Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

INSTALASI LISTRIK INDUSTRI & PRAKTIKUM

Dosen Pembimbing :

Hermanyani, S.T., M,Eng

Disusun Oleh Kelompok 11 :

Feny Miranti 062130310065


Nabila 062130310067
Nauval Ramanda 062130310887

Kelas : 4LC

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah mengutus
rasul-Nya Muhammad SAW sebagai umat penyelamat manusia yang telah
memberikan ilmu kepada makhluk-Nya, serta atas rahmat dan keridhaan-Nya
sehingga Laporan Lengkap Praktikum Instalasi Tenaga Semester IV dapat
terselesaikan sebagaimana yang diharapkan.Selama penulisan laporan ini, penulis
banyak mendapat bantuan berupa arahan atau bimbingan. untuk itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak terutama pada dosen Pengampu
dan teman sekelompok yang telah memberikan kritik dan saran untuk perbaikan
laporan ini. Semoga laporan inidapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi
para pembaca. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat
dalam laporan ini.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersi serta membangun. Akhir kata, semoga Allah SWT selalu memberikan
perlindungan- Nya dan laporan ini dapat bermanfaat.

Palembang, 9 juni 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2. Tujuan ................................................................................................................. 1
BAB II ................................................................................................................................ 2
TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................... 2
2.1. Syarat Instalasi .................................................................................................... 2
2.2. Instalasi Penerangan ............................................................................................ 2
2.3. Instalasi Tenaga................................................................................................... 3
2.3.1. Pengasutan Motor Induksi........................................................................... 3
2.3.2. Pembalik Motor Listrik 3 Phase .................................................................. 3
2.4. Komponen-komponen Instalasi Penerangan dan Tenaga ................................... 4
2.4.1. Instalasi Penerangan .................................................................................... 4
2.4.2. Instalasi Tenaga............................................................................................5
BAB III............................................................................................................................... 8
ALAT DAN BAHAN ........................................................................................................ 8
3.1. Peralatan .............................................................................................................. 8
3.2. Bahan .................................................................................................................. 8
BAB IV ............................................................................................................................... 9
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 9
4.1. Instalasi Penerangan............................................................................................ 9
4.2. Instalasi Tenaga ................................................................................................ 10
4.2.1. Panel Utama .............................................................................................. 10
4.2.2. Panel Y-Δ .................................................................................................. 11
4.2.3. Pembalik Putaran ...................................................................................... 13
4.2.4. Pengawatan ............................................................................................... 14
4.3. Gambar Rangkaian Instalasi Penerangan .......................................................... 15
4.4. Gambar Rangkaian Instalasi Tenaga................................................................. 16
4.5. Gambar Hasil Rangkaian .................................................................................. 18
BAB V .............................................................................................................................. 21
PENUTUP........................................................................................................................ 21
5.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 21
5.2. Saran ................................................................................................................. 21

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Listrik merupakan salah satu bentuk energi yang sangat berguna bagi umat
manusia. Manusia menggunakan listrik, baik untuk penerangan maupun operasi
suatu alat/barang elektronik. Listrik bisa didapat dari konversi energi mekanik
menjadi energi listrik, alat yang biasa disebut sebagai generator. Sebaliknya, energi
bisa juga diubah menjadi bentuk lain yang berguna bagi umat manusia, yaitu energi
mekanik (pada motor-motor)) ataupun juga yang paling nyata manfaatnya, yaitu
energi cahaya (lampu penerangan).
Praktek instalasi penerangan adalah praktikum bagi mahasiswa Politeknik
Negeri Sriwijaya untuk semester 4 yang dimaksudkan agar mahasiswa mampu
memahami bagaimana energi listrik dimanfaatkan di dalam dunia industri.Tidak
seperti praktek instalasi sebelumnya yang hanya sebatas penerangan,kali ini siswa
diharapkan mampu memahami bagaimana energi listrik dimanfaatkan dalam dunia
industri untuk menggerakkan motor-motor dengan berbagai macam pengasutannya.
Motor-motor inilah yang menjadi nyawa dalam kegiatan dunia industri saat ini.

