan lantai 3 yang kemudian di
10 Toilet 1 3.75 1 20 bagi ke NFB setiap panel penerangan dan
11 Rg. Piket 11.25 2 40
panel AC. Dari NFB pembagi kemudian
masuk ke MCB tiap grup.
Lorong Bordes
35 4 80
12 Lantai 1 Panel penerangan lantai 1 terdiri dari
14 grup dan panel AC lantai 1 terdiri dari 21
Rg. Kanit
13 Provost
25 10 200 grup. Panel penerangan lantai 2 terdiri dari
12 grup dan panel AC lantai 2 & 3 terdiri
14 28 11 220 dari 20 grup. Panel penerangan lantai 3
Rg. Staff

68
Jurnal Ilmiah Foristek
Jurusan Teknik Elektro UNTAD pISSN : 2087 – 8729
https://foristek.fatek.untad.ac.id eISSN : 2087 – 8729
DOI : : https://doi.org/10.54757/fs.v10i2.39 Vol 10, No. 2, Oktober 2020

Daya ( Watt)

terdiri dari 6 grup. Pembagian grup MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2


Grup
Beban

AC Sharp 1 PK
R S T
Keterangan

1 1 860 IT Room

berdasarkan penerangan dalam ruangan A A A MCB 10 A

MCB 10A
NYM 3 x 2,5 MM2

NYM 3 x 2,5 MM2


2

3
1

1
860
860
R. Kasubag Binopsal
R. Kabag Binops
MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
4 1 860 R. Kasubag Anef

maupun diluar ruangan. NFB


MCB 10 A

MCB 10 A
NYM 3 x 2,5 MM2

NYM 3 x 2,5 MM2


5

6
1

1
860
860
R. Kasubag Renmin & Staff
R. Data
MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
40 A 7 1 860 R. Command Center
MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
Beban Saklar Daya ( Watt) 8 1 860 R. Kasubdit Fasharkan

NYM 4 x 4 MM2
Grup MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
Tunggal Seri R S T 9 1 860 R. Kasifas
TL 2 X 36 W SL 20 W Kotak Kontak Bantu 200 W
NYM 2 x 1,5 MM2
MCB 6 A MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
1 8 31 1 6 908 10 1 860 R. Kasiharkan
A A A MCB 4 A NYM 2 x 1,5 MM2
2 34 5 2 680 MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
11 1 860 Entertaint Room
MCB 6 A NYM 2 x 1,5 MM2
3 14 23 6 964 MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
NYM 2 x 1,5 MM2
12 1 860 R. Wadir Polair
MCB 4 A
4 31 4 3 620
MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
MCB 6 A NYM 2 x 1,5 MM2 13 1 860 R. Istirahat Wadir Polair
5 14 21 1 5 924
NFB MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
MCB 10 A NYM 2 x 1,5 MM2 14 1 860 R. Tamu Serpri
6 32 11 4 2 1372
MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
30 A MCB 6 A NYM 2 x 1,5 MM2
7 14 26 2 5 1024 15 1 860 R. Dir Polair
MCB 6 A NYM 3 x 2,5 MM2 MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
8 7 1000 16 1 860 R. Istirahat Dir Polair
NYM 4 x 2,5 MM2

MCB 6 A NYM 3 x 2,5 MM2


9 12 1000 MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
17 1 860 R. Rapat
MCB 6 A NYM 3 x 2,5 MM2
10 5 1000 MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
18 1 860 R. Serbaguna
MCB 6 A NYM 3 x 2,5 MM2
11 4 1000 MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
19 1 860 R. Serbaguna
MCB 6 A NYM 3 x 2,5 MM2
12 5 1000
MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
MCB 6 A NYM 3 x 2,5 MM2 20 1 860 R. Serbaguna
13 8 1000
MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
MCB 6 A NYM 3 x 2,5 MM2
14 6 1000
21-23 Spare
MCB 6 A NYM 3 x 2,5 MM2
15-17 Spare 6020 6020 5160
82 177 47 17 29 4552 4604 4336 Total Daya 17200 Watt
Total Daya 13492 Watt

