Nim : 5192431003
KELAS : PTE A
FAKULTAS TEKNIK
2021
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. makalah ini dibuat sebagai syarat kelulusan mata kuliah perencanaan instalasi
listrik . Adapun makalah yang penulis buat yaitu,Perencanaan Instalasi penerangan Rumah
Tinggal sederhana.
Penulis sudah berusaha menyusun makalah ini sebaik mungkin, akan tetapi penulis
menyadari kesalahan dan kekurangan, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun
berkat arahan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak sehingga makkalah ini dapat
diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan inipenulis menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan arahan dan bimbingan. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya yang ingin belajar tentang Perencanaan
Instalasi penerangan Rumah Tingga Sederhana.
Mohon maaf apabila dalam penulisan dan penyusunan masih jauh darikesempurnaan.
Oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangatdiharapkan.
penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
Latar Belakang.........................................................................................................................1
Ruang Lingkup........................................................................................................................1
Tujuan dan Manfaat.................................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................2
Peraturan Instalasi Listrik........................................................................................................2
Penghantar...............................................................................................................................3
Pengaman Beban Lebih (MCB)...............................................................................................4
Lampu Listrik..................................................................................................................5
Sakelar.....................................................................................................................................5
Stop kontak..............................................................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................................7
Desain Rumah..........................................................................................................................7
Data Beban...............................................................................................................................7
Perhitungan.........................................................................................................................................8
Pengawatan............................................................................................................................16
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................20
Kesimpulan.....................................................................................................................20
Saran – saran...................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dari masa ke masa seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuandan kemajuan
teknologi, manusia menghendaki kehidupan yang lebihnyaman. Bagi masyarakat modern,
energi listrik merupakan kebutuhanprimer. Salah satunya yaitu kebutuhan akan instalasi
penerangan padarumah tinggal.Di Indonesia, penyedia energi listrik dikelola
pengusahaketenagalistrikan (PT. PLN), dan pelaksana instalasinya dikerjakan olehinstalatir.
Agar pemakai/konsumen listrik dapat memanfaatkan energilistrik dengan aman, nyaman dan
kontinyu, maka diperlukan instalasi listrikbeserta komponen pendukungnya, yang
perencanaan maupunpelaksanaannya memenuhi standar berdasarkan peraturan yang
berlaku.Standar Nasional Indonesia (SNI) menerapkan Peraturan UmumInstalasi Listrik yaitu
PUIL 2000. Dimana segala aspek yang berhubungandengan instalasi listrik seperti, besarnya
beban atau daya keseluruhan, jumlah titik beban, jenis peralatan atau komponen, dan
penghantar yangdigunakan, sudah ada aturan dan cara perhitungannya masing –masing.Oleh
karena itu saat sedang mebangun sebuah rumah, instalasi listriknya perlu diperhatikan.
Semua hal itu tidak lain bertujuan untuk, menghindari hal – hal yangtidak diinginkan
seperti kebakaran karena hubung singkat atau terjadinyakerusakan pada peratan listrik karena
arus beban lebih.
Ruang Lingkup
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini, yaitu Instalasi Penerangan
Rumah Tinggal Sederhana. Penulis telah membatasi hal – hal yang akan dibahas dalam
laporan ini, yaitu:
Bagaimana cara menentukan jumlah titik lampu dan penghantar yangakan digunakan?
Bagaimana cara menentukan jenis lampu dan penghantar yang akandigunakan?
Bagaimana cara mengitung beban atau daya keseluruhan yang akandigunakan?
b.Manfaat
Mengetahui tata cara yang benar sebelum memasang instalasipenerangan pada rumah
tinggal.
Sadar akan pentingnya instalasi penerangan yang direncanakanterlebih dahulu.
Melatih ketelitian sebelum merangkai instalasi penerangan.