1.2. Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari praktik Instalasi Penerangan dan
Tenaga ini adalah:
1. Memahami dan mengetahui cara pembacaan gambar diagram lokasi pada
instalasi penerangan dan tenaga.
2. Mengetahui dan memahami cara penggunaan semua peralatan yang akan
dipasang dalam suatu instalasi secara baik dan benar.
3. Dapat mencari kesalahan dan langsung melakukan perbaikan apabila
terjadi kesalahan pada instalasi tersebut.
4. Mengetahui dan memahami prinsip kerja dari motor-motor listrik.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Syarat Instalasi


Sebelum melakukan instalasi, ada baiknya kita mengenali dulu beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi untuk setiap instalasi yang akan kita lakukan.
Adapun beberapa persyaratan yang haru dipenuhi untuk instalasi listrik adalah
sebagai berikut.
a. Kehandalan
Kehandalan yang dimaksud adalah handal secara mekanik maupun
elektrik.
b. Keamanan
Yang dimaksud keamanan disini adalah secara elektrolis untuk manusia.
c. Keindahan
Yang dimaksud keindahan di sini adalah kerapian pemasngan peralatan
sesuai aturan yang berlaku.
d. Ketersediaan
Ketersedian yang dimaksud adalah kesiapan suatu instalasi melayani
kebutuhan baik daya, maupun perluasan instalasi.
e. Ekonomis
Ekonomis di sini adalah biaya yang dikeluarkan untuk instalasi
harushemat, hal ini karena besarnya biaya yang digunakan tidak menjamin
mutusuatu instalasi.
2.2. Instalasi Penerangan
Bagian pertama yang dikerjakan dari mahasiswa adalah pada bagian instalasi
penerangan. Di sini, instalasi dibagi menjadi 3 group. Dari panel, untuk grup
pertama, adalah untuk stop kontak Pemasak. Untuk grup kedua, adalah penerangan
Dapur, Gedung, dan WC. Untuk grup kedua ini, kita memanfaatkan saklar tukar
dan saklar tunggal, dengan lampu A sebagai penerangan. Sedangkan grup terakhir
adalah Grup ketiga, yaitu penerangan bengkel, yang menggunakan Saklar Impuls
untuk menghidupkan lampu C.

2
2.3. Instalasi Tenaga
Instalasi tenaga adalah suatu pemasangan atau rangkaian yang ada pada
umumnya pemakai tenaga listriknya berupa motor listrik arus putar dan mesin-
mesin listrik lainnya. Sedangkan pemakaian penghantar, penghubung,
pengamandan pemasangannya berbeda dengan instalasi penerangan. Lebih
khususnya lagi instalasi tenaga umumnya dilengkapi dengan pengontrol secara
manual maupun otomatis.
2.3.1. Pengasutan Motor Induksi
Motor induksi banyak sekali dipakai di industry sebagai alat penggerak.
Pada dasarnya, menjalankan motor induksi sama halnya dengan menghubungkan
singkatan sebuah transformator. Sehingga arus star yang di ambil sangat besar
bernilai 7-9 kali In.
Motor-motor dengan daya yang lebih kecil dari 5 PK dapat dijalankan
dengan menghubngkan jala-jala. Tetapi untuk motor yang dayanya lebih besar
dari star mula harus di atur dengan menyambungkan motor tersebut dengan
sumber yang diatur bertahap sehingga arus dapat diperkecil.
Cara untuk mendapatkan arus start yang kecil dapat dilakukan dengan
beberapa cara, antara lain:
1. Mula jalan dengan system Bintang Segitia (Y/Δ)
2. Direct Online (DOL) Starter

2.3.2. Pembalik Motor Listrik 3 Phase


Untuk membalik motor 1 Phase, kita cukup merubah arah medannya yaitu
dengan cara membalik sumbernya. Pada motor 3 phase untuk membalik arah
putarannya yaitu dengan cara menukar atau membalik salah satu phase dari
sumbernya. Untuk putaran kanan urutan phasenya yaitu R, S, dan T. Sedangkan
untuk putaran kiri urutannya adalah R, T, dan S dengan membalik salah satu
phasenya maka arah medan putar akan berubah secara otomatis.