Gambar 8. Tabel Diameter Kabel dan


Gambar 5. Tabel Diameter Kabel dan Pengaman Panel AC Lantai 2 & 3
Pengaman Panel Penerangan Lantai 1 MCB 10 A NYM 2 x 1,5 MM2
Grup
TL 2 X 36 W SL 20 W L. Sorot 1000 W
Beban

L. Sorot 50 W L. Helipad 12 W Kotak Kontak Bantu 200 W


Tunggal
Saklar

Seri R
Daya ( Watt)
S T

1 38 6 4 1488
A A A MCB 6 A NYM 3 x 2,5 MM2
2 5 1000
MCB 6 A NYM 2 x 1,5 MM2
3 1 1 1000
Beban Daya ( Watt) MCB 2 A NYM 2 x 1,5 MM2
4 4 4 1 248
Grup Keterangan MCB 4 A NYM 2 x 1,5 MM2
AC Sharp 1 PK
R S T 5 10 1 500
MCB 3 P
MCB 4 A NYM 2 x 1,5 MM2
MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2 6 10 1 500
1 1 860 R. Komandan Kapal
NYM 4 x 2,5 MM2

MCB 6 A NYM 3 x 2,5 MM2


10 A 7-9 Spare
MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
A A A
2 1 860 R. Kru Kapal
38 6 1 24 4 5 3 5 1736 1500 1500
MCB 10A NYM 3 x 2,5 MM2
3 1 860 R. Kasibinmas Air dan Portdirga Total Daya 4736 Watt
MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
4 1 860 R. Staff 1
MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
5 1 860 Gudang Amunisi
NFB
MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
6 1 860 Gudang Senjata & Alsus
MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
40 A 7 1 860 R. Kanit Provost
MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
8 1 860 R. Staff Provost Gambar 9. Tabel Diameter Kabel dan
NYM 4 x 4 MM2

MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2


9 1 860 R. Kasi Sidik

Pengaman Panel Penerangan Lantai 3


MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
10 1 860 R. Menyusui
MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
11 1 860 R. Pemeriksaan
MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
12 1 860 R. Kasi Tahti
MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
13 1 860 R. Staff 2
MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
14 1 860 R. Kasi Intel OPS
MCB 10 A

MCB 10 A
NYM 3 x 2,5 MM2

NYM 3 x 2,5 MM2


15
16
1
1 860
860 R. Kasubdit Kakum
Hall/Lobby
4.1.4 Perhitungan Diameter Penghantar,
Rating Pengaman yang Digunakan serta
MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
17 1 860 Hall/Lobby
MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
18 1 860 R. Staff 3
MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
19 1 860 R. Kasubdit Patroli Air
MCB 10 A

MCB 10 A
NYM 3 x 2,5 MM2

NYM 3 x 2,5 MM2


20
21
1
1
860
860
R. Kasi Patwal Air
R. Sholat
Rekapitulasi Daya Penerangan maupun
MCB 10 A NYM 3 x 2,5 MM2
22-24 Spare

Total Daya
6020 6020
18060 Watt
6020 Tenaga

Untuk menghindari terjadinya


Gambar 6. Tabel Diameter Kabel dan
kerusakan pada sebuah penghantar, maka
Pengaman Panel AC Lantai 1
luas penampang penghantar harus
MCB 10 A NYM 2 x 1,5 MM2
Grup
TL 2 X 36 W
Beban

SL 20 W Kotak Kontak Bantu 200 W


Tunggal
Saklar

Seri R
Daya ( Watt)
S T diperhitungkan dengan teliti. Kerusakan
1 28 16 5 1328
A A A MCB 10 A

