PROPOSAL INSTALASI
PERUMAHAN
Disusun Oleh :
EVARISTUS RATO
NIM : 13.104.1011
Program Studi : Teknik Elektro
Jurusan : Teknik Elektro
Jenjang : Strata-1
Fakultas : Teknologi Industri
YOGYAKARTA
2016
KATA PENGANTAR
Puju syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karna atas berkat
rahmatnya saya dapat menyelesaikan tugas ini. Proposal yang saya susun berjudul
MERANCANG INSTALASI LISTRIK BANGUNAN SEDERHANA
Selain itu saya juga mengharapkan agar proposal ini dapat menjadi acuan
untuk melakukan instalasi bangunan sederhana. Penyelesaian proposal ini tidak
terlepas dari bantuan dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Saya
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir.Muhammad Suyanto yang telah
membimbing dalam menyelesaikan proposal merancang instalasi listrik bangunan
sederhana (Rumah tinggal, Rumah Ibadah dan Sekolah).
Saya menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karna itu semua kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak
sangat kami harapkan, agar dalam penyusunan karya tulis berikutnya dapat lebih
baik. Akhir kata semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .. i
KATA PENGANTAR .. ii
BAB I PENDAHULUAN .. 1
2.1. Pengertian . 3
2.2. Ketentuan umum perancangan . 3
2.3. Identifikasi Warna . 4
2.4. Pembagian Beban .. 5
PENDAHULUAN
1
2
1.5. Tujuan
Agar dapat merancang instalasi listrik bangunan sederhana sesuai dengan
rancangan gambar instalasi yang telah dibuat agar lebih memahami.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian
Pengertian rancangan instalasi listrik adalah berkas gambar rancangan
dan uraian teknik, yang digunakan sebagai padoman untuk melaksanakan
pemasangan suatu instalasi listrik
Tujuan perancangan suatu instalasi listrik adalah untuk menjamin :
3
4
kotak kontak, panel hubung bagi, dan data teknis yang penting dari setiap
perlatan listrik yang akan dipasang.
BAB III
6
3.3. Pemeriksaan dan Pengujian sesuai ketentuan
3.4. Instalasi yang baru dipasang atau mengalami perubahan
harus diperiksa dan diuji dulu sesuai dengan ketentuan puil 2000.
Pemeriksaan dan pengujian system harus mengikuti ketentuan yang
ditetapkan. Pemeriksaa bagian komponen sepeti pengaman (MCB), saklar,
stop kontak, dan juga penanaman grounding. Peralatan-peralatan ini harus
diperhatikan dan juga diuji kelayakannya agar bisa bertahan dan tidak
mengalami kebocoran arus atau kerusakan.
3.5.
3.6.
3.7.
3.8.
3.9.
3.10.
3.11.
3.12.
3.13.
3.14.
3.15.
3.16.
3.17.
3.18.
3.19.
3.20.
3.21.
3.22.
3.23.
3.24.
3.25.
3.26.
7
3.27.
3.28. BAB IV
3.29. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
3.30.
4.1. Standarisasi dan Persyaratan
4.2. Tujuan standarisasi ialah mencapai keseragaman antara lain :
1. Ukuran bentuk dan mutu barang
2. Cara menggambar dan cara kerja
4.3. Dengan makin rumitnya konstruksi dan makin meningkatnya
jumlah dan jenis barang yang dihasilkan, standarisasi menjadi suatu
keharusan.
Standarisasi juga mengurangi pekerjaan tangan maupun pekerjaan
otak. Dengan tercapainya standarisasi, mesin-mesin dan alat dapat
digunakan secara lebih baik dan lebih efisien, sehingga dapat
menurunkan harga pokok dan meningkatkan mutu.
Standarisasi membatasi jumlah jenis barang, sehingga mengurangi
kemungkinan terjadinya kesalahan.
4.4.
4.2. Peraturan untuk instalasi cahaya dan tenaga
4.5. Sesuai dengan peraturan yang berlaku (PUIL 2000) semua
peralatan listrik harus sesuai dengan standar kelayakan dari barang tersebut.
Syarat instalasi cahaya dan tenaga meliputi :
1. Semua alat hubung dan perlengkapan pembagi pesawat listrik, motor
listrik, hantaran dari alat-alat harus memenuhi peraturan dan
pemeriksaan yang berlaku.
2. Setiap golongan penerangan, pambagian arusnya harus sama rata pada
bagian fasenya.
4.6.
4.7.
4.8.
4.9.
8
4.10.
4.11.
4.13. Tahapan pemasangan instalasi
4.14. Listrik termasuk elemen paling penting yang memiliki
peran utama dalam mendukung kegiatan rumah tangga. Selain sebagai
sumber penerangan dan sebagai pendukung dalam berbagai hal lain.
4.15.
1. Instalasi Listrik diperumahan
4.16. Instalasi-instalasi listrik rumah yang baik umumnya
mengikuti struktur atau rencana sehingga pasokan listrik untuk setiap
kamar dapat didistribusikan secara merata. Yang perlu diperhatikan
adalah rencana peletakan setiap komponen listrik, misalnya penentuan
jalur yang akan digunakan sebagai jalur yang akan digunakan sebagai
saluran utama. Penentuan jalur termasuk penentuan titik cabang yang
terhubung dengan masing-masing komponen harus lebih efektif sehingga
setiap trak sirkuit terpasang dengan rapih, efisien, dan aman bagi
penghuni rumah. Daya listrik pada rumah sederhana biasanya hanya
1300Va, ada juga yang memasang denga daya 2200Va.
4.17.
9
4.18.
10
4.22.
11
4.26.
4.28.
4.29.
4.30. Penempatan saklar maupun stop kontak pada rumah ibadah
biasanya diletakan pada suatu ruangan agar mudah saat pengaktivannya.
Dan ada pula yang menyesuaikan sesuai dengan kebutuhannya. Ini
bertujuan untuk mempermudah dalam penerapannya
12
4.31.
4.32. BAB V
4.33. KESIMPULAN DAN SARAN
4.34.
4.35.
5.1. Kesimpulan
4.36. Berdasarkan hasil yang didapat dari instalasi listrik bangunan
sederhana dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Instalasi rumah tinggal semakin bagus bila direncanakan dahulu
sebelum dilakukan pemasangan instalasi.
2. Bahan harus sesuai dengan ketentuannya masing-masing, sehingga
tidak terjadi kecelekaan.
3. Gunakan peralatan yang aman saat melakukan instalasi.
4. Pembagian daya harus diperhatikan agar tidak terjadi pembebanan
pada suatu grup saja.
5. Penggunaan fuse (MCB) harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk
mengurang kebakaran.
5.2. Saran
1. Bagi masyarakat, pentingnya perancangan instalasi listrik adalah
untuk menentukan titik-titik penerangan pada rumah tinggal
2. Bagi tenega instalatir agar selalu memperhatikan mutu dan
keamanan serta keselamatan pengguna listrik.
3. Yang menginstalasi listrik rumah tinggal harus mengetahui kode
yang diberikan
13