3
2.4. Komponen-komponen Instalasi Penerangan dan Tenaga
2.4.1. Instalasi Penerangan
a. MCB
MCB merupakan singkatan dari Miniature Circuit Breaker, Fungsi MCB
pada instalasi penerangan adalah sebagai sistem proteksi atau pengaman dalam
instalasi listrik apabila terjadi beban berlebih beserta hubung singkat arus
listrik.
b. Kabel Listrik
Kabel listrik atau kabel penghantar adalah komponen listrik yang
berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke sumber-sumber beban listrik
atau alat-alat listrik. Kabel atau penghantar pada instalasi listrik umumnya
menggunkan bahan tembaga. Kabel yang digunakan:
1. Kabel NYA
2. Kabel NYM
c. Box Panel
Box Panel disini digunakan sebagai tempat melekatkan atau memasang
peralatan dan bahan.
d. Kotak Sambung/Hubung
Penyambungan kabel listrik dalam instalasi harus dilakukan pada kontak
sambung, dan tidak diperbolehkan untuk dilakukan di dalam pipa. Hal ini
disebabkan karena kawat yang disambung didalam pipa dikhawatirkan
sambungan akan terputus pada saat kawat di rentangkan pada saat dimasukan
kedalam pipa.
e. Saklar
Saklar adalah komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk
menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari sumber ke pemakai (beban).
Saklar yang digunakan:
1. Saklar Tunggal
2. Saklar Impuls
f. Fitting
Fiting merupakan suatu komponen yang berfungsi sebagai tempat untuk

4
memasang bola lampu yang digunakan sebagai penerangan. Fiting akan
terhubung ke saklar, agar saklar dapat menyalakan dan memadamkan lampu.
g. Lampu
Lampu adalah komponen yang berfungsi sebagai sumber penerangan pada
ruangan.
h. Stop Kontak
Stop kontak atau kotak kontak adalah komponen listrik yang berfungsi
untuk tempat untuk mensupply arus listrik.
i. Pipa PVC
Pipa PVC juga merupakan salah satu jenis pipa yang dapat digunakan
sebagai pipa instalasi listrik.
j. Kontaktor
Kontaktor atau disebut juga relay kontak adalah perangkat listrik yang
berfungsi sebagai penyambung dan pemutus arus listrik bolak-balik.
k. Line up terminal
Berfungsi untuk melindungi kabel dari alat yang dapat tersentuh kabel.

2.4.2. Instalasi Tenaga


a. Kabel Listrik
Kabel listrik atau kabel penghantar adalah komponen listrik yang
berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke sumber-sumber beban listrik
atau alat-alat listrik. Kabel atau penghantar pada instalasi listrik umumnya
menggunkan bahan tembaga. Kabel yang digunakan:
1. Kabel NYA
2. Kabel NYM & NYY
b. MCB
MCB merupakan singkatan dari Miniature Circuit Breaker, Fungsi MCB
pada instalasi penerangan adalah sebagai sistem proteksi atau pengaman dalam
instalasi listrik apabila terjadi beban berlebih beserta hubung singkat arus
listrik.

5
c. Kontaktor
Kontaktor atau disebut juga relay kontak adalah perangkat listrik yang
berfungsi sebagai penyambung dan pemutus arus listrik bolak-balik.
d. Timer On Delay
On Delay adalah suatu Timer yang dihubungkan secara langsung ke
kontaktor yang akan berfungsi menunda waktu ON jika kontaktor bekerja.
e. Box Panel
Box Panel disini digunakan sebagai tempat melekatkan atau memasang
peralatan dan bahan.
f. Push Button
yaitu saklar yang hanya akan menghubungkan dua titik atau lebih pada
saat tombolnya ditekan dan pada saat tombolnya tidak ditekan maka akan
memutuskan dua titik atau lebih.
g. Lampu Indikator
Fungsi utama lampu indikator adalah untuk memberi tanda bahwa suatu
rangkaian telah bekerja atau tidak bekerja serta memberi tahu adanya beban
lebih pada rangkaian/pengasutan pada motor.
h. Pipa Besi/Baja
Digunakan untuk jalannya kabel-kabel yang akan melawati pipa tersebut.
i. Penopang Pipa Baja terbuat dari Plat
Digunakan sebagai jalannya kabel yang melawati plat tersebut.
j. Thermal Overload Relay
Adalah alat pengaman rangkaian dari arus lebih yang diakibatkan beban
yang terlalu besar dengan memutus rangkaian ketika arus telah melebihisetting.
k. Limit Switch
Limit switch (saklar pembatas) adalah saklar atau perangkat
elektromekanis yang mempunyai tuas aktuator sebagai pengubah posisi kontak
terminal (dari Normally Open/ NO ke Close atau sebaliknya dari Normally
Close/NC ke Open).