Terhindar dari bahaya seperti korsleting listrik atau hubung singkat,yang mungkin
dapat terjadi pada rangkaian instalasi penerangan.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Peraturan Instalasi Listrik
Peraturan instalasi listrik yang pertama kali digunakan sebagaipedoman beberapa
instansi yang berkaitan dengan instalasi listrik adalahAVE ( Algemene Voorschriften voor
Electrische Sterkstroom Instalaties) yang diterbitkan sebagai Norma N 2004 oleh Dewan
NormalisasiPemerintah Hindia Belanda. Kemudian AVE N 2004 ini diterjemahkan kedalam
bahasa Indonesia dan diterbitkan pada tahun 1964 sebagai NormaIndonesia NI6 yang
kemudian dikenal sebagai Peraturan Umum InstalasiListrik disingkat PUIL 1964, yang
merupakan penerbitan pertama dan PUIL1977 dan 1987 adalah penerbitan PUIL yang kedua
dan ketiga yangmerupakan hasil penyempurnaan atau revisi dari PUIL sebelumnya,
makaPUIL 2000 ini merupakan terbitan ke 4. Jika dalam penerbitan PUIL 1964,1977 dan
1987 nama buku ini adalah Peraturan Umum Instalasi Listrik,maka pada penerbitan sekarang
tahun 2000, namanya menjadi PersyaratanUmum Instalasi Listrik dengan tetap
mempertahankan singkatannya yangsama yaitu PUIL.
PUIL 2000 merupakan hasil revisi dari PUIL 1987, yangdilaksanakan oleh Panitia Revisi
PUIL 1987 yang ditetapkan oleh MenteriPertambangan dan Energi dalam Surat Keputusan
Menteri No:24-12/40/600.3/1999, tertanggal 30 April 1999 dan No:51-
12/40/600.3/1999,tertanggal 20 Agustus 1999. Anggota Panitia Revisi PUIL tersebut
terdiridari wakil dari berbagai Departemen seperti DEPTAMBEN, DEPKES,DEPNAKER,
DEPERINDAG, BSN, PT PLN, PT Pertamina, YUPTL,APPI, AKLI, INKINDO,
APKABEL, APITINDO, MKI, HAEI, PerguruanTinggi ITB, ITI, ISTN, UNTAG, STTY-
PLN, PT Schneider Indonesia danpihak - pihak lain yang terkait.
PUIL 2000 berlaku untuk instalasi listrik dalam bangunan dansekitarnya untuk
tegangan rendah sampai 1000 V a.b dan 1500 V a.s, dangardu transformator distribusi
tegangan menengah sampai dengan 35 kV.Ketentuan tentang transformator distribusi
tegangan menengah mengacudari NEC 1999.Pembagian yang ada dalam sembilan bagian
dengan judulnya padadasarnya sama dengan bagian yang sama pada PUIL 1987. PUIL 2000
tidakmenyebut pembagiannya dalam Pasal, Subpasal, Ayat atau Subayat.Pembedaan
tingkatnya dapat dilihat dari sistim penomorannya dengan digit.Contohnya Bagian 4, dibagi
dalam 4.1; 4.2; dan seterusnya, sedangkan 4.2dibagi dalam 4.2.1 sampai dengan 4.2.9 dibagi
lagi dalam 4.2.9.1 sampaidengan 4.2.9.4. Jadi untuk menunjuk kepada suatu ketentuan, cukup
denganmenuliskan nomor dengan jumlah digitnya.Seperti halnya pada PUIL 1987, PUIL
2000 dilengkapi pula denganindeks dan lampiran lampiran lainnya pada akhir buku.
Lampiran mengenaipertolongan pertama pada korban kejut listrik yang dilakukan
denganpemberian pernapasan bantuan, diambilkan dari standar SAA, berbedadengan PUIL
1987.
Penghantar
Penghantar ialah suatu benda yang berbentuk logam ataupun nonlogam yang bersifat
konduktor atau dapat mengalirkan arus listrik dari satutitik ke titik yang lain. Penghantar
dapat berupa kabel ataupun berupa kawatpenghantar.Untuk instalasi listrik, penyaluran arus
listriknya dari panel kebeban maupun sebagai pengaman (penyalur arus bocor ke tanah)
digunakanpenghantar listrik yang sesuai dengan penggunaanya. Ada dua macampenghantar
listrik yaitu :
Kawat Penghantar
Kawat penghantar ialah penghantar yang terbuat dari logamtetapi tidak diberi
isolasi. Contohnya ialah kawat grounding pada instalasi penangkal petir atau kawat
penghantar pada sistem transmisi listrik tegangan menengah dan tinggi milik PLN.