MCB 10 A
NYM 2 x 1,5 MM2

NYM 2 x 1,5 MM2

NYM 2 x 1,5 MM2


2

3
20
14
21

28 4
4

5
1140

1064
pada sebuah penghantar dapat diakibatkan
MCB 10 A
4 24 13 2 3 1124

NFB
MCB 10 A

MCB 10 A
NYM 2 x 1,5 MM2

NYM 2 x 1,5 MM2


5

6
34

36
3

5
2

4
4

1
1284
1396
oleh arus yang melalui penghantar tersebut
MCB 6 A NYM 3 x 2,5 MM2
30 A 7 9 1000
MCB 6 A NYM 3 x 2,5 MM2
8 7 1000
melebihi kapasitas Kapasitas Hantar Arus
NYM 4 x 2,5 MM2

MCB 6 A NYM 3 x 2,5 MM2


9 10 1000
MCB 6 A NYM 3 x 2,5 MM2

atau KHAnya.
10 5 1000
MCB 6 A NYM 3 x 2,5 MM2
11 5 1000
MCB 6 A NYM 3 x 2,5 MM2
12 4 1000
MCB 6 A NYM 3 x 2,5 MM2
13-15 Spare

156 86 40 12 22 4452 4424 4460


Total Daya 13336 Watt
Untuk nilai diameter kabel, referensi
yang penulis gunakan adalah PUIL 2011
Gambar 7. Tabel Diameter Kabel dan
pada tabel 7.3-4 dan 7.3-5a tentang nilai
Pengaman Panel Penerangan Lantai 2
diameter kabel sesuai dengan perhitungan
KHA yang didapatkan dan juga pada
Penjelasan PUIL 2011 Edisi 2014.

Jadi, total daya panel penerangan lantai


1 adalah 13.492 watt, total daya panel
penerangan lantai 2 adalah 13.336 watt, total
daya panel penerangan lantai 3 adalah 4.736
watt, total daya panel AC lantai 1 adalah

69
Jurnal Ilmiah Foristek
Jurusan Teknik Elektro UNTAD pISSN : 2087 – 8729
https://foristek.fatek.untad.ac.id eISSN : 2087 – 8729
DOI : : https://doi.org/10.54757/fs.v10i2.39 Vol 10, No. 2, Oktober 2020

18.060 watt, total daya panel AC lantai 2 Wani, maka dapat diperoleh kesimpulan
dan 3 adalah 17.200 watt, total daya pada sebagai berikut :
pompa air sebesar 4.416 watt dan daya
beban maximum untuk kotak kontak industri a. Seluruh sistem instalasi listrik ini
sebesar 16.849,39 watt. Maka total daya mendapatkan supplai listrik 3 fasa dari PLN.
keseluruhan adalah 88.089,39 watt. b. Total daya aktif pada gedung ini adalah
Maka, 88.089,39 Watt, dengan menghasilkan arus
sebesar 167,3 ampere. Jika daya aktif yang
𝑃 dikonsumsi keseluruhan dibagi dengan nilai
I=
√3 × 𝑉 ×cos 𝜑
Cos 𝜑 (0,8) menghasilkan 110.111,25 VA,
88089,39 88089,39 maka daya yang dibutuhkan dari PLN untuk
I= = = 167,3 A ≈ NFB
√3 × 380 ×0,8 526,5 penyambungan sebesar 131.000 VA.
175 Ampere
c. RAB total yang penulis dapatkan pada
Dari perhitungan arus nominal pada gedung ini adalah Rp. 522.717.250,-
PHB Utama diatas didapatkan hasil 167,3
Ampere, maka diperoleh ukuran KHA ialah d. Penghantar yang digunakan pada instalasi
185. Sedangkan ukuran penghantar yang ini seluruhnya menggunakan kabel dengan
cocok ialah NYM 4 x 50 mm². Dan jenis jenis NYY dan NYM, dengan ukuran yang
pengaman yang digunakan ialah NFB bervariasi sesuai dengan perhitungan KHA
dengan rating pengaman sebesar 175 penghantar yang telah dilakukan.
Ampere
e. Pengaman yang digunakan pada instalasi
Panel Daya Total Daya
ini terdiri dari 2 jenis, yaitu MCB dan NFB
A A A

NYM 4 x 2,5 MM2


NFB

30 A
NFB

30 A
NYM 4 x 2,5 MM2 Penerangan
Lantai 1 13.492 yang ratingnya bervariasi sesuai dengan
V

perhitungan yang telah dilakukan.