6
l. Selector
Selector untuk memutuskan dan menghubungkan arus litrik pada
rangkaian.
m. Line Up Terminal
Berfungsi untuk melindungi kabel dari alat yang dapat tersentuh kabel dan
untuk mengkoneksikan rangkaian-rangkaian yang akan menuju terminal
tersebut.
n. Motor 3 Phase
Yaitu alat listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik,
dimana listrik yang diubah adalah listrik tiga fasa. Motor induksi 3 fasa banyak
digunakan untuk menggerakkan peralatan – peralatan di industry.

7
BAB III
ALAT DAN BAHAN

3.1. Peralatan
Dalam praktik bengkel semester 4 pekerjaan akan tercapai dengan baik dan
selesai apabila tepat waktu di tunjang dengan peralatan yang baik, peralatan-
peralatan yang digunakan sebagai berikut:
• Tang Kombinasi, Tang Buaya, Tang Potong, Tang Kupas
• Obeng Minus besar
• Obeng Plus besar
• Obeng Minus kecil
• Obeng Minus kecil
• Cutter
• Palu Besi
• Meteran
• Multi meter
• Tespen

3.2. Bahan
− Miniature Circuit Breaker
− Box Panel
− Kotak kontak
− Pipa, Klem beserta Kabel (NYA, NYY & NYM) secukupnya
− Saklar (Tunggal, Selector, Impuls)
− Lampu pijar & Fitting Lampu
− Tombol tekan/Push Button
− Kotak hubung
− Kontaktor beserta Timer On Delay
− Thermal Overload Relay
− Line Up Terminal
− Motor 3 Phase

8
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Instalasi Penerangan


1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan;
2. Mempelajari gambar layout serta gambar rangkaian pengawatannya dengan
seksama;
3. Melakukan pembobokan pada tembok untuk pipa sesuai dengan gambar
0054;
4. Memasang 3 buah fuse (sekring), 1 buah MCB phasa, 1 buah MCB 3 phasa,
1 buah impuls dan 1 buah kontaktor didalam LVSDP (LowVoltage Sub
Distribution Panel);
5. Menghubungkan semua masukan pengaman (fuse, MCB 1 phasa danMCB 3
phasa) dengan phasa yang sesuai. Jangan berbeda phasa. Seperti phasa R
dengan phasa R;
6. Memasang 2 buah busbar untuk masing-masing milik Netral dan Pe(Ground);
7. Untuk keluaran dari 3 buah fuse/sekering (R, S dan T), langsung dihubungkan
pada stop kontak 3 phasa / Cooker. Begitu juga dengan Netral dan Ground-
nya;
8. Menghubungkan phasa keluaran dari MCB 1 phasa dengan salah
satumasukan milik sakelar tukar A dan masukkan sakelar tukar milik A yang
lainnya langsung dihubungkan ke lampu A;
9. Menghubungkan kedua keluaran milik kedua sakelar A (keluaran 1dengan
keluaran 1 dan keluaran 2 dengan keluaran 2);
10. Menghubungkan salah satu terminal sakelar B dengan phasa dan keluarannya
dihubungkan ke phasa stop kontak B;