Kabel
Penghantar yang terbungkus isolasi, ada yang berinti tunggalatau banyak, ada
yang kaku atau berserabut, ada yang dipasang diudara atau di dalam tanah, dan masing-
masing digunakan sesuaidengan kondisi pemasangannya.Kabel instalasi yang biasa
digunakan pada instalasipenerangan, jenis kabel yang banyak digunakan dalam instalasi
rumahtinggal untuk pemasangan tetap ialah NYA dan NYM. Padapenggunaannya
kabel NYA menggunakan pipa untuk melindungisecara mekanis ataupun melindungi
dari air dan kelembaban yangdapat merusak kabel tersebut.
1.Kabel NYA
2.Kabel NYM
Sedangkan kabel NYM adalahkabel yang memiliki beberapapenghantar dan memiliki
isolasi luarsebagai pelindung. Konstruksi dari kabelNYM terlihat pada gambar.
Penghantardalam pemasangan pada instalasi listrik,boleh tidak menggunakan
pelindungpipa. Namun untuk memudahkan saatpeggantian kabel / revisi,
sebaliknyapada pemasangan dalam dinding / betonmenggunakan selongsong
pipa.PenghantarTemabaga
3.Kabel NYY
4.Kabel N2XY
Kabel tanah thermoplastik tanpaperisai yang di pakai di PT. PupukKujang ialah N2XY,
kabel N2XYintinyaterdiri dari penghantar tembaga, denganisolasi XLPE, berpelindung
bebattembaga serta berselubung PVC dengantegangan pengenal 0,6/1 kV (1,2 kV)yang
dipasang sejajar pada suatu systemfase tiga.
5.Kabel NYFGbY
Pada MCB terdapat dua jenis pengaman yaitu secara thermis danelektromagnetis,
pengaman termis berfungsi untuk mengamankan arusbeban lebih sedangkan pengaman
elektromagnetis berfungsi untukmengamankan jika terjadi hubung singkat.
Lampu Listrik
Lampu Listrik adalah suatu perangkat yang dapat menghasilkancahaya saat dialiri arus
listrik. Arus listrik yang dimaksud ini dapat berasaltenaga listrik yang dihasilkan oleh
pembangkit listrik terpusat (CentrallyGenerated Electric Power) seperti PLN dan Genset
ataupun tenaga listrikyang dihasilkan oleh Baterai dan Aki.Ada beberapa jenis lampu listrik
antara lain:
Sakelar
Sakelar adalah sesuatu alat yang dapat digunakan untuk memutuskandan menghubungkan
arus listrik. Berdasarkan kegunaannya sakelar sangat banyak macam, jenisnya yaitu :
Saklar seri
Saklar tunggal
Saklar tukar
Stop kontak
Stop kontak merupakan material instalasi listrik yang berfungsisebagai muara
penghubung antara arus listrik dengan peralatan listrik. Dibawah ini adalah gambar stop
kontak out bow yang dipasang di luar tebok(tidak ditanam di dalam tembok) dan memiliki
beberapa colokan sehinggasering disebut terminal.
BAB III
PEMBAHASAN
Desain Rumah
Desain rumah dimaksudkan untuk, menentukan letak dan jumlah beban yang akan
dipasang pada suatu rumah. Sehingga, akan diketahui kebutuhan beban yang sesuai dengan
rumah tersebut. Hal ini juga sebagai acuan pembuatan jalur – jalur instalasi penerangan
(pengawatan) yang akan dibuat didalam rumah nantinya.
Data Beban
Setelah kita menentukan desain rumahnya, maka kita bisa mulai menentukan jumlah
beban yang akan dipasang pada tiap – tiap ruangan. Hal ini sangat penting, karena akan
berhubungan dengan daya total yang akan dipasang pada rumah tersebut dan untuk
menghitung estimasi biaya yangdiperlukan.Yang dimaksud beban meliputi, elektronik (TV,
Kipas Angin,Ricecooker) dan lampu penerangan (Lampu hemat energi atau bohlam).Dari
data beban, kita juga bisa menentukan pegaman beban lebih (MCB) yang sesuai dengan daya
total rumah tersebut.