SS
NFB NFB
HZ NYM 4 x 2,5 MM2 NYM 4 x 2,5 MM2 Penerangan 13.336
30 A 30 A
Lantai 2

MCB 3 P MCB 3 P
NYM 4 x 2,5 MM2 NYM 4 x 2,5 MM2 Penerangan
10 A 10 A Lantai 3
4.736
NFB

f. Nilai perhitungan tahanan pentanahan


NYY 4 x 50 MM2
88.089,39 WATT
Panel Utama 175 A
NYM 4 x 4 MM2
NFB NFB 88.089,39 : 0,8
NYM 4 x 4 MM2
40 A 40 A AC Lantai 1 18.060
110.111,25 VA

NYM 4 x 4 MM2
NFB

40 A
NFB

40 A
NYM 4 x 4 MM2
AC Lantai 2 & 3 17.200 pada gedung untuk satu buah batang
NYM 4 x 1,5 MM2
MCB 3 P

10 A
MCB 3 P

10 A
NYM 4 x 1,5 MM2
Pompa Air 4.416 elektroda yang ditanam tegak lurus kedalam
NYM 4 x 4 MM2
NFB

40 A
NFB

40 A
NYM 4 x 4 MM2
KKK 32 A 16.849,39
tanah adalah 13,215 Ohm. Agar memenuhi
persyaratan yeng berlaku yaitu ≤ 2 Ω, maka
dipelukan pemasangan 7 batang elektroda
sepanjang 3 meter yang dipasang secara
Gambar 10. Tabel Diameter Kabel dan paralel.
Pengaman Panel Utama

DAFTAR PUSTAKA
IV. KESIMPULAN
[1] Abdila S, V., 2012, ‘Perancangan
5.1 Kesimpulan Instalasi Listrik Gedung Clubhouse Di
Dago Bandung’, Dago, Bandung.
Dari hasil penelitian perencanaan
Instalasi Gedung Markas Komando [2] Anggara, B., 2015, ‘Perencanaan
Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara Instalasi Listrik Di Ruang
Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah di Desa Laboratorium Instalasi Listrik

70
Jurnal Ilmiah Foristek
Jurusan Teknik Elektro UNTAD pISSN : 2087 – 8729
https://foristek.fatek.untad.ac.id eISSN : 2087 – 8729
DOI : : https://doi.org/10.54757/fs.v10i2.39 Vol 10, No. 2, Oktober 2020

Politeknik Gajah Tunggal’, Tangerang,


Politeknik Gajah Tunggal.

[3] Hariansyah M. (2015) ‘Perancangan


dan Pemasangan Instalasi Listrik
Penerangan dan Tenaga di Gedung
Workshop PT. Basuh Power Electric’,
Bogor Universitas Ibn Khaldun Bogor.

[4] Panitia PUIL, SNI 04-0225-2011.,


‘Persyaratan Umum Instalasi Listrik
2011’, Jakarta : Direktorat
Penyelidikan Masalah Bangunan.

[5] Santoso, I., 2014, ‘Perancangan


Instalasi Listrik Pada Blok Pasar
Modern Dan Apartemen Di Gedung
Kawasan Pasar Terpadu Blimbing
Malang’,Malang: Jurusan Teknik
Elektro, Universitas Brawijaya.

[6] Yuianto, R & Musfira, I, 2017,


‘Perancangan Instalasi Listrik Gedung
Sekolah Dasar Islam (Sdi) Khalifa
Kelurahan Donggala Kodi Kecamatan
Ulu Jadi Kota Palu’, Palu :Jurusan
Teknik Elektro, Universitas Tadulako.

71

Anda mungkin juga menyukai