11. Menghubungkan phasa keluaran MCB ke stop kontak yang berposisi dibawah
lampu A;
12. Menghubungkan netral ke lampu A;

9
13. Menghubungkan langsung netral dan graund ke kedua stop kontak
14. Menghubungkan ketiga keluaran MCB 3 Phasa langsung ke masukkan
kontak utama milik K5 (1, 3, 5) dan keluarannya (2, 4, 6) dihubungkan
langsung ke ketiga lampu TL dangan masing-masing lampu per phasanya;
15. Menghubungkan netral dan ground ke tiap-tiap lampu TL;
16. Menghubungkan phasa R keluaran MCB 3 phasa dengan kontak 2 impuls dan
kontak dihubungkan dengan A2 milik K5;
17. Menghubungkan kontak 2 milik impuls dengan salah satu masukkan tombol
C;
18. Menghubungkan keluaran tombol C dengan kontak “b” milik impuls;
19. Memparalelkan tombol C lainnya dengan tombol C yang telah digunakan;
20. Menghubungkan A1 milik K5 dan “a” milik impuls dengan netral;
21. Menghubungkan kedua lampu C dengan phasa yang berbeda keluaran dari
kontak utama milik K5 dimana lampu kiri adalah phasa T dan lampu kanan
adalah phasa R;
22. Menghubungkan kedua lampu dengan netralnya.

4.2 Instalasi Tenaga

4.2.1 Panel Utama


1. Memasang komponen yang digunakan didalam LVMDP (LowVoltage
Main Distribution Panel) seperti 7 buah MCB 3 phasa, 1 buah MCB 1
phasa, terminal, dan kontaktor beserta thermal overload relay;
2. Menghubungkan terminal sumber 3 phasa dengan input MCB 3 phasa
Q1;
3. Menghubungkan output Q1 dengan input MCB F2;
4. Menghubungkan output MCB F2 dengan terminal grup 1 sumber panel
penerangan;
5. Menghubungkan input MCB F2 dengan input MCB F3;
6. Menghubungkan output MCB F3 dengan terminal grup 2 DOL 1
(langsung);
7. Menghubungkan input MCB F3 dengan input MCB F4;

10
8. Menghubungkan output MCB F4 dengan input kontak utama kontaktor
K6M dan outputnya dihubungkan ke terminal grup 3 DOL 2 (tidak
langsung);
9. Menghubungkan phasa R output MCB F4 ke kontak 95 OL11;
10. Menghubungkan kontak 95 OL11 ke 97 OL11;
11. Menghubungkan kontak 96 OL11 ke input S5;
12. Menghubungkan output S5 ke input H8;
13. Menghubungkan input H8 ke koil A1 kontaktor K6M;
14. Menghubungkan output H8 ke output H9;
15. Menghubungkan output H9 ke netral;
16. Menghubungkan kontak 98 OL11 ke input H9;
17. Menghubungkan koil A2 ke netral;
18. Menghubungkan input MCB F4 dengan input MCB F11;
19. Menghubungkan output MCB F11 dengan terminal grup 4 panel Y – Δ;
20. Menghubungkan input MCB F11 dengan input MCB F13;
21. Menghubungkan output MCB F13 dengan terminal grup 5 panel
pembalik putar.

4.2.2 Panel Y – Δ
1. Memasang komponen yang diperlukan. Seperti 3 buah
kontaktor,terminal, 1 buah overload dan kontak delay yang dipasang
pada salah satu kontaktor (K54M);
2. Menghubungkan terminal phasa S ke 3 NO kontaktor K54M;
3. Menghubungkan terminal phasa T ke 5 NO kontaktor K54M;
4. Menghubungkan terminal phasa R ke 95 OL K55T;
5. Menghubungkan kontak 96 OL K55T ke S012;
6. Menghubungkan terminal output S012 ke input S112;
7. Menghubungkan terminal output S112 ke A1 kontaktor K54M;
8. Menghubungkan kontak 43 kontaktor K54M ke output S012 sebagai
pengunci S012;