Perhitungan
Terdapat beberapa perhitungan yang harus ditentukan dalam suatuperencanaan. Dalam
perencanaan instalasi penerangan rumah beberapa hal yang harus dihitung adalah:
Dengan melihat tabel data Lumen lampu dan Lux yang dibutuhkanmasing – masing
ruangan, kita dapat mencari jumlah titik lampu yangakan dipasang pada masing –
masing ruangan sesuai dengankebutuhannya. Berikut rumus – rumus yang akan dipakai:
𝑁 𝑥 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐿𝑎𝑚𝑝𝑢
Jumlah W/M2 = LXW
Keterangan :
Perhitungan:
Teras depan
Keterangan :
E = 60
L = 4,5 M
W = 4,5 M
Ø = 900 ( lampu phillps 13 WATT)
LLF = 0,8
CU = 0,65
n =1
𝐸𝑋𝐿𝑋𝑊 60 𝑥 1,5 𝑥 4,5
N = Ø X LLF X CU X n = 900 X 0,8 X 0,65 X 1 =
405 = 0,9 ( 1 titik lampu
468
)
𝑁 𝑥 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐿𝑎𝑚𝑝𝑢
Jumlah W/M2 = LXW
1 X 13 13 2
= 1,5 X 4,5 = 6,75 = 1,92 W/M ( tidak melebihi 10
W/M2)
Ruang tamu
Keterangan :
E = 120
L = 4,5 M
W = 4,5 M
Ø = 3250 ( lampu phillps TL 36 WATT)
LLF = 0,8
CU = 0,65
n =1
N =
𝐸𝑋𝐿𝑋𝑊 120 𝑥 4,5 𝑥 4,5 = 2430 = 0,9 ( 1 titik lampu )
Ø X LLF X CU X = 5200 X 0,8 X 0,65 X 1 2704
n
Kamar tidur 1
Keterangan :
E = 120
L = 3,0 M
W = 3,0 M
Ø = 1800 ( lampu hannoch 18 watt )
LLF = 0,8
CU = 0,65
n =1
1800 X 0,8 X 0,65 X 1
𝐸𝑋𝐿𝑋𝑊 120 𝑥 3,0 𝑥 3,0
N = Ø X LLF X CU X n =
= 1080 = 1,15 ( 1 titik lampu ) 936
Kamar tidur 2
Keterangan :
E = 120
L = 3,0 M
W = 3,0 M
Ø = 1800 ( lampu hannoch 18 watt )
LLF = 0,8
CU = 0,65
n =1
1 X 18 = 18
= 2 W/M2 ( tidak melebihi 10
Jumlah W/M = 2 𝑁 𝑥 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐿𝑎𝑚𝑝𝑢 = 3,0 X 3,0 9
LXW
W/M2)
Kamar mandi
Keterangan :
E = 250
L = 3,0 M
W = 2,25 M
Ø = 2400 ( lampu hannoch 24 watt )
LLF = 0,8
CU = 0,65
n =1
𝐸𝑋𝐿𝑋𝑊
N = 250 𝑥 3,0 𝑥 2.25 = 1687,5 = 1,35 ( 1 titik lampu )
Ø X LLF X CU X
n
= 2400 X 0,8 X 0,65 X 1 1248
2
= 6,75 = 3,55 W/M ( tidak melebihi 10
𝑁 𝑥 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐿𝑎𝑚𝑝𝑢 1 x 24 24
Jumlah W/M2 = LXW = 3,0 x 2,25
W/M2)
Teras belakang
Keterangan :
E = 60
L = 1,5 M
W = 6,0 M
Ø = 900 ( lampu phillps 13 WATT)
LLF = 0,8
CU = 0,65
n =1
𝐸𝑋𝐿𝑋𝑊
N = 60 𝑥 1,5 𝑥 6,0 = 540 = 1,15 ( 1 titik lampu )
Ø X LLF X CU X n = 900 x 0,8 x 0,65 x 468
1
13
𝑁 𝑥 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐿𝑎𝑚𝑝𝑢 1 x 13 = = 1,44 W/M2 ( tidak melebihi 10
Jumlah W/M2 = LXW = 1,5 x 6,0 9
W/M2)
Ruangan keluarga
Keterangan :
E = 200
L = 6,0 M
W = 3,0 M
Ø = 5000( lampu phillps TL 58 WATT)
