Anda di halaman 1dari 5

SAP Kanker Payudara

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan : Kanker payudara
Sub Pokok Bahasan : Deteksi dini adanya kanker pauyudara dengan cara SADARI
Sasaran : Keluarga pasien rawat inap di ruang teratai RSUD Margono Soekarjo
Target : Keluarga pasien rawat inap di ruang teratai RSUD Margono Soekarjo
Waktu : 45 Menit
Hari / Tanggal :
Tempat :
Penceramah :
I. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 45 menit tentang kanker payudara , pasien dan
keluarga mampu memahami pentingnya pendeteksi dini adanya kanker payudara dengan
cara SADARI.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 45 menit diharapkan pasien dan
keluarga mampu :
1. Mengetahui pengertian kanker payudara
2. Mengetahui penyebab dan factor resiko dari kanker payudara
3. Mengetahui tanda-tanda kanker payudara
4. Mengetahui dan bisa mempraktekan SADARI
II. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi / Tanya jawab
3. Demonstrasi
III. MEDIA
1. Lembar balik (terlampir)
2. Leafleat (terlampir)
3. Panthom
IV. MATERI
(terlampir)
V. PENGORGANISASIAN

No KEGIATAN RESPON KELUARGA WAKTU


Membalas Salam
1. Pendahuluan/pembukaan: 10 menit
Mendengarkan
a. Memberi salam
Mendengarkan
b. Perkenalan
Menjawab
c. Jelaskan tujuan
d. Apersepsi
Mendengarkan
2. Isi 25 menit
danMemperhatikan
a. Menjelaskan materi
Bertanya dan menjawab
b. Tanya jawab
Menjawab
c. Evaluasi sesuai dengan pedoman
Menjawab
3. Penutup 10 menit
a. Menyimpulkan bersama klien/keluarga Memperhatikan
b. Member motivasi dan pujian Menjawab salam
c. Mengucapkan salam penutup
VI. EVALUASI
Menanyakan pada peserta penyuluhan tentang :
a. Penyabab dan factor resiko kanker payudara
b. Tanda-tanda kanker payudara
c. Meminta klien audiens untuk melakukan simulasi
REFERENSI
Ocviyanti, D. 2009. Berbagai teknik deteksi dini kanker leher rahim dn payudara. FKUI. Jakarta.
Lampiran I
KANKER PAYUDARA
A. Pengertian kanker Payudara
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh
berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk bejolan di payudara. Jika benjolan
kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada
bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak
ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru,
hati, kulit, dan bawah kulit (Eric, 2005).
B. Penyebab
Penyebab pasti kanker payudara tidak diketahui.
C. Factor resiko
1. Keluarga yang memiliki riwayat penyakit serupa
2. Usia yang makin bertambah
3. Tidak memiliki anak
4. Kehamilan pertama pada usia di atas 30 tahun
5. Periode menstruasi yang lebih lama (menstruasi pertama lebih awal atau
menopause lebih lambat)
6. Faktor hormonal (baik estrogen maupun androgen).
D. Tanda-tanda kanker payudara
Tanda-tanda yang perlu diperhatikan saat pemeriksaan:
1. Terdapat benjolan di payudara atau ketiak
2. Perubahan luar biasa tekstur, bentuk, ukuran payudara
3. Kulit payudara berkerut
4. Puting payudara tertarik ke dalam
5. Pendarahan atau lelehan luar biasa dari puting payudara
E. Cara Deteksi diri kanker payudara
Terdapat tiga cara utama untuk melakukan deteksi dini terhadap kanker payudara, yaitu:
1. SADARI (Periksa Payudara Sendiri) atau breast selfexamination,
SADARI sebaiknya mulai biasa dilakukan pada sekitar usia 20 tahun, minimal sekali
sebulan. SADARI dilakukan 3 hari setelah haid berhenti atau 7 hingga 10 hari dari haid
Anda
2. Pemeriksaan oleh tenaga kesehatan atau (clinical breast examination).
3. Mamografi,
Yaitu pemeriksaan penunjang dengan X-ray pada payudara. Tujuannya untuk memastikan
ada-tidaknya perubahan pertanda kanker payudara yang tidak terlihat saat pemeriksaan
fisik. Pemeriksaan ini cukup efektif untuk wanita berusia di atas 40 tahun.
F. SADARI
Cara melakukan SADARI
Tahap 1:
Berdiri di depan cermin. Lihat kedua payudara, perhatikan apakah kedua payudara simetris
dan kalau-kalau ada sesuatu yang tidak biasa seperti perubahan dalam bentuk payudara, urat
yang menonjol, perubahan warna atau bentuk lain dari biasanya. Dan lihat apakah terdapat
perubahan pada puting, terjadi kerutan, cawak atau pengelupasan kulit. Kemudian perlahan-
lahan angkatlah kedua lengan ke atas sambil memerhatikan apakah kedua payudara tetap
simetris.
Tetap dalam posisi berdiri, gunakan tangan kiri untuk memeriksa
payudara kanan dengan cara merabanya, dan sebaliknya untuk payudara kiri. Angkat tangan
kiri Anda. Gunakan tiga atau empat empat jari tangan kanan untuk merasakan payudara
sebelah kiri dengan teliti dan menyeluruh. Dimulai dari ujung bagian luar, tekan dengan
bagian jari-jari yang pipih dalam gerakan melingkar kecil, bergerak perlahan-lahan di sekitar
payudara. Anda dapat memulai pada bagian ujung luar payudara dan secara perlahan-lahan
bergerak ke bagian puting, atau sebaliknya. Yakinlah untuk meraba semua bagian payudara
dan termasuk daerah sekitar payudara dan ketiak, termasuk bagian ketiak itu sendiri.

Tahap 2:
Rasakan adanya perubahan dengan cara berbaring. Letakkan bantal kecil di bawah bahu
kanan, lengan kanan di bawah kepala. Periksa payudara kanan dengan tangan kiri dengan
meratakan jari-jari secara mendatar untuk merasakan adanya benjolan. Periksa pula lipatan
lengan, batas luar payudara, dan ke seluruh payudara.
Tahap3:
Perhatikan tanda-tanda perdarahan atau keluarnya cairan dari putting susu. Caranya dengan
memencet puting susu dan melihat apakah ada darah atau cairan yang keluar.
Tahap 4:
Lakukan hal serupa pada payudara sebelah kiri, yaitu dengan meletakkan tangan kiri di
bawah kepala, lalu gunakan tangan kanan untuk memeriksa payudara sebelah kiri
Dibuat Oleh Trinoval Yanto Nugroho di Sabtu, Mei 22, 2010

Anda mungkin juga menyukai