11
9. Menghubungkan kontak 44 kontaktor K54M ke kontak 97 OL K55T;
10. Menghubungkan kontak 97 OL K55T ke kontak 95 OL K55T;
11. Menghubungkan kontak 44 kontaktor K54M ke A1 kontaktor K54M;
12. Menghubungkan kontak 44 kontaktor K54M ke kontak 95 OL K55T;
13. Menghubungkan kontak A1 kontaktor K54M ke netral;
14. Menghubungkan kontak 44 kontaktor K54M ke input pilot lamp;
15. Menghubungkan output pilot lamp ke netral;
16. Menghubungkan kontak 1 kontaktor K54M ke kontak 1 kontaktor
K56M;
17. Menghubungkan kontak 3 kontaktor K54M ke kontak 3 kontaktor
K56M;
18. Menghubungkan kontak 5 kontaktor K54M ke kontak 5 kontaktor
K56M;
19. Menghubungkan kontak 96 OL K55T ke kontak 41 kontaktor K56M;
20. Menghubungkan kontak 98 OL K55T ke kontak 41 kontaktor K57M;
21. Menghubungkan kontak 2 kontaktor K56M ke kontak 2 kontaktor
K57M;
22. Menghubungkan kontak 4 kontaktor K56M ke kontak 4 kontaktor
K57M;
23. Menghubungkan kontak 6 kontaktor K56M ke kontak 6 kontaktor
K57M;
24. Menghubungkan kontak 42 kontaktor K56M ke kontak A1 kontaktor
K57M ;
25. Menghubungkan kontak 42 kontaktor K57M ke kontak A1 kontaktor
K56M ;
26. Menghubungkan kontak A2 kontaktor K56M ke netral;
27. Menghubungkan kontak A2 kontaktor K57M ke netral;
28. Menghubungkan kontak 2 kontaktor K54M ke U1 motor 3 phasa;
29. Menghubungkan kontak 4 kontaktor K54M ke V1 motor 3 phasa;
30. Menghubungkan kontak 6 kontaktor K54M ke W1 motor 3 phasa;
31. Menghubungkan kontak 2 kontaktor K56M ke U2 motor 3 phasa;

12
32. Menghubungkan kontak 4 kontaktor K56M ke V2 motor 3 phasa; 33.
Menghubungkan kontak 6 kontaktor K56M ke W2 motor 3 phasa;

34. Menghubungkan PE sumber ke PE motor 3 phasa.

4.2.3 Pembalik Putaran


1 Memasang komponen yang diperlukan. Seperti 2 buah kontaktor, 1
buah overload, terminal, 2 buah tombol NO, 1 buah tombol NC;
2 Menghubungkan phasa R,S,T output MCB F13 ke kontak utama
1,3,5 kontaktor K63M;

3 Menghubungkan kontak 1 kontaktor K63M ke kontak 1 kontaktor


K64M;
4 Menghubungkan kontak 3 kontaktor K63M ke kontak 5 kontaktor
K64M;
5 Menghubungkan kontak 5 kontaktor K63M ke kontak 3 kontaktor
K64M;
6 Menghubungkan kontak 2 kontaktor K63M ke kontak 2 kontaktor
K64M;
7 Menghubungkan kontak 4 kontaktor K63M ke kontak 4 kontaktor
K64M;
8 Menghubungkan kontak 6 kontaktor K63M ke kontak 6 kontaktor
K64M;
9 Menghubungkan terminal phasa R ke 95 OL13;
10 Menghubungkan kontak 96 OL13 ke input tombol NC;
11 Menghubungkan ouput tombol NC ke input tombol NO 2;
12 Menghubungkan ouput tombol NO 2 ke anak kontak 41 kontaktor
K63M;
13 Menghubungkan input tombol NO 1 ke input NC;
14 Menghubungkan ouput tombol NO 1 ke anak kontak 41 kontaktor
K64M;
15 Menghubungkan koil A1 kontaktor K63M ke input S14A;
16 Menghubungkan ouput S14A ke anak kontak 42 kontaktor K64M;
17 Menghubungkan koil A2 kontaktor K63M ke netral;
18 Menghubungkan koil A1 kontaktor K64M ke input S14B;