LLF = 0,8
CU = 0,65
n =1
N =
𝐸𝑋𝐿𝑋𝑊 120 𝑥 5,25 𝑥 4,5 = 2835 = 1,09 ( 1 titik lampu )
Ø X LLF X CU X = 5000 x 0,8 x 0,65 x 2600
n 1
Jumlah W/M2 =
𝑁 𝑥 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐿𝑎𝑚𝑝𝑢
LXW =
1 x 58
=
58 = 2,45 W/M2 (tidakmelebihi10
5,25 x 4,5 23,625
W/M2)
Ruang makan /
dapur
Keterangan :
E = 120
L = 6,0 M
W = 6,0 M
Ø = 3500 ( lampu hannoch 36 watt )
LLF = 0,8
CU = 0,65
n =1
𝐸𝑋𝐿𝑋𝑊
N = 120 𝑥 6,0 𝑥 6,0 = 4320 = 2,3 ( 2 titik lampu )
Ø X LLF X CU X n = 3500 x 0,8 x 0,65 x 1820
1
2
= 23,625 = 2,45 W/M (tidak melebihi10
𝑁 𝑥 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐿𝑎𝑚𝑝𝑢 1 x 58 58
Jumlah W/M2 = LXW = 5,25 x 4,5
W/M2)
Perhitungan kebutuhan AC
Kebutuhan AC = 𝑃𝑋 𝐿𝑋𝑇
X 500
3
= BTU
Keterangan:
Keterangan
P = 4,5
L = 4,5
T = 3,0 M
Kebutuhan AC = 𝑃𝑥𝐿𝑥𝑇
3
X 500
= 10.000 BJU
Maka AC yang di butuhkan yaitu sekitar 10.000 BJU setara 900 WATT,Dan AC yang
di gunakan tipe AH – A9PEY 1 PK
Perhitungan Penampang Kabel
Sebelum mengetahui penampang yang akan kita gunakan terlebih dahulu kita
harus mengetahui arus yang mengalir.
Lampu 257 W
Kulkas 130 W
AC Sharp 1 PK 900 W
TV 50 W
Setrika 300 W
Dispenser 420 W
Rice cooker 350 W
Kipas angin 90 W
Lainnya (seperti carger ) 50 W
Total Daya 2547 W
I = 2547
220
= 12 amper ,Jadi luas penampang kabel yang di gunakan 0.75 mm2
Pengawatan
Dena Rumah
20
Tata Letak Lampu
200
Pengawatan
200
Wiring Diagram
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam “Perencanaan Instalasi penerangan Rumah Tinggal” banyak Tahap – tahap
yang perlu kita lewati seperti:
Menentukan luas bangunan (Rumah) yang ingin dibangun,-
Menentukan luas masing – masing ruangannya,-
Menentukan beban apa saja yang akan dipasang,-
Menghitung jumlah titik lampu pada tiap – tiap ruangan,-
Menghitung luas penghantar/penampang kabel yang akan digunakan,-
Dan menghitung estimasi biaya yang akan dikeluarkanSemua tahapan diatas
merupakan beberapa cara sederhana dalam “Perencanaan Instalasi penerangan
Rumah Tinggal”.
Banyak cara lain yangmungkin lebih baik dalam perencanaan instalasi, baik itu untuk
rumahtinggal ataupun untuk sebuah gedung.
https://duniaberbagiilmuuntuksemua.blogspot.com/2016/10/cara-menentukan-ukuran-kabel-
listrik.html
https://lampu-philips-osram-terbaik.blogspot.com/2017/09/daftar-lumen-lampu-philips.html
https://www.teknikelektro.com/2020/09/skema-instalasi-listrik-rumah.html
Yunus Tjandi,2009,Teknik Perencanaan Instalasi Listrik 1