13
19 Menghubungkan ouput S14B ke anak kontak 42 kontaktor K63M;
20 Menghubungkan koil A2 kontaktor K64M ke netral;
21 Menghubungkan kontak 2 kontaktor K63M ke U motor 3 phasa;
22 Menghubungkan kontak 4 kontaktor K63M ke V motor 3 phasa;
23 Menghubungkan kontak 6 kontaktor K63M ke W motor 3 phasa;

4.2.4 Pengawatan
1. Menghubungkan terminal grup 1 pada panel utama (R, S, T, N dan Pe)
dengan input sumber panel penerangan;
2. Menghubungkan terminal grup 2 pada panel utama (R, S, T dan Pe)
dengan input milik Q3 (Sakelar DOL);
3. Menghubungkan output milik Q3 dengan terminal untuk M3 (Motor 3);
4. Menghubungkan terminal utama grup 3 pada panel utama (R, S, T, Pe)
dengan input milik S4 (Selector 3 phasa);
5. Menghubungkan output milik OL dengan terminal untuk M4 (Motor 4);
6. Menghubungkan terminal grup 4 pada panel utama dengan terminal
input milik panel Y – Δ;
7. Menghubungkan terminal output milik panel Y – Δ dengan terminal
untuk M11;
8. Menghubungkan terminal grup 5 pada panel utama dengan terminal
input milik panel balik putar;
9. Menghubungkan terminal output utama (R, S, T dan Pe) milik panel
balik putar dengan terminal untuk motor M13;

10. Menghubungkan terminal sumber utama pada panel utama dengan


sumber 3 phasa.

14
4.3 Gambar Rangkaian Instalasi Penerangan

Rangkaian Single Line Instalasi Penerangan

15
4.4 Gambar Rangkaian Instalasi Tenaga
1. Pengasutan Motor Menggunakan Rangkaian Direct Online (Selector Switch)

2. Pengasutan Motor Menggunakan Rangkaian Direct Online

16
3. Pengasutan Motor Menggunakan Rangkaian Forward Reverse

4. Pengasutan Motor Menggunakan Rangkaian Start-Delta (Y/Δ)

17
4.5 Gambar Hasil Rangkaian
1. Penerangan

Gambar Rangkaian Instalasi Penerangan

Gambar Panel Instalasi Penerangan

18
2. Pengasutan Motor

Gambar Panel Utama Gambar Pengasutan Star-Delta

Gambar Pengasutan Forward Reverse

19
Gambar Rangkaian Kontrol Motor DOL, Forward-Reverse, dan Star Delta

20
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan praktek bengkel SEMESTER IV,kita dapat
menyimpulkan:
1. Setelah melakukan pemasangan instlasi listrik,kita terlebih dahulu harus
mempertimbangkn jumlah bahan dan peralatan yang kita pakai.
2. Sebelum melakukan pengetesan listrik 3 fase, kita harus mengcek
menggunakan sumber 1 fase untuk mengetahui rangkaian kita sudah
benar.
3. Untuk menggunakan motor, kita harus mengecek terlebih dahlu nemplate
yang terdapat pada motor agar tidak terjadi kerusakan pada motor.

5.2. Saran
Setelah melakukan praktek bengkel listrik SEMESTER IV selama dua
minggu terdapat saran yang bisa saya sampaikan:
1. Sebelum melakukan kegiatan alangkah baiknya melakukan pengecekan
pada alat dan bahan.
2. Melakukan praktek, harus dilaksanakan secara serius, displin,dan
bertanggung jawab.
3. Sebelum melakukan praktek bengkel, mahasiswa/i wajib mempelajari
terlebih dahulu gambar pada jobsheet, agar pada saat melakukan
dilapangan atau lokasi sudah mengetahui apa saja yang harus dikerjakan.
4. Setelah menyelesaikan instalasi jobsheet pertama sebaiknya dilakukan
pengetesan fungsi kerja rangkaian terlebih dahulu sebelum melanjutkan
jobsheet selanjutnya, hal ini bertujuan untuk menghemat waktu
pengerjaan dan menghindari pemborosan pada bahan.

21

Anda mungkin juga menyukai